SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Pribadi Dan Berpisahpun Harus Diatas Manhaj
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=221&bagian=0
Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Prib...
Kategori :
Bai'at Sunnah & Bid'ah
Tanggal : Senin, 16 Februari 2004 17:41:59 WIB
AL-BAI'AH BAINA AS-SUNNAH WAL AL-BID'AH 'INDA AL-JAMA'AH AL-ISLAMIYAH
[BAI'AT ANTARA SUNNAH DAN BID'AH]
Oleh
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
Bagian Ketiga dari Sembilan Tulisan [3/9]
PENGANTAR [3/3]
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen harus dengan manhaj Islam, fikrah dan syari'at Allah.
Bahkan terhadap individu, tanzhim-tanzhim, jama'ah-jama'ah atau pemerintah-pemerintah yang semuanya
sebagai tempat salah dan benar. Karena bencana, kesenjangan, penyakit dan wabah akan menyusup dalam
kehidupan Islam dari celah penyimpangan terhadap barometer ini atau usaha merampasnya dari tangan
seorang muslim.
Dari sana dapat dipahami bahwa kemaksuman semu diberikan atas sebagian orang, rekomendasi-rekomendasi
yang menggelikan yang dibuat untuk berbuat semaunya adalah awal keruntuhan. Karena, ini adalah permulaan
praktik penggunaan tujuan-tujuan dan bukan mengemban tanggung jawab. Kadang-kadang hal ini merupakan
sifat manusia tatkala dikuasai masa-masa tak berdaya atau menimpa kepada mereka keadaan-keadaan genting,
intimidasi pemikiran secara terus menerus, atau rusaknya suasana politik, sehingga hukum dibeda-bedakan
menurut orangnya, dan dibentuk penipuan terhadap syariat dalam bentuk sesuatu yang diada-adakan. Serta
menumbuh tingkatkan ahli fikih penguasa, baik penguasa harta, pemerintah atau jabatan. Lalu ditakwilkan
hadits-hadits dan ayat-ayat menurut kemauan hawa nafsunya. Akibatnya seseorang tidak boleh mengetahui
bahwa mengajak untuk komitmen dengan manhaj merupakan barometer dan standard kebenaran dan
kebatilan. Sedang tidak iltizam (komitment) dengan seseorang dituduh sebagai sikap ragu terhadap pribadi,
merusak perjuangan dan menjauhkan diri dari jama'ah kaum muslimin secara keseluruhan.
Hal ini bukan perkara yang seorang muslim boleh memilihnya. Tetapi pada hakekatnya merupakan
pembenaran terhadap langkah kehidupan kaum muslimin dalam berjama'ah dan menghilangkan terisolirnya
seseorang dari kehidupan manusia serta upaya berpegang teguh dengan Islam. Karena Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam dengan sabdanya.
"Artinya : Dan dua orang yang saling bercinta karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah di atas keadaan
yang demikian" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah]
Maka persatuan harus di atas manhaj, bukan di atas pribadi-pribadi. Berpisahpun harus di atas manhaj, bukan
Halaman 1/3
Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Pribadi Dan Berpisahpun Harus Diatas Manhaj
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=221&bagian=0
di atas pribadi-pribadi. Kecuali dalam keadaan hilang akal, dan tidak mampu menlihat kebenaran (al-haq)
dengan benar disebabkan fanatik golongan, pribadi, ikatan dan kaum. Atau pada keadaan tidak adanya
kemauan yang kuat untuk ber-iltizam dengan agama ini. [1]
Ringkasnya ialah : Termasuk pandangan yang salah adalah keyakinan bahwa praktik mengkritik, saling
menasehati, amar ma'ruf dan nahi mungkar akan menimbulkan kekacauan di barisan Islam dan kegoncangan
dalam beramal. Padahal suatu barisan atau jama'ah yang takut untuk berdialog dengan pobhi untuk saling
