SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
CYBER BULLYING THROUGH SOCIAL MEDIA IN
PERSPECTIVE ARTICLE 27 OF LAW NUMBER 19
OF 2016 CONCERNING ELECTRONIC
INFORMATION AND TRANSACTIONS
1. Komang Febrinayanti Dantes
2. Putu Riski Ananda Kusuma
3. Muhamad Jodi Setianto
FHIS UNDIKSHA 2023
LATAR BELAKANG
• Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangat pesat dan memberi pengaruh yang luas bagi
masyarakat.
• Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki ketergantungan antara satu orang dengan orang lainnya dan
membutuhkan interaksi dengan lingkungan melalui komunikasi di media sosial/internet.
• Pada masa sekarang sumber informasi sangat mudah didapatkan melalui internet yang mampu
menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan informasi tersebar luas tanpa
Batasan.
• Perkembangan yang pesat dalam teknologi internet dapat memunculkan kejahatan akibat penyalahgunaan
media sosial seperti Intimidasi dunia maya atau penindasan dunia maya yang kita kenal dengan cyber
bullying
• Perilaku cyber bullying merupakan pola kegiatan yang dilakukan oleh pelaku secara berulang yang
ditunjukkan untuk menakuti, membuat marah, mempermalukan, dan mengintimidasi mereka yang menjadi
sasaran, misalkan seperti menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting/ mengunggah
di sosial media foto, gambar, video memalukan tentang seseorang.
PERMASALAHAN
Tindakan Cyberbullying Di Media Sosial sebagai Bentuk
Kejahatan
Pengaturan Cyberbullying dalam ketentuan Pasal
27 Undang -Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian normatif.
Metode penelitian normatif adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara
kepustakaan melalui analisis peraturan perundang-undangan, menelaah sumber-
sumber hukum seperti literatur-literatur, jurnal, doktrin, dan contoh-contoh kasus
terkait.
HASIL & PEMBAHASAN
● Menurut Willard (2005), cyberbullying adalah perlakuan kejam yang dilakukan dengan sengaja kepada
orang lain dengan mengirimkan atau mengedarkan bahan yang berbahaya atau terlibat dalam bentuk-
bentuk agresi sosial menggunakan internet atau teknologi digital lainnya. Secara umum, bullying ini dinilai
sebagai suatu bentuk kejahatan dikarenakan oleh unsur – unsur yang ada dalam bullying tersebut, dimana
terdapat beberapa unsur yang dominan kearah negatif sehingga dinilai sebagai suatu tindak kejahatan,
seperti penindasan, penggencetan, perploncoan, pemalakan, pengucilan dan intimidasi.
● Pengaturan Pasal 27 UU ITE telah jelas mengatur mengenai larangan dalam melakukan cyberbullying
melalui media sosial yang meliputi pengancaman, hal yang berbau kesusilaan, pencemaran nama baik, dan
rasisme yang berbau SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Akibat dari pelanggaran terhadap isi
pasal tersebut yakni adalah sanksi pidana sesuai ketentuan dari UU ITE ini.
PENUTUP
Cyberbullying adalah salah satu jenis tindakan kejahatan yang dapat diancam dengan
sanksi pidana. Pengaturan penegakan hukum terhadap pelaku cyber bullying di
Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa upaya-upaya hukum dan diatur dengan
menggunakan Undang-Undang Nomer 11 Tahun 2008 Jo. Undang-Undang Nomer 19 Tahun
2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam Pasal 27 ayat (1), (2), (3), dan
ayat (4) Undang-Undang ini. Namun karena berkembang pesatnya jejaring sosial saat ini
masih terdapat beberapa unsur-unsur dari tindakan cyber bullying seperti Flaming,
Harrasment, Impersonation, Trikery, Exclusion dan Cyberstalking tidak termuat dalam
ketentuan yang diatur pada Pasal 27 UU ITE. UU ITE saat ini hanya termuat beberapa
unsur-unsur seperti penghinaan, pencemaran nama baik, dan pengancaman. Korban dari
tindakan cyber bullying di Indonesia juga sangat banyak terjadi, sehingga sangat
diperlukan pengaturan yang lebih lengkap dan lebih tegas untuk tindak pidana cyber
bullying ini.
THANKYOU

More Related Content

Similar to CYBER BULLYING THROUGH SOCIAL MEDIA IN PERSPECTIVE ARTICLE 27 OF LAW NUMBER 19 OF 2016 CONCERNING ELECTRONIC INFORMATION AND TRANSACTIONS

