Evaluasi transportasi dan pembangunan kota Bandar Lampung
1. Evaluasi Transportasi
dan Pembangunan Kota
Bandar Lampung
IB ILHAM MALIK
TENAGA AHLI BIDANG TRANSPORTASI DAN PEMBANGUNAN KOTA
PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG
2. Pelebaran Jalan
• Harus diakui bahwa pelaksanaan pelebaran jalan yang telah dilakukan
dibeberapa ruas jalan di Kota Bandar Lampung, telah mmeberikan
dampak signifikan pada kelancaran arus lalu lintas.
• Kebijakan dan program ini selayaknya terus dilakukan, terutama pada
2014-2015 ini, seiring dengan sambutan positif masyarakat terhadap
program tersebut.
• Pelebaran jalan yang tidak terintegrasi, pada akhirnya dapat
menimbulkan sumbatan lalu lintas (the botlenect) yang dapat
menyebabkan terganggunya arus lalu lintas.
3. Perbaikan jalan permukiman
• Program perbaikan dan pelebaran jalan di kawasan permukiman, juga
mendapatkan respon yang sangat baik. Dan dari sisi transportasi
secara umum, kebijakan yang mendasar ini, seharusnya memang
telah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya. Dan patut
diapresiasi, pada masa saat ini hal itu menjadi perhatian pemerintah.
• Sayangnya, hanya dalam tempo maksimal 8 bulan, ada banyak
kerusakan jalan kembali pada ruas jalan permukiman yang telah
diperbaiki dan dilebarkan. Beberapa penyebabnya adalah drainase
jalan yang buruk sehingga air merusak konstruksi jalan, konstruksi
jalan yang tidak dibangun dengan baik, dan adanya kendaraan dengan
beban berlebih yang melintasi ruas jalan permukiman tersebut.
4. Pelebaran simpang
• Pelebaran simpang yang dilakukan telah memperlancar manuver
kendaraan yang hendak berpindah ruas jalan, dari satu ruas jalan ke ruas
jalan lainnya. Kemudahan ini menjadikan ruas jalan tertentu menjadi ruas
jalan yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Akibatnya, volume
kendaraan di jalan tersebut mengalami peningkatan.
• Karena itu, dibutuhkan penambahan penanganan simpang yang disimpang
jalan lainnya, sehingga terjadi sebaran kendaraan secara merata di semua
ruas jalan kota. Dengan demikian, tidak ada kendaraan yang menumpuk
pada ruas jalan tertentu saja, yang dapat membebani jalan dan
menimbulkan hambatan lalu lintas baru.
• Sebab, dampak dari setiap penanganan lalu lintas melalui penambahan
kapasitas jalan untuk memperlancar lalu lintas, adalah tumbuhnya jumlah
kendaraan yang menggunakan ruas jalan tersebut.
5. Angkutan umum massal
• BRT sudah beroperasi dengan semua dinamikanya. Namun bagaimanapun,
BRT Bandar Lampung adalah BRT yang tidak ada subsidi dari pemerintah
namun memiliki unit sangat banyak dan beroperasi di 3 koridor.
• Namun perhatian pda pengembangan BRT mengalami penurunan karena
adanya resistensi dari pihak tertentu. Padahal, dalam setiap pembangunan
tertentu, memang selalu ada resistensi.
• Pemerintah kota harus kembali memberikan porsi perhatian yang kuat dan
besar, pada pengembangan BRT. Karena keberadaan angkutan umum
massal yang berkualitas, sangat dibutuhkan oleh kota. Dan munculnya BRT
ini baru tahapan awal dari upaya walikota untuk menjadikan Bandar
lampung sebagai kota yang maju dan modern.
6. Pengelolaan parkir
• Pengelolaan parkir yang dilakukan oleh swasta, harus diakui, memang
diluar harapan. Namun meskipun demikian, dengan pernahnya
pengelolaan parkir dilakukan oleh swasta, menyebabkan pemkot menjadi
tahu dan yakin bahwa pendapatan parkir (PAD) adalah besar. Dan harus
dikumpulkan ke kas daerah dan dimanfaatkan untuk pembangunan kota.
• Pengelolaan parkir yang dilakukan oleh UPTD parkir, diperkirakan akan
sama dengan swasta sebelumnya. Namun meskipun demikian, diharapkan
perlu kembali dipertimbangkan untuk menerapkan parkir berlangganan
melalui samsat seperti yang telah dilakukan oleh beberapa kabupaten/kota
di Jawa Timur (Nganjuk dan Kediri)
• PAD yang besar dari parkir dapat digunakan untuk menambah lahan parkir
berupa lapangan atau gedung parkir, dan sebagainya.
7. Perbaikan trotoar
• Perbaikan trotoar yang dilakukan dibeberapa ruas jalan, sebaiknya
perlu diteruskan dengan menambah fasilitas. Dan bahkan sebaiknya
dikembangkan menjadi pedestrian.
• Pedestrian adalah suatu ruas jalan yang khusus untuk pejalan kaki
dan dapat dilalui oleh kendaraan tidak bermotor seperti sepeda. Juga
dilengkapi dengan taman dan fasilitas tempat duduk.
• Jika saja fase pengembangan pedestrian ini bisa dilakukan pada masa
ini, maka hal ini akan menjadi pijakan awal terbentuknya fasilitas kota
yang adaptif dengan kebutuhan kota yang maju dan modern.
8. Bisa diterapkan di Pasar Tengah
Bisa diterapkan di Raden Intan, A Yani,
RA Kartini dan Katamso
9. Parkir di jalan namun rapi dan tertata Bisa diterapkan di semua jalan kota
10. Gedung parkir. Swasta bisa investasi
asal didukung regulasi
Gedung parkir harus menarik dari sisi
investasi dan arsitektur
11. Jalan yang pada oleh kendaraan perlu
diubah menjadi padat oleh manusia. Bisa
diterapkan di Pasar Tengah dan sekitarnya
Bandar Lampung harus memiliki angkutan
massal yang modern. Dan Pak Wali bisa
mewujudkan hal ini. BRT adalah rintisannya
12. Sistem angkutan massal harus dirancang
dan dijalankan dengan baik. 2019 esok kita
harus sudah memiliki hal ini.
Pasar tengah, teluk, way halim rajabasa,
dan kemiling, perlu didesain agar bisa
terbentuk seperti ini pada 2017