CV Ansablon adalah perusahaan sablon yang berisiko terjadinya kecelakaan kerja karena pekerja tidak memakai peralatan keselamatan saat mencuci sablon yang mengandung zat berbahaya dan banyak barang berserakan di sekitar tangga yang dapat menyebabkan pekerja tersandung dan jatuh.
1. K3 DAN LINGKUNGAN HIDUP
SURVEY K3 KE PERUSAHAAN
Nama : - Aulia Rizqi Putra ( 6705180006 )
- M. Uwais R. ( 6705180104 )
2. SURVEY K3 KE CV . ANSABLON
CV. ANSABLON adalah perusahaan
yang bergerak dibidang sablon.
CV. ANSABLON ini terletak di Jalan
pagarsih kecamatan jamika
CV. ANSABLON melayani pengerjaan
sablon kantong plastik.
3. Apa itu Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)?
Pengertian secara Filosofis
■ K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap
hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Pengertian secara Keilmuan
■ Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Pengertian secara OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assessment Series)
■ K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja
dari tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
4. Undang-Undang yang mengatur K3
■ Undang-undang No. 1Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
■ Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja
dalam melaksanakan keselamatan kerja.
■ Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
■ Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan
kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja,
serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban
memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23
Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga
diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan
kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
5. ■ Undang-undang No. 13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
■ Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan
keselamatan dan kesehatan kerja.
■ Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
■ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
■ Peraturan Pemerintah Nomor 7Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
■ Peraturan Pemerintah Nomor 13Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
■ Keputusan Presiden Nomor 22Tahun 1993 tentang PenyakitYangTimbulAkibat Hubungan
Kerja
6. PELANGGARANTERHADAP UU K3
■ Bagaimana jika terjadi pelanggaran terhadap UU Keselamatan dan Kesehatan Kerja
misalnya pengusaha tidak menyediakan alat keselamatan kerja atau perusahaan tidak
memeriksakan kesehatan dan kemampuan fisik pekerja?
Undang-undang ini memuat ancaman pidana kurungan paling lama 1
tahun atau pidana denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah) bagi yang
tidak menjalankan ketentuan undang-undang tersebut.
7. Potensi bahaya di CV. ANSABLON
1. MENCUCI HASIL SABLON
Pada CV. ANSABLON terdapat tempat untuk
mencuci hail sablon faktor kimia berupa cat warna yang
mengandung zat toluene dan benzene, beresiko pada
pekerja karena zat warna yang digunakan juga dapat
menyebabkan iritasi pada kulit. Seharusnya pekerja
senantiasa menggunakan sarung tangan atau segera
mencuci tangan apabila terkena zat kimia.
8. Potensi bahaya di CV. ANSABLON
2. BARANGYANG BERSERAKAN DI SEKITARTANGGA
Pada CV. ANSABLON keadaan disana banyak
sekali benda dan alat yang diletakkan di lantai dan barang
tersebut susah untuk dipindahkan sehingga kondisi
tersebut membahayakan para pekerja dan barang
tersebut kebetulan ada di sekitar tangga meskipun sepele
tetapi itu membahayakan para pekerja.
9. FISH BONE
Potensi Bahaya saat Mencuci Hasil Sablon
Lingkungan
Metode
Manusia
Tidak berhati-hati
Tidak adanya tanda peringatan
Iritasi pada kulit
saat pencucian
sablon
Cara mencuci yang salah
Tidak memakai peralatan safety
Zat yang berbahaya
10. Analisis Informasi
• Kenapa Kecelakaan saat pencucian sablon? Karena pekerja tidak menggunakan sarung tangan
• Kenapa tidak mengguanakan sarung tangan saat mencuci? Karena saat pencucian tidak tau dan
tidak ada pengecekan apakah zat sablon berbahaya atau tidak
• Kenapa tidak ada pengecekan? Karena tidak ada yang tau
• Kenapa tidak ada yang tau? Karena tidak ada jadwal pengecekan
11. FISH BONE
Potensi Bahaya saat MelewatiTangga yang Banyak Barang Berserakan
Lingkungan
Metode
Manusia
Tidak berhati-hati
Tidak adanya tanda peringatan
Tersandung
barang saat
melewati tangga
dan terjatuh
Tidak memakai peralatan safety
Tidak adanya kedisiplinan saat bekerja
Faktor Lingkungan
12. Analisis Informasi
• Kenapa Tersandung barang saat melewati tangga dan terjatuh? Karena Barang sulit untuk
dipindahkan
• Kenapa Barang tidak dipindahkan? Karena kurang disiplinnya para pekerja
• Kenapa pekerja kurang disiplin? Karena tidak ada jadwal pengecekan
• Kenapa tidak ada jadwal pengecekan? Karena tidak ada yang tau
13. PEMASANGAN SAFEFTY SIGN DI PERUSAHAAN CV.
ANSABLON
Pemasangan di tempat pencucian sablon Pemasangan di area barang yang berserakan