2. 1.1. Apa Peran Saya Sebagai Guru/pendidik?
Sebagai pendidik, kita harus mengetahui peran penting kita dalam
dunia pendidikan khususnya pada pembelajaran yang kita lakukan.
Kita harus terus berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang
menarik, inovatif, menyenangkan yang juga mengakomodasi konsep
merdeka belajar. Penting sekali bagi seorang pendidik untuk terus
mengembangkan kemampuan diri, baik secara keilmuan, pendalaman
materi, serta inovasi pembelajaran. Sehingga kita bisa berperan secara
maksimal dalam mendidik siswa
3. 1.2. Ingin Menjadi Guru
Seperti Apa Saya?
Kita harus memproyeksikan diri, menjadi guru seperti apa di masa
depan? Agar siswa bisa meneladani dari setiap sikap dan perilaku baik,
serta pola pikir kita yang inovatif dan menginspirasi dengan harapan
mereka bisa menerapkan dalam kehidupannya. saat ini,
Inovasi pembelajaran amatlah penting dalam menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan nyaman. Seihngga jika siswa nyaman
belajar dengan kita, kita akan lebih mudah dalam menanamkan karakter-
karakter baik yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Oleh karena
itu, kita sebagai pendidik dituntut untuk selalu belajar dan berinnovasi.
4. 2.1 Mendidik Menyeluruh
Kita harus memahami bahwa setiap siswa itu unik, sehingga satu
metode mungkin cocok bagi sebagian siswa namun belum tentu
cocok bagi siswa lainnya. Sehingga kita perlu melihat kondisi siswa
kita dan menyesuaikan pembelajaran kita sesuai dengan kondisi
siswa agar kebutuhan anak akan belajar benar-benar terpenuhi.
5. 2.2 Pendidikan selama satu abad
• Kita belajar, kita berinovasi, kita mengembangkan diri dan pembelajaran untuk
memenuhi kebutuhan belajar siswa yang mana hakekat dari belajar adalah belajar
tanpa henti. Sampai kapanpun kita akan terus belajar.
2.3 Menjadi Manusia Secara Utuh
• Manusia memiliki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan
seyogyanya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana peran pendidik
dalam memenuhi kebutuhan lahir dan batin peserta didik untuk mencapai selamat
dan bahagia? Apakah cara mendidik dan mengajar kita sudah memenuhi
kebutuhan murid tersebut?
6. 3.1 Kodrat Murid
Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mendampingi tumbuh kembang murid,
tentu harus memperhatikan beberapa hal terkait latar belakang muridnya. Dalam melakukan
pembelajaran di kelas, perlu diperhatikan 3 hal terkait perbedaan latar belakang muridnya,
yaitu: Kodrat keadaan, kodrat alam dan kodrat zaman
3.1.1 Kodrat keadaan
Pendidikan itu sangat dinamis, menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat.
Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. Lalu bagaimana
kita sebagai pendidik bisa mengemudikan laju pendidikan yang sesuai dengan kodrat
keadaan itu. Apakah cara mengajar kita sudah menyesuaikan dengan keadaan saat ini?
7. 3.1.2 Kodrat Alam
Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di
perkotaan, pedesaan, pantai, gunung, dan lain-lain. Sebagai pendidik harus
memahami kodrat alam dari masing-masing murid dan bagaimana memberikan
pengalaman-pengalaman belajar sesuai dengan kodrat alam yang dimiliki siswa
3.1.3 Kodrat Zaman
Perubahan zaman merupakan suatu hal yang tidak bisa kita cegah. Zaman
berubah, cara kita dalam mendidik dan mengajar pun harus diburah menyesuaikan
dengan situasi dan perkembangan zaman. Sebagai pendidik kita dituntut untuk bisa
mendidik dan mengajar siswa sesuai dengan perkembangan zaman.
8. 3.2 Azas Trikon
Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak kepada
murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran
yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa. Seorang pendidik harus
memahami asas Trikon dan praktiknya dalam pembelajaran.
Azas Trikon yang pertama adalah Kontinyu, maksudnya tidak melupakan akar nilai budaya. Dalam
pembelajaran selalu diselipkan nilai-nilai budaya positif yang ada dalam masyarakat.
Azas Trikon yang kedua adalah Konvergen, maksudnya pendidikan harus memanusiakan manusia.
Dalam pembelajaran, guru harus menghargai dan memberikan apresiasi kepada peserta didik,
sekecil apapun prestasi yang ditunjukkan.
Azas Trikon yang ketiga adalah Konsentris, maksudnya pendidikan itu harus menghargai
keberagaman dan memerdekakan siswa, ini harus kita terapkan dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran guru harus menghargai keberagaman peserta didik. Keberagaman menyangkut
latar belakang keluarga, ekonomi, termasuk keterbatasan fisik. Hal ini menyangkut gaya belajar anak
yang harus kita ketahui dan bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran
9. 4.1 Budi Pekerti
Setiap peserta didik memiliki kecerdasan berpikir masing-masing. Kecerdasan berpikir
peserta didik harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak
hanya dibentuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya. Sebagai pendidik
harus memahami bagaimana watak atau budi pekerti diasah dan dilatihkan ke murid
4.2 Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan
Teori ini berpendapat bahwa hal yang dominan dalam pendidikan anak adalah faktor
bawaan atau hereditas. Dalam hal ini setiap anak membawa potensi yang diperoleh
secara genetis dari pendahulunya termasuk ayah dan ibunya. Fungsi pendidikan adalah
mengembangkan potensi bawaan anak yang positif dan menyamarkan potensi bawaan
anak yang negatif
10. 5.1 Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia
Dalam materi Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia ini ada 3 poin penting yang kita
pelajari yaitu selamat dan bahagia, Sistem Among dan Merdeka Belajar Abad 21
5.1.1 Selamat dan Bahagia
Pendidikan seharusnya dapat mengantarkan peserta didik untuk keselamatan dan
kebahagiaan hidupnya. Pendidik tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi
mendorong murid untuk menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan
kehidupannya
11. 5.1.2 Sistem Among
Sistem Among yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarsa Sung
Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani
Ing Ngarsa Sung Tuladha, berarti sebagai pendidik harus bisa menjadi teladan
yang baik terkait sikap dan budi pekertinya sehari-hari terhadap peserta didik.
Ing Madya mangun Karsa, berarti sebagai pendidik harus bisa membangun
semangat kepada peserta didik untuk giat belajar dan berbuat kebaikan.
Tut Wuri Handayani, berarti sebagai pendidik harus bisa memberikan dorongan
kepada peserta didik untuk belajar hal-hal yang bermanfaat.
12. 5.1.3 Merdeka Belajar Abad 21
Kompetensi yang diharapkan di abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki
murid untuk menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu,
pendidikan yang memerdekakan peserta didik menjadi salah satu cara, murid
merdeka dalam belajar, menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru.
Pendidik harus memahami bagaimana murid merdeka belajar untuk mencapai
kompetensi abad 21
13. 5.2 Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid
Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik, kita harus memahami bagaimana
cara membimbing murid, bagaimana peran keluarga, sekolah dan masyarakat.
5.2.1 Membimbing Murid, memperbaiki bangsa
Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya
sekedar meningkatkan kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung
berperan memperbaiki bangsa. Pendidik harus memahami bagaimana perannya dalam
memperbaiki bangsanya.
5.2.2 Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat
Kita sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru di sekolah. Perlu
kerjasama dan kolaborasi antara keluarga, sekolah dan masyarakat untuk
mewujudkan lingkungan pembelajaran yang optimal dan kondusif bagi peserta didik.