ABSTRAK
Teknologi informasi memberikan peran komputer yang semula lebih ditekankan sebagai mesin penghitung (calculating machine), saat ini telah berkembang sebagaimesin yang dapat membantu berbagai kegiatan manusia. Kemampuan komputer semakin canggih dalam mengolah data yang berasal dari suara, gambar, teks, grafik, bahkan videomenjadi informasi yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan operasional dan manajerial,dalam pengambilan kepu tusan.Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang merupakan suatu sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data transaksi penjualan dan pembelian barang serta stok barang. Keberadaan sistem informasi ini penting. Sistem informasi ini dibangun agar dapat memberikan kemudahan dalam pengolahan data penjualan dan pembelian baik daripenjualan kepada customer dan pembelian terhadap supplier serta pengolahan laporan penjualan dan pembelian agar lebih tepat dan akurat.
Sistem informasi akuntansi- diagram aliran data untuk perusahaan kecil_diah arum nihaya_432109110210
1. DIAGRAM ALIRAN DATA UNTUK PERUSAHAAN KECIL
Sistem Informasi Akuntansi
Disusun Oleh
Diah Arum Nihaya
43219110210
Program Studi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2021
2. ABSTRAK
Teknologi informasi memberikan peran komputer yang semula lebih ditekankan
sebagai mesin penghitung (calculating machine), saat ini telah berkembang sebagaimesin
yang dapat membantu berbagai kegiatan manusia. Kemampuan komputer semakin canggih
dalam mengolah data yang berasal dari suara, gambar, teks, grafik, bahkan videomenjadi
informasi yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan operasional dan manajerial,dalam
pengambilan kepu tusan.Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang merupakan suatu
sistem yang memberikan layanan informasi yang berupa data transaksi penjualan dan
pembelian barang serta stok barang. Keberadaan sistem informasi ini penting. Sistem
informasi ini dibangun agar dapat memberikan kemudahan dalam pengolahan data penjualan
dan pembelian baik daripenjualan kepada customer dan pembelian terhadap supplier serta
pengolahan laporan penjualan dan pembelian agar lebih tepat dan akurat.
3. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untukarus
dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem
secaralogika, terstruktur dan jelas. Atau DFD bisa juga dikatakan sebagai suatu model logika
data atauproses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan
data yangkeluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data
tersebut daninteraksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data
tersebut. DFD inisering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model
proses, diagram alurkerja, atau model fungsi.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model
yang sering digunakan, khususnya bilafungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yangdimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD
adalah DFD ini merupakan alat perancangansistem yang berorientasi pada alur data dengan
konsep dekomposisi dapat digunakan untukpenggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh professionalsistem kepada pemakai maupun pembuat
program.DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context
diagramberfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas
luar, masukandan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang
mewakilikeseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja
antara fungsiyang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model
ini hanyamemodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.Dan untuk Basis data (database)
dapat di bayangkan sebuah lemari arsip. Jika kitamemiliki lemari arsip dan bertugas
mengelolanya, maka akan melakukan hal-hal seperti memberisampul, memberi nomor, lalu
menempatkan arsip-arsip tersebut dengan urutan tertentu dalamlemari tersebut. Kalau
berbicara basis data, maka seluruh data disimpan dalam basis data padamasing-masing tabel
atau file sesuai dengan fungsinya, sehingga dengan mudah dapat melakukanpenelusuran data
yang diinginkan. Sedangkan masalah yang dihadapi pada lemari arsip adalahkelambatan
dalam menelusuri data yang ada pada lemari arsip tersebut, misalkan ingin mencariarsip
untuk pegawai tertentu akan dihasilkan dengan lambat, dikarenakan petugas harus
mencarilembaran-lembaran yang ada pada dokumen tersebut. Jika berbicara basis data, maka
seluruh datadisimpan dalam basis data pada masing-masing tabel atau file sesuai dengan
fungsinya, sehinggaakan dengan mudah dapat melakukan penelusuran data yang diinginkan,
sehingga akan cepatmendapatkan informasi yang diperlukan.
