Dokumen tersebut membahas implementasi diagram aliran data (DFD) pada PT Unilever Indonesia Tbk. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data dan proses-proses sistem informasi akuntansi perusahaan. Tulisan ini menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis-jenis DFD serta hubungannya dengan sistem informasi dan rancangan sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan.
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
DFD
1. ANALISIS IMPLEMENTASI DIAGRAM ALIRAN
DATA PADA PT UNILIVER INDONESIA, TBK
Raihan Abid Rahman1
, Hasan2
, Nadila Puspa3
, Cikal Tri Andinie4
(rraihan568@gmail.com1
, asankahasan47@gmail.com2
, puspanadila9@gmail.com3
, cikaltriand@gmail.com4
)
Universitas Mercu Buana, Jakarta1
, Universitas Mercu Buana, Jakarta2
,
Universitas Mercu Buana, Jakarta3
, Universitas Mercu Buana, Jakarta4
,
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Bisnis
2021
2. Abstrak
Di dalam kegiatannya seorang sistem analis perlu membuat model dari sistem yang diinginkan
oleh usernya. Model menggambarkan suatu konsep yang sangat sering digunakan sehari-hari,
misalnya peta yang merupakan model-model dimensi dari dunia dimana kita berada, atau
gambar arsitektur yang merupakan penyajian skematis dari suatu bangunan. Alat bantu
pembuat model ini disebut dengan Data Flow Diagram (DFD). Tujuan penelitian ini adalah
untuk memberikan tuntutan secara ringkas bagaimana membuat gambaran dari suatu sistem
Data Flow Diagram (DFD) pada PT Uniliver Indonesia Tbk. Teknik pembahasan yang
digunakan adalah dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
mencari berbagai sumber dari jurnal, e-book, dan internet. Untuk menyelesaikan masalah
tersebut, melalui proses sistem tersebut, Data Flow Program (DFD) mampu menggambarkan
proses-proses aliran data kedalam dan keluar dari proses-proses tersebut. DFD juga dapat
digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan pihak lain.
Kata kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Model Aliran Sistem Data, Diagram Aliran Data.
Abstract
In its activities, a systems analyst needs to create a model of the system desired by the user.
The model describes a concept that is very often used in everyday life, for example a map
which is a dimensional model of the world we live in, or an architectural drawing which is a
schematic representation of a building. This modeling tool is called a Data Flow Diagram
(DFD). The purpose of this study is to provide a brief description of how to make a description
of a Data Flow Diagram (DFD) system at PT Uniliver Indonesia Tbk. The discussion technique
used is descriptive method. Data collection techniques were carried out by looking for various
sources from journals, e-books, and the internet. To solve this problem, through the system
process, the Data Flow Program (DFD) is able to describe the processes of data flow into and
out of these processes. DFD can also be used as a means of communicating with other parties.
Keywords: Accounting Information System, Data System Flow Model, Data Flow Diagram.
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat
membantu untuk memahami system secara logika, terstruktur dan jelas. Atau DFD bisa
juga dikatakan sebagai suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,
dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara
data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD ini sering
disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur
kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering
digunakan, khususnya bila fungsi–fungsi system merupakan bagian yang lebih penting
dan kompleks daripada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD ini
merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep ke
komposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh professional system kepada pemakai maupun
pembuat program. DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).
Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan
antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan
lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD level led menggambarkan
system sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan
aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan system dari sudut pandang
fungsi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam artikel ini adalah bagaimana implememtasi diagram
aliran data pada perusahaan.
1.3 Tujuan
Tujuan artikel ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Infomrasi Akuntansi, artikel ini juga dapat menjelaskan diagram aliran data dalam
sebuah perusahaan. Sample yang kami gunakan dari perusahaan PT. Unilever
Indonesia, Tbk.
4. BAB II
LITERATUR TEORI
Pengertian DAD/DFD
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang
menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan
alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama
Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Kristanto
(2008:61), “Data Flow Diagram merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat
untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem,
dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.” Sukamto dan Shalahuddin
(2014:288), Data Flow Diagram atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data
(DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi
informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengatur dari masukan (input) dan keluaran
(output). DFD tidak sesuai untuk memodelkan sistem yang menggunakan pemrograman
berorientasi objek.
Latar Belakang DAD/DFD
Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow
diagram yang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD
didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem
yang lebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas.
Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-
model yang terdapat di dalamnya.