memberi nasehat, apalagi setan memberi kerancuan kepada sebagian anggotanya bahwa amar ma'ruf dan nahi
mungkar akan merusak keberdayaannya adalah jamaah yang tidak dapat dipercaya, tidak berhak untuk
langgeng dan tidak punya keahlian untuk mengemban risalah Islam yang tuntunan utamanya adalah amar
ma'ruf dan nahi mungkar. Maka orang yang tidak punya sesuatu, tidak mungkin akan memberikan sesuatu
tersebut.
Sesungguhnya membuang praktik saling menasehati, menahannya dan menghempaskannya, akan
menimbulkan bahaya besar yang akan menimpa pada permasalahan pokok bagi keberlangsungan bentuk
amalan dan dakwah. Karena sarana (yaitu saling menolong di dalam perjalanan suatu jama'ah untuk sampai
kepada kebaikan yang lebih besar) berubah menjadi tujuan menurut batasan jama'ah tersebut. Sesungguhnya
sifat egois dan intimidasi pemikiran yang ada pada sebagian aktifis Islam, merupakan akibat dari hilangnya
medan perbuatan keimanan yang kokoh yang dapat melahirkan sifat tawadhu', lemah lembut dan akhlak yang
mulia. Pada akhirnya muncul kelompok-kelompok kecil, semacam sekte-sekte baru, sehingga terpecahlah
kemampuan berpikir, timbul golongan-golongan dan hilang persatuan, menjadi goncang tangga menuju
keutamaan, hilang tempat menghimpun permasalahan-permasalahan, berhenti pekerjaan yang menghasilkan.
Sarana-sarana berubah menjadi tujuan (sebagaimana kami telah jelaskan). Gambaran Islam hanya berkisar
pada figur-figur yang permasalahan Islam tidak dilihat kecuali dari mereka. Kesungguhan beramal berubah
menjadi pekerjaan untuk mendapatkan rekomendasi, lalu pekerjaan memperoleh rekomendasi ini menjadi
dominan pada saat memahami studi sebab-sebab terjadinya kemunduran.
Permasalahan ini tidak akan bisa diobati kecuali dengan cara membiasakan berfikir, berdialog dan berpegang
teguh dengan adab berselisih yang Islami. Menjadikan amalan yang disyari'atkan sebagai prinsip-prinsip,
sedang pemikiran-pemikiran bukan untuk sarana bagi figur-figur tertentu. Karena akidah tempatnya adalah di
hati. Tidak ada kekuasaan bagi seorangpun kecuali kekuasaan dalil. Dan menerima sesuatu dengan apa adanya
hendaknya dibiasakannya (berhenti pada dalil). Allah subhanahu wa Ta'ala mengabarkan kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa tujuan diutusnya beliau adalah memberikan rahmat kepada alam semesta.
Allah berfirman.
"Artinya : Tidaklah engkau diutus kecuali sebagai rahmat bagi semua alam" [Al-Anbiya' : 107]
Dan berfirman.
"Artinya : Engkau bukanlah sebagai penguasa bagi mereka" [Al-Ghasyiyah : 22]
Dan Allah berfirman kepada Nabi-Nya juga.
"Artinya : Apakah kamu memaksa manusia agar mereka menjadi orang yang beriman ?" [Yunus : 99]
Dan berfirman.
"Artinya : Seandainya engkau kasar dan keras hati, niscaya mereka lari darimu" [Ali-Imran : 159]
Inilah sebagian langkah-langkah utama dalam berdakwah kepada Allah dan menyebarkan rahmat bagi semua
alam. [2]
[Disalin dari kitab Al-Bai'ah baina as-Sunnah wa al-bid'ah 'inda al-Jama'ah al-Islamiyah, edisi Indonesia Bai'at
Halaman 2/3
Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Pribadi Dan Berpisahpun Harus Diatas Manhaj
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=221&bagian=0
antara Sunnah dan Bid'ah oleh Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid, terbitan Yayasan Al-Madinah, penerjemah
Arif Mufid MF.]
_________
Foote Note.
[1] Nadzarat fi Masirah al-Amal al-Islami, hal. 21-22, Umar Ubaid Hasanah
[2] Idem, hal. 36-37, Umar Ubaid Hasanah
Halaman 3/3