4. B. Rumusan Masalah
Data Flow Diagram atau Diagram Alur Data didefinisikan sebagai modelling toolyang
memungkinkan sistem analis menggambarkan system sebagai jaringan (network)kerja dari
proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yangdisebut Data Flow
atau Alur Data, DFD merupakan komponen yang tak terpisahkandalam alat pembuatan model
yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistemdan ERD merupakan langkah-langkah
untuk menetapkan element-element perusahaanuntuk model jaringan perusahaan tersebut.
Rumusan masalah merupakan suatupermasalahan yag memerlukan tanggapan dan pemecahan
tentang apa yangmenyebabkan terjadinya masalah serta bagaimana cara pemecahan masalah
yangdihadapi.
Dalam artikel ini saya mencoba mencakup permasalahan yang terjadi diperusahaan seperti :
1. Bagaimana merancang suatu sistem informasi di suatu perusahaan tertentuyang dapat
membantu semua anggota dalam proses kerja sistem tersebut?
2. Basis data apa saja yang dipakai di dalam merancang sistem informasi tersebut?
3. Dan bagaimana pengaplikasian pembuatan sistem informasi tersebut?
Dengan perumusan masalah tersebut diatas, diharapkan melalui sistem baru
makapermasalahan permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cermat dan tepat.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini diharapkan dapat :
1. Menjelaskan apa itu tentang DFD lebih lanjut.
2. Menjelaskan tentang jenis-jenis DFD.
3. Menjelaskan tentang komponen-komponen DFD
4. Menjelaskan tentang atribut-atribut ERD
5. LITERATUR TEORI
Pengertian DFD
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram
yangmenggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannyasangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
DFD merupakanalat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut
juga dengan namaBubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau
model fungsi.
Latar belakang DFD
Suatu yang lazim bahwa ketika menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow
diagramyang akan pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD
didisainuntuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem
yanglebih kecil adan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas.
Diagram ini lalu “dikembangkan” untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-
model yang terdapat di dalamnya.
Tujuan DFD
Tujuan DFD adalah :
1. Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data
bergerakmelalui sistem2. Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang
mentransformasi aliran data
Manfaat DFD
Manfaat DFD adalah :
• Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkanprofesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan prosesfungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manualmaupun komputerisasi.
• DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,khususnya
bilafungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada
datayang dimanipulasi oleh sistem.Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan modelyang
memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
6. • DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengankonsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangansistem yang
mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupunpembuat program.
PEMBAHASAN
A. DATA FLOW DIAGRAM
1. KONSEP PERANCANGAN TEKSTUR
Pendekatan perancangan testruktur di mulai dari awal 1970. Pendekatanperancangan
testruktur di lengkapi dengan alat-alat (tools ) dan teknik-teknik(techniques ) yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhirdari sistem yang dikembangkan
akan diperoleh sistem yang strukur nyadidefenisikan dengan baik dan jelas.Melalui
pendekatan testruktur, permasalahan yang kompleks di organisasi dapatdipecahkan dan hasil
dari sistem akan mudah dipelihara, fleksibel lebih memuaskanpemakaian nya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat waktu sesuai dengananggaran biaya pengembangan, dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas nyaakan lebih baik (bebas kesalahan).
2. DATA FLOW DIAGRAM
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkanfrofesional
sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan prosesfungsional yang
dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manualbaik secara komputerisasi.
DFD ini sering juga disebut juga dengan nama bubblechart, bubble diagram, model proses,
diagram alur kerja atau model fungsi.DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang
sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting
dan kompleksdari pada data yang dimanipulasikan oleh sistem.DFD ini merupakan alat
perancangan sistem yang berorientasi pada alur datadengan konsep dekomposisi dapat
digunakan untuk penggambaran analisamaupun rancangan
sistem yang mudah dikomunikasikan oleh frofesional sistemkepada pemakai maupun
pembuatan program.
7. 3. KOMPONEN DATA FLOWCHART3.1 Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yangsedang
dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar(external
entity).Terdapat dua jenis terminator :
• Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadisumber.
• Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuandata / informasi
sistem.
