SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
“OM SWASTYASTU”
PROGRAM STUDI
DOKTOR ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2023
Oleh :
Anak Agung Putu Wiwik Sugiantari
(NIM : 2290911008)
Komang Febrinayanti Dantes
(NIM : 2290911011)
Agus Surya Manika
(NIM : 2290911006)
TUGAS
PEMBENTUKAN HUKUM DAERAH
YANG BERDASARKAN NILAI-NILAI
PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA
What
Produk hukum yang meliputi perda, Perkada, PB KDH, Peraturan DPRD,
serta berbentuk keputusan yang meliputi keputusan kepala daerah,
keputusan DPRD, pimpinan DPRD, dan keputusan badan kehormatan
DPRD
Pembentukan hukum daerah dimaknai sebagai proses pembuatan
peraturan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, pembahasan,
teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan,
pengundangan dan penyebarluasan
Nilai dimaknai sebagai sesuatu yang memiliki harga, sebagai suatu hal
yang diyakini dipegang oleh seseorang sesuai dengan kehendak
nuraninya
Nilai persatuan dan kesatuan dalam sila ke 3 Pancasila menegaskan
bahwa bangsa Indonesia merupakan negara kebangsaan, bangsa yang
memiliki kehendak untuk bersatu, memiliki perangai persatuan nasib,
bangsa yang terikat pada tanah airnya.
Nilai persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh tanpa terpecah-
pecah dan kesatuan bermakna tunggal atau keseutuhan
Pembentukan Hukum Daerah Yang Berdasarkan Nilai-Nilai Persatuan
Dan Kesatuan Bangsa merupakan proses pembuatan peraturan yang
diyakini sesuai dengan kehendak hati nurani yang terkandung pada satu
keutuhan yang tunggal tanpa menimbulkan perpecahan
Why
Produk hukum daerah merupakan hasil proses legislasi oleh pembentuk
peraturan di daerah
Sebagai negara majemuk (plural), Kehadiran produk hukum daerah
sebagai bagian dari legislasi daerah seyogyanya selalu mengedepankan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa
Apabila produk hukum daerah tidak mengindahkan nilai-nilai persatuan
dan kesatuan maka akan menimbulkan gesekan dan perpecahan, produk
hukum daerah yang tidak memberikan rasa aman bagi masyarakat
minoritas dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
When
Pembentukan hukum yang mengedepankan nilai-nilai persatuan
kesatuan bangsa harus dilakukan semenjak proses awal legislasi tersebut
dilaksanakan sampai pada proses penyebarluasannya
Where
Nilai-nilai persatan dan kesatuan ditemukan dalam pembentukan produk
hukum daerah sampai pada substansi dari produk hukum daerah
tersebut.
Proses pembentukan hukum harus menginternalisasi nilai persatuan dan
kesatuan dengan menyerap aspirasi masyarakat dalam daerah tersebut
Who
Pembentukan hukum daerah yang berdasarkan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan dilakukan oleh penyelenggara negara yang membentuk hukum
itu sendiri dan ditujukan bagi masyarakat di daerah tersebut
How
Memformulasikan perundang-undangan yang efektif ada beberapa
kategori yang digunakan yaitu Rule ( Peraturan ), Oppurtunity (
kesempatan ), capacity ( kemampuan ), Communication ( komunikasi ),
Interest ( Kepentingan ), Process ( Proses ), dan Ideology ( ideologi ) yang
disingkat ROCCIPI
ROCCIPI mengkategorikan pentingnya ideologi sebagai unsur subyektif
dengan menentukan nilai-nilai dan sikap yang terkandung dalam
pembentukan peraturan baik secara nasional maupun daerah
Pola pembentukan produk hukum daerah berdasarkan nilai-nilai
Persatuan dan Kesatuan Bangsa:
Pertama: penarikan aspirasi masyarakat
setiap upaya untuk merencanakan lebih dahulu dilakukan dengan
menarik aspirasi masyarakat secara menyeluruh sehingga diperoleh
kesepakatan yang utuh dari masyarakat, namun dalam mencari aspirasi
yang utuh itu diwajibkan tanpa menimbulkan diskriminasi terhadap
kaum minoritas
Kedua:Menyusun naskah akademik
naskah awal yang memuat gagasan-gagasan pengaturan dan pokok-
pokok materi muatan bidang tertentu sebagai bahan pertimbangan yang
paling objektif dan rasional dalam penyusunan produk hukum daerah
Ketiga: Agar rumusan Ranperda memenuhi syarat formal,maka elite
dibantu tenaga perancang Perda sebagai tenaga fungsional yang
berkualitas dalam menyiapkan, mengolah, dan merumuskan Perda
Keempat: menyebarluaskan draft Ranperda kepada publik.
Penyebarluasan draft Ranperda dimaksudkan untuk memperoleh
tanggapan maupun usul-saran perbaikan dari publik
Kelima: saat pembahasan di legislatif, elite daerah mengundang dan
melibatkan elemen-elemen, stakeholders yang ada di masyarakat, untuk
ikut membahas dan memberi masukan dalam rangka penyempurnaan
Elemen-elemen ini terdiri atas :
1. Organisasi kemasyarakatan,
2. Lembaga swadaya masyarakat,
3. Perguruan tinggi,
4. Tokoh-tokoh masyarakat dengan berbagai latar belakangnya,
5. Pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap terbitnya Perda, dan
6. Kelompok-kelompok minoritas yang jika sebuah Perda diterbitkan
akan menyebabkan terdiskriminasinya hak-hak mereka, serta
7. Media massa.
SIMPULAN
1. Ketika diidentifikasi, masih ada beberapa produk hukum daerah yang
tidak menginternalisasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa
sehingga menimbulkan konflik
2. Pembentukan hukum daerah yang mengandung nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa tidak hanya dilihat dari segi materi produk hukum,
namun juga harus disikapi dari semenjak permulaan gagasan produk
hukum itu akan direncanakan, dan aspirasi masyarakat telah menjadi
dasar bentuk internalisasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa
“OM SANTHI SANTHI SANTHI OM”

