SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Penelitian dan Penulisan
Sejarah
( Historiografi )
Indonesia
1
Guru Pengampu : Putri Sonia Ayu Simorangkir, S. Pd.
Penelitian Sejarah
Memiliki lima
hapan
Historiografi
Interpretasi
Kritik/Verifikasi
Heuristik
Pemilihan Topik
1. Pemilihan Topik
3
2. Heuristik : Berasal dari bahasa Yunani,yaitu
Heuriskein yang berarti menemukan. Dalam
kegiatan penelitian sejarah, heuristik berarti
mencari dan mengumpulkan sumber-sumber
sejarah.
3. Kritik atau Verifikasi Sumber Sejarah : Kritik
sumber dilakukan untuk mencari kebenaran
melalui kesahihan sumber tersebut. Ada dua hal
dalam melakukan kritik sumber :
a. Kritik ekstern : Kritik ekstern
mempersoalkan sumber itu asli atau palsu
berdasarkan tampilan fisiknya, seperti :
Sumber dokumen (jenis kertas, warna kertas,
umur kertas, tulisan, huruf, tinta, gaya
tulisannya, bahasanya,dan lainnya)
b. Kritik Intern : Lebih menekankan
kepada aspek isi dari sumber, apakah bisa
dipercaya atau tidak.
4
4. Interpretasi : Upaya menafsirkan fakta sejarah dan
merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang
harmonis dan masuk akal. Ada dua hal dalam
interpretasi
a. Analisis : Menguraikan Menjawab
pertanyaan – pertanyaan penelitian
b. Sintesis : Menyatukan
5. Historiografi (Penulisan Sejarah) : Setelah melalui
beberapa tahapan dalam penelitian, langkah akhir yang
harus dilakukan adalah historiografi atau penulisan
sejarah. Pada tahap ini penulis menyusun hasil
interpretasi fakta-fakta sejarah untuk kemudian ditulis
menjadi sebuah kisah yang selaras dan dapat
dipertanggungjawabkan dan dituangkan dalam buku
5
Historiografi (Penulisan Sejarah)
Hal yang menjadi perhatian penting peneliti dalam penulisan sejarah adalah aspek kronologi
(urutan – urutan waktunya) dan prinsip kausalitas (hubungan sebab akibat). Dan peneliti sejarah harus
sadar bahwa tulisan itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan untuk dibaca pula oleh orang lain.
Penyajian penelitian sejarah dalam bentuk tulisan mempunyai tiga bagian , yaitu pendahuluan,
pembahasan, dan penutup.
6
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan
• Metode dan Sumber
• Sistematika Penulisan
• Tinjauan Pustaka
PEMBAHASAN
• Hasil Penelitian yang
telah dilakukan
PENUTUP
• Kesimpulan hasil
penelitian
7
Historiografi Tradisional
Historiografi Kolonial
Historiografi Nasional
Historiografi Modern
8
Historiografi menurut Prof. A. Daliman, M.Pd ialah Penulisan sejarah
(historiografi) menjadi sarana mengkomunikasikan hasil – hasil penelitian yang
diungkapkan, diuji (verifikasi), dan diinterpretasi
Historiografi menurut Louis Gottschalk (seorang sejarawan Amerika Serikat)
merupakan suatu bentuk publikasi, baik itu dalam bentuk lisan maupun juga
tulisan mengenai peristiwa kejadian atau kombinasi peristiwa – peristiwa di masa
lampau.
Karya Prof. A. Daliman, M. Pd. Karya Louis Gottschalk
9
• Historiografi Tradisional : Karya tulis sejarah yang dibuat pada masa
Hindu-Buddha dan Islam. Tulisan sejarah ini dibuat oleh para
pujangga kerajaan. Dalam historiografi tradisional, tercipta unsur –
unsur sastra sebagai karya mitologi dan imajinatif. Karya sejarah
yang termasuk Historiografi Tradisional : babad, hikayat, dan tambo
Ciri – ciri Historiografi Tradisional :
1. Istanasentris, kisah dalam karya historiografi tradisional ini
terpusat pada kehidupan raja atau keluarga raja (keluarga istana),
sementara rakyat hampir bisa dikatakan tidak memiliki tempat di
dalamnya.
2. Religio-magis, dihubungkan dengan unsur kepercayaan dan hal –
hal yang gaib.
3. Etnosentrisme, penulisan menonjolkan sifat kedaerahan dan
terpaut pada suku bangsa dan budaya dalam negeri kerajaan.
4. Bersifat Psikopolitis-sentrisme, historiografi tradisional ditulis
oleh para pujangga kerajaan dengan muatan psikologis seorang raja,
dijadikan sebagai alat politik dalam mempertahankan kekuasaannya
10
HISTORIOGRAFI TRADISIONAL
Perbedaan Babad, Hikayat, dan Tambo
dalam Historiografi Tradisional
Babad : Karya sastra yang berkaitan atau yang
menceritakan hal-hal berhubungan dengan penguasa,
pendiri, pemindahan pusat kerajaan atau
pemerintahan, dan lainnya. Dan biasanya Babad ditulis
dalam bahasa Jawa. Contoh : Babad Tanah Jawi, Babad
Cirebon, Babad Mataram, dan lainnya.
Hikayat : Karya sastra dengan tulisan berupa
prosa atau karangan bebas dan bahasa yang
digunakan ialah bahasa Melayu. Biasanya berisi
kehebatan ataupun kepahlawanan seseorang lengkap
dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh yang
diceritakan (biasanya seorang raja masa kerajaan
Islam) . Contoh : Hikayat Aceh.
Tambo : Karya sastra sejarah yang berisi
mengenai asal – usul sesuatu dan peristiwa di masa
lalu yang berhubungan dengan suatu daerah. Contoh :
Tambo Minangkabau
11
Tujuan Historiografi Tradisional : Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja,
nama raja, serta wibawa raja supaya tetap dihormati, tetapi dipatuhi, tetap dijunjung oleh
