SlideShare a Scribd company logo
1 of 92
LOW BACK PAIN
Patrick W Gading
FKIK Universitas Jambi
Epidemiologi
 Insidens:
 60-90 % insidens dalam seluruh hidup
 5 % insidens tahunan
 Insidens pria ~ wanita
 > 60 th: wanita > pria (osteoporosis?)
 90 % kasus sembuh tanpa terapi dalam 6 –
12 minggu
 75 % kasus yang disertai keterlibatan radiks
dapat reda tanpa terapi dalam 6 bulan
Nyeri Punggung dan
Disabilitas
 Usia dan nyeri punggung:
 Penyebab disabilitas utama pada usia <45 th
 Penyebab disabilitas ketiga pada usia >45 th
 Pada usia <45 th: (terbanyak)  tu 20 – 40 th
 Angka absensi 
 Urutan kedua tersering  kunjungan ke dokter
 Urutan kelima  penyebab masuk RS
 Tiga Besar tindakan pembedahan
  50% - 80% orang dewasa yang bekerja  LBP
tiap tahunnya
Faktor Risiko
Okupasional:
 Pekerjaan & aktivitas fisik berat: 60% LBP
 Etiologi mekanik: mengangkat, menarik,
mendorong, berputar, menggeser, duduk
lama
 Manual handling  termasuk kombinasi:
gerakan mengangkat & memutar punggung
dalam kecepatan tertentu (teknik salah)
 Faktor lain: vibrasi dalam waktu lama
(khususnya seluruh tubuh), trauma, &
psikologis
Faktor Risiko
Berhubungan
dengan pasien:
 Umur
 Faktor antropometrik
 Postur
 Mobilitas vertebra
 Kekuatan otot
 Derajat kebugaran fisik
 Riwayat rokok
 Psikososial
Penyebab
 97% mekanik (trauma-regang, terkilir,
proses degeneratif, herniasi nukleus
pulposus, stenosis spinal)
 2% penyakit viseral (organ dalam
panggul, ginjal, gastrointestinal,
aneurisma)
 1% kausa non-mekanik (arthritis, infeksi,
neoplasia)
Penyebab Nyeri Pinggang
Mekanikal (97%) Non-mekanikal (1%) Penyakit organ
viseral (2%)
Strain, sprain lumbal
(70%)
Proses degeneratif
diskus dan facet
(10%)
Herniasi diskus (4%)
Stenosis spinal (3%)
Fraktur kompresi
osteoporotik (4%)
Spondilolistesis (2%)
Fraktur traumatik
(<1%)
Penyakit kongenital
(<1%)
Neoplasia (0,7%)
Infeksi (0,01%)
Osteomyelitis
Abses epidural
Abses paraspinal
Penyakit Pott
Artritis inflamatorik
(0,3%)
Ankylosing spondylitis
Psoriatic spondylitis
Sindroma Reiter
Penyakit Paget tulang
Penyakit organ-
organ pelvis
 prostatitis
 endometriosis
Penyakit ginjal
 nefrolitiasis
 pielonefritis
 abses perineprik
Aneurisma aorta
Penyakit
gastrointestinal
 pankreatitis
 kolelitiasis
Onset
Akut: 0-6 minggu
Sub-akut: 6 – 12 minggu
Kronik: >12 minggu
The Vertebrae
The joint
.
Anatomy
The Ligament
Anatomi
The Muscle
Abdominal Muscle
Muscle Supporting The Spine
and Their Function
 Empat kelompok otot: ekstensor, fleksor, fleksor lateral, dan
rotator tulang belakang
 Ekstensor dan rotator adalah otot pendukung utama tulang
belakang
 Peran utama dari otot punggung dalam postur tegak adalah
untuk melawan gravitasi
 Setelah kolom vertebral dibengkokkan cukup jauh ke segala arah,
otot-otot punggung yang menahan gerakan ini harus secara aktif
berkontraksi untuk memberikan gerakan yang halus dan
terkendali serta mencegah jatuh.
 Otot-otot perut adalah fleksor yang signifikan dan fleksor lateral
dari batang tubuh dan juga berpartisipasi dalam rotasi
Muscle Groups
Good Posture, Good Support
Patobiomekanik Nyeri Punggung
Bawah Tipe Mekanik
Patobiomekanik Nyeri Punggung
Bawah Tipe Mekanik
Diagnosis Banding
 Nyeri punggung non-spesifik / lumbar
strain/sprain
 Penonjolan / protrusi / extrusio diskus
dengan gejala radikulopati
 Penyakit degeneratif diskus
 Stenosis spinal
 Spondiloarthropati
 Spondilosis
 Spondilolisthesis
 Disfungsi sacro-iliaca
Patterns of Back Pain
Physical Examination
 Observation
 skin, muscle mass, bony structure, posture,
gait
 Palpation
 tenderness
 Quantity of ROM
 inclinometer, Schober Test
 Quality of ROM
 pain with forward flexion : disk disease
pain with extension : spondylolisthesis,
zygapophyseal joint disease, or spinal stenosis
 The neurologic examination
 nerve root impingement
- Muscle manual testing
- Sensory test
- Reflex
- Special test : Straight leg raise
Lumbar Root Syndrome
Root Dermatom Muscle weakness Reflexes or special
test affected
Paresthesias
• Low Back Maneuver:
• SLR
• Kernig test
• Pelvic rock test
• Gaeslen sign
• Patrick-Contra Patrick
Pemeriksaan Penunjang
 Neurofisiologi
- Elektromyografi (EMG),
- Needle EMG dan H-refleks
- Somatosensory Evoked Potensial (SEP)
 Radiologik
- Foto polos
