1. Nama Guru : Heri Sambas
Kelas : XII IPS
Pertemuan ke : 1
Hari/Tangaal : Selasa 11 Agustus 2020
Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis secara kritis respon Internasional terhadap
proklamasi kemerdekaan Indonesia
Pengantar Materi (Untuk dibaca):
AWAL PROKLAMASI DAN PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
A.PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1.Persiapan Proklamasi Kemerdekaan
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta tiba kembali di
Jakarta dari Dallat.Syahrir memberi tahu mereka bahwa Jepang telah meminta damai
kepada sekutu dan bersedia menyerah.Syahrir mengusulkan supaya Bung Karno dan
Bung Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Proklamasi itu jangan
dilakukan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan,sebab proklamasi dengan melibatkan
PPKI akan dituduh oleh sekutu,bahwa kemerdekaan Indonesia buatan Jepang.Kemudian
para pemuda memperkuat usul Syahrir.Bung Karno tidak menerima usul para pemuda
itu,ia akan mengadakan rapat PPKI dahulu pada tanggal 16 Agustus 1945.Para pemuda
mendesak terus dan megatakan bahwa rapat PPKI tidak perlu.Oleh karena tidak tercapai
kata sepakat antara pihak Bung Karno yang mewakili golongan tua dengan golongan
muda para pemuda akhirnya menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok,kota
kecamatan di Karawang.
2.Peristiwa Rengasdengklok
a.Latar belakang :
Adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dengan golongan tua yang
menyangkut tentang waktu untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.Golongan
muda yang mendengar berita dari BBC tentang kekalahan Jepang dari pihak sekutu
tanggal 15 Agustus 1945,memaksa golongan tua untuk memproklamasikan
kemerdekaaan.Sementara itu golongan tua menghendaki proklamasi kemerdekaan
melalui sidang PPKI terlebih dahulu.
Perbedaan pendapat itu tidak menemui titik temu atau penyelesaian,sehingga golongan
muda memaksa atau menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.
b.Mengapa ke Rengasdengklok ?
Karena Rengasdengklok yang merupakan sebuah kota kecamatan di Karawang
memiliki nilai strategis,dalam arti :
1. Letak yang tidak terlampau jauh juga tidak terlampau dekat dari Jakarta
2. 2. Dari segi keamanan,di tempat ini berkedudukan sebuah cudan ( kompi ) tentara
PETA.
c.Tujuan :
Pertama adalah memaksa Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Kedua adalah untuk menjauhkan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang.
d.Akhir Drama Rengasdengklok
Pada sore harinya Ahmad Soebardjo,seorang tokoh generasi tua menyusul ke
Rengasdengklok dan memberikan jaminan bahwa selambat-lambatnya keesokan harinya
Soekarno-Hatta akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia,cudanco
Subero,komandan kompi tentara PETA di Rengasdengklok,bersedia melepaskan
Soekarno-Hatta yang pada malam hari itu juga kembali ke Jakarta.
3.Penyusunan Teks Proklamasi
Pada malam hari itu juga anggota PPKI berhasil dikumpulkan.Anggota-anggota
PPKI maupun pemimpin-pemimpin pemuda berkumpul untuk membicarakan
pelaksanaan proklamasi.Untuk amannya pembicaraan itu,mereka berkumpul di rumah
Laksamana Muda Maeda Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jepang di Jakarta.Ia bersedia
menjamin keselamatan mereka selama berkumpul di rumanya.Kesediaan Maeda itu
diberikan atas dasar permintaan Ahmad soebardjo,yang bekerja pada stafnya.
Sebelum dilangsungkan rapat pada malam itu,Soekarno dan Hatta menemui
Somubaco (Kepala Pemerintahan Umum) Mayor Jenderal Nisyimura untuk menjajagi
sikapnya mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia.Nisyimura
menyatakan bahwa Jepang sudah menyerah kepada sekutu,mereka tidak
dapatmengizinkan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia.Larangan Jepang
tidak dihiraukan oleh Bung Karno dan Bung Hatta.Rapat dilangsungkan di rumah Maeda
dan dimulai pukul 12.00 malam.Rapat yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat dan
pemuda berlangsung sampai sekitar pukul 03.00 dini hari dengan menghasilkan Teks
Proklamasi.
