SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
BAB 5.
INDONESIA MERDEKA
PETA KONSEP
INDONESIA MERDEKA
DARI
RENGASDENGKL
OK HINGGA
PEGANGSAAN
TIMUR
MENGANALISIS
TERBENTUKNYA
NKRI
MENELADANI
PARA TOKOH
PROKLAMASI
A. Dari Rengasdengklok Hingga
Pegangsaan Timur
1. Jepang Kalah Perang dengan Sekutu
Perang Dunia II yang berkecamuk sejak
tahun 1939 telah menyebabkan kedua kelompok
yakni Sekutu dan negara-negara fasis saling
menyerang dengan menggunakan senjata
pemusnah dan kerusakan massal. Korban dan
kerugian kedua belah pihak tidak terhitung
jumlahnya. Jutaan manusia meninggal dunia
akibat PD II tersebut.
Keinginan Amerika untuk segera
menghancurkan kekuatan Jepang dilakukan
dengan mengirimkan pesawat pembawa bom
atom. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom
pertama diledakkan di kota Hirosihma,
sementara pada tanggal 9 Agustus 1945 bom
atom diledakkan di kota Nagasaki. Digambarkan
oleh masyarakat yang selamat di kedua kota
tersebut,bahwa ledakan bom atom seperti
gunung api yang jatuh ke bumi. Tiba-tiba langit
terang seperti ada kilat, disusul berbagai benda
berhamburan terbang, bersamaan dengan
makhluk hidup meregang nyawa, kehilangan
anggota badan, bahkan hancur berkeping-
keping. Dua kota Jepang luluh lantak.
Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki memukul
perasaan bangsa Jepang. Mereka tidak dapat menutup mata
bahwa sekutu lebih unggul dalam persenjataan. Akhirnya
Jepang memutuskan untuk melakukan penyerahan kepada
sekutu tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945 yang
menandai berakhirnya Perang Dunia II.
Sejak semakin terjepit kekalahan, Jepang terpaksa
memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia. Tanggal 7
Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan
Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang diketuai Ir. Soekarno dengan wakil
Drs. Moh. Hatta.
Jenderal Terauchi memanggil Soekarno, Hatta, dan
Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat, Saigon, yang merupakan
salah satu pusat tentara Jepang, tanggal 9 Agustus 1945.
Tanggal 12 Agustus, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat
tinggal dan menegaskan bahwa Jepang akan memberikan
kemerdekaan pada Indonesia. Mereka bertiga pulang kembali
ke Jakarta pada 14 Agustus 1945.
Pada masa inilah terjadi peristiwa dramatis di
Indonesia. Walaupun saat itu alat komunikasi dikuasai Jepang,
namun para tokoh perjuangan berhasil mengakses informasi
dunia. Masyarakat Indonesia tidak diizinkan menerima siaran
radio luar negeri. Namun, para tokoh pergerakan
menyembunyikan beberapa radio untuk mendengarkan siaran
luar negeri seperti BBC London.
2. Perbedaan Pendapat dan
Penculikan
Hari-hari Menjelang 15 Agustus 1945
merupakan hari menegangkan bagi Jepang dan
Indonesia. Bagi bangsa Jepang, tanggal tersebut
merupakan titik akhir nyali mereka melanjutkan PD
II. Bagi Indonesia, itulah kesempatan
mempercepat proklamasi. Inilah yang menjadi
pemikiran Golongan Muda dari kaum pergerakan
Indonesia. Para pemuda berpikir bahwa Indonesia
sedang kosong kekuasaan, sehingga proklamasi
dipercepat adalah pilihan yang tepat.
 Para pemuda mendesak tokoh senior untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sutan
Syahrir, tokoh pemuda yang mengetahui
penyerahan Jepang, segera menemui Moh. Hatta
dan mendesak agar Soekarno dan Hatta segera
memerdekakan Indonesia. Namun ternyata,
Soekarno dan Hatta ingin mengonfirmasi terlebih
dahulu mengenai kebenaran berita tersebut.
 Sebagai tokoh yang demokratis, Soekarno dan Hatta
berpendapat bahwa memproklamasikan
kemerdekaan perlu dibicarakan dengan PPKI, tapi
para pemuda berpendapat bahwa kemerdekaan
Indonesia harus dilaksanakan oleh kekuatan bangsa
sendiri, bukan oleh PPKI yang para pemuda anggap
sebagai buatan Jepang.
Rabu, 15 Agustus 1945, pukul 22.00 WIB, para
pemuda yang dipimpin Wikana, Sukarni, dan
Darwis datang ke rumah Soekarno dan memaksa
untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
paling lambat tanggal 16 Agustus 1945.
Para pemuda gagal memaksa Soekarno dan
golongan tua untuk memproklamasikan
kemerdekaan. Para pemuda malam itu, pukul
24.00 tanggal 15 Agustus 1945, mengadakan
pertemuan dan sepakat untuk membawa Soekarna
dan Hatta ke luar kota agar kedua tokoh ini jauh
dari pengaruh Jepang dan bersedia
memproklamasikan kemerdekaan.
 Untuk melaksanakan rencana, Singgih yang
ditunjuk untuk memimpin rencana tersebut
meminjam perlengkapan dari Markas PETA
yang saat itu dijaga Latif Hendraningrat. Moh.
Hatta menuruti kehendak para pemuda itu.
Soekarno setuju asal Fatmawati, Guntur, dan
Moh. Hatta ikut serta. Tanggal 16 Agustus 1945,
pukul 04.00, rombongan tersebut menuju
Rengasdengklok.
Dipilihlah daerah Rengasdengklok karena daerah itu
terpencil, dan ada hubungan baik antara Daidan PETA
Purwakarta dan Daidan Jakarta, sehingga dari segi
keamanan terjamin. Sehari di Rengasdengklok ternyata
gagal memaksa Soekarno untuk menyatakan
kemerdekaan Indonesia lepas dari campur tangan Jepang.
Namun ada gelagat yang ditangkap Singgih bahwa
Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan
kalau sudah kembali ke Jakarta.
Jakarta berada dalam keadaan tegang karena hari itu
seharusnya diadakan pertemuan PPKI, tetapi Soekarno
dan Hatta tidak ada di tempat. Ahmad Subarjo segera
mencari kedua tokoh tersebut. Setelah terjadi kesepakatan
dengan Wikana, Ahmad Subarjo diantarkan ke
Rengasdengklok oleh Yusuf Kunto.
 Ahmad Subarjo tiba di Rengasdengklok pukul
17.30 WIB untuk menjemput Soekarno dan
rombongan. Kecurigaan menyelimuti perasaan
para pemuda. Ahmad Subarjo akhirnya
memberikan jaminan, apabila 17 Agustus 1945
paling lambat pukul 12.00 WIB belum ada
proklamasi kemerdekaan, taruhannya nyawa
Ahmad Subarjo. Dengan jaminan itu, para
pemuda mengijinkan rombongan kembali ke
Jakarta. Petang itu juga Soekarno dan
rombongan kembali ke Jakarta. Berakhirlah
peristiwa Rengasdengklok.
3. Perumusan Teks Proklamasi Hingga
Pagi
Rombongan kemudian menuju kediaman Nishimura di
Jakarta. Kepada Nishimura, Soekarno menyampaikan
rapat persiapan kemerdekaan. Nishimura menolak
karena sudah mendapat perintah dari Serikat untuk tidak
mengubah status dan keadaan Indonesia.
Rombongan segera ke rumah Laksamana Maeda
untuk merumuskan teks proklamasi. Di rumah Maeda,
hadir para anggota PPKI, para pemimpin pergerakan,
dan beberapa perwakilan lain. Rumah Maeda dianggap
aman dari Rikugun yang hendak menggagalkan
pengumuman proklamasi kemerdekaan. Selain itu,
Maeda sendiri memiliki hubungan akrab dengan para
pemimpin bangsa dan Maeda juga bersimpatik terhadap
kemerdekaan, sehingga rumah beliau direlakan menjadi
tempat pertemuan untuk berunding dan merumuskan
naskah proklamasi.
 Soekarno dan Hatta diantarkan Laksamana
Maeda menemui Gunseikan Mayor Jenderal
Hoichi Yamamoto, tapi beliau menolak
Soekarno-Hatta pada tengah malam.
Mereka menemui Somubuco Mayor
Jenderal Otoshi Nishimura untuk menjajaki
sikapnya terhadap pelaksanaa proklamasi
kemerdekaan.
Pada pertemuan Nishimura, mereka tidak
mencapai kata sepakat. Soekarno-Hatta
berkesimpulan bahwa tidak ada gunanya
membicarakan kemerdekaan Indonesia dengan
pihak Jepang. Mereka kembali ke rumah Maeda. Di
ruang makan Maeda, dirumuskanlah naskah
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Soekarno pertama kali menuliskan kata
pernyataan “Proklamasi”. Kemudian Ahmad
Subarjo menyampaikan kalimat “ Kami bangsa
Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan
Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat “hal
hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan
lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama
dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”.
 Pukul 04.00 WIB, Soekarno meminta tanda
tangan semua yang hadir sebagai wakil-
wakil bangsa Indonesia. Para pemuda
menolak, dan Sukarni mengusulkan agar
teks proklamasi cukup ditanda tangani
Soekarno-Hatta atas nama bangsa
Indonesia. Usul itu diterima. Dengan
beberapa perubahan, konsep itu kemudian
diserahkan kepada Sayuti Melik untuk
diketik.
Demikian pertemuan dini hari itu
menghasilkan naskah proklamasi. Agar seluruh
rakyat Indonesia mengetahuinya, naskah itu
harus disebarluaskan. Sukarni mengusulkan agar
naskah tersebut dibacakan di lapangan Ikada.
Tapi Soekarno tidak setuju karena tempat itu
adalah tempat yang dapat memancing bentrok
antara rakyat dengan militer Jepang.
Soekarno mengusulkan agar proklamasi
dilakukan di rumahnya di Jalan Pegangsaan
Timur nomor 56. Usul tersebut disetujui dan
naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia
dibacakan Soekarno bersama Hatta di rumah
Soekarno pada hari Jumat, 17 Agustus 1945
pukul 10.00 WIB di tengah bulan Ramadhan.
4. Pembacaan Proklamasi Pukul 10.00 Pagi
Pada pukul 5 pagi tanggal 17 Agustus 1945, para
pemimpin dan pemuda keluar dari rumah Laksamana
Maeda dengan diliputi kebanggaan. Sebelum pulang, Moh.
Hatta berpesan kepada B.M. Diah untuk memperbanyak
teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.
Sementara itu para pemuda tidak langsung pulang.
Mereka melakukan kegiatan untuk penyelenggaraan
kegiatan proklamasi. Masing-masing kelompok mengirim
kurir untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa
saat proklamasi telah tiba. Semua alat komunikasi
digunakan untuk menyambut proklamasi. Pamflet, pengeras
suara, dan mobil-mobil dikerahkan ke segenap penjuru
kota.
 Tanpa diduga, barisan pemuda datang menuju
Lapangan Ikada karena informasi yang
disampaikan dari mulut ke mulut bahwa
proklamasi akan dilaksanakan di Lapangan
Ikada. Jepang yang telah mencium kegiatan
pemuda, berusaha menghalangi. Lapangan
Ikada dijaga ketat oleh tentara Jepang dengan
persenjataan lengkap. Ternyata proklamasi tidak
dilaksanakan di Lapangan Ikada, melainkan di
Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
Hari itu, rumah Soekarno dipadati massa. Untuk menjaga
keamanan upacara proklamasi kemerdekaan, dr. Muwardi
meminta Latief Hendraningrat beserta anak buahnya untuk
berjaga di sekitar rumah Soekarno. Sementara Walikota
Jakarta, Suwiryo, memerintahkan Wilopo untuk
mempersiapkan peralatan seperti mikrofon.
Sedangkan Sudiro memerintahkan S. Suhud untuk
menyiapkan tiang bendera yang akan digunakan untuk
mengibarkan bendera Merah Putih yang dijahit Ibu
Fatmawati sendiri dengan ukuran yang sangat besar (tidak
standar). Bendera Merah Putih yang dijahit Ibu Fatmawati
itu dikenal dengan Bendera Pusaka, yang sejak 1969 tidak
lagi dikibarkan dan diganti dengan bendera duplikat.
Sejak pagi hari, sudah banyak orang
berdatangan di rumah Soekarno di Jalan
Pegangsaan Timur nomor 56. Diperkirakan yang
hadir pada pagi itu seluruhnya ada 1.000 orang.
Acara yang direncanakan pada upacara
bersejarah itu adalah pembacaan teks proklamasi,
pengibaran bendera Merah Putih, dan sambutan
Walikota Suwiryo dan dr. Muwardi dari keamanan.
Hari Jumat Legi, tepat pukul 10.00 WIB, Soekarno dan
Hatta keluar ke serambi depan, diikuti oleh Ibu
Fatmawati. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah.
Soekarno mendekati mikrofon untuk membacakan teks
proklamasi.
Acara berikutnya adalah pengibaran bendera Merah
Putih yang dilakukan oleh S. Suhud dan Latief
Hendraningrat. Bersamaan dengan naiknya bendera
Merah Putih, para hadirin secara spontan menyanyikan
lagu Indonesia Raya tanpa ada yang memimpin.
Setelah itu, Suwiryo memberikan sambutan dan
kemudian disusul sambutan dr. Muwardi. Sekitar pukul
11.00 WIB, upacara telah selesai. Kemudian dr. Muwardi
menunjuk beberapa anggota Barisan Pelopor untuk
menjaga keselamatan Soekarno dan Moh. Hatta.
5. Kebahagiaan Rakyat atas
