SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
IMPLEMENTASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM INDUSTRI KECIL
MENENGAH : SUDUT PANDANG ALIRAN INFORMASI
LITERATURE REVIEW
Disusun Oleh
1. Prasidananto Nur S 375816
2. Argaditia Mawadati 376473
3. Syifa Fitriani 376479
PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
A. PENDAHULUAN
Semakin ketatnya persaingan industri dewasa ini, menuntut perusahaan untuk tidak
hanya unggul dalam internal perusahaan saja, akan tetapi perlu memperhatikan koordinasi
yang baik dengan pihak dalam rantai pasoknya. Supply Chain Management (SCM) dirasa
tepat sebagai suatu pendekatan untuk memaksimalkan koordinasi dalam rantai pasok.
Koordinasi antar pihak dalam rantai pasok tidak hanya melibatkan koordinasi ketersediaan
produk mereka saja, akan tetapi aliran informasi, uang dan sumber daya yang terintegrasi
secara baik di sepanjang rantai supplai.
Sebagaimana didefinisikan oleh Shukla dan Agarwal 2011, SCM sebagai manajemen
dari material, uang, orang dan informasi yang mengalir sepanjang supply chain untuk
memaksimalkan kepuasan konsumen dan memenangkan persaingan. Aliran tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1. Aliran informasi, uang dan material dalam supply Chain
Shukla dan Agarwal (2011)
Supply chain bertujuan untuk memaksimalkan hubungan potensial antar setiap bagian
di dalam jaringan dengan maksud untuk memberikan pelayanan terbaik pada konsumen
dengan biaya yang efisien. Integrasi dalam jaringan memungkinkan terjadinya aliran
informasi dan material yang lancar dalam sistem. Dalam pertumbuhan dan pengembangan
SCM, tidak hanya didukung oleh faktor dari dalam saja, akan tetapi oleh beberapa faktor
eksternal seperti peningkatan globalisasi, pengurangan hambatan perdagangan internasional,
perbaikan ketersediaan informasi dan faktor lingkungan (Gunasekaran et all 2004). Bahkan
kini Supply Chain Management menjadi penting sebagai kekuatan dalam persaingan,
dikarenakan saat ini persaingan telah terjadi bukan hanya dalam individual organization akan
tetapi persaingan dalam lingkup antar supply chain (I Terje et all 2007).
Industri Kecil Menegah (IKM) merupakan usaha ekonomi yang berbeda dengan
Large Enterprises (LEs). IKM merupakan perusahaan dengan dasar keuangan tradisional
dalam pengelolaannya (Baringer & Greening 1998). Akan tetapi keberadaan IKM
memberikan peranan penting terhadap perekonomian karena dapat menghasilkan lapangan
kerja sehingga membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara (Demirbag et al., 2006). Di
sebagian besar negara-negara di dunia IKM berperan dalam menampung lebih dari setengah
lapangan kerja dan memberikan nilai tambah pada perekonomian (UNCTAD, 1993). Namun
sayangnya kebanyakan IKM kesulitan menghadapi tekanan pasar global, karena pembeli
sekarang lebih menginginkan produk yang lebih murah, memiliki servis level tinggi, variasi
produk lebih banyak, dan pengiriman yang lebih cepat (Chow et al., 2008; Ketchen et al.,
2008). Selain itu IKM juga memiliki peluang lebih kecil dibanding perusahaan-perusahaan
besar ketika terdapat lelang pengadaan dari pemerintah. Dikarenakan sistem informasi
mereka yang baik memnyebabkan informasi-informasi seperti ini terkadang bisa terlewatkan.
Padahal sebenarnya peluang tersebut dapat memberikan keuntungan dan kemajuan bagi IKM
(Glover, 2008). Melihat pentingnya peranan IKM terhadap perekonimian sutu negara tersebut
maka tak heran banyak studi yang dilakukan untuk memberikan solusi pada IKM agar
mampu bersaing dengan industri yang lebih besar.
Salah satu solusi yang cukup banyak ditawarkan adalah dengan
mengimplementasikan SCM pada IKM. SCM dan kemampuan operasional secara
berkelanjutan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi kesuksesan suatu usaha untuk
bersaing dalam pasar (Chin et al., 2013). Praktek SCM banyak digunakan untuk
mengintegrasi secara efektif permintaan dan penawaran dalam rangka meningkatkan
manajemen rantai pasok (Li et al., 2005; Wong et al., 2005; Koh et al., 2007).
Studi mengenai implementasi SCM pada IKM banyak menunjukkan hasil yang positif,
dimana IKM dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses usahanya. Studi
mengenai implementasi SCM pada IKM di Merseyside, United Kingdom menunjukkan
bahwa keuntungan yang didapatkan berupa meningkatkan pelayanan pelanggan,
meningkatkan komunikasi, mengurangi resiko, mengurangi waktu siklus, mengurangi
pengulangan pada proses, inventori serta meningkatkan transaksi elektronik (Meehan and
Muir, 2008). Namun ada juga studi yang mengatakan bahwa SCM tidak tepat
diimplementasikan pada IKM, seperti yang dikemukakan oleh Arend (2002) pada jurnalnya
yang berjudul Small Business And Supply Chain Management: is there A Fit?. Beberapa
alasan yang mendasari tidak tepatnya implementasi SCM di IKM adalah kurangnya
kemampuan teknologi informasi yang dimiliki oleh IKM dan sumber daya manusianya,
sehingga menyebabkan aliran informasi tidak dapat terorganisir secara efektif dan efisien di
sepanjang pelaku rantai supplai dalam IKM.
Melihat hal tersebut, maka penelitian ini akan membahas mengenai a) Seberapa jauh
efek dari aliran informasi pada implementasi Supply Chain Management di Industri Kecil
Menengah (IKM)? ; b) Bagaimana meminimalisir kelemahan dalam aliran informasi yang
terjadi pada Industri Kecil Menegah (IKM) guna memaksimalkan implementasi Supply
Chain Management?
Literatur Review
Keywords : Supply Chain Management, SME’s, SCM in SME’s, IKM, Kelebihan dan
Kelemahan SCM di IKM.
Sumber Journal database : Springer, Science Direct, Emerald, Proquest, sumber online
lain.
Pembahasan
Tujuan: Mengetahui efek alur informasi pada aplikasi SCM di IKM dan meminimalkan
kelemahannya.
Literature Review :
1. Karakteristik SCM dan IKM.
2. Penerapan SCM di IKM.
3. Kelebihan dan Kelemahan SCM di IKM.
4. Isu mengenai alur informasi pada aplikasi SCM di IKM.
5. Metode meminimalkan kelemahan dalam alur informasi dalam SCM di IKM.
HASIL
Gambar 2 Alur Penelitian
B. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM INDUSTRI KECIL MENENGAH
Penerapan SCM beberapa telah dilakukan oleh perusahaan dengan skala menegah
maupun kecil, karena dengan begitu akan membantu mereka dalam memaksimalkan
hubungan antar anggota dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik pada konsumen
dengan biaya yang efisien. pelaksanaan praktek SCM memiliki dampak yang signifikan pada
