Cornelis de Houtman, penjelajah Belanda pertama ke Indonesia
1.
2. Cornelis de Houtman (lahir di Gouda, Holland
Selatan, Belanda, 2 April 1565 – meninggal di Aceh, 11
September 1599 pada umur 34 tahun) yang merupakan
saudara dari Frederik de Houtman, adalah seorang
penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran
dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai
perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat
itu Kerajaan Portugis mempunyai monopoli terhadap
perdagangan tersebut, dan perjalanan de Houtman
adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda,
meski perjalanan tersebut sebenarnya berlangsung
buruk.
3. Latar belakang dan awal perjalanan
Pada tahun 1592 Cornelis de Houtman dikirim oleh para
pedagang Amsterdam keLisboa untuk menemukan sebanyak mungkin
informasi mengenai Kepulauan Rempah-Rempah. Pada saat de Houtman
kembali ke Amsterdam, Jan Huygen van Linschoten juga kembali
dari India. Para pedagang tersebut memastikan bahwaBanten merupakan
tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada1594,
mereka mendirikan compagnie van Verre (yang berarti "Perusahaan jarak
jauh"), dan pada 2 April 1595 empat buah kapal meninggalkan
Amsterdam:Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan Duyfken.
Perjalanannya dipenuhi masalah sejak awal.
Penyakit seriawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran
dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten
kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau
dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, di mana sebuah perhentian sesaat
direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-
kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. (Teluk di Madagaskar
tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai "Kuburan Belanda").
4. Tiba di Jawa
Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249
orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya
bersahabat, tapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak
kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di
Banten, mengusir kapal Belanda tersebut.
Ekspedisi de Houtman berlanjut ke utara pantai Jawa. Kapalnya
takluk ke pembajak. Beberapa tabiat buruk berujung ke salah
pengertian dan kekerasan di Madura: seorang pangeran di Madura
terbunuh, beberapa awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga
de Houtman membayar denda untuk melepaskannya.
Kapal-kapal tersebut lalu berlayar ke Bali, dan bertemu dengan raja
Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica
pada 26 Februari 1597. Kapal-kapal Portugis melarang mereka mengisi
persediaan air dan bahan-bahan di St. Helena. Dari 249 awak, hanya 87
yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas dalam perjalanan
keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat pertempuran dengan
pasukan Inong Balee yang dipimpin Malahayati tanggal 11
September1599 dalam pertempuran satu lawan satu dengan Malahayati.
5. Akibat dari perjalanan ini
Meski perjalanan ini bisa dibilang gagal,
ini juga dapat dianggap sebagai semacam
kemenangan bagi Belanda. Pihak Belanda
sejak saat itu mulai berlayar untuk
berdagang ke Timur. Dalam lima tahun
kemudian, 65 kapal Belanda telah berlayar
ke wilayah tersebut dan bisa disebut
memulai penjajahan Hindia-Belanda.