Masjid Besar Suruh merupakan masjid bersejarah berusia lebih dari 200 tahun yang masih berdiri kokoh di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Masjid ini didirikan pada tahun 1816 Masehi atas inisiasi Bupati Semarang waktu itu. Meskipun berusia tua, masjid ini masih mempertahankan arsitektur aslinya berkat pelestarian masyarakat setempat.
1. Nama : putriArumsari
Nim : 33010210034
Kelas : HKI C
Masjid Besar Suruh
Masjid Besar Suruh di Desa Suruh, KecamatanSuruh, KabupatenSemarang masih tampak kokoh berdiri, meski telah berumur lebihdari 200 tahun. Tempat ibadah umat Muslim
itu menjadi bagian dari geliat dakwah Islam di tanahJawa. Bangunan masjidyang disangga dengan empat tiang penyangga utama dari kayu. Selain itu, di atas ruang
pengimaman tertulis huruf Arabmaupunhuruf Jawa serta tertulis angka tahun1816.
Pecahnya Kesultanan Mataram menjadi dua wilayah, yakni Surakarta dan Yogyakarta, ternyata tidak memengaruhi geliat dakwah Islam di tanahJawa kala itu. Bahkandi masa-
masa menjelang pecahnya Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro, sejumlah bupati di bawah Kasunanan Surakarta kala itu masih bisa menginisiasi berdirinya
sejumlah masjid. Salah satunya adalah Masjid Besar Suruh di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Berdasarkan tarikh(sejarah) yang terdapat di sebuahpiagam
yang terpasang pada dinding masjid, MasjidBesar Suruhdiresmikan pada Hari Ahad(Minggu)delapanbelas hari, bulanMuharam tahun BiHijratan Nabi Shollahhu Alaihi
Wasallam 1232 H atau bertepatantahun1816 Masehi. Piagam beraksara Arab Pegon dan aksara Jawa itu "ditandatangani" oleh Kiai Mas Ngabehi AstraWijaya, salahseorang
adipati Semarang di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Meskipun MasjidBesar Suruhtelah berusia lebih dari dua abad, namun hingga kini masih berdiri kokoh. Kita masihbisa menyaksikan danmerasakan kemegahan dan keindahan
arsitektur masjid tersebut. Hal ini antara lain lantaran takmir danmasyarakat setempat sadar pentingnya melestarikan bangunan bersejarah. Semua bangunan di masjidini
masih asli,hanya diserambil yangbaru. Keberadaan Masjid Besar Suruh saat ini telah masuk sebagai bangunan cagar budaya dan sudahdiregistrasi olehbadan yang berwenang,
sehingga keaslian bangunan masjid hingga kini masih dipertahankan. Jika diperhatikan, ciri khas masjidkuno itubisa dilihat mulai dari atap berundak khas Masjid Agung Demak
peninggalan Wali Songo. Kemudianumpak (alas)soko atautiang utama masjid, mimbar, hingga ornamen-ornamen kayujati penghias pintudan jendela.
Untuk mimbar yang masih asli sekarang sudah tidak dipakai, karena dimakan usia danfaktor keselamatan. Sekarang masih ada di dalam masjid.
2. Selain bangunan masjid, peninggalan lain berupa beduk besar dansebuah kentongan. Terdapat tarikh pada kentongan besar yang digantung dekat beduk tersebut tertera angka
tahun 1889 beduk yang terbesar pertama di Purworejo, kedua yang ada di masjidini.
Konon, di kompleks Masjid Besar Suruh ini juga terdapat benda-benda purbakala lain. Antara lain sebuahYoni, umpak, dansebuah tempayan tembaga besar.
Benda-benda itu menunjukkan bahwa kompleks di Masjid Besar Suruh itudahulu adalah tempat pemujaan Agama Hindu. Sayang, benda-benda tersebutseperti umpak dan
tempayan tembaga besar telah raib.
Hanya Yoni yang masih bisa dilihat hingga sekarang, tetapi telah berubah fungsi menjadi jam bencet, atau jam matahari sebagai penentu waktu shalat, sejak awal masjid berdiri.
Warga Suruh mengaku bangga dengan keberadaan MasjidBesar Suruh. Mereka mengapresiasi para tokoh masyarakat, para pengurus masjid, dan seluruhwarga yang nguri-uri
(melestarikan) atau mempertahankan keaslian arsitektur masjidtersebut.
Sebab, keberadaan Masjid Besar Suruhmerupakan bagian penting dari sejarah perkembangan Islam di Suruh dan sekitarnya.
Bahkan, prasasti maupun penanda pendirianmasjidmasihterjaga. Ornamen di dalam masjid juga dipertahankan hingga saat ini, meskipun ada beberapa tambahan fasilitas.
Diharapkan masjid yang megah dancantikitu bisa terus dijaga, dipelihara, dan diramaikan masyarakat dengan kegiatan ibadah.
Meski demikian, sisi orisinilitas Masjid Besar Suruh itujuga diharapkan tetap terjaga dan terwariskan hingga ke anak cucu generasi berikutnya.
Tidak hanya itu, sejarah masjid besar Suruhjuga jangan lupa untukdiceritakan kepada generasi muda agar tidak kehilangansejarah
Sumber : - Ketua Takmir Masjid Besar Suruh, Achmad Ma'mun
- https://amp.kompas.com/regional/read/2018/05/23/21371961/pesona-masjid-besar-suruh-sisa-kejayaan-zaman-mataram-2-abad-silam