Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
PPT Meningkatkan Daya Simak.pptx
1. Aneka Pengalaman Audio
Pemertinggi Kemampuan
Menyimak
❶
Aneka Kegiatan Peningkat
Daya Simak
❷
Sikap Guru Turut
Mempertinggi Daya Simak
Siswa
❸
MENINGKATKAN DAYA
SIMAK
2. ANEKA PENGALAMA AUDIO
PEMERTINGGI KEMAMPUAN MENYIMAK
Tidak dapat disangkal lagi bahwa pengalamam-pengalaman audiopun meningkat daya simak
seseorang.Diantara pengalaman-pengalaman serta kegiatan-kegiatan yang akan turut mempertinggi daya
simak para siswa,yaitu:
1. Menyimak pada guru apabila dia:
• Memperkenalkan bunyi-bunyi,urutan-urrutan bunyi,pola-pola intonasi, dan ucapan-ucapan dengan
tekanan-tekanan serta jeda-jeda yang kontransif;
• Menberikan petunjuk-petunjuk yang ada hubungannya dengan kegiatan kelas sehari-
hari,misalnya:mencatat kehadiran,memberikan pekerjaan rumah,atau tugas-tugas lainnya;
• Memberikan beberapa kalimat-kalimat contoh berdasarkan cirri gramatikal atau ciri leksikal bahasa;
• Memberiakan isyarat-isyarat atau mengemukakan pertanyaan-pertanyaan untuk masing response
serta reaksi yang tepat dalam kegiatan-kegiatan latihan pola bahasa;
• Menceriitakan suatu kisah, dongeng, atau fiksi lainnya;
• Menbacakan suatu paragraf, puisi, atau sebabak drama secara lisan;
3. 2. Menyimak pada para siswa lainnya, yaitu member petunjuk-petunjuk, menggemukakan pertanyaan-
pertanyaan, memberikan rangkuman-rangkuman, menceritakan aneka kejadian atau insiden (miisalnya: apa
yang mereka lihat atau apa yang terjadi dalam perjalanan mereka menuju sekolah).
3. Turut serta mengambil bagian atau peranan dalam suatu dramatisasi atau dialog tertentu
4. Menyimak pada para pembicara yang diundang dari luar atau pada personalia sekolah lain.
5. Menyimak pada rekaman-rekaman bahkan ucapan, struktur, atau kosa kata; pada ilma; latihan- latihan
pemahaman, puisi, pidato, nyanyian, atau lakon-lakon berkali-kali, berulang-ulang sehingga meereka mendapat
isi keseluruhan, dapat mendahului atau “menambah” apa kira-kira yang mereka ingi dengarkan.
6. Menyimak pada rekaman-rekaman fonograf pelajaran-pelajarn yang sama berulang-ulang (termasuk rekaman-
rekaman nyanyian, drama, puisi, dan pidato).
7. Menyimak pada flim-flim bicara beberapa kali – ini terutama sesekali disiapkan pada para pelajar bahasa – dan
acara-acara radio dan televise yang terpilih
8. Ikut serta dalam percakapan-percakapan melalui telepon.
9. Menghadri kuliah, ceramah, konferensi, dan pertemuan; perkumpulan bahasa asing.
10. Turut berpartisipasi dalam suatu kegiatan spontan, yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu, yang memaksa
mereka menyimak secara entensif atau membuat suatu reaksi yang tepat terhadap suatau pernyataan atau
pertanyaan yang diajukan oleh pasangan mereka.
11. Turut berpartisipasi dalam kelompok-kelompok diskusi atau diskusi panel.
12. Pergi menonton dalam permainan-permainan bahasa (Finocchiaro & Bonomo, 1973 : 108 -9).
4. ANEKA KEGIATAN PENINGKAT DAYA
SIMAk
Menyimak Konsevatif
Menyimak Apresiatif
Menyimak Eksploratif
Menyimak Konsentratif
5. SIKAP GURU TURUT MEMPERTINGGI
DAYA SIMAK SISWA
Sikap guru yang bagaimanakah yang turut
meningkatkan daya simak paara siswa?
R.G. Nichlols dan Leonard A. Stevens dalam
buku mereka yang berjudul “Are You Listening?”
memberikan saran-saran atau petunjuk-petunjuk berikut
ini:
6. SIKAP GURU TURUT MEMPERTINGGI
DAYA SIMAK SISWA
❶ Sediakan Waktu Untuk Menyimak
Apabila seseorang siswa mengalami kesukaran atau ingin
bicara, berilah dia kesempat kalau keadaan memungkinkan. Guru
yang bijaksana menyediakan waktu untuk menyimak anak didiknya.
Kesempata seperti itu akan membantu menjelaskan komunikasi dua
arah antar guru dan anak didik.
7. SIKAP GURU TURUT MEMPERTINGGI
DAYA SIMAK SISWA
Apabila seseorang sedang mencurahkan isi
hatinya,berikanlah semburan kata-kata marah yang berlansung lama
itu mengalir keluar tanpa putus-putus, tanpa gangguan apa-apa.
Guru yang bijaksana akan mencoba menyatakan bahwa dia mau
menyimak curahan isi kalbunya.
❷ Berilah Perhatian
8. SIKAP GURU TURUT MEMPERTINGGI
DAYA SIMAK SISWA
Pada saat seseorang sedang mencurahkan isi hatinya, guru
yang bijaksana tetap diam, mengangguk-anggukkan kepala untuk
menunjukan bahwa dia mengerti serta memahami hal itu; kalau
perlu menggunakan aneka reaksi lisan seperti “Ooo”, “ya”, atau
“begitu”. Kalau teryata bahwa si pembicara mengemukakan hal-hal
yang tidak masuk akal atau hal-hal yang keterlaluan, guru yang arif
akn mengemukakan kembali hal itu dalam bentuk peryataan;
misalnya, “Anda mau memukul dia, mau menyakitinya? Ah, masa?”
❸ Berikanlah Reaksi Lisan yang Wajar
9. SIKAP GURU TURUT MEMPERTINGGI
DAYA SIMAK SISWA
Guru yang arif-bijaksana sadar bahwa sebenarnya si
pembicara membicarakan hal-hal bersama dirinya seperti halnya dia
berbicara dengan kita. ( Nichols and Stevens, 1957 via Anderson,
1972 :72)
❺Jangan Menghilangkan Kepercayaan Akan Kemampuan Si
Pembicara Untuk Memecahkan Msalahnya Sendiri
10. SUMBER BUKU
Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan : Menyimak
Sebagai keterlampiran Berbahasa