4.Proklamasi Kemerdekaan
Pada tanggal 17 Agustus 1945,hari Jum’at bulan Rhamadan pada pukul 10.00
pagi,di pegangsaan Timur No.56 Jakarta,Bung Karno tampil mengucapkan beberapa
kalimat pengantar lalu membaca dengan khidmat naskah proklamasi yang diketik,yang
telah ditandatangani dengan Hatta,atas nama bangsa Indonesia Naskah Proklamasi
berbunyi :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini mejatakan kemerdekaan Indonesia.Hal-hal jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l,diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam
tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta,hari 17 boelan 8 tahoen’05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta
3. Setelah pembacaan naskah selesai,acara diteruskan dengan pengibaran Sang Saka
Merah Putih yang dilakukan oleh pemuda Suhud dan eks cudanco Latief
Hendraningrat,semua yang hadir menyanyikan Lagu Indonesia Raya mengiringi
pengibaran Sang Saka Merah Putih tersebut.
5.Awal Kemerdekaan
Sehari setelah proklamasi,pada tanggal 18 Agustus 1945 PKI mengadakan sidang
untuk pertama kalinya.Beberapa keputusan penting yang dihasilkan adalah :
1. Mengesahkan Rencana UUD yang telah disiapkan Dokuritsu Junbi Cosakai
(BPUPKI) Menjadi Undang-Undang Dasar 1945.
2. Memilih Ir.Soekarno dan Drs,.Moh.Hatta masing-masing sebagai presiden dan
wakil presiden Republik Indonesia.
3. Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama MPR dan
DPR belum tersusur.
Pada hari berikutnya,19 Agustus 1945,presiden memanggil anggota PPKI dan pemuda
untuk :
1. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
2. Merancang pembentukan 12 departemen dan menunjuk para menterinya
3. Menetapkan pembagian wilayah Republik Indonesia,atas 8 provinsi,yaitu
Sumatera,JawaBarat,JawaTengah,SundaKecil
(Nusatenggara),Kalimantan.Sulawesi,Maluku,dan Irian serta sekaligus menunjuk
gubernur-gubernurnya
Pada tanggal 23 Agustus 1945,presiden mengumukan dibentuknya tiga badan baru yaitu :
1. Komite Nasional Indonesia (KNI)
2. Partai Nasional Indonesia (PNI)
3. Badan Keamanan Rakyat (BKR)
KNI adalah badan yang akan berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)sebelum
diselenggarakan pemilihan umum,BKR,berfungsi sebagai penjaga keamanan umu pada
masing-masing daerahnya.Para bekas anggota PETA dan Heiho pada umumnya
memasuki BKR di daerah masing-masing dan bertekad menjadikan badan ini sebagai alat
perjuangan bersenjata untuk menegakan kedaulatan Republik Indonesia.
Pada tanggal 3 November 1945 dikeluarkan maklumat pemerintah yang
ditandatangani oleh Wakil Presiden tentang pembentukan partai-partai politik.Maklumat
ini juga dimaksudkan untuk meyakinkan sekutu bahwa negara Republik Indonesia adalah
satu negara yang menganut sistem demokrasi,bukan sebagai negara boneka buatan frasis
Jepang.Maka lahirlah partai-partai di Indonesia,bagai cendawan di musim hujan.
B.PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Perjuangan mempetahankan kemerdekaan dalam pembahasan ini meliputi kurun
waktu antara tahun 1945 sampai 1950,yang sering dikatakan dengan periode ”Revolusi
Fisik”,dalam periode ini bangsa Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan yang
telah diraihnya dari hambatan,ancaman dan gangguan baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar,pada masa-masa awal kemerdekaan.Perjuangan yang dilakukan ada
yang berbentuk perjuangan bersenjata dan ada pula yang berbentuk perjuangan diplomasi
4. 1.Perjuangan Bersenjata
Pada bulan September 1945 terjadi pendaratan tentara sekutu (Inggris) di Jakarta
untuk melucuti tentara Jepang dan memulangkan orang-orang Jepang ke
negerinya.Belanda ikut dengan tentara Inggris mendarat dan bertujuan untuk
mengembalikan kekuasaannya di Indonesia.Belanda telah membentuk organisasi
pemerintahan untuk diterapkan di Indonesia yang disebut NICA (Netherlands Indie Civil
Admnistration),yang dikepalai oleh Gubernur Jenderal Van Mook.Untuk menghadapi
ancaman NICA,pemerintah Republik Indonesia membentuk tentara,yang disebut Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) pada tanggal 5 Oktober 1945,yang kemudian dijadikan hari
ABRI.
Serdadu-serdadu NICA melakukan teror di kota-kota untuk melemahkan
semangat rakyat dan bertujuan meruntuhkan Republik Indonesia.Sementara itu tentara
Inggris sibuk melucuti dan mengumpulkan orang-orang Jepang dengan bantuan
TKR,rakyat bergerak melawan NICA dengan pasukan-pasukan bersenjatanya.Karena
NICA berlindung kepada pasukan Inggris,maka terjadi pula pertempuran-pertempuran
melawan Inggris.
