Perbankan merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting terhadap perekonomian. Segala aktivitas yang dilakukan oleh perbankan tentunya sebagai upaya untuk
memperoleh laba atau profit. Laba diperoleh ketika jumlah pendapatan yang diperoleh lebih besar daripada biaya yang harus dikeluarkan. Sumber pendapatan bank adalah pendapatan bunga (interest income) yang merupakan pendapatan sebeasar pada sektor perbankan dan
pendapatan non bunga (fee-based income) yang diperoleh dari penyelenggaraan kegiatan
berupa pemberian jasa-jasa keuangan lainnya dan pendapatan non operasional lainnya. PT Bank Central Asia, Tbk. berupaya dalam mencapai tingkat pendapatan yang diharapkan.
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
REVENUE MANAGEMENT
1. Implementasi Teori Manajemen Revenue dalam
Pelaporan Akuntansi pada PT Bank Central Asia Tbk
Disusun Oleh:
Raihan Abid Rahman – 43220110031
Dosen Pengampu:
Yananto Mihadi Putra, SE, M. Si
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Bisnis
2023
2. Abstrak
Perbankan merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting terhadap
perekonomian. Segala aktivitas yang dilakukan oleh perbankan tentunya sebagai upaya untuk
memperoleh laba atau profit. Laba diperoleh ketika jumlah pendapatan yang diperoleh lebih
besar daripada biaya yang harus dikeluarkan. Sumber pendapatan bank adalah pendapatan
bunga (interest income) yang merupakan pendapatan sebeasar pada sektor perbankan dan
pendapatan non bunga (fee-based income) yang diperoleh dari penyelenggaraan kegiatan
berupa pemberian jasa-jasa keuangan lainnya dan pendapatan non operasional lainnya. PT
Bank Central Asia, Tbk. berupaya dalam mencapai tingkat pendapatan yang diharapkan.
Kata kunci: Manajemen Teori Pendapatan, Pendapatan Sektor Perbankan.
Abstract
Banking is a sector that has an important role in the economy. All activities carried out by
banks are of course to gain profit or profit. Profits are obtained when the amount of income
earned is greater than the costs incurred. Sources of bank income are interest income, which is
income equal to that of the banking sector, and fee-based income, which is obtained from
conducting activities in the form of providing other financial services and other non-operational
income. PT Bank Central Asia, Tbk. trying to achieve the expected level of income.
Keywords: Revenue Theory Management, Banking Sector Income.
3. BAB I
PENDAHULUAN
Pendapatan merupakan seluruh dari penerimaan, baik dalam bentuk tunai maupun non
tunai atas penjualan jasa atau barang dalam waktu tertentu. Pendapatan (revenue) berbeda
dengan penghasilan (income). Pendapatan (revenue) adalah pendapatan yang belum dikurangi
biaya dan beban, sedangkan penghasilan (income) adalah pendapatan bersih yang sudah
dikurangi dengan beban dan biaya (Susanti, 2016). Konsep pendapatan dapat digunakan untuk
mengukur kondisi seseorang, yang menunjukkan jumlah total uang yang diterima seseorang
atau keluarga dalam kurun waktu tertentu. Dengan kata lain pendapatan dapat juga diuraikan
sebagai keseluruhan penerimaan yang diterima pekerja, buruh atau rumah tangga, baik
berupa fisik maupun non fisik selama ia melakukan pekerjaan pada suatu perusahaan
instansi atau pendapatan selama ia bekerja atau berusaha. Setiap orang yang bekerja akan
berusaha untuk memperoleh pendapatan dengan jumlah yang maksimum agar bisa
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dunia perbankan merupakan salah satu institusi yang sangat berperan dalam bidang
perekonomian suatu negara (khususnya di bidang pembiayaan perekonomian). Perbankan
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank merupakan sarana yang
memudahkan aktivitas masyarakat untuk menyimpan uang, dalam hal perniagaan, maupun
untuk investasi masa depan. Dana yang merupakan sarana vital bagi proses pertumbuhan
perekonomian akan menjadi lebih produktif melalui perbankan. Sektor perbankan merupakan
tulang punggung bagi perekonomian Indonesia dan memiliki peranan yang penting sebagai
perantara keuangan. Kesehatan bank memiliki pengaruh penting bagi kesehatan perekonomian
secara umum, hal ini tidak hanya penting bagi para manajer bank, tetapi juga untuk stakeholder
seperti, bank sentral, asosiasi bankir, pemerintah dan otoritas keuangan lainnya. Pengetahuan
tentang faktor-faktor ini akan bermanfaat dalam membantu pihak yang berwenang dan manajer
bank dalam merumuskan kebijakan-kebijakan masa depannya dalam meningkatkan
keuntungan dari sektor perbankan Indonesia.