efisiensi operasional produsen kecil di negara berkembang (Koh et al. 2007),. Hal ini
menunjukkan bahwa kontribusi yang sebenarnya dari praktek SCM terhadap kinerja
perusahaan mungkin tidak langsung; namun dimediasi oleh sejumlah kompetensi dan tujuan
yang saling berkaitan (Tracey et al., 2004). Penelitian mengenai hubungan antara SCM dan
kemampuan operasional untuk IKM di Malaysia juga menunjukkan hubungan yang positif
(Chin, 2013).
Beberapa penelitian menunjukkkan bahwa implementasi SCM pada beberapa IKM
memiliki kelemahan dalam penerapannya. Kurangnya sumber daya manusia dalam IKM,
menyebabkan IKM belum mampu untuk menerapkan E-business and E-Supply sebagai
sarana untuk membantu dalam aliran informasi dalam supply chain. (Wagner et all, 2003).
IKM perlu fokus dalam peningkatan aliran informasi dan pemahaman menyeluruh terhadap
seluruh anggota rantai suplai. Hal tersebut dapat membantu dalam integrasi sepanjang rantai
supplai (Singh, 2011). IKM memiliki biaya transaksi yang lebih tinggi dalam jaringan dan
dapat memperbesar biaya untuk mitra yang lebih besar lagi sampai pada titik di mana
perusahaan besar dapat meminta kompensasi dari IKM (Nooteboom, 1993).Perusahaan besar
lebih mungkin untuk mendapatkan manfaat dari setiap inovasi proses dan R & D yang
dihasilkan dalam rantai pasokan bila dibandingkan dengan IKM (Cohen dan Klepper, 1996).
Pada dasarnya, rantai pasok merupakan perluasan jaringan dari pemasok, pabrik,
gudang, pusat distribusi, dan pengecer di mana bahan baku yang diperoleh, diubah, dan
dikirim ke pelanggan. Secara tradisional yang menjadi titik fokus adalah Original Equipment
Manufacturer (OEM), namun secara kompetitif pada pasar global, OEM sering terkikis dalam
hal kemampuan produksinya. Selanjutnya outsourcing menyebabkan organisasi industri
menjadi semakin kompleks. Karena inilah, Ounnar et al (2007) menjelaskan bahwa
kompleksitas jaringan selanjutnya sangat meningkat karena fakta bahwa banyak pusat
keputusan yang diperlukan untuk berinteraksi. Kontribusi dan partisipasi masing-masing
mitra demikian mendasar untuk memastikan rantai pasokan mencapai potensi produksinya,
yang sering terbukti menjadi kelemahan bagi IKM (Arend dan Wisner, 2005). Untuk
meminimalkan efek ini, mengurangi jarak geografis antara mitra dapat menjadi tema untuk
pengembangan rantai pasok (Thomas dan Barton, 2007), namun pengembangan Local Area
Supply Chain Network (LASCaN) hanya sebaik keterampilan, keterbatasan organisasi,
keterbatasan sumber daya dan kemampuan teknologi dari perusahaan dalam jaringan yang,
sekali lagi, secara tradisional membatasi IKM sehingga menjadi titik lemah dalam
pengaplikasian rantai pasokan (Neupert et l., 2006).
Soderberg dan Bengtsson, 2010 menjelaskan bahwa IKM tidak memiliki pengetahuan
mendalam mengenai SCM. Apabila memerlukan bantuan konsultan untuk membantu
penerapan SCM akan memerlukan biaya yang tidak sedikit, maka dari itu IKM sulit
mengadopsi hal ini untuk pengembangan bisnisnya. Mereka menganggap lebih baik
mengutamakan keloyalan pelanggan daripada pengaplikasian SCM dalam IKM. (Thakkar et
all 2009).
Dalam aplikasi SCM yang dilakukan oleh IKM, juga memeiliki beberapa kelebihan
yang apabila mampu diterapkan dapat membantu dalam memaksimalkan bisnis dalam IKM.
Dibandingkan dengan perusahaan berskala besar, IKM memang memiliki kekurangan dalam
perencanaan dan penggunaan berbasis elektronik.. Akan tetapi meskipun kehilangan
kekuatan bersaingan, IKM cenderung lebih flexible dan mempermudah dalam proses
transaksi yang lebih efisien. .(I Terje et all 2007)
Dibandingkan dengan perusahaan monolitik, IKM dengan struktur datar dan tingkat
manajemen yang kurang, membuat budaya organisasi lebih mudah untuk diubah (Gourova,
2010), selain itu juga mempersingkat jalur komunikasi di dalam dan antar tim (Aragon-
Correa et al., 2008) serta mendorong efisien dan komunikasi informal (Levy et al., 2001).
Dalam hal struktur organisasi mereka, IKM memiliki keuntungan dari memulai dan
menerapkan perubahan, misalnya, pemilik atau pemimpin dapat memfasilitasi inisiatif
perubahan di seluruh organisasi dengan mudah karena lebih sedikit tatap muka departemen
yang terlibat (Wong dan Aspinwall, 2004). Norma-norma, nilai kebudayaan, dan perilaku
pemilik dapat memberikan efek signifikan pada pengembangan strategi SCM dan
pengaplikasian teknologi informasi. Sehingga akan lebih mudah bagi IKM untuk mulai
mengimplementasikan SCM pada usaha mereka.
Meskipun IKM dihadapkan dengan kompleksitas dan ketidakpastian, namun, IKM
biasanya kuat dalam inovasi dan evolusi. SCM dan beberapa jaringan IKM ditujukan untuk
membantu IKM mengembangkan skala dan sumberdayanya yang terbatas melalui inovasi
dengan mengurangi biaya dan ketidakpastian (Lipparini dan Sobrero,1994; Coviello dan
McAuley,1999).
Perusahaan kecil berinovasi lebih dari dua kali per karyawan daripada perusahaan-
perusahaan monolitik (Acs dan Audretsch, 1991). Dalam sebuah studi dari IKM di Irlandia
Utara, ada hubungan antara IKM ukuran organisasi kategori dan berbagai aspek proses dan
produk, orang, kepemimpinan dan budaya, informasi dan manajemen pengetahuan, dan
manajemen kualitas total (TQM) terhadap inovasi (McAdam et al ., 2004). Pendekatan
inovasi SCM ini dapat membantu IKM untuk mengimbangi konstrain biaya dan waktu yang
dihadapi oleh IKM jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar (Thakkar et al,
2009) Secara umum SCM mengarahkan IKM agar memiliki tingkat kemampuan bertahan
yang tinggi (Gartner et al.,1999).
Normalnya, IKM memiliki supplier yang levelnya juga tidak terlalu tinggi. Hubungan
antara keduanya biasanya terjalin kuat dan berjalan lama. Hal ini menyebabkan kedua belah
pihak akan berkoordinasi dengan baik untuk saling menguntungkan. IKM biasanya dapat
bergantung pada suppliernya untuk menetahui perkembangan teknologi, material, proses dan
inovasi lainnya yang paling baru di pasar dunia (Koh et al, 2007). Selain itu juga IKM
biasanya membangun hubungan yang mendalam suppliernya untuk mendapatkan stabilitas
pasokan bahan baku dan mengurangi resiko kekurangan pasokan (Ellegaard, 2006). Selain itu
juga bermanfaat bagi IKM karena dapat mengembangkan komunikasi untuk memastikan
pengiriman secara tepat waktu dengan kualitas produk yang tetap maksimal namun harga
juga terjangkau (Monczka et al, 2011; Acharylulu dan Shekbar, 2012)
Karena skala usahanya yang kecil menyebabkan konsumen IKM biasanya juga
berjumlah tidak terlalu besar. Namun hubungan yang terjalin antara keduanya biasanya juga