Kemerdekaan Indonesia
Berita Proklamasi Kemedekaan Indonesia cepat
bergema ke berbagai daerah. Rakyat menyambut dengan
antusias. Karena alat komunikasi terbatas, informasi ke
daerah-daerah tidak secepat di Jakarta. Saat tersiarnya
berita proklamasi kemerdekaan, banyak rakyat yang jauh
dari Jakarta tidak mempercayainya.
Tanggal 22 Agustus 1945, Jepang secara resmi
mengumumkan penyerahan kepada sekutu. Baru bulan
September 1945, proklamasi diketahui di wilayah-wilayah
terpencil. Setelah itu, timbullah masalah kesetiaan.
Keempat penguasa kerajaan di Jawa Tengah menyatakan
dukungan mereka kepada Republik.
 Proklamasi kemerdekaan akan disebarluaskan
melalui radio,tetapi Jepang menentang upaya
penyiaran proklamasi dan memerintah agar
meralat berita proklamasi sebagai kekeliruan.
Para penyiar tidak mau memenuhi seruan
Jepang, sehingga pada 20 Agustus 1945,
pemancarnya di segel dan para pegawai
dilarang masuk. Mereka kemudian membuat
pemancar baru di Menteng 31. Para wartawan
juga menyebarkan berita proklamasi melalui
media cetak, seperti surat kabar, selembaran,
dan penerbitan lainnya.
Euforia revolusi negara mulai melanda negeri ini. Para
pasukan Jepang sering kali meninggalkan wilayah
perkotaan dan menarik mundur pasukannya ke daerah
pinggir guna menghindari konfrontasi. Antara tanggal 3-11
September 1945, para pemuda di Jakarta mengambil alih
kekuasaan atas stasiun-stasiun kereta api, sistem listrik,
dan stasiun pemancar radio tanpa mendapat perlawanan
dari pihak Jepang.
Pada akhir bulan September, instalansi penting di daerah
Jawa juga sudah berada di tangan para pemuda Indonesia.
Surat-surat kabar dan majalah Republik bermunculan di
berbagai daerah. Aktivitas kelompok sastrawan bernama
“Angkatan 45” mengalami masa puncaknya pada zaman
revolusi.
Banyak pemuda yang bergabung dalam
badan perjuangan. Para mantan prajurit PETA
dan Heiho membentuk kelompok yang paling
disiplin. Laskar Masyumi dan Barisan Hizbullah
menerima banyak pejuang baru dan bergabung
dalam kelompok bersenjata Islam lainnya yang
disebut Barisan Sabilillah yang kebanyakan
dipimpin para Kiai.
Tanggal 3 September, pemuda mengambil alih
kereta api termasuk bengkel di Manggarai.
Tanggal 5 September, Gedung Radio Jakarta
dapat dikuasi. Tanggal 11 September, seluruh
radio berhasil dikuasi Republik, sehingga tanggal
Para pemuda memprakarsai diadakannya rapat raksasa di Lapangan
Ikada (sekarang Monas). Presiden Soekarno sudah dihubungi dan bersedia
menyampaikan pidato dalam rapat raksasa yang diadakan tanggal 19
September 1945 untuk memperingati sebulan kemerdekaan Indonesia.
Bermula dari ketidakpuasan rakyat terhadap sikap Jepang yang belum
mengakui Negara Republik Indonesia. Kondisi itu mendorong rakyat untuk
membentuk pemerintahan baru dan mengambil langkah nyata.
Ketidakpuasan rakyat bertambah ketika pasukan sekutu mendarat di
Kemayoran tanggal 8 September 1945. Rakyat dengan tertib berdatangan
ke Lapangan Ikada membawa poster dan bendera Merah Putih, bertekad
untuk mengisi kemerdekaan, dan menunjukan kepada dunia internasional
bahwa kemerdekaan Indonesia bukan atas bantuan Jepang, tapi merupakan
tekad seluruh rakyat Indonesia.
Melihat tekad rakyat yang menggelora,
pemerintah mengadakan sidang kabinet.
Setelah itu diputuskan Presiden Soekarno
dan Moh. Hatta dan para menteri untuk
datang ke Lapangan Ikada.
Tanggal 19 September 1945, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam
VIII mengirim ucapan selamat kepada
Presiden Soekarno dan Wakil Presiden
Moh. Hatta atas berdirinya Negara Republik
Indonesia dan atas terpilihnya dua tokoh
Ucapan selamat yang diterima Soekarno dan Hatta
menyiratkan bahwa Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku
Alam VIII mengakui kemerdekaan RI dan siap membantu.
Untuk mempertegas sikapnya, Sultan Hamengkubuwono IX
dan Paku Alam VIII, pada 5 September 1945, mengeluarkan
amanat sebagai berikut :
1. Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat kerajaan dan
merupakan daerah istimewa dari Negara Indonesia.
2. Sri Sultan sebagai kepala daerah dan memegang kekuasaan
atas Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat.
3. Hubungan antara Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dengan
Pemerintah Pusat Negara RI bersifat langsung. Sultan selaku
Kepala Daerah Istimewa bertanggung jawab kepada
Presiden.
Amanat Sri Paku Alam VIII sama dengan amanat Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Hanya kata “Sri Sultan
Hamengkubuwono IX” diganti dengan “Sri Paku Alam VIII” dan
“Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat” diganti dengan “Negeri
Paku Alaman”.
Di Surabaya, memasuki bulan September 1945, terjadi perebutan
senjata di gudang Don Bosco. Rakyat Surabaya juga merebut Markas
Pertahanan Jepang di Jawa Timur, serta Pangkalan Angatan Laut di
Ujung sekaligus merebut pabrik-pabrik di sana.
Orang Inggris dan Belanda yang datang langsung berhubungan
dengan Jepang. Mereka menginap di Hotel Yamamoto (Hotel Oranye).
Pada 19 September 1945, seorang bernama Ploegman dibantu kawan-
kawannya mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atas Hotel
Yamamoto. Residen Sudirman segera memperingatkan Ploegman untuk
menurunkan bendera tersebut. Peringatan itu tidak ditanggapi, sehingga
rakyat Surabaya menyerbu Hotel Yamamoto. Mereka memanjat atap
hotel, menurunkan bendera Merah Putih Biru, merobek bagian warna
birunya, kemudian mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah
Putih.
Dengan berkibarnya bendera Merah Putih di atas Hotel Yamamoto,
para pemuda itu satu per satu meninggalkan Hotel Yamamoto dengan
penuh semangat dan tetap menjaga kewaspadaan.
B. Menganalisis Terbentuknya NKRI
1. Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden
Kelengkapan-kelengkapan negara harus segera dipenuhi oleh
Indonesia yang baru saja merdeka. Salah satu hal terpenting yang
harus dipenuhi adalah Undang-Undang Dasar (UUD). Tanggal 18
Agustus 1945, PPKI melakukan sidang yang menghasilkan UUD yang
kemudian dikenal sebagai UUD 1945.
Setelah proklamasi, PPKI melakukan rapat pertama di Pejambon
(sekarang disebut Gedung Pancasila), yang dibuka sekitar pukul 11.30
WIB dan menghasilkan penetapan pancasila sebagai dasar negara.
Sidang dilanjutkan dengan pengesahan UUD 1945 yang
sebelumnya telah dibahas bab demi bab dan pasal demi pasal.
Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Sebagai dasar hukum pemilihan tersebut, harus disahkan dulu pasal 3
dari Aturan Peralihan. Ini menandai untuk pertama kalinya presiden dan
wakil presiden dipilih oleh PPKI.
Kertas suara dibagikan, tapi atas usul Otto Iskandardinata, maka
secara aklamasi terpilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI, dan Moh.
Hatta sebagai Wakil Presiden RI. Sesudah itu, pasal-pasal yang tersisa
yang berkaitan dengan Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan disetujui.
Setelah menjadi Presiden, Soekarno menunjuk sembilan orang PPKI
sebagai panitia kecil dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang bertugas
untuk membagi wilayah negara Indonesia.
2. Pembentukan Departemen dan
Pemerintahan Daerah
Sidang PPKI dilanjutkan kembali tanggal 19 Agustus 1945. Acara
pertama adalah pembahasan hasil kerja panitia kecil yang dipimpin Otto
Iskandardinata. Sebelum acara dimulai, Soekarno telah menunjuk Ahmad
Subarjo, Sutarjo Kartohadikusumo, dan Kasman Singodimejo sebagai
panitia kecil lainnya yang bertugas merumuskan bentuk departemen bagi
pemerintahan RI, tapi bukan pejabatnya.
Otto Iskandardinata menyampaikan hasil kerja panitia kecil yang
dipimpinnya. Hasil keputusannya membagi wilayah Indonesia menjadi :
- Jawa Tengah - Sulawesi
- Jawa Timur - Maluku
- Borneo (Kalimantan) - Sunda Kecil
- Sumatera
Di samping wilayah tersebut, masih ditambahkan Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Surakarta.
Setelah itu, sidang dilanjutkan dengan mendengarkan laporan
Ahmad Subarjo mengenai pembagian departemen atau kementerian.
Adapun hasil yang disepakati, NKRI terbagi atas beberapa departemen
sebagai berikut,
 Kementerian Dalam Negeri
 Kementerian Luar Negeri
 Kementerian Kehakiman
 Kementerian Keuangan
 Kementerian Kemakmuran
 Kementerian Kesehatan
 Kementerian Pengajaran
 Kementerian Sosial
 Kementerian Pertahanan
 Kementerian Penerangan
 Kementerian Perhubungan
 Kementerian Pekerjaan Umum
3. Pembentukan Badan-Badan Negara
Pada malam hari tanggal 19 Agustus 1945, Presiden
Soekarno bersama beberapa tokoh penting lainnya
berkumpul untuk membahas siapa saja yang akan diangkat
sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Selanjutnya disepakati bahwa rapat KNIP direncanakan
tanggal 29 Agustus 1945.
PPKI kembali mengadakan sidang tanggal 22 Agustus
1945. Dalam sidang ini, diputuskan mengenai pembentukan
Komite Nasional Seluruh Indonesia dengan pusatnya di
Jakarta. Komite Nasional dibentuk sebagai penjelmaan
tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuka
menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang
berdasarkan kedaulatan rakyat.
KNIP diresmikan dan anggotanya dilantik pada 29
Agustus 1945 di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta.
Ketua KNIP adalah Mr. Kasman Singodimejo, dengan
beberapa wakilnya, yakni Sutarjo Kartohadikusumo, Mr.
Latuharhary, dan Adam Malik.
Tanggal 16 Oktober 1945, diselenggarakan sidang KNIP yang
bertempat di Gedung Balai Muslimin Indonesia, Jakarta. Sidang ini
dipimpin Kasman Singodimejo. Dalam sidang ini diusulkan agar
KNIP diberi hak legislatif selama DPR dan MPR belum dibentuk.
Syahrir dan Amir Syarifudin mengusulkan adanya BPKNIP
(Badan Pekerja KNIP) untuk menghadapi suasana genting yang
akan mengerjakan tugas-tugas operasional dari KNIP.
Berdasarkan usul dari sidang tersebut, maka Wakil Presiden
selaku wakil pemerintah, mengeluarkan maklumat yang lazim
disebut Maklumat Wakil Presiden no. X (baca : eks). Dengan adanya
maklumat tersebut, untuk sementara Indonesia sudah memiliki
kekuasaan legislatif. KNIP diharapkan dapat berperan sebagai DPR
dan MPR, meskipun hanya bersifat sementara. Untuk menjalankan
kegiatannya, telah dibentuk BPKNIP yang diketuai oleh Sutan
Syahrir.
4. Pembentukan Kabinet
Presiden segera membentuk kabinet yang dipimpin oleh Presiden
Soekarno sendiri. Dalam kabinet ini para menteri bertanggung jawab
kepada presiden. Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh Presiden
Soekarno tanggal 2 September 1945 terdiri atas para menteri sebagai
berikut,
a. Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranata Kusumah
b. Menteri Luar Negeri Mr. Ahmad Subarjo
c. Menteri Keuangan Mr. A.A. Maramis
d. Menteri Kehakiman Prof. Mr. Supomo
e. Menteri Kemakmuran Ir. Surakhmad Cokroadisuryo
f. Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi
g. Menteri Kesehatan Dr. Buntaran Martoatmojo
h. Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara
i. Menteri Penerangan Mr. Amir Syarifudin
j. Menteri Sosial Mr. Iwa
Kusumasumantri
k. Menteri Pekerjaan Umum Abikusno
Cokrosuyoso
l. Menteri Perhubungan Abikusno
Cokrosuyoso
m.Menteri Negara Wahid Hasyim
Dr. M. Amir
Mr. R.M. Sartono
R. Otto Iskandardinata
5. Pembentukan Berbagai Partai Politik
Sidang PPKI 22 Agustus 1945 memutuskan adanya partai politik
nasional yang kemudian terbentuknya PNI (Partai Nasional Indonesia)
yang diharapkan sebagai wadah persatuan pembinaan politik bagi rakyat
Indonesia.
Beberapa partai politik yang kemudian terbentuk, misalnya :
a. Masyumi 7 November 1945
b. PKI (Partai Komunis Indonesia) 7 November 1945
c. PBI (Partai Buruh Indonesia) 8 November 1945
d. Partai Rakyat Jelata 8 November 1945
e. Parkindo (Partai Kristen Indonesia) 10 November 1945
f. PSI (Partai Sosialis Indonesia) 10 November 1945
g. PRS (Partai Rakyat Sosialis) 10 November 1945
h. PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia) 8 Desember 1945
i. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia 17 Desember 1945
j. PNI (Partai Nasional Indonesia) 29 Januari 1946
6. Komite Van Aksi dan Lahirnya Badan-
Badan Perjuangan
Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi
yang dimaksudkan sebagai gerakan yang bertugas dalam
pelucutan senjata terhadap serdadu Jepang dan merebut
kantor-kantor yang masih diduduki Jepang. Munculnya Komite
van Aksi disusul dengan berbagai badan perjuangan lainnya
seperti API (Angkatan Pemuda Indonesia), BARA (Bartisan
Rakyat Indonesia), dan BBI (Barisan Buruh Indonesia).
Di Surabaya, muncul BBI pada 21 Agustus 1945.
Kemudian tanggal 25 Agustus 1945, dibentuk Angkatan Muda
yang kemudian muncul PRI (Pemuda Republik Indonesia)
tanggal 23 September 1945. Demikian juga di daerah lain
yang juga muncul berbagai badan perjuangan, seperti KRIS
(Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) dan PIM (Pemuda
Indonesia Maluku).
Dengan munculnya badan-badan perjuangan tersebut,
7. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia
Sebagai negara yang wilayahnya luas, tentara mutlak diperlukan sebagai
benteng pertahanan. Sebutan TNI (Tentara Nasional Indonesia) lebih
populer dengan sebutan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Terbentuknya TNI berpangkal dari maklumat pembentukan TKR (Tentara
Keamanan Rakyat). Kesatuan TKR kemudian berkembang menjadi TNI.
A. Badan Keamanan Rakyat
Beberapa minggu setelah proklamasi, Presiden Soekarno masih
bersikap hati-hati. Hal ini berkaitan dengan sikap Jepang yang tidak
senang kalau terjadi perubahan status dari negara jajahan menjadi
negara merdeka, apalagi sampai memiliki tentara. Karena Jepang takut
atas pemerintah sekutu, maka Jepang bersikap keras kepada Indonesia,
seperti melucuti persenjataan dan membubarkan PETA pada 18 Agustus
1945.
Presiden Soekarno bersikap hati-hati agar Republik Indonesia tetap
dapat berlangsung. Oleh karena itu, para pemuda memelopori
pembentukan badan-badan perjuangan.
Pada sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945, diputuskan untuk
membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang merupakan bagian
dari BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban Perang). Tujuan BKR
adalah untuk memelihara keselamatan rakyat dan keamanan di berbagai
wilayah. BKR dibentuk di berbagai wilayah, namun BKR bukan tentara,
sehingga sampai akhir bulan Agustus 1945, Indonesia belum memiliki
tentara.
B. Tentara Keamanan Rakyat
Sampai akhir bulan September 1945, tentara Indonesia belum
memiliki kesatuan dan organisasi tentara secara resmi dan profesional.
BKR hanya diprogram untuk menjaga keselamatan dan keamanan
masyarakat. BKR bukan kekuatan bersenjata yang bersifat nasional.
Para pemuda belum puas dengan keberadaan BKR, sehingga badan
perjuangan terus mengadakan perlawanan terhadap Jepang.
Angkatan perang Inggris mendarat di Jakarta pada 16 September
1945. pasukan ini mendesak Jepang untuk mempertahankan Indonesia
yang masih dipandang sebagai daerah jajahan. Dengan demikian,
Jepang semakin keras mempertahankan diri dan melawan gerakan para
pemuda.
Pada 29 September 1945, mendarat lagi tentara Inggris yang
diboncengi NICA. Dengan demikian ancaman dari kekuatan asing
semakin besar. Para pemimpin negara menyadari bahwa sulit
mempertahankan negara dan kemerdekaan tanpa suatu tentara atau
angkatan perang. Sehubungan dengan itu, pemerintah memanggil
bekas Mayor KNIL, Urip Sumoharjo untuk membentuk tentara
kenegaraan.
Pada 9 Oktober 1945, KNIP mengeluarkan perintah bagi bekas
tentara, PETA, Heiho, KNIL, dan laskar-laskar yang ada untuk
bergabung dalam TKR. Sementara kesatuan aksi atau badan
perjuangan para pemuda yang bersifat setengah militer masih diizinkan
beroperasi apabila tidak ingin bergabung dalam TKR.
Personalia pemimpin TKR ternyata belum mantap karena tidak
munculnya Supriyadi sebagai Menteri Kemanan Rakyat yang hilang
sejak berakhirnya pemberontakan PETA di Blitar pada 20 Oktober 1945.
Supriyadi diangkat menjadi Pimpinan Tertinggi TKR, tapi Supriyadi tidak
kunjung datang. Oleh karena itu, kepemimpinan yang aktif adalah Urip
Sumoharjo yang diangkat menjadi Kepala Staf Umum TKR.
Mengingat Supriyadi tidak pernah muncul, maka diadakan pemilihan
pimpinan tertinggi TKR yang baru. Dalam rapat pemilihan itu, disepakati
untuk mengangkat Kolonel Sudirman sebagai Panglima Besar TKR.
Pelantikan baru dapat dilaksanakan pada 18 Desember 1945, setelah
pertempuran Ambarawa selesai. Setelah pertempuran itu, pangkat
Sudirman menjadi Jenderal dan Urip Sumoharjo menjadi Letnan
Jenderal.
C. Dari TKR,TRI, ke TNI
Sejarah ketentaraan Indonesia terus mengalami perubahan. TKR dinilai
hanya merupakan kesatuan yang menjaga keamanan rakyat yang belum
menunjukan suatu kesatuan angkatan bersenjata yang mampu melawan
musuh dengan perang bersenjata. Kemudian pemerintah mengeluarkan
Penetapan Pemerintah No.2/SD 1945 yang mengubah nama Tentara
Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, serta mengubah
Kementerian Keamanan Rakyat menjadi Kementerian Pertahanan.
Belum genap satu bulan, Tentara Keselamatan Rakyat diubah menjadi
TRI (Tentara Republik Indonesia). TRI kemudian disempurnakan dengan
dibentuknya ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) dan AURI (Angkatan
Udara Republik Indonesia).
Situasi negara semakin genting. Aksi pihak tentara Belanda semakin
mengancam. Sementara dalam kenyataannya, Indonesia masih
menghadapi masalah yang berkaitan dengan persenjataan. Kesatuan
kelaskaran juga lebih condong kepada induk partainya yang belum tentu
searah dengan perjuangan para tentara yang tergabung dalam TRI.
Sehubung dengan kenyataan itu, presiden mengeluarkan dekrit yang
berisi tentang pembentukan panitia yang disebut Panitia Pembentuk
Organisasi Tentara Nasional, dengan dipimpin oleh Soekarno sendiri.
Setelah panitia itu bekerja, akhirnya keluar Penetapan Presiden
tentang pembentukan organisasi TNI (Tentara Nasional Indonesia).
Mulai 3 Juni 1947, TNI berdiri secara resmi sebagai penyempurna
dari TRI. Segenap anggota angkatan perang dan anggota
kelaskaran dimasukan ke dalam TNI.
Dalam organisasi ini, telah dimiliki TNI Angkatan Darat, TNI
Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Semua itu terkenal dengan
sebutan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
C. Meneladani Para Tokoh Proklamasi
Soekarno (Bung Karno), lahir di Surabaya, 6
Juni 1901. Sudah Aktif dalam berbagai pergerakan
sejak mahasiswa yang menyebabkan ia sering
keluar-masuk penjara. Ia pernah menjadi ketua
Putera, Chou Sangi In dan PPKI, serta jadi ketua
BPUPKI.
Bersama Moh. Hatta, Soekarno menjadi tokoh
sentral yang terus di desak untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Tanggal 17 Agustus 1945, peranan Soekarno
semakin penting. Ia terpilih menjadi orang nomor
satu di Indonesia dan diberi kepercayaan
membacakan teks proklamasi. Karena itu,
Soekarno dikenal sebagai pahlawan proklamator.
Soekarno wafat pada 21 Juni 1970 dan
dimakamkan di Blitar
2. Drs. Moh. Hatta
Moh. Hatta lahir di Bukittinggi tanggal
12 Agustus 1902. Sejak jadi mahasiswa
di luar negeri, ia aktif dalam perjuangan
kemerdekaan, menjadi ketua dan
pemimpin Perhimpunan Indonesia di
Belanda. Ia juga aktif di PNI bersama
Soekarno.
Ia bergabung dalam Putera, menjadi
anggota BPUPKI, dan menjadi wakil
ketua PPKI yang membuat dia dan
Soekarno menjadi dwi tunggal yang sulit
dipisahkan. Moh. Hatta melibatkan diri
dalam perumusan teks proklamasi dan
ikut menandatangani teks proklamasi.
Pada detik-detik proklamasi, Moh.
Hatta mendampingi Soekarno sehingga
ia juga dikenal sebagai pahlawan
proklamator. Ia wafat pada 14 Maret
1980 dan dimakamkan di pemakaman
umum Tanah Kusir Jakarta.
3. Ahmad Subarjo
Ahmad Subarjo berhasil meyakinkan
golongan muda bahwa para senior akan segera
melaksanakan proklamasi. Menjadi taruhan
untuk peristiwa yang sangat penting menunjukan
bahwa Subarjo tidak meghitung jiwa dan
raganya demi kemerdekaan Indonesia.
Ia lahir di Karawang pada 23 Maret 1896 dan
menutup usia pada bulan Desember 1978. Ia
aktif di PI dan PNI, menjadi Kaigun, serta
menjadi anggota BPUPKI dan PPKI.
Ahmad Subarjo menjadi tokoh yang
mengakhiri peristiwa Rengasdengklok dan
berperan dalam perumusan teks proklamasi.
Namun ia tidak hadir saat Bung Karno
membacakan teks proklamasi.
4. Sukarni Kartodiwiryo
Sukarni adalah pemimpin gerakan
pemuda di masa proklamasi. Ia lahir di
Blitar pada 14 Juli 1916 dan meninggal
pada 4 Mei 1971. Ia menjadi pemimpin
gerakan pemuda yang berpusat di
Asrama Pemuda Angkatan Baru di
Menteng Raya 31 Jakarta.
Sukarni merupakan pelopor
penculikan Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok. Ia juga yang
mengusulkan agar teks proklamasi
ditandatangani kedua tokoh tersebut
atas nama bangsa Indonesia.
Ia juga memimpin pertemuan untuk
membahas strategi penyebarluasan
teks proklamasi dan berita tentang
proklamasi
5. Sayuti Melik
Tokoh yang lahir pada tanggal 25
November 1908 di Yogyakarta ini
berperan dalam pencatatan hasil
diskusi susunan teks proklamasi.
Ia yang mengetik teks proklamasi
yang dibacakan Soekarno-Hatta.
Sejak muda, sayuti melik sudah
aktif dalam gerakan politik. Ia
dipercaya untuk mengetik teks
proklamasi yang ditulis tangan
oleh Soekarno.
7. Latif Hendraningrat
Latif Hendraningrat adalah
seorang komandan Peta. Pada
saat pelaksanaan proklamasi, ia
merupakan tokoh yang cukup
sibuk. Ia menjemput beberapa
tokoh penting untuk hadir di
Pegangsaan. Misalnya ia harus
mencari dan menjemput
Moh.Hatta.
6 . (B.M.Diah) lahir di Kotaraja
pada tanggal 7 April 1917. Ia
berbakat dibidang jurnalistik. Sejak
tahun 1937 sudah menjadi
redaktur berbagai surat kabar. Ia
Salah seorang pemuda yang ikut
menyaksikan perumusan teks
proklamasi. Ia juga sangat
berperan dalam upaya
penyebarluasan berita Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
8. S.Suhud
S.Suhud adalah pemuda yang ditugasi mencari tiang bendera untuk
pengibaran bendera merah putih. Oleh karena gugup, tiang yang
digunakan adalah sebatang bambu. S.Suhud bersama latif
Hendraningrat adalah pengibar bendera Merah Putih pada saat
Proklamasi.
9. Suwiryo
Suwiryo adalah walikota Jakarta dan sekaligus menjadi ketua
penyelenggara upacara Proklamasi. Oleh karena itu ia sangat sibuk
mempersiapkan segala sesuatunya termasuk pengadaan mikrofon dan
pengeras suara.
10. Muwardi
Tokoh muda muwardi , bertugas dalam pengamana jalannya
upacara Proklamasi. Ia menugaskan anggota Barisan Pelopor dan Peta
untuk menjaga keamanan disekitar kediaman Bung Karno. Ia juga
membagi tugas untuk menjaga keamanan Bung Karno dan Moh. Hatta.
11. Frans Sumarto Mendur
Frans adalah seorang wartawan yang ikut membantu pelaksanaan
Proklamasi. Ia telah mengabadikan berbagai peristiwa penting disekitar
proklamasi dan ia juga bergabung dengan kawan-kawan INDONESIA
PRESS PHOTO SENICE.
12. Syahruddin
Syahrudin adalah wartawan Domei. Ia berani memasuki gedung
siaran RRI dengan memanjat tembok belakang, karena gedung bagian
depan dijaga oleh Jepang. Naskah proklamasi kemudian berhasil
diserahkan kepada kepala bagian siaran.
13. F.Wuz dan Yusuf Ronodipuro
Kedua tokoh ini berperan penting dalam penyebarluasan berita
proklamasi. Kedua tokoh ini merupakan penyiar-penyiar yang cukup
berani dan tidak jarang mendapat ancaman dari pihak Jepang.
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION

More Related Content

Similar to BAB_5_B_Indonesia_Merdeka.pptx

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docx
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docxPROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docx
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docx
AamiinComp
 
sejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesia
sejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesiasejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesia
sejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesia
EricaAndenWibowo
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Paradita Yuna
 
Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)
Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)
Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)
kellychen23
 
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaanPeristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Gungun Misbah Gunawan
 

Similar to BAB_5_B_Indonesia_Merdeka.pptx (20)

INDONESIA MERDEKA SMA KELAS 2
INDONESIA MERDEKA SMA KELAS 2INDONESIA MERDEKA SMA KELAS 2
INDONESIA MERDEKA SMA KELAS 2
 
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docx
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docxPROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docx
PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA.docx
 
sejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesia
sejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesiasejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesia
sejarah proklamasi kemerdeekaan Indonesia
 
Peristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklokPeristiwa rengasdengklok
Peristiwa rengasdengklok
 
Kedatangan Jepang ke Indonesia
Kedatangan Jepang ke IndonesiaKedatangan Jepang ke Indonesia
Kedatangan Jepang ke Indonesia
 
Peristiwa rengasdengklok tugas taik dari sir andrian syahhhh !!!!!
Peristiwa rengasdengklok tugas taik dari sir andrian syahhhh !!!!!Peristiwa rengasdengklok tugas taik dari sir andrian syahhhh !!!!!
Peristiwa rengasdengklok tugas taik dari sir andrian syahhhh !!!!!
 