Keuntungan merupakan tujuan utama yang harus dicapai oleh setiap bank dalam
melakukan kegiatan usaha perbankan. Modal bank akan bertambah yangpada gilirannya akan
meningkatkan kemampuan bank dalam melakukan operasinya. Keuntungan yang diperoleh
selain ditentukan oleh kemampuan bank itu sendiri, juga tidak lepas dari kepercayaan para
pemegang saham dan masyarakat yang menyimpan dananya berupa giro, tabungan, maupun
4. deposito, serta dipengaruhi juga oleh faktor eksternal yang tidak dapat dipengaruhi oleh bank.
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank, selain dari sisi
internal bank terdapat pula faktor eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan
yang dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas bank, mengenai faktor yang menentukan
tingkat profitabilitas pada negara berkembang, dengan studi kasus pada negara Filipina,
melakukan penelitian mengenai bagaimana pengaruh non interest income, non interest
expense, loan lossprovisions, equity, total asset, money supply, inflation, growth gdp, market
capitalization terhadap return on assets (ROA). Pendapatan memiliki peranan yang sangat
besar terhadap tingkat profit suatu perusahaan. Perbankan memiliki dua sumber pendapatan,
yaitu pendapatan bunga (interest income) dan pendapatan selain bunga (non interest income).
Pendapatan terbesar dan utama pada sektor perbankan didapat dari pendapatan bunga, hal ini
karena kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dan menyalurkan kredit.
Perekonomian Indonesia tetap kondusif meskipun ketegangan geopolitik global
membayangi perekonomian di banyak negara. Indonesia kini memiliki basis ekspor yang lebih
kuatdi mana nikel dan turunannya telah menjadi komoditas ekspor utama di samping minyak
kelapa sawit, batu bara, tembaga dan gas. Neraca perdagangan dalam negeri tetap surplus
sepanjang tahun2022
5. BAB II
LITERATUR TEORI
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan seluruh penerimaan, baik tunai atau bukan tunai yang
merupakan hasil dan penjualan barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu (Sholihin,
2013). Menurut (Putong, 2015) pendapatan yaitu kompensasi pemberian jasa kepada
orang lain, setiap orang mendapatkan penghasilan karena membantu orang lain.
Sedangkan, pendapatan pribadi adalah seluruh macam pendapatan salah satunya
pendapatan yang didapat tanpa melakukan apa-apa yang diterima oleh penduduk suatu
negara. Pendapatan pribadi meliputi semua pendapatan masyarakat tanpa
menghiraukan apakah pendapatan itu diperoleh dari menyediakan faktor faktor
produksi atau tidak (Sukirno, 2002). Menurut Kadariyah, uang yang diterima seseorang
berupa upah, keuntungan, sewa, dan lain-lain dan diperoleh dalam jangka waktu
tertentu (Ratna & Nasrah, 2015).
Ikatan Akuntan Indonesia (2019:22) mengungkapkan dalam Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) mendefinisikan
pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang
biasa dan dikenal dengan sebutan seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti,
dan sewa.
