2. Manajemen Keuangan Jangka Pendek
Merupakan Pengelolaan aktiva lancar (kas, surat
berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar
perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yg
masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan
antara laba dan resiko agar memberi kontribusi nilai
positif terhadap nilai perusahaan.
3. Pembiayaan Jangka Pendek
(Short Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau
kurang, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
musiman dan aktiva lancar.
Sumber Pembiayaan jangka pendek ada 3 jenis :
1. Pembiayaan Jangka Pendek Spontan
2. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan tanpa
jaminan
3. Pembiayaan Jangka Pendek non spontan dengan
jaminan
4. 1. Pembiayaan Jangka Pendek Spontan
Dua macam pembiayaan jangka pendek spontan
adalah utang usaha (account payable) dan utang
aktual (kewajiban yg masih harus dibayar).
Utang usaha timbul saat perusahaan membeli barang
dagangan secara kredit.
Utang akrual adalah utang lancar yang timbul bukan
karena pembelian barang dagangan, melainkan
hutang akibat jasa yg diterima yg pembayarannya
belum dilakukan misal utang gaji.
5. 2. Pembiayaan Jangka Pendek Non Spontan
Tanpa Jaminan
Dua macam pembiayaan ini adalah kredit bank jangka
pendek dan surat berharga (commercial paper/ (CP).
Perusahaan yg meminjam dana dari kredit bank
jangka pendek lazimnya melunasi hutangnya paling
lambat satu tahun.
CP adalah sekuritas jangka pendek yg mudah diperjual
belikan melalui pasar sekunder. Perusahaan penerbit
CP adalah peminjam dana sehingga berkewajiban
memberikan bunga kepada pemegangnya.
6. 3. Pembiayaan Jangka Pendek Nonspontan
dengan Jaminan
Sumber pembiayaan ini terdiri dari pembiayaan
piutang usaha dan pembiayaan persediaan. Melalui
pembiayaan itu, peminjam (debitor) memperoleh
dana jangka pendek dari pemberi pinjaman (kreditor)
dengan cara menjaminkan piutang usaha atau
persediaannya. Apabila penjaminan dengan piutang
usaha dan persediaan belum mencukupi, pihak
kreditor dapat juga menuntut jaminan berupa aktiva
tetap seperti tanah atau bangunan. (pembahasan
mengenai poin ini akan dibahas pada pertemuan
berikutnya).
7. Hutang Dagang (Account Payable)
Merupakan hutang dagang yg dihasilkan dari
transaksi barang yg dibeli secara kredit. Dengan
menerima barang, pembeli menyetujui pembayaran
kepada supplier jumlah yg ditentukan sesuai dengan
syarat penjualan. Syarat penjualan dimasukkan dalam
beberapa kategori umum seperti :
Periode bersihnya, waktu pembayaran diperkirakan
akan diterima.
Syarat diskon tunai jika ada.
8. Beberapa hal yang harus diperhatkan
dalam pembelian kredit :
Credit Terms (syarat kredit) ialah lama periode kredit , besar
potongan tunai, periode potongan tunai.
Credit Period (periode kredit) ialah periode kredit mulai dari
tanggal faktur atau berdasarkan ketentuan EOM (End of Month).
Cash Discount (potongan tunai) ialah presentase potongan
harga beli jika pembeli membayar pada periode potongan tunai.
Cash Discount Period (periode potongan tun ai) ialah periode
kredit dimana potongan tunai dapat diberikan.
Beginning of the credit period, seperti Date of Invoice (tanggal
mulai periode kredit) dan EOM (periode kredit untuk semua
pembelian yg dilakukan awal bulan pada hari pertama dan bulan
berjalan).
9. Analisis Syarat Kredit (Analyzing
Credit Terms)
Jika perusahaan melaksanakan syarat kredit termasuk
potongan tunai, pembeli mempunyai dua pilihan :
1. Mengambil potongan tunai (taking the cash discount)
Pembayaran dilakukan paling lambat pada tanggal
terakhir periode potongan.
Contoh : PT Mars membeli bahan baku senilai Rp 3.000.000
pada tgl 27 Feb dari supplier dengan ketentun 2/10 net 30
EOM. Apabila perusahaan mengambill cash discount,
maka perusahaan akan melakukan pembayaran sebesar
(3.000.000 – (2 % x 3.000.000) = Rp 2.940.000,- pada
tanggal 10 Maret, sehingga perusahaan dapat melakukan
penghematan sebesar Rp 60.000.
