SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
ARSITEKTUR
MERK / BRAND
ARCHITECTURE
KELOMPOKII
ANGGI DERMAWAN PURBA(217019026)
ADE SAPUTRA (217019027)
SAID FARHAN SULAIMAN (217019040)
皆さんこんにちは
Minasankonnichiwa
Latar Belakang
Seiring tumbuhnya penjualan, terdapat strategi
yang harus diterapkan perusahaan untuk
mendukung branding, salah satunya
adalah brand architecture.
Salah satu aspek dalam dunia branding ini bisa
membuat brand perusahaan tampak segar
dan tertata.
Jika perusahaan tak segera mengadopsi strategi
ini saat bisnis mulai berkembang,
identitas brand bisa terlihat berantakan dan
tampak tak senada dengan profil perusahaan
Apa Itu Arsitektur Merek ?
• Branding adalah proses membangun kesadaran merek dan
memperkuat loyalitas pelanggan. • Branding merupakan upaya
meraih setiap kesempatan untuk menunjukkan mengapa
pelanggan perlu memilih merek tersebut dibandingkan merek
lainnya yang beredar di pasaran • Sebelum membahas mengenai
arsitektur merek, ada lima pertanyaan yang perlu diajukan
seputar arsitektur merek;
Istilah “strategi branding” digunakan untuk membuat keputusan
tentang :
1. Jumlah tingkatan merek yang akan dilaksanakan (satu, dua,
atau bahkan tiga ?)
2. 2. Peran perusahaan dalam komunikasi nilai produk
3. 3. Pengaturan grafis pada semua dokumen, kemasan dan
produk, termasuk juga lokasi industri, kantor dan kartu nama.
Apa Itu Arsitektur Merek ?
• Dengan demikian arsitektur merek memberikan panduan umum terhadap strategi
branding mengenai bagaimanaunsur merek sebaiknya diterapkan pada berbagai
produk berbeda yangdijual suatu perusahaan.
• Konsep utama dalam mendefinisikan arsitektur merek adalah portofolio merek dan
hierarki merek.
• Portofolio merek adalah seperangkat merek-merek yangberbeda yangditawarkan
perusahaan dalam kategori tertentu. • Sementara hierarki merek menunjukkanjumlah
dan sifat unsur merek yangumum dan berbeda dalam seperangkat merek suatu
perusahaan.
• Arsitektur merek menjelaskanhubunganantara perusahaan induk, anak perusahaan,
produk dan jasa.
• Apabila perusahaan bergabungdengan perusahaan yanglain (merger, akuisisi, dan
sebagainya), dibutuhkanproduk baru, merek baru, bahkanbranding baru. Strategi
arsitektur merek ini dibutuhkanoleh setiap perusahaan/pemegangmerek untuk
bertahan dalam industri yang semakin kompetitif.
Definisi lain menyebutkan bahwa arsitektur merek adalah struktur yang
mengatur portofolio merek termasuk peran merek dan hubungan antara
merek dalam suatu perusahaan. Dengan demikian, arsitektur merek
mengacu pada hierarki merek dalam suatu perusahaan yang dirumuskan
oleh strategi marketing perusahaan tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa strategi branding atau arsitektur merek
merupakan penetapan merek yang dimiliki perusahaan dilihat
dari hierarki, kategori produk serta strategi marketingnya.
Membangun
Arsitektur Merek
Evaluasi Strategi Arsitektur
Merek
Membangun Arsitektur Merek
• Dalam merancang dan menerapkan strategi merek arsitektur yang optimal serta
menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, pemasar harus menjaga lima pedoman
berikut.
1. Menguatkan fokus terhadap pelanggan dengan cara mengenali apa yang diketahui
dan diinginkan pelanggan, serta bagaimana mereka berperilaku
2. Membuat landasan merek yang kuat berupa umbrella brand
3. Hindari terlalu banyak merek
4. Selektif dalam memilih sub merek yang dapat mengomunikasikan keunikan produk
serta memperkuat merek
5. Selektif memperluas merek (membuat ekstensi). Ekstensi merek harus membangun
ekuitas merek baru dan meningkatkan ekuitas merek yang ada.
Membanngun Arsitektur Merek
Arsitekturmerekdapatdibangun dengantiga carautama
• Pertama, struktur merek monolitik berupa struktur dimana perusahaan hanya mengandalkan
merek perusahaan (corporate brand)
• Kedua, produk merek individual dan
• Ketiga, adalah arsitektur merek campuran (endorsed dan sub brand) yang manamerek
perusahaan digunakan untuk mendukung (endorsed) merek-merek dalam portofolio
perusahaan tersebut.
• Strategi branding merupakan penentu penting dari kekuatan asosiasi merek.
Terdapat tiga pilihan branding untuk produk baru.
1. Membuat merek baru
2. 2. Mengadopsi atau memodifikasi merek yang ada
3. 3. Memadukan merek yang ada dan merek baru.
strategi branding yang lain diantaranya adalah:
1. Co-Branding
2. 2. Lisensi / Perizinan
3. 3. Private Label
MerekBranding/Merekaliansi
Co-Branding
01
Co-Branding
Merek yang ada dapat memanfaatkan asosiasi
dengan menghubungkan dirinya ke merek lain baik
dari perusahaan yang sama atau berbeda. Co-
branding disebut juga merek branding atau merek
aliansi, terjadi ketika dua merek atau lebih yang ada
digabungkan menjadi satu produk bersama atau
dipasarkan bersama-sama dalam beberapa cara.
Keuntungan utama dari co-branding adalah produk
dapat diposisikan secara unik dan membuat poin
perbedaan (POD/ Point of Difference) atau poin
persamaan (POP/Point of Parity) lebih menarik
daripada merek yang ada sebelumnya. Hal tersebut
tentu saja dapat menghasilkan penjualan yang lebih
besar serta membuka peluang dalam meraih
pelanggan baru.
Tabel Keunggulan dan
Kelemahan Co-Branding
• Mengurangi biaya
pengenalan produk
• Meningkatkan ekuitas
yang tidak dimiliki
• Memperluas arti merek
dalam kategori terkait
• Memperluas makna
• Sumber pendapatan
tambahan
KeunggulanCo-branding KelemahanCo-Branding
• Kurangnya fokus
dan kejelasan merek
• Hilang kontrol
• Risiko pelemahan
ekuitas merek
• Efek umpan balik
negatif
Co-Branding
Untuk membuat co-brand yangkuat, kedua merek yang ada harus memiliki kesadaran merek
