SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA
OLEH :
NAMA : DARMA JULIANTI SIPAHUTAR
NIM : L1B021034
ASISTEN : ADELIA KUSUMA WIDYASTUTI
HARI, TANGGAL : SELASA, 7 SEPTEMBER 2021
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN AKUAKULTUR
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2021
2
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................1
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
JUDUL PRAKTIKUM ...................................................................................... 3
I. TUJUAN PRAKTIKUM ........................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
III. METODOLOGI PERCOBAAN ........................................................... 8
3.1 IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM
ALKALI DENGAN CARA REAKSI NYALA ..............................8
a. Alat ...............................................................................................8
b. Bahan ........................................................................................... 8
c. Cara Kerja .................................................................................. 8
d. Skema Kerja ................................................................................9
3.2 IDENTIFIKASI KATION
DENGAN CARA REAKSI BASAH ............................................... 10
a. Alat ...............................................................................................10
b. Bahan ........................................................................................... 10
c. Cara Kerja .................................................................................. 10
d. Skema Kerja ................................................................................11
3.3 IDENTIFIKASI ANION
DENGAN CARA REAKSI BASAH ............................................... 13
a. Alat ...............................................................................................13
b. Bahan ........................................................................................... 13
c. Cara Kerja .................................................................................. 13
d. Skema Kerja ................................................................................14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................16
4.1 Data Pengamatan ..............................................................................16
4.2 Persamaan Reaksi ............................................................................ 16
4.3 Pembahasan ...................................................................................... 16
V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................17
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 17
5.2 Saran ..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
3
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengidentifikasi adanya logam K, Na, dan Ca dalam 3 macam larutan
bahan dengan cara reaksi nyala api bunsen.
2. Melihat dan mengenal spektrum emisi dari K, Na, dan Ca.
3. Mengidentifikasi ion-ion logam Ag+, Pb2+, Hg2+, Fe2+, Ba2+, Na2+
dalam larutan dengan menggunakan pereaksi pembentukkan endapan,
warna, gas dan bau yang dapat diamati.
4. Mengidentifikasi anion-anion Br- , SO42-
, Fe(CN)64-
, Cr42-
, SO32-
dengan pereaksi atas dasar perbedaan kelarutan garam peraknya dan
Bariumnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Identifikasi merupakan salah satu pekerjaan dalam analisis kualitatif. Uji
nyala api adalah suatu prosedur yang digunakan dalam ilmu kimia untuk
mendeteksi keberadaan unsur tertentu , terutama ion logam berdasarkan
karakteristik spektrum emestri masing –masing unsur warna nyala api secara
umum juga bergantung pada temperatur uji nyala digunakan untuk
mengidentifikasi keberadaan logam dalam jumlah yang relatif kecil pada
senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala . untuk warna nyala
unsur-unsur logam dan alkali tanah . uji nyala merupakan cara paling mudah
untuk mengidentifikasi logam warna yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam-
logam lain, biasanya metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya meski
demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk yang bermanfaat seperti metode
mana yang akan dipakai Analisis kualitatif bertujuan untuk mengidentifikasi
suatu spesies danelusidasi struktur spesies tersebut (purba,michael.2006).
Kimia analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari
tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan
pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau
menggunakan metode analisis kimia. Kimia analitik mencakup kimia analisis
kualitatif dan kimia analisis kuantitatif. Analisis kualitatif menyatakan keberadaan
suatu unsur atau senyawa dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif
menyatakan jumlah suatu unsur atau senyawa dalam sampel (Wiryawan, 2011).
Pada dasarnya konsep dasar analisis kimia dapat dibagi atas dua bagian,
yaitu:
4
1. Analisis kualitatif, yaitu analisis yang berhubungan dengan identifikasi
suatu zat atau campuran yang tidak diketahui.
2. Analisis kuantitatif, yaitu analisis kimia yang menyangkut penentuan
jumlah zat tertentu yang ada didalam suatu sampel.
Ada dua aspek penting dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan
identifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, kesamaan pembentukan
senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Sifat – sifat
ini sebagai sifat periodik menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida,
sulfida, hidroksida, karbonat sulfat, dan garam – garam lainnya dari logam.
Walaupun analisis kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis kualitatif
ini merupakan aplikasi prinsip – prinsip umum dan konsep – konsep dasar yang
telah dipelajari dalam kimia dasar. Setelah melakukan analisis kualitatif, diketahui
komponen apa atau pengotor apa yang ada dalam sampel tertentu, seringkali
diperlukan informasi tambahan mengenai berapa banyak masing – masing
komponen atau pengotor tersebut. Beberapa teknik analisis kuantitatif
diklasifikasikan atas dasar :
1. Pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan
suatu reaksi atau banyaknya hasil reaksi yang terbentuk.
2. Pengukuran besarnya sifat listrik (misalnya potensiometri).
3. Pengukuran sifat optis (pengukuran adsorban).
4. Kombinasi dari 1 dan 2 atau 1 dan 3. Analisis kimia kuantitatif yang
klasik menyangkut analisis gravimetri dan titrimetri.
Dalam analisis gravimetri, zat yang akan ditentukan diubah menjadi
bentuk endapan yang sukar larut, selanjutnya dipisahkan dan ditimbang.
Sedangkan analisis titrimetri yang sering disebut analisis volumetri, zat yang akan
ditentukan dibiarkan bereaksi degan suatu pereaksi yang diketahui sebagai larutan
standar (baku). Kemudian volume larutan tersebut yang diperlukan untuk dapat
