SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
KESELAMATAN JALAN RAYA
TUJUAN KULIAH
MAMPU MENJELASKAN KONSEP AUDIT
KESELAMATAN JALAN DAN MAMPU
MEMBERIKAN REKOMENDASI TEKNIS
PENANGANAN LOKASI RAWAN
KECELAKAAN LALU LINTAS
MATERI KULIAH
Audit Keselamatan jalan
Ketentuan Teknis Audit Keselamatan Jalan
Tahapan Audit Keselamatan Jalan
Pelaksanaan Audit Keselamatan Jalan
Penanganan lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas
Kriteria Umum dan Tahapan Penanganan Lokasi
Rawan Kecelakaan
Analisis Data Kecelakaan Lalu Lintas
Monitoring dan Evaluasi
BUKU REFERENSI
Dep PU, Pedoman Audit Keselamatan Jalan
(Pd T-17-2005-B), Penerbit PU, Jakarta
Dep Kimpraswil , Pedoman Penanganan
Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T-
09—2004-B), Penerbit PU, Jakarta
Austroads, Australian Standar : Road Safety
Audit, Austroads, Sidney 1994
IHT, Guidelines for The Safety Audit of
Highways, The Institution of Highway And
Transportation, London,1996
DLL
KECELAKAAN
TRANSPORTASI
Transportation Failure
Of three motor vehicles’ accidents,
one of them caused fatality
An accident in Bandar Lampung 8
died persons
An accident on freeway,
Cikampek km 69
9 died persons
An accident in
Pekan Baru
17 died
persons
Kehilangan kaki karena
kecelakaan lalu lintas
Safety priority in highway ???
Road = field of war/killing field
Jungle law = the strongest the winner
Decreasing of slow lane
Higher speed
Motor vehicles domination
Vehicles’ protection , not human protection
the healthy of vehicles / drivers’ is low
Etc.
Traffic goes on by rule NOT by instinct!
Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman
terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai, danau, dan penyeberangan,
transportasi laut serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa,
yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem
pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang,
yang terus berkembang secara dinamis.
Tataran Transportasi Nasional (Tatranas) adalah tatanan transportasi yang berfungsi sebagai pedoman untuk
pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau
barang antarsimpul atau kota nasional dan dari simpul atau kota nasional ke luar negeri atau sebaliknya.
Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) adalah tatanan transportasi yang berfungsi sebagai pedoman untuk
pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau
barang antarsimpul atau kota wilayah ke simpul atau kota nasional atau sebaliknya.
Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) adalah tatanan transportasi yang berfungsi sebagai pedoman untuk
pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau
barang antarsimpul atau kota lokal, dan dari atau kota lokal ke simpul atau kota wilayah, dan simpul atau kota
nasional terdekat atau sebaliknya, serta dalam kawasan perkotaan dan perdesaan.
Moda transportasi terdiri dari moda transportasi jalan, kereta api, sungai, danau dan penyeberangan, laut dan
udara, yang dapat membentuk jaringan transportasi, dengan karakteristik teknis yang berbeda, serta
pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan.
Transportasi antarmoda adalah transportasi penumpang dan atau barang yang menggunakan lebih dari satu
moda transportasi dalam satu perjalanan yang berkesinambungan.
Transportasi multimoda adalah transportasi barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda
transportasi yang berbeda, atas dasar satu kontrak yang menggunakan Dokumen Transportasi Multimoda dari
suatu tempat barang diterima oleh operator transportasi multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk
DEFINISI TRANSPORTASI
DEFINISI SISTEM
Sistem adalah suatu kesatuan dari bagian-
bagian atau unsur-unsur yang saling
berhubungan sedemikian rupa sehingga
apabila salah satu bagian atau unsur
mengalami perubahan akan memberikan
dampak/pengaruh kepada bagian yang lain
bahkan kepada keseluruhan kesatuan.
DEFINISI TRANSPORTASI
Transportasi secara umum adalah usaha
pemindahan atau pergerakan suatu benda
dari suatu lokasi yang disebut lokasi awal
ke lokasi lain yang biasa disebut lokasi
tujuan dengan mempergunakan sarana
tertentu.
Objek yang akan dipindahkan mencakup
benda tak bernyawa seperti sumber alam,
hasil produksi, bahan mentah, dsb, dan
benda hidup seperti manusia, binatang dsb.
SISTEM TRANSPORTASI
SISTEM TRANSPORTASI ADALAH
KETERIKATAN DAN KETERKAITAN
ANTARA PENUMPANG, BARANG,
PRASARANA DAN SARANA YANG
BERINTERAKSI DALAM RANGKA
PERPINDAHAN ORANG ATAU BARANG
YANG TERCAKUP DALAM SUATU
TATANAN, BAIK SECARA ALAMI
MAUPUN BUATAN
TEKNIK TRANSPORTASI
Adalah penerapan dari teknologi dan prinsip-
prinsip ilmiah pada perencanaan fungsional,
operasi pengelolaan dari fasilitas-fasilitas alat
angkut ( jenis apa saja/semua jenis ) untuk
memungkinkan suatu pergerakan manusia dan
barang dengan aman, cepat, nyaman, mudah,
ekonomis dan sesuai lingkungan.
FUNGSI TRANSPORTASI
Fungsi Transportasi adalah menghubungkan
orang atau masyarakat dengan lahannya (land)
• Pergerakan Manusia : penting didaerah URBAN
• Pergerakan Barang : penting didaerah RURAL
MASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI
MASALAH UTAMA SISTEM TRANSPORTASI
(LANG & WOHL)
Daerah yang harus direncanakan menyangkut ribuan
atau jutaan perjalanan penduduk dengan jumlah
angkutan yang berbeda-beda.
Dengan tersedianya beragam cara dalam teknologi
transportasi dengan beragam cara operasi atau harga,
terdapat banyak cara untuk merubah sistem
transportasi didaerah tersebut.
Tujuan yang hendak dicapai dengan peningkatan
sistem transportasi seringkali sukar didefinisikan
dengan angka dan dengan sendirinya tidak hanya
menyangkut soal waktu perjalanan seseorang.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to JALURAMAN

