Sistem transportasi adalah proses pengangkutan manusia dan barang dari satu tempat ke tempat lain menggunakan alat angkut. Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan transportasi suatu daerah antara lain pertambahan penduduk, urbanisasi, produksi, pendapatan, dan kegiatan. Tujuan perencanaan transportasi adalah mencegah masalah, pemecahan masalah, melayani kebutuhan transportasi, kebijakan masa depan, dan pembang
Sistem Transportasi dan Faktor yang Mempengaruhinya
1.
2. TRANSPORTATION AS A SYSTEM
The importance of transportation in world development is
multidimensional.
To understand the theory of transportation, one must
examine its relationship to various social, economic and
political institutions.
The entire picture of transportation changed in 1885 with
Daimler and Benz’s introduction of the gasoline-powered
internal-combustion engine
Naturally, smaller cities will grow into bigger ones, and these
in turn will form megalopolises
3. SISTEM
Sistem yang berasal dari bahas Yunani Systema yang berarti
sehimpunan atau komponen yang saling berhubungan secara
teratur dan merupakan satu keseluruhan
TRANSPORTASI
Transportasi dalam Webster’s New Collegiate Dictionary
didefinisan sebagai suatu tindakan, proses, atau hal
mentransportasikan atau ditransportasikan, dan kata kerja
transport berarti memindahkan dari suatu tempat ke tempat
yang lain
DEFINISI SISTEM TRANSPORTASI
4. The Institute of Transportation Engineers (1987) defines
transportation engineering as “the application of
technological and scientific principles to the planning,
functional design, operation and management of facilities
for any mode of transportation in order to provide for
safe, rapid, comfortable, convenient, economical and
environmentally compatible movement of people and
goods”
Transportation engineering is a multidisciplinary area of
study and a comparatively new profession that has
acquired theoretical underpinnings, methodological tools,
and a vast of public and private involvement.
Transportation encompasses a broad set of policy
variables, and the planning and development of
transportation facilities generally raises living standards
and enhances the aggregate of community values.
(Khisty & Lall, 2003)
6. RUANG LINGKUP TEKNIK TRANSPORTASI
SISTEM TRANSPORTASI
Tenaga Ahli dalam Sistem Transportasi yang biasa disebut
sebagai perencana sistem, mempunyai tugas utama dalam
mendesain dan merencanakan sistem transportasi secara
menyeluruh untuk suatu daerah atau wilayah tertentu. Meneliti
semua contoh dan teknologi transportasi yang mungkin dapat
digunakan untuk pelayanan transportasi pada daerah tertentu.
KOMPONEN SISTEM TRANSPORTASI
Tenaga Ahli dalam Komponen Sistem Transportasi adalah
mereka yang menfokuskan perhatiannya pada rincian spesifik
dari suatu sistem transportasi untuk keperluan analisis, desain
atau mungkin metode dan prosedura penggunaannya.
7. Penentu kebijaksanaan umum
Perencana pengembangan regional
Ahli ekonomi
transportasi
Insinyur dan Perencana Sistem Transportasi
- Perencana transportasi perkotaan
- Perencana transportasi tingkat propinsi
- Perencana transportasi pada suatu badan
usaha angkutan (kereta api, bus, kapal,
pesawat udara dll.)
- Perencana transportasi nasional dan
insinyur sistem
Ahli hukum
transportasi
Ahli transportasi
lainnya
Insinyur desain fasilitas transportasi
- Insinyur jalan
- Insinyur angkutan
- Insinyur jalan kereta api
- Insinyur bangunan terminal
Insinyur kendaraan transportasi
- Insinyur mesin
- Insinyur penerbangan
- Insinyur mesin kereta api
- Insinyur perkapalan dan arsitek
kapal
Insinyur pengoperasian dan
pemeliharaan transportasi
- Insinyur lalu-lintas (jalan)
- Penganalisis operasi jalan
kereta api
- Perencana angkutan
Bidang-bidang pendukung
- Mekanika tanah
- Struktur
- Mekanika fluida
- Pengelolaan material
Bidang-bidang pendukung
- Mekanika teknik
- Mekanika fluida
- Termodinamika
Bidang-bidang pendukung
- Riset operasi
- Statistik
- Proses data elektonis
- Administrasi usaha
8. Transportasi adalah sebuah proses. Yaitu proses pindah, proses
gerak, proses pengangkutan atau mengalihkan dimana proses
tersebut memerlukan alat pengangkut.
Alat angkut apa yang akan dipakai untuk melakukan proses ini
sangat tergantung dari:
• Bentuk Objek yang akan dipindahkan;
• Jarak antara Objek tersebut berasal sampai dengan
tempat tujuan dari objek tersebut akan dipindahkan
• Maksud objek tersebut yang akan dipindahkan
9. Untuk mengetahui keseimbangan antara objek yang diangkut
dengan alat pendukung ini dapatlah kita melihat ukuran
(standar) kualitas dan kuantitas dari alat pendukungnya.
• Aman: apakah objek yang akan diangkut aman selama
proses perpindahan dan mencapai tujuan dalam keadaan
utuh, tidak rusak atau hancur?;
• Cepat: apakah objek yang akan diangkut dapat mencapai
tujuan sesuai dengan batasan waktu yang ditentukan?;
• Lancar: apakah selama proses perpindahan, objek yang
diangkut tidak mengalami hambatan?;
• Nyaman: apakah selama proses perpindahan objek yang
diangkut terjaga keutuhannya dan situasi bagi sang
pengangkut menyenangkan?;
• Ekonomis: apakah selama proses pengangkutan tidak
memakan biaya yang tinggi dan merugikan objek yang
diangkut?;
• Terjamin Kesediaannya: apakah alat pendukung selelu
tersedia kapan saja objek yang akan diangkut
membutuhkannya.
10. Teknologi transportasi harus dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut:
• Membuat suatu objek menjadi lebih mudah diangkut
dan dapat diangkut tanpa menimbulkan kerusakan.
• Menyediakan konstrol dari gerakan yang terjadi,
dengan pemakaian gaya secukupnya untuk dapat
mempercepat ataupun memperlambat objek tersebut,
mengatasi hambatan-hambatan yang biasa terjadi dan
mengarahkan objek tersebut tanpa kerusakan
(locomotion)
• Melindungi objek dari kerusakan atau kehancuran yang
dapat terjadi sebagai akibat samping dari pengepakan.
Ini terutama penting untuk benda hidup atau bahan
makanan, dimana pemeliharaan berupa temperatur
lingkungan yang tepat, tekanan, kelembaban dan
sebagainya memegang peranan penting.
11. Komponen Sistem Transportasi
1. Ruas jalan
2. Persimpangan
3. Kendaraan
4. Peti Kemas
5. Lalulintas
6. Terminal
7. Rencana Operasi
12. Researchers have identified 9 categories of human behaviour
that are effected by transportation:
1. Locomotion (passengers, pedestrians)
2. Activities (vehicle control, maintenance, community life)
3. Feelings (comfort, convenience, enjoyment, stress, like,
dislike)
4. Manipulation (modal choice, route selection, vehicle
purchase)
5. Health and safety (accidents, disabilities, fatigue)
6. Social interaction (privacy, territoriality, conflict, imitation)
7. Motivation (positive or aversive consequences, potentiation)
8. Learning (operator training, driver education, merchandising)
9. Perception (image, mapping, sensory, thresholds)
13. There are at least 11 properties of physical environment that
have a direct impact on human behavior. (Khisty, 1983)
1. Spatial organization
This dimension often includes the shape, scale, definition,
bounding surfaces, internal organization of object and
society, and connections to other spaces and setting.
2. Circulation & movement
This property includes people, goods and object used for
their movement (car, trains, highways & rails) and also the
forms of regulating them
3. Communication
Both explicit & implicit signals, signs or symbols
communication, required behavior, responses and meaning
are covered by this dimension
4. Ambience
This dimension usually includes such items as microclimate,
light, sound and odor.
14. 5. Visual properties
The environment as it is perceived by its users is generally
implied by this property and includes color, shape, and other
visual modalities.
