2. Definisi Skoliosis
Skoliosis didefinisikan sebagai kelengkungan
lateral pada tulang belakang. Ini adalah
kelainan bentuk 3 dimensi
Skoliosis didiagnosis ketika kurva lebih besar
dari 10°, yang diukur pada segmen pendek
tulang belakang posteroanterior (P/A).
Struktural (Adam’s Forward Bending Test positif)
Melibatkan elemen rotasi dalam tulang belakang
dan rusuk, selain kelengkungan ke lateral.
Non-Struktural (Adam’s Forward Bending Test
negatif)
Asismetri postural atau lainnya meniru scoliosis
dan gejalanya.
5. Congenital Scoliosis
Disebabkan oleh kelainan bentuk dalam
perkembangan column vertebral dalam rahim
Perkembangan abnormal terjadi pada 6 minggu
anatomi pertumbuhan (growth anatomy/GA)
Melibatkan gagalnya pembentukan atau
kegagalan segmentasi
7. Congenital Scoliosis
Meskipun kelainan
tulang terjadi saat lahir,
mungkin diperlukan
waktu untuk skoliosis
berkembang saat
tulang belakang
tumbuh
Kelainan dapat
ditemukan pada usia
prenatal
8. Congenital Scoliosis
Sistem organ lain sering terlibat dan diperlukan pemeriksaan:
Neurologic
Cardiac
Renal/Genitourinary
Pemeriksaan menyeluruh termasuk, MRI, echo dan USG perut.
Rujukan awal ke ortopedi serta layanan lain yang
diperlukan. 20-40% pasien memiliki MRI abnormal
termasuk anomali intraspinal
Sistem organ yang berkembang pada waktu
kehamilan yang sama (minggu kelima hingga
keenam) juga dapat menunjukkan kelainan
hingga 60% kasus
10. Neuromuscular Scoliosis
Deteksi dini penting karena
intervensi dini dapat
membantu meningkatkan
fungsi dan menunda
keterlambatan
perkembangan.
Fungsi dapat meliputi: ambulasi,
positioning di kursi roda,
pencegahan pressure ulcers, dan
fungsi kardiorespirasi.
11. Idiopathic Scoliosis
• Jenis yang paling umum
• 30% kasus terjadi dalam keluarga
• 10% anak-anak yang didiagnosis akan membutuhkan
semacam perawatan seperti: bracing- full or part
time, scoliosis specific physiotherapy, or spinal fusion
surgery.
12. Idiopathic Scoliosis
Idiopathic = penyebabnya tidak diketahui
Idiopathic scoliosis (IS) merupakan diagnosis
pengecualian
Idiopathic scoliosis dibagi lagi berdasarkan usia
menjadi: infantile (0-3 years), juvenile (3-10 years),
adolescent (>10 years) and adult (18+ years)
Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS) adalah
bentuk paling umum dari semua skoliosis pada
populasi pediatri (80%)
13. Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS)
Etiology: multifactorial
Termasuk factor genetik dan lingkungan
Insiden: kurang lebih sama antara pria dan
wanita
Risiko perkembangan yang lebih tinggi
pada wanita (8:1)
Prevalensi: 2-4% dari populasi remaja
14. Idiopathic Scoliosis
Perhatian utama mengenai skoliosis
sering melibatkan aktivitas kehidupan
sehari-hari, serta penampilan estetika
Ketika sudut scoliosis meningkat >70°,
fungsi sistem organ lain yang terkena:
Fungsi paru
Fungsi jantung
15. Idiopathic Scoliosis
Secara umum, aturan berikut berlaku untuk
individu yang matang secara tulang (Risser 5)
Kurva < 30° cenderung tidak berkembang
Kurva > 50° lebih mungkin untuk bertumbuh
saat dewasa
Tingkat perkembangan umum untuk orang dewasa
adalah 1° per tahun
Ada perkembangan yang cepat selama fase
pertumbuhan (pubertas) yang cepat sehingga
dapat mencapai 2-5 derajat per bulan
17. Riwayat
Penting untuk memperoleh hal berikut:
Onset dan perkembangan klinis
Adanya gejala neurologis
Back pain, trauma, injury, effect on activity
Pubertas dan potensi pertumbuhan yang
tersisa
Riwayat kehamilan
Riwayat medis dahulu
Riwayat keluarga
18. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum:
Growth parameters
Height, Weight, HC, BMI
Important to plot all parameters on standardized
growth curve
Arm Span
Tanner Staging
Skin exam
Pigmentation, sacral dimple, hair tuft,
myelomeningocele, lipoma, skin/joint laxity
Leg Length Discrepancy
19. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Neurologis
Gait
Balance
Reflexes (DTR and other)
Motor
Sensory
Cranial Nerves
Cardiac and Respiratory exam
20. Physical Exam
Skoliosis spesifik
Harus memiliki paparan yang
memadai dari trunk, termasuk
bahu and puncak iliac.
Periksa apakah simetris
antara ketinggian bahu serta
puncak iliaka.
Periksa posisi tangan saat
digantung di samping
Periksa lipatan kulit apakah
terdapat asimetris pada lateral
abdominal wall
Posisi kepala diatas sacrum
21. Pemeriksaan Fisioterapi
Adam’s Forward Bend test (AFBT)
Pasien membungkuk ke depan di
pinggang, dengan lutut tetap
lurus, dan telapak tangan
menyatu
Periksa asimetri antara sisi kiri dan
kanan
Karena komponen rotasi skoliosis
Sisi yang lebih menonjol
dikaitkan dengan kurva
cembung tulang belakang
23. • Dapat digunakan
sebagai
pemeriksaan fisik
untuk mendeteksi
deformitas rotasi
• Setiap
kelengkungan >5-7°
harus dirujuk ke
ortopedi
Bunnell Scoliometer
25. Pemeriksaan Penunjang
Imaging
Untuk evaluasi skoliosis, diperlukan pencitraan
rontgen P/A berdiri setinggi 3 kaki pada seluruh
tulang belakang.
