1. Dokumen membahas upaya membangun budaya positif di sekolah melalui pendekatan kolaboratif bernama Inkuiri Apresiatif dan penerapan disiplin positif.
2. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman agar murid dapat mengembangkan potensinya dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.
3. Rencana aksi mencakup pembiasaan positif oleh seluruh warga sekolah untuk menciptakan
3. Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan Pendidikan adalah
menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya
baik sebagai manusia maupun anggota masyarakt.
Dalam proses menuntun anak diberikan kebebasan namun guru
sebagai pamong dalam memberikan tuntunan dan arahan agar
anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang
pamong dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan
kemerdekaannya dalam belajar
4. Sekolah merupakan rumah kedua bagi warga sekolah
(kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan murid).
Oleh karena itu sekolah harus mampu memberikan
kenyamanan dan keamanan serta menjamin program
Pendidikan merdeka belajar. Dimana merdeka belajar
terinspirasi dari Filosofi Ki Hadjar Dewantara yang
menekankan pada semangat dan cara mendidik murid
anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran dan
raganya.
5. 1. Ki Hadjar Dewantara tak pernah mematok muridnya di kelas akan menjadi
apa.
2. Ki Hadjar Dewantara memerdekakan muridnya saat belajar sesuai bakat
mereka
Bekal itulah yang harus dibawa murid untuk berdaulat atas dirinya sendiri.
Merdeka belajar dipercaya mampu memajukan Negera Indonesia di masa
depan. Oleh karena itu sekolah memiliki peran penting dalam kehidupan
bangsa dan negara.
Sekolah harus mempunyai tujuan yang jelas yang dijabarkan dalam visi dan
misi sekolah.
6. Adanya Nilai dan Peran Guru Penggerak, sejatinya mampu memberikan
Pendidikan yang berpihak kepada murid. Mengidentifikasi dan menggali
potensi murid dengan latar belakang yang berbeda – beda akan mampu
mengetahui harapan, keinginan dan potensi murid dalam belajar .
Guru sebagai pamong akan mengarahkan, membimbing dan mendidik murid
sesuai dengan harapan dan keinginan serta potensinya masing – masing yang
disesuikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Dengan potensi yang
dimiliki guru dan murid mennjadi satu kekuatan untuk melakukan perubahan
baik terhadap harapan dan keinginan perbaikan dunia Pendidikan sesuai
dengan cita – cita dan tujuan Pendidikan nasional serta Profil Pelajar
Pancasila.
7. NILAI GURU PENGGERAK
1. MANDIRI
2. REFLEKTIF
3. KOLABORATIF
4. INOVATIF
5. BERPIHAK PADA MURID
8. Peran Guru Penggerak
1.Menjadi Pemimpin Pembelajaran
2.Menggerakkan Komunitas Praktisi
3.Menjadi Coach Bagi Guru Lain
4.Mendorong Kolaborasi Antar Guru
5.Mewujudkan Kepemimpinan Murid
9. Membangun Budaya Positif di sekolah diperlukan
sebuah kolaborasi positif untuk mencapai visi dan
misi impian sekolah. Dalam hal ini dibutuhkan
pendekatan Inkuiri Apresiatif. Inkuiri Apresiatif
adalah pendekatan kolaboratif dalam melakukan
perubahan yang berbasis KEKUATAN. IA
menggunakan prinsip Psikologi Positif dan Prinsif
Pendidikan Positif.
10. IA adalah sebuah pendekatan
kolaboratif untuk mengetahui
kondisi suatu organisasi
melalui pengajuan pertanyaan
yang tersusun dalam tahapan
BAGJA dan dijalankan dalam
suasana yang positif dan
apresiatif .
11. BUDAYA POSITIF dapat diterapkan
dengan melakukan keyakinan kelas
TAHAPAN KEYAKINAN KELAS
1.Berkolaborasi dengan teman sekolah
2.Berdiskusi dengan murid
3.Guru menuliskan hasil keyakinan kelas
4.Guru dan Murid menempelkan
keyakinan kelas didinding.
12. Disiplin Positif adalah sebuah
Tindakan yang dilakukan untuk
mengembangkan murid menjadi
pribadi dan anggota komunitas
yang bertanggung jawab, penuh
hormat dan kritis
Penerapan Disiplin Positif
1.Melakukan pembiasaan yang positif dan menjadi teladan
2.Membantu murid merasa dihargai
3.Membekali murid dengan prilaku keterampilan social
dan karakter yang baik
Tujuan Disiplin adalah agar
murid memahami prilaku mereka
sendiri, mengambil inisiatif,
bertanggung jawab, menghargai
diri sendiri dan orang lain
13. 5 POSISI KONTROL
1. PENGHUKUM
2. PEMBUATA ORANG MERASA BERSALAH
3. TEMAN
4. PEMANTAU
5. MANAJER
15. MODUL 1.1 REFLEKSI FILOSOFI
PENDIDIKAN KI HADJAR DEWANTARA
MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
MODUL 1.3
VISI GURU PENGGERAK
MODUL 1.2 NILAI DAN
PERAN GURU PENGGERAK
TERCIPTANYA PROFIL
PELAJAR PANCASILA
1. BERIMAN, BERTAQWA
DAN BERAKHLAK MULIA
2. BERKEBINEKAAN GLOBAL
3. GOTONG ROYONG
4. KREATIF
5. BERNALAR KRITIS
6. MANDIRI
16. RENCANA AKSI NYATA
BUDAYA POSITIF
LATAR BELAKANG
SMP Negeri 3 Simanindo terletak di bawah kaki bukit tepatnya di Desa Pardomuan, Kecamatan Simanindo,
Kabupaten Samosir. Karakter masyarakat disini terikat dengan budaya Batak Toba turun temurun dari nenek
moyang. Dimana terdapat moto “Dalihan Na Tolu” yang artinya Somba marhula – hula (Memberi rasa
hormat, elek marboru ( saling menyayangi), manat mardongan tubu (bersikap sopan santun). Sehingga Saya
mencoba untuk membuat Visi Sekolah “Terwujudnya murid yang cerdas, berkarakter dan memiliki Profil
Pelajar Pancasila.
Untuk mencapai visi tersebut, sekolah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan ,
sehingga murid dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal di sekolah. Dengan
kenyamanan yang tercipta, sekolah diharapkan menjadi rumah kedua bagi para murid. Mengembangkan
budaya positif, merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang positif
melalui pembiasaan yang positif. Ini bukan hal yang muda untuk di realisasikan karena harus melibatkan
seluruh warga sekolah dan saling mendukung satu sama lain, serta dapat melakukan pembiasaan yang
positif dan menjadi teladan sehingga terwujud murid yang berkarakter profil pelajar Pancasila.