Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Ghazwul Fikri
1. i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahlimpahkan kepada
utusan Allah yakni Nabi Muhammad SAW,Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah pendidikan agama islam yang berjudul ghazwul fikri ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan berharap ada manfaat nya khususnya
untuk kami sendiri umumnya untuk para pembaca.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan inpirasi
positif terhadap pembaca.
2. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Ghazwul Fikri...................................................................................................... 3
2.2 SARANA INVASI PEMIKIRAN PADA SAAT INI........................................................... 5
2.3 MENGAPA MEREKA MELAKUKAN GHAZWUL FIKRI? ............................................ 6
2.4 Pengaruh ghazwul fikri ......................................................................................................... 7
BAB III ........................................................................................................................................... 8
PENUTUPAN................................................................................................................................. 8
4.1 KESIMPULAN ..................................................................................................................... 8
3. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Islam datang pada abad ke-7 M. Ditengah kekuasaan-kekuasan besar yang
mengelilingi Jazirah Arab. Kedatangan Islam bagaikan sebuah cahaya yang
bersinar menerangi kegelapan dunia. Bukan hanya di Jazirah Arab. Kehadiran islam adalah titik
tolak perubahan kehidupan manusia di seluruh belahan dunia.
Dari kejahiliyahan menuju pencerahan. Hal ini sejalan dengan misi Islam yang Allah sampaikan
dalam al-Qur`an; Rahmatan Lil ‘Alamin, sebuah rahmat bagi alam.
Umat Islam memiliki optimism yang kuat untuk berkembang menandingi
peradaban/kebudayaan lain. Karakter peradaban Islam sangat berbeda dengan peradaban lain,
termasuk Barat. Pandangan hidup Islam bersifat final dan telah dewasa sejak lahir. Sedangkan
yang lainnya berkembang mengikuti dinamika sejarah manusia.
Sebuah kenyataan yang saat ini dialami oleh umat Islam, kemunduran yang menimpa peradaban
mereka. Bangsa Barat saat ini bangkit dan mendahului umat Islam dalam pengembangan
teknologi dan sains. Kelemahan umat ini memberikan jalan yang lebar bagi Barat untuk
menguasai daerah-daerah yang selama beberapa abad telah dimakmurkan oleh umat Islam. Hal
ini sebagaimana analisa yang telah disampaikan oleh Abul A’la al-Maududi tentang keadaan
umat Islam secara umum yang terpinggirkan, dan mengalami degradasi dalam bidang
keagamaan, moral, dan intelektual, dan sebab-sebab dibalik terjadinya dominasi Barat atas
mereka. Ia berpendapat bahwa kemunduran yang terjadi di internal umat Islam merupakan
penyebab utama munculnya kekuatan Barat di dunia islam.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan ghazwul fikri?
2. Apa saja sarana invasi pada saat ini?
3. Mengapa mereka melakukan ghazwul fikri?
5. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ghazwul Fikri
Ghazwul fikri adalah berasal dari bahasa arab yaitu ghazwah dan fikr. Ghazwah berarti
serangan, serbuan, atau invasi. Sedangkan fikr berarti pemikiran. Jadi secara bahasa ghazwul
fikri diartikan sebagai Invasi/serangan pemikiran. Dalam basaha Inggris disebut sebagai brain
washing, thought control, menticide adalah istilah yang menunjuk kepada suatu program yang
dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur oleh musuh-musuh Islam untuk
melakukan pendangkalan pemikiran dan cuci otak kepada kaum muslimin, dengan tujuan agar
kaum muslimin tunduk dan mengikuti cara hidup mereka sehingga melanggengkan kepentingan
mereka untuk menjajah (baca : mengeksploitasi) sumberdaya milik kaum muslimin.
Konon, orang yang pertama kali menyadari pentingnya metode baru dalam menaklukkan
Islam adalah Raja Louis IX. Setelah ditawan oleh pasukan muslim di Al-Manshuriyah Mesir
pada perang salib ke VII, di dalam memoarnya ia menulis: “Setelah melalui perjalanan panjang,
segalanya menjadi jelas bagi kita. Kehancuran kaum muslimin dengan jalan konvensional
(perang fisik) adalah mustahil. Karena mereka memiliki metode yang jelas dan tegas diatas
konsep jihad fii sabilillah. Dengan metode ini, mereka tidak pernah mengalami kekalahan
militer.” Ia melanjutkan: “Barat harus menempuh jalan lain (bukan militer). Yaitu jalan ideologi
dengan mencabut akar ajaran itu dan mengosongkannya dari kekuatan, kenekatan dan
keberanian. Caranya tidak lain adalah dengan menghancurkan konsep-konsep dasar Islam
dengan berbagai penafsiran dan keragu-raguan.