terjalin lebih kental. Sebuah penelitian menunjukkan kebanyakan konsumen dari IKM di
Pakistan menjaga hubungan kerjasama mereka, bahkan ada yang telah terjalin lebih dari
sepuluh tahun (Thoo et al., 2011). Melalui hubungan yang terjalin dengan baik ini IKM dapat
meningkatkan performansi usahanya karena mereka akan berusaha semaksimal mungkin
menjaga kualitas hubungan kerjasama tersebut.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Selama beberapa dekade terakhir banyak Industri kecil dan menengah (IKM)
mencoba untuk beradaptasi pada perencanaan manufaktur dan sistem kontrolnya untuk
mengatasi adanya peningkatan tuntutan manufaktur yang berorientasi pelanggan. Tekanan
yang paling utama pada suatu perusahaan umumnya terkait waktu pengiriman, harga, biaya,
saham, siklus hidup produk, peningkatan kustomisasi/inovasi produk, fleksibilitas dan
kelincahan.
Ellram. 1993 dan Lambert,2000 menyebutkan dalam jurnal mereka mengenai
beberapa isu penting dalam SCM antara lain :
1. Pembagian informasi dan sistem pemantauan pada rantai pasok.
2. Sistem koordinasi di berbagai tingkat untuk mengurangi persediaan.
3. Sistem perencanaan bersama pada tingkat manajemen yang berbeda.
4. Pengurangan dan penyederhanaan basis pemasok untuk koordinasi yang lebih baik.
5. Peningkatan kecepatan operasi, arus informasi, dan alur persediaan.
6. Biaya rantai pasok dan manfaat dalam suatu sistem berbagi pada rantai pasok
(Sharing System).
Sebagian besar penelitian SCM berfokus pada aliran produk melalui rantai pasokan
sampai dengan pelanggan akhir. Bentuk integrasi dalam suatu kolaborasi perusahaan adalah
adanya sistem informasi dan proses produksi yang terintegrasi dalam jaringan. Biasanya
perusahaan mampu berkolaborasi tapi kurang terintegrasi, contohnya seperti perusahaan
virtual yang berkolaborasi hanya dalam jangka pendek diantara perusahaan yang
berpartisipasi saja, tanpa sistem yang terintegrasi.
Dari hasil studi literatur yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa IKM
memiliki kelemahan pada alur informasinya, yang membuat SCM kurang bisa
diimplementasikan secara sempurna pada IKM. Keterbatasan sumber daya dan biaya pada
IKM membuatnya sulit untuk membangun sistem informasi yang dapat membantu kelancaran
komunikasi dari rantai pasoknya. Padahal faktor ini cukup penting diperlukan untuk membuat
SCM dapat diimplementasikan sempurna di suatu usaha. Karena pada dasarnya fungsi SCM
adalah untuk menghubungkan seluruh bagian dari rantai pasok akan berjalan mulus tanpa
hambatan.
Namun sebenarnya terdapat metode yang dianggap cocok dan cukup mudah
diimplementasikan pada rantai pasok IKM untuk meminimalkan hambatan alur informasi
tersebut. Metode aplikasi menurut Hvolby (2002), yang cukup sederhana bagi IKM untuk
meningkatkan kolaborasi perusahaannya dalam rantai pasok dengan sistem yang terintegrasi,
yaitu :
1. Vendor-managed inventory
VMI lebih banyak diterapkan untuk perencanaan rantai pasok. Metode ini
prinsipnya adalah cara untuk menyederhanakan proses perencanaan rantai pasok
dimana tanggungjawab manajemen stok/persediaan diserahkan pada pemasoknya. Hal
tersebut memungkinkan pemasok untuk menyesuaikan produksi, distribusi, dan
perencanaan permintaan disesuaikan dengan perubahan konsumen.
Pemasok (terutama UKM) dapat mengakses sistem informasi pengecer untuk
melihat tingkat stok dan kebutuhan masa depan. Contoh aplikasi menarik dari
penurunan kompleksitas dalam hubungan pemasok pada sektor ritel di berbagai
negara adalah penggunaan "pemasok online" yang tidak hanya menerima pesanan
pembelian tetapi juga bertanggung jawab terhadap pengiriman produk sesuai dengan
kebutuhan para pengecernya.
2. Supplier Hubs
Pendekatan lain yang menarik adalah penggunaan supplier hubs (gudang
penghubung pasokan) untuk mengurangi jumlah pelaku dalam prosedur perencanaan
rantai pasok.
Metode ini menyediakan layanan logistik dengan menyimpan komponen yang
diberikan pemasok dan meneruskannya kepada konsumen masing-masing. Dia juga
bertindak sebagai penghubung antara pemasok utama dengan sub-pemasok di tingkat
terendah.
Komponen yang digunakan ditarik dari persediaan dan diusahakan oleh
pemasok untuk terus ada dalam gudang penghubung. Sistem informasi dalam gudang
penghubung menginformasikan pemasok komponen bila mendekati stok minimum
sehingga dapat diisi ulang. Pemasok utama dapat beroperasi pada hal khusus saja
yaitu pada sistem kontrol pasokan bersama dengan beberapa sub-pemasok pada level
tertentu saja (tidak bertanggungjawab penuh dalam keseluruhan rantai pasok).
Kedua metode tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan untuk
diimplementasikan pada IKM. Tidak semua jenis IKM cocok menggunakan metode tersebut.
Namun pada kenyataannya banyak IKM yang memiliki keterbatasan sumber daya manusia
baik itu jumlah maupun kemampuannya. Banyak pemilik IKM yang tidak memiliki
pendidikan tinggi yang terkadang mambuatnya takut dan malas untuk mulai
mengimplementasikan suatu metode seperti yang disarankan diatas.
Akan tetapi, sebenarnya masalah ini dapat diatasi karena biasanya IKM telah
memiliki hubungan kerjasama yang kuat dan telah berjalan lama dengan suppliernya. Dimana
hubungan kerjasama yang baik ini dapat memberikan keuntungan sendiri bagi pemilik IKM.
Karena IKM dapat bergantung pada suppliernya untuk menetahui perkembangan teknologi,
material, proses dan inovasi lainnya yang paling baru di pasar dunia (Koh et al, 2007). Selain
itu dengan adanya hubungan yang baik dapat memberikan kestabilan bahan baku dan
mengurangi resiko kekurangan pasokan, juga mengembangkan komunikasi untuk
memastikan pengiriman secara tepat waktu dengan kualitas produk yang tetap maksimal
namun harga juga terjangkau (Ellegaard, 2006; Monczka et al, 2011; Acharylulu dan
Shekbar, 2012).
Pada akhirnya, ketika masalah alur informasi ini dapat diatasi dengan baik, IKM juga
dapat mengatasi faktor-faktor lain yang menghambat pengimplementasian SCM pada IKM.
Seperti faktor-faktor terkait efektifitas, efisiensi, biaya, dan manajerial. Karena pada dasarnya
dengan adanya hubungan komunikasi serta kelancaran informasi semua konstrain-konstrain
masalah tersebut dapat terselesaikan.
D. KESIMPULAN
Kelancaran alur informasi merupakan salah satu faktor yang menghambat penerapan
SCM pada IKM. Keterbatasan sumberdaya dan biaya membuat IKM kurang mampu
membangun sistem informasi yang bagus untuk kelancaran informasi dalam rantai pasoknya.