Etika Berinterinet - Bella Frasty.pptx
Etika Berinterinet - Bella Frasty.pptxEtika Berinterinet - Bella Frasty.pptx
Etika Berinterinet - Bella Frasty.pptxLittleBella1
 
Media Sosial: Manfaat dan Akibat
Media Sosial: Manfaat dan AkibatMedia Sosial: Manfaat dan Akibat
Media Sosial: Manfaat dan AkibatDamar Juniarto
 
sadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptx
sadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptxsadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptx
sadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptxKemangKres
 
Menertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdf
Menertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdfMenertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdf
Menertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdfDamar Juniarto
 
etika internet sehat untuk dunia pendidikan
etika internet sehat untuk dunia pendidikanetika internet sehat untuk dunia pendidikan
etika internet sehat untuk dunia pendidikanmastono7
 
Materi 5 : Dampak negatif tik
Materi 5 : Dampak negatif tikMateri 5 : Dampak negatif tik
Materi 5 : Dampak negatif tikNanang Kurniawan
 
BAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptx
BAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptxBAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptx
BAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptxssuserf4eff02
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxnurulsapura1
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxnurulsapura1
 
Cyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan PembuktiannyaCyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan PembuktiannyaAvinantaTarigan
 
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasiTIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasijackpopo
 
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digitalSituasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digitalDamar Juniarto
 
medsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptx
medsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptxmedsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptx
medsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptxMUHAMADBADRULAMINBIN
 
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055NurAzizah262
 

Similar to CYBER BULLYING THROUGH SOCIAL MEDIA IN PERSPECTIVE ARTICLE 27 OF LAW NUMBER 19 OF 2016 CONCERNING ELECTRONIC INFORMATION AND TRANSACTIONS (20)

Etika Berinterinet - Bella Frasty.pptx
Etika Berinterinet - Bella Frasty.pptxEtika Berinterinet - Bella Frasty.pptx
Etika Berinterinet - Bella Frasty.pptx
 
Bicara Atau Penjara
Bicara Atau Penjara Bicara Atau Penjara
Bicara Atau Penjara
 
Media Sosial: Manfaat dan Akibat
Media Sosial: Manfaat dan AkibatMedia Sosial: Manfaat dan Akibat
Media Sosial: Manfaat dan Akibat
 
sadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptx
sadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptxsadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptx
sadari-hukum-online-speech-di-media-sosial.pptx
 
Menertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdf
Menertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdfMenertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdf
Menertibkan Hoax Sebagai Dalih Represi Digital.pdf
 
etika internet sehat untuk dunia pendidikan
etika internet sehat untuk dunia pendidikanetika internet sehat untuk dunia pendidikan
etika internet sehat untuk dunia pendidikan
 
Materi 5 : Dampak negatif tik
Materi 5 : Dampak negatif tikMateri 5 : Dampak negatif tik
Materi 5 : Dampak negatif tik
 
Dampak negatif tik
Dampak negatif tikDampak negatif tik
Dampak negatif tik
 
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdfARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
ARTIKEL CYBERBULLYING FULL.pdf
 
PPT EPTIK
PPT EPTIKPPT EPTIK
PPT EPTIK
 
BAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptx
BAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptxBAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptx
BAB 7 - DAMPAK SOSIAL INFORMATIKA OK.pptx
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docx
 
teks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docxteks syarahan BM rendah.docx
teks syarahan BM rendah.docx
 
Cyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan PembuktiannyaCyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
Cyberbullying Pencegahan dan Pembuktiannya
 
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasiTIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
TIK_6. aspek sosial, budaya, ekonomi, etika dan legal dalam penggunaan informasi
 
Makalah cybercrime
Makalah cybercrimeMakalah cybercrime
Makalah cybercrime
 
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digitalSituasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
 
medsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptx
medsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptxmedsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptx
medsosmanfaatdanakibat-160715171838.pptx
 
Remaja dan internet
Remaja dan internetRemaja dan internet
Remaja dan internet
 
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
 

More from RiskiAnanda28

kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx
kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptxkelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx
kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptxRiskiAnanda28
 
Putu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptxPutu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptxRiskiAnanda28
 
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptxPutu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptxRiskiAnanda28
 
Presentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptxPresentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptxRiskiAnanda28
 
GUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdfGUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdfRiskiAnanda28
 
Civil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptxCivil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptxRiskiAnanda28
 

More from RiskiAnanda28 (8)

kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx
kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptxkelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx
kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx
 
Putu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptxPutu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptx
 
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptxPutu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
 
Presentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptxPresentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptx
 
GUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdfGUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdf
 
