Makalah ini membahas tentang kejahatan di facebook, terutama yang dilakukan terhadap remaja. Beberapa contoh kejahatan yang diangkat antara lain cyber bullying, penipuan, dan penculikan. Kasus cyber bullying misalnya membuat akun palsu untuk melecehkan guru. Sementara penipuan dilakukan dengan memasang foto menarik untuk memperdaya korban. Makalah ini juga memberikan saran untuk mencegah kejahatan di facebook.
1. MAKALAH CYBERCRIME
KEJAHATAN DUNIA MAYA DALAM
FACEBOOK
Oleh :
Oleh :
Bika Alif Nur Faqih
H1L010043
TEKNIK INORMATIKA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2011
KATA PENGANTAR
2. 1
Internet sudah bukan menjadi sesuatu yang baru lagi bagi kita. Keberadaanya di
tengah-tengah masyarakat sangatlah membantu dalam menjalani kehidupan sehari-hari
manusia. Kebutuhan akan internet sudah menjadi candu yang sulit dihentikan. Hal ini
menyebabkan perkembangan dan perubahan dalam hal ekonomi sampai hal yang bersifat
sosial. Perkembangan yang sangat pesat ini menimbulkan berbagai dampak, baik yang positif
maupun negative. Hal negative ini disebabkan oleh banyaknya kejahatan dunia maya atau
yang sering disebut cybercrime.
Banyak sekali jenis-jenis cybercrime (kejahatan dunia maya) yang terjadi ditengah
semakin meningkatnya penggunaan internet oleh manusia. Dalam makalah ini, penulis akan
mengangkat masalah cybercrime ini terutama mengenai social networking (jejaring social).
Banyak sekali hal yang mungkin dapat dibahas dalam social networking, oleh karena itu
untuk membuat makalah ini lenih spesifik, penulis akan membahas mengenai kejahatan dunia
maya yang sedang digemari terutama oleh para remaja saat ini, yaitu facebook.
Makalah ini dibuat oleh penulis untuk melengkapi tugas mata kuliah Cybercrime,
selain itu makalh ini juga dibuat untuk memberikan informasi yang mungkin berguna bagi
pembaca. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam menyelasaikan tugas ini, termasuk dosen Mata Kuliah cybercrime.
Purwokerto, 3 April 2011
Penulis,
Bika Alif Nur Faqih
NIM.H1L010043
3. 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………… 3
B. PERUMUSAN MASALAH………………………………………………….. 4
BAB II ISI
A. TENTANG INTERNET, FACEBOOK, DAN KEJAHATANYA…………… 5
B. CONTOH KASUS……………………………………………………………. 6
C. MENCEGAH KEJAHATAN DI FACEBOOK……………………………… 9
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN………………………………………………………………. 11
B. SARAN DAN KRITIK………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 13
4. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Penggunaan internet oleh masyarakat luas selain menimbulkan berbagai keuntungan
yang dapat dimanfaatkan, tetapi juga menimbulkan berbagai kerugian. Houngton berpendapat
bahwa (Tjiptono, 2001 : 3) : Perkembangan internet terus berlangsung hingga kini. Di seluruh
dunia jumlah pemakai internet tercatat sekitar 3 juta orang pada tahun 1994. Di tahun 1996
tercatat lonjakan drastis, jumlah pemakai internet hingga sebanyak 60 juta pengguna, pada
tahun 1998 angka ini meningkat tajam hingga mencapai 100 juta pengguna dan untuk tahun
2005 diprediksi jumlah pengguna internet bakal mencapai 1 milyar pengguna.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan satu diantara tiga warga
Amerika Serikat meninggalkan televisi apabila mereka diminta memilih antara internet dan
televisi. Survei Media Research Internet Study menyatakan 41% orang lebih memilih internet
daripada televisi (Jawa Pos, 2001:1). Sebagai gambaran lain, Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna Internet di Indonesia diperkirakan
mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun antara 25 persen (Kompas, 8 Februari 2010).