yangmemadai; asosiasi yang cukup kuat dan unik, serta memiliki penilaian dan perasaaan
pelangganyang positif.
• Yang paling penting adalah kesesuasian antara kedua merek, sehingga program pemasaran
gabungandapat dimaksimalkan.Dengan demikian, strategi ini dapat meminimalkan
kerugian yangmungkintimbul.
• Sebuahcontoh kasus dari co-branding adalah ingredient branding yang menciptakan
ekuitas merek untuk bahan (ingredient), komponen atau bagianyang terkandungdalam
produk bermerek lainnya.
• Dari perspektif perusahaan pembuat dan pemasok bahan,branding produk sebagai bahan
(ingredient) memiliki manfaatdapat menghasilkanpenjualan yanglebih banyakdengan
margin yanglebih tinggi. Selain itu, dapat pula memperluas permintaan pelanggan dan
membangunhubunganjangkapanjang antara pemasok pembeli yang lebih baik.
• Pendapatan yang meningkat dapat diperoleh dari dua aliran pendapatan yakni dari
pendapatan langsungdari biayamenyediakan bahan,serta pendapatan tambahandari
hasil royalti yang dibayarkanuntuk menampilkan merek bahan (ingredient brand).
01
04
Co-Branding
• Ingredient branding tetap memiliki risiko dan biaya. Biaya mendukung
program komunikasi pemasaran dapat lebih tinggi dimana rasio iklan
terhadap penjualan seringmelampauilima persen.
• Seperti co-branding, ingredient branding ini dapat kehilangan kontrol ,
karena program pemasaran untuk pemasaran untuk pemasok dan
produsenmungkinmemiliki tujuanyangberbeda kepada pelanggan.
• Contoh merek yang terkenal sebagai ingredient brand adalah intel yang
menjadi prosesor hampir semua perangkat komputer, Android yang
menjadi sistem operasi untuk ponsel pintar; Oreo yang biasa dipakai
sebagai ramuan minuman atau es krim serta tepung Bogasari yang sering
digunakan sebagai bahan pembuat kue dan roti berbagai merek yang ada
di pasaran.
Lisensi
(Perizinan)
01
04
Lisensi (Perizinan)
• Lisensi merupakan kontrak yang terdapat aturan di mana perusahaan dapat
menggunakan nama, logo, karakter dan sebagainya, dari merek lain untuk
dipasarkan dibawah merekperusahaan tersebut,
• Pada dasarnya, sebuah perusahaan “menyewa” merek lain untuk berkontribusi
pada ekuitasmerek produknya,
• Lisensi juga memberikan perlindungan hukum bagi merek dagang. Lisensi tentu
membawa risiko. Sebuah merek dagang dapat overexpossed jika pemasar
mengadopsikebijakan saturasi. Jika produk yang memiliki lisensi merek tertentu
gagal memenuhi harapan pelanggan, merek yang memberikan lisensi dapat
tercemar.
• Private Label Label pribadi dapat didefinisikan sebagai produk yang dipasarkan
oleh ritel/ pengecer. Label pribadi bisa disebut merek toko jika merek tersebut
benar-benar mengadopsi nama toko pengecer itu sendiri. Merek ini dapat
mengurangibiaya dalam pembuatan dan penjualan daripada merekpabrikan.
Contoh Private Label
Mercury
Indomaret Alfamart
Jenis Arsitektur Merek
• Salah satu cara membedakan strategi arsitektur
merek adalah dengan melihat apakah sebuah
perusahaan mengaplikasikan payung merek
perusahaan atau payung merek keluarga untuk
semua produk, yang dikenal sebagai “rumah
bermerek” (branded house) atau mengoleksi
merek individu dengan nama yang berbeda-beda,
yang dikenal sebagai “rumah merek” (house of
brands).
• Teori lain menyebutkan, arsitektur merek dapat
dibangun dengan tiga cara utama antara lain
monolitik, produk merek individual dan merek
campuran (endorsed dan sub-brand).
Monolitik
Branded
house
Monolitiik / Branded Housw
• Arsitektur merek ini dicirikan dengan satu merek master
tunggal yangkuat. Pelangganmembuat pilihan
berdasarkan loyalitasmerek. Eksistensi merek dalam
satu kategori produk menggunakanidentitas induk
dan deskripsi umum mengenai produk atau layanan
tersebut
• Perusahaan seperti FedEx, Siemens, dan Oracle yang
termasuk perusahaan industri bisnis ke bisnis (B2B)
sebagian besar menggunakanstrategi monolitik atau
rumah bermerek (branded house).
Contoh lainnya : Google + Google Drive, Google Chrome,
Google Maps FedEx + FedEx Express, FedEx Freight,
FedEx Trade Networks Harvard + Harvard Business
School, Harvard Law School.
House of Brand
01
04
House of Brand
• “Rumah Bermerek” ini mengungkapkan keinginan untuk memberikan keterkaitan untuk
keseluruhan merek. Strategi ini menyatukan masterbrand juga merek induk dan
memberikan strukturkuat untuk merekpada tingkat kedua.
• Arsitektur merek ini dicirikan oleh beberapa merek individul yang dikenal pelanggan. Nama
merek induk biasanya berupa merek perusahaan dapat tidak ditampilkan, Perusahaan
seperti Procter & Gamble (P&G), Unilever, Indofood dan Nestle yang sebagian besar
menggunakan strategi rumah merek (house of brands) termasuk perusahaan produk
pelanggan (B2C) .
• Dengan mengadopsi merek produk, positioning masing-masing produk P&G misalnya
didefinisikan dengan baik dan menempati segmen tertentu daripasar.
• “Rumah merek” tidak hanya berkaitan dengan arsitektur merek produk tetapi juga berlaku
untuk strategi merek payung (satu merek untuk seluruh perusahaan) untuk mencapai
tujuan yangterkait dengan pasartertentu, tanpa koherensi secara keseluruhan.
Contoh lain dari arsitektur merek jenis ini : • Ibis, Novotel, Sofitel dan Suit'Hotel (Acor Group) •
NutriSari, Tropicana Slim, L-Men, HiLo (Nutrifood) • Rejoice, Pampers, Olay, Gillette, Downy,
Pringles (P&G)•Sariwangi, Knorr, Dove, Axe, Rinso, Vaseline (Unilever)
Peran Portofolio Merek
Portofoliomerekadalah
sekumpulanmerek-merekyang
dimiliki suatuperusahaan.Meliputi
semuamerek yangdijualolehsuatu
perusahaandalamsebuahkategori
produk.
Peran Portofolio Merek
Perusahaan biasanya memiliki beberapa merek (multiple brands) dalam
