Suharto – KETUA
Irmawati – SEKRETARIS
Muhammad yakub – MODERATOR
Joko – ANGGOTA
H. Alimuddin - ANGGOTA
Samrin – ANGGOTA
Nurlina – ANGGOTA
Suryani - ANGGOTA
Hasrawati – ANGGOTA
Anrianto – ANGGOTA
2. Faktor Penyebab Korupsi Adalah:
• Moralitas Pejabat Rendah
• Kelalaian Administrasi
• Transaksional Politik Antara
Eksekutif dan Legislative
• Pengaruh Keluarga
• Adanya Peluang/kesempatan
3. ABSTRAKSI
Sebagai upaya untuk menghindari,
mengurangi dan memberantas korupsi maka
yang penting untuk dilaksanakan oleh seluruh
stekholders bangsa ini adalah bagaimana
memperbaiki moral pejabat dan atau calon
pejabat yang menduduki dan atau yang akan
menduduki jabatan-jabatan struktural,
fungsional dan jabatan publik lainnya.
4. Moralitas Pejabat/Calon Pejabat
Rendah?
• Moralitas penting untuk dipacu bagi pejabat dan
calon pejabat karena sebagai solusi untuk
mengurangi dan atau memberantas korupsi.
faktor ini sangat mendominasi terhadap
rentannya penyelewangan atas kekuasaan yang
didudukinya.
• Sistem tatakelola pemerintahan kita, sistem
hukum kita dan peraturan yang menyangkut
pencegahan dan pemberantasan korupsi sudah
sangat bagus.
5. • Kita sudah memiliki berbagai macam aturan
ketatanegaraan yang menyangkut good
governance, clean government dan
pemberantasan korupsi.
• Pemerintah sudah membentuk kementrian
REFORMASI BIROKASI, telah membentuk DUA
KAMAR PENGADILAN TIPIKOR, telah
membentuk KPK, telah mengefektifkan
BAWASDA, BPK dan lainnya. Yang semuanya
diatur dalam UU, Perpu, Inpres, dan lain-
lainnya.
6. • Tetapi dalam kenyataannya semakin tertata
aturan tentang pemberantasan korupsi, tetapi
semakin merajalela tindakan korupsi tersebut,
itu disebabkan karena pejabat dan calon
pejabat kehilangan nurani dan rendahnya
moralitas serta tiadanya kepekaan terhadap
kehidupan berbangsa.
• Mayoritas pejabat yang menduduki jabatan
tersebut lebih berorientasi pada bagaimana
kepentingan pribadinya dan melupakan tugas
pokoknya sebagai pejabat yang melayani dan
mengayomi demi kepentingan umum/bangsa
ini.
7. • Karena moralitas yang rendah, maka pejabat
yang memiliki kekuasaan akan berdampak
pada KELALAIAN ADMINISTRASI, DENGAN
MUDAH MELAKUKAN TRANSAKSI POLITIK
(DAGANG SAPI) ANTARA EKSEKUTIF DENGAN
LEGISLATIF, BERPENGARUH KEPADA
TERGODANYA AKAN HIDUP MEWAH AKIBAT
PENGARUH KELUARGA DAN SERTA SEMAKIN
MEMBUKA PELUANG UNTUK MELAKUKAN
KEJAHATAN-KEJAHATAN YANG
MENYEBABKAN TERJADINYA TINDAK PIDANA
KORUPSI……..
8. KESIMPULAN
• Pejabat dan calon pejabat sebelum
menduduki jabatannya telah terpilih dengan
cara yang tidak bermoral, misalnya dengan
jalan MONEY POLITICK, SUAP
MENYUAP/SOGOK dan lainnya. Sehingga
pada saat meraih kursi kekuasaan maka yang
pertama dipikirkan adalah bagaimana cara
mengembalikan biaya yang dihabiskan dalam
suksesinya.
9. • Pejabat melakukan utang budi terhadap
konco-konconya yang turut membiayai
kesuksesannya, sehingga ada prosedur-
prosedur administrasi yang dilalaikan untuk
kepentingan proyek…………………….
• Bagaimana calon pegawai dan pejabat
struktural yang mau menduduki jabatannya
harus melakukan PENYUAPAN untuk
mensukseskan niatnya.
10. SARAN - SARAN
• Disarankan kepada seluruh lembaga-lembaga
pengawasan dan pejabat yang berkaitan dengan
pemberantasan korupsi untuk menjadi panutan
dan TIDAK MENYAPU DENGAN SAPU KOTOR
• Disarankan kepada pemerintah untuk seyogyanya
semakin memperbanyak kurikulum pendidikan
moral DAN BAHAYA LATEN KORUPSI kepada
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari SD hinga
PT
11. • MEMPERKETAT ATURAN DAN PERSYARATAN
BAGI CALON PEGAWAI, PEJABAT, BAIK
STRUKTURAL, FUNGSIONAL DAN PEJABAT
PUBLIK
• MEMBUAT KONTRAK POLITIK TERTULIS DI
DEPAN NOTARIS DAN BERKOMITMEN
BAHWA SIAP MUNDUR DARI JABATANNYA
DAN SIAP DIHUKUM MATI JIKA TERINDIKASI
APALAGI TERBUKTI MELAKUKAN
PELANGGARAN HUKUM YANG
MENYEBABKAN KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA.
12. Kelompok Dua
• Suharto – KETUA
• Irmawati – SEKRETARIS
• Muhammad yakub – MODERATOR
• Joko – ANGGOTA
• H. Alimuddin - ANGGOTA
• Samrin – ANGGOTA
• Nurlina – ANGGOTA
• Suryani - ANGGOTA
• Hasrawati – ANGGOTA
• Anrianto – ANGGOTA