2. 1. Pembentukan BPUPKI (1 Maret
‘45)
1944 muncul tanda-tanda kekalahan
Jepang seperti jatuhnya Pulau
Saipan dan pendaratan Sekutu di
Irian. Dalam kondisi terjepit
Panglima Tentara XVI Jenderal
Terauchi membentuk BPUPKI atas
perintah Perdana Menteri Jepang
saat itu Koiso
3. 2. Bom Atom
Awal Agustus 1945 Jepang luluh
lantak di hantam oleh bom atom
milik Amerika Serikat yang akhirnya
menyebabkan krisis dalam negeri
Jepang
4. Bom Atom yang I dijatuhkan di
Kota Hiroshima, tanggal 6
Agustus ’45 dengan nama
bomnya Little Boy
Bom Atom yang II dijatuhkan di
Kota Nagasaki, tanggal 9
Agustus ‘ 45 dengan nama bom
nya Fat Man
Koreksi jawaban masing-masing!!
5. 3. Pembentukan PPKI
BPUPKI dibubarkan setelah
menyelesaikan tugasnya pada
tanggal 7 Agustus ‘45. Sebagai
gantinya dibentuklah PPKI oleh
Jenderal Besar Terauchi
Yang diketuai oleh Ir. Soekarno
Wakil Drs. Moh. Hatta
Penasehat Mr. Ahmad Soebardjo
6. 4. Peritiwa Dalat
Peristiwa bom atom berimbas
positif bagi bangsa Indonesia,
yaitu akan direalisasikannya janji
Jepang untuk memberikan status
merdeka bagi Indonesia. Terbukti
dengan adanya pemanggilan
pemimpin Indonesi ke wilayah
Dalat, Vietnam pada tanggal 10
Agustus ’45
7. Atas undangan pemimpin Jepang
Kawasan Asia Tenggara Marsekal
Terauchi
Pemimpin Indonesia yang diundang
1. Ir. Soekarno
2. M. Hatta
3. Radjiman Widyodiningrat
Hasilnya Jepang akan memenuhi
janji kemrdekaan Indonesia pada
tanggal 24 Agustus ‘45
koreksi jawaban masing-masing
8. 4. Jepang Menyerah
Pada tanggal 15 Agustus ‘45 Golongan
muda yang bernama Sutan Syahrir
Mendengar berita kekalahan Jepang
terhadap sekutu melalui siaran radio BBC
9. 6. Peristiwa Rengasdengklok
Setelah mendengar berita kekalahan
Jepang, gol. Pemuda (Sutan Syahrir,
Wikana, Darwis, Chaerul Saleh) mendesak
gol. Tua (Ir. Soekarno dan Moh. Hatta)
untuk segera memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia.
10. Tetapi saat itu terjadi perbedaan pendapat,
Gol. Tua tidak ingin terburu-buru, tidak
ingin terjadi pertumpahan darah pada saat
proklamasi dan ingin berkonsultasi terlebih
dahulu ke PPKI.
Gol. Muda jelas menentangnya karena
mereka menginginkan kemerdekaan
berdasarkan usaha bangsa kita sendiri
bukan hadiah dari Jepang. Sehingga
gol.muda dan gol. Tua mengalami deadlock
11. Akhirnya gol. Muda memutuskan untuk
mengamankan Soekarno-Hatta ke luar
Jakarta untuk melepaskan Soekarno-Hatta
dari pengaruh Jepang
Penculikan terhadap Soekarno-Hatta
terjadi pada tanggal 16 Agustus ‘45 pukul
04.30 dini hari oleh Shodanco Singgih,
Sukarni dan Yusuf Kunto.
12. Setelah sampai di Rengasdengklok
Soekarno-Hatta ditempatkan di rumah
seorang anggota keturunan Tionghoa yang
bernama Djiaw Kie Siong
Pada waktu yang sama, di Jakarta juga
sedang berlangsung pertemuan antara
Wikana dan Ahmad Sorbardjo yang
kemudian tercapai kesepakatan bahwa
proklamasi akan dilaksanakan pada tanggal
17 Agustus’45 sebelum tanggal 12.00
13. Atas jaminan dari Ahmad Soebardjo,
akhirnya Ir. Soekarno-Hatta diizinkan
kembali ke Jakarta untuk merumuskan teks
proklamasi.
Sampai di Jakarta, Soekarno menemui
Mayor Jenderal Nishimura untuk
berkonsultasi mengenai pelaksanaan
kemerdekaan. Tetapi Soekarno mengalami
kekecewaan karena Nishimura ingin
mempertahankan “Status Quo” di
Indonesia dan menolak proklamasi.
14. Status Quo adalah mempertahankan
status tetap atau status apa adanya
saat itu..
Status quo Indonesia saat itu adalah
Indonesia masih di bawah
penguasaan Jepang menjelang
peralihan kekuasaan ke tangan
Sekutu.