bereaksi sempurna tersebut di ukur. Selain kedua metode analisis tersebut di atas,
dalam analisis dasar ini akan dipelajari pula metode spektroskopi adsorbsi.
Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji pendahuluan,
pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis dapat berupa zat
padat non – logam. Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan
suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur
– unsur serta ion – ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita
menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi
5
spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu
larutan. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling
umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium
karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan
reagensia – reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan
metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema
yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih
dari satu golongan (Kusuma, 2011).
Penggolongan Anion
Kemungkinan adanya anion dapat diperkirakan dengan mengetahui
kepastian kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan
terdahulu yaitu percobaan analisis kation. Pengujian antara reaksi asam sulfat
encer dan pekat merupakan salah satu cara untuk mengetahui anion apa saja yang
terdapat dalam larutan sampel. Hal tersebut dikarenakan asam sulfat yang
merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar dari senyawanya.
Sebagai contoh, larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar dan terurai
menjadi air dan gas karbon dioksida dengan bantuan asam sulfat yang mendesak
asam karbonat. Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air
dan pelarut yang lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan.
Misalnya garam sulfida tidak larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam
sulfida. Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan metode sistematik seperti pada
kation. Anion dapat dipisahkan dalam golongan – golongan utama, bergantung
pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam
zinknya. Namun, ini hanya dianggap berguna untuk memberi indikasi dari
keterbatasan pada metode ini. Proses – proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam
(A) proses yang melibatkan identifikasi produk – produk yang mudah menguap,
dan (B) proses yang bergantung pada reaksi – reaksi dalam larutan. Secara kasar,
reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah: Zat kimia kualitas teknis.
 Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P.
 Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan
 oleh United States Pharmacopoeia. Zat kimia bermutu reagensia (reagent
– grade) memenuhi spesifikasi yang
 ditetapkan oleh Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat Kimia
Amerika Serikat. Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan
menurut urutan:
1. Uji sulfat
6
2. Uji untuk zat pereduksi
3. Uji untuk zat pengoksid
5. Uji dengan larutan perak nitrat
6. Uji dengan larutan kalsium klorida
7. Uji dengan larutan besi (III) klorida.
Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh, praktis
semua ion logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau ekstrak soda (ES)
dipakai untuk pengujian anion.
1. Kelompok Nitrat
2. Kelompok Sulfat
3. Kelompok Halogenida
(Ayu, 2012)
Penggolongan Kation
Golongan – golongan kation memiliki ciri – ciri khas, yaitu:
1. Golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion – ion
yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak.
2. Golongan II: membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana
asam mineral encer. Ion – ion yang termasuk dalam golongan ini adalah
merkurium (II), tembaga, kadmium, bismut, stibium, timah.
3. Golongan III: membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam
suasana netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium,
aluminium, seng, mangan, dan kobalt.
4. Golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan
adanya amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam.
5. Golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan
reagensia – reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk
dalam golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium, amonium,
litium, dan hidrogen.
7
Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian
larut, maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua
kelompok campuran yang massa masing – masingnya kurang dari campuran
sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan
terbentuknya zat – zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat
fisiknya (Ayu, 2012).
Metodologi Kimia Analitik
Adapun metodologi kimia analitik, meliputi :
1. Perencanaan analisis.
2. Pengambilan sampel (sampling).
3. Persiapan sampel untuk analisis.
4. Pemisahan senyawa pengganggu.
5. Pengukuran (analisis) unsur/senyawa yang akan diketahui.
6. Evaluasi terhadap hasil analisis dilakukan terhadap tingkat ketepatan dan
ketelitiannya.
(Wiryawan, 2011)
Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk
menentukan ion(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif
dan spesifik. Pereaksise lekt if adalah pereaksi yang memberika n
reaksi tertentu untuk satu jeniskation/anion tertentu. Dengan
menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihatadanya perubahan-
perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan,terjadinya
perubahan warna, bau dan timbulnya gas (Manata, 2015).Analisis merupakan
ilmu kimia yang mempelajari tentang identifikasi suatuspesies, penentuan
komposisi dan elusidasi strukturnya. Berdasarkan tujuannya,analisis
kimia dapat diklasifikasikan menjadi analisis kualitatif d a n
analisiskuantitatif (Padmaningrum, 2010).
8
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM ALKALI DENGAN CARA
REAKSI NYALA
a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah jarum Osche
yang terbuat dari platina terutama bagian ujungnya, botol reagen,
bunsen, dan tabung reaksi.
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan
HCl pekat, dan larutan bahan yang mengandung logam K, Na dan Ca
(larutan 5% KCl, NaCl dan CaCl2).
c. Cara Kerja
1. Jarum Osche yang terbuat dari platina terutama bagian ujungnya
dicuci dengan cara dicelupkan ke dalam HCl pekat dalam botol reagen
tertutup dan dalam lemari asam.
2. Ujung jarum dimasukkan ke dalam api bunsen di daerah fusi,
sampai tidak menimbulkan warna apapun dari api bunsen.
3. Ujung jarum Osche tersebut dicelupkan ke dalam HCl tadi
kemudian dicelupkan ke dalam larutan bahan dalam tabung reaksi
saudara yang diduga mengandung logam K, Na, dan Ca. gunakan
larutan 5% KCl, NaCl dan CaCl2.
4. Ujung jarum osche yang membawa larutan tersebut dibakar pada
api bunsen di daerah oksidasi. Untuk bahan-bahan yang mudah
menguap pembakara dilakukan di daerah fusi.
5. Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