6. Resources
The physical components and amenities of transportation
system (paths, terminal, & vehicles) the measures of these
resources could embrace such dimensions as the number of
lanes or the square footage of terminal.
7. Symbolic properties
The social value, attitudes and cultural norms that are
represented or expressed by environment fall into this
category.
8. Architectonic properties
This refer to the sensory of aesthetic properties of the
environment.
15. 9. Consequation
This is that characteristic of the environment that
strengthens or weakens behavior. Measure of consequation
include such items as cost, risks, and congestion.
10. Protection
Safety factor in general are implied in this category.
11. Timing
All the items mentioned before are scheduled in time and
some of them fluctuate with various cyclical rhythms, such
as daily, weekly, or hourly timings.
16. Alasan manusia atau barang berpindah dari suatu asal
ke tujuan
Complementary, hubungan relatif antar daerah
Transferability, keinginan untuk melakukan perjalanan
Demand & Supply, karakteristik setiap daerah yang berbeda
Land use Trip
Transportation
needs
Transportation
Facility
Accessibility
Land Value
Siklus
Sistem Transportasi
18. Sistem Transportasi Makro
Sistem Kelembagaan
Sistem Kegiatan /
Transport Demand
Sistem Jaringan /
Transport Supply
Sistem
pergerakan/
Traffic
19. Sistem Transportasi Makro
Interaksi antara Sistem Kegiatan dan Sistem Jaringan ini
akan menghasilkan suatu pergerakan manusia dan/atau
barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan/atau
orang (pejalan kaki). Suatu Sistem Pergerakan yang
aman, cepat, nyaman, murah dan sesuai dengan
lingkungannya akan dapat tercipta jika pergerakan tersebut
diatur oleh suatu sistem rekayasa dan manajemen lalu
lintas yang baik yang terdapat di dalam sistem
kelembagaan.
Interaksi dari keempat sistem tersebut di atas (Sistem
Mikro) disebut sebagai Sistem Transportasi Makro
20.
21.
22. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan
transportasi suatu daerah adalah:
1. Pertambahan jumlah penduduk daerah tersebut;
2. Pertambahan Urbanisasi
3. Pertambahan produksi barang ekonomi
4. Pertambahan kesejahteraan/pendapatan penduduk
5. Perkembangan wilayah
6. Pertumbuhan pusat-pusat kegiatan
7. Pertambahan keinginan untuk melakukan perjalanan
24. Tujuan dari perencanaan transportasi adalah:
1. Mencegah masalah yang tidak diinginkan yang diduga
akan terjadi pada masa yang akan datang (predict and
prevent);
2. Mencari jalan keluar untuk berbagai permasalahan
yang ada (problem solving);
3. Melayani kebutuhan transportasi (demand transport)
seoptimal mungkin;
4. Mempersiapkan kebijakan/tindakan untuk tanggap
pada keadaan di masa depan (Policy Making);
5. Mengoptimalkan penggunaan daya dukung (sumber
alam) yang ada, yang mencakup penggunaan dana
yang seoptimal mungkin, demi mencapai tujuan atau
rencana yang maksimal (Sustainable Development).
25. Perencanaan Transportasi sebagai sebuah Proses
Perencanaan transportasi merupakan sebuah kegiatan untuk memilih
dan memutuskan alternatif-alternatif pilihan pengadaan fasilitas
transportasi untuk mencapai tujuan optimal yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan menggunakan sumber daya yang ada secara
efisien.
Perencanan transportasi sebagai sebuah proses dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Memerlukan skala waktu dan pentahapan
2. Memerlukan perhitungan dan analisis secara rasional
3. Memerlukan proses perulangan (umpan balik)
4. Memerlukan evaluasi untung-rugi
5. Memerlukan kondisi mendukung seperti koordinasi, integrasi
dan fleksibel terhadap perkembangan.
26. Perencanaan transportasi sebagai sebuah proses juga dapat
dikatakan sebagai adanya kegiatan pengolahan (pemrosesan) suatu
atau beberapa masukan/input untuk memperoleh suatu atau bebarapa
keluaran/output.