masyarakat.
Karya Historiografi Tradisional Terjemahan Tambo
Kitab Negarakertagama
Babad Hikayat Aceh Mpu Prapanca
12
Historiografi Kolonial adalah karya tulis sejarah yang
ditulis pada masa pemerintahan kolonial berkuasa di Indonesia,
yaitu sejak zaman VOC (1600) sampai masa pemerintahan Hindia
Belanda berakhir ketika tentara pendudukan Jepang datang ke
Indonesia (1942). Historiografi Kolonial ditulis untuk
kepentingan dan dengan cara pandang kolonial Belanda atau
lebih bersifat Nearlandosentris dan melupakan peranan kaum
bumiputera (orang-orang Indonesia). Contoh : Pangeran
Diponegoro dalam historiografi kolonial disebut sebagai
“pemberontak” karena menentang kebijakan pemerintah
kolonial .
Ciri – Ciri Historiografi Kolonial :
1. Belandasentris atau Nearlandosentris , berisi
mengutamakan kepentingan mereka (Belanda) dan untuk
memperkokoh kekuasaan mereka (Belanda) di Indonesia.
2. Berisi kisah atau petualangan untuk menemukan
daerah- daerah baru untuk dijadikan koloninya dan mengangap
bahwa mereka (Belanda) membawa peradaban yang lebih maju.
13
Sumber – sumber yang digunakan dalam penulisan : laporan perdagangan pra VOC, laporan
perdagangan zaman VOC, arsip-arsip, dan laporan pemerintah Hindia Belanda.
Karya Historiografi Kolonial
14
Historiografi Modern : Penulisan
sejarah yang mengubah pandangan religio-
magis menjadi pandangan yang bersifat
ilmiah dan menggunakan penulisan sejarah
kritis atau dengan kata lain, historiografi ini
muncul menggantikan historiografi
tradisional. Pada historiografi modern,
penulisan sejarah menggunakan metode
ilmiah, masuk akal, dan menghilangkan hal –
hal yang berbau religio-magis atau hal – hal
ghaib.
Ciri – ciri Historiografi Modern
:
1. Bersifat Metodologis, artinya
penulisan sejarah menggunakan
pendekatan ilmiah berdasarkan teknik
penulisan ilmiah
2. Bersifat Kritis Historis , yang
berarti substansi penulisan sejarah secara
15
Penulisan Sejarah Modern Pada Masa
Kemerdekaan
Pada masa historiografi modern terdapat suatu terobosan
baru yaitu munculnya peranan – peranan rakyat kecil (wong cilik)
sebagai pelaku sejarah. Hal ini dipelopori oleh sejarawan Indonesia,
Prof. Sartono Kartodirjo dengan bukunya yang berjudul
“Pemberontakan Petani Banten 1888”.
Dalam buku tersebut, menunjukkan beberapa hal
penting :
• Peran aktif bumiputra, baik para pembesarnya maupun rakyat
kebanyakan (petani, guru ngaji, dan santri
tarekat). Karena selama ini penulisan sejarah
didominasi oleh tokoh – tokoh besar seperti pahlawan
kemerdekaan maupun tokoh politik yang berpengaruh.
• Memperkenalkan pendekatan baru dalam penelitian sejarah,
yakni pendekatan multidimensional atau dengan
menggunakan pendekatan ilmu – ilmu sosial.
• Dengan menggunakan pendekatan multidimensional, sejarah
bukan hanya bersifat deskriptif-naratif, tetapi
lebih bersifat deskriptif-analitis yaitu menganalisis
16
Historiografi Nasional ialah penulisan sejarah yang
bertujuan untuk kepentingan nasional. Munculnya historiografi
nasional karena adanya kesadaran untuk menentukan nasib
bangsanya sendiri tanpa campur tangan dari negara lain.
Ciri – ciri Historiografi Nasional ialah membangkitkan rasa
nasionalisme. Setiap negara memiliki historiografi nasional,
begitupun Indonesia. Setiap historiografi nasional disusun
berdasarkan perspektifnya masing-masing negara yang berkaitan
langsung dengan kepentingan mempertahankan bangsa dan
negara. Pemerintah Indonesia menyusun historiografi Nasional
berdasarkan perspektif Indonesiasentris. Artinya historiografi
yang disusun berdasarkan perspektif bangsa Indonesia sebagai
pusat sejarahnya.
• Selain itu, dasar penyusunan historiografi nasional berpusat
pada cita-cita suatu bangsa dalam arti yang luas.
• Historiografi nasional menekankan peran kaum intelektual
dalam mengubah perspektif pandangan suatu negara.
17
Perjalanan panjang menuju Historiografi
Nasional
1. Tonggak historiografi nasional dimulai pada
tahun 1957 dengan diadakannya Seminar Sejarah
Nasional I di Yogyakarta yang berlangsung pada tanggal
14 – 18 Desember 1957. Hasil dari seminar tersebut ialah
membuat sejarah yang bersifat Indonesiasentris.
2. Seminar Sejarah Nasional II di Yogyakarta pada
tahun 1970, panitia berhasil menyusun buku teks
Sejarah Nasional sebanyak enam Jilid.
3. Seminar Sejarah Nasional III di Jakarta pada
tanggal 10 – 15 November 1981, Seminar Sejarah
Nasional IV di Yogyakarta pada tanggal 16 – 19
Desember 1985 dan Kongres Nasional Sejarah di Jakarta
pada tanggal 14-17 November 2006 yang kesemua itu
bertujuan untuk menemukan kembali penulisan –
penulisan sejarah Indonesia, baik dari aspek sumber
maupun metodologi.
18
Karya Historiografi Nasional
19
“ Orang tidak akan belajar sejarah kalau
tidak ada gunanya. Kenyataannya bahwa
sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban
dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup
menjadikan bukti bahwa sejarah itu perlu “
(Kuntowijoyo).
20