satu kategori produk. Alasan utamanya adalah cakupan pasar. Merek
yang beragam ini dipelopori oleh General Motors. Namun kini banyak
perusahaan yang menggunakan strategi branding demikian seperti
Procter & Gamble (P&G), Unilever, Nestle, Indofood, dan sebagainya. Hal
ini memungkinkan perusahaan mengejar segmentasi harga yang
berbeda, saluran distribusi yang berbeda, batasan geografis yang
berbeda dan sebagainya.
• Berikut adalah beberapa peranan yang dimainkan oleh portofolio
merek yang menjadi alasan yang mendorong perusahaan memiliki
merek beragam (multiple brands) dalam satu kategori produk.
. Peran Portofolio Merek
1. Untuk menarik satu segmen pasar tertentu yang tidak sedang digarap oleh merek lain dalam
suatu perusahaan. Sebagaicontoh Unilever mengeluarkanmerek Lifeboy sebagai sabun
kesehatan keluarga di samping merek Dove dan Lux yangmerupakan sabun kecantikandan
menargetkan wanita sebagai sasaran utamanya.
2. Sebagai flanker dan melindungi merek unggulan• Flanker memiliki arti harfiah yaitu pelindung
atau 'pejuang'. Tujuandibuat flanker ini adalah untuk menciptakan poin-persamaan (POP) yang
kuat dengan merek pesaing sehingga merek unggulan (Flagship Brand) dari perusahaan
tersebut dapat mempertahakan posisi yang diinginkan.• Banyakperusahaan yang
memperkenalkanmerek diskon sebagai flanker, untuk bersaing dengan merek toko (private
label) dan tentu saja melindungi merek unggulannya.Garuda Indonesia meluncurkanCitilink
untuk bersaing dengan maskapaipenerbangan murah seperti Air Asia, Lion Air, dan sebagainya.
3. Sebagai cash cow dan diperah untuk mendapatkan keuntunganyangbanyak.• Beberapa merek
dapat dipertahankan meskipun penjualan berkurang karena merek tersebut masih memiliki
pelanggan dan tetap dapat untung meskipuntanpa dukunganpemasaran.
Peran Portofolio Merek
4. Sebagai produk low end entry level untuk menarik pelanggan baru. • Banyak merek memperkenalkan
ekstensi lini atau varian merek dalam kategoru produk tertentu dengan harga atau kualitas yang bervariasi.
Sub merek ini menaikkan asosiasi dari merek lain sekaligus membedakan mereka dalam harga dan kualitas.
Merek yang relatif murah dalam portofolio merek sering menarik pelanggan.
5. Untuk meningkatkan kompetisi internal dalam perusahaan. • Yamaha motor mengeluarkan beberapa merek
untuk kategori produk motor matik, seperti Mio, Soul, Xeon. Selain untuk merangkul pasar yang berbeda,
tentu saja pemasar masing-masing merek berlomba-lomba dalam mencapai target penjualan sehingga
terjadilan persaingan sehat di dalam perusahaan itu sendiri.
6. Sebagai produk high end yang menambah prestise dan kredibilitas untuk seluruh portofolio merek.
7. Untuk menghasilkan skala ekonomi dalam iklan, penjualan, merchandising dan distribusi fisik.
8. Untuk meningkatkan ketergantungan pengecer di toko.
9. Untuk menarik pelanggan yang telah beralih ke merek lain (brand switching).
Prinsip Dasar Portofolio
Merek
Langkah 2
Mendefinisikan
batasanmerek
Langkah 1
Merumuskan
PotensiMerek
Langkah 3
Membentuk
Positioningmerek
Prinsip Dasar Portofolio Merek
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik
Ekstensi Merek
Vertikal
Ekstensi Merek Vertikal
• Ekstensi merek vertikal , yang
memperluas merek menjadi segmen pasar
premium, merupakan suatu alat untuk
menarik kelompok pelanggan baru. Dengan
kata lain, ekuitas merek induk dapat
ditransfer untuk menarik pelanggan.
Sebagai contoh Honda memperkenalkan
merek Acura, Toyota mengeluarkan merek
Lexus, dan Mazda memiliki merek Infiniti
sebagai merek untuk kategori produk
premium.
Studi Kasus : GOJEK RE-BRANDING MENYASAR PANGSA
PASAR MILENIAL
KESIMPULAN & SARAN
Mengetahui cara pembetukan sebuah merek dimulai dari Brand Characteristics,
Brand Architecture, Benefits Of Branding , The Strategic Role Of Branding,
The Role Of Marcomm In Branding. Dan mengetahui kasus terkini mengenai Gojek Re-
branding dengan alasan bahwa aplikasi Gojek memberikan semua solusi terhadap
konsumen.
Penamaan Gojek pun yaitu SOLV dimana artinya memberikan jalan untuk semua
permasalahan. Tujuan Gojek Re-Branding untuk menguasai pasar Asia Tenggara,
karena Singapore, Thailand dan Malaysia sudahsangat antusian kehadiran gojek di
Negara mereka. Maka mimpi besar Gojek sudah pasti Go International yang sudah
membuktikan kepada Negara Vietnam dengan adanya Gojek sangat terbantukan
sekali.
Studi Kasus : GOJEK RE-BRANDING MENYASAR
PANGSA PASAR MILENIAL
Brand tidak bisa dibentuk seperti membaliktelapak tangan,demikian juga dengan branding yang
dilakukan.Perencanaan dan penyesuaian terus menerus harus dilakukansebagai sebuah
proses yangbisa jadi tiada akhir. Oleh karena itu baik apabilaproses pembangunanbrand ini
bukanhanya sekedar sekali jadi namun dilakukan secara terusmenerus.
Konsistensi merawat brand bukanhanya sekedar mempertahankan nama baiktapi juga konsisten
menjaga kualitas deliverables (hasil) seperti yangdijanjikan oleh brand Anda. Sekali kedapatan
Anda tidak bertanggungjawabterhadap brand ataupun kehilangankonsistensi dalam merawat
brand, kemunduran bisnis sudah hampir pasti tidak terelakkan.
MEMAKSIMALKANINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Implementasi Integrated Marketing
Communication ini memang sudah saatnya harus diterapkan di beberapa lembagayang
memang bukanbergerak di bidang pemasaran. Dalam artian konsep tersebut memang cocok
untuk diterapkan di lembaganirlaba sekalipun. Hal tersebut memang dikarenakanatensi publik
yangmemang tinggi di era saat ini pada perkembanganteknologi dan sudah saatnya lembaga-
lembagakemanusiaanmemanfaatkanhal tersebut.
Thank u!
皆様ありがとうございました
Minasan arigatōgozaimashita