- Mielografi, Mielo-CT, CT-Scan, MRI
- Diskografi
 Laboratorium
- LED, CRP, DL, UL
Panduan Pemeriksaan Radiografi
Nyeri Pinggang Akut
Jenis Penampakan
Indikasi /
rekomendasi
Waktu
pemeriksaan
Rontgen
Alinmen lumbal,
perbandingan korpus
vertebra, ukuran diskus,
densitas tulang
Kemungkinan
fraktur, tumor dan
infeksi, stenosis,
kelainan kongenital
Segera jika red flags
positif, sebelum
pembedahan
CT Scan
Potongan spinal (cross
sectional)
Herniasi diskus,
stenosis spinal,
stenosis foraminal
4–6 minggu setelah
onset gejala, jika tidak
membaik dengan
terapi konservatif
MRI
Secara detil korda
spinalis dan kauda
ekuina, jaringan lunak
pada atau sekitar spinal
Herniasi diskus,
stenosis spinal,
osteomyelitis
4–6 minggu setelah
onset gejala, jika tidak
membaik dengan
terapi konservatif
 Usia > 50 tahun
 Defisit motorik
 Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
 Dugaan ”ankylosing spondilitis”
 Penyalahgunaan obat dan alkohol
 Adanya riwayat kanker
 Temperatur  37,8 C (100, F)
 Tidak ada perbaikan dalam 1 bulan
Indikasi Foto Polos
BACK PAIN
serious
neurology
serious
medical
systemic
symptoms
conservative
management
BACK PAIN
conservative management
PERSISTENT PAIN
DEVELOPING NEUROLOGY
red flags imaging lab tests
MANAJEMEN REHABILITASI
TIM REHABILITASI
Fisioterapis
Okupasi terapis
Orthotis-Prosthetist
Psikolog
Dokter (Physiatrist)
Rehabilitation of Low Back Pain
General Consideration
Rest – Relax
Avoidance of stressful activities (Be
kind to your back!)
Use of back supports
Exercise
Berbagai Tipe
Nyeri Punggung
Bawah
Evaluation of Selected Causes of Low Back Pain
Idiopathic LBP Herniated disk Spinal stenosis
Characte
ristics of
pain
Dull, lower back;
may radiate to
buttocks; improves
with rest
Sudden, sharp, intense;
radiates below knee
(sciatica); usually
unilateral
Pseudoclaudication:
bilateral pain (buttocks,
thighs, legs) brought on
by standing or walking
and relieved by sitting or
flexing spine
History Hx of lifting or
straining
Hx of lifting or straining In patient >60yrs
Physical
exam
Pain with movement
or in certain
positions (+/-);
neurologic exam (N)
Pain with straight-leg
raise; altered dermatomal
sensation (+/-), weakness
or ↓ reflexes; 95% S1 root
sensory, motor, and
reflex abnormalities (+/-)
Lab
studies
None needed None needed None needed
Imaging None needed MRI recommended in
patients with neurologic
deficits
MRI may be needed for
diagnosis
evaluation of selected causes of LBP...
AS Metastases Spinal infection
Characte
ristics of
pain
Insidious, chronic,
worse in morning,
improves with exercise
Chronic, severe, not
improved with bed rest
Severe, sharp; may
radiate to thighs
History Patients <40yrs; family
Hx, or Hx of uveitis or
axial arthritis (+/-)
Age >50yrs, Hx of
cancer, weight loss,
failure of conservative
management
Immunocompromised
patients; Hx of IV drug
or alcohol abuse,
infections; fever (+/-)
Physical
exam
↓ROM, arthritis May show evidence of 1o
tumor; neurologic
findings (+)  rule out
spinal cord compression
Neurologic findings (+)
and depend on level of
involvement
Lab
studies
ESR often ↑; HLA-B27
(+/-), not a good
screening test
ESR may be ↑ ESR often ↑; blood
cultures (+),
leukocytosis (+/-)
Imaging X-rays may show
sacroiliitis; “bamboo
spine” is late finding
CT or MRI; emergent
imaging needed in
suspected cord
compression
MRI indicated
Karakteristik Nyeri Punggung Bawah
Non-spesifik
Letak (satu atau lebih yang
berikut)
 Rasa tidak enak daerah
pinggang
 Nyeri sentral, biasanya diatas
L5
 Nyeri kaki dan/atau
parestesia dalam distribusi
skiatik
 Nyeri bokong atau lateral
belakang uni atau bilateral
Sifat
 Nyeri episodik atau siklik di
usia pertengahan
 Timbul dari L3-S1
 Kaku pagi yang berkurang
ketika berdiri
 Berhubungan dengan postur
tubuh
Diagnosis
 Riwayat:
 trauma akut / berulang
 distribusi nyeri lumbosakral
 sifat mekanikal, bervariasi sesuai dengan aktifitas fisik
  dengan pergerakan /  dengan berbaring, fleksi panggul
& lutut
 Nyeri bokong, paha & menjalar ke kaki [+]  non-dermatom
 Pemeriksaan fisik: ROM menurun, tes SLR negatif
 Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan, gambaran
radiologi non-spesifik
Program Manajemen Konservatif
Nyeri Punggung Bawah
