SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Mini Book Media & Kritik
Social dapat diselesaikan. Buku ini adalah hasil diskusi materi
mata kuliah Media & Kritik Sosial, yang nanti dapat dijadikan
sebagai sumber rujukan bagi mahasiswa Program Studi Ilmu
Komunikasi dalam pembelajaran mata kuliah tersebut,
Kami sampaikan terimakasih kepada Prof. Masdar Hilmy,
S.Ag., M.A., Ph.D selaku rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr.
Abd. Halim, M.Ag selaku dekan FDK dan kepada keprodi Ilmu
Komunikasi Bpk. Pardianto, S.Ag, M.Si. dan juga terimkasih
kepada Abu Amar Bustomi, M.Si selaku pembimbing sekaligus
dosen pengampu mata kuliah Media dan Kritik Sosial yang telah
membantu proses penyusunan hingga terselesesaikanya
penyusunan buku ini
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
buku ini untuk itu kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Dan semoga buku ini
dapat memberikan maanfaat bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi
khususnya dan bagi semua pihak dari segala lapisan yang
membutuhkan.
Malang, 8 November 2020
M. Syafirul Fuad
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................ii
BAGIAN PERTAMA : MASYARAKAT DAN DEMORASI ...1
A. Pengertian Media .................................................................1
B. Masyrakat ............................................................................6
C. Kritik Social..........................................................................7
BAGIAN KEDUA : MASYARAKAT DAN DEMORASI ......10
A. Pengertian Demokrasi ........................................................ 11
B. Bentuk Bentuk Demokrasi.................................................. 11
C. Ciri-Ciri Demokrasi............................................................ 12
D. Parameter Demokrasi ......................................................... 13
E. Nilai-Nilai Demokrasi......................................................... 14
F. Pentingnya Kehidupan Demokrasi......................................12
BAGIAN KETIGA MEDIA DAN KONTROL SOCIAL..........20
A. Peran Media Massa............................................................. 21
B. Fungsi Media Massa........................................................... 24
BAGIAN KEEMPAT MEDIA dan RUANG PUBLIK.............. 26
A. Media Dalam Ruang Publik .............................................. 27
B. Karakteristik Media Masa sebagai Ruang Publik............... 27
C. Eksistensi Media Masa dan Dominasi Ruang Publik .......28
D. Media Sosial Sebagai Ruang Publik ..................................30
iii
BAB IV ANALISIS....................................................................33
A. Pengertian Fakta .................................................................34
B. Ciri-Ciri Kalimat Fakta....................................................... 34
C. Pengertian Opini .................................................................35
D. Ciri-Ciri Opini ....................................................................35
E. Membedakan Fakta dan Opini............................................36
F. Langkah-Langkah Membedakan Fakta dan Opini.............. 36
G. Contoh Fakta dan Opini...................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .................................................................39
1 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
BAGIAN I
MASYARAKAT & DEMOKRASI
Pengertian & Ruang Lingkup Media Dalam Kritik Sosial
2 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
A. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin “medium” (jamak), yang
memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Media juga diartikan
sebagai sesuatu yang menjadi perantara atau
penengah komunikasi, serta saluran komunikasi antara pengirim
dan penerima pesan berlangsung. Selain itu, media juga dapat
diartikan sebagai saluran yang mampu mengantarkan pesan
dari komunikator kepada komunikan.
Dari perpektif teknologi informasi dan komunikasi, media
komunikasi dapat diartikan sebagai teknologi yang mampu
mengirim ataupun menerima pesan dan informasi yang hendak
disampaikan oleh pengirim kepada penerima informasi. Sebuah
teknologi dapat dikatakan menjadi media komunikasi apabila
teknologi tersebut mampu menyampaikan pesan komunikasi dan
mempermudah proses komunikasi.
• Menurut Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of
Education and Communication Technology/AECT) di
Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat
digunakan orang untuk menyalurkan pesan ataupun
informasi1
.
• Menurut Cangara, media merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk menyebarkan pesan komunikasi dari
komunikator kepada khalayak.2
1
AECT. Selecting Media for Learning. Washington DC: Association for Education
Communication and Technology. 1977
2
Cangara, Hafied.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2006
3 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
• Mc. Luhan berpendapat bahwa media adalah sarana yang
disebut juga sebagai channel, karena pada hakikatnya media
dapat memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia
untuk mendengarkan, merasakan, dan melihat dalam batas-
batas ruang, jarak,dan waktu yang hampir tak terbatas.3
Jenis media komunikasi Berdasarkan bentuk penyampaian
pesannya, media komunikasi dapat dibedakan menjadi:
• Media cetak
Menurut Ronald H Aderson, media cetak adalah bahan
bacaan yang diproduksi secara profesional, seperti surat kabar,
majalah, dan buku.4
Contoh media cetak adalah surat kabar,
majalah, tabloid, dsb.
• Media audio
Menurut Sadiman, media audio adalah media yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk lambang
– lambang auditif, baik bahasa verbal (kata – kata atau bahasa
lisan) maupun bahasa non verbal.5
Contoh media audio adalah
radio.
• Media visual
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, media
visual adalah media yang hanya mengandalkan mata atau indra
3
Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali
4
Anderson, Ronald, H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
5
Sadiman, Arif S. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
4 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
penglihatan6
, atau sarana atau alat komunikasi yang dapat
dilihat dengan mata atau indra penglihatan. Contoh dari media
visual adalah gambar dan foto.
• Media audio visual
Menurut Sanjaya, media audio visual yaitu jenis media
yang mengandung unsur suara dan juga unsur gambar yang bisa
dilihat.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, media komunikasi dapat
dibedakan menjadi media komunikasi konvensional dan media
baru.
➢ Media komunikasi konvensional
Media komunikasi konvensional adalah media komunikasi
yang telah ditemukan terlebih dahulu sebelum media baru.
Media konvensional biasa digunakan untuk mengirimkan atau
menerima pesan dan informasi kepada masyarakat luas. Oleh
sebab itu, media konvensional sering juga disebut
sebagai media komunikasi massa. Media komunikasi massa
atau media massa adalah media yang mampu menyebarkan
pesan atau informasi ke masyarakat atau khalayak (massa)
secara bersamaan dengan jangkauan yang relatif luas dan
dalam waktu yang relatif singkat. Media konvensional pun
dapat dibedakan lagi menjadi media cetak dan media
penyiaran.
6
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.2006.
5 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
1. Media cetak adalah media yang proses penyebaran
informasinya dilakukan dengan menggunakan teknologi
cetak, dan dalam bentuk cetak. Media komunikasi yang
termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, majalah,
tabloid.
2. media penyiaran adalah media yang menyampaikan dan
menyebarkan pesan serta informasinya dalam bentuk siaran.
Media komunikasi yang termasuk di dalam media penyiaran
adalah radio dan televisi. Radio adalah media komunikasi
yang mampu menyampaikan pesan atau informasi dari
komunikator ke komunikan dalam bentuk suara, sedangkan
televisi adalah media yang mampu menyampaikan pesan atau
informasi dalam bentuk suara dan gambar yang bergerak.
➢ Media Baru
Setelah berkembangnya media komunikasi konvensional,
kemudian muncullah new media. New media adalah media
komunikasi yang menggunakan internet dan teknologi digital
atau komputer sebagai alat pengoprasiannya. New media
muncul setelah media komunikasi konvensional cukup
digunakan oleh masyarakat Indonesia. New media ini tercipta
dan berkembang setelah terjadi kemajuan pesat dalam
teknologi komunikasi, khususnya pada teknologi digital atau
komputer dan internet. Dari new media inilah munculnya
media social
Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu
sama lain dimana para penggunanya bisa dengan mudah
6 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan
isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa
dibatasi oleh ruang dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan
oleh masyarakat di seluruh dunia
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media
sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0
dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-
generated content".7
B. Masyarkat
Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu “syirk” yang
berarti bergaul atau dalam bahasa ilmiahnya interaksi. Dalam
buku karya Koentjaraningrat disebutkan bahwa masyarakat
dalam bahasa Inggris disebut “society” asal kata “sociuc”
yang berarti kawan.
Adapun Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin
erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan
hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan
kolektif.8
Sistem dalam masyarakat saling berhubungan
antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk
suatu kesatuan.
Masyarakat berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi.
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan utama, yakni
7
Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The challenges and
opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68.
8
Murtadha Muthahhari, Masyarakat dan Sejarah, hal. 5.
7 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
penguasa atau pengeksploitasi dan yang dikuasai atau yang
dieksploitasi. Kepribadian masyarakat terbentuk melalui
penggabungan individu-individu dan aksi reaksi budaya
mereka.9
C. Kritik Sosial
➢ Pengertian
Kritik sosial merupakan sebuah inovasi yang artinya kritik
sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru disamping
menilai gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. Kritik sosial
sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang
bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya
sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. 10
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
kritik sosial merupakan suatu kritikan, masukan, sanggahan,
sindiran, tanggapan, ataupun penilaian terhadap sesuatu yang
dinilai menyimpang atau melanggar nilai-nilai yang ada di dalam
kehidupan masyarakat.11
➢ Masalah Kritik Sosial
Masalah sosial merupakan gejala-gejala sosial yang
meresahkan masyarakat. Menurut Soekanto (1992:79), setiap
perubahan, pada umumnya, selalu menimbulkan masalah, baik
masalah besar maupun masalah kecil. Suatu masalah sosial akan
9
Ibid Hal 54
10
Oksinata, Hantisa. Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru (Kajian
Resepsi Sastra), Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Sebelas Maret Surakarta. 2010
11
Riadi Muchlisin, Pengertian dan Masalah Kritik Sosial Melalui www.kajianpustaka.com.
2016. Diakses pada 06 Desember 2020 Pukul 20.00
8 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
terjadi apabila kenyataan yang dihadapi oleh warga masyarakat
berbeda dengan harapannya.
Hal tersebut sejalan dengan Abdulsyani (2012:183) yang
mengatakan bahwa masalah sosial itu bisa muncul karena nilai-
nilai atau unsur-unsur kebudayaan pada suatu waktu mengalami
perubahan sehingga menyebabkan anggota-anggota masyarakat
merasa terganggu atau tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya
melalui kebudayaan itu. Masalah-masalah sosial itu dapat berupa
kebutuhan-kebutuhan sosial atau kebutuhan-kebutuhan yang
bersifat biologis. Masalah kebutuhan sosial biasanya disebabkan
oleh ketidakseimbangan pergaulan dalam masyarakat sedangkan
masalah kebutuhan biologis disebabkan oleh sulitnya atau tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan biologis seperti kebutuhan
makan, minum, dan lain-lain.
Soekanto (2010:365), melihat ada delapan masalah sosial
yang terjadi di tengah masyarakat yaitu:12
1. Kemiskinan,
2. Kriminalitas
3. Ketidakharmonisan keluarga,
4. Kenakalan remaja dan pemuda
5. Perang
6. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat
7. Masalah kependudukan (ledakan penduduk)
8. Masalah lingkungan hidup (pencemaran lingkungan).
12
Ibid
9 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
Sementara itu, Abdulsyani (2012:188-195) mengajukan lima
masalah sosial utama yang sering terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Masalah-masalah tersebut antara lain13
:
1. Kriminalitas,
2. Kependudukan,
3. Kemiskinan,
4. Masalah pelacuran (prostitusi)
5. Masalah lingkungan hidup.
➢ Media Kritik Sosial
Kritik sosial yang ada di masyarakat memiliki banyak media
penyampaian baik berupa lisan (verbal) maupun tertulis.
1. Kritik Sosial Verbal
Kritik sosial secara verbal pada umumnya dinyatakan
dalam media berupa lagu (nyanyian) atau ungkapan seperti
sumpah serapah.
2. Kritik Sosial Tertulis
Secara verbal, kritik sosial dapat dinyatakan melalui tulisan
dalam media fiksi maupun non fiksi, prosa maupun puisi.
13
Ibid
10 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
BAGIAN II
MASYARAKAT & DEMOKRASI
Demokrasi Dalam Kehidupan Masyarakat
Bentuk, Karakter & Ciri Demokrasi
Parameter & Nilai DemokrasI serta Pentingnya Kehidupan Demokrasi
11 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu “demos” yang
artinya rakyat, dan “kratos atau cratein” yang artinya
pemerintahan. jadi, “demokrasi merupakan pemerintahan rakyat
atau juga bisa disebut sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat“ konsep tersebut pada akhirnya udah
menjadi indikator buat perkembangan politik di suatu negara.
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang
dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga
negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui
perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan
hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya
yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan
dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya.
Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan
martabat manusia.14
B. Bentuk-Bentuk Demokrasi
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan.
➢ Demokrasi langsung
Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi di
mana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam
14
Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian. Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan
dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. (Bogor: PT. Sarana Komunikasi Utama)
2008. Hal 44
12 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat
mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan
sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap
keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung
digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena
di mana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus
diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya.
Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya
populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh
rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu,
sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat
sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu
untuk mempelajari semua permasalahan politik negara.
➢ Demokrasi perwakilan
Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih
perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan
pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.
C. Ciri-Ciri Demokrasi
Ciri-ciri pemerintahan demokratis dalam perkembangannya,
demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh
hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan
demokrasi adalah sebagai berikut:
➢ Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung
(perwakilan).
➢ Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap
hak-hak asasi rakyat (warga negara).
13 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
➢ Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala
bidang.
➢ Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang
independen sebagai alat penegakan hukum
➢ Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga
negara.
➢ Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan
informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
➢ Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang
duduk di lembaga perwakilan rakyat.
➢ Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk
menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan
serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
➢ Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku,
agama, golongan, dan sebagainya).
D. Parameter Demokrasi
Untuk mengukur seberapa jauh kadar demokrasi sebuah negara,
diperlukan suatu ukuran atau parameter. Parameter untuk
mengukur demokrasi dapat dilihat dari empat hal yaitu.
Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Terbentuknya suatu
pemerintahan dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang
dilaksanakan dengan jujur dan teliti.
Sistem pertanggung jawaban pemerintahan. Pemerintah yang
dihasilkan dari pemilu harus mempertanggungjawabkan
kinerjanya secara transparan dan dalam periode tertentu. Di
Indonesia, Presiden memberikan pertanggungjawaban kepada
MPR.
14 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan negara. Kekuasaan
negara dijalankan secara distributif untuk menghindari
penumpukan kekuasaan dalam satu tangan. Penyelenggaraan
kekuasaan negara haruslah diatur dalam suatu tata aturan
perundang-undangan yang membatasi dan sekaligus memberikan
petunjuk dalam pelaksanaannya. Beberapa aturan tersebut adalah
pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan sistem
pengawasan oleh rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga
terjadi mekanisme yang memungkinkan check and balance
terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan legislatif.
E. Nilai Demokrasi
Gaffar (1999) mengatakan ”democarcy relates to the
fundamental human rights, which includes freedom of expression,
freedom of belief and freedom of action. To avoid chaos, in
practice, democracy recognizes such values as responsibility, self
discipline, objective, rational, love and care, respect for others,
and acceptence of differences of opinions”.15
Berdasarkan pandangan tersebut di atas, demokrasi berkaitan
erat dengan hak dasar sebagai manusia, seperti kebebasan
berekpresi, kebebasan dalam keyakinan, dan kebebasan dalam
prilaku. Nilai-nilai demokrasi harus dilaksanakan atau
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti tanggung jawab,
disiplin diri, berpikir objektif dan rasional, kasih sayang dan
15
Afan Gaffar, Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi, Jakarta,Pustaka pelajar. 1999.
15 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
peduli, respek terhadap sesama, dan manerima perbedaan pendapat
diantara sesama warga masyarakat.
Sehubungan dengan perlunya menumbuhkan keyakinan akan
baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang
menjadi tuntunan atau norma/nilai-nilai demokrasi yang diyakini
masyarakat. Nilai-nilai dari demokrasi membutuhkan hal-hal
berikut :
➢ Kesadaran akan pluralisme.
Masyarakat yang hidup demokrastis harus menjaga
keberagaman hak dan kewajiban setiap warga negara. Maka
kesadaran akan pluralitas sangat penting dimiliki bagi rakyat
Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam dari sisi etnis,
bahasa, budaya, agama, dan potensi alamnya.
➢ Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat
Pengambilan keputusan didasrkan pada prinsip
musyawarah mufakat dan memerhatikan kepentingan
masyarakat pada umumnya. Pengambilan keputusan
membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan
tercapai dengan sumber daya yang ada.
➢ Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan
Demokrasi mengharuskan adanya kesadaran untuk
dengan tulus menerima kemungkinan kompromi atau
kekalahan dalam pengambilan keputusan.
➢ Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.
Demokrasi mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara
mencapai moral serta tidak menghalalkan segala cara.
Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran
16 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan mencapai tujuan.
Demokrasi yang dilakukan dengan lima nilai sebagaimana
disebutkan yaitu menghargai keberagaman, dilakukan dengan
jujur dan menggunakan akal sehat, dilaksanakan dengan kerja
sama antarwarga negara, didasari sikap dewasa dan
mempertimbangkan moral, maka setiap keputusan dan tingkah
laku akan efisien dan efektif serta pencapaian tujuan masyarakat
adil dan makmur akan lebih mudah tercapai.
Henry B. Mayo (1990: 46) merincikan nilai-nilai dalam demokrasi,
sebagai berikut16
:
1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga
2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dan dalam
suatu masyarakat yang sedang berubah
3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum
5. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman
6. Menjamin tegaknya keadilan.
Kehidupan demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan
berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Demokrasi memerlukan usaha nyata
setiap warga negara dan perangkat penduduknya dan dijadikannya
demokrasi sebagai pandangan hidup dalam kehidupan
bernegara.Kehidupan demokrasi tidak akan tenang, tumbuh dan
16
www.id.wikipedia.org. diakses pada tgl 7 des 2020 pukul 09.00
17 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Demokrasi memerlukan usaha nyata
setiap warga negara dan perangkat pendukungnya dan
dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup (way of live)
kehidupan bernegara.
F. Pentingnya Kehidupan Demokratis
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebuda-
yaan Republik Indonesia, pada hakikatnya karakteristik negara
demokratis adalah17
:
1. Persamaan kedudukan di depan hukum
Hukum mengatur bagaimana seharusnya penguasa
bertindak, bagaimana hak dan kewajiban dari penguasa dan
juga rakyatnya. Semua rakyat memiliki kedudukan sama di
depan hukum. Artinya, hukum harus dijalankan secara adil
dan benar. Hukum tidak boleh pandang bulu. Siapa saja yang
bersalah dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk
menciptakan hal itu harus ditunjang dengan adanya aparat
penegak hukum yang tegas dan bijaksana. Serta bebas dari
pengaruh pemerintahan yang berkuasa dan berani
menghukum siapa saja yang bersalah.
2. Partisipasi dalam pembuatan keputusan
Dalam negara yang menganut sistem politik demokrasi,
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan pemerintahan
dijalankan berdasarkan kehendak rakyat. Aspirasi dan
kemauan rakyat harus dipenuhi dan pemerintahan dijalankan
17
www.kompas.com. Pentingnya Kehidupan Demokratis di Indonesia. Diakses
pada tgl 7 desember 2020 pukul 09.00
18 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
berdasarkan konstitusi yang merupakan arah dan pedoman
dalam melaksanakan hidup bernegara. Para pembuat
kebijakan memperhatikan seluruh aspirasi rakyat yang
berkembang. Kebijakan yang dikeluarkan harus dapat
mewakili berbagai keinginan masyarakat yang beragam.
Contoh, ketika rakyat berkeinginan kuat menyampaikan
pendapat di muka umum, maka pemerintah dan DPR
menetapkan undang-undang yang mengatur penyampaian
pendapat di muka umum.
3. Distribusi pendapatan secara adil
Di negara demokrasi, semua bidang dijalankan
berdasarkan prinsip keadilan termasuk di bidang ekonomi.
Semua warga negara berhak memperoleh pendapatan yang
layak. Pemerintah wajib memberikan bantuan pada kepada
fakir dan miskin yang berpendapatan rendah. Sehingga
diharapkan terjadi distribusi pendapatan yang adil di antara
warga negara Indonesia. Contoh, pemerintah giat membuka
lapangan kerja agar masyarakat bisa memperoleh penghasilan.
4. Kebebasan yang bertanggung jawab
Dalam sebuah negara yang demokratis terdapat empat
kebebasan yang penting, yaitu:
1. Kebebasan beragama
2. Kebebasan pers
3. Kebebasan mengeluarkan pendapat
4. Kebebasan berkumpul
Empat kebebasan tersebut adalah HAM yang harus dijamin
keberadaannya oleh negara. Akan tetapi dalam
19 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
pelaksanaannya mesti bertanggung jawab. Artinya kebebasan
yang dimiliki oleh setiap warga negara tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Kebebasan
yang dikembangkan adalah kebebasan yang tidak tak terbatas.
Yaitu kebebasan yang dibatasi oleh aturan dan kebebasan
yang dimiliki oleh orang lain.
20 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
BAGIAN III
MEDIA DAN KONTROL SOSIAL
Media dan Kontrol Sosial;
Peran & Fungsi Media sebagai Kontrol Sosial
21 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
Media menempati fungsi informasi dan kontrol sosial dan lebih
jauh lagi, media dapat digunakan untuk merangsang proses
pengambilan keputusan dan membantu proses peralihan
masyarakat dari tradisional menjadi modern serta menyampaikan
kepada masyarakat program program nasional.18
A. Peran Media Massa
Media massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses
penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang
banyak (publik) secara serentak. Media massa mempunyai
tugas dan kewajiban, menjadi sarana dan prasarana komunikasi
untuk mengakomodasi segala peristiwa di dunia melalui
pemberitaan atau publikasinya. Dengan pemberitaan atau
publikasi ini, media massa juga dikatakan sebagai agen
perubahan karena memberikan informasi tentang perubahan,
bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan
dicapai, dapat merubah pola pikir dan pandangan manusia
terhadap suatu masalah tertentu. Media massa sebagai wadah
penyampaian informasi, media hiburan, dan pendidikan, juga
berfungsi sebagai kontrol sosial. Media massa mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sosial. Karena
perannya yang sangat potensial untuk mengangkat dan
membuat opini publik sekaligus sebagai wadah berdialog antar
lapisan masyarakat. Pada dasarnya, efektivitas yang dihasilkan
dari fungsi ini (kontrol sosial) bergantung pada integritas media
itu sendiri. Selain itu, juga bergantung pada tingkat kepercayaan
18
https://ulm.ac.id/ diakses pada tgl 7 desember 2020 pukul 12.00
22 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
publik terhadap media yang bersangkutan. Untuk itu, sebagai
pranata sosial yang menjadi corong informasi utama
masyarakat, media pun harus memerhatikan integritasnya
sendiri. Media massa sebagai agen perubahan dan sebagai
kontrol social masyarakat harus dapat memberikan informasi
yang tepat dan juga berguna. Peran sebagai kontrol sosial disini
dikatakan sebagai watchdog dalam konteks sebagai pemberi
penilaian, kritik dan saran kepada penguasa, parlemen, lembaga
peradilan/penegak hukum dan masyarakat. Peran media massa
dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern
tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail dalam bukunya
Mass Communication Theories. 19
ada enam perspektif dalam hal melihat peran media
diantaranya :
1.Media massa sebagai window on event and experience. Media
dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak
melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media
merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai
peristiwa.
2.Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in
society and the world, implying a faithful reflection. Cermin
berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang
merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media
sering merasa tidak bersalah jika isi media penuh dengan
kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain,
19
McQuail,Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Jakarta: Erlangga,
1994), Hal 66
23 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
karena memang menurut mereka faktanya demikian, media
hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka.
Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang
dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para
profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas
untuk mengetahui apa yang mereka inginkan.
3.Memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang
menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak.
Media senantiasa memilih issue, informasi atau bentuk konten
yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak
dipilihkan oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui
dan mendapat perhatian.
4.Media massa dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau
interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas
berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam.
5.Media massa sebagai forum untuk mempresentasikan
berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga
memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik.
6.Media massa sebagai interlocutor yang tidak hanya sekadar
tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner
komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi
interaktif. Peran media massa seperti pisau bermata dua,
berperan positif sekaligus juga berperan negatif. Peran positif
media massa berupa kontribusi dalam menyebarluaskan
informasi kepada khalayak sekaligus juga sebagai alat kontrol
publik masyarakat dalam menyikapi informasi yang sedang
berlangsung. Lain halnya dengan negatif misalnya
24 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
pemberitaan yang mereduksi fakta sehingga menghasilkan
kenyataan semu (false reality), yang dapat berakibat
menguntungkan kepentingan tertentu dan sekaligus
merugikan pihak lain.
B. Fungsi Media Massa
Dalam arti penting media massa, memberikan beberapa
asumsi pokok tentang peran atau fungsi media di tengah
kehidupan masyarakat saat ini, antara lain:
1. Media merupakan sebuah industri. Media terus
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan
menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa. Di sisi lain,
industri media tersebut diatur oleh masyarakat.
2. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat control
manajeman dan inovasi dalam masyarakat. Komunikato
menjadikan media sebagai pengganti kekuatan, tameng,
atau sumber daya lainnya, dalam kehidupan nyata.
3. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan
peristiwaperistiwa kehidupan masyarakat, baik dari dalam
negeri maupun internasional.
4. Media berperan sebagai wahana pengambangan budaya.
Melalui media seseorang dapat mengembangkan
pengetahuannya akan budaya lama, maupun memperoleh
pemahaman tentang budaya baru. Misalnya gaya hidup dan
tren masa kini yang semuanya didapat dari informasi di
media.
5. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif
yang dikombinasikan dengan berita dan tayangan hiburan.
25 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
Media telah menjadi sumber dominan bagi individu dan
kelompok masyarakat.
Menurut Lasswell (1948 ) yang merupakan fungsi media
massa bagi masyarakat yaitu :20
1) Fungsi Informasi
a) Menyediakan Informasi tentang suatu peristiwa yang
terjadi serta kondisi dalam masyarakat.
b) Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan.
2) Fungsi Korelasi
a) Menjelaskan, menafsirkan serta mengomentari makna
dari suatu peristiwa dan informasi yang terjadi.
b) Menentukan urutan Prioritas dan memberikan status
relatif.
c) Membentuk suatu kesepakatan di masyarakat.
20
Werner J. Severin & James W. Tankard,Jr. Teori Komunikasi. Kencana Prenada Media Grup,
Jakarta. Cetakan 5. 2011. Hal 388
26 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
BAGIAN IV
MEDIA DAN RUANG PUBLIK
Media dalam Ruang Publik
Karakteristik Media Masa sebagai Ruang Publik
Eksistensi Media Masa & Dominasi Ruang Publik
27 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
Media Sosial Sebagai Ruang Publik.
A. Media dalam Ruang Publik
Dikaitkan dengan ruang publik, Media Massa (Mass Media)
yang merupakan channel, media/medium, saluran, sarana, atau
alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni
komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of
mass communication). Komunikasi massa sendiri merupakan
kependekan dari komunikasi melalui media massa
(communicate with media). Lebih lanjut, peran media massa
menurut Denis McQuail yang diamainkan media massa selama
ini, yaitu:
1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta
menghidupkan industri lain utamanya dalam
periklanan/promosi.
2. Sumber kekuatan – alat kontrol, manajemen, dan inovasi
masyarakat,
3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat,
4. Wahana pengembangan kebudayaan – tata cara, mode, gaya
hidup, dan norma.
5. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan
masyarakat. (Denis McQuail 1987)
B. Karakteristik Media Masa Sebagai Ruang Publik
adapun karakteristik yang di miliki media massa diantaranya yaitu:
➢ Publisitas yaitu yang disebarkan kepada masyarakat atau
public
28 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
➢ Kontinuitas yaitu berkesinambungan sesuai dengan priode
mengudara ataupun jadwal terbitnya.
➢ Perioditas yaitu tetap atau berkala, misalnya harian,
mingguan ataupun siaran sekian beberapa jam per harinya.
➢ Aktualitas yaitu yang berisi hal-hal baru, aktualitas dapat
diartikan kecepatan penyampaian informasi kepada
masyarakat umum.
➢ Universaklitas yaitu pesannya yang bersifat umum,
mengenai segala aspek kehidupan serta semua peristiwa
diberbagai tempat, maupun menyangkut mengenai
kepentingan umum sebagai sasarannya masyarakat umum.
C. Eksistensi Media Masa & Dominasi Ruang Publik
Eksistensi media dalam dimensi ruang dan waktu terus
meningkat. Seiring dengan perkembangan alat teknologi
komunikasi dan informasi yang semakin canggih, dunia pers
bukan lagi sekedar keinginan melainkan sudah menjadi keharusan
zaman.21
Media sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga sulit
hidup tanpa media
(River, Jensen dan Peterson, 2003:25). Kemajuan zaman
terasa hampa tanpa kehadiran wahana komunikasi massa sebagai
pendukung dalam setiap aksi dan reaksi yang terjadi. Setiap saat
terjadi perubahan baik dalam bentuk evolusi maupun revolusi.
Dalam kondisi demikian, media berperan aktif untuk update
dan share informasi. Atas kemajuan tersebut, akses informasi
21
Noer Alfikri Yulfi . Eksistensi Media Massa dan Dominasi Ruang Publik
www.metrojambi.com. 2017. diakses 07 des 2020 pukul 13.00
29 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
semakin mudah dan cepat. Perangkatnya sangat bervariasi
sehingga setiap user tinggal menentukan pilihan sesuai keinginan.
Disamping itu Eksistensi media juga diperkuat oleh dukungan
pemerintah selama era reformasi. Kebebasan untuk terlibat dalam
dunia pers terbuka lebar. Pada umumnya, regulasi tentang media
merujuk pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang
Pers, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
Ketiga undang-undang tersebut memberi kekuatan yuridis
kepada masyarakat untuk berekspresi. Tentunya selama memenuhi
aturan administrasi dan teknis yang ditetapkan. Dengan adanya
Undang-undang terkait kebebasan pers, penyiaran dan
keterbukaan informasi memberikan jaminan kepada setiap insan
selaku warga negara Indonesia untuk mendapatkan dan
memperoleh informasi mengenai segala peristiwa, fenomena dan
isu yang telah, sedang dan akan bergulir terutama mengenai
peningkatan kesejahteraan hidup, keamanan dan kenyamanan
sebagai warga negara.
Dalam hal ini tentu saja terkait dengan isu-isu kebijakan yang
telah dan akan dikeluarkan oleh pemerintah berikut bentuk
pengimpementasiannya secara nyata. Selayaknya pemberian
informasi secara jujur, berimbang, dan berdasarkan realita harus
diberikan kepada masyarakat.
Idealnya, hal ini merupakan kewajiban dan tanggungjawab
bagi para pemilik dan pengelola media. Namun dalam
kenyataannya, kebanyakan pemilik dan pengelola media tidak
30 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
mampu menyajikan segala informasi ke ruang publik secara
berimbang, jujur dan menganut paham kebebasan dalam berpikir.
Berita atau informasi yang disampaikan ke ruang publik
seolah mengarahkan si pembacanya untuk menyetujui atau
berpihak pada argument yang telah ditata dengan baik oleh media.
Media dijadikan sebagai sarana yang paling efektif bagi para
pemangku kepentingan untuk “brainwash” atau mencuci otak
sipembaca sesuai dengan opini yang dibangun oleh media tersebut.
Kebebasan yang telah diatur oleh Undang-undang seolah tidak
mampu memberikan jaminan untuk memperoleh informasi yang
berimbang, jujur dan apa adanya.
D. Media Sosial Sebagai Ruang Publik.
Media sosial merupakan media online, dimana pengguna media
ini dapat berpartisipasi secara interaktif dengan peserta lain,
berbagi, maupun menciptakan isi melalui blog, jaringan sosial,
maupun forum. 22
Media sosial memungkinkan setiap individu
dapat berpartisipasi dalam berbagai bentuk wacana di jagad maya.
Dengan media sosial setiap individu memiliki kesempatan yang
sama untuk menyebarkan informasi sesuai agendanya sendiri,
memberikan komentar, bnahkan beradu argumentasi dengan
individu lainnya. Setiap individu memiliki kesempatan
menyuarakan berbagai peristiwa sesuai dengan perspektif masing-
masing.
Media sosial memberikan kesempatan kepada siapapun untuk
terlibat didalamnya secara langsung. Banyak masyarakat
22
Junaedi, F. (Eds), Komunikasi 2.0, Teoritisasi dan Implikasi, Yogyakarta, ASPIKOM. 2011.
31 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
mengambil kesempatan tersebut untuk sekedar terlibat
didalamnya, bagi sebagian masyarakat memanfaatkan media sosial
untuk kegiatan berbagi informasi23
. Akan tetapi tidak sedikit juga
masyarakat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan
informasi untuk menampilkan dirinya sebagai bentuk eksistensi
keberadaannya. Tidak terlepas masyarakat kelas atas maupun kelas
bawah, muda atau tua, laki-laki atau perempuan, bahkan mulai dari
pengamen sampai presiden mereka memanfaatkan media sosial
untuk mengabarkan informasi apa yang dilakukannya.
Perkembangan media sosial sebagai media ruang publik yang
menggantikan media konvensional saat ini, banyak menghasilkan
artis-artis digital atau lebih dikenal dengan selegram. Mereka
menampilkan kemampuannya sebagai seorang bintang media
sosial, hampir seluruh kegiatan yang dilakukan pasti akan
ditampilkan dimedia sosial tersebut. Mulai dari kegiatan bangun
tidur, sampai kegiatan tidur lagi menjadi tampilan yang disodorkan
pada media sosial mereka. Kehadiran media sosial menjadikan
sekat-sekat antara wilayah individu dengan wilayah publik
menjadi tersamarkan, ketika masyarakat tidak mampu
membedakannya. Mengantisipasi hal tersebut, tentunya harus
bijak dalam memanfaatkan media sosial, harus mampu
membedakan kapan media sosial jadi wilayah pribadi dan kapan
media sosial menjadi media publik yang terbuka.
Kehadiran media sosial menjadikan setiap individu
menginformasikan setiap kegiatan yang berada disekelilingnya,
23
Salman. Media Sosial Sebagai Ruang Publik. Jurnal bisnis dan komunikasi.
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta timur. 2017. Hal 125
32 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
dapat melakukan liputan secara langsung layaknya seorang
jurnalis profesional. Banyak informasi yang didapat dari media
social yang luput dari dari berita media massa konvensional. Media
sosial sebagai perwujudan konsep ruang publik digital, wajar jika
media sosial dimanfaatkan oleh para penggiat demokrasi dalam hal
ini para aktor dan elit politik untuk menyebarkan segala bentuk
komunikasi politik dalam membangun dan menjaga konstituennya
untuk mendapatkan simpati dan juga bentuk pertanggung jawaban
yang sudah dilakukan.
33 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
BAGIAN V
FAKTA DAN OPINI
Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan Langka-Langka Membedakan Fakta
dan Opini, Contoh Kalimat Fakta dan Opini
34 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
A. Pengertian Fakta
Fakta adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indera
manusia. Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil yang
objektif dan dapat diverifikaasikan secara empiris. Fakta dalam
prosesnya kadang kala dapat menjadi sebuah ilmu. Isdriani
(2009:138) mengatakan bahwa fakta adalah hal, keadaan atau
peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-
benar terjadi. Sesuatu dapat dinyatakan fakta apabila dapat
dibuktikan kebenarannya dan memiliki sumber yang jelas.
Suryanto (2007:149) mengatakan bahwa fakta adalah keadaan atau
peristiwa yang merupakan kenyataan. Fakta merupakan sesuatu
yang secara empiris benar dan dapat didukung oleh bukti
sementara dan bisa juga sebagai suatu pendapat yang berasal dari
sebuah keyakinan yang mungkin didukung atau tidak mungkin
didukung dengan beberapa jenis bukti.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar
dan bisa dibuktikan. Fakta merupakan pernyataan tentang sesuatu
yang ada dalam kenyataan dan kebenaran tidak perlu diragukan
lagi. Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai
hal yang sebenarnya.
B. Ciri-Ciri Kalimat Fakta
Membedakan fakta dan opini sering sulit. Sulit untuk
mengklaim sesuatuyang merupakan fakta jika tidak jelas
kebenerannya, untuk mempermudahkan menentukan kalimat
35 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
fakta, maka terdapat ciri-ciri kalimat fakta yang perlu diperhatikan
sebagai berikut.
1. Dapat dibuktiakan kebenarannya memiliki.
2. Data yang akurat misalnya tanggal, tempat , waktu kejadian.
3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya objektif (apa
adanya dan tidak di-buat-buat) yang dilengkapi dengan data
yang berupa keterangan atau angka yang menggambarkan
keadaan.
4. Sudah dipastikan kebenarannya.
5. Menunjukan peristiwa yang telah terjadi.
6. Kenyataan.
7. Informasai dari kejadian yang sebenarnya.
C. Pengertian Opini
Opini adalah pernyataan yang subjektif yang berasal dari sikap
seseorang atau interpretasi fakta yang didapatkan. Opini adalah
perkiraan, pikiran, pendapat, atau anggapan tentang sesuatu hal.
Pendapat orang mengenai suatu hal berbedabeda. Perbedaan
tergantung dapat berupa saran atau kritikan, tanggapan,
harapan,nasihat atau ajakan.
D. Ciri-Ciri Opini
Menurut Suyono ( 2007-158) ciri-ciri opini dirincikan sebagai
berikut :
a. tidak dapat dibuktikan kebenaranya bersifat subjektif dan
dilengkapi uraian tentang pendapat, saran atau ramalan
tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
b. tidak terdapat narasumber (atas pemikirn sendiri).
36 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
c. tidak memiliki data yang akurat. Menunjukan peristiwa yang
belum yang akan atau akan terjadi pada masa yang akan
datang (baru berupa ren-cana).
d. kalimat opini itu belum pasti kebenarannya dan biasanya di
awali dengan kata-kata seperti “menurut saya”, “sepertinya”,
“saya rasa”. pendapat seseorang informasi yang belum
dibuktikan kebenarannya.
E. Membedakan Fakta dan Opini
Menemukan perbedaan fakta dan opini tidak semudah yang kita
pikirkan. Agar menemukan fakta dan opini dengan mudah dilihat
dari berbagai aspek misalnya, dari segi isi fakta sesuai dengan
kenyataan sedangkan opini sesuai atau tidak sesuai kenyataan
bergantung pada kepentingan tertentu. Jadi, terlihat jelas
perbedaan fakta dan opini. Fakta adalah hal atau peristiwa yang
benar-benar terjadi sedangkan opini suatu sikap seseorang
terhadap persoalan yang ada dan kebenarannya masih perlu
dibuktikan.
F. Langkah-Langkah Membedakan Fakta dan Opini
Menurut Heriawan (2012:173) mengatakan bahwa langkah-
langkah membedakan fakta dan opini sebagai berikut.
a. Bacalah isi dari kalimat tersebut, apabila mengandung
kebenaran dan terdapat data yang mendukung maka
merupakan fakta, dan apabila tidak mendukung
kebenarannya dan tidak terdapat data yang mendukung
maka itu merupakan opini.
b. Fakta dan opini berbeda dari segi manfaatnya. Fakta
bermanfaat melengkapi informasi dan menambah
37 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
pemahaman suatu konsep tertentu sedangkan opini
bermanfaat untuk membantu memahami sesuatu yang di
uraikan dalam berita atupun laporan.
G. Contoh Fakta dan Opini
➢ Contoh Fakta
• Sekarang, rata-rata waktu yang digunakan untuk setiap
siswa untuk dapat belajar sekitar lima jam perhari
• Sementara hal tersebut, ditahun sebelumnya, menurut
survei dari sebuah lembaga LSM, waktu belajar
mereka tersebut diluar dari kegiatan sekolah ialah
hanya 2-3 jam per hari.
Contoh kalimat fakta :
1. Harimau merupakan hewan yang berkaki empat.
2. Indonesia adalah negara kepulauan.
3. Gula dapat membuat minuman menjadi manis.
4. Pensil itu harganya dua ribu rupiah.
5. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia.
➢ Contoh Opini
• Kesadaran terhadap akan pentingnya belajar di
kalangan para remaja indonesia semakin
meningkat, terutama dilihat dari sisi jumlah jam
belajar mereka. Kesadaran tersebut perlu ditunjang
oleh kepedulian orang tua dan juga Pemerintah,
misalnya dengan cara menyediakan bahan bacaan
yang bermutu dan juga sesuai dengan taraf
perkembangan psikologi para remaja.
38 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
• Perlu adanya perubahan formasi tempat duduk agar
suasana dalam belajar di kelas lebih dapat
menyenangkan
Contoh kalimat opini :
1. Besok saya ingin pergi ke luar negeri.
2. Rumah itu besar sekali.
3. Indonesia adalah negara yang indah.
4. Mobil itu sangat cepat.
5. Makanan buatan ibu sangat enak.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fakta
berguna ialah sebagai dasar bagi suatu pendapat. Seseorang
sebaiknya dapat mengemukakan fakta terlebih dahulu,
kemudian baru menggemukakan suatu berpendapat.
Sebaliknya, fakta tersebut juga dapat berfungsi untuk
memperjelas adanya pendapat. Dalam hal tersebut,
seseorang sebaiknya dapat berpendapat dulu, kemudian
baru dapat menyertainya dengan fakta-fakta yang akurat
kebenarannya.
39 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
DAFTAR PUSTAKA
▪AECT. 1977. Selecting Media for Learning. Washington DC:
Association for Education
▪Communication and Technology.
▪Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
▪Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono.Media Pendidikan.
Jakarta: CV. Rajawali. 1986
▪Anderson, Ronald, H. Pemilihan dan Pengembangan Media
untuk Pembelajaran. Jakarta:
▪Raja Grafindo Persada. 1994
▪Sadiman, Arif S. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2011
▪Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
▪Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein.2010. "Users of the
world, unite! The challenges and opportunities of Social Media".
Business Horizons
▪Muthahhari, Murtadha.2012. Masyarakat dan Sejarah.
Yogyakarta: Rausyanfikr Institute.
▪Oksinata, Hantisa.2010 Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku
Ingin Jadi Peluru (Kajian Resepsi Sastra), Skripsi, Surakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Sebelas Maret Surakarta.
▪Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian.2008.
Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan dalam Hidup
40 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL
Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. (Bogor: PT. Sarana
Komunikasi Utama)
▪Afan Gaffar, 1999, Politik Indonesia : Transisi Menuju
Demokrasi, Jakarta, Pustaka pelajar.
▪McQuail,1994. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar.
Jakarta: Erlangga
▪Werner J. Severin & James W. Tankard,Jr,2011. Teori
Komunikasi. Kencana Prenada Media Grup Jakarta Cetakan 5.
▪Junaedi, F. (Eds), 2011. Komunikasi 2.0, Teoritisasi dan
Implikasi, Yogyakarta, ASPIKOM.
▪ Riadi Muchlisin,2016 Pengertian dan Masalah Kritik Sosial
Melalui www.kajianpustaka.com, Diakses pada 06 Desember
2020 Pukul 20.00
▪www.id.wikipedia.org. diakses pada tgl 7 des 2020 pukul 09.00
www.kompas.com. Pentingnya Kehidupan Demokratis di
Indonesia. Diakses pada tgl 7 des 2020 pukul 09.30
▪https://ulm.ac.id/ diakses pada tgl 7 desember 2020 pukul 12.00
▪Noer Alfikri Yulfi .2017. Eksistensi Media Massa dan Dominasi
Ruang Publik www.metrojambi.com diakses 07 des 2020 pukul
13.00
▪Salman. 2017.Media Sosial Sebagai Ruang Publik. Jurnal bisnis
dan komunikasi. Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta
timur