Di Surabaya terjadi pertempuran sengit melawan Inggris pada tanggal 10
November 1945.Barisan-barisan pemuda bersama-sama TKR majuke medan
pertempuran.BPRI dibawah pimpinan Bung Tomo bersama-sama TKR dibawah
pimpinan dokter Mustopo dan Sungkowo berjuang mati-matian untuk mempertahankan
kemerdekaan dengan semboyan : Lebih baik mati dari pada dijajah.Beribu pemuda dan
rakyat gugur dalam pertempuran sebagai pahlawan-pahlawan bangsa.Kemudian tanggal
10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Di Semarang,Magelang,Ambarawa terjadi pula pertempuran melawan Inggris dan
NICA.Pasukan Inggris dan NICA terusir dari Ambarawa oleh TKR dibawah pimpinan
Kolonel Soedirman.Kota Bandung di bumi hanguskan oleh TKR dan para pemuda pada
tanggal 24 Maret 1946,kemudian TKR dan cara pemuda melakukan serangan-serangan
terhadap tentara Inggris dan NICA di kota Bandung.Di luar Jawa pun terjadi perlawaan
terhadap NICA,seperti di Medan dan Palembang,demikian juga di bagian-bagian lain
wilayah Indonesia.
2.Perjuangan Diplomasi
Tentara Inggris yang tidak bermaksud mencampuri urusan politik di
Indonesia,mendesak kedua pihak agar menyelesaikan sengketa di Indonesia dan Belanda
melalui perundingan.Pihak Belanda bersedia berunding dengan pihak Indonesia,tetapi
tidak mau berunding dengan pemerintah RI yang berbau Jepang dan orang-
orangnya,yang pernah bekerja sama dengan Jepang,yang mereka sebut Kolaborator.
Usaha merintis perundingan dilakukan oleh Letnan Jenderal Sir Philip
Christison,panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) dengan jalan
mempertemukan presiden RI dengan ”Wakil Gubernur Jenderal Hindia
Belanda”Dr.H.J.Van Mook.Usaha ini gagal karena masing-masing pihak berpegang pada
pendirian yang bertolak belakang.Perundingan baru diadakan kembali sesudah kabinet
Syahrir dibentuk pada bulan November 1945,meskipun mendapat tantangan dari barisan-
barisan perjuangan,yang menuntut agar Belanda mengakui dahulu kemerdekaan
Indonesia.
5. a.Perundingan Linggarjati
Indonesia dan Belanda kembali ke meja perundingan pada tanggal 7 Oktober
1946,diawasi oleh Lord Killearn,dari Inggris sebagai penengah.Pihak Belanda diwakili
oleh Komisi Jenderal yang dipimpin oleh Prof.Schermerhorn.Perundingan diteruskan di
Linggarjati,sebelah selatan Cirebon.Perundingan berhasil dan diparaf pada tanggal 10
November 1946,untuk selanjutnya mendapat persetujuan dari parlemen masing-masing.
Isi persetujuan Linggarjati antara lain :
1. Pemerintah RI dan Belanda bersama-sama membentuk Negara Federasi yang
bernama Indonesia Serikat
2. Negara Indonesia Serikat tetap mengikat diri dalam kerja sama dengan kerajaan
Belanda dengan berwadahkan UNI Indonesia-Belanda yang diketuai oleh Ratu
Belanda.
Setelah naskah berhasil diparaf,timbul reaksi dari masyarakat Indonesia.Golongan
sosialis yang pro pada pemerintah dan golongan nasionalis kontra terhadap
pemerintah.Tetapi dengan adanya tambahan suara dalam KNIP,dan pada tanggal 25
Maret 1947 persetujuan Linggarjati berhasil ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda merobek-robek persetujuan Linggarjati dengan
melancarkan Aksi Militer ke dalam wilayah kekuasaan RI.Tindakan ini menimbulkan
reaksi hebat dari dunia internasional.Pemerintah India dan Australia mengajukan
permintaan agar masalah RI segera dibicarakan dalam sidang Dewan Keamanan
PBB.Pada tanggal 1 Agustus 1947,DK-PBB memerintahkan penghentian permusuhan
kepada kedua belah pihak mulai tanggal 4 Agustus 1947.Kemudian DK-PBB membentuk
Komisi Jasa-Jasa Baik yan bertugas mengawasi gencatan senjata.Tiga negara dipilih
yaitu Amerika (sebagai wakil PBB),Australia (wakil Indonesia), dan Belgia (wakil
Belanda).Komisi PBB ini terkenal dengan nama Komisi Tiga Negara (KTN).