Tujuan DFD
Tujuan DFD adalah:
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak
melalui sistem.
2. Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data.
5. Manfaat DAD/DFD
Manfaat DFD adalah :
• Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan
profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi.
• DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
• DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun
pembuat program.
• DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data
yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah DFD ini merupakan alat
perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat
digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah
dikomunikasikan oleh professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
• DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram
berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas
luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal
yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai
jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi. Dan
untuk Basis data (database) dapat di bayangkan sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki
lemari arsip dan bertugas mengelolanya, maka akan melakukan hal-hal seperti memberi
sampul, memberi nomor, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan tertentu
dalam lemari tersebut. Kalau berbicara basis data, maka seluruh data disimpan dalam
basis data pada masing-masing tabel atau file sesuai dengan fungsinya, sehingga
dengan mudah dapat melakukan penelusuran data yang diinginkan. Sedangkan
masalah yang dihadapi pada lemari arsip adalah kelambatan dalam menelusuri data
6. yang ada pada lemari arsip tersebut, misalkan ingin mencari arsip untuk pegawai
tertentu akan dihasilkan dengan lambat, dikarenakan petugas harus mencari lembaran-
lembaran yang ada pada dokumen tersebut. Jika berbicara basis data, maka seluruh data
disimpan dalam basis data pada masing-masing tabel atau file sesuai dengan fungsinya,
sehingga akan dengan mudah dapat melakukan penelusuran data yang diinginkan,
sehingga akan cepat mendapatkan informasi yang diperlukan
Hubungan Sistem Informasi dengan DFD
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan data yang sudah diolah,
terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan informasi yang mempunyai nilai atau
berguna dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi pada aplikasi ini
merupakan sistem informasi yang memproses data transaksi bisnis sehingga menghasilkan
keluaran berupa informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Diagram Alir Data (Data
Flow Diagram-DFD) memperlihatkan bagaimana aliran informasi dan transformasi data dalam
suatu data informasi. DFD dapat digunakan untuk merancang logika sebuah program atau
rincian Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan notasi grafis dalam pemodelan, ERD
digunakan untuk menggambarkan hubungan antar penyimpanan secara konseptual. ERD
digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antardata. ERD mempunyai notasi
atau simbol yang digunakan dalam menggambarkan ERD. Kebutuhan Sistem Dalam tahap
analisis kebutuhan sistem, sebelum menentukan kebutuhan sistem perlu melakukan identifikasi
masalah. Kasus ini mengambil contoh sebuah usaha kecil Toko Komputer, dari permasalahan-
permasalahan usaha dagang tersebut dapat diidentifikasi, bahwa penyebab utama yang terjadi
adalah karena pengolahan datanya masih manual yaitu masih mengandalkan kertas dalam
pengarsipan, karenanya dibutuhkan sebuah sistem yaitu sistem informasi akuntansi. Sistem
informasi akuntansi ini pada akhirnya untuk menampilkan informasi laporan keuangan suatu
usaha dagang. Informasi laporan keuangan yang akan ditampilkan dalam sistem informasi
akuntansi ini yaitu: Buku Besar, Neraca Saldo, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal,
Neraca.
Rancangan Sistem Informasi Akuntansi
Perancangan sistem dilakukan dengan beberapa tahap. Tahap perancangan pertama
menentukan rancangan diagram entitas (Diagram E-R) dari sistem yang merupakan gambaran
relasi antar entitas yang ada dalam sistem. Setelah membuat diagram entitas, kemudian
membuat perancangan basis data sistem termasuk didalamnya adalah proses normalisasi data
7. agar terbentuk basis data yang efektif. Kemudian membuat diagram konteks untuk memberikan
pandangan / gambaran umum sistem sebagai suatu proses.
(Gambar 1 – Contoh Diagram E-R (Entity Relationship)).
Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram yang memperlihatkan sistem sebagai satu proses.
Tujuan diagram konteks adalah untuk memberikan pandangan umum suatu sistem sebagai
suatu proses. Diagram konteks menunjukkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem
dan entitas luar (lingkungannya). Diagram konteks dalam sistem informasi akuntansi ini
dipengaruhi oleh tiga terminator utama, yaitu pimpinan, kasir, data entry (inventory dan
akuntan). Ada lima macam bagan alir yang yang sering digunakan pada perusahaan sebagai
alat bantu SIA, yaitu:
1. Bagan alir sistem (systems flowchart)
2. Bagan alir dokumen (document flowchart)
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart)
4. Bagan alir program (program flowchart)
8. (Gambar 2 – Contoh Diagram Konteks).
