tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Konsumsi Islam
1. KONSUMSI DALAM ISLAM
NADHIFAH AYU ALLIFIYAH 200501110183
CALLIA SYAMAMI ALBAEHAQI 200501110182
RIZKA WAHYU RAMADHANI 200501110217
2. PEMBAHASAN
1. Pendahuluan
2. Teori Konsumsi Dalam Ekonomi Syariah
3. Dasar Perilaku Konsumsi Dalam Islam
4. Aturan Islam Terhadap Kegiatan Konsumsi
5. Perbedaan Perilaku Konsumen dalam Ekonomi Konvensional
dan Hukum Ekonomi Islam
6. Manfaat & Berkah Aktivitas Konsumsi
7. Prinsip Konsumsi Ekonomi Syariah
8. Norma dan Etika dalam Konsumsi
9. Prinsip-Prinsip Konsumsi
10. Kaidah-Kaidah Konsumsi
3. Konsumsi Dalam Islam
Islam menganjurkan manusia untuk menganut pola
konsumsi moderat (di tengah-tengah), artinya
manusia tidak boleh berlebihlebihan (israf), tetapi
juga tidak boleh terlalu apa adanya. Menurut al-
Ghazali, pola hidup yang sangat sederhana akan
mengganggu proses ibadah manusia kepada Allah
SWT, sedangkan hidup yang berlebih-lebihan akan
menyebabkan kemubaziran. Banyak larangan bagi
konsumen di antaranya israf/berlebih-lebihan dan
4. Teori Konsumsi Dalam Ekonomi Syariah
Nilai ekonomi tertinggi dalam Islam adalah falah
atau kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat yang meliputi
material, spritual, individual dan sosial. Falah adalah
manfaat yang diperoleh dalam memenuhi kebutuhan
ditambah dengan berkah (falah = manfaat + berkah). Jadi
yang menjadi tujuan dari ekonomi Islam adalah tercapainya
atau didapatkannya falah oleh setiap individu dalam suatu
masyarakat.
6. Aturan Islam Terhadap Kegiatan Konsumsi
Tidak Boleh Berlebih-lebihan
(Israf)
Manusia harus di dorong oleh faktor
kebutuhan daripada keinginan.
Mempertimbangkan
Kebutuhan Orang Lain
Dalam hal ini, Islam menuntut agar
kita peduli kepada orang lain.
Mengonsumsi Yang
Halal & Tayib
Konsumsi seorang muslim dibatasi
kepada barang-barang yang halal dan
tayib.
Membeli Barang
Sesuai Kebutuhan
Parameter kebutuhan yang
fleksibel tergantung tuntutan
pekerjaan, pendidikan, atau
kondisi ekonomi seseorang
7. Perbedaan Perilaku
Konsumen dalam
Ekonomi Konvensional
dan Hukum Ekonomi
Islam
● Terletak Pada Pandangan
Manusia Terhadap Kehidupan
Dunia.
● Terletak Pada Prinsip
Konsumsi.
● Terletak Pada Motif Dan
Tujuan Konsumsi.
● Terletak Pada Konfigurasi
Kebutuhan Konsumen.
● Terletak Pada Teori Perilaku
Konsumen.
8. Manfaat & Berkah Aktivitas Konsumsi
a. Manfaat material, seperti murah, kaya, dan lainnya.
b. Manfaat fisik/ psikis meliputi rasa aman, sehat, ny dan lain sebagainya.
c. Manfaat intelektual, seperti informasi, pengetah dan lainnya.
d. Manfaat lingkungan, eksternalitas positif.
e. Manfaatsecara inter-generational dan antar-generationnal, yaitu adanya
kelestarian, bermanfaat untuk keturunan dan generasi yang akan datang.
MANFAAT
9. BERKAH
a. Kehalalan barang dan jasa
yang dikonsumsi. ‘Idak ° Israf
artinya memberikan kegunaan
bagi yang mengkonsumsinya
maupun bagi yang lainnya.