More Related Content

What's hot

What's hot (19)

Politik
PolitikPolitik
Politik
 
Konsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
Konsep Al Quran Tentang KepemimpinanKonsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
Konsep Al Quran Tentang Kepemimpinan
 
Dakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasanDakwah tanpa kekerasan
Dakwah tanpa kekerasan
 
Ta'rif Hizbut Tahrir
Ta'rif Hizbut TahrirTa'rif Hizbut Tahrir
Ta'rif Hizbut Tahrir
 
Aswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyahAswaja an-nahdliyah
Aswaja an-nahdliyah
 
Tegardi jalandakwah
Tegardi jalandakwahTegardi jalandakwah
Tegardi jalandakwah
 
Ketentuan salat jumat
Ketentuan salat jumatKetentuan salat jumat
Ketentuan salat jumat
 
Kepemimpinan kristen
Kepemimpinan kristenKepemimpinan kristen
Kepemimpinan kristen
 
Pendidikan dan peranan lelaki
Pendidikan dan peranan lelakiPendidikan dan peranan lelaki
Pendidikan dan peranan lelaki
 
Pemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam IslamPemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam Islam
 
24277864 menghormati-hak-orang-lain
24277864 menghormati-hak-orang-lain24277864 menghormati-hak-orang-lain
24277864 menghormati-hak-orang-lain
 
Gerakan pemikiran
Gerakan pemikiran Gerakan pemikiran
Gerakan pemikiran
 
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin DuniaBuku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
 
Kanseling menurut perspektif islam
Kanseling menurut perspektif islamKanseling menurut perspektif islam
Kanseling menurut perspektif islam
 
Amal jamai syaikh musthafa masyhur
Amal jamai   syaikh musthafa masyhurAmal jamai   syaikh musthafa masyhur
Amal jamai syaikh musthafa masyhur
 
rijalud daulah
rijalud daulahrijalud daulah
rijalud daulah
 
Leadership in Islam
Leadership in IslamLeadership in Islam
Leadership in Islam
 
Aswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikrAswaja sbg manhajul fikr
Aswaja sbg manhajul fikr
 
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERNBUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
BUKU TANDA KEDATANGAN DAJJAL DI ERA MODERN
 

Similar to PERSATUAN MANHAJ

Realita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRealita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRa Hardianto
 
Realita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRealita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRa Hardianto
 
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurSaatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurRa Hardianto
 
Kepribadian Muslimah
Kepribadian MuslimahKepribadian Muslimah
Kepribadian Muslimahiqbalgoh
 
Nasehat untuk pendiri organisasi
Nasehat untuk pendiri organisasiNasehat untuk pendiri organisasi
Nasehat untuk pendiri organisasijenal sobari
 
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihanPerpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihanRa Hardianto
 
Penyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyah
Penyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyahPenyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyah
Penyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyahRa Hardianto
 
Ikhwanul muslimin
Ikhwanul musliminIkhwanul muslimin
Ikhwanul musliminAbu Jakaria
 
1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.ppt
1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.ppt1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.ppt
1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.pptDodoAnwar2
 
Menguatkan barisan dakwah
Menguatkan barisan dakwah Menguatkan barisan dakwah
Menguatkan barisan dakwah suwartono SIP
 
Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013
Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013
Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013MohdTajuddin
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
 
Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...
Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...
Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...Ra Hardianto
 
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxAmaliaJuaddy
 
Baiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ahBaiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ahpebriyanti
 
1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.ppt
1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.ppt1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.ppt
1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.pptakangguru1
 
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidahNurul Fatin
 
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdfPeran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf27SalsabilaFaradibaZ
 
Ukhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyahUkhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyahAbdullahzXz
 

Similar to PERSATUAN MANHAJ (20)

Realita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRealita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islam
 
Realita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islamRealita kebangkitan-islam
Realita kebangkitan-islam
 
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujurSaatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
Saatnya ahlu-haq-berlaku-jujur
 