Beberapa hal-hal di atas, dapatlah dikatakan bahwa perencanaan
transportasi sebagai sebuah proses merupakan:
1. Suatu kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan
berulang-ulang;
2. Perencanaan transportasi bukan suatu kegiatan yang hanya
dikerjakan sekali;
3. Memiliki pentahapan dan batasan waktu (time limit) yang
sesuai dengan karakter rencana dan daya dukung yang
tersedia.
27. PROSES
Didukung oleh Penunjang
Materi dan Non Materi
PROSES
Didukung oleh Penunjang
Materi dan Non Materi
MASUKAN
•Sumber daya
•Kebijakan
MASUKAN
•Sumber daya
•Kebijakan
Keluaran
•Wujud yang diinginkan
•Keputusan
Keluaran
•Wujud yang diinginkan
•Keputusan
Pola Perencanaan Transportasi sebagai sebuah
proses
28. Tahap Perencanaan Transportasi (Jangka Waktu
Perencanaan)
Jangka Pendek (Short Term Planning)
1. Batasan waktunya antara 0 – 4 tahun
2. Yang direncanakan adalah segalan sesuatu yang segera terwujud
3. Sumber-sumber pendukungnya tidak diperlukan dalam jumlah
besar
4. Program-program penambahan armada, pengaturan jadwal,
pengaturan arus, pengadaan & pemeliharaan fasilitas
5. Berupa kegiatan pelaksanaan implementasi di lapangan
6. Secara hirarki berupa program pemakaian anggaran (pembiayaan)
29. Jangka Menengah (Medium Term Planning)
1. Batasan waktunya antara 5 - 20 tahun
2. Rencana ini berbentuk kajian atau studi terhadap kebijakan yang
sudah digariskan;
3. Kegiatan ini secara batasan waktu dapat berupa penyiapan
dokumen-dokumen teknis, fisik dan finansial
4. Kegiatan penyiapan rencana umum, detail teknis, studi kelayakan
proyek, dokumen rancangan induk jaringan transportasi
5. Secara prosedur berupa kegiatan seperti pengumpulan data dan
informasi, analisis data, peramalan dan penaksiran kondisi masa
depan, perumusan beberapa rencana dan pengevaluasian
kelayakan rencana
6. Tahapan ini bersifat semi fleksibel yang terjadi selama jangka
waktu rencana
30. Jangka Panjang (LongTerm Planning)
1. Batasan waktunya di atan 20 tahun;
2. Disebut sebagai Strategi/Perspektif/Cakrawala/Horizon Plan/Visi;
3. Dalam formatnya, rencana ini berupa kebijakan-kebijakan jangka
panjang yang menetapkan sasaran 25 tahun ke depan dan
ditentukan oleh badan legislatif;
4. Secara prosedur, rencana ini berupa ide-ide, dengan sasaran
yang dituju berada pada masa di atas 25 tahun;
5. Secara hirarki, rencana ini adalah bertujuan yang ingin dicapai
oleh masyarakat (social objective) dan mutlak fleksibel dengan
perubahan situasi yang terjadi selama jangka waktu rencana.
31. Perkembangan Aktivitas
Wilayah
Kota
Perkembangan Aktivitas
Wilayah
Kota
Sistem Transportasi
Prasarana / Jaringan
Sarana / Alat angkut
Sistem Pengelolaan
Sistem Transportasi
Prasarana / Jaringan
Sarana / Alat angkut
Sistem Pengelolaan
Harus dibangun,
dikembangkan, agar supply
serasi/seimbang dengan
demand
Harus dibangun,
dikembangkan, agar supply
serasi/seimbang dengan
demand
D (Demand)
Kebutuhan transportasi
D (Demand)
Kebutuhan transportasi
S (Supply)
Penawaran transportasi
S (Supply)
Penawaran transportasi
Kondisi Ideal
D = S
Kondisi Ideal
D = S
DAERAH
BERKEMBANG
Wilayah & Kota
yang selalu
berkembang
Wilayah & Kota
yang selalu
berkembang