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen didalam
organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistemyang sedang dibuat
modelnya. Terminator dapat juga berupa departemen,divisi atau sistem di luar sistem yang
berkomunikasi dengan sistem yangsedang dikembangkan.Komponen terminator ini perlu
diberi nama sesuai dengan dunia luar yangberkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat
modelnya, dan biasanyamenggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen,
Mahasiswa.Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator :
Terminatormerupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang
menghubungkanterminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan
sistemdengan dunia luar. Profesional sistem tidak berhak mengubah isi atau carakerja
organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator hubunganyang ada antar
terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan padaDFD.
• Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output.Kesalahan ini disebut dengan
black hole (lubang hitam), karena datamasuk ke dalam proses dan lenyap tidak
berbekas seperti dimasukkanke dalam lubang hitam (lihat proses 1).
• Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input Kesalahan ini disebut
dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkanoutput tanpa pernah menerima input (lihat
proses 2).
3.3 Komponen Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dandiberi
nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store inibiasanya berkaitan
dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file ataudatabase yang berkaitan dengan
penyimpanan secara komputerisasi, misalnyafile disket, file harddisk, file pita magnetik. Data
8. store juga berkaitan denganpenyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan
agenda.Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses,tidak
dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan datastore dengan suatu
proses mempunyai pengertian sebagai berikut :Alur data dari data store yang berarti
sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data,
sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu
proses. Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, sepertimenambah satu
paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih,atau mengubah/memodifikasi
satu paket data atau lebih.Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah,
jika suatu paket data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya
padapengertian kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki datastore. Dengan
kata lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data
store.
3.4 Komponen Data Flow / Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju
ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data
atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukkan
arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit,
karakter, pesan,formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan
dengankomputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidakberkaitan
dengan komputer.Terdapat dua bentuk DFD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram
Alur data Logika. Diagram alur data fisik lebih menekankan pada bagaimana proses dari
sistem diterapkan, sedangkan diagram alur data logika lebih menekankanproses-proses apa
yang terdapat di sistem.
9. 3.4.1 Diagram Alur Data Fisik (DADF)
DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada(sistem yang lama).
Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara
apa, oleh siapa dandimana), termasuk proses-proses manual.Untuk memperoleh
gambaranbagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat :
• Proses-proses manual juga digambarkan.
• Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukupterinci untuk menunjukkan
bagaimana pemakai sistemmemahami kerja sistem.
• Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer.
• Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipepenerapannya apakah secara manual atau
komputerisasi.Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, mejapekerja.
Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan fileurut, file database.
• Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang,departemen, sistem komputer,
atau nama program komputeryang mengakses proses tersebut.
3.4.2 Diagram Alur Data Logika (DADL)
DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akandiusulkan (sistem yang
baru). Untuk sistem komputerisasi,penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan
proses darisistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yangdigambarkan
hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
4. SYARAT-SYARAT PEMBUATAN DATA FLOW DIAGRAM
Syarat pembuatan DFD ini akan menolong profesional sistem untuk
menghindaripembentukkan DFD yang salah atau DFD yang tidak lengkap atau tidak
konsistensecara logika. Beberapa syarat pembutan DFD dapat menolong profesional
sistemuntuk membentuk DFD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah
dibacaoleh pemakai. Syarat-syarat pembuatan DFD ini adalah :
• Pemberian nama untuk tiap komponen DFD
• Pemberian nomor pada komponen proses
10. • Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
• Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
• Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
4.1 Pemberian Nama untuk Tiap komponen DFD
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakililingkungan luar
dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yangsedang dikembangkan ini.
Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkunganmana saja sistem mereka berhubungan,
komponen terminator ini harus diberinama sesuai dengan lingkungan luar yang
mempengaruhi sistem ini. Biasanyakomponen terminator diberi
nama dengan kata benda. Selanjutnya adalahkomponen proses. Komponen proses ini
mewakili fungsi sistem yang akandilaksanakan atau menunjukkan bagaimana fungsi sistem
dilaksanakan olehseseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas
bahwakomponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DFDkhususnya
pemakai akan merasa yakin bahwa DFD yang dibentuk ini adalahmodel yang akurat.
4.2 Pemberian Nomor pada Komponen Proses
Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut padakomponen
proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan.
Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan,atau dari atas ke bawah.