Hal ini dapat diatasi dengan pengaplikasian model VMI dan Supply Hubs. Kedua
metode tersebut diusulkan karena modelnya yang cukup simpel untuk diterapkan pada IKM.
Namun sebenarnya tanpa menerapkan dua metode tersebut IKM memiliki kelebihan pada
hubungan kerjasamanya dengan supplier. Karena rata-rata IKM telah menjalin hubungan
kerjasama dengan suppliernya cukup lama. Hubungan yang erat ini dapat dimanfaatkan oleh
IKM untuk mengakses informasi mengenai trend, pasokan material, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Acharyulu, G., Shekbar, B., 2012. Role of value chain strategy in healthcare supply chain
management: an empirical study in India. International Journal of Management 29 (1),
91–97.
Acs, Z. J., & Audretsch, D. B. (1991). Innovation and technological change: An international
comparison. Ann Arbor: University of Michigan Press.
Aragon-Correa, J. A., Hurtado-Torres, N., Sharma, S., & Garcia-Morales, V. J. (2008).
Environmental strategy and performance in small firms: A resource-based perspective.
Journal of Environmental Management, 86(1), 88 - 103.
Arend, Richard J., Wisner, Joel D., (2005). Small business and supply chain management: is
there a fit?. Journal of Business Venturing 20 (2005) 403-436
Barringer BR, Greening DW. 1998. Small business growth through geographic expansion: a
comparative case study. Journal of Business Venturing 13: 467–492.
Chin, Thoo Ai, Abu Bakar Abdul Hamid, Amran Raslic, Low Hock Heng, 2013. Impact of
Supply Chain Integration on Operational Capability in Malaysian Manufacturers,
Procedia – Social and Behavioral Sciences 130 (2014), 257 – 265.
Chow, W. S., Madu, C. N, Kuei, C-H., Lu, M. H., Lin, C., & Tseng. H. (2008). Supply chain
management in the US and Taiwan: An empirical study. The International Journal of
Management Science, 36, 665 - 679.
Cohen, W.M., Klepper, S., 1996. Firm size and the nature of innovation within industries: the
case of process and product innovation. Review of Economics and Statistics 78 (2), 232–
243.
Demirbag, M., Koh, S.C.L., Tatoglu, E., Zaim, S., 2006. TQM and market orientation’s
impact on IKM’s performance, Industrial Management & Data Systems 106 (8), 1206-
1228.
Ellegaard, C. (2006). Small company purchasing: A research agenda. Journal of Purchasing
& Supply Management, 12, 272 -283.
Gartner, W.B., Starr, J.A., Bhat, S., 1999. Predicting new venture survival: an analysis of
‘anatomy of a startup.’ Cases from Inc. magazine. Journal of Business Venturing 14 (2),
215–232.
Gourova, E. (2010). Knowledge management strategy for small and medium enterprises.
Proceedings of the International Conference on Applied Computer Science, 639-648.
Gunasekaran, A., Patel, C., Ronald, E., McGaughey, R., (2004), A Framework for Supply
Chain Performance Measurement, International Journal of Production Economics,
87(2004), 333-347.
Hvolby h.h., trienekens. (2002) Supply chain planning opportunities for small and medium
sized companies. Computers in Industry. 49. 3-8
I Terje, Vaaland ., Heide Morten .(2007) Can The IKM Survive the Supply Chain
Challenges?. Supply Chain Management : As International Journal 12/1, 20-31
Ketchen, D. J. Jr., Rebarick, W., Hult, G. T. M., & Meyer, D. (2008). Best value supply
chains: A key competitive weapon for the 21 st. century. Business Horizons, 51, 235 -
243.Neupert, K.E., Baughn, C.C., Dao, T.T.L., 2006. IKM exporting challenges in
transitional and developed economies. Journal of Small Business and Enterprise
Development 14 (4), 535–545.
Koh, S. C. L., Demirbag, M., Bayraktar, E., Tatoglu, E., & Zaim, S. (2007). The Impact of
supply chain management practices on performance of IKMs. Industrial Management &
Data Systems, 107 (1), 103-124.
Levy, M., Powell, P., & Yetton, P. (2001). IKMs: Aligning is and the strategic context.
Journal of Information Technology, 16(3), 133 - 144.
Li, S., Subba Rao, S., Ragu-Nathan, T. S., B. (2005). Development and validation of a
measurement instrument for studying supply chain management practices. Journal of
Operations Management, 23, 618-641.
Lipparini, A., Sobrero, M., 1994. The glue and the pieces: entrepreneurship and innovation in
small-firm networks. Journal of Business Venturing 9 (2), 125–140.
L.M. Ellram, M.C. Cooper, (1993)The relationship between supply chain management and
Keiretsu, International Journal of Logistics Management 4 (1) 1-12.
McAdam, R., Reid, R., & Gibson, D. (2004). Innovation and organizational size in Irish
IKMs: An empirical study. International Journal of Innovation Management, 8(2), 147 -
165.
M.D Lambert, M.C. Cooper, (2000) Issues in supply chai management. Industrial Marketing
Management. 29. 65-83
Meehan, J., & Muir, L. (2008). SCM in Merseyside IKMs: Benefits and barriers. The TQM
Journal, 20(3), 223-232.
Monczka, R., Handfield, R., Guinipero, L., Patterson, J., 2011. Purchasing and Supply Chain
Management, 5th edition. Cengage Learning, USA.
Nooteboom, B., 1993. Firm size effects on transaction costs. Small Business Economics 5
(4), 283–295.
Ounnar, F., Pujo, P., Mekaouche, L., Giambiasi, N., 2007. Customer–supplier relationship
management in an intelligent supply chain network. Production Planning and Control 18
(5), 377–387.
Shukla, K.R., Garg, D. & Agarwal, A. 2011. Understanding of supply chain: A literature
review. International Journal of Engineering Science and Technology (IJEST), 3(3): 72
Singh, Rajesh.K 2011. Developing The Framework For Coordination In Supply Chain Of
IKMs. Business Project International Journal. 17.4 619—638
Soderberg, L dan Bentsson Lars.(2010). Supply Chain management Maurity and
Performance in IKMs. Operation Management Research.3.90-97
UNCTAD, 1993. Small- and Medium-sized Transnational Corporations. United Nations,
New York.
Wagner, B.A., Fillis, I. and Johansson, U. (2003), E-business and e-supply in small and
medium sized businesses, Supply Chain Management: An International Journal, Vol. 8
No. 4, pp. 343-54.
Wong, C. Y., Arlbjorn, J. S., & Johansen, J. (2005). Supply chain management practices in
toy supply chains. Supply Chain Management: An International Journal, 10(5), 367-378.
Wong, K. Y., & Aspinwall, E. (2004). Characterizing knowledge management in the small
business environment. Journal of Knowledge Management, 8(3), 44 - 61.
Thakkar, J., Kanda, A., & Deshmukh, S. G. (2009). Supply chain management for IKMs: A
research introduction. Management Research News, 32(10), 970 - 993.