Kepribadian Muslimah
Kepribadian MuslimahKepribadian Muslimah
Kepribadian Muslimah
 
Nasehat untuk pendiri organisasi
Nasehat untuk pendiri organisasiNasehat untuk pendiri organisasi
Nasehat untuk pendiri organisasi
 
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihanPerpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
Perpecahan mesti-diiringi-dengan-ancaman-berbeda-halnya-perselisihan
 
Penyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyah
Penyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyahPenyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyah
Penyebab terhinanya-kaum-muslimin-pentingnya-tasfiyah-dan-tarbiyah
 
Ikhwanul muslimin
Ikhwanul musliminIkhwanul muslimin
Ikhwanul muslimin
 
1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.ppt
1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.ppt1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.ppt
1.1.1.22.045-Ghazwul-Fikri.ppt
 
Menguatkan barisan dakwah
Menguatkan barisan dakwah Menguatkan barisan dakwah
Menguatkan barisan dakwah
 
Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013
Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013
Mohd tajuddin ahmad d20112054651 tugasan individu hia3013
 
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahPenutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Penutup kitab-min-ushul-aqidah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
 
Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...
Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...
Pendapat yang-wasath-tepat-benar-perihal-fiqhul-waqi-serta-kewajiban-saling-c...
 
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
 
Baiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ahBaiat sunnah vs bid'ah
Baiat sunnah vs bid'ah
 
1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.ppt
1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.ppt1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.ppt
1.1.1.22.045 Ghazwul Fikri.ppt
 
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
186677588 modul-pim-3112-pengajian-akidah
 
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdfPeran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
Peran Umat Beragama Dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera.pdf
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
 
Ukhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyahUkhuwah islamiyah
Ukhuwah islamiyah
 

More from Ra Hardianto

Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2Ra Hardianto
 
Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2Ra Hardianto
 
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Ra Hardianto
 
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ahQunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ahRa Hardianto
 
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahSejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahRa Hardianto
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2Ra Hardianto
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2Ra Hardianto
 
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Ra Hardianto
 
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiSebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiRa Hardianto
 
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...Ra Hardianto
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2Ra Hardianto
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Ra Hardianto
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Ra Hardianto
 
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyahRukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyahRa Hardianto
 

More from Ra Hardianto (20)

Riba merajalela
Riba merajalelaRiba merajalela
Riba merajalela
 
Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2Realita perpecahan-umat-2-2
Realita perpecahan-umat-2-2
 
Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2Realita perpecahan-umat-1-2
Realita perpecahan-umat-1-2
 
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
Rasulullah menjelaskan-thaifah-al-manshurah-memiliki-sifat-sifat-beliau-dan-p...
 
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ahQunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
Qunut shubuh-terus-menerus-adalah-bid-ah
 
Q a-d-h-a
Q a-d-h-aQ a-d-h-a
Q a-d-h-a
 
Qadar
QadarQadar
Qadar
 
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ahSejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
Sejarah munculnya-istilah-ahlus-sunnah-wal-jama-ah
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-2-2
 
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
Sejarah hitam-perpecahan-umat-1-2
 
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
Sebagian orang-berkata-apabila-hadits-shahih-bertentangan-dengan-al-qur-an-ma...
 
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdiSebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
Sebagian hadits-shahih-yang-berhubungan-dengan-al-mahdi
 
Sanad dan-matan
Sanad dan-matanSanad dan-matan
Sanad dan-matan
 
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
Salafiyun mencari-muka-dihadapan-pemerintah-tidak-berbicara-dengan-kebenaraan...
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-2-2
 
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
Salaf dan-salafiyah-secara-bahasa-1-2
 
S a-h-u-r
S a-h-u-rS a-h-u-r
S a-h-u-r
 
Saham saham-bank
Saham saham-bankSaham saham-bank
Saham saham-bank
 
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
Sahabat rasulullah-memiliki-manhaj-ilmiyah-yang-teliti-dalam-istidlal-dan-ist...
 