 Edukasi pasien, konseling (fisik, okupasi, vokasional,
psikososial)
 Terapi obat: parasetamol, OAINS, muscle relaxant
dan anti depresan
 Terapi suntikan: 1% xylocaine, kortikosteroid 
trigger point injection
 Modalitas fisik: cold packs (48 jam pertama), hot
packs, ultrasound, TENS
 Orthosis: LSO bila perlu
 Aktifitas fisik terkontrol, tirah baring [+]
 Terapi latihan:
 peregangan lumbal & panggul + ROM exercise
(+ heat/cold modalities)
 penguatan ekstensor trunkus + panggul
 latihan stabilisasi lumbal
 Okupasi: body mechanics + posture
training.
Medikamentosa
 Obat-obat yang direkomendasikan:
 Parasetamol
 OAINS
 Pelemas Otot (muscle relaxants)
 Obat-obat “optional”:
 Opioid < 2 minggu
 Steroid oral
 Antidepresan
Hernia Nukleus Pulposus
 Umur : 30-50 tahun
 Lokasi nyeri : pinggang ke tungkai bawah
 Rasa nyeri : Nyeri terbakar, parestesi di
kaki,
 Faktor pemberat:  dengan bungkuk /
duduk,  dengan berdiri
 Tanda klinis : SLR positif, kelemahan,
reflek asimetri
 Pem. Penunjang : EMG,
CT, MRI,Myelografi
Diagnosis Banding
 Stenosis spinal
 Sindrom Facet
 Sindrom Piriformis
(kompresi N sciatik,
gluteal inferior)
 Infeksi
 Tumor
Penatalaksanaan
 Terapi fisik (+ modalitas fisik)
 Manual medicine: manipulasi
osteopathik/chiropraktik
 Obat-obatan OAINS
 Steroid oral (contoh: prednison
atau methylprednisolone)
 Injeksi epidural (kortison)
 Orthosis (LSO / TLSO)
Stenosis
Spinal
 Umur >50 tahun
 Lokasi nyeri hingga tungkai
bawah, sering kali bilateral
 Nyeri: menusuk, seperti
menikam, ditusuk-tusuk
jarum
 Faktor pemberat: nyeri 
dengan jalan &  dengan
duduk / jongkok (parestesi )
 Klinis: sedikit penurunan
ekstensi tulang belakang
 Stoop test: pasien berjalan dg
hiperlordosis lumbal hingga gejala
neurogenik timbul/tambah. Kmd pasien
diminta utk membungkuk. Bila gejala
berkurang berarti klaudikasio neurogenik.
 Diagnosis banding:
Vascular claudication → 5 P:
pulselessness, paralysis, paresthesia,
pallor, and pain
 Paresthesia: up – down (bukan dermatomal)
Penatalaksanaan
 Analgesik, OAINS, gabapentin (u/ paresthesia)
 Latihan:penguatan lumbar flexor & modified
abdominal; fleksibilitas trunkus + ekstremitas
bawah; bycycling, walking-treadmill (uphill)
 Modalitas fisik: heat / cryo; electrical stimulation,
traksi [+]
 Injeksi kortikosteroid epidural [?]
 Pembedahan laminektomi dekompresi
 Orthosis support [+ ?]
Spondilolisthesis
 Riwayat: nyeri pinggang yang
memberat saat aktivitas &
ektensi spinal, berkurang
dengan fleksi
 Pemeriksaan fisik: bila disertai
penyempitan kanal spinal,
didapatkan
penurunan/hilangnya KPR &
APR, SLR kadang positif
 Penunjang: Foto polos
pandangan lateral
Derajat “Olisthesis”
Berbagai Tipe Spondilolistesis
 Tipe I: spondilolisthesis kongenital
 Type II: spondilolisthesis isthmik
 → pars interartikularis, bila tidak ada
pergeseran → spondilolisis
 Type III: spondilolisthesis
degeneratif
 Type IV: spondilolisthesis
traumatik
 Type V: spondilolisthesis patologis
Penatalaksanaan
 Istirahat & hindari mengangkat beban berat
 Obat anti-inflamasi / analgetik
 Injeksi epidural / facet block (u/ nyeri >>)
 Grade 1-2:
 terapi utk nyeri dan spasme
 lat. peregangan trunkus, fleksor panggul, hamstring,
quadriceps, gastroc-soleus
 latihan penguatan otot abdomen, pelvic tilt exc
 modalitas fisik: US, TENS [?]
 orthosis: lumbar brace (LSO)
 Operasi: stabilisasi vertebra / bila nyeri persisten >1
th stl terapi agresif
OSTEOARTRITIS LUMBAL
 Klinis : nyeri, kaku pagi hari (<30 mnt),
ROM , deformitas
 Nyeri  saat ekstensi,  saat fleksi
 Pem penunjang : rontgen, CT-scan
 DD/: sindrom sendi facet (nyeri
ekstensi/lat bending)
Terapi OA Lumbal
 Kontrol aktivitas fisik
 Obat: OAINS
 Modalitas fisik (nyeri & spasme):
deep heating, electrical stimulation,
 Latihan: peregangan lumbal,
fleksibilitas, strengthening (back
flexors & extensors)
 Manual medicine: teknik mobilisasi.
 Injeksi lidocain
SKOLIOSIS DEWASA
 Struktural:idiopatik, neuromuskuler, kongenital,
neurofibromatosis, rheumatism, trauma,
kontraktur ekstra- spinal, infeksi tulang, gangguan
metabolik, ggn sendi lumbosakral, tumor
 Non-struktural (fungsional): postural, histerikal,
iritasi radik saraf, inflamatorik (mis apendisitis),
diskrepansi tungkai (LLD), kontraktur panggul
Klinis dan Pemeriksaan Penunjang
Klinis:
 Diferensial: struktural atau fungsional?
 Deformitas / asimetri: trunkus, panggul
 Pemeriksaan fungsi paru [+]
Pemeriksaan penunjang:
 Rontgen, CT scan, spirometri [+]
Sudut
Cobb
Penatalaksanaan
 <40o, nyeri tak hebat :
konservatif
 Latihan skoliosis
 Modalitas fisik: deep heating
 Orthosis: koreksi LLD (shoe
lift), Milwaukee brace, MSO
dll
 Medikasi: paracetamol,
OAINS
 >40o, <40 th, nyeri hebat:
operasi stabilisasi
Intervensi Fisik
Reedukasi Postural
Intervensi Okupasional
Berdiri
Benar Salah
Duduk
Benar Salah
Tidur
Benar
Salah
Mengemudi
Benar Salah
Memasukkan/mengeluarkan
barang dalam mobil
Benar Salah
Bekerja
Benar Salah
Benar
Mengangkat barang
Salah
Benar
Membawa barang
didepan tubuh
Salah
Benar
Membawa barang
di punggung
Salah
Correct Lifting Techniques
Correct Lifting Techniques
Latihan Fisik
 Stabilisasi
 Penguatan
 Peregangan
 Aerobik
EXERCISE is Medicine
 Isometric strengthening exercises (paraspinal &
abdominal muscles)
 Back extension or flexion or combination
exercise program ; depends on indications
 Pain free +, start daily activities, usually after 2-4
weeks
 William flexion exercise
 Mc Kenzie hyperextension exercise
Latihan Fisik – Terapi
Akuatik
Modalitas Fisik
TERIMA
KASIH
 1.Bagaimana prinsip latihan yang diterapkan
untuk latihan peregangan pada LBP?
 2. Faktor resiko terjadinya Osteoatritis salah
satunya adalah penderita obesitas yang
bermanifestasi mengenai lutut menjadi OA lutut,
yang ingin saya tanyakan adalah mengapa pada
penderita obesitas lebih sering mengenai bagian
lutut dibandingkan dengan bagian tulang lainnya
 3. Salah satu faktor resiko dari osteoarthritis
pada lutut adalah merokok. Pertanyaannya
kenapa merokok dapat menyebabkan
osteoarthritis?
 4. DISH merupakan salah satu faktor predisposisi
terjadinya Osteoatritis, dimana DISH sendiri
sering dikaitkan dengan sindroma metabolik,
apakah ada hubungan antara sindroma metabolik
dengan terjadinya Osteoatritis?
 5. bagaimana prognosis low back pain pada
kasus pediatri atau anak?apakah dapat
menyebabkan disability atau tidak?
 6.Pada sumber nyeri di low back, dikatakan struktur yg non-
innervated cannot transmit pain in non-disease states. Keadaan
apa saja yg tergolong disease states yg kemudian dpt
menimbulkan nyeri jika struktur tersebut terganggu?
 7.Apa saja kontraindikasi dari aquatic exercises untuk mechanical
lbp?
 8.saya membaca pada materi low back pain bahwa aktivitas dari
otot lumbal beruhubungan dgn tekanan inter-diskus vertebra dan
tekanannya tergantung pada postur dan aktivitas tubuh. nah
pertanyaan saya, apakah ada edukasi postural yang bisa diberikan
kepada pasien? misalnya cara duduk, tidur, atau mengangkat2
barang yg dpt direkomendasikan kepada pasien.
 9.Apa perbedaan Spondilitis, Spondilosis,
Spondilolysis, Spondylolisthesis
 10. pasien oa disarankan untuk berolahraga,
apakah olahraga yg menumpu pada sendi lutut
seperti bersepeda dapat memperburuk nyeri?
 11 apakah disetiap grade pada penderita OA
perlu dilakukan rehab medik dan akankah
prognosisnya lebih baik pada lansia?
 12. Jika pereda nyeri dengan dosis maksimal
tidak bekerja pada penderita OA genu grade 2
(sakit berulang) pada lansia, treatment apa lagi
yang harus diberikan, apakah harus dilakukan
pembedahan?
 13. Bagaimana indikasi terapi menggunakan knee
brace pada pasien OA genu? Dan apakah ada
kriteria tertentu untuk menentukan berapa lama
penggunaan knee brace pada pasien OA genu?
Terima kasih sebelumnya dokter.
 14.Pada program management konservatif LBP,
ada terapi latihan dengan excercise seperti
peregangan lumbal-panggul, ROM, dan lainnya.
Apakah latihan harus dilakukan dengan dr
rehabilitasi atau bisa dilakukan mandiri di rumah,
kalo bisa mandiri, apa ada ketentuan waktu dan
gerakan yang harus dilakukan dokter?
 15.Osteoatritis pada pemeriksaan xraynya ada
kesan : Bone spur (+) . Pertanyaannya :
mengapa bisa terjadi Bone spur sedangkan
osteoatritis itu radang yang dapat menyebabkan
tulang menjadi aus?
 16.Mengapa seseorang yang obesitas
lebih rentan mengalami OA pada
lutut? Bukankah berat badan
ditumpukan pada pinggul
 17.bagaimana membedakan low
back pain secara klinis karna
otot,tulang,ligamen ,nervus ,terima
kasih dokter
LOW BACK PAIN GUIDE
LOW BACK PAIN GUIDE