More Related Content

What's hot

hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranRomi Dwi Syahri
 
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatlis yulitasari
 
Langkah ppm
Langkah ppmLangkah ppm
Langkah ppmHrdnt
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisDasuki Suke
 
P aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologiP aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologiyoulinda
 
2. bab 123 kep kritis kel 2
2. bab 123 kep kritis kel 22. bab 123 kep kritis kel 2
2. bab 123 kep kritis kel 2Sri Rahayu
 
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO uning wikandari
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Andi Rahim
 
Jenis manajemen kelas
Jenis manajemen kelasJenis manajemen kelas
Jenis manajemen kelasNoviana Ulfa
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapLusia Tri
 
Makalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerMakalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerHeri Sucipto
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahfdik
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaMuh Saleh
 
HADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITS
HADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITSHADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITS
HADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITSMuhammad Rizaki
 

What's hot (20)

hakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaranhakikat media pembelajaran
hakikat media pembelajaran
 
Ppt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakatPpt kesehatan masyarakat
Ppt kesehatan masyarakat
 
Langkah ppm
Langkah ppmLangkah ppm
Langkah ppm
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
P aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologiP aradigma dan teori antropologi
P aradigma dan teori antropologi
 
Materi sap
Materi sapMateri sap
Materi sap
 
2. bab 123 kep kritis kel 2
2. bab 123 kep kritis kel 22. bab 123 kep kritis kel 2
2. bab 123 kep kritis kel 2
 
Perkembangan pers era reformasi
Perkembangan pers era reformasiPerkembangan pers era reformasi
Perkembangan pers era reformasi
 
Kul5. Media Promosi Keseahatan
Kul5. Media Promosi KeseahatanKul5. Media Promosi Keseahatan
Kul5. Media Promosi Keseahatan
 