More Related Content

What's hot

Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Mengembangkan strategi dan rencana pemasaranMengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Mengembangkan strategi dan rencana pemasaranLiafatra Thohir
 
Bab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merekBab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merekJudianto Nugroho
 
Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)Dani Maulana
 
Brand Concept, Strategic Brand Communications
Brand Concept, Strategic Brand CommunicationsBrand Concept, Strategic Brand Communications
Brand Concept, Strategic Brand CommunicationsJudhie Setiawan
 
Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )Tsuchey Oetami
 
Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek Lukas Trinanto
 
Pengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan PermintaanPengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan PermintaanGusstiawan Raimanu
 
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarJudianto Nugroho
 
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasanTubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasanSyifa Pratiwi
 
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARANIMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARANyogasdesign
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTogar Simatupang
 
(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi BisnisNoor Adn
 
Bab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produkBab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produkJudianto Nugroho
 
Penetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi Training
Penetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi TrainingPenetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi Training
Penetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi TrainingKanaidi ken
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Mirza Syah
 
Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Desain produk ppt.pptx
Desain produk ppt.pptxDesain produk ppt.pptx
Desain produk ppt.pptx
 
Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Mengembangkan strategi dan rencana pemasaranMengembangkan strategi dan rencana pemasaran
Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran
 
Bab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merekBab 10 membentuk positioning merek
Bab 10 membentuk positioning merek
 
Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)Pemasaran (marketing)
Pemasaran (marketing)
 
Brand Concept, Strategic Brand Communications
Brand Concept, Strategic Brand CommunicationsBrand Concept, Strategic Brand Communications
Brand Concept, Strategic Brand Communications
 
Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )
 
DESAIN KEMASAN
DESAIN KEMASANDESAIN KEMASAN
DESAIN KEMASAN
 
Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek Menciptakan ekuitas merek
Menciptakan ekuitas merek
 
Pengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan PermintaanPengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
Pengumpulan Informasi dan Peramalan Permintaan
 
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasarBab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
Bab 8 mengidentifikasi segmen dan target pasar
 
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasanTubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
Tubes mansar kel 3 mengelola merek&kemasan
 
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARANIMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
IMPLEMENTASI DESAIN GRAFIS DALAM PEMASARAN
 
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi KewirausahaanTinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
Tinjauan Kurikulum Program Studi Kewirausahaan
 
(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis(Presentasi) Strategi Bisnis
(Presentasi) Strategi Bisnis
 
Bab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produkBab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produk
 
Menganalisis pasar bisnis
Menganalisis pasar bisnisMenganalisis pasar bisnis
Menganalisis pasar bisnis
 
Penetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi Training
Penetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi TrainingPenetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi Training
Penetapan Segmentasi dan Target Pasar _Materi Training
 
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
Pasar Bisnis dan Perilaku Pembelian Bisnis - Bab 6 Prinsip-prinsip Pemasaran ...
 