More Related Content

Similar to LOW BACK PAIN GUIDE

BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxBISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxpeni28
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxssusera5d9f3
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalFransiska Oktafiani
 
Physiotherapy in Scoliosis
Physiotherapy in ScoliosisPhysiotherapy in Scoliosis
Physiotherapy in Scoliosisfauzan adhia
 
Sistem Ekstrapiramidal.pptx
Sistem Ekstrapiramidal.pptxSistem Ekstrapiramidal.pptx
Sistem Ekstrapiramidal.pptxsuciptosucipto26
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxJulfiana Mardatillah
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptZulkifliThamrin
 
Hasil belajar blok 3.5
Hasil belajar blok 3.5Hasil belajar blok 3.5
Hasil belajar blok 3.5Yelvi Roza
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoFadhol Romdhoni
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirVideoNewsID
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirVideoNewsID
 

Similar to LOW BACK PAIN GUIDE (20)

BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docxBISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
BISMILLAH REFKAS 1 dr. Sofi (1).docx
 
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docxSACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
SACRO ILIACA JOIN PAIN review ujian-1.docx
 
Askep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zenAskep low back pain indah zen
Askep low back pain indah zen
 
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem MuskuloskeletalPengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
 
Laporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptxLaporan Kasus OA.pptx
Laporan Kasus OA.pptx
 
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafanPengkajian keperawatan sistem persarafan
Pengkajian keperawatan sistem persarafan
 
Physiotherapy in Scoliosis
Physiotherapy in ScoliosisPhysiotherapy in Scoliosis
Physiotherapy in Scoliosis
 
Sistem Ekstrapiramidal.pptx
Sistem Ekstrapiramidal.pptxSistem Ekstrapiramidal.pptx
Sistem Ekstrapiramidal.pptx
 
Polio
PolioPolio
Polio
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.pptPencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
Pencegahan Disabilitas Dan Perawatan Diri Penderita Kusta.ppt
 
JURDING.pptx
JURDING.pptxJURDING.pptx
JURDING.pptx
 
Pkb hnp
Pkb hnpPkb hnp
Pkb hnp
 
Lbp anak, web201220
Lbp anak, web201220Lbp anak, web201220
Lbp anak, web201220
 
Hasil belajar blok 3.5
Hasil belajar blok 3.5Hasil belajar blok 3.5
Hasil belajar blok 3.5
 
Neurologi.pptx
Neurologi.pptxNeurologi.pptx
Neurologi.pptx
 
Nyeri_Punggung_Bawah.pptx
Nyeri_Punggung_Bawah.pptxNyeri_Punggung_Bawah.pptx
Nyeri_Punggung_Bawah.pptx
 
Anti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigoAnti headache dan vertigo
Anti headache dan vertigo
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
 
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan MahirChiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
Chiropractic Therapy Bagi Pemula dan Mahir
 

Recently uploaded

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (20)