More Related Content

Similar to Sejarah Peminatan.pptx

Perkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi IndonesiaPerkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi Indonesiaaswansetiawan
 
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.pptHendiSuhendi30
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”Armadira Enno
 
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptxPENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptxAgitsJNashifah
 
Pensejarahan Malaysia Bab 5
Pensejarahan Malaysia Bab 5Pensejarahan Malaysia Bab 5
Pensejarahan Malaysia Bab 5Alif Akram
 
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahMemahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahKHartoko
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMustain Doang
 
Historiografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptx
Historiografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptxHistoriografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptx
Historiografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptxhabiburrahmanelkamil
 
1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lama1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lamaYoges Wary
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaInunks Peihhcc
 
Bab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonial
Bab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonialBab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonial
Bab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonialfiro HAR
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahMutiara N
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahLu'lu Almaknuna
 
Tutorial 4
Tutorial 4Tutorial 4
Tutorial 4firo HAR
 
Sesi 2 introduksi umum. sesi 1pptx
Sesi 2 introduksi umum. sesi 1pptxSesi 2 introduksi umum. sesi 1pptx
Sesi 2 introduksi umum. sesi 1pptxAlbertusPur
 
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi Irma Suryani
 

Similar to Sejarah Peminatan.pptx (20)

Perkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi IndonesiaPerkembangan Historiografi Indonesia
Perkembangan Historiografi Indonesia
 
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
1. 6 PENELITIAN SEJARAH.ppt
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptxPENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
PENGERTIAN SEJARAH DAN HISTORIOGRAFI.pptx
 