Sebelum menyimpulkan pengertian ghazwul fikri, perlu kita ketahui empat kata kunci
dan target dari ghazwul fikri ini :
Ifsadul akhlak (merusak akhlak), yaitu memporak-porandakan etika dan moral kaum
muslimin sehingga tidak lagi berakhlak sesuai etika dan moral ajaran Islam. Kaum
muslimin diserbu dengan budaya permissivisme (paham bersenang-senang, melepaskan
insting tanpa kendali, berlebih-lebihan dalam memuaskan kesenangan perut, mencabut
nilai-nilai kesopanan, kesantunan, dan rasa malu dari kalangan pria maupun wanita).
6. 4
Tahthimul fikrah (menghancurkan pemikiran), yaitu mengacaukan pemahaman kaum
muslimin dengan memunculkan berbagai macam isme-isme yang asing dan bertentangan
dengan ajaran Islam, seperti: atheisme, materialisme, komunisme, liberalisme, dan lain-
lain.
Idzabatus syakhshiyyah (melarutkan kepribadiaan), yaitu menggoyahkan sikap hidup
kaum muslimin sehingga enggan beramar ma’ruf nahi munkar dan bahkan bersikap
mujamalah (basa-basi), toleran atau ikut-ikutan kepada orang-orang yang menyimpang
dari nilai-nilai ajaran Islam. Misalnya dengan dalih HAM, tidak sedikit kaum muslimin
ikut-ikutan mentolerir, bahkan melegalkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai
agama. Contoh: lesbian, gay, biseksual, dan transgander (LGBT).
Ar-Riddah (murtad), yaitu melepaskan kewajiban agama, mengingkarinya, bahkan keluar
dari agama.
Allah SWT memperingatkan kita di dalam al-Qur’an bahwa para musuh Islam akan selalu
mengintai dan memerangi umat Islam kapan dan dimanapun, sehingga kita diperintahkan untuk
selalu waspada dan mempersiapkan diri (QS 8/60). Ummat Islam bukan agressor dan tidak
pernah memulai menyakiti dan memerangi kelompok lain,tetapi sejarah (baik di dalam maupun
diluar negeri) selalu membuktikan bahwa merekalah yang selalu memulai memerangi dan
membantai kaum muslimin (Lihat kasus Palestina, Afghanistan, Bosnia, Kosovo, Kashmir,
Rohingya, Moro, Pattani, Chechnya,Ambon).
Kelompok-kelompok yang memusuhi Islam dan kaum muslimin yang harus selalu diwaspadai
tersebut adalah berikut:
Orang-orang Kafir (QS 2/120), yaitu orang-orang Yahudi dan Nasrani yangtermasuk
kafir harbi (yang memerangi kaum muslimin) dan bukan Yahudi danNasrani yang
termasuk kafir dzimmi (yang berdamai dengan kaum muslimin).
Musyrik (QS 2/105), yaitu agama Hindhu, Budha dsb yang memusuhi kaummuslimin
dan bukan yang berdamai dengan kaum muslimin.
Munafiq (QS 2/8-10), yaitu kelompok yang mengaku sebagai kaum muslimin tapi mau
menerimahukum Allah dan Rasul-Nya.
7. 5
Diantara sifat-sifat mereka adalah :
Mereka melakukan shalat dengan malas dan berinfaq dengan merasa berat (QS:9/54).
Mereka sedikit sekali berdzikir kepada Allah SWT (QS 4/142).
Mereka melakukan kerusakan dimuka bumi, tetapi jika diperingatkan maka mereka
menjawabbahwa mereka sedang membangun (QS 2/12)
Mereka memerintahkan maksiat dan kemunkaran dan mencegah orang untuk beribadah
danberbuat amal baik (QS 9/67).
Dan terhadap kaum munafiq ini, kaum muslimin diperintahkan untuk jauh lebih berhati-
hati dan harus selalu waspada terutama saat menerima informasi dari mereka (QS 49/6)
2.2 SARANA INVASI PEMIKIRAN PADA SAAT INI
A’daul Islam (musuh-musuh Islam) dari kalangan alladiniyyah (atheis), al-yahud
(yahudi), al-musyrikun (orang-orang musyrik), an-nashara (nasrani), dan al-munafiqun (orang-
orang munafik) adalah kaum al-mustakbirun (sombong), karena selalu menolak kebenaran Islam
dan meremehkan para penganutnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim).1
Mereka selalu berupaya merendahkan Islam dan menjauhkan manusia dari ajarannya
dengan berbagai macam sarana, diantaranya adalah:
1. Media massa,penerbitan,dan hiburan.
Media massa adalah senjata ampuh dalam ghazwul fikri. Karena ia memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi manusia; membentuk karakter, pemikiran, dan sikap mereka. Opini yang
disebar media massa ibarat sihir; ia bisa tiba-tiba menjadi opini publik padahal belum teruji
1
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim).1
8. 6
kebenarannya. Diantara musuh Islam yang menyadari keampuhan media massa ini diantaranya
adalah kalangan zionis. Mereka disebut-sebut menguasai 96 % media massa di dunia.