Menurut Sochib (2018:47) pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang
timbul dari penyerahan barang/jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama
periode tertentu. Bagi perusahaan, pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok akan
menambah nilai aset perusahaan yang pada dasarnya juga akan menambah modal
perusahaan. Namun untuk kepentingan akuntansi, penambahan modal sebagai akibat
penyerahan barang atau jasa kepada pihak lain dicatat tersendiri dengan akun
pendapatan.
2. Konsep Pendapatan
Konsep dasar pendapatan adalah suatu proses dalam penciptaan barang dan jasa
selama periode tertentu. Berikut adalah konsep-konsep yang mendasari pendapatan:
1. Konsep pendapatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai
hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan ini menganggap pendapatan
sebagai inflow of net asset.
6. 2. Konsep pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan barang dan
jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya. Pendekatan ini
menganggap pendapatan sebagai outflow of good and services.
3. Teori Pendapatan Permanen
Pendapatan permanen merupakan tingkat pendapatan rata-rata yang diharapkan
dalam jangka panjang. Pendapatan ini sumber dari pendapatan upah/gaji (expected
labour income) dan non upah/non gaji (human wealth). Ekspektasi tentang pendapatan
permanen juga akan meningkat jika individu menilai kekayaannya meningkat. Sebab
dengan kondisi seperti itu pendapatan non upah diperkirakan juga meningkat.
Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan permanen. Kadang-kadang
pendapatan saat ini lebih besar daripada pendapatan permanen. Kadang-kadang
sebaliknya. Hal yang menyebabkannya adalah adanya pendapatan tidak permanen yang
besarnya berubah-ubah. Pendapatan ini disebut pendapatan transitori (transitory
income). Pendapatan permanen dirumuskan sebagai berikut:
Yd = Yp + Yt
Keterangan:
Yd = Pendapatan disposabel saat ini
Yp = Pendapatan permanen
Yt = Pendapatan transitor
4. Teori Pendapatan Relatif
Teori ini dikembangkan oleh James Duessenberry. Teori ini menyatakan
pendapatan berpengaruh dominan terhadap konsumsi, teori ini lebih memerhatikan
aspek psikologis rumah tangga dalam menghadapi perubahan pendapatan. Dampak
perubahan pendapatan disposabel dalam jangka pendek akan berbeda dibanding dalam
jangka panjang. Perbedaan ini pun dipengaruhi oleh jenis perubahan pendapatan yang
dialami. Karena itu, rumah tangga memiliki dua preferensi/fungsi konsumsi yang
disebut fungsi konsumsi jangka pendek dan fungsi konsumsi jangka panjang. Menurut
pengamatan yang telah dilakukan Dusenberry mengenai pendapatan relatif, secara
memungkinkan terjadi suatu kondisi yang demikian, apabila seseorang pendapatannya
mengalami kenaikan maka dalam jangka pendek tidak akan langsung menaikkan
7. pengeluaran konsumsi secara proporsional dengan kenaikan pendapatan, akan tetapi
kenaikan pengeluaran konsumsinya lambat karena seseorang lebih memilih untuk
menambah jumlah tabungan (saving), dan sebaliknya bila pendapatan turun seseorang
tidak mudah terjebak dengan kondisi konsumsi dengan biaya tinggi (high
consumption).
5. Jenis Pendapatan
Menurut (Sukirno, 2008) pendapatan adalah penghasilan yang diterima tanpa
memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh masyarakat. Pendapatan atau
penghasilan merupakan salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Pendapatan itu berupa penerimaan total yang diperoleh
seseorang atau rumah tangga selama periode waktu tertentu. Berikut adalah jenis-jenis
pendapatan, yaitu:
a) Pendapatan ekonomi
Sejumlah uang yang dapat digunakan oleh keluarga dalam suatu periode
tertentu guna membelanjakan diri tanpa mengurangi atau menambah asset netto
(net asset), termasuk dalam pendapatan ekonomi antara lain upah atau gaji,
pendapatan bunga deposito, penghasilan transfer dari pemerintah dan lain
sebagainya adalah yang dimaksud dengan pendapatan ekonomi.
b) Pendapatan uang
Pendapatan uang adalah sejumlah uang yang sebagai dihasilkan keluarga dalam
periode tertentu sebagai balas jasa atau faktor produksi yang diberikan karena
tidak memperhitungkan pendapatan bahkan kas (non kas), terutama penghasilan
transfer, biasanya cakupan pendapatan uang ini lebih sempit dari pendapatan
ekonomi.