Pensejarahan Malaysia Bab 5
Pensejarahan Malaysia Bab 5Pensejarahan Malaysia Bab 5
Pensejarahan Malaysia Bab 5
 
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahMemahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
 
Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
Historiografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptx
Historiografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptxHistoriografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptx
Historiografi Nasional (Modern) Kelompok 5.pptx
 
1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lama1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lama
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
 
Bab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonial
Bab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonialBab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonial
Bab 5 -pensejarahan-perspektif-kolonial
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
 
Perkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesiaPerkembangan islam di indonesia
Perkembangan islam di indonesia
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarah
 
Tutorial 4
Tutorial 4Tutorial 4
Tutorial 4
 
Sesi 2 introduksi umum. sesi 1pptx
Sesi 2 introduksi umum. sesi 1pptxSesi 2 introduksi umum. sesi 1pptx
Sesi 2 introduksi umum. sesi 1pptx
 
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
Bab 3 penelitian sejarah dan historiografi
 
Kuliah 1 pitos 101
Kuliah 1 pitos 101Kuliah 1 pitos 101
Kuliah 1 pitos 101
 

More from PutriSoniaAyu

Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
proklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptx
proklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptxproklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptx
proklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptxPutriSoniaAyu
 
559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptx
559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptx559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptx
559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptxPutriSoniaAyu
 
PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...
PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...
PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...PutriSoniaAyu
 
Bab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptxBab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptxPutriSoniaAyu
 
Bab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptxBab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptxPutriSoniaAyu
 

More from PutriSoniaAyu (6)

Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
proklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptx
proklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptxproklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptx
proklamasikemerdekaanindonesia-151018072236-lva1-app6891(1).pptx
 
559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptx
559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptx559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptx
559517533-PPT-krisis-Moneter-Politik-Hukum-Dan-Kepercayaan.pptx
 
PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...
PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...
PANCASILA DALAM SEJARAH BANGSA INDONESIA (PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1...
 
Bab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptxBab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - B. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
 
Bab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptxBab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
Bab 2 - A. Kedatangan Hindu-Buddha di Indonesia.pptx
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Sejarah Peminatan.pptx