Peristiwa penting menjelang proklamasi
Peristiwa penting menjelang proklamasiPeristiwa penting menjelang proklamasi
Peristiwa penting menjelang proklamasi
 
Proklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesiaProklamasi kemerdekaan indonesia
Proklamasi kemerdekaan indonesia
 
Ppki
PpkiPpki
Ppki
 
Sejarah indonesia
Sejarah indonesiaSejarah indonesia
Sejarah indonesia
 
perentasi ppkn
perentasi ppknperentasi ppkn
perentasi ppkn
 
Kliping proklamasi kemerdekaan
Kliping proklamasi kemerdekaanKliping proklamasi kemerdekaan
Kliping proklamasi kemerdekaan
 
Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)Bab 5 (indonesia merdeka)
Bab 5 (indonesia merdeka)
 
Makna proklamasi kemerdekaan ke 70 tanggal 17 Agustus 2015;AKBP DADANG DK-JAMBI
Makna proklamasi kemerdekaan ke 70 tanggal 17 Agustus 2015;AKBP DADANG DK-JAMBIMakna proklamasi kemerdekaan ke 70 tanggal 17 Agustus 2015;AKBP DADANG DK-JAMBI
Makna proklamasi kemerdekaan ke 70 tanggal 17 Agustus 2015;AKBP DADANG DK-JAMBI
 
Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaanPeristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
 
Selasa sejarah minat xii ips (pertemuan 1)
Selasa sejarah minat xii ips (pertemuan 1)Selasa sejarah minat xii ips (pertemuan 1)
Selasa sejarah minat xii ips (pertemuan 1)
 
Proklamasi kemerdekaan republik indonesia
Proklamasi kemerdekaan republik indonesia Proklamasi kemerdekaan republik indonesia
Proklamasi kemerdekaan republik indonesia
 
Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)
Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)
Ips (proklamasi kemerdekaan indonesia)
 
Sejarah proklamasi p3
Sejarah proklamasi p3 Sejarah proklamasi p3
Sejarah proklamasi p3
 
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaanPeristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
Peristiwa sekitar proklamasi dan proklamasi kemerdekaan
 

More from isembel

Materi Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.ppt
Materi Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.pptMateri Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.ppt
Materi Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.ppt
isembel
 
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
isembel
 
Perang_Yugoslavia.pptx
Perang_Yugoslavia.pptxPerang_Yugoslavia.pptx
Perang_Yugoslavia.pptx
isembel
 
dokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptx
dokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptxdokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptx
dokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptx
isembel
 
Sejarah_Revolusi_Amerika (1).pptx
Sejarah_Revolusi_Amerika (1).pptxSejarah_Revolusi_Amerika (1).pptx
Sejarah_Revolusi_Amerika (1).pptx
isembel
 
KERAJAAN_DEMAK.pptx
KERAJAAN_DEMAK.pptxKERAJAAN_DEMAK.pptx
KERAJAAN_DEMAK.pptx
isembel
 
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptxPPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
isembel
 
Pendudukan_jepang_di_indonesia.ppt
Pendudukan_jepang_di_indonesia.pptPendudukan_jepang_di_indonesia.ppt
Pendudukan_jepang_di_indonesia.ppt
isembel
 
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptxAUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
isembel
 
TEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptx
TEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptxTEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptx
TEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptx
isembel
 
Perkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptxPerkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptx
isembel
 
KERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptx
KERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptxKERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptx
KERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptx
isembel
 
vdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptx
vdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptxvdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptx
vdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptx
isembel
 
dokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptx
dokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptxdokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptx
dokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptx
isembel
 
peng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.pptpeng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.ppt
isembel
 
Perang_Dunia_I.pptx
Perang_Dunia_I.pptxPerang_Dunia_I.pptx
Perang_Dunia_I.pptx
isembel
 
Revolusi_Industri.pptx
Revolusi_Industri.pptxRevolusi_Industri.pptx
Revolusi_Industri.pptx
isembel
 
Merkantilisme.pptx
Merkantilisme.pptxMerkantilisme.pptx
Merkantilisme.pptx
isembel
 
Daftar Akun GSuite X IPS 4.pdf
Daftar Akun GSuite X IPS 4.pdfDaftar Akun GSuite X IPS 4.pdf
Daftar Akun GSuite X IPS 4.pdf
isembel
 
presentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.ppt
presentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.pptpresentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.ppt
presentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.ppt
isembel
 

More from isembel (20)

Materi Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.ppt
Materi Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.pptMateri Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.ppt
Materi Sejarah SMA baru untuk kelas XI smt 1.ppt
 
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
 
Perang_Yugoslavia.pptx
Perang_Yugoslavia.pptxPerang_Yugoslavia.pptx
Perang_Yugoslavia.pptx
 
dokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptx
dokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptxdokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptx
dokumen.tips_amerika-serikat-ppt.pptx
 
Sejarah_Revolusi_Amerika (1).pptx
Sejarah_Revolusi_Amerika (1).pptxSejarah_Revolusi_Amerika (1).pptx
Sejarah_Revolusi_Amerika (1).pptx
 
KERAJAAN_DEMAK.pptx
KERAJAAN_DEMAK.pptxKERAJAAN_DEMAK.pptx
KERAJAAN_DEMAK.pptx
 
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptxPPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
PPT_PERANAN_PIAGAM_PBB.pptx
 
Pendudukan_jepang_di_indonesia.ppt
Pendudukan_jepang_di_indonesia.pptPendudukan_jepang_di_indonesia.ppt
Pendudukan_jepang_di_indonesia.ppt
 
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptxAUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
AUFKLARUNG_sejarah_peminatan.pptx
 
TEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptx
TEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptxTEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptx
TEORI_MASUK_DAN_BERKEMBANGNYA_ISLAM_DI_I.pptx
 
Perkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptxPerkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptx
 
KERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptx
KERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptxKERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptx
KERAJAAN_TERNATE_DAN_TIDORE_pptx (1).pptx
 
vdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptx
vdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptxvdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptx
vdocuments.mx_sejarah-kerajaan-demak-dan-pajang.pptx
 
dokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptx
dokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptxdokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptx
dokumen.tips_ppt5488bfe5b47959c30e8b45a7.pptx
 
peng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.pptpeng_pendk_8.ppt
peng_pendk_8.ppt
 
Perang_Dunia_I.pptx
Perang_Dunia_I.pptxPerang_Dunia_I.pptx
Perang_Dunia_I.pptx
 
Revolusi_Industri.pptx
Revolusi_Industri.pptxRevolusi_Industri.pptx
Revolusi_Industri.pptx
 
Merkantilisme.pptx
Merkantilisme.pptxMerkantilisme.pptx
Merkantilisme.pptx
 
Daftar Akun GSuite X IPS 4.pdf
Daftar Akun GSuite X IPS 4.pdfDaftar Akun GSuite X IPS 4.pdf
Daftar Akun GSuite X IPS 4.pdf
 
presentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.ppt
presentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.pptpresentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.ppt
presentation-ilmu-teknologi-pengetahuan-lingkungan.ppt
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 