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyahRukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
Rukun iman-menurut-al-firqah-an-najiyah
 

PERSATUAN MANHAJ

  • 1. Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Pribadi Dan Berpisahpun Harus Diatas Manhaj http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=221&bagian=0 Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Prib... Kategori : Bai'at Sunnah & Bid'ah Tanggal : Senin, 16 Februari 2004 17:41:59 WIB AL-BAI'AH BAINA AS-SUNNAH WAL AL-BID'AH 'INDA AL-JAMA'AH AL-ISLAMIYAH [BAI'AT ANTARA SUNNAH DAN BID'AH] Oleh Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Bagian Ketiga dari Sembilan Tulisan [3/9] PENGANTAR [3/3] Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa komitmen harus dengan manhaj Islam, fikrah dan syari'at Allah. Bahkan terhadap individu, tanzhim-tanzhim, jama'ah-jama'ah atau pemerintah-pemerintah yang semuanya sebagai tempat salah dan benar. Karena bencana, kesenjangan, penyakit dan wabah akan menyusup dalam kehidupan Islam dari celah penyimpangan terhadap barometer ini atau usaha merampasnya dari tangan seorang muslim. Dari sana dapat dipahami bahwa kemaksuman semu diberikan atas sebagian orang, rekomendasi-rekomendasi yang menggelikan yang dibuat untuk berbuat semaunya adalah awal keruntuhan. Karena, ini adalah permulaan praktik penggunaan tujuan-tujuan dan bukan mengemban tanggung jawab. Kadang-kadang hal ini merupakan sifat manusia tatkala dikuasai masa-masa tak berdaya atau menimpa kepada mereka keadaan-keadaan genting, intimidasi pemikiran secara terus menerus, atau rusaknya suasana politik, sehingga hukum dibeda-bedakan menurut orangnya, dan dibentuk penipuan terhadap syariat dalam bentuk sesuatu yang diada-adakan. Serta menumbuh tingkatkan ahli fikih penguasa, baik penguasa harta, pemerintah atau jabatan. Lalu ditakwilkan hadits-hadits dan ayat-ayat menurut kemauan hawa nafsunya. Akibatnya seseorang tidak boleh mengetahui bahwa mengajak untuk komitmen dengan manhaj merupakan barometer dan standard kebenaran dan kebatilan. Sedang tidak iltizam (komitment) dengan seseorang dituduh sebagai sikap ragu terhadap pribadi, merusak perjuangan dan menjauhkan diri dari jama'ah kaum muslimin secara keseluruhan. Hal ini bukan perkara yang seorang muslim boleh memilihnya. Tetapi pada hakekatnya merupakan pembenaran terhadap langkah kehidupan kaum muslimin dalam berjama'ah dan menghilangkan terisolirnya seseorang dari kehidupan manusia serta upaya berpegang teguh dengan Islam. Karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sabdanya. "Artinya : Dan dua orang yang saling bercinta karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah di atas keadaan yang demikian" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah] Maka persatuan harus di atas manhaj, bukan di atas pribadi-pribadi. Berpisahpun harus di atas manhaj, bukan Halaman 1/3
  • 2. Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Pribadi Dan Berpisahpun Harus Diatas Manhaj http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=221&bagian=0 di atas pribadi-pribadi. Kecuali dalam keadaan hilang akal, dan tidak mampu menlihat kebenaran (al-haq) dengan benar disebabkan fanatik golongan, pribadi, ikatan dan kaum. Atau pada keadaan tidak adanya kemauan yang kuat untuk ber-iltizam dengan agama ini. [1] Ringkasnya ialah : Termasuk pandangan yang salah adalah keyakinan bahwa praktik mengkritik, saling menasehati, amar ma'ruf dan nahi mungkar akan menimbulkan kekacauan di barisan Islam dan kegoncangan dalam beramal. Padahal