4.3 Penggambaran DFD sesering mungkin
Penggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itubenar, dapat
diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehinggaprofesional sistem tidak merasa malu
untuk menunjukkan DFD itu kepadaatasannya dan pemakai. Dengan kata lain, penggambaran
DFD ini dilakukansampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai
danprofesionalsistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung padastandar-
standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional sistem itubekerja dan perangkat
lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalammembuat DFD.
4.4 Penghindaran Penggambaran DFD yang rumit
Tujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan olehsuatu sistem
dan interaksi antar fungsi. Tujuan lainnya adalah agar model yangdibuat itu mudah dibaca
dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistemyang membuat DFD, tetapi juga oleh
11. pemakai yang berpengalaman dengansubyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah
dimengerti, dibaca, danmenyenangkan untuk dilihat.Pada banyak masalah, DFD yang dibuat
tidak memiliki terlalu banyak proses(maksimal enam proses) dengan data store, alur data, dan
terminator yangberkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram. Bila terlalu
banyakproses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD,maka ada
kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFDtersebut. Persilangan alur data
ini menyebabkan pemakai akan sulit membacadan mengerti DFD yang terbentuk. Jadi
semakin sedikit adanya persilangandata pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk
oleh profesional sistem.Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan
menggambarkan DFD secarabertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan
pemakaianduplikat terhadap komponen DFD.
4.5 Penggambaran DFD yang Konsisten
Penggambaran DFD harus konsisten terhadap kelompok DFD lainnya.Profesional sistem
menggambarkan DFD berdasarkan tingkatan DFD dengantujuan agar DFD yang dibuatnya
itu mudah dibaca dan dimengerti oleh pemakaisistem. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan
atau syarat membuat DFD.
5. PENGGAMBARAN DFD
Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensiyang ada,
secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah :
1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem.2. Identifikasi semua
input dan output yang terlibat dengan entitas luar.3. Buat Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkanhubungan sistem
dengan lingkungan luarnya. Caranya :
• Tentukan nama sistemnya.
• Tentukan batasan sistemnya.
ni adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya :
• Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
12. • Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proseske/darisistem sambil
memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yangkeluar/masuk dari suatu level harus
sama dengan alur data yangmasuk/keluar pada level berikutnya).
• Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumbermaupun tujuan alur data.
• Gambarkan diagram level zero.
• Hindari perpotongan arus data
• Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan
urutanproses).5. Buat Diagram Level SatuDiagram ini merupakan dekomposisi dari diagram
level zero. Caranya :
• Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yangada di level zero.
• Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/darisistem dan
perhatikan konsep keseimbangan.
• Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumbermaupun tujuan alur
data.
• Gambarkan DFD level Satu
• Hindari perpotongan arus data.
• Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkandekomposisi dari proses
sebelumnya.
6.DFD Level Dua, Tiga, …
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Prosesdekomposisi dilakukan
sampai dengan proses siap dituangkan ke dalamprogram. Aturan yang digunakan sama
dengan level satu. DFD juga dapat dikelompokkan bersama-sama untuk mewakili sub-sistem
dari sistem yang dianalisis. Sebuah diagram aliran data dapat terlihat sebagai berikut:Tabel
penjelasan DFD.
13. B. FLOWCHART
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah danurut-urutanprosedur
dari suatu program. Flowchart menolong analis danprogrammer untukmemecahkan masalah
kedalam segmen-segmen yanglebih kecil dan menolong dalammenganalisis alternatif-
alternatif lain dalampengoperasian.Flowchart biasanyamempermudah penyelesaian suatu
masalah khususnya masalah yang perlu dipelajaridan dievaluasi lebih lanjut.
1. PEDOMAN-PEDOMAN DALAM MEMBUAT FLOWCHART
Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapapetunjuk yang
harus diperhatikan, seperti :
• Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.
• Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dandefinisi ini harus dapat
dimengerti oleh pembacanya.
• Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
• Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakandeskripsi kata kerja,
misalkan
14. MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN
• Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
• Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harusditelusuri dengan hati-hati.
Percabangan-percabangan yang memotongaktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu
digambarkan padaflowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan
danpercabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkanseluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
• Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
2. SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART ( 3 Kelompok )
• Flow Direction Symbols ; dipakai untuk menggabungkan antara
symbolyang satu dengan symbol lainnya.