M1
M1M1
M1
 
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
 
Jenis manajemen kelas
Jenis manajemen kelasJenis manajemen kelas
Jenis manajemen kelas
 
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat TerpaduSistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
 
Model aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahapModel aliran banyak tahap
Model aliran banyak tahap
 
Makalah pai
Makalah paiMakalah pai
Makalah pai
 
Makalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputerMakalah media berbasis komputer
Makalah media berbasis komputer
 
Metode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwahMetode & pendekatan dakwah
Metode & pendekatan dakwah
 
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan KeluargaPedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan pendekatan Keluarga
 
HADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITS
HADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITSHADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITS
HADITS, SUNNAH, KHABAR DAN ATSAR SERTA KEDUDUKAN DAN FUNGSI HADITS
 

Similar to MASYARAKAT DAN DEMOKRASI

Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"
Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"
Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"RiskaAmelia1299
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaAWAN PUTIH
 
Pengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptx
Pengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptxPengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptx
Pengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptxineznovia
 
Klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranKlasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranRiskaAmelia1299
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Afrilia Widarni
 
Media Tabligh
Media Tabligh Media Tabligh
Media Tabligh LBB. Mr. Q
 
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media PembelajaranPengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media PembelajaranMedia_team
 
Klp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media PembelajaranKlp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media Pembelajaranbuyungrantau
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaranKalianantri
 
Dakwah melalui laptop a3
Dakwah melalui laptop a3Dakwah melalui laptop a3
Dakwah melalui laptop a3LBB. Mr. Q
 
Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaambarlestari
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massaRatih Aini
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Mediadigilib2023
 
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docxhasrinafebriani06
 
Comunikasi massa
Comunikasi massaComunikasi massa
Comunikasi massapycnat
 
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdfhasrinafebriani06
 

Similar to MASYARAKAT DAN DEMOKRASI (20)

Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"
Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"
Modul "Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran"
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
 
Pertekomb
PertekombPertekomb
Pertekomb
 
Pengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptx
Pengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptxPengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptx
Pengembangan Media dan Masyarakat Sebagai Pusat Belajar .pptx
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 
Klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Klasifikasi dan karakteristik media pembelajaranKlasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
Klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
 
Media Tabligh
Media Tabligh Media Tabligh
Media Tabligh
 
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media PembelajaranPengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
 
Klp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media PembelajaranKlp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media Pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Dakwah melalui laptop a3
Dakwah melalui laptop a3Dakwah melalui laptop a3
Dakwah melalui laptop a3
 
Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimedia
 
Bahasa media
Bahasa mediaBahasa media
Bahasa media
 
Teori Media Massa
Teori Media MassaTeori Media Massa
Teori Media Massa
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
 
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
'MAKALAH KLP 6' _231219_12550811111.docx
 
Comunikasi massa
Comunikasi massaComunikasi massa
Comunikasi massa
 
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
'MAKALAH KLP 9' _231219_125508222222.pdf
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