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson
Sofres pada tahun 2009, pengguna Internet terbesar adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64
persen.Sementara berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, usia
0-8 tahuntergolong usia anak-anak dan sementara 15-19 termasuk golongan remaja.
Sebanyak 53 persendari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet,
sementara 19 persenmengakses via telepon seluler. Ini menunjukan bahwa internet adalah
sesuatu yang bekerja layaknya candu yang membuat seseorang yang menggunakanya untuk
pertama kali, akan merasa ketagihan untuk melakukanya lagi di waktu lain.
Terutama setelah muculnya berbagai situs jejaring social, yaituantara lain Friendster,
facebook, twiter, dan situs lain yang sejenis, yang membuat orang-orang rela menghabiskan
waktunya berjam-jam di depan computer demi berinteraksi melalui situs tersebut. Untuk saat
ini, situs yang sedang marak-maraknya digandrungi masyarakat, terutama para remaja adalah
facebook. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia
meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008 (Kompas, 8 Februari 2010). Seiring
5. 4
semakin berkembang peminatnya, saat ini facebook tidak hanya digunakan sebagai media
untuk saling bertemu dengan teman lama, saudara jauh, keluarga, dan orang-orang yang sulit
di temui di dunia nyata namun dapat di temukan di dunia maya melalui situs jejaring social
ini, tetapi facebook kini telah berkembang jauh mulai dari pemanfaatanya sebagai promosi
sampai sebagai ajang bisnis yang menggiurkan.
Perkembangan yang sangat baik ini harus kita sambut dengan gembira, namun sama
seperti hal-hal yang bermanfaat bagi khalayak umum lainya, kehadiran facebook juga
memberikan ruang dan kesempatan bagi penggunanya yang berniat tidak baik untuk
melakukan niat jahatnya.
B.PERUMUSAN MASALAH
Masalah tentang facebook ini sangatlah kompeks dan sulit untuk dipecahkan, sudah
begitu lekatnya facebook ini menempel dalam budaya masyarakat, sehingga masalah
kejahatan dunia maya ini bercampur kedalam hal yang bersifat social. Karena begitu luas
masalah ini maka penulis akan memberikan batasan-batasan agar pembahasan masalah ini
tidak terlalu melebar, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan spesifik sebagai berikut ini
:
1. Apakah yang dimaksud kejahatan dunia maya itu?
2. Apakah sebenarnya facebook itu?
3. Apakah manfaat dari facebook?
4. Apa sajakah contoh dari kejahatan di facebook?
5. Bagaimana cara menanggulanginya?
6. 5
BAB II
ISI
A.TENTANG INTERNET, FACEBOOK, DAN KEJAHATANYA.
Penggunaan internet yang telah merebak ke dalam masyrakat terutama remaja yang
masih memiliki kestabilan emosi yang masih rendah atau yang sering disebut dengan istilah
labil., mengakibatkan kehadiran internet menjadi racun dalam makanan, yang berarti internet
adalah sebagai kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat, namun di dalamnya terdapat
berbagai celah yang dimanfaatkan untuk melakukan tindak kejahatan. Tidak dapat dipungkiri
bahwa animo manusia terhadap penggunaan internet sebagai media komunikasi dan
informasi terus meningkat. Kecenderungan masyarakat untuk berkonsentrasi dalam
cyberspace merupakan bukti bahwa internet telah membawa kemudahan-kemudahan bagi
masyarakat. Bagi sebagian orang munculnya fenomena ini telah mengubah perilaku manusia
dalam berinteraksi dengan manusia lain, baik secara individual maupun secara kelompok. Di
samping itu, kemajuan teknologi tentunya akan berjalan bersamaan dengan munculnya
perubahan-perubahan di bidang kemasyarakatan Sebagaimana dikatakan oleh Satjipto
Raharjo4, ”banyak alasan yang dapat dikemukakan sebagai penyebab timbulnya suatu
perubahan di dalam masyarakat tetapi perubahan dalam penerapan hasil-hasil teknologi
modern dewasa ini banyak disebut-sebut sebagai salah satu sebab bagi terjadinya perubahan
sosial”.