Angkutan barang perkotaan di negara berkembang
Angkutan barang perkotaan di negara berkembangAngkutan barang perkotaan di negara berkembang
Angkutan barang perkotaan di negara berkembangsafiralarasaty
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi daratDianIndaSari
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaParea Rangan
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightSigit Rimba Atmojo
 
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdfBA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdffransiscaindriyani91
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangOki Endrata Wijaya
 
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemenSistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemenRenhard Manurung
 
Sistem_Transportasi_ppt.ppt
Sistem_Transportasi_ppt.pptSistem_Transportasi_ppt.ppt
Sistem_Transportasi_ppt.pptFinoFranoto1
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasimuhammad hasan
 
Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Arjuna Ahmadi
 
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Abeng Yogta
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2Lampung University
 
Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1Dangzt Iman
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahZuhri Yahya
 

Similar to JALURAMAN (20)

Angkutan barang perkotaan di negara berkembang
Angkutan barang perkotaan di negara berkembangAngkutan barang perkotaan di negara berkembang
Angkutan barang perkotaan di negara berkembang
 
Bab iv sistem transportasi darat
Bab iv   sistem transportasi daratBab iv   sistem transportasi darat
Bab iv sistem transportasi darat
 
Angkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerjaAngkutan umum kinerja
Angkutan umum kinerja
 
pengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintaspengantar rekayasa lalu lintas
pengantar rekayasa lalu lintas
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Debi yasman lase
Debi yasman laseDebi yasman lase
Debi yasman lase
 
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdfBA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
BA XII 3.3 Pemanfaatan PJ dan SIG Full.pdf
 
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembangPengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
Pengembangan transportasi multimoda pada negara berkembang
 
sistrans.pptx
sistrans.pptxsistrans.pptx
sistrans.pptx
 
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemenSistem transportasi 2 pengertian dan elemen
Sistem transportasi 2 pengertian dan elemen
 
Sistem_Transportasi_ppt.ppt
Sistem_Transportasi_ppt.pptSistem_Transportasi_ppt.ppt
Sistem_Transportasi_ppt.ppt
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1Manajemen Transportasi Materi 1
Manajemen Transportasi Materi 1
 