MASYARAKAT DAN DEMOKRASI

  • 1.
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Mini Book Media & Kritik Social dapat diselesaikan. Buku ini adalah hasil diskusi materi mata kuliah Media & Kritik Sosial, yang nanti dapat dijadikan sebagai sumber rujukan bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dalam pembelajaran mata kuliah tersebut, Kami sampaikan terimakasih kepada Prof. Masdar Hilmy, S.Ag., M.A., Ph.D selaku rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, Dr. Abd. Halim, M.Ag selaku dekan FDK dan kepada keprodi Ilmu Komunikasi Bpk. Pardianto, S.Ag, M.Si. dan juga terimkasih kepada Abu Amar Bustomi, M.Si selaku pembimbing sekaligus dosen pengampu mata kuliah Media dan Kritik Sosial yang telah membantu proses penyusunan hingga terselesesaikanya penyusunan buku ini Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Dan semoga buku ini dapat memberikan maanfaat bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi khususnya dan bagi semua pihak dari segala lapisan yang membutuhkan. Malang, 8 November 2020 M. Syafirul Fuad
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..........................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................ii BAGIAN PERTAMA : MASYARAKAT DAN DEMORASI ...1 A. Pengertian Media .................................................................1 B. Masyrakat ............................................................................6 C. Kritik Social..........................................................................7 BAGIAN KEDUA : MASYARAKAT DAN DEMORASI ......10 A. Pengertian Demokrasi ........................................................ 11 B. Bentuk Bentuk Demokrasi.................................................. 11 C. Ciri-Ciri Demokrasi............................................................ 12 D. Parameter Demokrasi ......................................................... 13 E. Nilai-Nilai Demokrasi......................................................... 14 F. Pentingnya Kehidupan Demokrasi......................................12 BAGIAN KETIGA MEDIA DAN KONTROL SOCIAL..........20 A. Peran Media Massa............................................................. 21 B. Fungsi Media Massa........................................................... 24 BAGIAN KEEMPAT MEDIA dan RUANG PUBLIK.............. 26 A. Media Dalam Ruang Publik .............................................. 27 B. Karakteristik Media Masa sebagai Ruang Publik............... 27 C. Eksistensi Media Masa dan Dominasi Ruang Publik .......28 D. Media Sosial Sebagai Ruang Publik ..................................30
  • 4. iii BAB IV ANALISIS....................................................................33 A. Pengertian Fakta .................................................................34 B. Ciri-Ciri Kalimat Fakta....................................................... 34 C. Pengertian Opini .................................................................35 D. Ciri-Ciri Opini ....................................................................35 E. Membedakan Fakta dan Opini............................................36 F. Langkah-Langkah Membedakan Fakta dan Opini.............. 36 G. Contoh Fakta dan Opini...................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA .................................................................39
  • 5. 1 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL BAGIAN I MASYARAKAT & DEMOKRASI Pengertian & Ruang Lingkup Media Dalam Kritik Sosial
  • 6. 2 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL A. Pengertian Media Media berasal dari bahasa latin “medium” (jamak), yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Media juga diartikan sebagai sesuatu yang menjadi perantara atau penengah komunikasi, serta saluran komunikasi antara pengirim dan penerima pesan berlangsung. Selain itu, media juga dapat diartikan sebagai saluran yang mampu mengantarkan pesan dari komunikator kepada komunikan. Dari perpektif teknologi informasi dan komunikasi, media komunikasi dapat diartikan sebagai teknologi yang mampu mengirim ataupun menerima pesan dan informasi yang hendak disampaikan oleh pengirim kepada penerima informasi. Sebuah teknologi dapat dikatakan menjadi media komunikasi apabila teknologi tersebut mampu menyampaikan pesan komunikasi dan mempermudah proses komunikasi. • Menurut Assosiasi Teknologi dan Komunikasi (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika, media adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan orang untuk menyalurkan pesan ataupun informasi1 . • Menurut Cangara, media merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk menyebarkan pesan komunikasi dari komunikator kepada khalayak.2 1 AECT. Selecting Media for Learning. Washington DC: Association for Education Communication and Technology. 1977 2 Cangara, Hafied.Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2006
  • 7. 3 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL • Mc. Luhan berpendapat bahwa media adalah sarana yang disebut juga sebagai channel, karena pada hakikatnya media dapat memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk mendengarkan, merasakan, dan melihat dalam batas- batas ruang, jarak,dan waktu yang hampir tak terbatas.3 Jenis media komunikasi Berdasarkan bentuk penyampaian pesannya, media komunikasi dapat dibedakan menjadi: • Media cetak Menurut Ronald H Aderson, media cetak adalah bahan bacaan yang diproduksi secara profesional, seperti surat kabar, majalah, dan buku.4 Contoh media cetak adalah surat kabar, majalah, tabloid, dsb. • Media audio Menurut Sadiman, media audio adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik bahasa verbal (kata – kata atau bahasa lisan) maupun bahasa non verbal.5 Contoh media audio adalah radio. • Media visual Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, media visual adalah media yang hanya mengandalkan mata atau indra 3 Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali 4 Anderson, Ronald, H. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada 5 Sadiman, Arif S. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
  • 8. 4 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL penglihatan6 , atau sarana atau alat komunikasi yang dapat dilihat dengan mata atau indra penglihatan. Contoh dari media visual adalah gambar dan foto. • Media audio visual Menurut Sanjaya, media audio visual yaitu jenis media yang mengandung unsur suara dan juga unsur gambar yang bisa dilihat. Berdasarkan teknologi yang digunakan, media komunikasi dapat dibedakan menjadi media komunikasi konvensional dan media baru. ➢ Media komunikasi konvensional Media komunikasi konvensional adalah media komunikasi yang telah ditemukan terlebih dahulu sebelum media baru. Media konvensional biasa digunakan untuk mengirimkan atau menerima pesan dan informasi kepada masyarakat luas. Oleh sebab itu, media konvensional sering juga disebut sebagai media komunikasi massa. Media komunikasi massa atau media massa adalah media yang mampu menyebarkan pesan atau informasi ke masyarakat atau khalayak (massa) secara bersamaan dengan jangkauan yang relatif luas dan dalam waktu yang relatif singkat. Media konvensional pun dapat dibedakan lagi menjadi media cetak dan media penyiaran. 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.2006.
  • 9. 5 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL 1. Media cetak adalah media yang proses penyebaran informasinya dilakukan dengan menggunakan teknologi cetak, dan dalam bentuk cetak. Media komunikasi yang termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, majalah, tabloid. 2. media penyiaran adalah media yang menyampaikan dan menyebarkan pesan serta informasinya dalam bentuk siaran. Media komunikasi yang termasuk di dalam media penyiaran adalah radio dan televisi. Radio adalah media komunikasi yang mampu menyampaikan pesan atau informasi dari komunikator ke komunikan dalam bentuk suara, sedangkan televisi adalah media yang mampu menyampaikan pesan atau informasi dalam bentuk suara dan gambar yang bergerak. ➢ Media Baru Setelah berkembangnya media komunikasi konvensional, kemudian muncullah new media. New media adalah media komunikasi yang menggunakan internet dan teknologi digital atau komputer sebagai alat pengoprasiannya. New media muncul setelah media komunikasi konvensional cukup digunakan oleh masyarakat Indonesia. New media ini tercipta dan berkembang setelah terjadi kemajuan pesat dalam teknologi komunikasi, khususnya pada teknologi digital atau komputer dan internet. Dari new media inilah munculnya media social Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain dimana para penggunanya bisa dengan mudah
  • 10. 6 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user- generated content".7 B. Masyarkat Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu “syirk” yang berarti bergaul atau dalam bahasa ilmiahnya interaksi. Dalam buku karya Koentjaraningrat disebutkan bahwa masyarakat dalam bahasa Inggris disebut “society” asal kata “sociuc” yang berarti kawan. Adapun Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif.8 Sistem dalam masyarakat saling berhubungan antara satu manusia dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kesatuan. Masyarakat berfungsi sebagai khalifah dimuka bumi. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan utama, yakni 7 Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein (2010) "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68. 8 Murtadha Muthahhari, Masyarakat dan Sejarah, hal. 5.
  • 11. 7 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL penguasa atau pengeksploitasi dan yang dikuasai atau yang dieksploitasi. Kepribadian masyarakat terbentuk melalui penggabungan individu-individu dan aksi reaksi budaya mereka.9 C. Kritik Sosial ➢ Pengertian Kritik sosial merupakan sebuah inovasi yang artinya kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan baru disamping menilai gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. Kritik sosial sebagai salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. 10 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kritik sosial merupakan suatu kritikan, masukan, sanggahan, sindiran, tanggapan, ataupun penilaian terhadap sesuatu yang dinilai menyimpang atau melanggar nilai-nilai yang ada di dalam kehidupan masyarakat.11 ➢ Masalah Kritik Sosial Masalah sosial merupakan gejala-gejala sosial yang meresahkan masyarakat. Menurut Soekanto (1992:79), setiap perubahan, pada umumnya, selalu menimbulkan masalah, baik masalah besar maupun masalah kecil. Suatu masalah sosial akan 9 Ibid Hal 54 10 Oksinata, Hantisa. Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru (Kajian Resepsi Sastra), Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. 2010 11 Riadi Muchlisin, Pengertian dan Masalah Kritik Sosial Melalui www.kajianpustaka.com. 2016. Diakses pada 06 Desember 2020 Pukul 20.00
  • 12. 8 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL terjadi apabila kenyataan yang dihadapi oleh warga masyarakat berbeda dengan harapannya. Hal tersebut sejalan dengan Abdulsyani (2012:183) yang mengatakan bahwa masalah sosial itu bisa muncul karena nilai- nilai atau unsur-unsur kebudayaan pada suatu waktu mengalami perubahan sehingga menyebabkan anggota-anggota masyarakat merasa terganggu atau tidak lagi dapat memenuhi kebutuhannya melalui kebudayaan itu. Masalah-masalah sosial itu dapat berupa kebutuhan-kebutuhan sosial atau kebutuhan-kebutuhan yang bersifat biologis. Masalah kebutuhan sosial biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan pergaulan dalam masyarakat sedangkan masalah kebutuhan biologis disebabkan oleh sulitnya atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan biologis seperti kebutuhan makan, minum, dan lain-lain. Soekanto (2010:365), melihat ada delapan masalah sosial yang terjadi di tengah masyarakat yaitu:12 1. Kemiskinan, 2. Kriminalitas 3. Ketidakharmonisan keluarga, 4. Kenakalan remaja dan pemuda 5. Perang 6. Pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat 7. Masalah kependudukan (ledakan penduduk) 8. Masalah lingkungan hidup (pencemaran lingkungan). 12 Ibid
  • 13. 9 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL Sementara itu, Abdulsyani (2012:188-195) mengajukan lima masalah sosial utama yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Masalah-masalah tersebut antara lain13 : 1. Kriminalitas, 2. Kependudukan, 3. Kemiskinan, 4. Masalah pelacuran (prostitusi) 5. Masalah lingkungan hidup. ➢ Media Kritik Sosial Kritik sosial yang ada di masyarakat memiliki banyak media penyampaian baik berupa lisan (verbal) maupun tertulis. 1. Kritik Sosial Verbal Kritik sosial secara verbal pada umumnya dinyatakan dalam media berupa lagu (nyanyian) atau ungkapan seperti sumpah serapah. 2. Kritik Sosial Tertulis Secara verbal, kritik sosial dapat dinyatakan melalui tulisan dalam media fiksi maupun non fiksi, prosa maupun puisi. 13 Ibid
  • 14. 10 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL BAGIAN II MASYARAKAT & DEMOKRASI Demokrasi Dalam Kehidupan Masyarakat Bentuk, Karakter & Ciri Demokrasi Parameter & Nilai DemokrasI serta Pentingnya Kehidupan Demokrasi
  • 15. 11 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL A. Pengertian Demokrasi Demokrasi berasal dari bahasa yunani yaitu “demos” yang artinya rakyat, dan “kratos atau cratein” yang artinya pemerintahan. jadi, “demokrasi merupakan pemerintahan rakyat atau juga bisa disebut sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat“ konsep tersebut pada akhirnya udah menjadi indikator buat perkembangan politik di suatu negara. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.14 B. Bentuk-Bentuk Demokrasi Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yaitu demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. ➢ Demokrasi langsung Demokrasi langsung merupakan suatu bentuk demokrasi di mana setiap rakyat memberikan suara atau pendapat dalam 14 Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian. Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. (Bogor: PT. Sarana Komunikasi Utama) 2008. Hal 44
  • 16. 12 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL menentukan suatu keputusan. Dalam sistem ini, setiap rakyat mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Sistem demokrasi langsung digunakan pada masa awal terbentuknya demokrasi di Athena di mana ketika terdapat suatu permasalahan yang harus diselesaikan, seluruh rakyat berkumpul untuk membahasnya. Di era modern sistem ini menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit. Selain itu, sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik negara. ➢ Demokrasi perwakilan Dalam demokrasi perwakilan, seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka. C. Ciri-Ciri Demokrasi Ciri-ciri pemerintahan demokratis dalam perkembangannya, demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut: ➢ Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan). ➢ Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat (warga negara).
