2. Apa itu
Historiografi
?
Historiografi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu historia yang artinya sejarah, dan
graphia yang artinya penulisan.
Historiografi adalah penulisan sejarah.
contoh Historiografi yaitu kisah-kisah
pewayangan atau cerita Rama- Shinta
dan Hanoman.
Adapun tiga jenis Historiografi.
3. 1. Historiografi
Tradisional
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang umumnya dilakukan
oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan.
Sedangkan dari segi karakteristiknya, historiografi tradisional bersifat kultural dan
politis, serta belum menggunakan metode ilmiah dalam penyusunannya,
sehingga unsur subjektivitasnya tinggi.
Berikut ciri-ciri Historiografi Tradisional.
1
2
5
3
4
6
Sudut pandang penulisannya berbentuk
istanasentris.
Tujuan penulisannya sebagai alat
legitimasi raja.
Terdapat rasa anakronis atau
ketidakpastian keterangan waktu.
Banyak Mengandung Unsur mitos.
Bersifat regiosentris atau kaya
akan unsur kedaerahan.
Historiografi tradisional berkembang
sejak masa kerajaan Hindu dan
Buddha sekitar abad ke-14 M hingga
masa kerajaan Islam pada awal
abad ke-20 M.
4. Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang
berkembang pada masa Kolonial Belanda sejak
abad ke-17 M hingga pemerintahan Hindia Belanda
pada abad ke-20 M. Fokus utama historiografi
kolonial adalah kehidupan warga Belanda (Eropa) di
Hindia Belanda karena ditulis oleh orang-orang
Belanda atau Eropa. Tujuan penulisannya untuk
memperkuat kedudukan mereka di Indonesia.
Adapun ciri-ciri historiografi kolonial sebagai berikut.
2. Historiografi
Kolonial
5. •. Sudut pandang penulisannya adalah
Neerlandosentris atau Eropasentris.
•. Tulisannya bersifat subjektif pemerintah
kolonial.
•.Dalam penyusunannya cenderung
mengabaikan sumber lokal.
•. Mengisahkan sejarah dari orang-orang besar,
misalnya Daendels dan Raffles.
•. Tulisannya bersifat diskriminatif terhadap
rakyat Hindia Belanda.
6. 3. Historiografi
Modern
Menurut Sartono Kartodirjo, yang dimaksud historiografi modern adalah penulisan sejarah yang
menempatkan rakyat Indonesia sebagai pelaku sejarah dari sejarahnya sendiri dengan
menerapkan studi kritis. Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepatan teknik untuk
mendapatkan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah didapat melalui penetapan metode penelitian,
memakai ilmu-ilmu bantu, adanya teknik pengarsipan, dan rekonstruksi melalui sejarah lisan.
Masa historiografi modern dimulai dengan munculnya studi sejarah kritis, yang menggunakan
prinsip-prinsip metode penelitian sejarah. Contoh historiografi modern adalah Pemberontakan
Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo dan Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson.
M. Yamin mengemukakan bahwa penulisan sejarah bertujuan untuk membangun kecintaan,
rasa bangga, dan membangun identitas suatu bangsa. Bung Karno pernah menyatakan Jas
Merah yaitu "Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah!". Semboyan ini bertujuan untuk
membangun nasionalisme agar selalu belajar sejarah sehingga dapat memahami berbagai
kejadian lebih baik. Kekhasan lain dari historiografi modern adalah tidak hanya berpusat pada
tokoh-tokoh besar tetapi juga menampilkan peran rakyat. Contoh historiografi modern dapat
ditemukan dari historiografi sejarawan Indonesia, misalnya peran perempuan dalam sejarah
pergerakan nasionalisme, peran petani, buruh, dan masih banyak lagi.
7. Kartodirjo (2017), menjelaskan bahwa sejarah dalam
arti objektif adalah menunjuk kepada kejadian atau
peristiwa itu sendiri, ialah proses sejarah dan
aktualitasnya. Sebagai contoh, dinamika historiografi
Indonesia modern terus berkembang. Hal ini dapat
ditemukan dari berbagai sumber, buku maupun
aplikasi daring tentang historiografi Indonesia
kontemporer. Sebagai studi tentang peristiwa pada
masa lampau, ilmu sejarah bersifat dinamis. Sebagai
contoh, hal ini dapat ditemukan ketika membaca
buku sejarawan M.C. Ricklefs, yaitu Sejarah Indonesia
Modern 1200-2008 yang mengulas sejarah Indonesia
dari era masuknya Islam di
abad ke-13 hingga dekade awal abad ke-21.
Historiografi modern berkembang sesuai dengan
zaman. Historiografi masa kini sudah semakin objektif
dan kritis terhadap satu peristiwa sejarah.
Ciri-ciri historiografi modern sebagai berikut.
8. 1
2
3
4
Bersifat metodologis
Sejarawan diwajibkan menggunakan kaidah-
kaidah ilmiah.
Bersifat kritis historis
Artinya dalam penelitian sejarah menggunakan
pendekatan multidimensional.
Sebagai kritik terhadap historiografi nasional c
Lahir sebagai kritik terhadap historiografi nasional
yang dianggap memiliki kecenderungan
menghilangkan unsur asing dalam proses
pembentukan keindonesiaan.
Munculnya peran-peran rakyat kecil