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

LOW BACK PAIN GUIDE

  • 1. LOW BACK PAIN Patrick W Gading FKIK Universitas Jambi
  • 2. Epidemiologi  Insidens:  60-90 % insidens dalam seluruh hidup  5 % insidens tahunan  Insidens pria ~ wanita  > 60 th: wanita > pria (osteoporosis?)  90 % kasus sembuh tanpa terapi dalam 6 – 12 minggu  75 % kasus yang disertai keterlibatan radiks dapat reda tanpa terapi dalam 6 bulan
  • 3. Nyeri Punggung dan Disabilitas  Usia dan nyeri punggung:  Penyebab disabilitas utama pada usia <45 th  Penyebab disabilitas ketiga pada usia >45 th  Pada usia <45 th: (terbanyak)  tu 20 – 40 th  Angka absensi   Urutan kedua tersering  kunjungan ke dokter  Urutan kelima  penyebab masuk RS  Tiga Besar tindakan pembedahan   50% - 80% orang dewasa yang bekerja  LBP tiap tahunnya
  • 4. Faktor Risiko Okupasional:  Pekerjaan & aktivitas fisik berat: 60% LBP  Etiologi mekanik: mengangkat, menarik, mendorong, berputar, menggeser, duduk lama  Manual handling  termasuk kombinasi: gerakan mengangkat & memutar punggung dalam kecepatan tertentu (teknik salah)  Faktor lain: vibrasi dalam waktu lama (khususnya seluruh tubuh), trauma, & psikologis
  • 5. Faktor Risiko Berhubungan dengan pasien:  Umur  Faktor antropometrik  Postur  Mobilitas vertebra  Kekuatan otot  Derajat kebugaran fisik  Riwayat rokok  Psikososial
  • 6. Penyebab  97% mekanik (trauma-regang, terkilir, proses degeneratif, herniasi nukleus pulposus, stenosis spinal)  2% penyakit viseral (organ dalam panggul, ginjal, gastrointestinal, aneurisma)  1% kausa non-mekanik (arthritis, infeksi, neoplasia)
  • 7. Penyebab Nyeri Pinggang Mekanikal (97%) Non-mekanikal (1%) Penyakit organ viseral (2%) Strain, sprain lumbal (70%) Proses degeneratif diskus dan facet (10%) Herniasi diskus (4%) Stenosis spinal (3%) Fraktur kompresi osteoporotik (4%) Spondilolistesis (2%) Fraktur traumatik (<1%) Penyakit kongenital (<1%) Neoplasia (0,7%) Infeksi (0,01%) Osteomyelitis Abses epidural Abses paraspinal Penyakit Pott Artritis inflamatorik (0,3%) Ankylosing spondylitis Psoriatic spondylitis Sindroma Reiter Penyakit Paget tulang Penyakit organ- organ pelvis  prostatitis  endometriosis Penyakit ginjal  nefrolitiasis  pielonefritis  abses perineprik Aneurisma aorta Penyakit gastrointestinal  pankreatitis  kolelitiasis
  • 8. Onset Akut: 0-6 minggu Sub-akut: 6 – 12 minggu Kronik: >12 minggu
  • 15.
  • 17. Muscle Supporting The Spine and Their Function  Empat kelompok otot: ekstensor, fleksor, fleksor lateral, dan rotator tulang belakang  Ekstensor dan rotator adalah otot pendukung utama tulang belakang  Peran utama dari otot punggung dalam postur tegak adalah untuk melawan gravitasi  Setelah kolom vertebral dibengkokkan cukup jauh ke segala arah, otot-otot punggung yang menahan gerakan ini harus secara aktif berkontraksi untuk memberikan gerakan yang halus dan terkendali serta mencegah jatuh.  Otot-otot perut adalah fleksor yang signifikan dan fleksor lateral dari batang tubuh dan juga berpartisipasi dalam rotasi Muscle Groups
  • 19.
  • 20.
  • 23.
  • 24. Diagnosis Banding  Nyeri punggung non-spesifik / lumbar strain/sprain  Penonjolan / protrusi / extrusio diskus dengan gejala radikulopati  Penyakit degeneratif diskus  Stenosis spinal  Spondiloarthropati  Spondilosis  Spondilolisthesis  Disfungsi sacro-iliaca
  • 25.
  • 26.
  • 28. Physical Examination  Observation  skin, muscle mass, bony structure, posture, gait  Palpation  tenderness  Quantity of ROM  inclinometer, Schober Test  Quality of ROM  pain with forward flexion : disk disease pain with extension : spondylolisthesis, zygapophyseal joint disease, or spinal stenosis
  • 29.  The neurologic examination  nerve root impingement - Muscle manual testing - Sensory test - Reflex - Special test : Straight leg raise
  • 30.
  • 31. Lumbar Root Syndrome Root Dermatom Muscle weakness Reflexes or special test affected Paresthesias
  • 32. • Low Back Maneuver: • SLR • Kernig test • Pelvic rock test • Gaeslen sign • Patrick-Contra Patrick
  • 33.
  • 34.
  • 35. Pemeriksaan Penunjang  Neurofisiologi - Elektromyografi (EMG), - Needle EMG dan H-refleks - Somatosensory Evoked Potensial (SEP)  Radiologik - Foto polos - Mielografi, Mielo-CT, CT-Scan, MRI - Diskografi  Laboratorium - LED, CRP, DL, UL
  • 36. Panduan Pemeriksaan Radiografi Nyeri Pinggang Akut Jenis Penampakan Indikasi / rekomendasi Waktu pemeriksaan Rontgen Alinmen lumbal, perbandingan korpus vertebra, ukuran diskus, densitas tulang Kemungkinan fraktur, tumor dan infeksi, stenosis, kelainan kongenital Segera jika red flags positif, sebelum pembedahan CT Scan Potongan spinal (cross sectional) Herniasi diskus, stenosis spinal, stenosis foraminal 4–6 minggu setelah onset gejala, jika tidak membaik dengan terapi konservatif MRI Secara detil korda spinalis dan kauda ekuina, jaringan lunak pada atau sekitar spinal Herniasi diskus, stenosis spinal, osteomyelitis 4–6 minggu setelah onset gejala, jika tidak membaik dengan terapi konservatif
  • 37.  Usia > 50 tahun  Defisit motorik  Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas  Dugaan ”ankylosing spondilitis”  Penyalahgunaan obat dan alkohol  Adanya riwayat kanker  Temperatur  37,8 C (100, F)  Tidak ada perbaikan dalam 1 bulan Indikasi Foto Polos
  • 38.
  • 39.
  • 41. BACK PAIN conservative management PERSISTENT PAIN DEVELOPING NEUROLOGY red flags imaging lab tests
  • 42. MANAJEMEN REHABILITASI TIM REHABILITASI Fisioterapis Okupasi terapis Orthotis-Prosthetist Psikolog Dokter (Physiatrist)
  • 43. Rehabilitation of Low Back Pain General Consideration Rest – Relax Avoidance of stressful activities (Be kind to your back!) Use of back supports Exercise