System Flowchart
Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-
prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di
sistem.
Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form
flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan
simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan
bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah,
bagan alir skematik selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan
gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan
gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham
dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk
dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara
rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan
9. alir sistem. Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol. Bagan alir
program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic
flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer program flowchart).
Bagan alir logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam
program komputer secara logika. Bagan alir-logika program ini dipersiapkan oleh analis
sistem.
Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak digunakan di
teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk menggambarkan proses
dalam suatu prosedur. Bagan alir proses menggunakan lima buah simbol tersendiri. Bagan alir
proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dalam suatu
prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan yang lainnya serta waktu
yang diperlukan oleh suatu kegiatan. Berikut contoh bagan alir proses.
Flowmap
Flowmap adalah paket perangkat lunak yang didedikasikan untuk menganalisis dan
menampilkan interaksi atau aliran data. Jenis data dalam arti khusus ada dua lokasi geografis
yang berbeda terhubung ke masing-masing item data: Sebuah lokasi tempat asal aliran dimulai
dan lokasi tujuan di mana aliran berakhir. Aliran data itu sendiri dapat orang (misalnya
komuter, berbelanja, pengunjung rumah sakit), barang, penggunaan layanan pertanian atau
telekomunikasi dan sebagainya. Sedangkan menurut Phan (2005), “a mix of maps and flow
charts, that show the movement of objects from one location to another, such as the number of
people in a migration, the amount of goods being traded, or the number of packets in a
network.” Flowmap merupakan campuran peta dan flowchart, yang menunjukkan pergerakan
benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang
diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. FlowMap dapat digunakan untuk
menunjukkan gerakan hampir segala sesuatu, termasuk hal-hal nyata seperti orang, produk,
sumber daya alam, cuaca, dll, serta hal-hal tak berwujud seperti know-how, bakat, kredit
sebesar niat baik. FlowMap dapat menunjukkan hal-hal seperti berikut:
1) Data yang mengalir, bergerak, berpindah, dll.
2) Arah aliran data bergerak dan / atau apa sumber dan tujuan tersebut.
3) Jumlah data yang mengalir, yang ditransfer, diangkut.
4) Informasi umum yang mengalir dan proses data mengalir.
10. BAB III
PEMBAHASAN
Sistem Aliran Data PT Uniliver Indonesia Tbk
Diagram Konteks
Diagram konteks dibawah menggambarkan sitem prediksi penjualan barang promosi yang
akan dikembangkan oleh penulis, berikut diagram konteks:
(Gambar 3 – Diagram Konteks Uniliver).
Berdasarkan diagram konteks di gambar 1 menggambarkan sistem yang dilakukan oleh Bagian
Penjualan menginput data transaksi dan mendapatkan laporan data barang, laporan penjualan
dan prediksi barang, untuk bagian gudang dan manajer mendapatkan laporan data barang,
penjualan dan prediksi barang.
Diagram Alir Data
Diagram alir data adalah penggambaran sistem secara komputerisasi yang melibatkan kesatuan
luar. Diagram Alir Data Level 0
11. (Gambar 4 – Diagram Alir Data Level 0).
Diagram alir data level 0 menggambarkan sistem input data dimana disimpan dalam database,
input data barang disimpan dalam data barang dan transaksi disimpan pada tabel jual dan jual
det.
Diagram Alir Data Level 1
Diagram Alir data proses 1 menggambarkan proses input data barang dimana disimpan dalam
tabel barang dan data store disimpan pada tabel store.
(Gambar 5 – Diagram Alir Data Level 1).
Diagram Alir Data Level 2
Diagram Alir data proses 2 menggambarkan proses transaksi penjualan dan prediksi dimana
disimpan dalam tabel jual, jual_det dan rekap jual, sedangkan prediksi disimpan dalam tabel
hasil_prediksi.
12. (Gambar 6 – Diagram Alir Data Level 2).
Diagram Entitas Relasi
Diagram ini menghubungkan antar entitas yang terlibat dalam PT Unilever Indonesia dan
setiap aplikasi yang dijalankan dilakukan oleh bagian penjualan dimana setiap transaksi
penjualan dilakukan oleh bagian penjualan.
(Gambar 7 – Diagram Entitas Relasi Awal).
(Gambar 8 – Normalisasi Database).