9
d. Skema Kerja
dicuci dengan cara dicelupkan ke
dalam HCl pekat,
dalam botol reagen tertutup dan
dalam lemari asam.
dimasukkan ke dalam api bunsen di
daerah fusi,
sampai tidak menimbulkan warna
apapun dari api bunsen.
dicelupkan ke dalam HCl tadi,
dicelupkan ke dalam larutan bahan
dalam tabung reaksi saudara yang
diduga mengandung logam K, Na,
dan Ca. gunakan larutan 5% KCl,
NaCl dan CaCl2.
dibakar pada api bunsen di daerah
oksidasi. Untuk bahan-bahan yang
mudah menguap pembakara
dilakukan di daerah fusi.
Jarum Osche yang terbuat
dari platina terutama bagian
ujungnya.
Ujung jarum
Ujung jarum Osche
Ujung jarum osche yang
membawa larutan
Laporan dibuat mahasiswa
jika praktikum selesai.
10
3.2 IDENTIFIKASI KATION DENGAN CARA REAKSI BASAH
a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes,
gelas ukur, penangas air, tabung reaksi, dan kertas lakmus merah.
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah AgNO3
1% (gol.1), larutan HCl 1%, larutan NH4OH 1%, larutan Pb(NO3)2
(gol.1), larutan KI 1%, larutan HgCl2 (gol. 3), larutan FeSO4 1% (gol.
3), larutan NaOH 1%, larutan BaCl2 1% (gol 4), larutan (NH4)2CO3
1%, larutan HNO3 1%, larutan NaOH 1% (gol 5), larutan NH4Cl 1%
dan HCl pekat.
c. Cara Kerja
1. 1 mL 1% AgNO3 (gol.1) ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1%
HCl. Diamati apa yang terjadi, kemudian ditambahlah pereaksi larutan
1% NH4OH. Diamati akibat endapan yang terbentuk.
2. 1 mL larutan Pb(NO3)2 (gol.1) ditambahkan 1 mL pereaksi larutan
1% KI Diamatilah apa yang terjadi, lalu Didihkan dalam penangas air
diamati apa yang terjadi dan Bila didinginkan apa yang terlihat.
3. 1 mL larutan HgCl2 (gol. 3) ditambahkan 1 mili pereaksi larutan
1% KI diamati apa yang terjadi, kemudian ditambahkan lagi 4 ml
pereaksi tersebut. Diamati bagaimanakah akibat endapan yang sudah
terbentuk.
4. 1 mL larutan 1% FeSO4 (gol. 3) ditambahkan 1 ml pereaksi larutan
1% NaOH diamati apa yang terjadi kemudian di kocok. Dan diamati
bagaimana akibat endapan yang sudah terbentuk.
5. 1 mL larutan 1% BaCl2 (gol 4) ditambahkan 1 mili pereaksi larutan
1% (NH4)2CO3, dimatilah apa yang terjadi kemudian ditambahkan 1%
pereaksi larutan HNO3. Dan diamati bagaimana akibat endapan yang
sudah terbentuk dan apa yang timbul.
6. 1 mL larutan 1% NaOH (gol 5) ditambahkan 1 mili pereaksi
larutan 1% NH4Cl. diamati apa yang terjadi jika lakmus merah ditaruh
pada bibir tabung dan baunya, Jika tidak ada lakmus diambil batang
gelas dimasukkan ke dalam HCl pekat dan ditaruh di atas mulut
tabung reaksi dan diamati apa yang terlihat.
7. Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
11
d. Skema Kerja
ditambahkan 1 mL pereaksi larutan
1% HCl, Diamati apa yang terjadi,
kemudian ditambahlah pereaksi
larutan 1% NH4OH,
Diamati akibat endapan yang
terbentuk.
ditambahkan 1 mL pereaksi larutan
1% KI Diamatilah apa yang terjadi,
Didihkan dalam penangas air diamati
apa yang terjadi dan Bila didinginkan
apa yang terlihat.
ditambahkan 1 mili pereaksi larutan
1% KI diamati apa yang terjadi,
ditambahkan lagi 4 ml pereaksi
tersebut. Diamati bagaimanakah
akibat endapan yang sudah terbentuk.
ditambahkan 1 ml pereaksi larutan
1% NaOH diamati apa yang terjadi,
1 mL 1% AgNO3
(gol.1)
1 mL larutan Pb(NO3)2
(gol.1)
1 mL larutan HgCl2 (gol.
3)
1 mL larutan 1% FeSO4
(gol. 3)
12
di kocok. Dan diamati bagaimana
akibat endapan yang sudah terbentuk.
ditambahkan 1 mili pereaksi larutan
1% (NH4)2CO3, dimatilah apa yang
terjadi kemudian ditambahkan 1%
pereaksi larutan HNO3,
diamati bagaimana akibat endapan
yang sudah terbentuk dan apa yang
timbul.
ditambahkan 1 mili pereaksi larutan
1% NH4Cl,
diamati apa yang terjadi jika lakmus
merah ditaruh pada bibir tabung dan
baunya, Jika tidak ada, lakmus
diambil batang gelas,
dimasukkan ke dalam HCl pekat dan
ditaruh di atas mulut tabung reaksi
dan diamati apa yang terlihat.
1 mL larutan 1% BaCl2
(gol 4)
1 mL larutan 1% NaOH
(gol 5)
Laporan dibuat mahasiswa
jika praktikum selesai.
13
3.3 IDENTIFIKASI ANION DENGAN CARA REAKSI BASAH
a. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes,
gelas ukur, waterbath, dan tabung reaksi.
b. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan
NaBr 1% (gol 1), larutan AgNO4 1%, larutan Na2SO4 1% (gol. 2),
larutan BaCl2 1%, larutan K2Fe 1% (CN)6 (gol. 2), larutan H2 SO4
pekat, larutan H3 PO4 1% (gol. 2), larutan (NH3)2MoO3 1%, larutan
NHO3 1%, larutan Na2C2O4 1% (gol. 3), larutan H2SO4 pekat 1%,
larutan Na2S2O3 1% (gol.4), dan larutan AgNO3 1%.
c. Cara Kerja
1 1 ml larutan 1% NaBr (gol 1) ditambahkan 1 ml reaksi larutan 1%
AgNO4 dan amati apa yang terjadi.
2 1 ml larutan 1% Na2SO4 (gol. 2) ditambahkan 1 ml pereaksi larutan
1% BaCl2 dan amati apa yang terjadi.
3 1 ml larutan 1% K2Fe(CN)6 (gol. 2) ditambahkan 1 ml larutan H2
SO4 pekat dengan hati-hati dengan menggunakan pipet tetes dan amati
apa yang terjadi.
4 1 ml larutan 1% H3 PO4 (gol. 2) ditambahkan 1 ml pereaksi larutan
1% (NH3)2MoO3 dan 1 mL 1% NHO3 dan sedikit dipanaskan sebentar
lalu didinginkan, dan amati apa yang terjadi.
5 1 mL larutan 1% Na2C2O4 (gol. 3) ditambahkan 1 ml larutan 1%
H2SO4 pekat dengan hati-hati dengan menggunakan pipet tetes dan
amati apa yang timbul.
6 1 ml larutan 1% Na2S2O3 (gol.4) ditambahkan pereaksi larutan 1%
AgNO3 dan amatilah apa yang terbentuk dan perubahan perubahan
warna yang timbul.
7 Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
14
d. Skema Kerja
ditambahkan 1 ml reaksi larutan 1%
AgNO4 dan amati apa yang terjadi.
ditambahkan 1 ml pereaksi larutan
1% BaCl2 dan amati apa yang terjadi.
ditambahkan 1 ml larutan H2 SO4
pekat dengan hati-hati dengan
menggunakan pipet tetes dan amati
apa yang terjadi.
ditambahkan 1 ml pereaksi larutan
1% (NH3)2MoO3 dan 1 mL 1% NHO3
dan sedikit dipanaskan sebentar lalu
didinginkan, dan amati apa yang
terjadi.
ditambahkan 1 ml larutan 1% H2SO4
pekat dengan hati-hati dengan
menggunakan pipet tetes dan amati
apa yang timbul.
1 ml larutan 1% NaBr
(gol 1)
1 ml larutan 1%
Na2SO4 (gol. 2)
1 ml larutan 1%
K2Fe(CN)6 (gol. 2)
1 ml larutan 1% H3
PO4 (gol. 2)
1 mL larutan 1%
Na2C2O4 (gol. 3)
15
ditambahkan pereaksi larutan 1%
AgNO3 dan amatilah apa yang
terbentuk dan perubahan perubahan
warna yang timbul.
1 ml larutan 1%
Na2S2O3 (gol.4)
Laporan dibuat
mahasiswa jika
praktikum selesai.
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
4.2 Persamaan Reaksi
4.3 Pembahasan
17
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, 2012. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga
Kusuma, 2011. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Manata, 2015. Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Universitas
Muslim Indonesia. Makassar.
Padmaningrum, 2010. Kimia Kualitatif , Edisi IV, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Purba, Michael. 2006. Analisis Kation dan Anion, Edisi II, Pnerbit Surya Buku:
Surabaya
Wiryawan, 2011. Kimia Analitik I. Malang : JICA