Symbol Off-line Connector
( Simbol untuk keluar/masukprosedure atau proses dalam lembar/halaman yang
lain)
Symbol Connector
(Simbol untuk keluar/masuk prosedur atau
proses dalam lembar/halaman yang sama)
• Processing symbols; menunjukkan jenis operasi pengolahan dalamsuatu prosedur
Symbol Process
Symbol Manual Operation
(Simbol yang menunjukkanpengolahan yang tidak dilakukanoleh computer)
Symbol Manual Operation
15. (Simbol yang menunjukkanpengolahan yang tidak dilakukanoleh computer)
Symbol Decision
(Simbol untuk kondisi yang akanmenghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi)
Symbol Predefined Process
(Simbol untuk mempersiapkanpenyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat
pengolahan di dalamstorage)
Symbol Terminal
(Simbol untuk permulaan atau akhir darisuatu program)
Symbol Off-line Storage
(Simbol yang menunjukkan bahwa datadi dalam symbol ini akan disimpan)
Symbol Manual Input
(Simbol untuk pemasukan data secaramanual on-line keyboard)
Symbol Keying Operation
(Simbol operasi denganmenggunakan mesin yang mempunyai keyboard)
• Input-output symbols ; menyatakan jenis peralatan yang digunakansebagai media input
atau output.
Input Output symbol ( yang menyatakan proses input dan output tanpa
tergantung dengan jenis peralatannya)
16. Symbol magnetig-tape unit
(Symbol yang menyatakan inputberasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
Symbol punched card
(Symbol yang menyatakan inputberasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)
Symbol disk and on-line storage
(Symbol untukmenyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)
Symbol display
(Symbol yang menyatakan peralatan outputyang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan
sebagainya)
Symbol dokumen
(symbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output
dicetak ke kertas)
3. ALGORITMA
Arti umum adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang tepat, logis,terperinci, dan
terbatas untuk menyelesaikan suatu masalah yang disusunsecara sistematis.
a. Algoritma adalah inti dari ilmu computer
b. Algoritma adalah urutan-urutan dari instruksi atau langkah-langkah untukmenyelesaikan
suatu masalah
c. Algoritma adalah blueprint dari program
d. Sebaiknya disusun sebelum membuat program
17. e. Kriteria suatu algoritma:
• Ada input dan output
• Efektifitas dan efisien
• Terstruktur
Ciri Penting Algoritma
• Algoritma harus berhenti setelah menjalankan sejumlah langkah terbatas.
• Setiap langkah harus didefinisikan dengan tepat dan tidak berarti-dua(ambiguitas).
• Algortima memiliki nol atau lebih masukan.
• Algoritma memiliki nol atau lebih keluaran.
• Algoritma harus efektif (setiap langkah sederhana sehingga dapatdikerjakan dalam waktu
yang masuk akal).
Memprogram dan Bahasa Pemrograman:
• Belajar memrogram adalah belajar tentang metode pemecahan masalah,kemudian
menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudahdibaca dan dipahami.
• Belajar bahasa pemrograman adalah memakai suatu bahasa, aturan, tatabahasanya,
instruksi-instruksinya, tata cara pengoperasian compiler-nyauntuk membuat program yang
ditulis dalam bahasa itu saja.
Notasi Algoritma:
• Penulisan algoritma tidak tergantung dari spesifikasi bahasapemrograman dan komputer
yang mengeksekusinya. Notasi algoritmabukan notasi bahasa pemrograman tetapi dapat
diterjemahkan ke dalamberbagai bahasa pemrograman.
• Notasi algoritma dapat berupa uraian kalimat deskriptif (narasi)
Pembuatan Flowchart
1. Tidak ada kaidah yang baku
2. Flowchart = gambaran hasil analisa suatu masalah
18. 3. Flowchart dapat bervariasi antara satu pemrograman denganpemrograman lainnya.
4. Secara garis besar ada 3 bagian utama:
- Input
- Proses
- Output
5. Hindari pengulangan yang tidak perlu dan logika yang berbelit sehingga jalannya proses
menjadi singkat
6. Jalannnya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tandapanah untuk
memperjelas.
