Laporan praktikum ini menjelaskan prosedur pemisahan dan identifikasi kation golongan klorida dalam suatu sampel dengan menggunakan beberapa reagen seperti asam klorida dan amonium sulfida. Langkah-langkah pelaksanaannya meliputi penambahan asam klorida untuk mengendapkan kation golongan I, pemisahan endapan, dan uji spesifik untuk mengidentifikasi kation-kationnya seperti timbal, perak, dan raksa
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
PEMISAHAN KATION
1. PEMISAHAN KATION GOLONGAN KLORIDA
(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik)
Oleh
Reskawati
1513023040
LABORATORIUM PEMBELAJARAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
2. Judul Percobaan : Pemisahan Kation Golongan Klorida
Tanggal Percobaan : 03 April 2017
Tempat Percobaan : Laboratorium Pembelajaran Kimia
Nama : Reskawati
NPM : 1513023040
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Program Studi : Pendidikan Kimia
Kelompok : 1 (satu)
Bandarlampung, 03 April 2017
Mengetahui,
Asisten,
Mentari Panca Rahayu
NPM. 1413023037
3. I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu kimia, banyak sekali zat-zat kimia yang berperan dalam kehidupan.
Banyak dari senyawa-senyawa kimia khususnya dalam analisis kimia ada beberapa
senyawa kimia yang tidak diketahui jenis nya, baik itu ion yang bermuatan posiif
(kation), maupun ion yang bermuatan negatif(anion).
Dalam ilmu kimia analisis ini, banyak para analisator yang bertugas untuk
menganalisa zat apa yang terkandung dalam suatu sampel atau zat yang akan diuji.
Hal ini sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya
analisis kiia ini, kita dapat mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam suatu
sampel uji. Misalnya, dalam sampel uji terdapat ion-ion penyusun za tersebut, jika
kita ingin mengetahui nya, kita harus melakukan analisis untuk mencari tau ion apa
saja yang terkandung dalam sampel. Hal ini dapat dilakukan dengan
pengidentifikasian ion-in tersebut yang dapat dilakukan mealui reaksi-reaksi
spesifik pada ion-ion tersebut serta dapat dilakukan pemisahan terhadap ion-ion
nya.
Seperti dalam percobaan ini, akan dilakukan pemisahan kation golongan klorida
dalam suatu sampel uji dimana hal ini merupakan kegiatan dari analisis kimia.
Untuk lebih mengetahui tentang pemisahan kation golongan klorida maka
dilakukan percobaan ini.
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk memisahkan dan mengidentifikasi
kation-kation golongan klorida yang terdapat dalam suatu bahan atau sampel.
4. II. TINJAUAN PUSTAKA
Analaisis campuran kation-kation memerlukan pemisahan kation secara sistematik
dalam golongan dan selanjutnya diikuti pemisahan masing-masing golongan ke
dalam sub golongan dan komponen-komponennya. Pemisahan dalam golongan
didasarkan perbedaan sifat kimianya dengan cara menambahkan pereaksi yang
akan mengendapkan ion tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya. Sebagai
suatu gambaran, penambahan HCl dalam larutan yang mengandung semua ion
hanya akan mengendapkan klorida dari ion-ion timbal (Pb2+), perak (Ag+) dan raksa
(Hg2+). Setelah ion-ion golongan ini diendapkan dan dipisahkan, ion-ion lain yang
ada dalam larutan tersebut dapat diendapkan dan penambahan H2S dalam suasana
asam. Setelah endapan dipisahkan perlakuan selanjutnya dengan pereaksi tertentu
memungkinkan terpisahnya golongan lain. Jadi dalam analisis kualitatif sistematik
kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan, berdasarkan sifat-sifat kation
terhadap beberapa pereaksi antara lain adalah asam klorida, hidrogen sulfida,
amonium sulfida dan amonium karbonat. Umumnya klasifikasi kation didasarkan
atas perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida dan karbonat dari kation-kation
tersebut. Skema di bawah ini memperlihatkan pemisahan kation-kation dalam
golongan I sampai dengan V berdasarkan sifat kimianya. Setelah pemisahan
dilakukan uji spesifik untuk masing-masing kation (Vogel, 1985).
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat.
Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau
contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel. Prosedur yang biasa digunakan
untuk menguji suatu zat yang tidak diketahui, pertama kali adalah membuat sampel
(contoh) yang dianalisis dalam bentuk cairan (larutan). Selanjutnya terhadap larutan
yang dihasilkan dilakukan uji ion-ion yang mungkin ada. Kesulitan yang lebih besar
5. dijumpai pada saat mengidentifikasi berbagai konsentrasi dalam suatu campuran
untuk ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui proses
pengendapan, selanjutnya dilakukan pelarutan kembali endapan tersebut.
Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion yang akan diidentifikasi. Uji
spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen (pereaksi) tertentu yang kan
memberikan larutan atau endapan berwarna yang merupakan karakteristik (khas)
untuk ion-ion tertentu (Underwood, 1992).
Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu
unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan
salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta
ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan
beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua
pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan.
Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang
digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan
bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan
(Keenan, 1999).
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut,maka
setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua
kelompok campuran yang massa masing-masingnya kurang dari campuran
sebelumnya. Reaksiyang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan
terbentuknya zat-zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat fisiknya.
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam
bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok.
Ion-ion logam pada golongan-golongan diendapakan satu persatu, endapan
dipisahkan dari larutannya dengan cara disaring atau diputar dengan sentrifuge,
endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan pokok atau dari filtrat dan tiap-
6. tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation diklasifikasikan
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia
(Harjadi, 1990).
Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam
bentuk suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih pelarut yang cocok. Ion-
ion pada golongangolongan diendapkan satu per satu, endapan dipisahkan dari
larutan dengan cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk
membebaskan dari larutan pokok atau filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin
akan dipisahkan (Cokrosarjiwanto,1977).
7. III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah 6 buah tabung reaksi, 2
buah tabung sentrifuge, 1 buah bunsen lengkap, 1 buah rak tabung reaksi, dan 1
buah alat sentrifuge 100-200 rpm.
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sampel campuran (Pb2+,
Ag+, dan Hg2
2+), serta bahan AgNO3 0,1 M, HgNO3 0,1 M, Pb(NO3)2 0,1 M, HCl 2
M dan 1 M, K2CrO4 0,2 M, NH4OH 2M, HNO3 2M, H2SO4 0,2 M, SnCl2, alkohol,
akuaregia, dan akuades.
3.2 Diagram Alir
Adapun prosedur percobaan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
Sebagian larutan asal/sampel diberi 1 tetes HCl encer.
Ditambahkan lagi HCl encer jika terbentuk endapan sampai tidak
terbentuk lagi endapan.
Dipisahkan endapan dengan larutan dengan bantuan sentrifuge.
Dipisahkan endapan dengan larutan (filtrat) dengan cara dekantasi.
Tabung Reaksi
ENDAPAN
Golongan I
FILTRAT
Golongan
(II, III, IV dan V)
8. Dicuci endapan yang ada didalamnya dengan 1 mL air yang
mengandung HCl 2M.
Ditambahkan 2mL air.
Dipanaskan dalam penangas air dan segera disentrifugasi.
Dipisahkan filtrat dengan endapan.
Tabung Reaksi
FILTRAT
a. + 1 tetes K2Cr2O4
Terbentuk endapan kuning
b. + 1 tetes H2SO4 2M dan
alkohol
Terbentuk endapan putih
menunjukkan adanya Pb2+
ENDAPAN
+ 1 mL NH4OH 2M
Dan sentrifuge
FILTRAT
+ 1 tetes HNO3 2M
Terbentuk endapan putih
menunjukan adanya Ag+
ENDAPAN
Larutkan endapan dengan
akuaregia, kisatkan + air + SnCl2
terbentuk endapan putih, kemudian
hitam, menunjukan adanya Hg2
2+
9. DAFTAR PUSTAKA
Cokrosarjiwanto. 1997. Kimia Analitik Kualitatif I. Yogyakarta : UNY Press
Day RA. Jr dan Al Underwood. 1992. Analisis Kimia Kuantitatif.Jakarta : Erlangga
Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia
Keenan, W. Kleinfelter. 1999. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif makro dan semimikro. Jakarta : PT.
Kalman Media Pusaka