More Related Content

What's hot

Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJepri Al Mudatsir
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimEly Sari
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Persiapan pas fisika
Persiapan pas fisikaPersiapan pas fisika
Persiapan pas fisikaLexi Lexi
 
Silabus kimiaberkaraktersmax 2
Silabus kimiaberkaraktersmax 2Silabus kimiaberkaraktersmax 2
Silabus kimiaberkaraktersmax 2Eko Supriyadi
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...Indriati Dewi
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Awal Rahmad
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriFransiska Puteri
 
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriPPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriSalsabila Azzahra
 

What's hot (18)

Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkim
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Persiapan pas fisika
Persiapan pas fisikaPersiapan pas fisika
Persiapan pas fisika
 
Gravimetric analysis
Gravimetric analysisGravimetric analysis
Gravimetric analysis
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
gravimetri
gravimetrigravimetri
gravimetri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Silabus kimiaberkaraktersmax 2
Silabus kimiaberkaraktersmax 2Silabus kimiaberkaraktersmax 2
Silabus kimiaberkaraktersmax 2
 
Silabus xi
Silabus xiSilabus xi
Silabus xi
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
Tik microsoft word
Tik microsoft wordTik microsoft word
Tik microsoft word
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
 
Tugas gravimetri
Tugas gravimetriTugas gravimetri
Tugas gravimetri
 
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriPPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
Bab 1-pengantar
Bab 1-pengantarBab 1-pengantar
Bab 1-pengantar
 

Similar to Identifikasi Kimia

Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaReska wati
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionAlfian Nopara Saifudin
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyLazuardi ardi
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anionTillapia
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptAhmadHafiz61
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptAhmadHafiz61
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkDame Phaghite
 
Sylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikesSylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikesRama Laweru
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiabanachan
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentFadilah Nur
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutRizki Ramadhan
 

Similar to Identifikasi Kimia (20)

Laporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reskaLaporan awal ddka reska
Laporan awal ddka reska
 