7. Sebuah Flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan End.
Aturan Penulisan Teks Algoritma
1. Judul AlgoritmaBagian yang terdiri atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi)
tentangalgoritma tersebut. Nama sebaiknya singkat dan menggambarkan apa
yangdilakukan oleh algoritma tersebut.2. DeklarasiBagian untuk mendefinisikan semua
nama yang digunakan di dalamprogram. Nama tersebut dapat berupa nama tetapan,
peubah, tipe,prosedure, dan fungsi.3. Deskripsi Bagian ini berisi uraian langkah-langkah
penyelesaian masalah yang ditulis dengan mengguna kan notasi yang akan dijelaskan
selanjutnya. Mungkin sebagian dari kita sering mendengar kata Algoritma. Begitu
mendeng aralgoritma mungkin akan membayangkan hal-hal seram dalam matematika
seperti kalkulus. Tenang saja, Algoritma tidak sememusingkan kalkulus walaupun ia
juga bagian dari matematika.
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN
MEMANFAATKAN DFDPADA GITA BUSANA
Perusahaan jasa yang merupakan usaha yang dimiliki kedua orang tua saya adalah
GitaBusana yang bergerah dalam bidang penawaran jasa menjahit yang berada di Jl.
WR.Supratman No. 9 Tangerang Selatan. Gita Busana saat ini berkembang pesat, dilihat
daribeberapa faktor seperti pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat,
19. meningkatnyapegawai di daerah Tangerang Selatan dari berbagai instansi yang
membutuhkan textile dan jasa jahit untuk seragam kantor, dan tempat usaha yang strategis
sehingga makin mudah untukdijangkau. Perusahaan manufaktur di bidang penjualan bahan
baku textile dan penawaran jasatailor sudah banyak tersebar di kota Tangerang Selatan.
Dengan keberadaan perusahaan-peusahaan baru yang mempunyai fungsi yang sama dapat
menimbulkan persaingan yangcukup ketat. Gita Busana sudah dirintis sejak tahun 1997 dan
hingga saat ini perusahaan jasatelah berjalan selama kurang lebih 22 tahun.
Sistem informasi akuntansi-siklus produksi merupakan siklus yang krusial bagiperusahaan
manufaktur. Siklus ini adalah siklus yang akan menentukan apakah produk yangdihasilkan
perusahaan akan dapat menghasilkan profit bagi perusahaan atau akanmenimbulkan biaya
yang amat besar. Seringkali perusahaan terlalu berfokus pada salah satuproses dalam siklus
ini, dan mengabaikan proses lainnya, sehingga pada akhirnya membuatperusahaan
mengeluarkan sumber daya dengan sia-sia dan menderita kerugian. Dalampraktiknya,
banyak perusahaan yang siklus produksinya belum tertata dengan baik, sepertihalnya Gita
Busana yang sebenarnya bisa membuat siklus produksi berjalan lebih efisiennamun
sayangnya hal tersebut belum tercapai.
Prosedur yang dijalankan dalam merancang dan menjadwalkan proses produksi
olehperusahaan memiliki konsep yang baik, perusahaan menjalankan konsep pull
manufacturing dengan disiplin dan tegas, sehingga bisa menekan biaya yang terjadi di
dalam perusahaan.Namun demikian, masih terdapat kelemahan dari prosedur-prosedur yang
terdapat di dalamsiklus produksi tersebut, yaitu kurangnya perhatian terhadap otomatisasi
maupun teknologipenunjangnya.
SIA memegang peranan penting dalam menghasilkan informasi secara cepat,
efektif, dan efisien. Salah satu bentuk informasi yang memegang peranan penting adalah
informasiakuntansi, dimana informasi akuntansi dapat meningkatkan daya saing yang
dimiliki olehperusahaan. Karena dengan sistem informasi akuntansi membantu
menghasilkan informasibiaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas untuk dijadikan
masukan bagi pembuat keputusan.Sistem SIA (Sistem Informasi Akuntansi) menyediakan
data akuntansi sehingga database berisigambaran yang lengkap dari sumber daya personil
baik keuangan maupun non keuangan.