More Related Content

Similar to kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx

Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptandhika perceka
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismIsnaldi Utih
 
Perlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalPerlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalAhmad Solihin
 
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptxNadnosWolfrider
 
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdfTUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdfkarisma46
 
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaruTugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaruairlangga03
 
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesiaPeranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesiaNurfa de ImoeLa
 
Politik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesiaPolitik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesiaaditurki
 
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 tugas ke 1.bustami jasri.pptx tugas ke 1.bustami jasri.pptx
tugas ke 1.bustami jasri.pptxBustamijasri
 

Similar to kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx (20)

Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
 
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
 
233938998.pdf
233938998.pdf233938998.pdf
233938998.pdf
 
Prinsip Dasar Hukum
Prinsip Dasar HukumPrinsip Dasar Hukum
Prinsip Dasar Hukum
 
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-pptPancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
Pancasila sebagai-sumber-dari-segala-sember-hukum-ppt
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
 
Perlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasionalPerlindungan hukum potensi nasional
Perlindungan hukum potensi nasional
 
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
2. POLITIK DAN SISTEM HUKUM-KONFIGURASI POLITIK HUKUM-OK.pptx
 
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdfTUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
TUGAS MAKALAH SOSHUM KARISMA SULASTRI.pdf
 
Law Sociology
Law SociologyLaw Sociology
Law Sociology
 
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negaraPeranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
 
DK-20170110-020451-9661.doc
DK-20170110-020451-9661.docDK-20170110-020451-9661.doc
DK-20170110-020451-9661.doc
 
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaruTugas makalah hukum perundang undangan terbaru
Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru
 
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesiaPeranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
 
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisiplinerKebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
 