Bab 1-pengantar
Bab 1-pengantarBab 1-pengantar
Bab 1-pengantar
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary PharmacyBioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
Bioanalysis and instrumentation in Veterinary Pharmacy
 
4 kimia
4  kimia4  kimia
4 kimia
 
analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1analisa kation golongan 1
analisa kation golongan 1
 
Uji kation anion
Uji kation   anionUji kation   anion
Uji kation anion
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
pengantar analisis kimia.ppt
pengantar analisis kimia.pptpengantar analisis kimia.ppt
pengantar analisis kimia.ppt
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
 
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.pptI_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
I_PENGANTAR_ANALISIS_KIMIA.ppt
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
 
Sylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikesSylabi keperawatan stikes
Sylabi keperawatan stikes
 
acara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimiaacara iv kesetimbangan kimia
acara iv kesetimbangan kimia
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Kimia analisa instrument
Kimia analisa instrumentKimia analisa instrument
Kimia analisa instrument
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Laporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarutLaporan ekstraksi pelarut
Laporan ekstraksi pelarut
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 

Recently uploaded

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (11)

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

Identifikasi Kimia

  • 1. JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR IDENTIFIKASI ZAT KIMIA OLEH : NAMA : DARMA JULIANTI SIPAHUTAR NIM : L1B021034 ASISTEN : ADELIA KUSUMA WIDYASTUTI HARI, TANGGAL : SELASA, 7 SEPTEMBER 2021 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN AKUAKULTUR FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2021
  • 2. 2 DAFTAR ISI COVER ................................................................................................................1 DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2 JUDUL PRAKTIKUM ...................................................................................... 3 I. TUJUAN PRAKTIKUM ........................................................................3 II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3 III. METODOLOGI PERCOBAAN ........................................................... 8 3.1 IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM ALKALI DENGAN CARA REAKSI NYALA ..............................8 a. Alat ...............................................................................................8 b. Bahan ........................................................................................... 8 c. Cara Kerja .................................................................................. 8 d. Skema Kerja ................................................................................9 3.2 IDENTIFIKASI KATION DENGAN CARA REAKSI BASAH ............................................... 10 a. Alat ...............................................................................................10 b. Bahan ........................................................................................... 10 c. Cara Kerja .................................................................................. 10 d. Skema Kerja ................................................................................11 3.3 IDENTIFIKASI ANION DENGAN CARA REAKSI BASAH ............................................... 13 a. Alat ...............................................................................................13 b. Bahan ........................................................................................... 13 c. Cara Kerja .................................................................................. 13 d. Skema Kerja ................................................................................14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................16 4.1 Data Pengamatan ..............................................................................16 4.2 Persamaan Reaksi ............................................................................ 16 4.3 Pembahasan ...................................................................................... 16 V. KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................17 5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 17 5.2 Saran ..................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
  • 3. 3 IDENTIFIKASI ZAT KIMIA I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengidentifikasi adanya logam K, Na, dan Ca dalam 3 macam larutan bahan dengan cara reaksi nyala api bunsen. 2. Melihat dan mengenal spektrum emisi dari K, Na, dan Ca. 3. Mengidentifikasi ion-ion logam Ag+, Pb2+, Hg2+, Fe2+, Ba2+, Na2+ dalam larutan dengan menggunakan pereaksi pembentukkan endapan, warna, gas dan bau yang dapat diamati. 