More Related Content

What's hot

Bab 2 sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Bab 2   sistem informasi untuk keunggulan kompetitifBab 2   sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Bab 2 sistem informasi untuk keunggulan kompetitifquantum enterprise
 
Tb pengantar sistem informasi manajemen
Tb pengantar sistem informasi manajemen Tb pengantar sistem informasi manajemen
Tb pengantar sistem informasi manajemen rian rian
 
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIFSISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIFAl Putri Oktavia
 
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitifSistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitifakuntansi2012
 
Si pi sistim informasi,organisasi dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
Si pi sistim informasi,organisasi  dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017Si pi sistim informasi,organisasi  dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
Si pi sistim informasi,organisasi dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017lely Wiaya
 
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi aliSistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali55517110047
 
Sistim informasi,organisasi dan strategi
Sistim informasi,organisasi dan strategiSistim informasi,organisasi dan strategi
Sistim informasi,organisasi dan strategi55517110047
 
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...Nany Saryono Putri
 

What's hot (8)

Bab 2 sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Bab 2   sistem informasi untuk keunggulan kompetitifBab 2   sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Bab 2 sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
 
Tb pengantar sistem informasi manajemen
Tb pengantar sistem informasi manajemen Tb pengantar sistem informasi manajemen
Tb pengantar sistem informasi manajemen
 
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIFSISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF
 
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitifSistem informasi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi untuk keunggulan kompetitif
 
Si pi sistim informasi,organisasi dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
Si pi sistim informasi,organisasi  dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017Si pi sistim informasi,organisasi  dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
Si pi sistim informasi,organisasi dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
 
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi aliSistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
 
Sistim informasi,organisasi dan strategi
Sistim informasi,organisasi dan strategiSistim informasi,organisasi dan strategi
Sistim informasi,organisasi dan strategi
 
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...
 