13. Berdasarkan gambar 8 relasi yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Barang dijual kepada toko-toko merupakan relasi antara entitas Barang dan jual serta
jual_det dimana satu barang bisa dijual lebih dari satu toko, sehingga kardinalitasnya
adalah one to many untuk barang dengan relasi jual_det dan kardinalitas many to one
untuk jual_det dengan jual dan kardinalitas many to one untuk jual dengan store.
2. Barang yang sudah terjual direkap dalam tabel rekap_jual yang nantinya akan
digunakan dalam melakukan prediksi penjualan barang, dimana merupakan relasi
antara barang, jual_det, dan jual dengan tabel rekap_jual, dimana kardinalitasnya antara
barang dan rekap_jual adalah one to one dimana satu barang berelasi satu barang
dengan satu barang. Barang yang sudah dilakukan penjualan dan direkap di tabel
rekap_jual, lalu dilakukan prediksi dengan metode double exponential smoothing,
dimana rekap_jual relasi dengan prediksi dengan kardinalitas one to one dengan tabel
barang, dimana setiap barang per item akan dilakukan prediksi masing-masing
berdasarkan data penjualannya.
14. BAB IV
KESIMPULAN
Unilever Indonesia terus tumbuh secara positif didorong oleh berbagai upaya
transformasi berkesinambungan, baik melalui inovasi yang diluncurkan, maupun melalui
upaya digitalisasi dalam beberapa aspek operasional bisnis yang dimiliki. Diagram Alir Data
(DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi –
notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu
untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam
menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart,
Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai suatu kumpulan data yang sudah diolah, terintegrasi dan saling
melengkapi yang menghasilkan informasi yang mempunyai nilai atau berguna dalam
pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi pada aplikasi ini merupakan sistem
informasi yang memproses data transaksi bisnis sehingga menghasilkan keluaran berupa
informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Dengan adanya sistem aliran data yang
dibuat PT Uniliver dalam penjualannyam membuat proses penjualan menjadi lebih terkontrol,
terkomunikasikan baik dari internal maupun ke pihak eksternal.
15. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2021). Diagram Aliran Data untuk Perusahaan Kecil. Modul Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Putra, Y. M., (2021). Sistem lnformasi Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi
Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia. Modul Kuliah Sistem Informasi
Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Choiriah, S., & Sudibyo, Y.A. (2020). Competitive Advantage, Organizational Culture and
Sustainable Leadership on the success of Management Accounting Information System
Implementation.
Fuadah, H., & Setiyawati, H. (2020). The EFFECT OF THE IMPLEMENTATION OF
TRANSPARENCY AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON THE
QUALITY OF FINANCIAL REPORTS. IJO-International Journal of Business
Management, 3(11), 01-12.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. (2020). The Effect of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality
The Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st
Annual Conference Economics,
Business, And Social Sciences (ACEBISS) 2019 (Vol. 1, No. 3).
Putra, Y. M. (2019). Analysis of Factor Affecting the Interest of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
Susanto, A. (2018, June). The Influence of information Technology on the Quality of
Accounting Information System. In Proceedings of the 2018 2nd
High Performance
Computing and Cluster Technologies Conference (pp. 109-115).
Laporan Keberlanjutan PT Unilever Indonesia Tbk, TRANSFORMASI UNTUK MASA
DEPAN BERKELANJUTAN . (2018).
Afianti, H. F., & Azwir, H. H. (2017). PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN
PENJADWALAN PASOKAN BAHAN BAKU IMPOR DENGAN METODE ABC
ANALYSIS DI PT UNILEVER INDONESIA, CIKARANG, JAWA BARAT. IPTEK,
21(2), 77–90.
KEBIJAKAN UNILEVER UNTUK PENGADAAN YANG BERTANGGUNG JAWAB Menjalin
Kemitraan dengan para Pemasok Kami. (2017).
16. Iskandar, D. (2015). Analysis of Factors affecting the success of the application of accounting
information system. International Journal of scientific & Technology research, 4(2),
155-162.
Firmansyah, B., & Hari Supriyanto Ir, H. (2015). FINAL PROJECT-TI 141501 WASTE
REDUCTION IN THE TOOTHPASTE PRODUCTION PROCESS USING LEAN
MANUFACTURING IN PT UNILEVER INDONESIA.
Studi, P., & Informasi, S. (n.d.). (2004). SIKLUS BISNIS PADA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI Mudjahidin. (Vol. 3, No. 2).