4. Mengidentifikasi anion-anion Br- , SO42- , Fe(CN)64- , Cr42- , SO32- dengan pereaksi atas dasar perbedaan kelarutan garam peraknya dan Bariumnya. II. TINJAUAN PUSTAKA Identifikasi merupakan salah satu pekerjaan dalam analisis kualitatif. Uji nyala api adalah suatu prosedur yang digunakan dalam ilmu kimia untuk mendeteksi keberadaan unsur tertentu , terutama ion logam berdasarkan karakteristik spektrum emestri masing –masing unsur warna nyala api secara umum juga bergantung pada temperatur uji nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan logam dalam jumlah yang relatif kecil pada senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan warna nyala . untuk warna nyala unsur-unsur logam dan alkali tanah . uji nyala merupakan cara paling mudah untuk mengidentifikasi logam warna yang terdapat dalam senyawa. Untuk logam- logam lain, biasanya metode mudah lainnya yang lebih dapat dipercaya meski demikian uji nyala bisa memberikan petunjuk yang bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai Analisis kualitatif bertujuan untuk mengidentifikasi suatu spesies danelusidasi struktur spesies tersebut (purba,michael.2006). Kimia analitik merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang pemisahan dan pengukuran unsur atau senyawa kimia. Dalam melakukan pemisahan atau pengukuran unsur atau senyawa kimia, memerlukan atau menggunakan metode analisis kimia. Kimia analitik mencakup kimia analisis kualitatif dan kimia analisis kuantitatif. Analisis kualitatif menyatakan keberadaan suatu unsur atau senyawa dalam sampel, sedangkan analisis kuantitatif menyatakan jumlah suatu unsur atau senyawa dalam sampel (Wiryawan, 2011). Pada dasarnya konsep dasar analisis kimia dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:
  • 4. 4 1. Analisis kualitatif, yaitu analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu zat atau campuran yang tidak diketahui. 2. Analisis kuantitatif, yaitu analisis kimia yang menyangkut penentuan jumlah zat tertentu yang ada didalam suatu sampel. Ada dua aspek penting dalam analisis kualitatif, yaitu pemisahan dan identifikasi. Kedua aspek ini dilandasi oleh kelarutan, kesamaan pembentukan senyawa kompleks, oksidasi reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Sifat – sifat ini sebagai sifat periodik menunjukkan kecenderungan dalam kelarutan klorida, sulfida, hidroksida, karbonat sulfat, dan garam – garam lainnya dari logam. Walaupun analisis kualitatif sudah banyak ditinggalkan, namun analisis kualitatif ini merupakan aplikasi prinsip – prinsip umum dan konsep – konsep dasar yang telah dipelajari dalam kimia dasar. Setelah melakukan analisis kualitatif, diketahui komponen apa atau pengotor apa yang ada dalam sampel tertentu, seringkali diperlukan informasi tambahan mengenai berapa banyak masing – masing komponen atau pengotor tersebut. Beberapa teknik analisis kuantitatif diklasifikasikan atas dasar : 1. Pengukuran banyaknya pereaksi yang diperlukan untuk menyempurnakan suatu reaksi atau banyaknya hasil reaksi yang terbentuk. 2. Pengukuran besarnya sifat listrik (misalnya potensiometri). 3. Pengukuran sifat optis (pengukuran adsorban). 4. Kombinasi dari 1 dan 2 atau 1 dan 3. Analisis kimia kuantitatif yang klasik menyangkut analisis gravimetri dan titrimetri. Dalam analisis gravimetri, zat yang akan ditentukan diubah menjadi bentuk endapan yang sukar larut, selanjutnya dipisahkan dan ditimbang. Sedangkan analisis titrimetri yang sering disebut analisis volumetri, zat yang akan ditentukan dibiarkan bereaksi degan suatu pereaksi yang diketahui sebagai larutan standar (baku). Kemudian volume larutan tersebut yang diperlukan untuk dapat bereaksi sempurna tersebut di ukur. Selain kedua metode analisis tersebut di atas, dalam analisis dasar ini akan dipelajari pula metode spektroskopi adsorbsi. Analisis kualitatif umumnya terbagi atas tiga bagian, yaitu uji pendahuluan, pemeriksaan kation dan pemeriksaan anion. Zat yang dianalisis dapat berupa zat padat non – logam. Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur – unsur serta ion – ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi
  • 5. 5 spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia – reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan (Kusuma, 2011). Penggolongan Anion Kemungkinan adanya anion dapat diperkirakan dengan mengetahui kepastian kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan terdahulu yaitu percobaan analisis kation. Pengujian antara reaksi asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu cara untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat dalam larutan sampel. Hal tersebut dikarenakan asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar dari senyawanya. Sebagai contoh, larutan yang mengandung garam karbonat akan keluar dan terurai menjadi air dan gas karbon dioksida dengan bantuan asam sulfat yang mendesak asam karbonat. Dengan memperhatikan daftar kelarutan berbagai garam dalam air dan pelarut yang lain, jenis anion yang terdapat dalam larutan bisa diperkirakan. Misalnya garam sulfida tidak larut dalam asam, garam karbonat tidak larut dalam sulfida. Untuk mendeteksi anion tidak diperlukan metode sistematik seperti pada kation. Anion dapat dipisahkan dalam golongan – golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan pada metode ini. Proses – proses yang dipakai dapat dibagi ke dalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk – produk yang mudah menguap, dan (B) proses yang bergantung pada reaksi – reaksi dalam larutan. Secara kasar, reagensia atau pereaksi yang dapat dipakai adalah: Zat kimia kualitas teknis.  Reagensia C.P, seringkali jauh lebih murni daripada reagensia U.S.P.  Reagensia U.S.P yaitu memenuhi persyaratan kemurnian yang ditetapkan  oleh United States Pharmacopoeia. Zat kimia bermutu reagensia (reagent – grade) memenuhi spesifikasi yang  ditetapkan oleh Komite Reagensia Analitis dari Masyarakat Kimia Amerika Serikat. Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan: 1. Uji sulfat