  • 17. 13 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL ➢ Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. ➢ Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum ➢ Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. ➢ Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah. ➢ Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat. ➢ Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat. ➢ Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan, dan sebagainya). D. Parameter Demokrasi Untuk mengukur seberapa jauh kadar demokrasi sebuah negara, diperlukan suatu ukuran atau parameter. Parameter untuk mengukur demokrasi dapat dilihat dari empat hal yaitu. Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Terbentuknya suatu pemerintahan dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang dilaksanakan dengan jujur dan teliti. Sistem pertanggung jawaban pemerintahan. Pemerintah yang dihasilkan dari pemilu harus mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan dalam periode tertentu. Di Indonesia, Presiden memberikan pertanggungjawaban kepada MPR.
  • 18. 14 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL Pengaturan sistem dan distribusi kekuasaan negara. Kekuasaan negara dijalankan secara distributif untuk menghindari penumpukan kekuasaan dalam satu tangan. Penyelenggaraan kekuasaan negara haruslah diatur dalam suatu tata aturan perundang-undangan yang membatasi dan sekaligus memberikan petunjuk dalam pelaksanaannya. Beberapa aturan tersebut adalah pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan sistem pengawasan oleh rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga terjadi mekanisme yang memungkinkan check and balance terhadap kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan legislatif. E. Nilai Demokrasi Gaffar (1999) mengatakan ”democarcy relates to the fundamental human rights, which includes freedom of expression, freedom of belief and freedom of action. To avoid chaos, in practice, democracy recognizes such values as responsibility, self discipline, objective, rational, love and care, respect for others, and acceptence of differences of opinions”.15 Berdasarkan pandangan tersebut di atas, demokrasi berkaitan erat dengan hak dasar sebagai manusia, seperti kebebasan berekpresi, kebebasan dalam keyakinan, dan kebebasan dalam prilaku. Nilai-nilai demokrasi harus dilaksanakan atau dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari seperti tanggung jawab, disiplin diri, berpikir objektif dan rasional, kasih sayang dan 15 Afan Gaffar, Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi, Jakarta,Pustaka pelajar. 1999.
  • 19. 15 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL peduli, respek terhadap sesama, dan manerima perbedaan pendapat diantara sesama warga masyarakat. Sehubungan dengan perlunya menumbuhkan keyakinan akan baiknya sistem demokrasi, maka harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma/nilai-nilai demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dari demokrasi membutuhkan hal-hal berikut : ➢ Kesadaran akan pluralisme. Masyarakat yang hidup demokrastis harus menjaga keberagaman hak dan kewajiban setiap warga negara. Maka kesadaran akan pluralitas sangat penting dimiliki bagi rakyat Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam dari sisi etnis, bahasa, budaya, agama, dan potensi alamnya. ➢ Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat Pengambilan keputusan didasrkan pada prinsip musyawarah mufakat dan memerhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya. Pengambilan keputusan membutuhkan kejujuran, logis atau berdasar akal sehat dan tercapai dengan sumber daya yang ada. ➢ Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan Demokrasi mengharuskan adanya kesadaran untuk dengan tulus menerima kemungkinan kompromi atau kekalahan dalam pengambilan keputusan. ➢ Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara mencapai moral serta tidak menghalalkan segala cara. Demokrasi memerlukan pertimbangan moral atau keluhuran
  • 20. 16 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan mencapai tujuan. Demokrasi yang dilakukan dengan lima nilai sebagaimana disebutkan yaitu menghargai keberagaman, dilakukan dengan jujur dan menggunakan akal sehat, dilaksanakan dengan kerja sama antarwarga negara, didasari sikap dewasa dan mempertimbangkan moral, maka setiap keputusan dan tingkah laku akan efisien dan efektif serta pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur akan lebih mudah tercapai. Henry B. Mayo (1990: 46) merincikan nilai-nilai dalam demokrasi, sebagai berikut16 : 1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga 2. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dan dalam suatu masyarakat yang sedang berubah 3. Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur 4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum 5. Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman 6. Menjamin tegaknya keadilan. Kehidupan demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demokrasi memerlukan usaha nyata setiap warga negara dan perangkat penduduknya dan dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup dalam kehidupan bernegara.Kehidupan demokrasi tidak akan tenang, tumbuh dan 16 www.id.wikipedia.org. diakses pada tgl 7 des 2020 pukul 09.00
  • 21. 17 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Demokrasi memerlukan usaha nyata setiap warga negara dan perangkat pendukungnya dan dijadikannya demokrasi sebagai pandangan hidup (way of live) kehidupan bernegara. F. Pentingnya Kehidupan Demokratis Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebuda- yaan Republik Indonesia, pada hakikatnya karakteristik negara demokratis adalah17 : 1. Persamaan kedudukan di depan hukum Hukum mengatur bagaimana seharusnya penguasa bertindak, bagaimana hak dan kewajiban dari penguasa dan juga rakyatnya. Semua rakyat memiliki kedudukan sama di depan hukum. Artinya, hukum harus dijalankan secara adil dan benar. Hukum tidak boleh pandang bulu. Siapa saja yang bersalah dihukum sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk menciptakan hal itu harus ditunjang dengan adanya aparat penegak hukum yang tegas dan bijaksana. Serta bebas dari pengaruh pemerintahan yang berkuasa dan berani menghukum siapa saja yang bersalah. 2. Partisipasi dalam pembuatan keputusan Dalam negara yang menganut sistem politik demokrasi, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan pemerintahan dijalankan berdasarkan kehendak rakyat. Aspirasi dan kemauan rakyat harus dipenuhi dan pemerintahan dijalankan 17 www.kompas.com. Pentingnya Kehidupan Demokratis di Indonesia. Diakses pada tgl 7 desember 2020 pukul 09.00
  • 22. 18 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL berdasarkan konstitusi yang merupakan arah dan pedoman dalam melaksanakan hidup bernegara. Para pembuat kebijakan memperhatikan seluruh aspirasi rakyat yang berkembang. Kebijakan yang dikeluarkan harus dapat mewakili berbagai keinginan masyarakat yang beragam. Contoh, ketika rakyat berkeinginan kuat menyampaikan pendapat di muka umum, maka pemerintah dan DPR menetapkan undang-undang yang mengatur penyampaian pendapat di muka umum. 3. Distribusi pendapatan secara adil Di negara demokrasi, semua bidang dijalankan berdasarkan prinsip keadilan termasuk di bidang ekonomi. Semua warga negara berhak memperoleh pendapatan yang layak. Pemerintah wajib memberikan bantuan pada kepada fakir dan miskin yang berpendapatan rendah. Sehingga diharapkan terjadi distribusi pendapatan yang adil di antara warga negara Indonesia. Contoh, pemerintah giat membuka lapangan kerja agar masyarakat bisa memperoleh penghasilan. 4. Kebebasan yang bertanggung jawab Dalam sebuah negara yang demokratis terdapat empat kebebasan yang penting, yaitu: 1. Kebebasan beragama 2. Kebebasan pers 3. Kebebasan mengeluarkan pendapat 4. Kebebasan berkumpul Empat kebebasan tersebut adalah HAM yang harus dijamin keberadaannya oleh negara. Akan tetapi dalam
  • 23. 19 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL pelaksanaannya mesti bertanggung jawab. Artinya kebebasan yang dimiliki oleh setiap warga negara tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku. Kebebasan yang dikembangkan adalah kebebasan yang tidak tak terbatas. Yaitu kebebasan yang dibatasi oleh aturan dan kebebasan yang dimiliki oleh orang lain.
  • 24. 20 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL BAGIAN III MEDIA DAN KONTROL SOSIAL Media dan Kontrol Sosial; Peran & Fungsi Media sebagai Kontrol Sosial
  • 25. 21 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL Media menempati fungsi informasi dan kontrol sosial dan lebih jauh lagi, media dapat digunakan untuk merangsang proses pengambilan keputusan dan membantu proses peralihan masyarakat dari tradisional menjadi modern serta menyampaikan kepada masyarakat program program nasional.18 A. Peran Media Massa Media massa adalah sarana komunikasi massa dimana proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak. Media massa mempunyai tugas dan kewajiban, menjadi sarana dan prasarana komunikasi untuk mengakomodasi segala peristiwa di dunia melalui pemberitaan atau publikasinya. Dengan pemberitaan atau publikasi ini, media massa juga dikatakan sebagai agen perubahan karena memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai, dapat merubah pola pikir dan pandangan manusia terhadap suatu masalah tertentu. Media massa sebagai wadah penyampaian informasi, media hiburan, dan pendidikan, juga berfungsi sebagai kontrol sosial. Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan sosial. Karena perannya yang sangat potensial untuk mengangkat dan membuat opini publik sekaligus sebagai wadah berdialog antar lapisan masyarakat. Pada dasarnya, efektivitas yang dihasilkan dari fungsi ini (kontrol sosial) bergantung pada integritas media itu sendiri. Selain itu, juga bergantung pada tingkat kepercayaan 18 https://ulm.ac.id/ diakses pada tgl 7 desember 2020 pukul 12.00
  • 26. 22 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL publik terhadap media yang bersangkutan. Untuk itu, sebagai pranata sosial yang menjadi corong informasi utama masyarakat, media pun harus memerhatikan integritasnya sendiri. Media massa sebagai agen perubahan dan sebagai kontrol social masyarakat harus dapat memberikan informasi yang tepat dan juga berguna. Peran sebagai kontrol sosial disini dikatakan sebagai watchdog dalam konteks sebagai pemberi penilaian, kritik dan saran kepada penguasa, parlemen, lembaga peradilan/penegak hukum dan masyarakat. Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern tidak ada yang menyangkal, menurut McQuail dalam bukunya Mass Communication Theories. 19 ada enam perspektif dalam hal melihat peran media diantaranya : 1.Media massa sebagai window on event and experience. Media dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang sedang terjadi di luar sana. Atau media merupakan sarana belajar untuk mengetahui berbagai peristiwa. 2.Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya. Karenanya para pengelola media sering merasa tidak bersalah jika isi media penuh dengan kekerasan, konflik, pornografi dan berbagai keburukan lain, 19 McQuail,Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Jakarta: Erlangga, 1994), Hal 66
  • 27. 23 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL karena memang menurut mereka faktanya demikian, media hanya sebagai refleksi fakta, terlepas dari suka atau tidak suka. Padahal sesungguhnya, angle, arah dan framing dari isi yang dianggap sebagai cermin realitas tersebut diputuskan oleh para profesional media, dan khalayak tidak sepenuhnya bebas untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. 3.Memandang media massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih issue, informasi atau bentuk konten yang lain berdasar standar para pengelolanya. Di sini khalayak dipilihkan oleh media tentang apa-apa yang layak diketahui dan mendapat perhatian. 4.Media massa dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian, atau alternatif yang beragam. 5.Media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya tanggapan dan umpan balik. 6.Media massa sebagai interlocutor yang tidak hanya sekadar tempat berlalu lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif. Peran media massa seperti pisau bermata dua, berperan positif sekaligus juga berperan negatif. Peran positif media massa berupa kontribusi dalam menyebarluaskan informasi kepada khalayak sekaligus juga sebagai alat kontrol publik masyarakat dalam menyikapi informasi yang sedang berlangsung. Lain halnya dengan negatif misalnya
  • 28. 24 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL pemberitaan yang mereduksi fakta sehingga menghasilkan kenyataan semu (false reality), yang dapat berakibat menguntungkan kepentingan tertentu dan sekaligus merugikan pihak lain. B. Fungsi Media Massa Dalam arti penting media massa, memberikan beberapa asumsi pokok tentang peran atau fungsi media di tengah kehidupan masyarakat saat ini, antara lain: 1. Media merupakan sebuah industri. Media terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja, barang, dan jasa. Di sisi lain, industri media tersebut diatur oleh masyarakat. 2. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat control manajeman dan inovasi dalam masyarakat. Komunikato menjadikan media sebagai pengganti kekuatan, tameng, atau sumber daya lainnya, dalam kehidupan nyata. 3. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwaperistiwa kehidupan masyarakat, baik dari dalam negeri maupun internasional. 4. Media berperan sebagai wahana pengambangan budaya. Melalui media seseorang dapat mengembangkan pengetahuannya akan budaya lama, maupun memperoleh pemahaman tentang budaya baru. Misalnya gaya hidup dan tren masa kini yang semuanya didapat dari informasi di media. 5. Media menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian normatif yang dikombinasikan dengan berita dan tayangan hiburan.
  • 29. 25 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL Media telah menjadi sumber dominan bagi individu dan kelompok masyarakat. Menurut Lasswell (1948 ) yang merupakan fungsi media massa bagi masyarakat yaitu :20 1) Fungsi Informasi a) Menyediakan Informasi tentang suatu peristiwa yang terjadi serta kondisi dalam masyarakat. b) Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan. 2) Fungsi Korelasi a) Menjelaskan, menafsirkan serta mengomentari makna dari suatu peristiwa dan informasi yang terjadi. b) Menentukan urutan Prioritas dan memberikan status relatif. c) Membentuk suatu kesepakatan di masyarakat. 20 Werner J. Severin & James W. Tankard,Jr. Teori Komunikasi. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta. Cetakan 5. 2011. Hal 388
  • 30. 26 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL BAGIAN IV MEDIA DAN RUANG PUBLIK Media dalam Ruang Publik Karakteristik Media Masa sebagai Ruang Publik Eksistensi Media Masa & Dominasi Ruang Publik
  • 31. 27 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL Media Sosial Sebagai Ruang Publik. A. Media dalam Ruang Publik Dikaitkan dengan ruang publik, Media Massa (Mass Media) yang merupakan channel, media/medium, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan dari komunikasi melalui media massa (communicate with media). Lebih lanjut, peran media massa menurut Denis McQuail yang diamainkan media massa selama ini, yaitu: 1. Industri pencipta lapangan kerja, barang, dan jasa serta menghidupkan industri lain utamanya dalam periklanan/promosi. 2. Sumber kekuatan – alat kontrol, manajemen, dan inovasi masyarakat, 3. Lokasi (forum) untuk menampilkan peristiwa masyarakat, 4. Wahana pengembangan kebudayaan – tata cara, mode, gaya hidup, dan norma. 5. Sumber dominan pencipta citra individu, kelompok, dan masyarakat. (Denis McQuail 1987) B. Karakteristik Media Masa Sebagai Ruang Publik adapun karakteristik yang di miliki media massa diantaranya yaitu: ➢ Publisitas yaitu yang disebarkan kepada masyarakat atau public