Radiografi dengan berdiri arah lateral dapat
ditambahkan untuk mengesampingkan
spondylolisthesis dan spondylolysis
Gambar lain yang bisa digunakan:
Melihat panjang kaki untuk mendeteksi
perbedaan sebagai penyebab potensial skoliosis
Pada kasus congenital scoliosis – ekokardiografi dan USG perut
untuk mendeteksi keterlibatan multi-organ
26. Radiograph Cobb Angle Measurement
Cobb Angle
Digunakan untuk mengukur tingkat
kelengkungan dalam segmen tulang
belakang
<10 degrees = asismetri tulang
belakang
>10 degrees = true scoliosis
>25 degrees & <45 degrees =
pertimbangan menggunakan bracing
>45-50 degrees = pertimbangan untuk
operasi tergantung pada
kematangan anak dan risiko
perkembangan
Risiko perkembangan tergantung
pada kematangan tulang, status
menstruasi, dan besarnya kurva
27. MRI
MRI berguna karena
memberikan informasi
tambahan mengenai anatomi
yang mendasari tanpa
paparan radiasi
Indikasi untuk MRI meliputi:
Usia saat terjadi (congenital or
infantile, dibawah umur 10 tahun)
Abnormal Neurologic exam
Kurva yang berkembang pesat
Kurva thorax kiri
Pertimbangkan MRI jika skoliosis
timbul rasa sakit
30. Keberhasilan bracing dalam mencegah
sebelum tindakan operasi adalah 72%,
dibandingkan dengan kelompok observasi
sebesar 48%, dalam studi BRAIST.
The Effectiveness of Bracing
BRAIST Study (2013)
31. Schroth Physiotherapy Exercises
Kapan harus merujuk ke fisioterapi
• Sebelum dan sesudah operasi,
• Selama periode observasi
• Sebelum pemakaian bracing
• Jika bracing atau operasi tidak
dilakukan
32. Referensi
Campos MA, Weinstein SL. Pediatric Scoliosis and Kyphosis. Neurosurg Clin N Am. 2007;18:515-529.
Janicki JA, Alman B. Scoliosis: Review of diagnosis and treatment. Paediatr Child Health. 2007;12(9):771-776.
Khanna G. Role of imaging in scoliosis. Pediatr Radiol. 2009;39:S247-S251.
Scheri SA. Clinical features; evaluation; and diagnosis of adolescent idiopathic scoliosis. In: UpToDate, Phillips W, Torchia
MM (Ed), UpToDate, Waltham, MA, 2013.
Spiegel DA, Dormans JP. The Spine. In: Kleigman RM, Stanton BF, St. Geme JW, Schor NF, Behrman RE, Editors. Nelson
Textbook of Pediatrics Pediatrics. Philadeplphia, PA: Elsevier Saunders; 2011.p 2365-2377.
Parent S, Newton PO, Wenger DR. Adolescent idi- opathic scoliosis: Etiology, anatomy, natural history, and bracing. Instr
Course Lect 2005:54:529–536.
Scoliosis 2014; 9: 21. Doi: 10.1186/s13012-014-0021-8. eCollection 2014.
Weinstein SL, Dolan LA,. Wright JG, Dobbs MB. Effects of Bracing in Adolescents with Idiopathic Scoliosis N Engl J Med
2013;369:1512–21. DOI: 10.1056/NEJ- Moa1307337
Sanja Schreiber, Eric C. Parent, Elham Khodayari Moez, Douglas M. Hedden, Doug Hill, Marc J. Moreau, Edmond Lou, Elise
M. Watkins and Sarah C. Southon The effect of Schroth exercises added to the standard of care on the quality of life and
muscle endurance in adolescents with idiopathic scoliosis—an assessor and statistician blinded randomized controlled
trial: “SOSORT 2015 Award Winner” Scoliosis 2015 10:24
Beauejour M, Goulet L, Parent S, Feldman DE, Turgeon I, Roy-Beaudry M, Sosa JF, Labelle H. The effectiveness of scoliosis
screening programs:methods for sys- tematic review and expert panel recommendations formulation. Scoliosis 2013;8:12.
http://www.scoliosis- journal.com/content/8/1/12
Richards BS, Vitale MG. Screening for Idiopathic Scoliosis in Adolescents. An information Statement. J Bone Joint Surg Am.
2008;90:195–198. Doi:10.2106/ JBJS.G.01276
US Preventive Services Task Force: The Guide to Pre- ventive Services 2012, Recommendations of the US Preventive
Services Task Force. http://www.ahrq.gov/ professionals/clinicans-providers/guidelines-recom- mendations/guide/guide-
clinical-preventive-services. pdf
Kuru, T., Yeldan, I., Dereli, E.E., Ozdincler, A.R., Dikici, F., Colak, I. (2015) The efficacy of three-dimensional Schroth exercises
in adolescent idiopathic scoliosis: A randomised controlled clinical trial. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25780260
Monticone, M., Ambrosini, E., Cazzaniga, D., Rocca, B., Ferrante, S. (2014) Active self-correction and task-oriented
exercises reduce spinal deformity and improve quality of life in subjects with mild adolescent idiopathic
scoliosis. Results of a randomised controlled trial. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24682356