Similar to SCM IKM Info

Sia, dea tiana siva,suryani, institut stiami
Sia, dea tiana siva,suryani, institut stiamiSia, dea tiana siva,suryani, institut stiami
Sia, dea tiana siva,suryani, institut stiamideatianasiva
 
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...Fazril Azi
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...Sari Kartika
 
Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...
Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...
Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...Sari Kartika
 
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptxPERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptxAbdilahDwiAriyanto
 
SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...
SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...
SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...55517110047
 
SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...
SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...
SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...55517110047
 
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...SabarinaPurba
 
Tugas kelompok 3 tatap muka 3 sistem informasi manajemen-converted
Tugas kelompok 3   tatap muka 3 sistem informasi manajemen-convertedTugas kelompok 3   tatap muka 3 sistem informasi manajemen-converted
Tugas kelompok 3 tatap muka 3 sistem informasi manajemen-convertedApriani Suci
 
Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy
Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy
Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy erviana prabandari
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANfaisalpiliang1
 
Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...
Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...
Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...Annidafatra
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...AlfinaRltsr
 
Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...
Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...
Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...ayutyas6
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Christina Aprilyani
 
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...Akadusyifa .
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...Pasha Madogucci
 
Intensive assistance models
Intensive assistance modelsIntensive assistance models
Intensive assistance modelsRiana Mahfuroh
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnisFrans Frans
 

Similar to SCM IKM Info (20)

Sia, dea tiana siva,suryani, institut stiami
Sia, dea tiana siva,suryani, institut stiamiSia, dea tiana siva,suryani, institut stiami
Sia, dea tiana siva,suryani, institut stiami
 
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
Si-pi, fazril azi nugraha, prof. hapzi ali, implementasi sistem informasi man...
 
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...
SI-PI, Sari Kartika, Hapzi Ali, Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi, Un...
 
Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...
Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...
Si pi, kartika sari, hapzi ali, sistem informasi, organisasi dan strategi, un...
 
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptxPERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
PERTEMUAN 7 manajemen rantai pasok(1).pptx
 
SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...
SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...
SI PI,mahroji,hapzi,sistem informasi,organisasi dan strategi,universitas merc...
 
SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...
SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...
SI PI Mahroji,Hapzi,Sistem Informasi,Organisasi dan Strategi,Universitas merc...
 
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
Analisis Dampak Penerapan Bisnis Elektronik Global dan Pemetaan Kolaborasi Bi...
 
Tugas kelompok 3 tatap muka 3 sistem informasi manajemen-converted
Tugas kelompok 3   tatap muka 3 sistem informasi manajemen-convertedTugas kelompok 3   tatap muka 3 sistem informasi manajemen-converted
Tugas kelompok 3 tatap muka 3 sistem informasi manajemen-converted
 
Intro SCM oleh Sugito
Intro SCM oleh SugitoIntro SCM oleh Sugito
Intro SCM oleh Sugito
 
Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy
Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy
Chapter 3 Information Systems, Organization, and Strategy
 
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGANOPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
OPTIMASI DIAGRAM LAYANAN PEMBELIAN DALAM MENDUKUNG MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN
 
Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...
Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...
Tugas sim, an'nida fatra yananto mihadi putra, se, m.si, informasi dalam prak...
 
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
Tugas sim, alfina rolitasari, yananto mihadi putra, penguna dan pengembang si...
 
Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...
Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...
Tugas sim, septi ayu ningtyas (43217110054), yananto mihadi p., s.e., m.si., ...
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
 
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
PENGARUH INTENSITAS PERSAINGAN PASAR DAN VARIABLE- VARIABEL KONTEKSTUAL TERHA...
 
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...
SI-PI, PASHA PINTOKITTA MADOGUCCI, HAPZI ALI, SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, d...
 
Intensive assistance models
Intensive assistance modelsIntensive assistance models
Intensive assistance models
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnis
 

More from Prasidananto Nur Santoso (8)

Burnout in Indonesian Project Manager
Burnout in Indonesian Project ManagerBurnout in Indonesian Project Manager
Burnout in Indonesian Project Manager
 
Explanatory Factor Analysis with R
Explanatory Factor Analysis with RExplanatory Factor Analysis with R
Explanatory Factor Analysis with R
 
Sistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan BencanaSistem Pengelolaan Bencana
Sistem Pengelolaan Bencana
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
Statistik Lanjut
Statistik LanjutStatistik Lanjut
Statistik Lanjut
 
Data Mining
Data MiningData Mining
Data Mining
 
System Engineering
System EngineeringSystem Engineering
System Engineering
 
Penelitian Kualitatif (Qualitative Research)
Penelitian Kualitatif (Qualitative Research)Penelitian Kualitatif (Qualitative Research)
Penelitian Kualitatif (Qualitative Research)
 

Recently uploaded

TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxHeripurwanto62
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxYasfinaQurrotaAyun
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxMelandaNiuwa
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptxTugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
Tugas unjuk keterampilan_HERI PURWANTO1.pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptxPPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
PPT Presentasimatkul Hukum Komersial.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 