  • 1. Penelitian dan Penulisan Sejarah ( Historiografi ) Indonesia 1 Guru Pengampu : Putri Sonia Ayu Simorangkir, S. Pd.
  • 4. 2. Heuristik : Berasal dari bahasa Yunani,yaitu Heuriskein yang berarti menemukan. Dalam kegiatan penelitian sejarah, heuristik berarti mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah. 3. Kritik atau Verifikasi Sumber Sejarah : Kritik sumber dilakukan untuk mencari kebenaran melalui kesahihan sumber tersebut. Ada dua hal dalam melakukan kritik sumber : a. Kritik ekstern : Kritik ekstern mempersoalkan sumber itu asli atau palsu berdasarkan tampilan fisiknya, seperti : Sumber dokumen (jenis kertas, warna kertas, umur kertas, tulisan, huruf, tinta, gaya tulisannya, bahasanya,dan lainnya) b. Kritik Intern : Lebih menekankan kepada aspek isi dari sumber, apakah bisa dipercaya atau tidak. 4
  • 5. 4. Interpretasi : Upaya menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Ada dua hal dalam interpretasi a. Analisis : Menguraikan Menjawab pertanyaan – pertanyaan penelitian b. Sintesis : Menyatukan 5. Historiografi (Penulisan Sejarah) : Setelah melalui beberapa tahapan dalam penelitian, langkah akhir yang harus dilakukan adalah historiografi atau penulisan sejarah. Pada tahap ini penulis menyusun hasil interpretasi fakta-fakta sejarah untuk kemudian ditulis menjadi sebuah kisah yang selaras dan dapat dipertanggungjawabkan dan dituangkan dalam buku 5
  • 6. Historiografi (Penulisan Sejarah) Hal yang menjadi perhatian penting peneliti dalam penulisan sejarah adalah aspek kronologi (urutan – urutan waktunya) dan prinsip kausalitas (hubungan sebab akibat). Dan peneliti sejarah harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan untuk dibaca pula oleh orang lain. Penyajian penelitian sejarah dalam bentuk tulisan mempunyai tiga bagian , yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. 6 PENDAHULUAN • Latar Belakang • Rumusan Masalah • Tujuan • Metode dan Sumber • Sistematika Penulisan • Tinjauan Pustaka PEMBAHASAN • Hasil Penelitian yang telah dilakukan PENUTUP • Kesimpulan hasil penelitian
  • 7. 7
  • 9. Historiografi menurut Prof. A. Daliman, M.Pd ialah Penulisan sejarah (historiografi) menjadi sarana mengkomunikasikan hasil – hasil penelitian yang diungkapkan, diuji (verifikasi), dan diinterpretasi Historiografi menurut Louis Gottschalk (seorang sejarawan Amerika Serikat) merupakan suatu bentuk publikasi, baik itu dalam bentuk lisan maupun juga tulisan mengenai peristiwa kejadian atau kombinasi peristiwa – peristiwa di masa lampau. Karya Prof. A. Daliman, M. Pd. Karya Louis Gottschalk 9
  • 10. • Historiografi Tradisional : Karya tulis sejarah yang dibuat pada masa Hindu-Buddha dan Islam. Tulisan sejarah ini dibuat oleh para pujangga kerajaan. Dalam historiografi tradisional, tercipta unsur – unsur sastra sebagai karya mitologi dan imajinatif. Karya sejarah yang termasuk Historiografi Tradisional : babad, hikayat, dan tambo Ciri – ciri Historiografi Tradisional : 1. Istanasentris, kisah dalam karya historiografi tradisional ini terpusat pada kehidupan raja atau keluarga raja (keluarga istana), sementara rakyat hampir bisa dikatakan tidak memiliki tempat di dalamnya. 2. Religio-magis, dihubungkan dengan unsur kepercayaan dan hal – hal yang gaib. 3. Etnosentrisme, penulisan menonjolkan sifat kedaerahan dan terpaut pada suku bangsa dan budaya dalam negeri kerajaan. 4. Bersifat Psikopolitis-sentrisme, historiografi tradisional ditulis oleh para pujangga kerajaan dengan muatan psikologis seorang raja, dijadikan sebagai alat politik dalam mempertahankan kekuasaannya 10
  • 11. HISTORIOGRAFI TRADISIONAL Perbedaan Babad, Hikayat, dan Tambo dalam Historiografi Tradisional Babad : Karya sastra yang berkaitan atau yang menceritakan hal-hal berhubungan dengan penguasa, pendiri, pemindahan pusat kerajaan atau pemerintahan, dan lainnya. Dan biasanya Babad ditulis dalam bahasa Jawa. Contoh : Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Mataram, dan lainnya. Hikayat : Karya sastra dengan tulisan berupa prosa atau karangan bebas dan bahasa yang digunakan ialah bahasa Melayu. Biasanya berisi kehebatan ataupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh yang diceritakan (biasanya seorang raja masa kerajaan Islam) . Contoh : Hikayat Aceh. Tambo : Karya sastra sejarah yang berisi mengenai asal – usul sesuatu dan peristiwa di masa lalu yang berhubungan dengan suatu daerah. Contoh : Tambo Minangkabau 11
  • 12. Tujuan Historiografi Tradisional : Untuk menghormati dan meninggikan kedudukan raja, nama raja, serta wibawa raja supaya tetap dihormati, tetapi dipatuhi, tetap dijunjung oleh masyarakat. Karya Historiografi Tradisional Terjemahan Tambo Kitab Negarakertagama Babad Hikayat Aceh Mpu Prapanca 12