Trya puji lestari
Trya puji lestariTrya puji lestari
Trya puji lestari
 
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
Undang undang lalu lintas uu no 22 tahun 2009
 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
 
Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1Dasar tek trans 1
Dasar tek trans 1
 
Antrian Lampu Merah
Antrian Lampu MerahAntrian Lampu Merah
Antrian Lampu Merah
 

More from EviAprianti4

anatomi kecelakaan transportasi perhubungan
anatomi kecelakaan transportasi perhubungananatomi kecelakaan transportasi perhubungan
anatomi kecelakaan transportasi perhubunganEviAprianti4
 
PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI SKEMA SERTIFIKASI.pptx
PEDOMAN PELAKSANAAN  VERIFIKASI  SKEMA SERTIFIKASI.pptxPEDOMAN PELAKSANAAN  VERIFIKASI  SKEMA SERTIFIKASI.pptx
PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI SKEMA SERTIFIKASI.pptxEviAprianti4
 
Tambahan - HS TOPIK 1.pptx
Tambahan - HS TOPIK 1.pptxTambahan - HS TOPIK 1.pptx
Tambahan - HS TOPIK 1.pptxEviAprianti4
 
87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptx
87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptx87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptx
87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptxEviAprianti4
 

More from EviAprianti4 (6)

anatomi kecelakaan transportasi perhubungan
anatomi kecelakaan transportasi perhubungananatomi kecelakaan transportasi perhubungan
anatomi kecelakaan transportasi perhubungan
 
PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI SKEMA SERTIFIKASI.pptx
PEDOMAN PELAKSANAAN  VERIFIKASI  SKEMA SERTIFIKASI.pptxPEDOMAN PELAKSANAAN  VERIFIKASI  SKEMA SERTIFIKASI.pptx
PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI SKEMA SERTIFIKASI.pptx
 
Tambahan - HS TOPIK 1.pptx
Tambahan - HS TOPIK 1.pptxTambahan - HS TOPIK 1.pptx
Tambahan - HS TOPIK 1.pptx
 
ppt 1.ppt
ppt 1.pptppt 1.ppt
ppt 1.ppt
 
87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptx
87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptx87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptx
87b8f_BAGIAN_II_-_Karakteristik_PHLN_palembang_04032019.pptx
 