Kehadiran internet telah membawa revolusi serta inovasi pada cara manusia
berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berhasil mengatasi masalah klasik
manusia, karena keterbatasan jarak, ruang, dan waktu tidak lagi menjadi kendala berarti.
Internet turut mengubah bentuk masyarakat dunia, dari masyarakat dunia lokal menjadi
masyarakat dunia global. Sebuah dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan
teknologi dan informasi yang begitu cepat dan besar dalam mempengaruhi peradaban umat
manusia. Terdapat desa yang besar dengan masyarakatnya saling mengenal serta menyapa
satu sama lain, sehingga dunia disebut sebagai the big village.
Mengawali tahun 2010, media massa di Indonesia mulai dari televisi, surat kabar,
tabloid, dan radio menginformasikan tentang kasus kriminal yang melibatkan salah satu situs
jejaring sosial yang sedang marak digunakan remaja di Indonesia, yaitu facebook.Berbagai
7. 6
macam alasan orang menggunakan facebook, mulai dari sekedar hiburan, mencari teman
baru, atau menjalin komunikasi dengan banyak orang melalui dunia maya. Banyak fitur yang
sediakan dari situs ini agar para penggunanya merasa tertarik dan nyaman. Namun, tak semua
dari fungsinya dapat berjalan dengan baik. Kejahatan dunia maya atau cybercrime tampaknya
semakin pesat pula, salah satunya kejahatan yang dilakukan adalah via facebook. Kasus
penipuan dan penculikan seakan menjadi kejahatan yang paling utama dari situs ini bagi yang
berniat melakukan kejahatan. Sebagai contoh, kejahatan yang marak diberitakan di media
massa berkaitan dengan penggunaan facebook oleh remaja adalah penipuan, prostitusi online,
human trafficikng, dan pencemaran nama baik (Juju,2010:73).
Dalam hal kehidupan sosial dunia maya, salah satu ancaman serius adalah cyber
bullying. Cyber bullying kurang lebih artinya tindak premanisme yang berlangsung di
internet. Bentuk perilakunya berupa pelecehan ataupun merendahkan seseorang yang
dilakukan secara online (terutama menggunakan facebook) maupun telepon seluler. Cyber
bullying memanfaatkan pesan SMS, email, instant messaging, blog, situs jejaring sosial dan
halaman web untuk mengganggu, mempermalukan dan mengintimidasi anak. Wujudnya bisa
bermacam-macam, beberapa diantaranya berupa penyebaran isu-isu palsu, mempublikasikan
foto-foto memalukan, pelecehan seksual, ancaman hingga tindakan yang berbuntut
pemerasan.
B. CONTOH KASUS
Contoh kasus cyber bullying (dikutip dari :www.bigswamp.wordpress.com) sebagai
berikut :
MANCHASTER (Berita SuaraMedia) – Penyalahgunaan situs jejaring sosial telah
memakan banyak korban, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan berbagai kalangan.
Bahkan guru pun kena dikerjai murid-muridnya melalui Facebook.
Satu dari tujuh staf pengajar menyebutkan mereka menjadi sasaran cyberbullying
yang dilancarkan oleh rekan atau murid-murid mereka.
Seorang anggota Association of Teachers and Lecturers (ATL) menyebutkan
bagaimana para pelaku cyberbullying membuat akun palsu dengan menggunakan nama
korban dan membuat keterangan profil yang menggambarkan si korban merupakan pedofilia.
8. 7
Diberitakan Telegraph, seorang guru senior di sekolah menengah negeri juga
mengungkapkan bahwa dirinya telah menjadi korban. “Akun Facebook saya dihack oleh
murid saya untuk digunakan mengirim pesan bohong kepada murid lain,” ujarnya.
Bahkan ada siswa membuat akun Facebook palsu yang mencatut nama guru dan
menyebutkan bahwa sang guru senang berhubungan seks dengan remaja putra maupun putri.
Contoh pelecehan lain misalnya dengan membobol akun Facebook guru kemudian
menyebarkan pesan atau gambar tak senonoh ke siswa lain.