10. Analisis Syarat Kredit (Analyzing
Credit Terms)
2. Tidak mengmbil potongan tunai (giving up the cash discount)
biaya tidak mengambil potongan tunai adalah tingkat bunga
implisit yang dibayarkan terhadap keterlambatan pembayaran
utang.
Contoh : Dari contoh sebelumnya jika perusahaan tidak
mengambil cash discount, maka pembayaran dapat dilakukan
selambat-lambatnya tanggal 30 maret. Dengan menahan uang
selama 20 hari (dari 10 Maret hingga 30 maret). Perusahaan
kehilangan peluang membayar sebesar Rp 2.940.000 untuk
pembelian Rp 3.000.000. Dengan kata lain, terdapat biaya
sebesar Rp 60.000 untuk menunda pembayaran selama 20 hari.
Untuk menghitung biaya tidak mengambil cashh discount,
harga pembelian sebenarnya harus dihitung dari harga
pembelian dengan cash discount.
11. Analisis Syarat Kredit (Analyzing
Credit Terms)
Bagi PT Mars, biaya pembeliannya adalah sebesar Rp 2.940.000.
Penundaan pembayaran sebesar Rp 2.940.000 dengan
kelonggaran tambahan waktu selama 20 hari , mengharuskan
perusahaan membayar Rp 60.000 (Rp 3.000.000 – Rp
2.940.000). Adapun presentase biaya tahunan karena tidak
mengambil Cash Discount dapat dihitung dengan menggunakan
presentasi sebaii berikut :
Cost of giving up cash Discount = CD 360
x
100 % - CD N
12. Analisis Syarat Kredit (Analyzing
Credit Terms)
Di mana :
CD = cash discount potongan tunai yang dinyatakan
dalam presentase.
N = number of days jumlah hari pembayaran yang
dapat ditunda dengan tidak mengambil potongan
tunai.
Sehingga, apabila ketentuan nilai CD sebesar 2 % dan N
= 20 hari dimasukkan kedalam persamaan di atas,
maka diperoleh biaya tahunan karena tidak
mengambil cash discount sebesar :
13. Analisis Syarat Kredit (Analyzing
Credit Terms)
Cost of giving up cash Discount = 2 % 360
x
100 % - 2 % 20
= 36.73 %
14. Kewajiban yang Masih Harus
Dibayar (Accrual)
Merupakan hutang akibat jasa yg diterima, di mana
pembayarannya belum dilakukan, seperti pajak dan upah.
Contoh : PT Mars membayar upah karyawannya di setiap
akhir minggu. Total upah mingguan adalah Rp 800.000.
Jika perusahaan menunda pembayaran karyawan satu
minggu dalam setahun, maka sebenarnya karyawan
memberi pinjaman Rpp 800.000 setahun. Jika perusahaan
dapat memperoleh bunga 10% atas dana yg diinvestasikan ,
maka strategi ini akan bernilai Rp 80.000 (10% x 800.000)
setahun. Menunda pembayaran dengan cara accrual
tersebut menyebabkan perusahaan dapat menghemat uang
sebesar jumlah tersebut.
15. Pinjaman Bank (Bank Loans)
Bank sebagai sumber utama pendanaan yang dapat
memberikan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan
untuk usaha. Pinjaman bank merupakan short term,
self liquidity loan yaitu pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan yang digunakan untuk membiayai piutang
dan persediaan pada saat kebutuhan modal
meningkat secara musiman, diharapkan piutang dan
persediaan dapat menjadi kas secara cepat (likuid)
sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar
pinjaman dapat diperoleh dengan sendirinya.
16. Empat Jenis Bunga dalam Pembiayaan
Jangka Pendek Tanpa Jaminan
1. Tingkat Bunga Nominal (nominal rate), dinotasikan :
Knom,.
2. Tingkat Bunga Periodik (Percentage Cost per
Periodic), dinotasikan ; KPER.
3. Tingkat Bunga Tahunan (Annual Percentage Rate),
dinotasikan : KAPR.
4. Tingkat Bunga Epektif (Effective Annual Rate),
dinotasikan : KEAR.
17. Rumus Bunga
Knom
m
KPER =
1 – d
KAPR = KPER x m
KEAR = (1 + KPER)m – 1
d = tambahan beban dan/atau bunga (%)
m = 12
Periode (bulan)