b.Perundingan Renville
Di bawah pimpinan KTN diselenggarakan perundingan di tempat netral yaitu di
atas geladak kapal angkut Amerika Serikat USS Renville dan di buka pada tanggal 8
Desember 1947.Delegasi Indonesia dipimpinan oleh perdana menteri Amir
Syarifudin,sedang delegasi Belanda di bawah pimpinan Abdul kadir
Widjoyoatmodjo.Perundingan ini menghasilkan persetujuan yang ditandatangani kedua
belah pihak tanggal 17 Januari 1948.Pokok persetujuan Renville,adalah :
1. Daerah-daerah yang diduduki Belanda setelah Agresi I menjadi wilayah
kekuasaan Belanda.Batas antara wilayah RI dan wilayah Belanda disebut
”domarkasi Van Mook”
2. TNI harus meninggalkan wilayah pendudukan Belanda
Semula pihak Republik Indonesia menolak isi persetujuan tersebut,tetapi setelah
didesak oleh pihak KTN,pemerintah RI akhirnya menyetujui isi persetujuan Renville
yang pada hakikatnya menguntungkan pihak Belanda.Setelah perundingan Renville
terjadi perpindahan (hijrah) TNI ke wilayah RI,terutama ke Jawa Tengah.Jumlah TNI
yang paling berhijrah ialah dari divisi Siliwangi di Jawa Barat.Sebagian besar ke Jawa
Tengah dan sebagian kecilke daerah Banten.
Perundingan-perundingan lanjutan antara pihak RI dengan Belanda menghadapi
banyak kesulitan akibat Belanda membuat berbagai alasan untuk mempersulit jalannya
perundingan dengan maksud hendak meruntuhkan RI.Untuk melemahkan RI agar dapat
6. dengan mudah dikuasainya,maka Belanda berusaha memecah belah bangsa Indonesia
dengan membentuk negara-negara boneka di daerah yang didudukinya.Namun ternyata
usaha tersebut gagal,karena persatuan nasional bangsa Inonesia terlalu kuat.
Puncak dari politik Belanda yang konservatif itu adalah dilancarkannya serangan
kedua kali atau Agresi II ke wilayah RI dan serangan langsung ke ibu kota
RI,Yogyakarta,pada tanggal 19 Desember 1948.Serangan itu dilakukan ketika TNI baru
menumpas pemberontakan PKI di Madiun bulan September 1948.Pasukan Belanda
berhasil menguasai ibu kota dan kota-kota lain,tetapi sebenarnya banyak daerah-daerah
pedesaan masih dikuasai TNI.Pasukan Belanda berhasil menguasai Yogyakarta dan
menawan pemimpin-pemimpin negara,termasuk presiden dan wakil presiden.
Sementara itu di Sumatera dibentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di
bawah pimpinan Syarifudin Prawiranegara.Sedangkan Panglima Besar Soedirman
memimpin perang gerilya melawan Belanda.Pada tanggal Maret 1948 pasukan TNI
dipimpin Letnan Kolonel Soeharto (sekarang presiden RI) berhasil menguasai kota
Yogyakarta selama 6 jam.
3.Pengakuan Kedaulatan
Dunia internasional tidak menyetujui tindakan kekersan Belanda dan PBB
kembali memaksa Belanda dan Indonesia untuk menghentikan peperangan dan kembalui
ke meja perundingan.Karena itu sejak bulan Agustus 1949 selama tiga bulan diadakan
Konferensi Meja Bundar
(KMB) di Den Haag,Nederland.
Hasil-hasil yang dicapai KMB adalah :
1. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara yang
merdeka dan berdaulat
2. Status keresidenan Irian akan diselesaikan dalam waktu setahun,sesudah
pengakuan kedaulatan
3. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan
sederajat
4. RIS mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak konsesi dan ijin baru
untuk perusahaan-perusahaan Belanda
5. RIS harus membayar semua hutang-hutang Belanda yang diperbuat sejak tahun
1942.
Hasil-hasil KMB kemudian diajukan kepada Komite Nasinal Indonesia Pusat (KNIP)
untuk diratifikasi.KNIP bersidang dari tanggal 6-14 Desember 1949 untuk membahas
hasil-hasil KMB.Dalam pemungutan suara,226 menyatakan setuju, 62 kontra dan 31
meninggalkan sidang.Dengan demikian KNIP menerima hasil-hasil KMB.Pada tanggal
27 Desember 1947 baik di Indonesia maupun di Nederland diadakan upacara
penandatanganan akte ”penyerahan”kedaulatan.
Dalam suatu pemilihan yang diadakan tanggal 15 Desember 1949,secara aklamasi
Ir.Soekarno dipilih sebagai presiden RIS dan Drs.Moh.Hatta menjadi Perdana
menteri.Tetapi status RIS tidak bertahan lama,karena pada tanggal 17 Agustus
1950,Indonesia sudah kembali berbentuk Republik Indonesia.