Pada konferensi tahunan ATL di Manchester, para aktivis organisasi ini menangani
dengan serius kasus „cyberbullying‟ yang dilakukan murid-murid kepada gurunya atau ke
sesama temannya.
Sebuah survei menyebutkan, sekira 14 persen guru mengaku pernah emnjadi korban
cyberbullying. Persentase ini tak hanya mencakup kasus cyberbullying di situs jejaring sosial,
tapi termasuk juga video atau film yang diposting di situs berbagai video YouTube.
“Terdapat banyak insiden cyberbullying yang terkuak dalam survei ini, yang
membuat korban sangat terganggu,” kata Sekretaris Umum ATL Mary Bousted.
“Sekolah-sekolah dan perguruan tinggi perlu memiliki peraturan tegas untuk
menghadapi hal ini dan memastikan para siswa mendapat hukuman yang sesuai,” tandasnya.
Menurut Mary, sekolah dan kampus perlu menerbitikan kebijakan terkait hal ini dan
meyakinkan agar para murid menerima hukuman yang sesuai atas perbuatannya.
Studi ini juga menemukan bahwa kepala sekolah kerap memperingatkan stafnya
untuk tidak memposting foto atau detail informasi mencurigakan terkait kehidupan pribadi
mereka, dan hampir seperempat guru menyebutkan bahwa mereka diminta menghilangkan
informasi detail pada profil akun jejaring sosial mereka.
Inggris – Facebook seringkali disalahgunakan untuk melakukan hal-hal tidak baik.
Salah satu yang memprihatinkan adalah situs jejaring itu digunakan siswa untuk melecehkan
para guru.
Semantara itu, Di Indonesia sendiri, kasus serupa juga pernah terjadi, kasus guru
menjadi korban olok-olok siswa terjadi di SMU Negeri 4 Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Imbasnya, para siswa yang mengolok-olok dikeluarkan dari sekolah.(www.suaramedia.com).
Kasus lain yang telah diselesaikan oleh kepolisian di Indonesia adalah sebagai berikut
:
Beberapa waktu lalu, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penipuan yang
dilakukan warga negara Liberia melalui dunia maya. Dengan cara memasang foto pria
berwajah tampan dan bertubuh atletis, pelaku yang berinisial MRGG, 45 tahun, berhasil
9. 8
memperdaya sejumlah janda kaya. Salah satunya berinisial RN, yang tertipu hingga Rp5
miliar.
Tersangka MRGG menggunakan nama Josh untuk berkenalan dengan para
korbannya. Tersangka bahkan juga memasang foto dengan seorang anak di pantai. “Korban
terkesan dan menganggap pelaku adalah pria yang menyayangi keluarga,” terang Hermawan.
Setelah berhasil berkenalan. MRGG mulai merayu dan mengatur janji dan meyakinkan untuk
menikahi korban. Hal ini membuat korban menjadi lupa diri dan termakan bujuk rayu
tersangka. Ini terjadi meski korbannya belum sekalipun berjumpa.
“Komunikasi dilakukan melalui chating dan telepon genggam. Meski tak pernah
bertemu, namun RN percaya dengan sosok Josh yang tergambar di akun Facebook itu,”
pungkas Kasat. Saat korban diyakini telah terjerat, tersangka kemudian mengatakan dirinya
membutuhkan uang untuk biaya perobatan di rumah sakit. Bahkan, dirinya meminta anak
kecil untuk berteriak meminta tolong karena ayahnya harus dirawat di rumah sakit dan
membutuhkan banyak uang.
Dalam kasus ini, RN yang merasa iba dan telah jatuh cinta percaya dan rela
memberikan uang hingga Rp5 miliar. Sebagian uang ditransfer ke bank di Thailand dan ada
yang diambil langsung tersangka dengan berpura-pura menjadi kurir „Josh‟. Penipuan ini
terbongkar setelah korban sadar dirinya telah dibohongi karena tak kunjung dinikahi dan
kemudian melapor ke Polda Metro Jaya. Melalui penelusuran, Satuan Cyber Crime
menangkap tersangka di rumahnya di Centex, Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu 2 Februari
2011 lalu.
Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti berupa uang dengan mata uang
Euro, Bath, Dolar AS, dan Rupiah, sebuah laptop, iPad, dan beberapa telepon genggam
dengan total nilai Rp260 juta. Hasil pemeriksaan, tersangka merupakan jaringan penipu
internasional yang anggotanya tersebar di berbagai negara seperti Thailand, Malaysia dan
Indonesia. Menurut catatan rekening koran milik pelaku di sejumlah bank, aksi penipuan
telah dilakukan sejak 2006.
Hingga kini polisi masih memburu pria berinisial Br yang juga diketahui adalah
pelaku penipuan di dunia maya. Sebagai langkah awal, polisi akan mengeluarkan red notice
daftar pencarian orang (DPO) pria warga negara Liberia itu. Sementara tersangka yang kini
ditahan akan dicekal. Lebih jauh Hermawan, mengimbau masyarakat pengguna situs jejaring
sosial agar tidak mudah percaya, dan selektif untuk memilih teman.
10. 9
C. MENCEGAH KEJAHATAN DI FACEBOOK
Satuan Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan
memperbanyak imbauan kepada masyarakat melalui situs jejaring sosial Facebook yang
berisi agar masyarakat waspada terhadap berbagai aksi penipuan di sosial media. Kepala
Satuan Cyber Crime, Ajun Komisaris Besar Hermawan, mengungkapkan, semua imbauan itu
dilakukan karena banyak kasus penipuan dengan media dunia maya. “Jejaring sosial seperti
Friendster dan Facebook banyak dimanfaatkan pelaku kejahatan. Dalam bentuk permintaan
uang ataupun penjualan barang secara fiktif,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, imbauan kepada masyarakat akan disampaikan melalui Facebook
agar masyarakat lebih mewaspadai penipuan. Polisi mengingatkan bila ingin memberikan
uang atau membeli barang, lebih baik bertemu langsung dan tidak hanya melalui dunia maya.
Maraknya pencurian account facebook yang digunakan untuk tindakan yang tidak
baik oleh para cracker, membuat resah para pengguna dari facebook itu sendiri. Keberadaan
para cracker ini dapat menimbulkan berbagai macam hal buruk yang luar biasa yang tentunya
tidak kita inginkan kelangsunganya. Ulah mereka mengobrak-abrik account yang merupakan
privasi seseorang membuat kita yang menjadi pengguna harus membentengi diri dari
kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan dari sisi negative facebook itu sendiri, yang
tentunya disebabkan oleh kejahatan dunia maya ini (cybercrime). Beberapa tips bagi para
pengguna facebook agar terhindarkan dari hal-hal yang teah disebutkan diatas adalah sebagai
berikut :
1. Usahakan untuk menyeleksi permintaan pertemanan, jangan langsung terima
begitu saja.
2. Jangan mudah percaya kepada orang yang baru kita kenal melalui pertemanan di
facebook.
3. Jangan berikan semua informasi pribadi kita secara lengkap dan mendetail.
Usahakan sembunyikan informasi yang tidak perlu.
4. Gunakan fasilitas yang ada pada facebook sebaik mungkin, usahakan jangan
berlebih.
5. Jika mendapati link yang mencurigakan, baik nerupa e-mail ataupun yang ada
pada wall, jangan pernah mencoba untuk mengkliknya.
6. Periksa alamat facebook di address bar, pastikan alamat tersebut terisi dengan
alamat asli facebook yaitu www. Facebook.com, tanpa diikuti oleh huruf-huruf
lain. Sebab jika alamat facebook yang ada di addressbar diikuti oleh kata atau
11. 10
huruf lain, maka besar kemungkinan alamat tersebut adalah palsu. Halaman ini
sengaja di buat oleh para hacker yang ingin memanfaatkan kecerobohan pengguna
facebook yang tidak memperhatikan alamat. Mereka membuat fake login,
halaman awal yang sangat mirip dengan facebook, namun nantinya
usename/alamat e-mail dan password yang kita ketikan akan segera diketahui oleh
para hacker setelah kita klik masuk. Jadi telitilah dengan seksama alamat facebook
yang ada pada addresbar.
