Berdasarkan beberapa definisi dan prinsip yang dijelaskan, penilaian hasil belajar merupakan proses memberikan nilai terhadap perubahan tingkah laku siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan berbagai instrumen penilaian secara sistematis dan berkelanjutan.
2. PENGERTIAN PENLAIAN
Suharsimi Arikunto.
Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik
buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
Menurut Linn dan Gronlund (Uno dan Satria, 2012)
Asesmen(penilaian)merupakan suatu istilah umum yang meliputi tentang belajar siswa
(observasi, rata-rata pelaksanaan tes tertullis) dan format penilaian kemajuan belajar.
Menurut Angelo dan Croos (Abidin, 2014), penilaian merupakan sebuah proses yang
didesain untuk membantu guru menemukan hal-hal yang telah dipelajari siswa di dalam
kelas dan tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran.
Propham (Abidin, 2014), penilaian merupakan usaha formal yang dilakukan untuk
menjelaskan status siswa dalam variabel penting pendidikan yang meliputi ranah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
3. Pengertian Hasil Belajar
Dr Nana Sudjana (2009:3)
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku seperti telah
dijelaskan dimuka. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.
Dimyati Dan Mudjiono (2006)
Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah
diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Hamalik (2008)
Hasil belajar ialah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang
dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan
tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih
baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
4. Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Dr Nana Sudjana (2009:3)
Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek
yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku seperti telah dijelaskan dimuka. Tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif,
dan psikomotoris.
Sintesis (Kesimpulan):
Berdasarkan beberapa defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Penilaian Hasil
Belajar adalah suatu proses memberikan pertimbangan tentang nilai atau arti dari
hasil belajar siswa yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris dengan
kriteria penilaian yang sudah ditentukan.
5. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN
Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, dalam setiap aktivitas penilaian pendidikan tidak dapat dilepaskan
dari prinsip-prinsip penilaian yaitu :
Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur;
Obyektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran;
Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan;
Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya;
Andal, berarti dapat dipercaya dan memberikan hasil yang konsisten pada ujian
atau pengukuran yang berulang;
7. Instrumen dan Bentuk Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan dalam bentuk tes dan nontes.
• Instrumen penilaian dalam bentuk tes berupa isian, uraian, pilihan, dan
pengamatan menggunakan daftar centang (checklist).
• Instrumen penilaian dalam bentuk nontes berupa penilaian sikap dan kinerja
melalui pengamatan dengan menggunakan pedoman dan/atau rubrik.
• Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas isi sesuai dengan materi pelajaran.
• Instrumen penilaian aspek sikap mencakup penerimaan, penanggapan,
penghargaan, penghayatan dan pengamalan.
8. • Instrumen penilaian aspek pengetahuan mencakup pengingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, evaluasi, dan kreasi.
• Instrumen penilaian aspek keterampilan mencakup imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi.
• Instrumen penilaian memberikan hasil yang dapat diperbandingkan antar sekolah,
antardaerah, dan antartahun.
• Instrumen penilaian yang digunakan secara luas harus melalui uji coba untuk
mengetahui karakteristik dan kualitas instrumen.
9. ASPEK/RANAH YANG DINILAI DARI PROSES
PEMBELAJARAN DENGAN K-13
Kurikulum 2013 meliputi Kompetensi Inti (KI) yaitu tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki
siswa. Kompetensi Inti terdiri atas:
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk sikap spiritual;
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk sikap sosial;
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk pengetahuan; dan
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk keterampilan
11. RanahKognitif
a. Tipe hasil belajar : pengetahuan
b. Tipe hasil belajar : pemahaman
c. Tipe hasil belajar : Aplikasi
d. Tipe hasil Belajar : Analisis
e. Tipe hasil belajar : sintesis
f. Tipe hasil belajar : Evaluasi
14. PENILAIAN PKLI
• Program pembelajaran khas SMK yang diprogramkan secara
khusus untuk diselenggarakan di masyarakat antara lain
berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program PKL disusun
bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan
peserta didik, sekaligus merupakan wahana berkontribusi bagi
dunia kerja (DU/DI) terhadap upaya pengembangan p
endidikan di SMK.