Bab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produkBab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produk
 
Bab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persainganBab 11 menghadapi persaingan
Bab 11 menghadapi persaingan
 

Similar to ARSITEKTUR MEREK DAN JENIS-JENISNYA

BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptxBAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptxNURULFAIQAS1IlmuAdmi
 
Mengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasanMengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasanKelompokMansar
 
Tugas Kelompok Brand Management : Intel
Tugas Kelompok Brand Management : IntelTugas Kelompok Brand Management : Intel
Tugas Kelompok Brand Management : IntelAdityaWardana23
 
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...AndreasPrasetia1
 
Entrepreneur Way #18 - Mei 2016
Entrepreneur Way #18 - Mei 2016Entrepreneur Way #18 - Mei 2016
Entrepreneur Way #18 - Mei 2016UCEO
 
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptxCHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptxCalon Asdos
 
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...ClaraDiniAyunita
 
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)AndreasPrasetia1
 
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.pptpresentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.pptssuser7dd830
 
131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch
131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch
131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar PfoertschLia s. Associates | Branding & Design
 
Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdfKel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdfvprasetyovprasetyo
 

Similar to ARSITEKTUR MEREK DAN JENIS-JENISNYA (20)

BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptxBAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
BAB_9_MENCIPTAKAN_EKUITAS_MERK.pptx
 
Strategi merek
Strategi merekStrategi merek
Strategi merek
 
Mengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasanMengelola merek dan kemasan
Mengelola merek dan kemasan
 
Mengelola Merek
Mengelola MerekMengelola Merek
Mengelola Merek
 
Branding fc
Branding fcBranding fc
Branding fc
 
Tugas Kelompok Brand Management : Intel
Tugas Kelompok Brand Management : IntelTugas Kelompok Brand Management : Intel
Tugas Kelompok Brand Management : Intel
 
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
09. chapter 9. e. hartoyo christantyo 55120110091 & kasman pandiangan 551...
 
Entrepreneur Way #18 - Mei 2016
Entrepreneur Way #18 - Mei 2016Entrepreneur Way #18 - Mei 2016
Entrepreneur Way #18 - Mei 2016
 
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptxCHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
CHAPTER 11_ KELOMPOK 8.pptx
 
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
Resume Marketing Management Chapter 9: Creating Brand Equity by Kotler, P., &...
 
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
8. chapter 9 clara dini ayunita (55120110081) & rb radityo (55120110176)
 
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.pptpresentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
presentasi-manajemen-pemasaran-bab-9.ppt
 
Strategi Merk
Strategi MerkStrategi Merk
Strategi Merk
 
11. PRODUK,MEREK.pptx
11. PRODUK,MEREK.pptx11. PRODUK,MEREK.pptx
11. PRODUK,MEREK.pptx
 
131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch
131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch
131 191026 B2B Brand Management 1-3 by Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch
 
cara-membangun-merek
cara-membangun-merekcara-membangun-merek
cara-membangun-merek
 
Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdfKel 2 - Leveraging secondary brand association  Chapter 7 (1).pdf
Kel 2 - Leveraging secondary brand association Chapter 7 (1).pdf
 
Kepenjualan
KepenjualanKepenjualan
Kepenjualan
 
Strategi Branding
Strategi BrandingStrategi Branding
Strategi Branding
 
Strategi pemasaran 8
Strategi pemasaran 8Strategi pemasaran 8
Strategi pemasaran 8
 

Recently uploaded

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (20)

PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

ARSITEKTUR MEREK DAN JENIS-JENISNYA

  • 1. ARSITEKTUR MERK / BRAND ARCHITECTURE KELOMPOKII ANGGI DERMAWAN PURBA(217019026) ADE SAPUTRA (217019027) SAID FARHAN SULAIMAN (217019040) 皆さんこんにちは Minasankonnichiwa
  • 2. Latar Belakang Seiring tumbuhnya penjualan, terdapat strategi yang harus diterapkan perusahaan untuk mendukung branding, salah satunya adalah brand architecture. Salah satu aspek dalam dunia branding ini bisa membuat brand perusahaan tampak segar dan tertata. Jika perusahaan tak segera mengadopsi strategi ini saat bisnis mulai berkembang, identitas brand bisa terlihat berantakan dan tampak tak senada dengan profil perusahaan
  • 3. Apa Itu Arsitektur Merek ? • Branding adalah proses membangun kesadaran merek dan memperkuat loyalitas pelanggan. • Branding merupakan upaya meraih setiap kesempatan untuk menunjukkan mengapa pelanggan perlu memilih merek tersebut dibandingkan merek lainnya yang beredar di pasaran • Sebelum membahas mengenai arsitektur merek, ada lima pertanyaan yang perlu diajukan seputar arsitektur merek; Istilah “strategi branding” digunakan untuk membuat keputusan tentang : 1. Jumlah tingkatan merek yang akan dilaksanakan (satu, dua, atau bahkan tiga ?) 2. 2. Peran perusahaan dalam komunikasi nilai produk 3. 3. Pengaturan grafis pada semua dokumen, kemasan dan produk, termasuk juga lokasi industri, kantor dan kartu nama.
  • 4. Apa Itu Arsitektur Merek ? • Dengan demikian arsitektur merek memberikan panduan umum terhadap strategi branding mengenai bagaimanaunsur merek sebaiknya diterapkan pada berbagai produk berbeda yangdijual suatu perusahaan. • Konsep utama dalam mendefinisikan arsitektur merek adalah portofolio merek dan hierarki merek. • Portofolio merek adalah seperangkat merek-merek yangberbeda yangditawarkan perusahaan dalam kategori tertentu. • Sementara hierarki merek menunjukkanjumlah dan sifat unsur merek yangumum dan berbeda dalam seperangkat merek suatu perusahaan. • Arsitektur merek menjelaskanhubunganantara perusahaan induk, anak perusahaan, produk dan jasa. • Apabila perusahaan bergabungdengan perusahaan yanglain (merger, akuisisi, dan sebagainya), dibutuhkanproduk baru, merek baru, bahkanbranding baru. Strategi arsitektur merek ini dibutuhkanoleh setiap perusahaan/pemegangmerek untuk bertahan dalam industri yang semakin kompetitif.
  • 5. Definisi lain menyebutkan bahwa arsitektur merek adalah struktur yang mengatur portofolio merek termasuk peran merek dan hubungan antara merek dalam suatu perusahaan. Dengan demikian, arsitektur merek mengacu pada hierarki merek dalam suatu perusahaan yang dirumuskan oleh strategi marketing perusahaan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa strategi branding atau arsitektur merek merupakan penetapan merek yang dimiliki perusahaan dilihat dari hierarki, kategori produk serta strategi marketingnya.
  • 7. Membangun Arsitektur Merek • Dalam merancang dan menerapkan strategi merek arsitektur yang optimal serta menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, pemasar harus menjaga lima pedoman berikut. 1. Menguatkan fokus terhadap pelanggan dengan cara mengenali apa yang diketahui dan diinginkan pelanggan, serta bagaimana mereka berperilaku 2. Membuat landasan merek yang kuat berupa umbrella brand 3. Hindari terlalu banyak merek 4. Selektif dalam memilih sub merek yang dapat mengomunikasikan keunikan produk serta memperkuat merek 5. Selektif memperluas merek (membuat ekstensi). Ekstensi merek harus membangun ekuitas merek baru dan meningkatkan ekuitas merek yang ada.
  • 8. Membanngun Arsitektur Merek Arsitekturmerekdapatdibangun dengantiga carautama • Pertama, struktur merek monolitik berupa struktur dimana perusahaan hanya mengandalkan merek perusahaan (corporate brand) • Kedua, produk merek individual dan • Ketiga, adalah arsitektur merek campuran (endorsed dan sub brand) yang manamerek perusahaan digunakan untuk mendukung (endorsed) merek-merek dalam portofolio perusahaan tersebut. • Strategi branding merupakan penentu penting dari kekuatan asosiasi merek. Terdapat tiga pilihan branding untuk produk baru. 1. Membuat merek baru 2. 2. Mengadopsi atau memodifikasi merek yang ada 3. 3. Memadukan merek yang ada dan merek baru. strategi branding yang lain diantaranya adalah: 1. Co-Branding 2. 2. Lisensi / Perizinan 3. 3. Private Label
  • 10. Co-Branding Merek yang ada dapat memanfaatkan asosiasi dengan menghubungkan dirinya ke merek lain baik dari perusahaan yang sama atau berbeda. Co- branding disebut juga merek branding atau merek aliansi, terjadi ketika dua merek atau lebih yang ada digabungkan menjadi satu produk bersama atau dipasarkan bersama-sama dalam beberapa cara. Keuntungan utama dari co-branding adalah produk dapat diposisikan secara unik dan membuat poin perbedaan (POD/ Point of Difference) atau poin persamaan (POP/Point of Parity) lebih menarik daripada merek yang ada sebelumnya. Hal tersebut tentu saja dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar serta membuka peluang dalam meraih pelanggan baru.
  • 11. Tabel Keunggulan dan Kelemahan Co-Branding • Mengurangi biaya pengenalan produk • Meningkatkan ekuitas yang tidak dimiliki • Memperluas arti merek dalam kategori terkait • Memperluas makna • Sumber pendapatan tambahan KeunggulanCo-branding KelemahanCo-Branding • Kurangnya fokus dan kejelasan merek • Hilang kontrol • Risiko pelemahan ekuitas merek • Efek umpan balik negatif