SCM IKM Info

  • 1. IMPLEMENTASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM INDUSTRI KECIL MENENGAH : SUDUT PANDANG ALIRAN INFORMASI LITERATURE REVIEW Disusun Oleh 1. Prasidananto Nur S 375816 2. Argaditia Mawadati 376473 3. Syifa Fitriani 376479 PROGRAM PASCA SARJANA TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015
  • 2. A. PENDAHULUAN Semakin ketatnya persaingan industri dewasa ini, menuntut perusahaan untuk tidak hanya unggul dalam internal perusahaan saja, akan tetapi perlu memperhatikan koordinasi yang baik dengan pihak dalam rantai pasoknya. Supply Chain Management (SCM) dirasa tepat sebagai suatu pendekatan untuk memaksimalkan koordinasi dalam rantai pasok. Koordinasi antar pihak dalam rantai pasok tidak hanya melibatkan koordinasi ketersediaan produk mereka saja, akan tetapi aliran informasi, uang dan sumber daya yang terintegrasi secara baik di sepanjang rantai supplai. Sebagaimana didefinisikan oleh Shukla dan Agarwal 2011, SCM sebagai manajemen dari material, uang, orang dan informasi yang mengalir sepanjang supply chain untuk memaksimalkan kepuasan konsumen dan memenangkan persaingan. Aliran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Aliran informasi, uang dan material dalam supply Chain Shukla dan Agarwal (2011) Supply chain bertujuan untuk memaksimalkan hubungan potensial antar setiap bagian di dalam jaringan dengan maksud untuk memberikan pelayanan terbaik pada konsumen dengan biaya yang efisien. Integrasi dalam jaringan memungkinkan terjadinya aliran informasi dan material yang lancar dalam sistem. Dalam pertumbuhan dan pengembangan SCM, tidak hanya didukung oleh faktor dari dalam saja, akan tetapi oleh beberapa faktor eksternal seperti peningkatan globalisasi, pengurangan hambatan perdagangan internasional, perbaikan ketersediaan informasi dan faktor lingkungan (Gunasekaran et all 2004). Bahkan kini Supply Chain Management menjadi penting sebagai kekuatan dalam persaingan,
  • 3. dikarenakan saat ini persaingan telah terjadi bukan hanya dalam individual organization akan tetapi persaingan dalam lingkup antar supply chain (I Terje et all 2007). Industri Kecil Menegah (IKM) merupakan usaha ekonomi yang berbeda dengan Large Enterprises (LEs). IKM merupakan perusahaan dengan dasar keuangan tradisional dalam pengelolaannya (Baringer & Greening 1998). Akan tetapi keberadaan IKM memberikan peranan penting terhadap perekonomian karena dapat menghasilkan lapangan kerja sehingga membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara (Demirbag et al., 2006). Di sebagian besar negara-negara di dunia IKM berperan dalam menampung lebih dari setengah lapangan kerja dan memberikan nilai tambah pada perekonomian (UNCTAD, 1993). Namun sayangnya kebanyakan IKM kesulitan menghadapi tekanan pasar global, karena pembeli sekarang lebih menginginkan produk yang lebih murah, memiliki servis level tinggi, variasi produk lebih banyak, dan pengiriman yang lebih cepat (Chow et al., 2008; Ketchen et al., 2008). Selain itu IKM juga memiliki peluang lebih kecil dibanding perusahaan-perusahaan besar ketika terdapat lelang pengadaan dari pemerintah. Dikarenakan sistem informasi mereka yang baik memnyebabkan informasi-informasi seperti ini terkadang bisa terlewatkan. Padahal sebenarnya peluang tersebut dapat memberikan keuntungan dan kemajuan bagi IKM (Glover, 2008). Melihat pentingnya peranan IKM terhadap perekonimian sutu negara tersebut maka tak heran banyak studi yang dilakukan untuk memberikan solusi pada IKM agar mampu bersaing dengan industri yang lebih besar. Salah satu solusi yang cukup banyak ditawarkan adalah dengan mengimplementasikan SCM pada IKM. SCM dan kemampuan operasional secara berkelanjutan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi kesuksesan suatu usaha untuk bersaing dalam pasar (Chin et al., 2013). Praktek SCM banyak digunakan untuk mengintegrasi secara efektif permintaan dan penawaran dalam rangka meningkatkan manajemen rantai pasok (Li et al., 2005; Wong et al., 2005; Koh et al., 2007). Studi mengenai implementasi SCM pada IKM banyak menunjukkan hasil yang positif, dimana IKM dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses usahanya. Studi mengenai implementasi SCM pada IKM di Merseyside, United Kingdom menunjukkan bahwa keuntungan yang didapatkan berupa meningkatkan pelayanan pelanggan, meningkatkan komunikasi, mengurangi resiko, mengurangi waktu siklus, mengurangi pengulangan pada proses, inventori serta meningkatkan transaksi elektronik (Meehan and Muir, 2008). Namun ada juga studi yang mengatakan bahwa SCM tidak tepat diimplementasikan pada IKM, seperti yang dikemukakan oleh Arend (2002) pada jurnalnya yang berjudul Small Business And Supply Chain Management: is there A Fit?. Beberapa
  • 4. alasan yang mendasari tidak tepatnya implementasi SCM di IKM adalah kurangnya kemampuan teknologi informasi yang dimiliki oleh IKM dan sumber daya manusianya, sehingga menyebabkan aliran informasi tidak dapat terorganisir secara efektif dan efisien di sepanjang pelaku rantai supplai dalam IKM. Melihat hal tersebut, maka penelitian ini akan membahas mengenai a) Seberapa jauh efek dari aliran informasi pada implementasi Supply Chain Management di Industri Kecil Menengah (IKM)? ; b) Bagaimana meminimalisir kelemahan dalam aliran informasi yang terjadi pada Industri Kecil Menegah (IKM) guna memaksimalkan implementasi Supply Chain Management? Literatur Review Keywords : Supply Chain Management, SME’s, SCM in SME’s, IKM, Kelebihan dan Kelemahan SCM di IKM. Sumber Journal database : Springer, Science Direct, Emerald, Proquest, sumber online lain. Pembahasan Tujuan: Mengetahui efek alur informasi pada aplikasi SCM di IKM dan meminimalkan kelemahannya. Literature Review : 1. Karakteristik SCM dan IKM. 2. Penerapan SCM di IKM. 3. Kelebihan dan Kelemahan SCM di IKM. 4. Isu mengenai alur informasi pada aplikasi SCM di IKM. 5. Metode meminimalkan kelemahan dalam alur informasi dalam SCM di IKM. HASIL Gambar 2 Alur Penelitian