Paul_Kelly.ppt
Paul_Kelly.pptPaul_Kelly.ppt
Paul_Kelly.ppt
 

JALURAMAN

  • 2. TUJUAN KULIAH MAMPU MENJELASKAN KONSEP AUDIT KESELAMATAN JALAN DAN MAMPU MEMBERIKAN REKOMENDASI TEKNIS PENANGANAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS
  • 3. MATERI KULIAH Audit Keselamatan jalan Ketentuan Teknis Audit Keselamatan Jalan Tahapan Audit Keselamatan Jalan Pelaksanaan Audit Keselamatan Jalan Penanganan lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Kriteria Umum dan Tahapan Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Analisis Data Kecelakaan Lalu Lintas Monitoring dan Evaluasi
  • 4. BUKU REFERENSI Dep PU, Pedoman Audit Keselamatan Jalan (Pd T-17-2005-B), Penerbit PU, Jakarta Dep Kimpraswil , Pedoman Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas (Pd T- 09—2004-B), Penerbit PU, Jakarta Austroads, Australian Standar : Road Safety Audit, Austroads, Sidney 1994 IHT, Guidelines for The Safety Audit of Highways, The Institution of Highway And Transportation, London,1996 DLL
  • 6.
  • 8. Of three motor vehicles’ accidents, one of them caused fatality An accident in Bandar Lampung 8 died persons An accident on freeway, Cikampek km 69 9 died persons An accident in Pekan Baru 17 died persons
  • 10. Safety priority in highway ??? Road = field of war/killing field Jungle law = the strongest the winner Decreasing of slow lane Higher speed Motor vehicles domination Vehicles’ protection , not human protection the healthy of vehicles / drivers’ is low Etc. Traffic goes on by rule NOT by instinct!
  • 11.
  • 12. Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) adalah tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai, danau, dan penyeberangan, transportasi laut serta transportasi pipa, yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana, kecuali pipa, yang saling berinteraksi dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat pikir membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan atau barang, yang terus berkembang secara dinamis. Tataran Transportasi Nasional (Tatranas) adalah tatanan transportasi yang berfungsi sebagai pedoman untuk pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau barang antarsimpul atau kota nasional dan dari simpul atau kota nasional ke luar negeri atau sebaliknya. Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) adalah tatanan transportasi yang berfungsi sebagai pedoman untuk pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau barang antarsimpul atau kota wilayah ke simpul atau kota nasional atau sebaliknya. Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) adalah tatanan transportasi yang berfungsi sebagai pedoman untuk pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang memfasilitasi perpindahan orang dan/atau barang antarsimpul atau kota lokal, dan dari atau kota lokal ke simpul atau kota wilayah, dan simpul atau kota nasional terdekat atau sebaliknya, serta dalam kawasan perkotaan dan perdesaan. Moda transportasi terdiri dari moda transportasi jalan, kereta api, sungai, danau dan penyeberangan, laut dan udara, yang dapat membentuk jaringan transportasi, dengan karakteristik teknis yang berbeda, serta pemanfaatannya disesuaikan dengan kondisi geografis daerah layanan. Transportasi antarmoda adalah transportasi penumpang dan atau barang yang menggunakan lebih dari satu moda transportasi dalam satu perjalanan yang berkesinambungan. Transportasi multimoda adalah transportasi barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda transportasi yang berbeda, atas dasar satu kontrak yang menggunakan Dokumen Transportasi Multimoda dari suatu tempat barang diterima oleh operator transportasi multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk DEFINISI TRANSPORTASI
  • 13. DEFINISI SISTEM Sistem adalah suatu kesatuan dari bagian- bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga apabila salah satu bagian atau unsur mengalami perubahan akan memberikan dampak/pengaruh kepada bagian yang lain bahkan kepada keseluruhan kesatuan.
  • 14. DEFINISI TRANSPORTASI Transportasi secara umum adalah usaha pemindahan atau pergerakan suatu benda dari suatu lokasi yang disebut lokasi awal ke lokasi lain yang biasa disebut lokasi tujuan dengan mempergunakan sarana tertentu. Objek yang akan dipindahkan mencakup benda tak bernyawa seperti sumber alam, hasil produksi, bahan mentah, dsb, dan benda hidup seperti manusia, binatang dsb.
  • 15. SISTEM TRANSPORTASI SISTEM TRANSPORTASI ADALAH KETERIKATAN DAN KETERKAITAN ANTARA PENUMPANG, BARANG, PRASARANA DAN SARANA YANG BERINTERAKSI DALAM RANGKA PERPINDAHAN ORANG ATAU BARANG YANG TERCAKUP DALAM SUATU TATANAN, BAIK SECARA ALAMI MAUPUN BUATAN
  • 16. TEKNIK TRANSPORTASI Adalah penerapan dari teknologi dan prinsip- prinsip ilmiah pada perencanaan fungsional, operasi pengelolaan dari fasilitas-fasilitas alat angkut ( jenis apa saja/semua jenis ) untuk memungkinkan suatu pergerakan manusia dan barang dengan aman, cepat, nyaman, mudah, ekonomis dan sesuai lingkungan.
  • 17. FUNGSI TRANSPORTASI Fungsi Transportasi adalah menghubungkan orang atau masyarakat dengan lahannya (land) • Pergerakan Manusia : penting didaerah URBAN • Pergerakan Barang : penting didaerah RURAL
  • 20. MASALAH UTAMA SISTEM TRANSPORTASI (LANG & WOHL) Daerah yang harus direncanakan menyangkut ribuan atau jutaan perjalanan penduduk dengan jumlah angkutan yang berbeda-beda. Dengan tersedianya beragam cara dalam teknologi transportasi dengan beragam cara operasi atau harga, terdapat banyak cara untuk merubah sistem transportasi didaerah tersebut. Tujuan yang hendak dicapai dengan peningkatan sistem transportasi seringkali sukar didefinisikan dengan angka dan dengan sendirinya tidak hanya menyangkut soal waktu perjalanan seseorang.