Manfaat & Berkah Aktivitas Konsumsi
b. Mendapat Ridho Allah SWT
10. Prinsip Konsumsi Ekonomi Syariah
Hajat
konsumsi terhadap barang
dan jasa yang benar-benar
dibutuhkan untuk hidup
secara wajar.
konsumsi yang cenderung
berlebihan, mubazir dan
boros.
Syahwat
11. Dalam melakukan konsumsi yang bersifat memenuhi keinginan (want)
atau syahwat adalah konsumsi yang kurang bahkan tidak
mempertimbangkan:
a. Apakah yang dikonsumsi tersebut ada maslahanya atau tidak.
b. Tidak mempertimbangkan norma-norma yang disyariat-kan dalam Islam.
c. Kurang atau tidak mempertimbangkan akal sehat.
1
2
Prinsip Konsumsi Ekonomi Syariah
Konsumsi yang sesuai dengan kebutuhan atau konsumsi yang bersifat
hajat ini dapat pula dibagi dalam 3 (tiga) sifat Edwin dkk. 2006) yaitu:
a. Kebutuhan Hajat yang bersifat dhouriyat
b. Kebutuhan Hajat yang bersifat Hajiyaat
c. Kebutuhan hajat yang bersifat Tahsiniyat
12. HAL-HAL LAIN YANG
PERLU DIPERHATIKAN
DALAM KONSUMSI
A. Memenuhi kebutuhan diri sendiri, kemudian keluarga,
kerabat baru orang yang memerlukan bantuan.
B. Penuhi dulu dhoruriyat, hajiyat kemudian baru tahsi-
niyat.
C. Pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan diri, keluarga
dan mereka yang memerlukan bantuan sebatas
kemampuan finansialnya.
D. Tidak boleh mengkonsumsi yang haram.
E. Melakukan konsumsi yang ideal yaitu antara bathil dan
mengumbar (berlebih-lebihan).
13. Norma dan Etika dalam Konsumsi
1. Seimbang dalam Konsumsi Islam mewajibkan kepada pemilik harta agar
menafkahkan sebagian hartannya untuk kepentingan diri, keluarga, dan fi
sabilillah. Islam mengharamkan sikap kikir.
2. Membelanjakan harta pada bentuk yang dihalalkan dan dengan cara yang baik
Islam mendorong dan memberi kebebasan kepada individu agar membelanjakan
hartanya untuk membeli barang-barang yang baik dan halal dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
3. Larangan Bersikap Israf (Royal), dan Tabzir (Sia-sia) Adapun nilai-nilai akhlak
yang terdapat dalam konsep konsumsi adlah pelarangan terhadap sikap hidup
mewah.
14. 1. Prinsip Keadilan
2. Prinsip Kebersihan
3. Prinsip Kesederhanaan
4. Prinsip Kemurahan hati
5. Prinsip Moralitas
Prinsip – Prinsip
Konsumsi
Menurut Abdul Mannan, dalam
melakukan konsumsi terdapat lima
prinsip dasar, yaitu:
15. Kaidah – Kaidah Konsumsi
1. Kaidah Syariah
2. Kaidah Akidah
3. Kaidah Ilmiah
4. Kaidah Amaliah
5. Kaidah Kuantitas
Adapun konsumen muslim berkomitmen dengan kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang
disampaikan dalam syariat untuk mengatur konsumsi agar mencapai kemanfaatan
konsumsi seoptimal mungkin, dan mencegah penyelewengan dari jalan kebenaran dan
dampak madharatnya, baik bagi konsumen sendiri maupun yang selainnya.
16. 1. Ibrahim, Azharsyah dkk. 2021. Pengantar Ekonomi Islam. Jakarta: Departemen
Ekonomi dan Keuangan Syariah-Bank Indonesia.
2. Gunarso, Gatot Hadi. 2019. Persamaan Dan Perbedaan Perilaku Konsumen Dalam
Ekonomi Konvensional Dan Hukum Ekonomi Islam.
3. Rusby, Zulkifli. 2017. Ekonomi Islam. Pekanbaru: Pusat Kajian Pendidikan Islam UIR.
Sumber Referensi