  • 6. 6 2. Uji untuk zat pereduksi 3. Uji untuk zat pengoksid 5. Uji dengan larutan perak nitrat 6. Uji dengan larutan kalsium klorida 7. Uji dengan larutan besi (III) klorida. Untuk keperluan sampel didihkan dengan larutan Na2CO3 jenuh, praktis semua ion logam mengendap sebagai karbonat, dan filtrat atau ekstrak soda (ES) dipakai untuk pengujian anion. 1. Kelompok Nitrat 2. Kelompok Sulfat 3. Kelompok Halogenida (Ayu, 2012) Penggolongan Kation Golongan – golongan kation memiliki ciri – ciri khas, yaitu: 1. Golongan I: membentuk endapan dengan asam klorida encer, ion – ion yang termasuk dalam golongan ini adalah timbal, raksa, dan perak. 2. Golongan II: membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion – ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, kadmium, bismut, stibium, timah. 3. Golongan III: membentuk endapan dengan amonium sulfida dalam suasana netral. Kation golongan ini antara lain nikel, besi, kromium, aluminium, seng, mangan, dan kobalt. 4. Golongan IV: membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya amonium klorida dalam suasana netral atau sedikit asam. 5. Golongan V: disebut juga golongan sisa karena tidak bereaksi dengan reagensia – reagensia golongan sebelumnya. Ion kation yang termasuk dalam golongan ini antara lain magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
  • 7. 7 Suatu pereaksi menyebabkan sebagian kation mengendap dan sebagian larut, maka setelah dilakukan penyaringan terhadap endapan terbentuk dua kelompok campuran yang massa masing – masingnya kurang dari campuran sebelumnya. Reaksi yang terjadi saat pengidentifikasian menyebabkan terbentuknya zat – zat baru yang berbeda dari zat semula dan berbeda sifat fisiknya (Ayu, 2012). Metodologi Kimia Analitik Adapun metodologi kimia analitik, meliputi : 1. Perencanaan analisis. 2. Pengambilan sampel (sampling). 3. Persiapan sampel untuk analisis. 4. Pemisahan senyawa pengganggu. 5. Pengukuran (analisis) unsur/senyawa yang akan diketahui. 6. Evaluasi terhadap hasil analisis dilakukan terhadap tingkat ketepatan dan ketelitiannya. (Wiryawan, 2011) Dalam kimia analisis kuantitatif dikenal suatu cara untuk menentukan ion(kation/anion) tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksise lekt if adalah pereaksi yang memberika n reaksi tertentu untuk satu jeniskation/anion tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihatadanya perubahan- perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan,terjadinya perubahan warna, bau dan timbulnya gas (Manata, 2015).Analisis merupakan ilmu kimia yang mempelajari tentang identifikasi suatuspesies, penentuan komposisi dan elusidasi strukturnya. Berdasarkan tujuannya,analisis kimia dapat diklasifikasikan menjadi analisis kualitatif d a n analisiskuantitatif (Padmaningrum, 2010).
  • 8. 8 III. METODOLOGI PERCOBAAN 3.1 IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM ALKALI DENGAN CARA REAKSI NYALA a. Alat Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah jarum Osche yang terbuat dari platina terutama bagian ujungnya, botol reagen, bunsen, dan tabung reaksi. b. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan HCl pekat, dan larutan bahan yang mengandung logam K, Na dan Ca (larutan 5% KCl, NaCl dan CaCl2). c. Cara Kerja 1. Jarum Osche yang terbuat dari platina terutama bagian ujungnya dicuci dengan cara dicelupkan ke dalam HCl pekat dalam botol reagen tertutup dan dalam lemari asam. 2. Ujung jarum dimasukkan ke dalam api bunsen di daerah fusi, sampai tidak menimbulkan warna apapun dari api bunsen. 3. Ujung jarum Osche tersebut dicelupkan ke dalam HCl tadi kemudian dicelupkan ke dalam larutan bahan dalam tabung reaksi saudara yang diduga mengandung logam K, Na, dan Ca. gunakan larutan 5% KCl, NaCl dan CaCl2. 4. Ujung jarum osche yang membawa larutan tersebut dibakar pada api bunsen di daerah oksidasi. Untuk bahan-bahan yang mudah menguap pembakara dilakukan di daerah fusi. 5. Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
  • 9. 9 d. Skema Kerja dicuci dengan cara dicelupkan ke dalam HCl pekat, dalam botol reagen tertutup dan dalam lemari asam. dimasukkan ke dalam api bunsen di daerah fusi, sampai tidak menimbulkan warna apapun dari api bunsen. dicelupkan ke dalam HCl tadi, dicelupkan ke dalam larutan bahan dalam tabung reaksi saudara yang diduga mengandung logam K, Na, dan Ca. gunakan larutan 5% KCl, NaCl dan CaCl2. dibakar pada api bunsen di daerah oksidasi. Untuk bahan-bahan yang mudah menguap pembakara dilakukan di daerah fusi. Jarum Osche yang terbuat dari platina terutama bagian ujungnya. Ujung jarum Ujung jarum Osche Ujung jarum osche yang membawa larutan Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
  • 10. 10 3.2 IDENTIFIKASI KATION DENGAN CARA REAKSI BASAH a. Alat Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes, gelas ukur, penangas air, tabung reaksi, dan kertas lakmus merah. b. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah AgNO3 1% (gol.1), larutan HCl 1%, larutan NH4OH 1%, larutan Pb(NO3)2 (gol.1), larutan KI 1%, larutan HgCl2 (gol. 3), larutan FeSO4 1% (gol. 3), larutan NaOH 1%, larutan BaCl2 1% (gol 4), larutan (NH4)2CO3 1%, larutan HNO3 1%, larutan NaOH 1% (gol 5), larutan NH4Cl 1% dan HCl pekat. c. Cara Kerja 1. 1 mL 1% AgNO3 (gol.1) ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% HCl. Diamati apa yang terjadi, kemudian ditambahlah pereaksi larutan 1% NH4OH. Diamati akibat endapan yang terbentuk. 2. 1 mL larutan Pb(NO3)2 (gol.1) ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% KI Diamatilah apa yang terjadi, lalu Didihkan dalam penangas air diamati apa yang terjadi dan Bila didinginkan apa yang terlihat. 3. 