suatu barisan atau jama'ah yang takut untuk berdialog dengan pobhi untuk saling memberi nasehat, apalagi setan memberi kerancuan kepada sebagian anggotanya bahwa amar ma'ruf dan nahi mungkar akan merusak keberdayaannya adalah jamaah yang tidak dapat dipercaya, tidak berhak untuk langgeng dan tidak punya keahlian untuk mengemban risalah Islam yang tuntunan utamanya adalah amar ma'ruf dan nahi mungkar. Maka orang yang tidak punya sesuatu, tidak mungkin akan memberikan sesuatu tersebut. Sesungguhnya membuang praktik saling menasehati, menahannya dan menghempaskannya, akan menimbulkan bahaya besar yang akan menimpa pada permasalahan pokok bagi keberlangsungan bentuk amalan dan dakwah. Karena sarana (yaitu saling menolong di dalam perjalanan suatu jama'ah untuk sampai kepada kebaikan yang lebih besar) berubah menjadi tujuan menurut batasan jama'ah tersebut. Sesungguhnya sifat egois dan intimidasi pemikiran yang ada pada sebagian aktifis Islam, merupakan akibat dari hilangnya medan perbuatan keimanan yang kokoh yang dapat melahirkan sifat tawadhu', lemah lembut dan akhlak yang mulia. Pada akhirnya muncul kelompok-kelompok kecil, semacam sekte-sekte baru, sehingga terpecahlah kemampuan berpikir, timbul golongan-golongan dan hilang persatuan, menjadi goncang tangga menuju keutamaan, hilang tempat menghimpun permasalahan-permasalahan, berhenti pekerjaan yang menghasilkan. Sarana-sarana berubah menjadi tujuan (sebagaimana kami telah jelaskan). Gambaran Islam hanya berkisar pada figur-figur yang permasalahan Islam tidak dilihat kecuali dari mereka. Kesungguhan beramal berubah menjadi pekerjaan untuk mendapatkan rekomendasi, lalu pekerjaan memperoleh rekomendasi ini menjadi dominan pada saat memahami studi sebab-sebab terjadinya kemunduran. Permasalahan ini tidak akan bisa diobati kecuali dengan cara membiasakan berfikir, berdialog dan berpegang teguh dengan adab berselisih yang Islami. Menjadikan amalan yang disyari'atkan sebagai prinsip-prinsip, sedang pemikiran-pemikiran bukan untuk sarana bagi figur-figur tertentu. Karena akidah tempatnya adalah di hati. Tidak ada kekuasaan bagi seorangpun kecuali kekuasaan dalil. Dan menerima sesuatu dengan apa adanya hendaknya dibiasakannya (berhenti pada dalil). Allah subhanahu wa Ta'ala mengabarkan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa tujuan diutusnya beliau adalah memberikan rahmat kepada alam semesta. Allah berfirman. "Artinya : Tidaklah engkau diutus kecuali sebagai rahmat bagi semua alam" [Al-Anbiya' : 107] Dan berfirman. "Artinya : Engkau bukanlah sebagai penguasa bagi mereka" [Al-Ghasyiyah : 22] Dan Allah berfirman kepada Nabi-Nya juga. "Artinya : Apakah kamu memaksa manusia agar mereka menjadi orang yang beriman ?" [Yunus : 99] Dan berfirman. "Artinya : Seandainya engkau kasar dan keras hati, niscaya mereka lari darimu" [Ali-Imran : 159] Inilah sebagian langkah-langkah utama dalam berdakwah kepada Allah dan menyebarkan rahmat bagi semua alam. [2] [Disalin dari kitab Al-Bai'ah baina as-Sunnah wa al-bid'ah 'inda al-Jama'ah al-Islamiyah, edisi Indonesia Bai'at Halaman 2/3
  • 3. Persatuan Harus Diatas Manhaj Bukan Diatas Pribadi-Pribadi Dan Berpisahpun Harus Diatas Manhaj http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=221&bagian=0 antara Sunnah dan Bid'ah oleh Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid, terbitan Yayasan Al-Madinah, penerjemah Arif Mufid MF.] _________ Foote Note. [1] Nadzarat fi Masirah al-Amal al-Islami, hal. 21-22, Umar Ubaid Hasanah [2] Idem, hal. 36-37, Umar Ubaid Hasanah Halaman 3/3