20. Peranan SIA adalah untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tepat
dapatmembantu untuk mengambil keputusan. Yang kemudian system dirancang dengan
sebuah alatyang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan
untukpenggambaran analisa maupun rancangan system yang mudah dikomunikasikan
olehprofessional system kepada pemakai maupun pembuat program. DFD ini dibuat
untukmemberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak
melaluisistem.
Dalam kegiatan operasional yang berjalan, seluruh bagian dalam usaha
tidakterpisahkan, akan tetapi lama-kelamaan sering terjadi masalah internal yang terjadi
sepertibarang yang dipesan mengalami keterlambatan akibat kurangnya pengawasan
terhadap bahanbaku, bagian gudang mengurusi bagian produksi, bagian distributor dan
bahan baku sehinggam menyebabkan keterlambatan dalam pengiriman, serta bagian
keuangan yang bertanggung jawab menerima pesanan dan pencatatan atas laporan keuangan.
Jika berbagai masalah initerus terjadi, maka akan menimbulkan kerugian yang cukup besar
bagi usaha. Oleh karena itu, Gita Busana harus melakukan pengembangan terhadap usaha
dengan menambah pegawai dan dokumen untuk mengembangkan usaha dan memperbaiki
sistem yang ada sehingga memudahkan semua fungsi yang terlibat dalam melaksanakan
tugas, memudahkan dalampengontrolan kegiatan operasional, dan mengurangi masalah
intern yang masih sering terjadi.Dengan memanfaatkan DFD pada setiap aktifitas
perusahaan, aliran informasi yang tersajiakurat dan tepat sehingga berdampak pada
kemajuan usaha.
Kegiatan akuntansi juga tidak terluput dari aktivitas pengendalian intern. Jika
aktivitaspengendalian intern perusahaan tidak dijalankan dengan baik, informasi akuntansi
pun tidakakan menyajikan data yang handal. Akibatnya, manajemenakan salah dalam
pengambilankeputusan. Bagan alir yang mendeskripsikan dan mengevaluasi pengendalian
internal disebutbagan alir pengendalian internal (internal control flowchart). Bagan alir
dokumen dapatmembuka kelemahan atau ketidekefisienan di dalam sistem.
21.
22. KESIMPULAN
Menjadi bagan-bagan yang dapat menyelesai kan suatu masalah serta
mempunyaigambar dengan menunjukkan alat media input,output serta proses pengolahan
data.Pemecahan masalah tersebut diawali dengan start dan diakhiri dengan end. Flowchart
atauBagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau
prosedursistem secara logika. Bagan alir (flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasidan untuk dokumentasi. Jenis jenis Flowchart Ada beberapa jenis flowchart
diantaranya: Baganalir sistem (systems flowchart). Bagan alir dokumen (document
flowchart). Bagan alir skematik(schematic flowchart). Bagan alir program (program
flowchart). Bagan alir proses (processflowchart). System Flowchart System flowchart dapat
didefinisikan sebagai bagan yangmenunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem.
Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam
sistem.Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Document Flowchart
Bagan alirdokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form
flowchart) ataupaperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulirtermasuk tembusan-tembusannya. Schematic Flowchart Bagan alir
skematik (schematicflowchart) merupakan bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem,
yaitu untukmenggambarkan prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir
skematik selainmenggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-
gambar komputerdan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar-
gambar ini adalah untukmemudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan
simbol-simbol bagan alir.Penggunaan gambar-gambar ini memudahkan untuk dipahami,
tetapi sulit dan lamamenggambarnya.
Program Flowchart Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan
yangmenjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program
dibuat dariderivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam,
yaitu bagan alirlogika program (program logic flowchart) dan bagan alir program komputer
terinci (detailedcomputer program flowchart)
23. DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology
Utilization, Management Support, Internal Control, and User Competence on
Accounting Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology
Toward Quality The Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(3).
https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The
Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become
Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic Banks
). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social
Sciences (ACEBISS) 2019, 1 , (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization
and Islamic Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The
1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS)
2019, 1 (11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773
Putra, Y. M., (2018). Diagram Aliran Data untuk Perusahaan Kecil. Modul
Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-
826. https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and
Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7),
154-161.