2. • 6 Agustus 1945
2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di
Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh
Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang
menyerah kepada Amerika Serikat dan
sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan
oleh Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya.
https://youtu.be/x1HJgaktPeU
3. 7 Agustus 1945
BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia).
9 Agustus 1945
Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam
untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang
sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan
Indonesia pada 24 Agustus.
4. 10Agustus 1945
Sementara itu,di Indonesia,SutanSyahrir telah
mendengarberita lewatradiobahwaJepangtelah
menyerahkepadaSekutu.Para pejuang bawah tanah
bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan
menolak bentuk kemerdekaan yang diberikansebagai
hadiahJepang.Syahrir memberitahu penyair Chairil
Anwar tentang dijatuhkannya bom atom diNagasaki dan
bahwaJepang telahmenerimaultimatumdariSekutu
untuk menyerah.Syahrir mengetahuihal itumelalui
siaranradio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita
ini kemudiantersebar di lingkunganpara pemuda
terutama para pendukungSyahrir.
11Agustus 1945
Jepang melaluiMarsekalTerauchi di Dalat,Vietnam,
mengatakan kepadaSoekarno,Hatta danRadjiman
bahwa proklamasi kemerdekaanIndonesiadapat
dilaksanakandalambeberapa hari.
5. 14Agustus 1945
Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat (250 km di
sebelah timur laut dari Saigon), Syahrir mendesak agar Soekarno segera
memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat
sebagai tipu busukJepang, karenaJepang setiap saat sudahharus menyerah
kepadaSekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara
yang anti dan pro dengan Jepang. Hatta menceritakan kepada Sjahrir tentang hasil
pertemuan di Dalat.
Sementara ituSyahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan
bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka
akan menggunakan kekerasan.
Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkanke
seluruhJawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan. Soekarno belum yakin bahwa
Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat
menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal
jika para pejuang Indonesia belum siap, Soekarno mengingatkan Hatta bahwa
Syahrir tidak berhak memproklamasikankemerdekaan karena itu adalahhak
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
6. 15Agustus 1945
Jepang menyerah kepadaSekutu.Tentara danAngkatan Laut Jepang masih
berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan
di Indonesia ke tangan Belanda. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal
bertekuk lutut, Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei)
untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka).Tapi
kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersamaSoebardjo kemudiankekantor Bukanfu, Laksamana
Maeda, di Jalan Imam Bonjol. Maeda menyambut kedatangan mereka dengan
ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum
menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dariTokyo. Sepulang dari
Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul10 malam 16Agustus keesokan harinya
di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang
berhubungan denganUUD yang sehari sebelumnya telah disiapkan Hatta.
7. • 16 Agustus 1945
• Gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia
makin memuncak dilancarkan para pengikut Syahrir. Pada siang hari mereka
berkumpul di rumah Hatta, dan sekitar pukul 10 malam di rumah Soekarno.
Sekitar 15 pemuda menuntut Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan
melalui radio, disusul pengambilalihan kekuasaan. Mereka juga menolak rencana
PPKI untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 16 Agustus.
Peristiwa Rengasdengklok
Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno
dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa
Rengasdengklok. Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung
dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16
Agustus 1945 mereka menculik Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang
baru berusia 9 bulan) dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang
kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali
meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap
untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.
Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Yamamoto
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, bertemu dengan
Jenderal Yamamoto dan bermalam di kediaman wakil Admiral Maeda Tadashi.
Dari komunikasi antara Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini,
Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu,
dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan
8. Naskah Proklamasi
Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumpahan darah telah tidak
mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan anggota PPKI lainnya malam itu
juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang kemudian dibacakan
pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.
Sebelumnya para pemuda mengusulkan agar naskah proklamasi
menyatakan semua aparat pemerintahan harus dikuasai oleh rakyat
dari pihak asing yang masih menguasainya. Tetapi mayoritas anggota
PPKI menolaknya dan disetujuilah naskah proklamasi seperti adanya
hingga sekarang. Para pemuda juga menuntut enam pemuda turut
menandatangani proklamasi bersama Soekarno dan Hatta dan bukan
para anggota PPKI. Para pemuda menganggap PPKI mewakili Jepang.
Kompromi pun terwujud dengan membubuhkan anak kalimat “atas
nama Bangsa Indonesia” Soekarno-Hatta. Rancangan naskah
proklamasi ini kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
9. • Isi Teks Proklamasi
Isi teks proklamasi kemerdekaan yang singkat ini
adalah:
• Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l.,
diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang
sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
•
Di sini ditulis tahun 05 karena ini sesuai dengan tahun
Jepang yang kala itu adalah tahun 2605.
10. • Teks diatas merupakan hasil ketikan dari
Sayuti Melik (atau Sajoeti Melik), salah
seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam
persiapan proklamasi. Sementara naskah
yang sebenarnya hasil gubahan Muh.Hatta,
A.Soebardjo, dan dibantu oleh Ir.Soekarno
sebagai pencatat. Adapun bunyi teks naskah
otentik itu sebagai berikut:
11. • Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini
menjatakan
kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan
kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh
jang
sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 – 8 – ’45
Wakil2 bangsa Indonesia
12. • Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi:
• Naskah asli proklamasi yang ditempatkan di
Monumen Nasional
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua
dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari.
Teks proklamasi ditulis di ruang makan di laksamana
Tadashi Maeda Jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun
teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks
proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang
depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan
Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang
menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa
Indonesia.
13. TeksProklamasi Indonesia itu diketik olehSayuti
Melik. Pagiharinya, 17Agustus 1945, di kediaman
Soekarno, Jalan PegangsaanTimur 56 telah hadir
antara lainSoewirjo,Wilopo,Gafar Pringgodigdo,
TabranidanTrimurti.Acara dimulai pada pukul
10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh
Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa
teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah
dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan, disusul
dengan sambutan olehSoewirjo, wakil walikota
Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan
Pelopor.
14. Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak
dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit.
Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu
oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang
membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang
dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar,
hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka
tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.
• Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan
Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu- buru karena mereka tidak
mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka
menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak.
Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. Pada tanggal 18
Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil
keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang- Undang Dasar (UUD)
sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD
45.
15. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara
Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan
kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya
oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan
dibentuk kemudian.
Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto
Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden
dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama.
Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah
Komite Nasional.