  • 12. Co-Branding Untuk membuat co-brand yangkuat, kedua merek yang ada harus memiliki kesadaran merek yangmemadai; asosiasi yang cukup kuat dan unik, serta memiliki penilaian dan perasaaan pelangganyang positif. • Yang paling penting adalah kesesuasian antara kedua merek, sehingga program pemasaran gabungandapat dimaksimalkan.Dengan demikian, strategi ini dapat meminimalkan kerugian yangmungkintimbul. • Sebuahcontoh kasus dari co-branding adalah ingredient branding yang menciptakan ekuitas merek untuk bahan (ingredient), komponen atau bagianyang terkandungdalam produk bermerek lainnya. • Dari perspektif perusahaan pembuat dan pemasok bahan,branding produk sebagai bahan (ingredient) memiliki manfaatdapat menghasilkanpenjualan yanglebih banyakdengan margin yanglebih tinggi. Selain itu, dapat pula memperluas permintaan pelanggan dan membangunhubunganjangkapanjang antara pemasok pembeli yang lebih baik. • Pendapatan yang meningkat dapat diperoleh dari dua aliran pendapatan yakni dari pendapatan langsungdari biayamenyediakan bahan,serta pendapatan tambahandari hasil royalti yang dibayarkanuntuk menampilkan merek bahan (ingredient brand).
  • 13. 01 04 Co-Branding • Ingredient branding tetap memiliki risiko dan biaya. Biaya mendukung program komunikasi pemasaran dapat lebih tinggi dimana rasio iklan terhadap penjualan seringmelampauilima persen. • Seperti co-branding, ingredient branding ini dapat kehilangan kontrol , karena program pemasaran untuk pemasaran untuk pemasok dan produsenmungkinmemiliki tujuanyangberbeda kepada pelanggan. • Contoh merek yang terkenal sebagai ingredient brand adalah intel yang menjadi prosesor hampir semua perangkat komputer, Android yang menjadi sistem operasi untuk ponsel pintar; Oreo yang biasa dipakai sebagai ramuan minuman atau es krim serta tepung Bogasari yang sering digunakan sebagai bahan pembuat kue dan roti berbagai merek yang ada di pasaran.
  • 15. 01 04 Lisensi (Perizinan) • Lisensi merupakan kontrak yang terdapat aturan di mana perusahaan dapat menggunakan nama, logo, karakter dan sebagainya, dari merek lain untuk dipasarkan dibawah merekperusahaan tersebut, • Pada dasarnya, sebuah perusahaan “menyewa” merek lain untuk berkontribusi pada ekuitasmerek produknya, • Lisensi juga memberikan perlindungan hukum bagi merek dagang. Lisensi tentu membawa risiko. Sebuah merek dagang dapat overexpossed jika pemasar mengadopsikebijakan saturasi. Jika produk yang memiliki lisensi merek tertentu gagal memenuhi harapan pelanggan, merek yang memberikan lisensi dapat tercemar. • Private Label Label pribadi dapat didefinisikan sebagai produk yang dipasarkan oleh ritel/ pengecer. Label pribadi bisa disebut merek toko jika merek tersebut benar-benar mengadopsi nama toko pengecer itu sendiri. Merek ini dapat mengurangibiaya dalam pembuatan dan penjualan daripada merekpabrikan.
  • 17. Jenis Arsitektur Merek • Salah satu cara membedakan strategi arsitektur merek adalah dengan melihat apakah sebuah perusahaan mengaplikasikan payung merek perusahaan atau payung merek keluarga untuk semua produk, yang dikenal sebagai “rumah bermerek” (branded house) atau mengoleksi merek individu dengan nama yang berbeda-beda, yang dikenal sebagai “rumah merek” (house of brands). • Teori lain menyebutkan, arsitektur merek dapat dibangun dengan tiga cara utama antara lain monolitik, produk merek individual dan merek campuran (endorsed dan sub-brand).
  • 19. Monolitiik / Branded Housw • Arsitektur merek ini dicirikan dengan satu merek master tunggal yangkuat. Pelangganmembuat pilihan berdasarkan loyalitasmerek. Eksistensi merek dalam satu kategori produk menggunakanidentitas induk dan deskripsi umum mengenai produk atau layanan tersebut • Perusahaan seperti FedEx, Siemens, dan Oracle yang termasuk perusahaan industri bisnis ke bisnis (B2B) sebagian besar menggunakanstrategi monolitik atau rumah bermerek (branded house). Contoh lainnya : Google + Google Drive, Google Chrome, Google Maps FedEx + FedEx Express, FedEx Freight, FedEx Trade Networks Harvard + Harvard Business School, Harvard Law School.
  • 21. 01 04 House of Brand • “Rumah Bermerek” ini mengungkapkan keinginan untuk memberikan keterkaitan untuk keseluruhan merek. Strategi ini menyatukan masterbrand juga merek induk dan memberikan strukturkuat untuk merekpada tingkat kedua. • Arsitektur merek ini dicirikan oleh beberapa merek individul yang dikenal pelanggan. Nama merek induk biasanya berupa merek perusahaan dapat tidak ditampilkan, Perusahaan seperti Procter & Gamble (P&G), Unilever, Indofood dan Nestle yang sebagian besar menggunakan strategi rumah merek (house of brands) termasuk perusahaan produk pelanggan (B2C) . • Dengan mengadopsi merek produk, positioning masing-masing produk P&G misalnya didefinisikan dengan baik dan menempati segmen tertentu daripasar. • “Rumah merek” tidak hanya berkaitan dengan arsitektur merek produk tetapi juga berlaku untuk strategi merek payung (satu merek untuk seluruh perusahaan) untuk mencapai tujuan yangterkait dengan pasartertentu, tanpa koherensi secara keseluruhan. Contoh lain dari arsitektur merek jenis ini : • Ibis, Novotel, Sofitel dan Suit'Hotel (Acor Group) • NutriSari, Tropicana Slim, L-Men, HiLo (Nutrifood) • Rejoice, Pampers, Olay, Gillette, Downy, Pringles (P&G)•Sariwangi, Knorr, Dove, Axe, Rinso, Vaseline (Unilever)
  • 22. Peran Portofolio Merek Portofoliomerekadalah sekumpulanmerek-merekyang dimiliki suatuperusahaan.Meliputi semuamerek yangdijualolehsuatu perusahaandalamsebuahkategori produk.