8. BAB III
PEMBAHASAN
Kinerja BCA untuk Mencapai Pertumbuhan Pendapatan
Perekonomian Indonesia tetap kondusif meskipun ketegangan geopolitik global
membayangi perekonomian di banyak negara. Indonesia kini memiliki basis ekspor yanglebih
kuat di mana nikel dan turunannya telah menjadi komoditas ekspor utama di samping minyak
kelapa sawit, batu bara, tembaga dan gas. Neraca perdagangan dalam negeri tetap surplus
sepanjang tahun 2022. Kuatnya kinerja ekspor yang berbasis komoditas dan pulihnya konsumsi
rumah tangga memberikan dukungan fiskal yang kuat bagi pemerintah Indonesia dalam
mengelola kenaikan harga energi. Tingkat inflasi yang dapat ditoleransi serta kebijakan
moneter yang prudent telah mendukung kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika.
Kestabilan nilai tukar Rupiah merupakan faktor penting dalam mempertahankan momentum
pertumbuhan bisnis dalam negeri.
Dengan pulihnya perekonomian, kami berhasil membukukan kinerja keuangan yang
solid secara keseluruhan. Kami melihat pencapaian kinerja yang positif dari sisi aset maupun
liabilitas, dan mengapresiasi kontribusi dari para entitas anak. Kredit tumbuh 11,7%, di atas
target awal 6%-8% pada tahun 2022, dengan memanfaatkan peluang peningkatan permintaan
kredit sejak triwulan IV tahun 2021. Dana Giro dan Tabungan (CASA) sebagai pendanaan
utama meningkat 10,4%, didukung oleh kokohnya franchise perbankan transaksi. Di sisi
profitabilitas, pertumbuhan laba bersih ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih
sebesar 14,0%, pertumbuhan pendapatan selain bunga sebesar 5,1%, serta biaya pencadangan
kerugian penurunan nilai kredit yang lebih rendah.
Di tengah persaingan yang semakin kompetitif, perbankan harus memahami kebutuhan
nasabah dengan lebih baik untuk meraih kesuksesan. Di masa pandemi yang ditandai dengan
akselerasi penerapan solusi digital, BCA memanfaatkan aplikasi perbankan yang andal serta
menjalankan strategi pemasaran berbasis digital. Pandemi turut mengedukasi nasabah serta
mengubah gaya hidup dalam bertransaksi dengan lebih berbasis digital. Pasca pandemi,
meskipun digitalisasi tetap berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nasabah, ekosistem
offline tetap menjadi bagian signifikan dari bisnis BCA. Kami melihat adanya kebutuhan akan
pelayanan secara offline di samping inovasi atas kanal digital dalam memberikan pengalaman
terbaik bagi para nasabah. Sepanjang tahun 2022, kami melakukan ekspansi strategis pada
9. kanal online maupun offline untuk melayani secara hybrid dan komprehensif dalam
menjangkau berbagai nasabah dari segmen korporasi besar hingga ritel.
Mempertahankan Pertumbuhan di Tengah Kenaikan Suku Bunga dengan Penyaluran
Kredit yang Baik: Salah satu sumber Pendapatan BCA
Hubungan yang baik dengan nasabah terbukti menjadi kunci sukses dalam membangun
kembali portofolio kredit pasca pandemi. Di masa pandemi, BCA memegang teguh komitmen
untuk senantiasa di sisi nasabah dengan memberikan skema restrukturisasi kredit dan membuka
jalan pemulihan bagi debitur. Inisiatif ini membuahkan hasil ketika ekonomi kembali bergerak
normal, di mana BCA mampu meraih berbagai peluang dari peningkatan permintaan kredit
sejak triwulan terakhir tahun 2021. Sepanjang tahun 2022, pemulihan permintaan kredit lebih
merata jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu pada seluruh segmen mulai dari
korporasi, komersial, UKM hingga konsumer. Tingkat penggunaan kredit juga meningkat di
berbagai industri.
Didukung oleh pendanaan CASA yang solid, BCA memprioritaskan peningkatan
volume pinjaman yang berkualitas dibandingkan menaikkan suku bunga (pricing) kredit di
seluruh segmen. Hal ini kami pertimbangkan karena tahun 2022 memiliki tantangan ekonomi
baru akibat inflasi global. Dinamika suku bunga acuan dalam negeri yang stabil pada semester
pertama berubah setelah BI menaikkan suku bunga pada semester kedua seiring meningkatnya
inflasi dalam negeri, serta sejalan dengan kenaikan suku bunga secara global. BI telah
menaikkan suku bunga acuannya (BI 7DRR) secara bertahap, dengan total sebesar 200 bps
menjadi 5,5% selama semester kedua tahun 2022. BCA merespon perubahan tersebut secara
hati-hati, mengingat komunitas bisnis harus menghadapi beban biaya bahan baku yang lebih
tinggi akibat inflasi. Peningkatan suku bunga kredit dapat mengakibatkan naiknya risiko kredit
macet, terutama ketika debitur masih berada di tahun pertama pemulihan pasca pandemi.
10. BAB IV
KESIMPULAN
Industri jasa keuangan perbankan di masa mendatang akan terus berkembang dinamis,
sejalan dengan meningkatnya tuntutan pasar terhadap produk layanan keuangan yang terpadu,
komperehensif, serta saling melengkapi. Pada persaingan yang semakin ketat, setiap lembaga
keungan berupaya sekuat tenaga untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabahnya. Untuk itu
dalam mengantisipasi perkembangan industri, bank harus dapat menerapkan langkah-langkah
strategis dalam meningkatkan daya saing dan kapabilitasnya dengan melakukan percepatan
pembentukan sentra-sentra bisnis maupun operasi, yang diharapkan akan dapat meningkatkan
efisien dan efektivitas perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya.
Sepanjang tahun 2022, adanya peningkatan permintaan penyaluran kredit dari berbagai
industri di setiap segmen kredit dari korporasi hingga ritel. Data internal menunjukan pulihnya
nilai transaksi nasabah bisnis, sejalan dengan peningkatan belanja nasabah (di berbagai kanal
Bank baik online maupun offline). Tren data tersebut meyakinkan kami untuk mengembangkan
portofolio kredit di seluruh segmen, yang pada akhirnya menghasilkan tingkat pencapaian
diatas sebelum pandemi. Volume kredit yang lebih tinggi berdampak positif pada pendapatan
bunga serta sumber pendapatan selain bunga.
11. DAFTAR PUSTAKA
Putra, Y. M., (2022). Teori Pendapatan (Revenue). Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
PT Bank Central Asia, Tbk. (2022). Laporan Tahunan 2022.
Anindyntha, F. A. (2016, January 25). ANALISIS FAKTOR PENGARUH PENDAPATAN
BANK BERDASARKAN INTEREST INCOME DAN FEE BASED INCOME. 4-6.
Ramadhan, A., Rahim, R., & Utami, N. N. (2023). Teori Pendapatan (Studi Kasus: Pendapatan
Petani Desa Medan Krio) (1st ed.). (D. Rusiadi, Ed.) Medan, Sumatera Utara,
Indonesia: Tahta Media Group.
Otoritas Jasa Keuangan. (2021). Buku Panduan Akuntansi Perbankan (Bagi Bank Umum
Konvensional) (1 ed.). Jakarta, Jakarta, Indonesia: Otoritas Jasa Keuangan.