4. • Dari mulut ke mulut
• 17/8/1945, B.M.Diah mencetak teks Proklamasi
kurang lebih 1000 lembar disebarkan di kota Jakarta
• 17/8/1945, Waidan B. Palenewen (kep.bg.Radio
KB.Domei) menerima teks dari Syahrudin dan
memerintahkan pada F.Wuz untuk menyiarkan
setiap setengah jam sekali hingga Pkl.16.00 WIB.
• 17/8/1945, Pkl. 19.30 Soekarno melakukan siarang
ulang Proklamasi di Radio Lab Fisologi Salemba.
• Berita proklamasi secara resmi dibawa oleh para
utusan yang kebetulan menghadiri sidang PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan
menyaksikan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan.
5. diantaranya, Teuku Muhammad Hasan (Aceh), Sam
Ratulangi (Sulawesi), Ketut Pudja (Bali), AA Hamidan
(Kalimantan).
• Surat kabar yang pertama kali menyiarkan berita
tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah
Tjahaja yang terbit di Bandung dan Soeara Asia yang
terbit di Surabaya.
• Sinar api kemerdekaan Indonesia terus merayap ke
mana-mana, ke seluruh pelosok Pulau Jawa
kemudian menyeberang lautan menuju ke Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, Bahkan berita
kemerdekaan Indonesia dapat tersebar hingga ke
luar negeri
.
7. Rapat Raksasa di Ikada
• Pada tanggal 19 Agustus 1945 direncanakan akan
diadakan rapat raksasa di Lapangan Ikada (Ikatan
Atletik Djakarta) dengan tujuan agar para pemimpin
bangsa Indonesia dapat berbicara langsung di
hadapan rakyat Indonesia.
• Persiapan penyelenggaraan rapat raksasa itu
dilakukan secara beranting oleh organisasi pemuda,
BKR, Barisan Pelopor, Pamong Desa, API, RT, pelajar
dan Hisbullah (komite van Aksi)
• Walaupun demikian, rapat raksasa yang dilakukan di
Lapangan Ikada itu mengalami banyak hambatan.
8. Pernyataan Sri Sultan Hamengku
Bowono IX
• Sri Sultan Hamengku Bowono IX sebagai Sultan
Ngayogyakarta Hadiningrat dan Sri Pakualam
VIII, memberikan dukungan terhadap proklama
si kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
• Melalui pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwo
no IX dan Sri Paku Alam VIII, Negeri Ngayogya
karta Hadiningrat secara resmi menjadi bagian
wilayah kekuasaan negara Republik Indonesia
dengan kedudukannya sebagai daerah
istimewa.
10. Surabaya
• Selama bulan September 1945,
terjadi perebutan senjata di
arsenal (gudang mesiu) Don
Bosco dan perebutan Markas
Pertahanan di Jawa Timur.
• Pada tanggal 19 September 1945
terjadi insiden bendera di Hotel
Yamato.
11. Yogyakarta
• Tanggal 26 September 1945 semua
pegawai instansi pemerintah dan
perusahaan yang dikuasai oleh Jepang
mengadakan aksi pemogokan.
• Pada tanggal 27 September 1945, KNI
daerah Yogyakarta mengumumkan
bahwa kekuasaan di daerah itu telah
berada di tangan pemerintah Republik
Indonesia.
12. Semarang
• Terjadi pertempuran lima hari
di Semarang.
• Korban yang jatuh di dalam
pertempuran itu diperkirakan
990 orang dari pihak Jepang
dan Indonesia.
13. Sulawesi Selatan
• Pada tanggal 28 Oktober 1945
kelompok Barisan Berani Mati telah
bergerak menuju sasaran dan juga
melakukan pendudukan.
• Perjuangan yang dilakukan oleh para
pemuda dan rakyat Sulawesi Selatan
ini bertujuan untuk dapat menegakkan
dan membela proklamasi kemerdekaan
Indonesia.
14. Kalimantan
• Munculnya demonstrasi pengibaran
bendera Merah Putih dan
menyelanggaraan rapat-rapat.
• Pada tanggal 18 November 1945
berkumpul kira-kira 8.000 orang di depan
kompleks NICA di kota Balikpapan sambil
membawa bendera Merah Putih.
15. Sumbawa
• Pada bulan Desember 1945,
para pemuda Indonesia di
Sumbawa melakukan aksi
perebutan terhadap pos-pos
militer Jepang, yaitu terjadi
di Gempe, Sape, dan Raba.
16. Bali
• Para pemuda di Bali membentuk
beberapa organisasi yang antara
lain adalah AMI (Angkatan Muda
Indonesia) dan PRI (Pemuda
Republik Indonesia) dalam rangka
mempertahankan dan
menegakkan kedaulatan di
Indonesia.
17. Biak
• Pada tanggal 14 Maret 1948 terjadi
pemberontakan di Biak (Papua)
dengan sasaran Kamp NICA dan
tangsi Sorido.
• Pemberontakan itu gagal dan dua
orang pemimpinnya dihukum mati,
sedangkan yang lainnya dihukum
seumur hidup.
18. Banda Aceh
• Pertemuan pada tanggal 12
Oktober 1945 berubah menjadi
ajang perbedaan pendapat antara
kalangan pemuda dan pihak
Jepang
• Akhirnya para pemuda merebut
dan mengambil alih kantor
pemerintah dengan pengibaran
bendera Merah Putih.
19. Sumatera Selatan
• Perebutan kekuasaan di
Palembang terjadi tanpa
insiden, karena orang-orang
Jepang telah menghindar
ketika terjadinya
demonstrasi.