15. 7. Perumusan Teks Proklamasi
Perumusan teks proklamasi
berlangsung di rumah seorang
petinggi Angkatan Laut Jepang
yang bersimpati atas perjuangan
bangsa Indonesia untuk mencapai
kemerdekaan, yaitu Laksamana
Tadashi Maeda
16. Teks proklamasi dirumuskan oleh
Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr.
Ahmad Soebardjo
Konsep teks proklamasi terdiri dari
dua kalimat
1. Kemauan bangsa Indonesia
merdeka untuk menentukan
nasibnya sendiri
2. Pengalihan kekuasaan
17. • Menjelang subuh terjadi
perdebatan tentang siapa yang
akan menandatangani teks
proklamasi.
• Soekarno mengusulkan agar teks
ditandatangani oleh semua yang
hadir seperti Deklarasi
kemerdekaan Amerika Serikat
18. • Sukarni mengusulkan agar
naskah proklamasi
ditandatangani oleh Soekarno-
Hatta atas nama bangsa
Indonesia, dengan alasan bahwa
kedua tokoh tersebut telah diakui
sebagai pemimpin utama rakyat
Indonesia.
19. • Setelah itu naskah teks
proklamasi hasil tulisan tangan
Soekarno diketik oleh ………
• Dalam proses pengetikan, naskah
proklamasi mengalami beberapa
perubahan
1. Tulisan “tempoh” -----> “tempo”
2. Tulisan “wakil-wakil bangsa Indonesia
-----> “atas nama bangsa Indonesia
3. Tulisan “ Djakarta, 17-08-’05” ----->
“Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ‘05”.
Test 14
20. 8. Detik-detik Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
• Tepat hari Jum’at tanggal 17 Agustus’45 di
jalan Pegangsaan Timur No. 56 jam 10
dibacakan teks proklamasi kemerdekaan
• Setelah pembacaan teks dilaksanakan
pengibaran Bendera Merah Putih hasil
Jahitan Ibu Fatmawati
• Pengibar bendera dilakukan oleh Suhud
dan Latief Hendraningrat
dengan iringan lagu Indonesia Raya
ciptaan W.R. Supratman.
Test 15
21.
22.
23. Makna peristiwa Proklamasi 17
Agustus 1945
• Merupakan titik puncak
perjuangan bangsa Indonesia
mencapai kemerdekaan
• Indonesia terlepas dari belenggu
penjajahan asing
• Lahirnya negara Republik
Indonesia
24. B. Peristiwa Sesudah Proklamasi
1. Penyebarluasan Berita
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
a. Kegiatan Para Pemuda : para
pemuda menyebarkan berita
proklamasi melalui pamflet yang
dipasang di penjuru kota
b. Melalui siaran kantor berita
Domei yang sekarang lebih
dikenal dengan Antara
25. c. Melalui surat kabar Tjahaja yang
terbit di kota Bandung dan Soeara
Asia yang terbit di kota Surabaya
26. 2. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada
Diprakarsai oleh KomiteVan Actie Menteng 31,
dengan tujuan agar pemimpin Indonesia
dapat berbicara langsung di hadapan
rakyatnya, pada tanggal 19 Sepetember 1945
Makna rapat raksasa di Lap. Ikada
a. Mempertemukan pemerintah RI dengan
rakyatnya
b. Perwujudan kewibawaan pemerintah RI
di hadapan rakyat
c. Menggugah kepercayaan rakyat akan
kekuatan bangsa Indonesia sendiri
27. 3. Pernyataan Sultan Hamengku
Buwono IX
• Bahwa rakyat Ngayogyakarta
Hadiningrat bersifat kerajaan adalah
daerah istimewa dari negara RI
• Sultan memegang kekuasaan dalam
negeri Ngayogyakarta Hadiningrat
• Hubungan antara negeri Ngayogyakarta
Hadiningrat dengan pemerintah pusat RI
bersifat langsung bertanggung jawab
kepada Presiden Republik Indonesia
28. 4. Tindakan Heroik di Berbagai
Daerah
• Tindakan Heroik di Yogyakarta
Pada tanggal 26 September ‘ 45 semua
pegawai pemerintah dan instansi
perusahaan yang dikuasai Jepang
melakukan aksi pemogokan dan
mengumumkan bahwa kekuasaan di
daerah Yogyakarta telah berada di
tangan pemerintah RI
29. • Tindakan Heroik di Surabaya
Pada tanggal 22 September terjadi insiden
bendera di Hotel Yamato, yaitu orang-orang
Belanda bekas tawanan Jepang mengibarkankan
bendera Belanda di puncak tiang bendera Hotel
Yamato, yang memancing kemarahan para
pemuda.
Para pemuda meminta orang Belanda tersebut
menurunkan bendera tersebut, namun ditolak.
Akhir para pemuda memancat hotel dan
menurunkan bendera belanda, merobek yang
berwarna biru dan kembali mengibarkan
bendera Merah Putihnya saja.