BAB_5_B_Indonesia_Merdeka.pptx

  • 2. PETA KONSEP INDONESIA MERDEKA DARI RENGASDENGKL OK HINGGA PEGANGSAAN TIMUR MENGANALISIS TERBENTUKNYA NKRI MENELADANI PARA TOKOH PROKLAMASI
  • 3. A. Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur 1. Jepang Kalah Perang dengan Sekutu Perang Dunia II yang berkecamuk sejak tahun 1939 telah menyebabkan kedua kelompok yakni Sekutu dan negara-negara fasis saling menyerang dengan menggunakan senjata pemusnah dan kerusakan massal. Korban dan kerugian kedua belah pihak tidak terhitung jumlahnya. Jutaan manusia meninggal dunia akibat PD II tersebut.
  • 4. Keinginan Amerika untuk segera menghancurkan kekuatan Jepang dilakukan dengan mengirimkan pesawat pembawa bom atom. Pada tanggal 6 Agustus 1945, bom atom pertama diledakkan di kota Hirosihma, sementara pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom diledakkan di kota Nagasaki. Digambarkan oleh masyarakat yang selamat di kedua kota tersebut,bahwa ledakan bom atom seperti gunung api yang jatuh ke bumi. Tiba-tiba langit terang seperti ada kilat, disusul berbagai benda berhamburan terbang, bersamaan dengan makhluk hidup meregang nyawa, kehilangan anggota badan, bahkan hancur berkeping- keping. Dua kota Jepang luluh lantak.
  • 5. Kehancuran Kota Hiroshima dan Nagasaki memukul perasaan bangsa Jepang. Mereka tidak dapat menutup mata bahwa sekutu lebih unggul dalam persenjataan. Akhirnya Jepang memutuskan untuk melakukan penyerahan kepada sekutu tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945 yang menandai berakhirnya Perang Dunia II. Sejak semakin terjepit kekalahan, Jepang terpaksa memberi janji kemerdekaan kepada Indonesia. Tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Ir. Soekarno dengan wakil Drs. Moh. Hatta.
  • 6. Jenderal Terauchi memanggil Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat ke Dalat, Saigon, yang merupakan salah satu pusat tentara Jepang, tanggal 9 Agustus 1945. Tanggal 12 Agustus, Jenderal Terauchi mengucapkan selamat tinggal dan menegaskan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan pada Indonesia. Mereka bertiga pulang kembali ke Jakarta pada 14 Agustus 1945. Pada masa inilah terjadi peristiwa dramatis di Indonesia. Walaupun saat itu alat komunikasi dikuasai Jepang, namun para tokoh perjuangan berhasil mengakses informasi dunia. Masyarakat Indonesia tidak diizinkan menerima siaran radio luar negeri. Namun, para tokoh pergerakan menyembunyikan beberapa radio untuk mendengarkan siaran luar negeri seperti BBC London.
  • 7. 2. Perbedaan Pendapat dan Penculikan Hari-hari Menjelang 15 Agustus 1945 merupakan hari menegangkan bagi Jepang dan Indonesia. Bagi bangsa Jepang, tanggal tersebut merupakan titik akhir nyali mereka melanjutkan PD II. Bagi Indonesia, itulah kesempatan mempercepat proklamasi. Inilah yang menjadi pemikiran Golongan Muda dari kaum pergerakan Indonesia. Para pemuda berpikir bahwa Indonesia sedang kosong kekuasaan, sehingga proklamasi dipercepat adalah pilihan yang tepat.
  • 8.  Para pemuda mendesak tokoh senior untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sutan Syahrir, tokoh pemuda yang mengetahui penyerahan Jepang, segera menemui Moh. Hatta dan mendesak agar Soekarno dan Hatta segera memerdekakan Indonesia. Namun ternyata, Soekarno dan Hatta ingin mengonfirmasi terlebih dahulu mengenai kebenaran berita tersebut.  Sebagai tokoh yang demokratis, Soekarno dan Hatta berpendapat bahwa memproklamasikan kemerdekaan perlu dibicarakan dengan PPKI, tapi para pemuda berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan oleh kekuatan bangsa sendiri, bukan oleh PPKI yang para pemuda anggap sebagai buatan Jepang.
  • 9. Rabu, 15 Agustus 1945, pukul 22.00 WIB, para pemuda yang dipimpin Wikana, Sukarni, dan Darwis datang ke rumah Soekarno dan memaksa untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia paling lambat tanggal 16 Agustus 1945. Para pemuda gagal memaksa Soekarno dan golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan. Para pemuda malam itu, pukul 24.00 tanggal 15 Agustus 1945, mengadakan pertemuan dan sepakat untuk membawa Soekarna dan Hatta ke luar kota agar kedua tokoh ini jauh dari pengaruh Jepang dan bersedia memproklamasikan kemerdekaan.
  • 10.  Untuk melaksanakan rencana, Singgih yang ditunjuk untuk memimpin rencana tersebut meminjam perlengkapan dari Markas PETA yang saat itu dijaga Latif Hendraningrat. Moh. Hatta menuruti kehendak para pemuda itu. Soekarno setuju asal Fatmawati, Guntur, dan Moh. Hatta ikut serta. Tanggal 16 Agustus 1945, pukul 04.00, rombongan tersebut menuju Rengasdengklok.
  • 11. Dipilihlah daerah Rengasdengklok karena daerah itu terpencil, dan ada hubungan baik antara Daidan PETA Purwakarta dan Daidan Jakarta, sehingga dari segi keamanan terjamin. Sehari di Rengasdengklok ternyata gagal memaksa Soekarno untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia lepas dari campur tangan Jepang. Namun ada gelagat yang ditangkap Singgih bahwa Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan kalau sudah kembali ke Jakarta. Jakarta berada dalam keadaan tegang karena hari itu seharusnya diadakan pertemuan PPKI, tetapi Soekarno dan Hatta tidak ada di tempat. Ahmad Subarjo segera mencari kedua tokoh tersebut. Setelah terjadi kesepakatan dengan Wikana, Ahmad Subarjo diantarkan ke Rengasdengklok oleh Yusuf Kunto.
  • 12.  Ahmad Subarjo tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB untuk menjemput Soekarno dan rombongan. Kecurigaan menyelimuti perasaan para pemuda. Ahmad Subarjo akhirnya memberikan jaminan, apabila 17 Agustus 1945 paling lambat pukul 12.00 WIB belum ada proklamasi kemerdekaan, taruhannya nyawa Ahmad Subarjo. Dengan jaminan itu, para pemuda mengijinkan rombongan kembali ke Jakarta. Petang itu juga Soekarno dan rombongan kembali ke Jakarta. Berakhirlah peristiwa Rengasdengklok.
  • 13. 3. Perumusan Teks Proklamasi Hingga Pagi Rombongan kemudian menuju kediaman Nishimura di Jakarta. Kepada Nishimura, Soekarno menyampaikan rapat persiapan kemerdekaan. Nishimura menolak karena sudah mendapat perintah dari Serikat untuk tidak mengubah status dan keadaan Indonesia. Rombongan segera ke rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan teks proklamasi. Di rumah Maeda, hadir para anggota PPKI, para pemimpin pergerakan, dan beberapa perwakilan lain. Rumah Maeda dianggap aman dari Rikugun yang hendak menggagalkan pengumuman proklamasi kemerdekaan. Selain itu, Maeda sendiri memiliki hubungan akrab dengan para pemimpin bangsa dan Maeda juga bersimpatik terhadap kemerdekaan, sehingga rumah beliau direlakan menjadi tempat pertemuan untuk berunding dan merumuskan naskah proklamasi.
  • 14.  Soekarno dan Hatta diantarkan Laksamana Maeda menemui Gunseikan Mayor Jenderal Hoichi Yamamoto, tapi beliau menolak Soekarno-Hatta pada tengah malam. Mereka menemui Somubuco Mayor Jenderal Otoshi Nishimura untuk menjajaki sikapnya terhadap pelaksanaa proklamasi kemerdekaan.
  • 15. Pada pertemuan Nishimura, mereka tidak mencapai kata sepakat. Soekarno-Hatta berkesimpulan bahwa tidak ada gunanya membicarakan kemerdekaan Indonesia dengan pihak Jepang. Mereka kembali ke rumah Maeda. Di ruang makan Maeda, dirumuskanlah naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan “Proklamasi”. Kemudian Ahmad Subarjo menyampaikan kalimat “ Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia”. Moh. Hatta menambahkan kalimat “hal hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”.
  • 16.  Pukul 04.00 WIB, Soekarno meminta tanda tangan semua yang hadir sebagai wakil- wakil bangsa Indonesia. Para pemuda menolak, dan Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi cukup ditanda tangani Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Usul itu diterima. Dengan beberapa perubahan, konsep itu kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik.
  • 17.
  • 18. Demikian pertemuan dini hari itu menghasilkan naskah proklamasi. Agar seluruh rakyat Indonesia mengetahuinya, naskah itu harus disebarluaskan. Sukarni mengusulkan agar naskah tersebut dibacakan di lapangan Ikada. Tapi Soekarno tidak setuju karena tempat itu adalah tempat yang dapat memancing bentrok antara rakyat dengan militer Jepang. Soekarno mengusulkan agar proklamasi dilakukan di rumahnya di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56. Usul tersebut disetujui dan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan Soekarno bersama Hatta di rumah Soekarno pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di tengah bulan Ramadhan.
  • 19. 4. Pembacaan Proklamasi Pukul 10.00 Pagi Pada pukul 5 pagi tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin dan pemuda keluar dari rumah Laksamana Maeda dengan diliputi kebanggaan. Sebelum pulang, Moh. Hatta berpesan kepada B.M. Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia. Sementara itu para pemuda tidak langsung pulang. Mereka melakukan kegiatan untuk penyelenggaraan kegiatan proklamasi. Masing-masing kelompok mengirim kurir untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa saat proklamasi telah tiba. Semua alat komunikasi digunakan untuk menyambut proklamasi. Pamflet, pengeras suara, dan mobil-mobil dikerahkan ke segenap penjuru kota.
  • 20.  Tanpa diduga, barisan pemuda datang menuju Lapangan Ikada karena informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Lapangan Ikada. Jepang yang telah mencium kegiatan pemuda, berusaha menghalangi. Lapangan Ikada dijaga ketat oleh tentara Jepang dengan persenjataan lengkap. Ternyata proklamasi tidak dilaksanakan di Lapangan Ikada, melainkan di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56.
  • 21. Hari itu, rumah Soekarno dipadati massa. Untuk menjaga keamanan upacara proklamasi kemerdekaan, dr. Muwardi meminta Latief Hendraningrat beserta anak buahnya untuk berjaga di sekitar rumah Soekarno. Sementara Walikota Jakarta, Suwiryo, memerintahkan Wilopo untuk mempersiapkan peralatan seperti mikrofon. Sedangkan Sudiro memerintahkan S. Suhud untuk menyiapkan tiang bendera yang akan digunakan untuk mengibarkan bendera Merah Putih yang dijahit Ibu Fatmawati sendiri dengan ukuran yang sangat besar (tidak standar). Bendera Merah Putih yang dijahit Ibu Fatmawati itu dikenal dengan Bendera Pusaka, yang sejak 1969 tidak lagi dikibarkan dan diganti dengan bendera duplikat.
  • 22. Sejak pagi hari, sudah banyak orang berdatangan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56. Diperkirakan yang hadir pada pagi itu seluruhnya ada 1.000 orang. Acara yang direncanakan pada upacara bersejarah itu adalah pembacaan teks proklamasi, pengibaran bendera Merah Putih, dan sambutan Walikota Suwiryo dan dr. Muwardi dari keamanan.
  • 23. Hari Jumat Legi, tepat pukul 10.00 WIB, Soekarno dan Hatta keluar ke serambi depan, diikuti oleh Ibu Fatmawati. Soekarno dan Hatta maju beberapa langkah. Soekarno mendekati mikrofon untuk membacakan teks proklamasi. Acara berikutnya adalah pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh S. Suhud dan Latief Hendraningrat. Bersamaan dengan naiknya bendera Merah Putih, para hadirin secara spontan menyanyikan lagu Indonesia Raya tanpa ada yang memimpin. Setelah itu, Suwiryo memberikan sambutan dan kemudian disusul sambutan dr. Muwardi. Sekitar pukul 11.00 WIB, upacara telah selesai. Kemudian dr. Muwardi menunjuk beberapa anggota Barisan Pelopor untuk menjaga keselamatan Soekarno dan Moh. Hatta.
  • 24.