  • 32. 28 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL ➢ Kontinuitas yaitu berkesinambungan sesuai dengan priode mengudara ataupun jadwal terbitnya. ➢ Perioditas yaitu tetap atau berkala, misalnya harian, mingguan ataupun siaran sekian beberapa jam per harinya. ➢ Aktualitas yaitu yang berisi hal-hal baru, aktualitas dapat diartikan kecepatan penyampaian informasi kepada masyarakat umum. ➢ Universaklitas yaitu pesannya yang bersifat umum, mengenai segala aspek kehidupan serta semua peristiwa diberbagai tempat, maupun menyangkut mengenai kepentingan umum sebagai sasarannya masyarakat umum. C. Eksistensi Media Masa & Dominasi Ruang Publik Eksistensi media dalam dimensi ruang dan waktu terus meningkat. Seiring dengan perkembangan alat teknologi komunikasi dan informasi yang semakin canggih, dunia pers bukan lagi sekedar keinginan melainkan sudah menjadi keharusan zaman.21 Media sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sehingga sulit hidup tanpa media (River, Jensen dan Peterson, 2003:25). Kemajuan zaman terasa hampa tanpa kehadiran wahana komunikasi massa sebagai pendukung dalam setiap aksi dan reaksi yang terjadi. Setiap saat terjadi perubahan baik dalam bentuk evolusi maupun revolusi. Dalam kondisi demikian, media berperan aktif untuk update dan share informasi. Atas kemajuan tersebut, akses informasi 21 Noer Alfikri Yulfi . Eksistensi Media Massa dan Dominasi Ruang Publik www.metrojambi.com. 2017. diakses 07 des 2020 pukul 13.00
  • 33. 29 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL semakin mudah dan cepat. Perangkatnya sangat bervariasi sehingga setiap user tinggal menentukan pilihan sesuai keinginan. Disamping itu Eksistensi media juga diperkuat oleh dukungan pemerintah selama era reformasi. Kebebasan untuk terlibat dalam dunia pers terbuka lebar. Pada umumnya, regulasi tentang media merujuk pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Ketiga undang-undang tersebut memberi kekuatan yuridis kepada masyarakat untuk berekspresi. Tentunya selama memenuhi aturan administrasi dan teknis yang ditetapkan. Dengan adanya Undang-undang terkait kebebasan pers, penyiaran dan keterbukaan informasi memberikan jaminan kepada setiap insan selaku warga negara Indonesia untuk mendapatkan dan memperoleh informasi mengenai segala peristiwa, fenomena dan isu yang telah, sedang dan akan bergulir terutama mengenai peningkatan kesejahteraan hidup, keamanan dan kenyamanan sebagai warga negara. Dalam hal ini tentu saja terkait dengan isu-isu kebijakan yang telah dan akan dikeluarkan oleh pemerintah berikut bentuk pengimpementasiannya secara nyata. Selayaknya pemberian informasi secara jujur, berimbang, dan berdasarkan realita harus diberikan kepada masyarakat. Idealnya, hal ini merupakan kewajiban dan tanggungjawab bagi para pemilik dan pengelola media. Namun dalam kenyataannya, kebanyakan pemilik dan pengelola media tidak
  • 34. 30 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL mampu menyajikan segala informasi ke ruang publik secara berimbang, jujur dan menganut paham kebebasan dalam berpikir. Berita atau informasi yang disampaikan ke ruang publik seolah mengarahkan si pembacanya untuk menyetujui atau berpihak pada argument yang telah ditata dengan baik oleh media. Media dijadikan sebagai sarana yang paling efektif bagi para pemangku kepentingan untuk “brainwash” atau mencuci otak sipembaca sesuai dengan opini yang dibangun oleh media tersebut. Kebebasan yang telah diatur oleh Undang-undang seolah tidak mampu memberikan jaminan untuk memperoleh informasi yang berimbang, jujur dan apa adanya. D. Media Sosial Sebagai Ruang Publik. Media sosial merupakan media online, dimana pengguna media ini dapat berpartisipasi secara interaktif dengan peserta lain, berbagi, maupun menciptakan isi melalui blog, jaringan sosial, maupun forum. 22 Media sosial memungkinkan setiap individu dapat berpartisipasi dalam berbagai bentuk wacana di jagad maya. Dengan media sosial setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk menyebarkan informasi sesuai agendanya sendiri, memberikan komentar, bnahkan beradu argumentasi dengan individu lainnya. Setiap individu memiliki kesempatan menyuarakan berbagai peristiwa sesuai dengan perspektif masing- masing. Media sosial memberikan kesempatan kepada siapapun untuk terlibat didalamnya secara langsung. Banyak masyarakat 22 Junaedi, F. (Eds), Komunikasi 2.0, Teoritisasi dan Implikasi, Yogyakarta, ASPIKOM. 2011.
  • 35. 31 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL mengambil kesempatan tersebut untuk sekedar terlibat didalamnya, bagi sebagian masyarakat memanfaatkan media sosial untuk kegiatan berbagi informasi23 . Akan tetapi tidak sedikit juga masyarakat memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi untuk menampilkan dirinya sebagai bentuk eksistensi keberadaannya. Tidak terlepas masyarakat kelas atas maupun kelas bawah, muda atau tua, laki-laki atau perempuan, bahkan mulai dari pengamen sampai presiden mereka memanfaatkan media sosial untuk mengabarkan informasi apa yang dilakukannya. Perkembangan media sosial sebagai media ruang publik yang menggantikan media konvensional saat ini, banyak menghasilkan artis-artis digital atau lebih dikenal dengan selegram. Mereka menampilkan kemampuannya sebagai seorang bintang media sosial, hampir seluruh kegiatan yang dilakukan pasti akan ditampilkan dimedia sosial tersebut. Mulai dari kegiatan bangun tidur, sampai kegiatan tidur lagi menjadi tampilan yang disodorkan pada media sosial mereka. Kehadiran media sosial menjadikan sekat-sekat antara wilayah individu dengan wilayah publik menjadi tersamarkan, ketika masyarakat tidak mampu membedakannya. Mengantisipasi hal tersebut, tentunya harus bijak dalam memanfaatkan media sosial, harus mampu membedakan kapan media sosial jadi wilayah pribadi dan kapan media sosial menjadi media publik yang terbuka. Kehadiran media sosial menjadikan setiap individu menginformasikan setiap kegiatan yang berada disekelilingnya, 23 Salman. Media Sosial Sebagai Ruang Publik. Jurnal bisnis dan komunikasi. Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta timur. 2017. Hal 125
  • 36. 32 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL dapat melakukan liputan secara langsung layaknya seorang jurnalis profesional. Banyak informasi yang didapat dari media social yang luput dari dari berita media massa konvensional. Media sosial sebagai perwujudan konsep ruang publik digital, wajar jika media sosial dimanfaatkan oleh para penggiat demokrasi dalam hal ini para aktor dan elit politik untuk menyebarkan segala bentuk komunikasi politik dalam membangun dan menjaga konstituennya untuk mendapatkan simpati dan juga bentuk pertanggung jawaban yang sudah dilakukan.
  • 37. 33 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL BAGIAN V FAKTA DAN OPINI Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan Langka-Langka Membedakan Fakta dan Opini, Contoh Kalimat Fakta dan Opini
  • 38. 34 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL A. Pengertian Fakta Fakta adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indera manusia. Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil yang objektif dan dapat diverifikaasikan secara empiris. Fakta dalam prosesnya kadang kala dapat menjadi sebuah ilmu. Isdriani (2009:138) mengatakan bahwa fakta adalah hal, keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar- benar terjadi. Sesuatu dapat dinyatakan fakta apabila dapat dibuktikan kebenarannya dan memiliki sumber yang jelas. Suryanto (2007:149) mengatakan bahwa fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan. Fakta merupakan sesuatu yang secara empiris benar dan dapat didukung oleh bukti sementara dan bisa juga sebagai suatu pendapat yang berasal dari sebuah keyakinan yang mungkin didukung atau tidak mungkin didukung dengan beberapa jenis bukti. Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar dan bisa dibuktikan. Fakta merupakan pernyataan tentang sesuatu yang ada dalam kenyataan dan kebenaran tidak perlu diragukan lagi. Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya. B. Ciri-Ciri Kalimat Fakta Membedakan fakta dan opini sering sulit. Sulit untuk mengklaim sesuatuyang merupakan fakta jika tidak jelas kebenerannya, untuk mempermudahkan menentukan kalimat
  • 39. 35 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL fakta, maka terdapat ciri-ciri kalimat fakta yang perlu diperhatikan sebagai berikut. 1. Dapat dibuktiakan kebenarannya memiliki. 2. Data yang akurat misalnya tanggal, tempat , waktu kejadian. 3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya objektif (apa adanya dan tidak di-buat-buat) yang dilengkapi dengan data yang berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan. 4. Sudah dipastikan kebenarannya. 5. Menunjukan peristiwa yang telah terjadi. 6. Kenyataan. 7. Informasai dari kejadian yang sebenarnya. C. Pengertian Opini Opini adalah pernyataan yang subjektif yang berasal dari sikap seseorang atau interpretasi fakta yang didapatkan. Opini adalah perkiraan, pikiran, pendapat, atau anggapan tentang sesuatu hal. Pendapat orang mengenai suatu hal berbedabeda. Perbedaan tergantung dapat berupa saran atau kritikan, tanggapan, harapan,nasihat atau ajakan. D. Ciri-Ciri Opini Menurut Suyono ( 2007-158) ciri-ciri opini dirincikan sebagai berikut : a. tidak dapat dibuktikan kebenaranya bersifat subjektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran atau ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa. b. tidak terdapat narasumber (atas pemikirn sendiri).
  • 40. 36 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL c. tidak memiliki data yang akurat. Menunjukan peristiwa yang belum yang akan atau akan terjadi pada masa yang akan datang (baru berupa ren-cana). d. kalimat opini itu belum pasti kebenarannya dan biasanya di awali dengan kata-kata seperti “menurut saya”, “sepertinya”, “saya rasa”. pendapat seseorang informasi yang belum dibuktikan kebenarannya. E. Membedakan Fakta dan Opini Menemukan perbedaan fakta dan opini tidak semudah yang kita pikirkan. Agar menemukan fakta dan opini dengan mudah dilihat dari berbagai aspek misalnya, dari segi isi fakta sesuai dengan kenyataan sedangkan opini sesuai atau tidak sesuai kenyataan bergantung pada kepentingan tertentu. Jadi, terlihat jelas perbedaan fakta dan opini. Fakta adalah hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi sedangkan opini suatu sikap seseorang terhadap persoalan yang ada dan kebenarannya masih perlu dibuktikan. F. Langkah-Langkah Membedakan Fakta dan Opini Menurut Heriawan (2012:173) mengatakan bahwa langkah- langkah membedakan fakta dan opini sebagai berikut. a. Bacalah isi dari kalimat tersebut, apabila mengandung kebenaran dan terdapat data yang mendukung maka merupakan fakta, dan apabila tidak mendukung kebenarannya dan tidak terdapat data yang mendukung maka itu merupakan opini. b. Fakta dan opini berbeda dari segi manfaatnya. Fakta bermanfaat melengkapi informasi dan menambah
  • 41. 37 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL pemahaman suatu konsep tertentu sedangkan opini bermanfaat untuk membantu memahami sesuatu yang di uraikan dalam berita atupun laporan. G. Contoh Fakta dan Opini ➢ Contoh Fakta • Sekarang, rata-rata waktu yang digunakan untuk setiap siswa untuk dapat belajar sekitar lima jam perhari • Sementara hal tersebut, ditahun sebelumnya, menurut survei dari sebuah lembaga LSM, waktu belajar mereka tersebut diluar dari kegiatan sekolah ialah hanya 2-3 jam per hari. Contoh kalimat fakta : 1. Harimau merupakan hewan yang berkaki empat. 2. Indonesia adalah negara kepulauan. 3. Gula dapat membuat minuman menjadi manis. 4. Pensil itu harganya dua ribu rupiah. 5. Oksigen sangat dibutuhkan oleh manusia. ➢ Contoh Opini • Kesadaran terhadap akan pentingnya belajar di kalangan para remaja indonesia semakin meningkat, terutama dilihat dari sisi jumlah jam belajar mereka. Kesadaran tersebut perlu ditunjang oleh kepedulian orang tua dan juga Pemerintah, misalnya dengan cara menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan juga sesuai dengan taraf perkembangan psikologi para remaja.
  • 42. 38 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL • Perlu adanya perubahan formasi tempat duduk agar suasana dalam belajar di kelas lebih dapat menyenangkan Contoh kalimat opini : 1. Besok saya ingin pergi ke luar negeri. 2. Rumah itu besar sekali. 3. Indonesia adalah negara yang indah. 4. Mobil itu sangat cepat. 5. Makanan buatan ibu sangat enak. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa fakta berguna ialah sebagai dasar bagi suatu pendapat. Seseorang sebaiknya dapat mengemukakan fakta terlebih dahulu, kemudian baru menggemukakan suatu berpendapat. Sebaliknya, fakta tersebut juga dapat berfungsi untuk memperjelas adanya pendapat. Dalam hal tersebut, seseorang sebaiknya dapat berpendapat dulu, kemudian baru dapat menyertainya dengan fakta-fakta yang akurat kebenarannya.
  • 43. 39 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL DAFTAR PUSTAKA ▪AECT. 1977. Selecting Media for Learning. Washington DC: Association for Education ▪Communication and Technology. ▪Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada ▪Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono.Media Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali. 1986 ▪Anderson, Ronald, H. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Jakarta: ▪Raja Grafindo Persada. 1994 ▪Sadiman, Arif S. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2011 ▪Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta ▪Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein.2010. "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons ▪Muthahhari, Murtadha.2012. Masyarakat dan Sejarah. Yogyakarta: Rausyanfikr Institute. ▪Oksinata, Hantisa.2010 Kritik Sosial dalam Kumpulan Puisi Aku Ingin Jadi Peluru (Kajian Resepsi Sastra), Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. ▪Gunawan Sumodiningrat & Ary Ginanjar Agustian.2008. Mencintai Bangsa dan Negara Pegangan dalam Hidup
  • 44. 40 | MINI BOOK MEDIA & KRITIK SOCIAL Berbangsa dan Bernegara di Indonesia. (Bogor: PT. Sarana Komunikasi Utama) ▪Afan Gaffar, 1999, Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi, Jakarta, Pustaka pelajar. ▪McQuail,1994. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga ▪Werner J. Severin & James W. Tankard,Jr,2011. Teori Komunikasi. Kencana Prenada Media Grup Jakarta Cetakan 5. ▪Junaedi, F. (Eds), 2011. Komunikasi 2.0, Teoritisasi dan Implikasi, Yogyakarta, ASPIKOM. ▪ Riadi Muchlisin,2016 Pengertian dan Masalah Kritik Sosial Melalui www.kajianpustaka.com, Diakses pada 06 Desember 2020 Pukul 20.00 ▪www.id.wikipedia.org. diakses pada tgl 7 des 2020 pukul 09.00 www.kompas.com. Pentingnya Kehidupan Demokratis di Indonesia. Diakses pada tgl 7 des 2020 pukul 09.30 ▪https://ulm.ac.id/ diakses pada tgl 7 desember 2020 pukul 12.00 ▪Noer Alfikri Yulfi .2017. Eksistensi Media Massa dan Dominasi Ruang Publik www.metrojambi.com diakses 07 des 2020 pukul 13.00 ▪Salman. 2017.Media Sosial Sebagai Ruang Publik. Jurnal bisnis dan komunikasi. Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis Jakarta timur