Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi dasar dan kaidah kebahasaan teks cerita sejarah seperti penggunaan pronomina, frasa adverbial, verba material, konjungsi temporal, dan kalimat majemuk. Juga membahas tentang unsur intrinsik seperti tema, alur, penokohan, sudut pandang, dan latar serta unsur ekstrinsik seperti rekaman kebesaran, corak penceritaan, unsur bias, agama, politik, ekonomi, dan sosial
2. KOMPETENSI DASAR :
KD 3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau
novel sejarah
KD 4.4 Menulis cerita sejarah pribadi dengan
memerhatikan kebahasaan
3. KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERITA SEJARAH
Pronomina (kata ganti)
Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk
menggantikan benda dan menamai seseorang atau sesuatu
secara tidak langsung.
1. kata ganti orang pertama tunggal, misalnya : saya, aku,
beta, sahaya ;
2. kata ganti orang pertama jamak, misalnya : kami, kita ;
3. kata ganti orang kedua tunggal, misalnya :
kamu,engkau, kau, anda, dikau ;
4. kata ganti orang kedua jamak, misalnya : kalian
5. kata ganti orang ketiga tunggal, misalnya : dia, ia,
beliau, -nya
6. kata ganti orang ketiga jamak, misalnya : mereka
4. Frasa Adverbial
Frasa Adverbial merupakan kata yang menunjukan kejadian
atau peristiwa, waktu, dan tempat.
Verba Material
Verba Material merupakan kata yang berfungsi
menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh partisipan.
Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya
menulis, mengepel, menyapu.
Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal atau kata sambung waktu berfungsi
menata urutan peristiwa yang diceritakan. Umumnya
banyak menggunakan kata penghubung temporal contoh
kemudian, lalu, dan lain-lain
5. Kalimat Majemuk
kalimat yang terdiri atas dua kalimat atau lebih
yang digabungkan menjadi satu kalimat .
Contoh kalimat :
Pada akhirnya, Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia dalam konverensi
Ket. S P O
ket.
yang diadakan di Den Haag.
Ket.
6. TEKNIK PENULISAN TEKS CERITA SEJARAH
Kejadian-kejadian diceritakan dalam urutan
kronologis dari awal sampai akhir. Beberapa
peristiwa juga perlu diatur menurut urutan kronologis.
Dari sekelompok fakta (peristiwa) perlu ada
penentuan fakta kausal (penyebab) – fakta peristiwa
– fakta penyebab.
Bila uraian berupa deskriptif – naratif, maka perlu ada
proses serialisasi, yaitu mengurutkan peristiwa-
peristiwa berdasarkan prinsip-prinsip diatas.
7. UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK DALAM
TEKS CERITA SEJARAH
Unsur Intrinsik
Yaitu unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks cerita
sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :
Tema , adalah ide pokok sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tema
yang biasa ditulis adalah tokoh – tokoh agama, pejuang, asal mula
suatu tempat, dan lain sebagainya.
Alur (Plot), merupakan unsur intrinsik teks cerita sejarah yang penting.
Plot adalah serangkaian peristiwa dalam cerita yang mempunyai
hubungan sebab akibat. Alur dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a) Alur maju, serangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan
waktu kejadian atau cerita bergerak ke depan.
b) Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang urutannya tidak
sesuai dengan urutan kejadian atau cerita bergerak mundur (flashback).
c) Alur campuran adalah serangkaian peristiwa yang urutannya
merupakan campuran antara alur maju dan alur mundur.
8. Penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang sesorang
dalam sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tokoh yang biasa
digunakan adalah pahlawan nasional atau tokoh penting disuatu
daerah.
Sudut pandang, merupakan salah satu unsur yang digolongkan
sebagai sarana cerita. Sudut pandang adalah cara atau
pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk
menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang
terjadi. Pada teks cerita sejarah, sudut pandang yang digunakan
adalah orang ketiga, yaitu pengarang.
Latar, merupakan suatu gambaran dari suatu cerita dalam teks
cerita sejarah, dapat berupa tempat, waktu dan suasana ketika
kejadian terjadi.
9. Unsur Ekstrinsik
Unsur Ekstrinsik menurut Nurgiyantoro (2009: 23) adalah unsur yang
berada di luar karya fiksi yang mempengaruhi lahirnya karya namun
tidak menjadi bagian di dalam karya fiksi itu sendiri. Dalam
pengkajian mengenai Teks Cerita Sejarah, maka unsur ekstrinsik
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Rekaman kebesaran, ketinggian, dan kegemilangan pemerintah.
Teks cerita sejarah lahir di Istana dan dikarang oleh penulis
golongan istana yang mempunyai daya kreatif tinggi untuk
merekam kebesaran, ketinggian, dan gemilangan pemerintah.
Dari segi corak penceritaan, teks cerita sejarah mengandung dua
corak penceritaan yaitu fakta sejarah dan mitos.
Unsur Bias, ciri sikap bias oleh pengarang atau penyalin terhadap
suatu perisitwa uga merupakan satu ciri teks cerita sejarah.
10. Unsur keagamaan, Dalam teks cerita sejarah, unsur
agama sangat kuat. Misalnya di Innesia banyak sejarah
yang merujuk tentang perkembangan agama di
Indonesia.
Unsur Politis, Dalam teks cerita sejarah biasanya terdapat
konflik tentang perebutan kekuasaan atau daerah
kekuasaan yang berhubungan dengan politik.
Unsur ekonomi, Teks cerita sejarah biasanya
menceritakan kehidupan ekonomi pada zaman itu,
misalnya berdagang, mencari ikan dan bertani.
Unsur sosial, dalam teks cerita sejarah, biasanya terdapat
jenjang social, misalkan antara raja dan rakyat atau
antara penguasa dan rakyat.
11. CARA MEMBUAT TEKS CERITA SEJARAH
Mencari ide gagasan dalam Wacana yang berisi berbagai sejarah,
dengan begitu kita akan dapat membuat Orientasi yang merupakan
pengenalan dari suatu kejadian. Caranya adalah dengan mencari
jawaban dari 5W 1H dalam Wacana tersebut. Contohnya : Apa yang
terjadi? Kapan hal tersebut terjadi? Siapa yang terlibat dalam peristiwa
tersebut? Bagaimana peristiwa tersebut terjadi? Dan Mengapa peristiwa
tersebut terjadi?
Menganalisa urutan peristiwa dengan mengidentifikasi masalah dan
menulis kronologi kejadian/peristiwa secara bertahap.
Mengulas kembali isi dari Teks tersebut dan menulis ulang
menggunakan bahasa sendiri sesuai analisa struktur paragraf yang
sudah di lakukan sebelumnya. Bagian ini Optional, artinya boleh saja
tidak menyertakan tahapan ini
Menyempurnakan Teks dengan memperhatikan EYD ataupun tata
bahasa agar lebih mudah dipahami