Dokumen ini membahas pengertian ilmu dan filsafat. Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan yang bersifat rasional dan didukung bukti empiris, sedangkan filsafat adalah pengetahuan yang hanya dapat dipertanggungjawabkan secara rasional tanpa bukti empiris. Filsafat berusaha menjelaskan sebab-sebab mendasar segala sesuatu berdasarkan akal saja. Terdiri dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Pengertian filsafat
1. Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu I Program Studi Administrasi Pendidikan UNIMED
Nama Mahasiswa
NIM
Prodi
Kelas
Mata Kuliah
Dosen Pengasuh
Buku Referensi
Penulis
Cetakan
Penerbit
: Ridwan, S. Pd
: 8186132002
: Administrasi Pendidikan
: B
: Filsafat Ilmu I
: Prof. Dr. Sri Milfayetti, M. Kons
: Filsafat Ilmu
: Prof. Dr. Ahmad Tafsir
: 2015
: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
A. PENGERTIAN ILMU
Dalam bahasa Arab kata al-‘ilm berarti pengetahuan (knowledge), sedangkan kata “ilmu”
dalam bahasa Indonesia biasanya merupakan terjemahan science. Ilmu dalam arti science
itu hanya sebagian dari al-‘ilm dalam bahasa Arab. Karena itu kata science seharusnya
diterjemakan sain saja. Maksudnya agar orang yang mengerti bahasa Arab tidak bingung
membedakan kata ilmu (sain) dengan al-’ilm yang berarti knowledge.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui. Menurut al-qur’an, tatkala manusia
dalam perut ibunya, ia tidak tahu apa-apa. Tatkala ia baru lahir pun barangkali ia belum
tahu apa-apa kalaupun bayi yang baru lahir itu menangis, barangkali ia kaget saja, mungkin
matanya merasakan silau atau badannya merasa dingin. Tatkala bayi itu menjadi orang
dewasa, pengetahuannya sudah banyak sekali.
Dilihat dari segi motifnya, pengetahuan itu diperoleh melalui dua cara:
1) Pengetahuan yang diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan
dan tanpa usaha.
2) Pengetahuan yang didasari motif ingin tahu, karena diusahakan, biasanya karena
belajar.
Dalam buku Filsafat Ilmu (Prof. Dr. Ahmad Tafsir) ini khusus membahas pengetahuan
yang diusahakan. Pengetahuan jenis ini selalu juga disebut pengetahuan sain.
Pengetahuan sain adalah pengetahuan yang rasional dan didukung bukti empiris.
Formula utama dalam pengetahuan sain adalah buktikan bahwa itu rasional dan
tunjukkan bukti empirisnya.
2. Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu I Program Studi Administrasi Pendidikan UNIMED
B. PENGERTIAN FILSAFAT
Untuk mengetahuinya, ada sebuah pertanyaan:
Mengapa jeruk selalu berbuah jeruk?
Jawab:
Jika anda berpikir secara serius, maka jawabannya ada dua kemungkinan:
1) Jeruk selalu berbuah jeruk karena kebetulan.
2) Jeruk selalu berbuah jeruk karena ada aturan atau hukum yang mengatur agar jeruk
selalu berbuah jeruk. Para ahli mengatakan hukum itu ada dalam gen jeruk. Hukum itu
tidak kelihatan. Jadi tidak empiris. Tetapi akal mengatakan hukum itu ada dan bekerja.
Inilah yang disebut pengetahuan filsafat.
Kebenaran pengetahuan filsafat hanya dapat dipertanggung jawabkan secara rasional dan
kebenarannya tidak pernah dapat dibuktikan secara empiris. Jika ia rasional dan empiris
maka ia berubah menjadi pengetahuan sain.
Hatta mengatakan bahwa pengertian filsafat lebih baik tidak usah dibicarakan lebih dulu;
nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu akan mengerti dengan
sendirinya apa itu filsafat (Hatta, alam pikiran yunani, 1966, I:3)
Langeveld berpendapat, katanya setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa
filsafat; makin dalam ia berfilsafat akan semakin mengerti ia apa filsafat itu (Langeveld,
Menudju ke pemikiran filsafat, 1961: 9)
Poedjawijatna (Pembimbing ke Alam Filsafat, 1974: 11) medefinisikan filsafat sebagai
sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala
sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka.
Hasbullah Bakry (Sistematik Filsafat, 1971: 11) mengatakan bahwa filsafat sejenis
pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan,
alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu
seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Bertnard Russel menyatakan bahwa filsafat adalah the attempt to answer ultimate question
critically (joe Park, Selected Reading in the Philosophy of Education, 1960: 3).
3. Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu I Program Studi Administrasi Pendidikan UNIMED
D.C. Mulder (Pembimbing ke Dalam Ilmu Filsafat, 1966: 10) mendefiniskan filsafat
sebagai pemikiran teoritis tentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan.
William James (Encyclopedia of Philosopy, 1967: 219) menyimpulkan bahwa filsafat
adalah a collective name for question which have not been answered to the satisfication of
all that have asked them.
Filsafat terdiri atas dari tiga cabang besar yaitu:
1) Ontologi, membicarakan hakikat (segala sesuatu); ini berupa pengetahuan tentang
hakikat segala sesuatu. Cakupannya meliputi:
Logika
Metafisika
Kosmologi
Teologi
Antropologi
Etika
Estetika
Filsafat Pendidikan
Filsafat Hukum dan lain-lain.
2) Epistemologi cara memperoleh pengetahuan filsafat dan berlaku untuk setiap cabang
filsafat.
3) Aksiologi membicarakan guna pengetahuan filsafat dan berlaku bagi semua cabang
filsafat.