  • 45.
  • 46. Evaluation of Selected Causes of Low Back Pain Idiopathic LBP Herniated disk Spinal stenosis Characte ristics of pain Dull, lower back; may radiate to buttocks; improves with rest Sudden, sharp, intense; radiates below knee (sciatica); usually unilateral Pseudoclaudication: bilateral pain (buttocks, thighs, legs) brought on by standing or walking and relieved by sitting or flexing spine History Hx of lifting or straining Hx of lifting or straining In patient >60yrs Physical exam Pain with movement or in certain positions (+/-); neurologic exam (N) Pain with straight-leg raise; altered dermatomal sensation (+/-), weakness or ↓ reflexes; 95% S1 root sensory, motor, and reflex abnormalities (+/-) Lab studies None needed None needed None needed Imaging None needed MRI recommended in patients with neurologic deficits MRI may be needed for diagnosis
  • 47. evaluation of selected causes of LBP... AS Metastases Spinal infection Characte ristics of pain Insidious, chronic, worse in morning, improves with exercise Chronic, severe, not improved with bed rest Severe, sharp; may radiate to thighs History Patients <40yrs; family Hx, or Hx of uveitis or axial arthritis (+/-) Age >50yrs, Hx of cancer, weight loss, failure of conservative management Immunocompromised patients; Hx of IV drug or alcohol abuse, infections; fever (+/-) Physical exam ↓ROM, arthritis May show evidence of 1o tumor; neurologic findings (+)  rule out spinal cord compression Neurologic findings (+) and depend on level of involvement Lab studies ESR often ↑; HLA-B27 (+/-), not a good screening test ESR may be ↑ ESR often ↑; blood cultures (+), leukocytosis (+/-) Imaging X-rays may show sacroiliitis; “bamboo spine” is late finding CT or MRI; emergent imaging needed in suspected cord compression MRI indicated
  • 48.
  • 49. Karakteristik Nyeri Punggung Bawah Non-spesifik Letak (satu atau lebih yang berikut)  Rasa tidak enak daerah pinggang  Nyeri sentral, biasanya diatas L5  Nyeri kaki dan/atau parestesia dalam distribusi skiatik  Nyeri bokong atau lateral belakang uni atau bilateral Sifat  Nyeri episodik atau siklik di usia pertengahan  Timbul dari L3-S1  Kaku pagi yang berkurang ketika berdiri  Berhubungan dengan postur tubuh
  • 50.
  • 51. Diagnosis  Riwayat:  trauma akut / berulang  distribusi nyeri lumbosakral  sifat mekanikal, bervariasi sesuai dengan aktifitas fisik   dengan pergerakan /  dengan berbaring, fleksi panggul & lutut  Nyeri bokong, paha & menjalar ke kaki [+]  non-dermatom  Pemeriksaan fisik: ROM menurun, tes SLR negatif  Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan, gambaran radiologi non-spesifik
  • 52. Program Manajemen Konservatif Nyeri Punggung Bawah  Edukasi pasien, konseling (fisik, okupasi, vokasional, psikososial)  Terapi obat: parasetamol, OAINS, muscle relaxant dan anti depresan  Terapi suntikan: 1% xylocaine, kortikosteroid  trigger point injection  Modalitas fisik: cold packs (48 jam pertama), hot packs, ultrasound, TENS  Orthosis: LSO bila perlu
  • 53.  Aktifitas fisik terkontrol, tirah baring [+]  Terapi latihan:  peregangan lumbal & panggul + ROM exercise (+ heat/cold modalities)  penguatan ekstensor trunkus + panggul  latihan stabilisasi lumbal  Okupasi: body mechanics + posture training.
  • 54. Medikamentosa  Obat-obat yang direkomendasikan:  Parasetamol  OAINS  Pelemas Otot (muscle relaxants)  Obat-obat “optional”:  Opioid < 2 minggu  Steroid oral  Antidepresan
  • 55. Hernia Nukleus Pulposus  Umur : 30-50 tahun  Lokasi nyeri : pinggang ke tungkai bawah  Rasa nyeri : Nyeri terbakar, parestesi di kaki,  Faktor pemberat:  dengan bungkuk / duduk,  dengan berdiri  Tanda klinis : SLR positif, kelemahan, reflek asimetri
  • 56.  Pem. Penunjang : EMG, CT, MRI,Myelografi Diagnosis Banding  Stenosis spinal  Sindrom Facet  Sindrom Piriformis (kompresi N sciatik, gluteal inferior)  Infeksi  Tumor
  • 57. Penatalaksanaan  Terapi fisik (+ modalitas fisik)  Manual medicine: manipulasi osteopathik/chiropraktik  Obat-obatan OAINS  Steroid oral (contoh: prednison atau methylprednisolone)  Injeksi epidural (kortison)  Orthosis (LSO / TLSO)
  • 58. Stenosis Spinal  Umur >50 tahun  Lokasi nyeri hingga tungkai bawah, sering kali bilateral  Nyeri: menusuk, seperti menikam, ditusuk-tusuk jarum  Faktor pemberat: nyeri  dengan jalan &  dengan duduk / jongkok (parestesi )  Klinis: sedikit penurunan ekstensi tulang belakang
  • 59.  Stoop test: pasien berjalan dg hiperlordosis lumbal hingga gejala neurogenik timbul/tambah. Kmd pasien diminta utk membungkuk. Bila gejala berkurang berarti klaudikasio neurogenik.  Diagnosis banding: Vascular claudication → 5 P: pulselessness, paralysis, paresthesia, pallor, and pain  Paresthesia: up – down (bukan dermatomal)
  • 60. Penatalaksanaan  Analgesik, OAINS, gabapentin (u/ paresthesia)  Latihan:penguatan lumbar flexor & modified abdominal; fleksibilitas trunkus + ekstremitas bawah; bycycling, walking-treadmill (uphill)  Modalitas fisik: heat / cryo; electrical stimulation, traksi [+]  Injeksi kortikosteroid epidural [?]  Pembedahan laminektomi dekompresi  Orthosis support [+ ?]
  • 61. Spondilolisthesis  Riwayat: nyeri pinggang yang memberat saat aktivitas & ektensi spinal, berkurang dengan fleksi  Pemeriksaan fisik: bila disertai penyempitan kanal spinal, didapatkan penurunan/hilangnya KPR & APR, SLR kadang positif  Penunjang: Foto polos pandangan lateral
  • 63. Berbagai Tipe Spondilolistesis  Tipe I: spondilolisthesis kongenital  Type II: spondilolisthesis isthmik  → pars interartikularis, bila tidak ada pergeseran → spondilolisis  Type III: spondilolisthesis degeneratif  Type IV: spondilolisthesis traumatik  Type V: spondilolisthesis patologis