7. Jangan pernah menyamakan password untuk e-mail dengan password untuk
facebook. Atau account-account lainya yang anda miliki, karena sangat mudah
ditebak oleh seorang cracker, jika cracker tersebut mengetahui salah satu
password yang anda miliki, maka semua account anda yang memiliki password
samapun dengan mudah dibobol.
8. Jangan gunakan password yang mudah untuk ditebak seperti tanggal lahir, nama,
atau yang lain. Gunakan kombinasi antara huruf dan angka.
9. Jika sering online di warnet, maka waspadalah, karena tidak menutup
kemungkinan computer yang kita pakai telah dipasang keylogger (semacam
software untuk memata-matai aktiitas kita, termasuk merekamnya) oleh para
cracker yang tidak bertanggung jawab.
12. 11
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kejahatan dunia maya (cybercrime) adalah suatu bentuk tindak kejahatan yang terjadi
di dunia maya. Meskipun dilakukan di dunia maya yang secara harfiah merupakan bunia
yang semu, namun dampak yang dirasakan oleh para korbanya nyata, bahkan sudah ada
undang-undang yang mengatur tentang kejahatan dunia maya ini, yaitu Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik. Hal ini merepresentasikan betapa besarnya akibat yang
timbul.
Kasus kejahatan di dunia maya ini sebagian besar terjadi facebook. Yaitu sebuah situs
jejaring social yang menjadi media interaksi, komunikasi, dan pertemanan secara elektronik.
Facebook memberikan banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil dan gali dari dalamnya.
Mulai dari sekedar hanya mencari teman yang telah lama dan jauh berpisah, sampai pada
pemanfaatan yang bersifat ekonomi dan bisnis yang mendatangkan keuntungan materiil.
Namun banyak sekali kasus kejahatan yang dapat terjadi pada facebook. Diantaranya
adalah pelecehan, pencemaran nama baik, penipuan, bahkan sampai kejahatan yang berbuntut
kepada penculikan, pemerkosaan, dan telebih lagi pembunuhan.
Oleh karena dibalik dari manfaatnya yang sangat besar terdapat berbagai efek
negative yang sangat merugikan, maka kita sebagai pengguna dunia maya terutama facebook,
dituntut kebijaksanaan dan kehati-hatianya dalam menggunakan situs jejaring social ini.
Sebab jika bukan mulai dari diri kita sendiri yang memulai membentengi diri dari hal-hal
buruk yang kemungkinan timbul, maka akan semakin besar kesempatan kejahatan duia maya
ini menyambangi kita.
13. 12
B. SARAN DAN KRITIK
Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam makalah ini dan jauh dari kata
sempurna. Karena sesempurna apapun hasil kerja seseorang, pasti ada kekuranganya, atau
yang dalam peribahasa sering dikatakan bahwa “tiada gading yang tak retak”. Selain itu,
penulis sebagai manusia juga menyadari kekuranganya. Maka dari itu penulis sangat
mengaharapkan kritik dan saran agar dapat menyempurnakan makalah ini dan mebuatnya
lebih bermanfaat.
14. 13
DAFTAR PUSTAKA
www.bigswamp.com “kasus-kasus cybercrime part IV : cyberbullying”.
www.tkjlover.web.id “Tips Mencegah Penipuan Lewat Facebook”.
www.ruanghati.com “[Penting] Tips Agar Tidak Jadi Korban Penipuan Via
Facebook”.
Ratih Dwi Kusumaningtyas dalam Skripsi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran”
Jawa Timur 2010, yang bertema “Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Media
Sosial Online (Facebook) sebagai Saluran Self Disclosure Remaja Putri di Surabaya”.
Niken Olivia Kusumadewi Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP SEMARANG yang
bertema “Pengalaman Komunikasi Orangtua dan Remaja dalam Memahami Dampak
Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook”.