PPT ini adalah praktek belajar siswa terkait dengan power point dengan isi terkait dengan materi yang tidak jauh dari pengetahuan siswa pada mata pelajaran Teknologi Perkantoran dengan guru pengampu Arma Setyo Nugrahani.
2. Tegal-Sebuah bangunan masjid kuno di Kabupaten Tegal, Jateng, memiliki nilai
sejarah mengenai berdirinya wilayah Tegal. Masjid tersebut adalah Masjid Kesepuhan
Pangeran Purbaya yang berada di Desa Kalisoka, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten
Tegal.
Bangunan tempat ibadah ini tergolong sederhana. Lokasinya berada di area makam
Pangeran Purbaya alias Sayyid Abdul Ghofar, menantu dari Ki Gede Sebayu, pendiri
Tegal. Dibalik bangunan yang sederhana itu tersimpan sejarah yang menarik dan
penting untuk diketahui.
Zamzami, salah satu tokoh keluarga dari Kasepuhan Kalisoka menyebut, masjid
Pangeran Purbaya ini sangat erat kaitannya dengan nama Kota Slawi dan Bendungan
Danawarih. Sebab, setelah membendung sungai Gung, Ki Gede Sebayu menggelar
sayembara untuk merobohkan pohon jati yang akan digunakan untuk membangun
masjid Kalisoka.
3. “Dari sayembara itu, ada 25 peserta yang terbagi 2 kelompok. Kelompok pertama dari
mantri atau pengikut Ki Gede Sebayu dan kelompok satunya peserta dari luar. Dari jumlah 25
peserta inilah, yang kemudian lokasinya dinamakan Slawi. Slawi berasal dari Bahasa Jawa
selawe yang artinya 25,” ujar Zamzami.
Adapun tempat para mantri itu dikenal dengan Dukuh Preman, sementara pohon jatinya
ada di Jatilawa yang sekarang desa Jatimulya. Lokasi tempat peserta menebang pohon jati
disebut Babakan. Dari sayembara yang digelar pada tanggal 18 Mei 1601 tersebut, lanjut
Zamzami, Pangeran Purbaya memenangkan sayembara. Pangeran Purbaya kemudian diajdikan
menantu Ki Gede Sebayu dengan mennikahkan dengan anaknya, Raden Ayu Gyanti
Subalaksana.
Ki Gede Sebayu kemudian menugasi menantunya yakni Pangeran Purbaya menjadi ulama
syiar agama Islam dan putranya Ki Hanggawana sebagai umaro atau pemimpim pemerintah.
Kata Zamzami, ini memiliki makna yang bisa dipelajari adalah ulama dan umaro harus saling
mendukung.
4. “Konon dari cerita masyarakat dalam membangun masjid hanya
membutuhkan waktu sehari semalam dan masyarakat tidak ada yang tahu,” ujar
Zamzami.
Bangunan masjid Pangeran Purbaya juga punya keunikan, yakni tidak ada
kubah tapi punya menara. Di bawah menara ada sumur yang digunakan untuk
berwudhu. Semua bagiannya masih asli baik bentuk maupun arsiteknya sejak
pertama dibangun. Hanya saja pada tahun 1955, menurut Zamzami ada
penambahan tempat ibadah, tapi tidak merubah struktur bangunan.