Di dalam negeri pun, kita dapat melihat dan merasakan penggunaan media massa dan
penerbitan oleh sebagian kalangan untuk menggiring opini negatif terhadap Islam dan umat
Islam. Oleh karena itu, masalah penguasaan media massa ini seharusnya menjadi perhatian umat
Islam.
2. Pendidikan
Bidang pendidikan adalah bidang yang paling diincar oleh musuh-musuh Islam, karena
bila mereka dapat menguasainya, berarti mereka telah berhasil menguasai masa depan dan
peradaban umat Islam. Maka, setiap kali kaum imperialis memasuki suatu negara, mereka
biasanya terlebih dahulu menyerang strategi pendidikan di negara tersebut. Mereka berupaya
keras mengganti kurikulum, metode, dan sistem pendidikan di dunia Islam dengan kurikulum,
metode, dan sistem pendidikan yang bersumber dari budaya, serta pemikiran Barat, dengan
tujuan, untuk mengangkat kebudayaan Barat, dan menghancurkan kebudayaan Islam.
3. Klub-klub, olah raga, LSM-LSM
Klub-klub atau komunitas-komunitas, kegiatan-kegiatan olah raga, dan LSM-LSM
dengan beragam coraknya didirikan sebagai sarana menjauhkan umat Islam dari nilai-nilai
agamanya. Mereka menghidupkan acara-acara seni, budaya, kajian pemikiran, diskusi, dan lain
sebagainya untuk menyebarkan syubhat.
2.3 MENGAPA MEREKA MELAKUKAN GHAZWUL FIKRI?
1. Alasan Ekonomis
Potensi sumber daya alam kaum muslimin dan negara-negara Islam yang demikian besar
dan melimpah menyebabkan para musuh Islam berlomba-lomba untuk menguasainya,jika
dahulu penjajahan yang dilakukan
9. 7
berbentuk penjajahan fisik, maka saat ini setelah gerakan kemerdekaan di negara
terjajah,maka harus dicari cara lain untuk melanggengkan kepentingan mereka, yaitu
dengan penjajahan pemikiran.
Politik, bahwa setiap negara maju akan selalu berusaha untuk memiliki supremasipolitik
yang diakui oleh negara-negara lain yang disebut sebagai hegemonipolitik. Oleh sebab
itulah maka mereka berusaha untuk menjadikan setiap negara lain sebagai satelitnya dan
mau mengakui kekuasaan politik negara tersebut dengan segala konsekuensinya.
Geografis negeri Islam, kondisi geografis negara-negara Islam demikian strategis jika
dalam peta geografis negara-negara di dunia baik luasnya, potensialamnya, letaknya
dalam konstelasi negara-negara dunia, dsb. Sebagai contoh posisi negara-negara seperti
Indonesia, Mesir, Palestina, negara-negara Teluk, dsb.
2. Alasan Ideologis.
Alasan yang lain yang menyebabkan para musuh Islam melakukan GF kepada kaum muslimin
adalah karena kebencian dan kedengkian mereka akan kebenaran dan ketinggian Islam (QS
2/109).
2.4 Pengaruh ghazwul fikri
Pengaruh dari ghazwul fikri adalah Jangka panjangnya pemurtadan.Jangka pendeknya pelarutan
kepribadian (tidak bangga dengan identitas muslim), pemerosotan akhlak (dekadensi moral),
pemikiran liberal, pelucutan akidah dalam arti tidak masalah secara identitas agamanya Islam
tapi perilaku sehari-harinya jauh dari tuntutan Islam.
10. 8
BAB III
PENUTUPAN
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan pengertian ghazwul fikri adalah serangan
pemikiran, ide, budaya, dan propaganda yang dilancarkan suatu bangsa/peradaban kepada
bangsa/peradaban lain sehingga mengalami kelemahan mental dan dapat dikuasai untuk
kepentingan mereka.
Efek globalisasi semkin terasa,begitupun ghazwul fikri semakin terasa di beberapa aspek
diantaranya aspek pendidikan,politik,ekonomi,social. Oleh karena itu ,kita sebagai generasi
muda Islam hendaklah mmahami akan bahaya dan aspek-aspek yang mempengaruhi kepribadian
moral,bahkan aqidah.
Generasi Islam merupakan generasi penerus bangsa yang di tangan nya terdapat cita-cita
perbaikan bangsa, generasi muda adalah para pemimpin masa depan yang harus dapat membaca
situasi dan kondisi atas permasalahan saat ini di jalan islami. Dengan kata lain generasi
mudalah yang harus ada di barisan pertama dalam menentang ghazwul fikri terhadap muslim
Indonesia karena generasi muda mempunyai potensi eperti berfikir positif, peluang, kemauan
untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran ang variatif dan tentunya positif.
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan pengertian ghazwul fikri adalah serangan pemikiran, ide,
budaya, dan propaganda yang dilancarkan suatu bangsa/peradaban kepada bangsa/peradaban lain
sehingga mengalami kelemahan mental dan dapat dikuasai untuk kepentingan mereka.