Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
SPI - Taqiyya
1. ARTIKEL SEJARAH PERADAPANISLAM
Jejak Islam di Museum Perkembangan IslamSemarang
Oleh:Taqiyya Kamila
Menara Al Husna di komplek Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, tidak hanya terkenal
karena tinggi menjulang 99 meter. Di lantai 2 dan 2 menara ini, ada Museum Perkembangan
Islam.Untuk mencapai museum tersebut, pengunjung harus membayar tiket Rp 7.000 per orang.
Tiket itu digunakan satu paket yaitu pertama harus ke lantai teratas, lantai 19 tempat untuk
melihat panorama Kota Semarang dari ketinggian. Kemudian pengunjung bisa mampir ke lantai
3 menggunakan lift.
Di lantai 3, pintu masuk museum merupakan replika gerbang Keraton Surakarta. Di
dalamnya berisi barang-barang koleksi bersejarah dari pesantren di Jateng.Begitu masuk ke
museum di lantai 3, akan ada keterangan terkait hubungan pesantren yang berkaitan dengan
nasionalisme warga Indoenesia pada masa kolonial Belanda dan di ujung sebelah kiri terdapat
sejumlah keris buatan Semarang.
Kemudian, ada koleksi busana santri yang dikenakan pada zaman perjuangan kala
Indonesia dijajah. Bahkan ada pedang besar yang konon digunakan untuk melawan Belanda oleh
seorang santri. Koleksi lainnya yaitu Al Quran kuno dari tahun 1800-an, ada juga Al Quran yang
sudah disadur dalam aksara jawa oleh Agus Ngarpah seorang abdi dalem Kraton Surakarta pada
tahun 1835.Selain itu ada juga surat kuno yang ditulis tangan oleh KH Ahmad Rifai dengan huruf
Arab gundul. Surat 2 halaman tersebut ditulis ketika KH Ahmad Rifai ditahan penjajah di Ambon.
Pengunjung juga bisa melihat koleksi-koleksi Al Quran kuno yang ditulis oleh tokoh-tokoh agama
dalam perkembangan Islamdi Jawa. Beberapa foto tokoh agama juga dipajang di museum lantai
3. Pengetahuan di lantai ini juga dilengkapi dengan sejarah pembangunan Masjid Agung Jawa
Tengah (MAJT) berupa miniatur dan foto.
MAJT diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 Nopember 2006.
Sedangkan, museumnya diresmikan Gubernur Jawa Tengah kala itu, Mardiyanto pada 28
September 2007Usaiberkeliling di lantai 3, pengunjung menuruni tangga untuk menuju museum
berikutnya di lantai 2. Di bagian ini terdapat koleksi yang memperlihatkan tentang masa
penyebaran agama Islamdi Jawa melalui perdagangan. Koleksi keramik dan sutera menunjukkan
interaksi pertama pedagang Muslim dari Gujarat, Persia, dan China di pelabuhan pesisir Utara
Jawa Tengah yang menyebarkan ajaran Islam sambil berdagang.
Salah satu koleksi yaitu bongkahan kayu tua yang merupakan bagian kapal dagang yang
terdampar pada abad 16 dan ditemukan di Tambak Lorok, Semarang. Islamsemakin berkembang
di Jawa Tengah dan mulai berdiri tempat ibadah. Ornamen masjid sesuai perkembangan zaman
pun ditampilkan. Contohnya ornamen Masjid Mantingan yang berupa lingkaran dengan pahatan
2. indah dan unik berbentuk sulur dan tumbuhan.Ada juga Tatal,yaitu bagiandari tiang utama yang
bersejarah Masjid Agung Demak (Saka Sunan Kalijaga). Selain itu dipasang juga replika pintu
Bledheg MasjidAgung Demak. Pintu aslinyamerupakan buatan Ki Ageng Selo yang dipercaya bisa
menangkap petir dan memanfaatkannya untuk mengukir di kayu. Dalam penyebaran Agama
Islam di Jawa, berbagai metode dilakukan menggunakan alat. Museum ini juga memiliki koleksi
benda-benda yang digunakan untuk penyebaran agama Islamyaitu mulai dari wayang, gamelan,
dan mimbar. Benda-benda lainnya juga cukup menarik untuk dilihat, seperti mustaka Masjid,
jadwal Salat kuno yang ditulis menantu KH Soleh Darat tahun 1900, dan lain sebagainya.Banyak
sekali ya koleksi menarik di museum ini. Kalau mau ngabuburit di Semarang, datang saja ke
Museum Perkembangan Islam di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang.