Dokumen tersebut membahas tentang penyimpanan benih rekalsitran. Metode penyimpanan modern untuk benih rekalsitran adalah penyimpanan in vitro (jangka pendek dan menengah) dan teknik kriopreservasi menggunakan nitrogen cair (jangka panjang). Kriopreservasi dapat mempertahankan viabilitas benih rekalsitran dan intermediate untuk jangka waktu yang lebih lama dibandingkan metode konvensional.
1. R AC H MA NI TA D E S I U TA M I 150110080159
DHEA PRIMASARI 150110080160
A R I N A R O B B I T. K . 150110080161
R A D E N B O N DA N E . B. 150110080162
R U B E N M U L YA H U T A B A R A T 150110080163
2. Skema Pembahasan
Pendahuluan
Karakteristik Benih Rekalsitran
Penyebab Penanganan Benih Rekalsitran lebih
sulit dari Ortodoks dan Intermediate
Metode Penyimpanan
Jenis Kemasan
Wadah dan Lama Penyimpanan
Benih Semi Rekalsitran
Aplikasi Metode Nitrogen Cair (kriopreservasi)
3. Pendahuluan Karakteristik
Penyimpanan benih Tidak mengalami
dilakukan menjamin
ketersediaan benih. proses pengeringan
Tujuan : saat masak
biji agar tetap dalam
keadaan baik Cepat deteriosasi
biji dari serangan hama Daya simpan singkat
dan jamur
mencukupi persediaan Mati apabila kadar air
biji turun menjadi 15-20 %
Pengaruh faktor suhu
dan kelembapan
4. Penangan Benih Rekalsitran lebih sulit
dibandingkan Benih Ortodoks dan Intermediate
Kandungan
Lemak
Benih Proses
Kadar Air
Rekalsitran Respirasi
Cadangan
Makanan
5.
6. Metode Penyimpanan
Konvensional
• Media penyimpanan berupa: serbuk gergaji,
gambut, serbuk sabut kelapa dan serbuk arang
Modern
• penyimpanan benih rekalsitran dengan
mengunakan metode in vitro (Penyimpanan
Jangka Pendek dan Menengah) dan teknik
kriopreservasi (Jangka Panjang)
7.
8. Faktor Melindungi
Lingkungan mutu fisik
Simpan
Penggunaan Bahan Penahan Uap
jenis kemasan Air
KA tetap tinggi Penambahan
Zeolit
Elastisitas, Pemberian
Harga, dan Disinfektan
faktor ekonomis
lainnya
9. Wadah dan Lama
Penyimpanan
•Sifat khusus dari
wadah simpan :
•Permeabilitas •Klasifikasi wadah simpan :
•Insulasi •Wadah Kedap Udara
•Ukuran lubang •Tidak memungkinkan lagi terjadi pertukaran udara
antara benih yang disimpan dengan lingkungannya.
•Kemudahan
•kaleng logam, botol dan gelas
•Biaya, •Wadah Permeable
•Memungkinkan terjadinya pertukaran udara antara
benih dengan lingkungannya.
•Karung goni, kantong kain, karung nilon,
keranjang, kotak kayu, kertas, karton dan
papan serat
10. Lama Penyimpanan
Tergantung pada kondisi Benih Semi Rekalsitran
benih dan (Damar)
lingkungannya. Ellis et.al (1990, 1991)
Umumnya semakin lama menyebutkan adanya
benih disimpan maka kategori benih
intermediate di antara
viabilitasnya semakin orthodoks dan rekalsitran.
menurun.
daya berkecambah benih
Periode penyimpanan damar masih dapat
terdiri dari penyimpanan dipertahankan hingga
jangka panjang, 60% setelah periode
menengah dan pendek. simpan tiga bulan apabila
disimpan dalam larutan
NaCl 0,4 M
11. Kriopreservasi
Biji tanaman hutan daerah tropis umumnya bersifat
rekalsitran atau intermediate, sehingga apabila
disimpan secara konvensional, viabilitasnya akan
cepat menurun
Suatu solusi untuk menyimpan benih rekalsitran dan
intermediate.
Benih dapat disimpan dalam bentuk biji utuh atau
embrionya saja tergantung dari ukurannya.
Benih yang akan disimpan di dalam nitrogen cair harus
mencapai kadar air optimal.
Termasuk kategori konservasi ex situ.
Untuk jenis-jenis benih yang langka dan terancam
punah (Cochrane et.al., 2002).
12. Cara kerja Penyimpanan Benih dalam Nitrogen Cair
a. Penurunan
KA
e.
b. Krioprotektan
Perkecambahan
c.
d.Pencairan
Pembekuan
13. Penurunan KA
KA yang Teknik Silikagel
diinginkan desikasi dan pompa
vakum
Penurunan
KA
dilakukan
setiap 3 jam
KA diukur KA
dengan berdasarkan
metode berat basah
oven
14.
15. Metode Penyimpanan Kriopreservasi
Kriopreservasi Pembekuan
Metode yang Dilakukan setelah KA
digunakan vitrivikasi sesuai.
Diawali dengan Caranya dengan
perendaman dengan memasukkan botol
larutan krioprotektan plastik tahan suhu
rendah yg berisi sampel
Perendaman selama 60 dalam tabung nitrogen
menit pada suhu 280C cair
Pembekuan selama 1 jam
16. • Benih tanaman dicairkan dengan direndam
dalam water bath 20 menit 280C
• Benih dibersihkan dengan akuades untuk
Pencairan
menghilangkan krioprotektan
• Bahan tanaman diletakkan diatas kertas
saring
Perkecambahan • Dilakukan UDK dan UKDdp
18. Pengaruh Vitrifikasi terhadap
perkecambahan dengan metode berbeda
Setelah proses thawing (pencairan
es)
Digunakan metode UKdDp dan
UDK serta menggunakan
germinator
Setelah 1 minggu,
Sampel dibuka dan kemudian
dihitung jumlah kecambah
kondisi KA awal yang berbeda
tersebut (28,48% 22,32%, 19,99%,
dan 14,11%)
19. Perkecambahan terbaik (100%) setelah
kriopreservasi diperoleh dari benih damar yang
dikriopreservasi berkadar air 22,32% dan
dikecambahkan dengan metode UKdDp
Penggunaan larutan krioprotektan dalam
konsentrasi yang lebih rendah atau waktu
perendaman yang lebih cepat kemungkinan
lebih baik untuk benih damar.