1 mL larutan HgCl2 (gol. 3) ditambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% KI diamati apa yang terjadi, kemudian ditambahkan lagi 4 ml pereaksi tersebut. Diamati bagaimanakah akibat endapan yang sudah terbentuk. 4. 1 mL larutan 1% FeSO4 (gol. 3) ditambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% NaOH diamati apa yang terjadi kemudian di kocok. Dan diamati bagaimana akibat endapan yang sudah terbentuk. 5. 1 mL larutan 1% BaCl2 (gol 4) ditambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% (NH4)2CO3, dimatilah apa yang terjadi kemudian ditambahkan 1% pereaksi larutan HNO3. Dan diamati bagaimana akibat endapan yang sudah terbentuk dan apa yang timbul. 6. 1 mL larutan 1% NaOH (gol 5) ditambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% NH4Cl. diamati apa yang terjadi jika lakmus merah ditaruh pada bibir tabung dan baunya, Jika tidak ada lakmus diambil batang gelas dimasukkan ke dalam HCl pekat dan ditaruh di atas mulut tabung reaksi dan diamati apa yang terlihat. 7. Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
  • 11. 11 d. Skema Kerja ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% HCl, Diamati apa yang terjadi, kemudian ditambahlah pereaksi larutan 1% NH4OH, Diamati akibat endapan yang terbentuk. ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% KI Diamatilah apa yang terjadi, Didihkan dalam penangas air diamati apa yang terjadi dan Bila didinginkan apa yang terlihat. ditambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% KI diamati apa yang terjadi, ditambahkan lagi 4 ml pereaksi tersebut. Diamati bagaimanakah akibat endapan yang sudah terbentuk. ditambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% NaOH diamati apa yang terjadi, 1 mL 1% AgNO3 (gol.1) 1 mL larutan Pb(NO3)2 (gol.1) 1 mL larutan HgCl2 (gol. 3) 1 mL larutan 1% FeSO4 (gol. 3)
  • 12. 12 di kocok. Dan diamati bagaimana akibat endapan yang sudah terbentuk. ditambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% (NH4)2CO3, dimatilah apa yang terjadi kemudian ditambahkan 1% pereaksi larutan HNO3, diamati bagaimana akibat endapan yang sudah terbentuk dan apa yang timbul. ditambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% NH4Cl, diamati apa yang terjadi jika lakmus merah ditaruh pada bibir tabung dan baunya, Jika tidak ada, lakmus diambil batang gelas, dimasukkan ke dalam HCl pekat dan ditaruh di atas mulut tabung reaksi dan diamati apa yang terlihat. 1 mL larutan 1% BaCl2 (gol 4) 1 mL larutan 1% NaOH (gol 5) Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
  • 13. 13 3.3 IDENTIFIKASI ANION DENGAN CARA REAKSI BASAH a. Alat Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pipet tetes, gelas ukur, waterbath, dan tabung reaksi. b. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan NaBr 1% (gol 1), larutan AgNO4 1%, larutan Na2SO4 1% (gol. 2), larutan BaCl2 1%, larutan K2Fe 1% (CN)6 (gol. 2), larutan H2 SO4 pekat, larutan H3 PO4 1% (gol. 2), larutan (NH3)2MoO3 1%, larutan NHO3 1%, larutan Na2C2O4 1% (gol. 3), larutan H2SO4 pekat 1%, larutan Na2S2O3 1% (gol.4), dan larutan AgNO3 1%. c. Cara Kerja 1 1 ml larutan 1% NaBr (gol 1) ditambahkan 1 ml reaksi larutan 1% AgNO4 dan amati apa yang terjadi. 2 1 ml larutan 1% Na2SO4 (gol. 2) ditambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% BaCl2 dan amati apa yang terjadi. 3 1 ml larutan 1% K2Fe(CN)6 (gol. 2) ditambahkan 1 ml larutan H2 SO4 pekat dengan hati-hati dengan menggunakan pipet tetes dan amati apa yang terjadi. 4 1 ml larutan 1% H3 PO4 (gol. 2) ditambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% (NH3)2MoO3 dan 1 mL 1% NHO3 dan sedikit dipanaskan sebentar lalu didinginkan, dan amati apa yang terjadi. 5 1 mL larutan 1% Na2C2O4 (gol. 3) ditambahkan 1 ml larutan 1% H2SO4 pekat dengan hati-hati dengan menggunakan pipet tetes dan amati apa yang timbul. 6 1 ml larutan 1% Na2S2O3 (gol.4) ditambahkan pereaksi larutan 1% AgNO3 dan amatilah apa yang terbentuk dan perubahan perubahan warna yang timbul. 7 Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
  • 14. 14 d. Skema Kerja ditambahkan 1 ml reaksi larutan 1% AgNO4 dan amati apa yang terjadi. ditambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% BaCl2 dan amati apa yang terjadi. ditambahkan 1 ml larutan H2 SO4 pekat dengan hati-hati dengan menggunakan pipet tetes dan amati apa yang terjadi. ditambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% (NH3)2MoO3 dan 1 mL 1% NHO3 dan sedikit dipanaskan sebentar lalu didinginkan, dan amati apa yang terjadi. ditambahkan 1 ml larutan 1% H2SO4 pekat dengan hati-hati dengan menggunakan pipet tetes dan amati apa yang timbul. 1 ml larutan 1% NaBr (gol 1) 1 ml larutan 1% Na2SO4 (gol. 2) 1 ml larutan 1% K2Fe(CN)6 (gol. 2) 1 ml larutan 1% H3 PO4 (gol. 2) 1 mL larutan 1% Na2C2O4 (gol. 3)
  • 15. 15 ditambahkan pereaksi larutan 1% AgNO3 dan amatilah apa yang terbentuk dan perubahan perubahan warna yang timbul. 1 ml larutan 1% Na2S2O3 (gol.4) Laporan dibuat mahasiswa jika praktikum selesai.
  • 16. 16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Pengamatan 4.2 Persamaan Reaksi 4.3 Pembahasan
  • 17. 17 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran
  • 18. 18 DAFTAR PUSTAKA Ayu, 2012. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga Kusuma, 2011. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Manata, 2015. Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Universitas Muslim Indonesia. Makassar. Padmaningrum, 2010. Kimia Kualitatif , Edisi IV, Penerbit Erlangga, Jakarta. Purba, Michael. 2006. Analisis Kation dan Anion, Edisi II, Pnerbit Surya Buku: Surabaya Wiryawan, 2011. Kimia Analitik I. Malang : JICA