  • 25. 5. Kebahagiaan Rakyat atas Kemerdekaan Indonesia Berita Proklamasi Kemedekaan Indonesia cepat bergema ke berbagai daerah. Rakyat menyambut dengan antusias. Karena alat komunikasi terbatas, informasi ke daerah-daerah tidak secepat di Jakarta. Saat tersiarnya berita proklamasi kemerdekaan, banyak rakyat yang jauh dari Jakarta tidak mempercayainya. Tanggal 22 Agustus 1945, Jepang secara resmi mengumumkan penyerahan kepada sekutu. Baru bulan September 1945, proklamasi diketahui di wilayah-wilayah terpencil. Setelah itu, timbullah masalah kesetiaan. Keempat penguasa kerajaan di Jawa Tengah menyatakan dukungan mereka kepada Republik.
  • 26.  Proklamasi kemerdekaan akan disebarluaskan melalui radio,tetapi Jepang menentang upaya penyiaran proklamasi dan memerintah agar meralat berita proklamasi sebagai kekeliruan. Para penyiar tidak mau memenuhi seruan Jepang, sehingga pada 20 Agustus 1945, pemancarnya di segel dan para pegawai dilarang masuk. Mereka kemudian membuat pemancar baru di Menteng 31. Para wartawan juga menyebarkan berita proklamasi melalui media cetak, seperti surat kabar, selembaran, dan penerbitan lainnya.
  • 27. Euforia revolusi negara mulai melanda negeri ini. Para pasukan Jepang sering kali meninggalkan wilayah perkotaan dan menarik mundur pasukannya ke daerah pinggir guna menghindari konfrontasi. Antara tanggal 3-11 September 1945, para pemuda di Jakarta mengambil alih kekuasaan atas stasiun-stasiun kereta api, sistem listrik, dan stasiun pemancar radio tanpa mendapat perlawanan dari pihak Jepang. Pada akhir bulan September, instalansi penting di daerah Jawa juga sudah berada di tangan para pemuda Indonesia. Surat-surat kabar dan majalah Republik bermunculan di berbagai daerah. Aktivitas kelompok sastrawan bernama “Angkatan 45” mengalami masa puncaknya pada zaman revolusi.
  • 28. Banyak pemuda yang bergabung dalam badan perjuangan. Para mantan prajurit PETA dan Heiho membentuk kelompok yang paling disiplin. Laskar Masyumi dan Barisan Hizbullah menerima banyak pejuang baru dan bergabung dalam kelompok bersenjata Islam lainnya yang disebut Barisan Sabilillah yang kebanyakan dipimpin para Kiai. Tanggal 3 September, pemuda mengambil alih kereta api termasuk bengkel di Manggarai. Tanggal 5 September, Gedung Radio Jakarta dapat dikuasi. Tanggal 11 September, seluruh radio berhasil dikuasi Republik, sehingga tanggal
  • 29. Para pemuda memprakarsai diadakannya rapat raksasa di Lapangan Ikada (sekarang Monas). Presiden Soekarno sudah dihubungi dan bersedia menyampaikan pidato dalam rapat raksasa yang diadakan tanggal 19 September 1945 untuk memperingati sebulan kemerdekaan Indonesia. Bermula dari ketidakpuasan rakyat terhadap sikap Jepang yang belum mengakui Negara Republik Indonesia. Kondisi itu mendorong rakyat untuk membentuk pemerintahan baru dan mengambil langkah nyata. Ketidakpuasan rakyat bertambah ketika pasukan sekutu mendarat di Kemayoran tanggal 8 September 1945. Rakyat dengan tertib berdatangan ke Lapangan Ikada membawa poster dan bendera Merah Putih, bertekad untuk mengisi kemerdekaan, dan menunjukan kepada dunia internasional bahwa kemerdekaan Indonesia bukan atas bantuan Jepang, tapi merupakan tekad seluruh rakyat Indonesia.
  • 30. Melihat tekad rakyat yang menggelora, pemerintah mengadakan sidang kabinet. Setelah itu diputuskan Presiden Soekarno dan Moh. Hatta dan para menteri untuk datang ke Lapangan Ikada. Tanggal 19 September 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VIII mengirim ucapan selamat kepada Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta atas berdirinya Negara Republik Indonesia dan atas terpilihnya dua tokoh
  • 31.
  • 32. Ucapan selamat yang diterima Soekarno dan Hatta menyiratkan bahwa Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII mengakui kemerdekaan RI dan siap membantu. Untuk mempertegas sikapnya, Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII, pada 5 September 1945, mengeluarkan amanat sebagai berikut : 1. Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bersifat kerajaan dan merupakan daerah istimewa dari Negara Indonesia. 2. Sri Sultan sebagai kepala daerah dan memegang kekuasaan atas Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat. 3. Hubungan antara Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dengan Pemerintah Pusat Negara RI bersifat langsung. Sultan selaku Kepala Daerah Istimewa bertanggung jawab kepada Presiden. Amanat Sri Paku Alam VIII sama dengan amanat Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Hanya kata “Sri Sultan Hamengkubuwono IX” diganti dengan “Sri Paku Alam VIII” dan “Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat” diganti dengan “Negeri Paku Alaman”.
  • 33. Di Surabaya, memasuki bulan September 1945, terjadi perebutan senjata di gudang Don Bosco. Rakyat Surabaya juga merebut Markas Pertahanan Jepang di Jawa Timur, serta Pangkalan Angatan Laut di Ujung sekaligus merebut pabrik-pabrik di sana. Orang Inggris dan Belanda yang datang langsung berhubungan dengan Jepang. Mereka menginap di Hotel Yamamoto (Hotel Oranye). Pada 19 September 1945, seorang bernama Ploegman dibantu kawan- kawannya mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atas Hotel Yamamoto. Residen Sudirman segera memperingatkan Ploegman untuk menurunkan bendera tersebut. Peringatan itu tidak ditanggapi, sehingga rakyat Surabaya menyerbu Hotel Yamamoto. Mereka memanjat atap hotel, menurunkan bendera Merah Putih Biru, merobek bagian warna birunya, kemudian mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah Putih. Dengan berkibarnya bendera Merah Putih di atas Hotel Yamamoto, para pemuda itu satu per satu meninggalkan Hotel Yamamoto dengan penuh semangat dan tetap menjaga kewaspadaan.
  • 34.
  • 35. B. Menganalisis Terbentuknya NKRI 1. Pengesahan UUD 1945 dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Kelengkapan-kelengkapan negara harus segera dipenuhi oleh Indonesia yang baru saja merdeka. Salah satu hal terpenting yang harus dipenuhi adalah Undang-Undang Dasar (UUD). Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI melakukan sidang yang menghasilkan UUD yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945. Setelah proklamasi, PPKI melakukan rapat pertama di Pejambon (sekarang disebut Gedung Pancasila), yang dibuka sekitar pukul 11.30 WIB dan menghasilkan penetapan pancasila sebagai dasar negara. Sidang dilanjutkan dengan pengesahan UUD 1945 yang sebelumnya telah dibahas bab demi bab dan pasal demi pasal. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Sebagai dasar hukum pemilihan tersebut, harus disahkan dulu pasal 3 dari Aturan Peralihan. Ini menandai untuk pertama kalinya presiden dan wakil presiden dipilih oleh PPKI.
  • 36. Kertas suara dibagikan, tapi atas usul Otto Iskandardinata, maka secara aklamasi terpilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI, dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden RI. Sesudah itu, pasal-pasal yang tersisa yang berkaitan dengan Aturan Peralihan dan Aturan Tambahan disetujui. Setelah menjadi Presiden, Soekarno menunjuk sembilan orang PPKI sebagai panitia kecil dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang bertugas untuk membagi wilayah negara Indonesia.
  • 37. 2. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah Sidang PPKI dilanjutkan kembali tanggal 19 Agustus 1945. Acara pertama adalah pembahasan hasil kerja panitia kecil yang dipimpin Otto Iskandardinata. Sebelum acara dimulai, Soekarno telah menunjuk Ahmad Subarjo, Sutarjo Kartohadikusumo, dan Kasman Singodimejo sebagai panitia kecil lainnya yang bertugas merumuskan bentuk departemen bagi pemerintahan RI, tapi bukan pejabatnya. Otto Iskandardinata menyampaikan hasil kerja panitia kecil yang dipimpinnya. Hasil keputusannya membagi wilayah Indonesia menjadi : - Jawa Tengah - Sulawesi - Jawa Timur - Maluku - Borneo (Kalimantan) - Sunda Kecil - Sumatera Di samping wilayah tersebut, masih ditambahkan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta.
  • 38. Setelah itu, sidang dilanjutkan dengan mendengarkan laporan Ahmad Subarjo mengenai pembagian departemen atau kementerian. Adapun hasil yang disepakati, NKRI terbagi atas beberapa departemen sebagai berikut,  Kementerian Dalam Negeri  Kementerian Luar Negeri  Kementerian Kehakiman  Kementerian Keuangan  Kementerian Kemakmuran  Kementerian Kesehatan  Kementerian Pengajaran  Kementerian Sosial  Kementerian Pertahanan  Kementerian Penerangan  Kementerian Perhubungan  Kementerian Pekerjaan Umum
  • 39. 3. Pembentukan Badan-Badan Negara Pada malam hari tanggal 19 Agustus 1945, Presiden Soekarno bersama beberapa tokoh penting lainnya berkumpul untuk membahas siapa saja yang akan diangkat sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Selanjutnya disepakati bahwa rapat KNIP direncanakan tanggal 29 Agustus 1945. PPKI kembali mengadakan sidang tanggal 22 Agustus 1945. Dalam sidang ini, diputuskan mengenai pembentukan Komite Nasional Seluruh Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. Komite Nasional dibentuk sebagai penjelmaan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untuka menyelenggarakan kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat. KNIP diresmikan dan anggotanya dilantik pada 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta. Ketua KNIP adalah Mr. Kasman Singodimejo, dengan beberapa wakilnya, yakni Sutarjo Kartohadikusumo, Mr. Latuharhary, dan Adam Malik.
  • 40. Tanggal 16 Oktober 1945, diselenggarakan sidang KNIP yang bertempat di Gedung Balai Muslimin Indonesia, Jakarta. Sidang ini dipimpin Kasman Singodimejo. Dalam sidang ini diusulkan agar KNIP diberi hak legislatif selama DPR dan MPR belum dibentuk. Syahrir dan Amir Syarifudin mengusulkan adanya BPKNIP (Badan Pekerja KNIP) untuk menghadapi suasana genting yang akan mengerjakan tugas-tugas operasional dari KNIP. Berdasarkan usul dari sidang tersebut, maka Wakil Presiden selaku wakil pemerintah, mengeluarkan maklumat yang lazim disebut Maklumat Wakil Presiden no. X (baca : eks). Dengan adanya maklumat tersebut, untuk sementara Indonesia sudah memiliki kekuasaan legislatif. KNIP diharapkan dapat berperan sebagai DPR dan MPR, meskipun hanya bersifat sementara. Untuk menjalankan kegiatannya, telah dibentuk BPKNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir.
  • 41.
  • 42. 4. Pembentukan Kabinet Presiden segera membentuk kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sendiri. Dalam kabinet ini para menteri bertanggung jawab kepada presiden. Kabinet RI yang pertama dibentuk oleh Presiden Soekarno tanggal 2 September 1945 terdiri atas para menteri sebagai berikut, a. Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranata Kusumah b. Menteri Luar Negeri Mr. Ahmad Subarjo c. Menteri Keuangan Mr. A.A. Maramis d. Menteri Kehakiman Prof. Mr. Supomo e. Menteri Kemakmuran Ir. Surakhmad Cokroadisuryo f. Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi g. Menteri Kesehatan Dr. Buntaran Martoatmojo h. Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara i. Menteri Penerangan Mr. Amir Syarifudin
  • 43. j. Menteri Sosial Mr. Iwa Kusumasumantri k. Menteri Pekerjaan Umum Abikusno Cokrosuyoso l. Menteri Perhubungan Abikusno Cokrosuyoso m.Menteri Negara Wahid Hasyim Dr. M. Amir Mr. R.M. Sartono R. Otto Iskandardinata
  • 44. 5. Pembentukan Berbagai Partai Politik Sidang PPKI 22 Agustus 1945 memutuskan adanya partai politik nasional yang kemudian terbentuknya PNI (Partai Nasional Indonesia) yang diharapkan sebagai wadah persatuan pembinaan politik bagi rakyat Indonesia. Beberapa partai politik yang kemudian terbentuk, misalnya : a. Masyumi 7 November 1945 b. PKI (Partai Komunis Indonesia) 7 November 1945 c. PBI (Partai Buruh Indonesia) 8 November 1945 d. Partai Rakyat Jelata 8 November 1945 e. Parkindo (Partai Kristen Indonesia) 10 November 1945 f. PSI (Partai Sosialis Indonesia) 10 November 1945 g. PRS (Partai Rakyat Sosialis) 10 November 1945 h. PKRI (Partai Katolik Republik Indonesia) 8 Desember 1945 i. Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia 17 Desember 1945 j. PNI (Partai Nasional Indonesia) 29 Januari 1946