Politik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesiaPolitik hukum-islam-di-indonesia
Politik hukum-islam-di-indonesia
 
Jenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan HukumJenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan Hukum
 
Makalah.docx
Makalah.docxMakalah.docx
Makalah.docx
 
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 tugas ke 1.bustami jasri.pptx tugas ke 1.bustami jasri.pptx
tugas ke 1.bustami jasri.pptx
 
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptxSISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
SISTEM HUKUM INDONESIA.pptx
 

More from RiskiAnanda28

Putu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptxPutu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptxRiskiAnanda28
 
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptxPutu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptxRiskiAnanda28
 
Presentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptxPresentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptxRiskiAnanda28
 
cyberbullying ICLSSE.pptx
cyberbullying ICLSSE.pptxcyberbullying ICLSSE.pptx
cyberbullying ICLSSE.pptxRiskiAnanda28
 
GUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdfGUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdfRiskiAnanda28
 
Civil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptxCivil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptxRiskiAnanda28
 

More from RiskiAnanda28 (8)

Putu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptxPutu Riski Ananda Kusuma.pptx
Putu Riski Ananda Kusuma.pptx
 
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptxPutu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
Putu Riski Ananda Kusuma (032024153026).pptx
 
Presentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptxPresentasi ICLSE.pptx
Presentasi ICLSE.pptx
 
cyberbullying ICLSSE.pptx
cyberbullying ICLSSE.pptxcyberbullying ICLSSE.pptx
cyberbullying ICLSSE.pptx
 
GUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdfGUGATAN-REKONVENSI.pdf
GUGATAN-REKONVENSI.pdf
 
LPD.pptx
LPD.pptxLPD.pptx
LPD.pptx
 
Hukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptxHukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptx
 
Civil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptxCivil Procedural Law.pptx
Civil Procedural Law.pptx
 