  • 64. Penatalaksanaan  Istirahat & hindari mengangkat beban berat  Obat anti-inflamasi / analgetik  Injeksi epidural / facet block (u/ nyeri >>)  Grade 1-2:  terapi utk nyeri dan spasme  lat. peregangan trunkus, fleksor panggul, hamstring, quadriceps, gastroc-soleus  latihan penguatan otot abdomen, pelvic tilt exc  modalitas fisik: US, TENS [?]  orthosis: lumbar brace (LSO)  Operasi: stabilisasi vertebra / bila nyeri persisten >1 th stl terapi agresif
  • 65. OSTEOARTRITIS LUMBAL  Klinis : nyeri, kaku pagi hari (<30 mnt), ROM , deformitas  Nyeri  saat ekstensi,  saat fleksi  Pem penunjang : rontgen, CT-scan  DD/: sindrom sendi facet (nyeri ekstensi/lat bending)
  • 66. Terapi OA Lumbal  Kontrol aktivitas fisik  Obat: OAINS  Modalitas fisik (nyeri & spasme): deep heating, electrical stimulation,  Latihan: peregangan lumbal, fleksibilitas, strengthening (back flexors & extensors)  Manual medicine: teknik mobilisasi.  Injeksi lidocain
  • 67. SKOLIOSIS DEWASA  Struktural:idiopatik, neuromuskuler, kongenital, neurofibromatosis, rheumatism, trauma, kontraktur ekstra- spinal, infeksi tulang, gangguan metabolik, ggn sendi lumbosakral, tumor  Non-struktural (fungsional): postural, histerikal, iritasi radik saraf, inflamatorik (mis apendisitis), diskrepansi tungkai (LLD), kontraktur panggul
  • 68. Klinis dan Pemeriksaan Penunjang Klinis:  Diferensial: struktural atau fungsional?  Deformitas / asimetri: trunkus, panggul  Pemeriksaan fungsi paru [+] Pemeriksaan penunjang:  Rontgen, CT scan, spirometri [+]
  • 70. Penatalaksanaan  <40o, nyeri tak hebat : konservatif  Latihan skoliosis  Modalitas fisik: deep heating  Orthosis: koreksi LLD (shoe lift), Milwaukee brace, MSO dll  Medikasi: paracetamol, OAINS  >40o, <40 th, nyeri hebat: operasi stabilisasi
  • 73. Berdiri Benar Salah Duduk Benar Salah Tidur Benar Salah Mengemudi Benar Salah Memasukkan/mengeluarkan barang dalam mobil Benar Salah Bekerja Benar Salah
  • 74. Benar Mengangkat barang Salah Benar Membawa barang didepan tubuh Salah Benar Membawa barang di punggung Salah
  • 77. Latihan Fisik  Stabilisasi  Penguatan  Peregangan  Aerobik
  • 78. EXERCISE is Medicine  Isometric strengthening exercises (paraspinal & abdominal muscles)  Back extension or flexion or combination exercise program ; depends on indications  Pain free +, start daily activities, usually after 2-4 weeks  William flexion exercise  Mc Kenzie hyperextension exercise
  • 79.
  • 80. Latihan Fisik – Terapi Akuatik
  • 81.
  • 84.  1.Bagaimana prinsip latihan yang diterapkan untuk latihan peregangan pada LBP?  2. Faktor resiko terjadinya Osteoatritis salah satunya adalah penderita obesitas yang bermanifestasi mengenai lutut menjadi OA lutut, yang ingin saya tanyakan adalah mengapa pada penderita obesitas lebih sering mengenai bagian lutut dibandingkan dengan bagian tulang lainnya  3. Salah satu faktor resiko dari osteoarthritis pada lutut adalah merokok. Pertanyaannya kenapa merokok dapat menyebabkan osteoarthritis?
  • 85.  4. DISH merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya Osteoatritis, dimana DISH sendiri sering dikaitkan dengan sindroma metabolik, apakah ada hubungan antara sindroma metabolik dengan terjadinya Osteoatritis?  5. bagaimana prognosis low back pain pada kasus pediatri atau anak?apakah dapat menyebabkan disability atau tidak?
  • 86.  6.Pada sumber nyeri di low back, dikatakan struktur yg non- innervated cannot transmit pain in non-disease states. Keadaan apa saja yg tergolong disease states yg kemudian dpt menimbulkan nyeri jika struktur tersebut terganggu?  7.Apa saja kontraindikasi dari aquatic exercises untuk mechanical lbp?  8.saya membaca pada materi low back pain bahwa aktivitas dari otot lumbal beruhubungan dgn tekanan inter-diskus vertebra dan tekanannya tergantung pada postur dan aktivitas tubuh. nah pertanyaan saya, apakah ada edukasi postural yang bisa diberikan kepada pasien? misalnya cara duduk, tidur, atau mengangkat2 barang yg dpt direkomendasikan kepada pasien.
  • 87.  9.Apa perbedaan Spondilitis, Spondilosis, Spondilolysis, Spondylolisthesis  10. pasien oa disarankan untuk berolahraga, apakah olahraga yg menumpu pada sendi lutut seperti bersepeda dapat memperburuk nyeri?  11 apakah disetiap grade pada penderita OA perlu dilakukan rehab medik dan akankah prognosisnya lebih baik pada lansia?
  • 88.  12. Jika pereda nyeri dengan dosis maksimal tidak bekerja pada penderita OA genu grade 2 (sakit berulang) pada lansia, treatment apa lagi yang harus diberikan, apakah harus dilakukan pembedahan?  13. Bagaimana indikasi terapi menggunakan knee brace pada pasien OA genu? Dan apakah ada kriteria tertentu untuk menentukan berapa lama penggunaan knee brace pada pasien OA genu? Terima kasih sebelumnya dokter.
  • 89.  14.Pada program management konservatif LBP, ada terapi latihan dengan excercise seperti peregangan lumbal-panggul, ROM, dan lainnya. Apakah latihan harus dilakukan dengan dr rehabilitasi atau bisa dilakukan mandiri di rumah, kalo bisa mandiri, apa ada ketentuan waktu dan gerakan yang harus dilakukan dokter?  15.Osteoatritis pada pemeriksaan xraynya ada kesan : Bone spur (+) . Pertanyaannya : mengapa bisa terjadi Bone spur sedangkan osteoatritis itu radang yang dapat menyebabkan tulang menjadi aus?
  • 90.  16.Mengapa seseorang yang obesitas lebih rentan mengalami OA pada lutut? Bukankah berat badan ditumpukan pada pinggul  17.bagaimana membedakan low back pain secara klinis karna otot,tulang,ligamen ,nervus ,terima kasih dokter