  • 45. 6. Komite Van Aksi dan Lahirnya Badan- Badan Perjuangan Sukarni dan Adam Malik membentuk Komite van Aksi yang dimaksudkan sebagai gerakan yang bertugas dalam pelucutan senjata terhadap serdadu Jepang dan merebut kantor-kantor yang masih diduduki Jepang. Munculnya Komite van Aksi disusul dengan berbagai badan perjuangan lainnya seperti API (Angkatan Pemuda Indonesia), BARA (Bartisan Rakyat Indonesia), dan BBI (Barisan Buruh Indonesia). Di Surabaya, muncul BBI pada 21 Agustus 1945. Kemudian tanggal 25 Agustus 1945, dibentuk Angkatan Muda yang kemudian muncul PRI (Pemuda Republik Indonesia) tanggal 23 September 1945. Demikian juga di daerah lain yang juga muncul berbagai badan perjuangan, seperti KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) dan PIM (Pemuda Indonesia Maluku). Dengan munculnya badan-badan perjuangan tersebut,
  • 46. 7. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia Sebagai negara yang wilayahnya luas, tentara mutlak diperlukan sebagai benteng pertahanan. Sebutan TNI (Tentara Nasional Indonesia) lebih populer dengan sebutan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Terbentuknya TNI berpangkal dari maklumat pembentukan TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Kesatuan TKR kemudian berkembang menjadi TNI.
  • 47. A. Badan Keamanan Rakyat Beberapa minggu setelah proklamasi, Presiden Soekarno masih bersikap hati-hati. Hal ini berkaitan dengan sikap Jepang yang tidak senang kalau terjadi perubahan status dari negara jajahan menjadi negara merdeka, apalagi sampai memiliki tentara. Karena Jepang takut atas pemerintah sekutu, maka Jepang bersikap keras kepada Indonesia, seperti melucuti persenjataan dan membubarkan PETA pada 18 Agustus 1945. Presiden Soekarno bersikap hati-hati agar Republik Indonesia tetap dapat berlangsung. Oleh karena itu, para pemuda memelopori pembentukan badan-badan perjuangan. Pada sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945, diputuskan untuk membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang merupakan bagian dari BPKKP (Badan Penolong Keluarga Korban Perang). Tujuan BKR adalah untuk memelihara keselamatan rakyat dan keamanan di berbagai wilayah. BKR dibentuk di berbagai wilayah, namun BKR bukan tentara, sehingga sampai akhir bulan Agustus 1945, Indonesia belum memiliki tentara.
  • 48. B. Tentara Keamanan Rakyat Sampai akhir bulan September 1945, tentara Indonesia belum memiliki kesatuan dan organisasi tentara secara resmi dan profesional. BKR hanya diprogram untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat. BKR bukan kekuatan bersenjata yang bersifat nasional. Para pemuda belum puas dengan keberadaan BKR, sehingga badan perjuangan terus mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Angkatan perang Inggris mendarat di Jakarta pada 16 September 1945. pasukan ini mendesak Jepang untuk mempertahankan Indonesia yang masih dipandang sebagai daerah jajahan. Dengan demikian, Jepang semakin keras mempertahankan diri dan melawan gerakan para pemuda. Pada 29 September 1945, mendarat lagi tentara Inggris yang diboncengi NICA. Dengan demikian ancaman dari kekuatan asing semakin besar. Para pemimpin negara menyadari bahwa sulit mempertahankan negara dan kemerdekaan tanpa suatu tentara atau angkatan perang. Sehubungan dengan itu, pemerintah memanggil bekas Mayor KNIL, Urip Sumoharjo untuk membentuk tentara kenegaraan. Pada 9 Oktober 1945, KNIP mengeluarkan perintah bagi bekas tentara, PETA, Heiho, KNIL, dan laskar-laskar yang ada untuk bergabung dalam TKR. Sementara kesatuan aksi atau badan perjuangan para pemuda yang bersifat setengah militer masih diizinkan beroperasi apabila tidak ingin bergabung dalam TKR.
  • 49. Personalia pemimpin TKR ternyata belum mantap karena tidak munculnya Supriyadi sebagai Menteri Kemanan Rakyat yang hilang sejak berakhirnya pemberontakan PETA di Blitar pada 20 Oktober 1945. Supriyadi diangkat menjadi Pimpinan Tertinggi TKR, tapi Supriyadi tidak kunjung datang. Oleh karena itu, kepemimpinan yang aktif adalah Urip Sumoharjo yang diangkat menjadi Kepala Staf Umum TKR. Mengingat Supriyadi tidak pernah muncul, maka diadakan pemilihan pimpinan tertinggi TKR yang baru. Dalam rapat pemilihan itu, disepakati untuk mengangkat Kolonel Sudirman sebagai Panglima Besar TKR. Pelantikan baru dapat dilaksanakan pada 18 Desember 1945, setelah pertempuran Ambarawa selesai. Setelah pertempuran itu, pangkat Sudirman menjadi Jenderal dan Urip Sumoharjo menjadi Letnan Jenderal.
  • 50. C. Dari TKR,TRI, ke TNI Sejarah ketentaraan Indonesia terus mengalami perubahan. TKR dinilai hanya merupakan kesatuan yang menjaga keamanan rakyat yang belum menunjukan suatu kesatuan angkatan bersenjata yang mampu melawan musuh dengan perang bersenjata. Kemudian pemerintah mengeluarkan Penetapan Pemerintah No.2/SD 1945 yang mengubah nama Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat, serta mengubah Kementerian Keamanan Rakyat menjadi Kementerian Pertahanan. Belum genap satu bulan, Tentara Keselamatan Rakyat diubah menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia). TRI kemudian disempurnakan dengan dibentuknya ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) dan AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia). Situasi negara semakin genting. Aksi pihak tentara Belanda semakin mengancam. Sementara dalam kenyataannya, Indonesia masih menghadapi masalah yang berkaitan dengan persenjataan. Kesatuan kelaskaran juga lebih condong kepada induk partainya yang belum tentu searah dengan perjuangan para tentara yang tergabung dalam TRI. Sehubung dengan kenyataan itu, presiden mengeluarkan dekrit yang berisi tentang pembentukan panitia yang disebut Panitia Pembentuk Organisasi Tentara Nasional, dengan dipimpin oleh Soekarno sendiri.
  • 51. Setelah panitia itu bekerja, akhirnya keluar Penetapan Presiden tentang pembentukan organisasi TNI (Tentara Nasional Indonesia). Mulai 3 Juni 1947, TNI berdiri secara resmi sebagai penyempurna dari TRI. Segenap anggota angkatan perang dan anggota kelaskaran dimasukan ke dalam TNI. Dalam organisasi ini, telah dimiliki TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. Semua itu terkenal dengan sebutan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
  • 52. C. Meneladani Para Tokoh Proklamasi Soekarno (Bung Karno), lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Sudah Aktif dalam berbagai pergerakan sejak mahasiswa yang menyebabkan ia sering keluar-masuk penjara. Ia pernah menjadi ketua Putera, Chou Sangi In dan PPKI, serta jadi ketua BPUPKI. Bersama Moh. Hatta, Soekarno menjadi tokoh sentral yang terus di desak untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tanggal 17 Agustus 1945, peranan Soekarno semakin penting. Ia terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia dan diberi kepercayaan membacakan teks proklamasi. Karena itu, Soekarno dikenal sebagai pahlawan proklamator. Soekarno wafat pada 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar
  • 53. 2. Drs. Moh. Hatta Moh. Hatta lahir di Bukittinggi tanggal 12 Agustus 1902. Sejak jadi mahasiswa di luar negeri, ia aktif dalam perjuangan kemerdekaan, menjadi ketua dan pemimpin Perhimpunan Indonesia di Belanda. Ia juga aktif di PNI bersama Soekarno. Ia bergabung dalam Putera, menjadi anggota BPUPKI, dan menjadi wakil ketua PPKI yang membuat dia dan Soekarno menjadi dwi tunggal yang sulit dipisahkan. Moh. Hatta melibatkan diri dalam perumusan teks proklamasi dan ikut menandatangani teks proklamasi. Pada detik-detik proklamasi, Moh. Hatta mendampingi Soekarno sehingga ia juga dikenal sebagai pahlawan proklamator. Ia wafat pada 14 Maret 1980 dan dimakamkan di pemakaman umum Tanah Kusir Jakarta.
  • 54. 3. Ahmad Subarjo Ahmad Subarjo berhasil meyakinkan golongan muda bahwa para senior akan segera melaksanakan proklamasi. Menjadi taruhan untuk peristiwa yang sangat penting menunjukan bahwa Subarjo tidak meghitung jiwa dan raganya demi kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Karawang pada 23 Maret 1896 dan menutup usia pada bulan Desember 1978. Ia aktif di PI dan PNI, menjadi Kaigun, serta menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Ahmad Subarjo menjadi tokoh yang mengakhiri peristiwa Rengasdengklok dan berperan dalam perumusan teks proklamasi. Namun ia tidak hadir saat Bung Karno membacakan teks proklamasi.
  • 55. 4. Sukarni Kartodiwiryo Sukarni adalah pemimpin gerakan pemuda di masa proklamasi. Ia lahir di Blitar pada 14 Juli 1916 dan meninggal pada 4 Mei 1971. Ia menjadi pemimpin gerakan pemuda yang berpusat di Asrama Pemuda Angkatan Baru di Menteng Raya 31 Jakarta. Sukarni merupakan pelopor penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Ia juga yang mengusulkan agar teks proklamasi ditandatangani kedua tokoh tersebut atas nama bangsa Indonesia. Ia juga memimpin pertemuan untuk membahas strategi penyebarluasan teks proklamasi dan berita tentang proklamasi
  • 56. 5. Sayuti Melik Tokoh yang lahir pada tanggal 25 November 1908 di Yogyakarta ini berperan dalam pencatatan hasil diskusi susunan teks proklamasi. Ia yang mengetik teks proklamasi yang dibacakan Soekarno-Hatta. Sejak muda, sayuti melik sudah aktif dalam gerakan politik. Ia dipercaya untuk mengetik teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno.
  • 57. 7. Latif Hendraningrat Latif Hendraningrat adalah seorang komandan Peta. Pada saat pelaksanaan proklamasi, ia merupakan tokoh yang cukup sibuk. Ia menjemput beberapa tokoh penting untuk hadir di Pegangsaan. Misalnya ia harus mencari dan menjemput Moh.Hatta. 6 . (B.M.Diah) lahir di Kotaraja pada tanggal 7 April 1917. Ia berbakat dibidang jurnalistik. Sejak tahun 1937 sudah menjadi redaktur berbagai surat kabar. Ia Salah seorang pemuda yang ikut menyaksikan perumusan teks proklamasi. Ia juga sangat berperan dalam upaya penyebarluasan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
  • 58. 8. S.Suhud S.Suhud adalah pemuda yang ditugasi mencari tiang bendera untuk pengibaran bendera merah putih. Oleh karena gugup, tiang yang digunakan adalah sebatang bambu. S.Suhud bersama latif Hendraningrat adalah pengibar bendera Merah Putih pada saat Proklamasi. 9. Suwiryo Suwiryo adalah walikota Jakarta dan sekaligus menjadi ketua penyelenggara upacara Proklamasi. Oleh karena itu ia sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatunya termasuk pengadaan mikrofon dan pengeras suara. 10. Muwardi Tokoh muda muwardi , bertugas dalam pengamana jalannya upacara Proklamasi. Ia menugaskan anggota Barisan Pelopor dan Peta untuk menjaga keamanan disekitar kediaman Bung Karno. Ia juga membagi tugas untuk menjaga keamanan Bung Karno dan Moh. Hatta.
  • 59. 11. Frans Sumarto Mendur Frans adalah seorang wartawan yang ikut membantu pelaksanaan Proklamasi. Ia telah mengabadikan berbagai peristiwa penting disekitar proklamasi dan ia juga bergabung dengan kawan-kawan INDONESIA PRESS PHOTO SENICE. 12. Syahruddin Syahrudin adalah wartawan Domei. Ia berani memasuki gedung siaran RRI dengan memanjat tembok belakang, karena gedung bagian depan dijaga oleh Jepang. Naskah proklamasi kemudian berhasil diserahkan kepada kepala bagian siaran. 13. F.Wuz dan Yusuf Ronodipuro Kedua tokoh ini berperan penting dalam penyebarluasan berita proklamasi. Kedua tokoh ini merupakan penyiar-penyiar yang cukup berani dan tidak jarang mendapat ancaman dari pihak Jepang.