kelompok 2 PPT Tugas Hk.Masyarakat dan Pembangunan.pptx

  • 2. PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2023 Oleh : Anak Agung Putu Wiwik Sugiantari (NIM : 2290911008) Komang Febrinayanti Dantes (NIM : 2290911011) Agus Surya Manika (NIM : 2290911006) TUGAS PEMBENTUKAN HUKUM DAERAH YANG BERDASARKAN NILAI-NILAI PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
  • 3. What Produk hukum yang meliputi perda, Perkada, PB KDH, Peraturan DPRD, serta berbentuk keputusan yang meliputi keputusan kepala daerah, keputusan DPRD, pimpinan DPRD, dan keputusan badan kehormatan DPRD Pembentukan hukum daerah dimaknai sebagai proses pembuatan peraturan yang pada dasarnya dimulai dari perencanaan, pembahasan, teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, pengesahan, pengundangan dan penyebarluasan
  • 4. Nilai dimaknai sebagai sesuatu yang memiliki harga, sebagai suatu hal yang diyakini dipegang oleh seseorang sesuai dengan kehendak nuraninya Nilai persatuan dan kesatuan dalam sila ke 3 Pancasila menegaskan bahwa bangsa Indonesia merupakan negara kebangsaan, bangsa yang memiliki kehendak untuk bersatu, memiliki perangai persatuan nasib, bangsa yang terikat pada tanah airnya. Nilai persatuan berasal dari kata satu, yang berarti utuh tanpa terpecah- pecah dan kesatuan bermakna tunggal atau keseutuhan
  • 5. Pembentukan Hukum Daerah Yang Berdasarkan Nilai-Nilai Persatuan Dan Kesatuan Bangsa merupakan proses pembuatan peraturan yang diyakini sesuai dengan kehendak hati nurani yang terkandung pada satu keutuhan yang tunggal tanpa menimbulkan perpecahan
  • 6. Why Produk hukum daerah merupakan hasil proses legislasi oleh pembentuk peraturan di daerah Sebagai negara majemuk (plural), Kehadiran produk hukum daerah sebagai bagian dari legislasi daerah seyogyanya selalu mengedepankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Apabila produk hukum daerah tidak mengindahkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan maka akan menimbulkan gesekan dan perpecahan, produk hukum daerah yang tidak memberikan rasa aman bagi masyarakat minoritas dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
  • 7. When Pembentukan hukum yang mengedepankan nilai-nilai persatuan kesatuan bangsa harus dilakukan semenjak proses awal legislasi tersebut dilaksanakan sampai pada proses penyebarluasannya Where Nilai-nilai persatan dan kesatuan ditemukan dalam pembentukan produk hukum daerah sampai pada substansi dari produk hukum daerah tersebut. Proses pembentukan hukum harus menginternalisasi nilai persatuan dan kesatuan dengan menyerap aspirasi masyarakat dalam daerah tersebut
  • 8. Who Pembentukan hukum daerah yang berdasarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dilakukan oleh penyelenggara negara yang membentuk hukum itu sendiri dan ditujukan bagi masyarakat di daerah tersebut
  • 9. How Memformulasikan perundang-undangan yang efektif ada beberapa kategori yang digunakan yaitu Rule ( Peraturan ), Oppurtunity ( kesempatan ), capacity ( kemampuan ), Communication ( komunikasi ), Interest ( Kepentingan ), Process ( Proses ), dan Ideology ( ideologi ) yang disingkat ROCCIPI ROCCIPI mengkategorikan pentingnya ideologi sebagai unsur subyektif dengan menentukan nilai-nilai dan sikap yang terkandung dalam pembentukan peraturan baik secara nasional maupun daerah
  • 10. Pola pembentukan produk hukum daerah berdasarkan nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa: Pertama: penarikan aspirasi masyarakat setiap upaya untuk merencanakan lebih dahulu dilakukan dengan menarik aspirasi masyarakat secara menyeluruh sehingga diperoleh kesepakatan yang utuh dari masyarakat, namun dalam mencari aspirasi yang utuh itu diwajibkan tanpa menimbulkan diskriminasi terhadap kaum minoritas Kedua:Menyusun naskah akademik naskah awal yang memuat gagasan-gagasan pengaturan dan pokok- pokok materi muatan bidang tertentu sebagai bahan pertimbangan yang paling objektif dan rasional dalam penyusunan produk hukum daerah
  • 11. Ketiga: Agar rumusan Ranperda memenuhi syarat formal,maka elite dibantu tenaga perancang Perda sebagai tenaga fungsional yang berkualitas dalam menyiapkan, mengolah, dan merumuskan Perda Keempat: menyebarluaskan draft Ranperda kepada publik. Penyebarluasan draft Ranperda dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan maupun usul-saran perbaikan dari publik Kelima: saat pembahasan di legislatif, elite daerah mengundang dan melibatkan elemen-elemen, stakeholders yang ada di masyarakat, untuk ikut membahas dan memberi masukan dalam rangka penyempurnaan
  • 12. Elemen-elemen ini terdiri atas : 1. Organisasi kemasyarakatan, 2. Lembaga swadaya masyarakat, 3. Perguruan tinggi, 4. Tokoh-tokoh masyarakat dengan berbagai latar belakangnya, 5. Pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap terbitnya Perda, dan 6. Kelompok-kelompok minoritas yang jika sebuah Perda diterbitkan akan menyebabkan terdiskriminasinya hak-hak mereka, serta 7. Media massa.
  • 13. SIMPULAN 1. Ketika diidentifikasi, masih ada beberapa produk hukum daerah yang tidak menginternalisasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa sehingga menimbulkan konflik 2. Pembentukan hukum daerah yang mengandung nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa tidak hanya dilihat dari segi materi produk hukum, namun juga harus disikapi dari semenjak permulaan gagasan produk hukum itu akan direncanakan, dan aspirasi masyarakat telah menjadi dasar bentuk internalisasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa
  • 14. “OM SANTHI SANTHI SANTHI OM”