30. • Tindakan Heroik di Sulawesi Selatan
Pada tanggal 19 Agustus ‘45 Dr. Sam Ratulangi
memimpin para pemuda untuk menegakkan
dan membela Proklamasi di Sulawesi Selatan
dengan merebut tempat-tempat penting
seperti stasiun radio dan masrkas Polisi
31. • Tindakan Heroik di Bali
Para pemuda yang tergabung dalam AMI
(Angkatan Muda Indonesia) dan PRI (Pemuda
Republik Indonesia) berusaha menegakkan
kedaulatan RI dengan merebut kekuasaan
dari tangan Jepang
32. • Tindakan Heroik di Palembang
Upaya penegakkan kedaulatan RI di
Pelembang adalah dalam bentuk upacara
pengibaran Bendera Merah Putih pada
tanggal 8 Oktober ‘ 45 yang di pimpin oleh Dr.
A. K. Gani. Peristiwa ini berlangsung damai
karena tidak perlawanan dari pihak Jepang.
33. C. Penegakan Kedaulatan dan
Pembentukan Pemerintahan RI
1. Sidang PPKI I (18 Agustus’ 45)
Menghasilkan keputusan :
• Mengesahkan rancangan UUD yang
telah disusun BPUPKI menjadi konstitusi
negara yang dikenal dengan UUD 1945
• Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno
dan Moh. Hatta sebagai presiden dan
wakil presiden
• Membentuk Komite Nasional Indonesia
34. • Ir. Soekarno dan Hatta terpilih
menjadi presiden dan wakil
presiden secara aklamasi atas
usulan Otto Iskandardinata
• Tujuan dibentuknya Komite
Nasional Indonesia adalah
membantu presiden dalam
melaksanakan tugasnya sebelum
terbentuknya DPR melalui pemilu
35. 2. Sidang PPKI II (19 Agustus ‘45)
Menghasilkan keputusan
• Dibentuknya 12 Departemen dan 4
Kementrian
• Pembentukan 8 Provinsi
36. 12 Departemen tersebut adalah
1. Dep. Dalam Negeri : R.A.A.Wiranatakusumah
2. Dep. Luar Negeri : Mr. Ahmad Soebardjo
3. Dep. Kehakiman : Prof. Dr. Soetomo
4. Dep. Kemakmuran : Ir. Surakhman Cokroadisuryo
5. Dep. Keuangan : Mr. A.A Maramis
6. Dep. Kesehatan : Dr. Buntaran Martoatmojo
7. Dep. Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
8. Dep. Sosial : Mr. Iwa Kusuma Sumantri
9. Dep. Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
10. Dep. Keamanan Rakyat : Supriyadi
11. Dep. Perhubungan : Abikusno Cokrosuyono
12. Dep. Pekerjaan Umum : Abikusno Cokrosuyono
37. 4 Kementrian
1. Menteri Negara : Wahid Hasyim
2. Menteri Negara : Dr. A. Amir
3. Menteri Negara : Mr. R.M Sartono
4. Menteri Negara : Otto Iskandardinata
38. 8 Provinsi Wilayah RI
1. Prov. Sumatera : T. Moh. Hasan
2. Prov. Jabar : Sutarjo Hadikusumo
3. Prov. Jateng : R. Panji Suroso
4. Prov. Jatim : R.A Suryo
5. Prov. Sunda Kecil : I Gusti Ketut Puja
6. Prov. Maluku : I Latuharhary
7. Prov. Sulawesi : G.S.S.J Ratulangi
8. Prov. Kalimantan :Ir. Pangeran Moh.
Noor
39. Sidang PPKI III (22 Agustus ‘45)
1. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
(Badan pembantu dan penasehat
Presiden. Ketua Kasman Singodimejo
2. Penetapan PNI sebagai partai tunggal
yang di ketuai Ir. Soekarno
3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat
(kumpulan organisasi militer dan
semimiliter yang ada dalam masyarakat,
ex : Peta, Seinendan, Keibodan, Heiho).
Tujuan BKR adalah memelihara
keselamatan dan keamanan masyarakat
40. Perubahan-perubahan Dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia Awal
1. Penambahan fungsi KNIP, berdasarkan
Maklumat Wakil Presiden no X tanggal 16
Oktober 1945, KNIP diberi kekuasaan
Legislatif untuk menentukan GBHN
2. Perubahan sistem pemerintahan Predensial
menjadi sistem Parlementer, beradasarkan
Maklumat Wakil Presiden no 3 tanggal 3
November 1945, mengenai pembentukan
Partai Politik (Sistem Multi Partai). Yang
dipimpin oleh seorang Perdana Menteri,
yaitu Sutan Syahrir
41. Perubahan-perubahan Dalam Sistem
Pemerintahan Indonesia Awal
3. Pembentukan Tentara Nasional Indonesia
BKR --- TKR --- TRI --- TNI
- Perubahan BKR – TKR karena kedatangan
Sekutu yang diboncengi NICA (5 Oktober
1945), dengan ketua Supriyadi
- Perubahan TRI - TNI berdasarkan Dekrit
Presiden 5 Mei 1947. Secara resmi
diumumkan TNI adalah 3 Juni 1947