Media massa dapat menjadi alat yang bermanfaat bagi dakwah jika dimanfaatkan dengan bijak. Namun, media memiliki agenda sendiri sehingga dakwah harus memahami karakteristik masing-masing media dan merancang strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan tabligh.
2. Pengertian Media Tabligh
Arti istilah media bila dilihat dari asal katanya (etimologi), berasal dari
bahasa latin yaitu “Median”, yang berarti alat perantara. Sedangkan kata media
merupakan jamak dari kata median tersebut. Pengertian semantiknya media
berarti segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai alat (perantara) untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian, media tabligh adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tabligh yang
telah ditentukan. Media tabligh ini dapat berupa barang (material), orang,
tempat, kondisi tertentu dan sebagainya
3. Media tabligh ada 4 macam :
1. Visual : Sesuatu yang dapat dilihat, misalnya berupa
lukisan-lukisan yang bernafaskan Islam.
2. Audio : Sesuatu yang dapat didengar, misalnya
cassete dan radio.
3. Audio Visual : Sesuatu yang dapat dilihat sekaligus di dengar
suaranya, misalnya film-film televisi.
4. Tulisan : Yakni buku–buku, majalah dan brosur
4. Prinsip-Prinsip dan Kriteria
Media Tabligh
1. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
3. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
dalam memilih media Tabligh
5. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media adalah:
a. Tidak satu mediapun yang paling baik untuk keseluruhan masalah atau
tujuan tabligh. Sebab setiap media memiliki karakteristik (kelebihan,
kekurangan dan keserasian) yang berbeda-beda.
b. Media yang dipilih sesuai dengan tujuan tabligh yang hendak dicapai.
c. Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran.
d. Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara obyektif. Artinya
pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da’i.
e. Efektifitas dan efisiensi harus diperhatikan.
f. Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian.
6. Prinsip-Prinsip Penggunaan
Media
Prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman
umum dalam mempergunakan media dakwah adalah:
a. Penggunaan media dakwah bukan dimaksudkan untuk
mengganti pekerjaan da’i atau mengurangi peranan da’i.
b. Tiada media satupun yang harus dipakai dengan meniadakan
media lain.
c. Setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan.
d. Gunakan media sesuai dengan karakteristiknya.
e. Setiap hendak menggunakan media harus benar-benar
dipersiapkan dan atau diperkirakan apa yang dilakukan
sebelum, selama dan sesudah.
f. Keserasian antara media, tujuan, materi dan obyek dakwah
harus mendapat perhatian yang serius.
7. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
memilih media Tabligh
Hal-hal yang menjadi pertimbangan saat memilih
media dakwah:
a) Tujuan dakwah yang hendak dicapai.
b) Materi tabligh
c) Sasaran tabligh
d) Kemampuan da’i
e) Ketersediaan media
f) Kualitas media
9. Perbandingan Karakteristik Antara
Media Cetak dan Media elektronik
Media Cetak
1. Dapat dibaca dimana dan kapan saja
2. Dapat dibaca berulang-ulang
3. Daya pengaruh rendah/kurang
4. Pengolahan secara mekanik/elektris
5. Biaya operasional relatif rendah
6. Daya jangkau populasi terbatas
10. Media Eletronik
1. Dapat didengar (seperti radio), di dengar dan dilihat (televisi)
ketika siaran
2. Dapat didengar, didengar dan dilihat kembali ketika siaran
ulang
3. Daya pengaruh rendah (radio) dan daya pengaruh tinggi
(televisi)
4. Pengolahan secara elektronik
5. Biaya operasional sangat tinggi
6. Daya jangkau populasi luas
11. Media Online
1. Jangkauan dakwah lebih luas
2. Informasi tersampaikan dengan cepat
3. Tidak terbatas ruang dan waktu
4. Daya pengaruh tinggi
12. KEBIJAKAN MEDIA MASSA DAN
TANTANGAN DAKWAH.
Dalam kapasitasnya sebagai media komunikasi atau media
dakwah, setiap jenis media massa itu memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing , sebagai mana telah disajikan dimuka.
Para dai atau mubalig dapat memilah dan memilih jenis media massa
untuk dimanfaatkan dalam menyalurkan pesan dakwah kepada
khalayak (mad’u). Media massa bukanlah alat yang pasif melainkan
aktif, karena memiliki kepentingan, visi dan misi tersendiri yang
dikenal dengan sebutan agenda media, yang digunakan ebagai acuan
dalam melakukan agenda seting.
13. KEBIJAKAN MEDIA MASSA DAN
TANTANGAN DAKWAH.
1. Agenda Media Massa
2. Dakwah Untuk Media Massa
3. Dakwah dan Citra Media
14. Media Massa Kawan atau
Lawan Dakwah
1. Dakwah dan Kekuatan Media MassaDakwah dan Kekuatan Media
Massa
Media massa memiliki banyak kekuatan yang membuatnya sangat
penting dan strategis dalam dakwah, terutama untuk pencitraan dan
pembentukan perilaku islami dalam masyarakat. Oleh karena itu media
massa seharusnya menjadi dai atau mubaligh yang terorganisir dan
terlembagakan . media massa harus terlebih dahulu menjadi objek dakwah
dengan mewarnai kepribadiannya, sehingga dapat tampil sebagai subjek
dakwah yang efektif.
15. 2. Dakwah dan Rekayasa Media Massa
Rekayasa opini oleh media massa telah banyak terjadi diberbagai
negara dan bahkan telah hadir dalam komunikasi internasional. Para dai atau
mubaligh, aktivis atau pejabat atau siapa saja yang ingin memanfaatkan
media massa sebagai media dakwah untuk membangun citra dan opini
dalam masyarakat, sebagai media dakwah, harus mampu menciptakan
kegiatan yang memiliki nilai berita, seperti peristiwa (fakta dan opini) yang
actual. Dalam jurnalistik, aktual diartikan sebagai baru terjadi dari segi
waktu dan baru terjadi dari segi peristiwa, serta menari minat banyak orang.
Perristiwa itu dapat diliput dan disiarkan oleh media massa. Dengan berita
tersebut dai atau mubaligh dapat membangun citranya.