LPD.pptx
LPD.pptxLPD.pptx
LPD.pptx
 
Hukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptxHukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptx
 
Civil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptxCivil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptx
 

Recently uploaded

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 

Recently uploaded (12)

Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 

CYBER BULLYING THROUGH SOCIAL MEDIA IN PERSPECTIVE ARTICLE 27 OF LAW NUMBER 19 OF 2016 CONCERNING ELECTRONIC INFORMATION AND TRANSACTIONS

  • 1. CYBER BULLYING THROUGH SOCIAL MEDIA IN PERSPECTIVE ARTICLE 27 OF LAW NUMBER 19 OF 2016 CONCERNING ELECTRONIC INFORMATION AND TRANSACTIONS 1. Komang Febrinayanti Dantes 2. Putu Riski Ananda Kusuma 3. Muhamad Jodi Setianto FHIS UNDIKSHA 2023
  • 2. LATAR BELAKANG • Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangat pesat dan memberi pengaruh yang luas bagi masyarakat. • Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki ketergantungan antara satu orang dengan orang lainnya dan membutuhkan interaksi dengan lingkungan melalui komunikasi di media sosial/internet. • Pada masa sekarang sumber informasi sangat mudah didapatkan melalui internet yang mampu menyediakan semua informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan informasi tersebar luas tanpa Batasan. • Perkembangan yang pesat dalam teknologi internet dapat memunculkan kejahatan akibat penyalahgunaan media sosial seperti Intimidasi dunia maya atau penindasan dunia maya yang kita kenal dengan cyber bullying • Perilaku cyber bullying merupakan pola kegiatan yang dilakukan oleh pelaku secara berulang yang ditunjukkan untuk menakuti, membuat marah, mempermalukan, dan mengintimidasi mereka yang menjadi sasaran, misalkan seperti menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting/ mengunggah di sosial media foto, gambar, video memalukan tentang seseorang.
  • 3. PERMASALAHAN Tindakan Cyberbullying Di Media Sosial sebagai Bentuk Kejahatan Pengaturan Cyberbullying dalam ketentuan Pasal 27 Undang -Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
  • 4. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian normatif. Metode penelitian normatif adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara kepustakaan melalui analisis peraturan perundang-undangan, menelaah sumber- sumber hukum seperti literatur-literatur, jurnal, doktrin, dan contoh-contoh kasus terkait.
  • 5. HASIL & PEMBAHASAN ● Menurut Willard (2005), cyberbullying adalah perlakuan kejam yang dilakukan dengan sengaja kepada orang lain dengan mengirimkan atau mengedarkan bahan yang berbahaya atau terlibat dalam bentuk- bentuk agresi sosial menggunakan internet atau teknologi digital lainnya. Secara umum, bullying ini dinilai sebagai suatu bentuk kejahatan dikarenakan oleh unsur – unsur yang ada dalam bullying tersebut, dimana terdapat beberapa unsur yang dominan kearah negatif sehingga dinilai sebagai suatu tindak kejahatan, seperti penindasan, penggencetan, perploncoan, pemalakan, pengucilan dan intimidasi. ● Pengaturan Pasal 27 UU ITE telah jelas mengatur mengenai larangan dalam melakukan cyberbullying melalui media sosial yang meliputi pengancaman, hal yang berbau kesusilaan, pencemaran nama baik, dan rasisme yang berbau SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan). Akibat dari pelanggaran terhadap isi pasal tersebut yakni adalah sanksi pidana sesuai ketentuan dari UU ITE ini.
  • 6. PENUTUP Cyberbullying adalah salah satu jenis tindakan kejahatan yang dapat diancam dengan sanksi pidana. Pengaturan penegakan hukum terhadap pelaku cyber bullying di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa upaya-upaya hukum dan diatur dengan menggunakan Undang-Undang Nomer 11 Tahun 2008 Jo. Undang-Undang Nomer 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam Pasal 27 ayat (1), (2), (3), dan ayat (4) Undang-Undang ini. Namun karena berkembang pesatnya jejaring sosial saat ini masih terdapat beberapa unsur-unsur dari tindakan cyber bullying seperti Flaming, Harrasment, Impersonation, Trikery, Exclusion dan Cyberstalking tidak termuat dalam ketentuan yang diatur pada Pasal 27 UU ITE. UU ITE saat ini hanya termuat beberapa unsur-unsur seperti penghinaan, pencemaran nama baik, dan pengancaman. Korban dari tindakan cyber bullying di Indonesia juga sangat banyak terjadi, sehingga sangat diperlukan pengaturan yang lebih lengkap dan lebih tegas untuk tindak pidana cyber bullying ini.