  • 23. Peran Portofolio Merek Perusahaan biasanya memiliki beberapa merek (multiple brands) dalam satu kategori produk. Alasan utamanya adalah cakupan pasar. Merek yang beragam ini dipelopori oleh General Motors. Namun kini banyak perusahaan yang menggunakan strategi branding demikian seperti Procter & Gamble (P&G), Unilever, Nestle, Indofood, dan sebagainya. Hal ini memungkinkan perusahaan mengejar segmentasi harga yang berbeda, saluran distribusi yang berbeda, batasan geografis yang berbeda dan sebagainya. • Berikut adalah beberapa peranan yang dimainkan oleh portofolio merek yang menjadi alasan yang mendorong perusahaan memiliki merek beragam (multiple brands) dalam satu kategori produk.
  • 24. . Peran Portofolio Merek 1. Untuk menarik satu segmen pasar tertentu yang tidak sedang digarap oleh merek lain dalam suatu perusahaan. Sebagaicontoh Unilever mengeluarkanmerek Lifeboy sebagai sabun kesehatan keluarga di samping merek Dove dan Lux yangmerupakan sabun kecantikandan menargetkan wanita sebagai sasaran utamanya. 2. Sebagai flanker dan melindungi merek unggulan• Flanker memiliki arti harfiah yaitu pelindung atau 'pejuang'. Tujuandibuat flanker ini adalah untuk menciptakan poin-persamaan (POP) yang kuat dengan merek pesaing sehingga merek unggulan (Flagship Brand) dari perusahaan tersebut dapat mempertahakan posisi yang diinginkan.• Banyakperusahaan yang memperkenalkanmerek diskon sebagai flanker, untuk bersaing dengan merek toko (private label) dan tentu saja melindungi merek unggulannya.Garuda Indonesia meluncurkanCitilink untuk bersaing dengan maskapaipenerbangan murah seperti Air Asia, Lion Air, dan sebagainya. 3. Sebagai cash cow dan diperah untuk mendapatkan keuntunganyangbanyak.• Beberapa merek dapat dipertahankan meskipun penjualan berkurang karena merek tersebut masih memiliki pelanggan dan tetap dapat untung meskipuntanpa dukunganpemasaran.
  • 25. Peran Portofolio Merek 4. Sebagai produk low end entry level untuk menarik pelanggan baru. • Banyak merek memperkenalkan ekstensi lini atau varian merek dalam kategoru produk tertentu dengan harga atau kualitas yang bervariasi. Sub merek ini menaikkan asosiasi dari merek lain sekaligus membedakan mereka dalam harga dan kualitas. Merek yang relatif murah dalam portofolio merek sering menarik pelanggan. 5. Untuk meningkatkan kompetisi internal dalam perusahaan. • Yamaha motor mengeluarkan beberapa merek untuk kategori produk motor matik, seperti Mio, Soul, Xeon. Selain untuk merangkul pasar yang berbeda, tentu saja pemasar masing-masing merek berlomba-lomba dalam mencapai target penjualan sehingga terjadilan persaingan sehat di dalam perusahaan itu sendiri. 6. Sebagai produk high end yang menambah prestise dan kredibilitas untuk seluruh portofolio merek. 7. Untuk menghasilkan skala ekonomi dalam iklan, penjualan, merchandising dan distribusi fisik. 8. Untuk meningkatkan ketergantungan pengecer di toko. 9. Untuk menarik pelanggan yang telah beralih ke merek lain (brand switching).
  • 27. Langkah 2 Mendefinisikan batasanmerek Langkah 1 Merumuskan PotensiMerek Langkah 3 Membentuk Positioningmerek Prinsip Dasar Portofolio Merek
  • 28. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik Ekstensi Merek Vertikal
  • 29. Ekstensi Merek Vertikal • Ekstensi merek vertikal , yang memperluas merek menjadi segmen pasar premium, merupakan suatu alat untuk menarik kelompok pelanggan baru. Dengan kata lain, ekuitas merek induk dapat ditransfer untuk menarik pelanggan. Sebagai contoh Honda memperkenalkan merek Acura, Toyota mengeluarkan merek Lexus, dan Mazda memiliki merek Infiniti sebagai merek untuk kategori produk premium.
  • 30. Studi Kasus : GOJEK RE-BRANDING MENYASAR PANGSA PASAR MILENIAL KESIMPULAN & SARAN Mengetahui cara pembetukan sebuah merek dimulai dari Brand Characteristics, Brand Architecture, Benefits Of Branding , The Strategic Role Of Branding, The Role Of Marcomm In Branding. Dan mengetahui kasus terkini mengenai Gojek Re- branding dengan alasan bahwa aplikasi Gojek memberikan semua solusi terhadap konsumen. Penamaan Gojek pun yaitu SOLV dimana artinya memberikan jalan untuk semua permasalahan. Tujuan Gojek Re-Branding untuk menguasai pasar Asia Tenggara, karena Singapore, Thailand dan Malaysia sudahsangat antusian kehadiran gojek di Negara mereka. Maka mimpi besar Gojek sudah pasti Go International yang sudah membuktikan kepada Negara Vietnam dengan adanya Gojek sangat terbantukan sekali.
  • 31. Studi Kasus : GOJEK RE-BRANDING MENYASAR PANGSA PASAR MILENIAL Brand tidak bisa dibentuk seperti membaliktelapak tangan,demikian juga dengan branding yang dilakukan.Perencanaan dan penyesuaian terus menerus harus dilakukansebagai sebuah proses yangbisa jadi tiada akhir. Oleh karena itu baik apabilaproses pembangunanbrand ini bukanhanya sekedar sekali jadi namun dilakukan secara terusmenerus. Konsistensi merawat brand bukanhanya sekedar mempertahankan nama baiktapi juga konsisten menjaga kualitas deliverables (hasil) seperti yangdijanjikan oleh brand Anda. Sekali kedapatan Anda tidak bertanggungjawabterhadap brand ataupun kehilangankonsistensi dalam merawat brand, kemunduran bisnis sudah hampir pasti tidak terelakkan. MEMAKSIMALKANINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Implementasi Integrated Marketing Communication ini memang sudah saatnya harus diterapkan di beberapa lembagayang memang bukanbergerak di bidang pemasaran. Dalam artian konsep tersebut memang cocok untuk diterapkan di lembaganirlaba sekalipun. Hal tersebut memang dikarenakanatensi publik yangmemang tinggi di era saat ini pada perkembanganteknologi dan sudah saatnya lembaga- lembagakemanusiaanmemanfaatkanhal tersebut.