  • 13. Historiografi Kolonial adalah karya tulis sejarah yang ditulis pada masa pemerintahan kolonial berkuasa di Indonesia, yaitu sejak zaman VOC (1600) sampai masa pemerintahan Hindia Belanda berakhir ketika tentara pendudukan Jepang datang ke Indonesia (1942). Historiografi Kolonial ditulis untuk kepentingan dan dengan cara pandang kolonial Belanda atau lebih bersifat Nearlandosentris dan melupakan peranan kaum bumiputera (orang-orang Indonesia). Contoh : Pangeran Diponegoro dalam historiografi kolonial disebut sebagai “pemberontak” karena menentang kebijakan pemerintah kolonial . Ciri – Ciri Historiografi Kolonial : 1. Belandasentris atau Nearlandosentris , berisi mengutamakan kepentingan mereka (Belanda) dan untuk memperkokoh kekuasaan mereka (Belanda) di Indonesia. 2. Berisi kisah atau petualangan untuk menemukan daerah- daerah baru untuk dijadikan koloninya dan mengangap bahwa mereka (Belanda) membawa peradaban yang lebih maju. 13
  • 14. Sumber – sumber yang digunakan dalam penulisan : laporan perdagangan pra VOC, laporan perdagangan zaman VOC, arsip-arsip, dan laporan pemerintah Hindia Belanda. Karya Historiografi Kolonial 14
  • 15. Historiografi Modern : Penulisan sejarah yang mengubah pandangan religio- magis menjadi pandangan yang bersifat ilmiah dan menggunakan penulisan sejarah kritis atau dengan kata lain, historiografi ini muncul menggantikan historiografi tradisional. Pada historiografi modern, penulisan sejarah menggunakan metode ilmiah, masuk akal, dan menghilangkan hal – hal yang berbau religio-magis atau hal – hal ghaib. Ciri – ciri Historiografi Modern : 1. Bersifat Metodologis, artinya penulisan sejarah menggunakan pendekatan ilmiah berdasarkan teknik penulisan ilmiah 2. Bersifat Kritis Historis , yang berarti substansi penulisan sejarah secara 15
  • 16. Penulisan Sejarah Modern Pada Masa Kemerdekaan Pada masa historiografi modern terdapat suatu terobosan baru yaitu munculnya peranan – peranan rakyat kecil (wong cilik) sebagai pelaku sejarah. Hal ini dipelopori oleh sejarawan Indonesia, Prof. Sartono Kartodirjo dengan bukunya yang berjudul “Pemberontakan Petani Banten 1888”. Dalam buku tersebut, menunjukkan beberapa hal penting : • Peran aktif bumiputra, baik para pembesarnya maupun rakyat kebanyakan (petani, guru ngaji, dan santri tarekat). Karena selama ini penulisan sejarah didominasi oleh tokoh – tokoh besar seperti pahlawan kemerdekaan maupun tokoh politik yang berpengaruh. • Memperkenalkan pendekatan baru dalam penelitian sejarah, yakni pendekatan multidimensional atau dengan menggunakan pendekatan ilmu – ilmu sosial. • Dengan menggunakan pendekatan multidimensional, sejarah bukan hanya bersifat deskriptif-naratif, tetapi lebih bersifat deskriptif-analitis yaitu menganalisis 16
  • 17. Historiografi Nasional ialah penulisan sejarah yang bertujuan untuk kepentingan nasional. Munculnya historiografi nasional karena adanya kesadaran untuk menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa campur tangan dari negara lain. Ciri – ciri Historiografi Nasional ialah membangkitkan rasa nasionalisme. Setiap negara memiliki historiografi nasional, begitupun Indonesia. Setiap historiografi nasional disusun berdasarkan perspektifnya masing-masing negara yang berkaitan langsung dengan kepentingan mempertahankan bangsa dan negara. Pemerintah Indonesia menyusun historiografi Nasional berdasarkan perspektif Indonesiasentris. Artinya historiografi yang disusun berdasarkan perspektif bangsa Indonesia sebagai pusat sejarahnya. • Selain itu, dasar penyusunan historiografi nasional berpusat pada cita-cita suatu bangsa dalam arti yang luas. • Historiografi nasional menekankan peran kaum intelektual dalam mengubah perspektif pandangan suatu negara. 17
  • 18. Perjalanan panjang menuju Historiografi Nasional 1. Tonggak historiografi nasional dimulai pada tahun 1957 dengan diadakannya Seminar Sejarah Nasional I di Yogyakarta yang berlangsung pada tanggal 14 – 18 Desember 1957. Hasil dari seminar tersebut ialah membuat sejarah yang bersifat Indonesiasentris. 2. Seminar Sejarah Nasional II di Yogyakarta pada tahun 1970, panitia berhasil menyusun buku teks Sejarah Nasional sebanyak enam Jilid. 3. Seminar Sejarah Nasional III di Jakarta pada tanggal 10 – 15 November 1981, Seminar Sejarah Nasional IV di Yogyakarta pada tanggal 16 – 19 Desember 1985 dan Kongres Nasional Sejarah di Jakarta pada tanggal 14-17 November 2006 yang kesemua itu bertujuan untuk menemukan kembali penulisan – penulisan sejarah Indonesia, baik dari aspek sumber maupun metodologi. 18
  • 20. “ Orang tidak akan belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataannya bahwa sejarah terus ditulis orang, di semua peradaban dan sepanjang waktu, sebenarnya cukup menjadikan bukti bahwa sejarah itu perlu “ (Kuntowijoyo). 20