  • 5. B. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM INDUSTRI KECIL MENENGAH Penerapan SCM beberapa telah dilakukan oleh perusahaan dengan skala menegah maupun kecil, karena dengan begitu akan membantu mereka dalam memaksimalkan hubungan antar anggota dengan tujuan memberikan pelayanan terbaik pada konsumen dengan biaya yang efisien. pelaksanaan praktek SCM memiliki dampak yang signifikan pada efisiensi operasional produsen kecil di negara berkembang (Koh et al. 2007),. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi yang sebenarnya dari praktek SCM terhadap kinerja perusahaan mungkin tidak langsung; namun dimediasi oleh sejumlah kompetensi dan tujuan yang saling berkaitan (Tracey et al., 2004). Penelitian mengenai hubungan antara SCM dan kemampuan operasional untuk IKM di Malaysia juga menunjukkan hubungan yang positif (Chin, 2013). Beberapa penelitian menunjukkkan bahwa implementasi SCM pada beberapa IKM memiliki kelemahan dalam penerapannya. Kurangnya sumber daya manusia dalam IKM, menyebabkan IKM belum mampu untuk menerapkan E-business and E-Supply sebagai sarana untuk membantu dalam aliran informasi dalam supply chain. (Wagner et all, 2003). IKM perlu fokus dalam peningkatan aliran informasi dan pemahaman menyeluruh terhadap seluruh anggota rantai suplai. Hal tersebut dapat membantu dalam integrasi sepanjang rantai supplai (Singh, 2011). IKM memiliki biaya transaksi yang lebih tinggi dalam jaringan dan dapat memperbesar biaya untuk mitra yang lebih besar lagi sampai pada titik di mana perusahaan besar dapat meminta kompensasi dari IKM (Nooteboom, 1993).Perusahaan besar lebih mungkin untuk mendapatkan manfaat dari setiap inovasi proses dan R & D yang dihasilkan dalam rantai pasokan bila dibandingkan dengan IKM (Cohen dan Klepper, 1996). Pada dasarnya, rantai pasok merupakan perluasan jaringan dari pemasok, pabrik, gudang, pusat distribusi, dan pengecer di mana bahan baku yang diperoleh, diubah, dan dikirim ke pelanggan. Secara tradisional yang menjadi titik fokus adalah Original Equipment Manufacturer (OEM), namun secara kompetitif pada pasar global, OEM sering terkikis dalam hal kemampuan produksinya. Selanjutnya outsourcing menyebabkan organisasi industri menjadi semakin kompleks. Karena inilah, Ounnar et al (2007) menjelaskan bahwa kompleksitas jaringan selanjutnya sangat meningkat karena fakta bahwa banyak pusat keputusan yang diperlukan untuk berinteraksi. Kontribusi dan partisipasi masing-masing mitra demikian mendasar untuk memastikan rantai pasokan mencapai potensi produksinya, yang sering terbukti menjadi kelemahan bagi IKM (Arend dan Wisner, 2005). Untuk meminimalkan efek ini, mengurangi jarak geografis antara mitra dapat menjadi tema untuk pengembangan rantai pasok (Thomas dan Barton, 2007), namun pengembangan Local Area
  • 6. Supply Chain Network (LASCaN) hanya sebaik keterampilan, keterbatasan organisasi, keterbatasan sumber daya dan kemampuan teknologi dari perusahaan dalam jaringan yang, sekali lagi, secara tradisional membatasi IKM sehingga menjadi titik lemah dalam pengaplikasian rantai pasokan (Neupert et l., 2006). Soderberg dan Bengtsson, 2010 menjelaskan bahwa IKM tidak memiliki pengetahuan mendalam mengenai SCM. Apabila memerlukan bantuan konsultan untuk membantu penerapan SCM akan memerlukan biaya yang tidak sedikit, maka dari itu IKM sulit mengadopsi hal ini untuk pengembangan bisnisnya. Mereka menganggap lebih baik mengutamakan keloyalan pelanggan daripada pengaplikasian SCM dalam IKM. (Thakkar et all 2009). Dalam aplikasi SCM yang dilakukan oleh IKM, juga memeiliki beberapa kelebihan yang apabila mampu diterapkan dapat membantu dalam memaksimalkan bisnis dalam IKM. Dibandingkan dengan perusahaan berskala besar, IKM memang memiliki kekurangan dalam perencanaan dan penggunaan berbasis elektronik.. Akan tetapi meskipun kehilangan kekuatan bersaingan, IKM cenderung lebih flexible dan mempermudah dalam proses transaksi yang lebih efisien. .(I Terje et all 2007) Dibandingkan dengan perusahaan monolitik, IKM dengan struktur datar dan tingkat manajemen yang kurang, membuat budaya organisasi lebih mudah untuk diubah (Gourova, 2010), selain itu juga mempersingkat jalur komunikasi di dalam dan antar tim (Aragon- Correa et al., 2008) serta mendorong efisien dan komunikasi informal (Levy et al., 2001). Dalam hal struktur organisasi mereka, IKM memiliki keuntungan dari memulai dan menerapkan perubahan, misalnya, pemilik atau pemimpin dapat memfasilitasi inisiatif perubahan di seluruh organisasi dengan mudah karena lebih sedikit tatap muka departemen yang terlibat (Wong dan Aspinwall, 2004). Norma-norma, nilai kebudayaan, dan perilaku pemilik dapat memberikan efek signifikan pada pengembangan strategi SCM dan pengaplikasian teknologi informasi. Sehingga akan lebih mudah bagi IKM untuk mulai mengimplementasikan SCM pada usaha mereka. Meskipun IKM dihadapkan dengan kompleksitas dan ketidakpastian, namun, IKM biasanya kuat dalam inovasi dan evolusi. SCM dan beberapa jaringan IKM ditujukan untuk membantu IKM mengembangkan skala dan sumberdayanya yang terbatas melalui inovasi dengan mengurangi biaya dan ketidakpastian (Lipparini dan Sobrero,1994; Coviello dan McAuley,1999). Perusahaan kecil berinovasi lebih dari dua kali per karyawan daripada perusahaan- perusahaan monolitik (Acs dan Audretsch, 1991). Dalam sebuah studi dari IKM di Irlandia
  • 7. Utara, ada hubungan antara IKM ukuran organisasi kategori dan berbagai aspek proses dan produk, orang, kepemimpinan dan budaya, informasi dan manajemen pengetahuan, dan manajemen kualitas total (TQM) terhadap inovasi (McAdam et al ., 2004). Pendekatan inovasi SCM ini dapat membantu IKM untuk mengimbangi konstrain biaya dan waktu yang dihadapi oleh IKM jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar (Thakkar et al, 2009) Secara umum SCM mengarahkan IKM agar memiliki tingkat kemampuan bertahan yang tinggi (Gartner et al.,1999). Normalnya, IKM memiliki supplier yang levelnya juga tidak terlalu tinggi. Hubungan antara keduanya biasanya terjalin kuat dan berjalan lama. Hal ini menyebabkan kedua belah pihak akan berkoordinasi dengan baik untuk saling menguntungkan. IKM biasanya dapat bergantung pada suppliernya untuk menetahui perkembangan teknologi, material, proses dan inovasi lainnya yang paling baru di pasar dunia (Koh et al, 2007). Selain itu juga IKM biasanya membangun hubungan yang mendalam suppliernya untuk mendapatkan stabilitas pasokan bahan baku dan mengurangi resiko kekurangan pasokan (Ellegaard, 2006). Selain itu juga bermanfaat bagi IKM karena dapat mengembangkan komunikasi untuk memastikan pengiriman secara tepat waktu dengan kualitas produk yang tetap maksimal namun harga juga terjangkau (Monczka et al, 2011; Acharylulu dan Shekbar, 2012) Karena skala usahanya yang kecil menyebabkan konsumen IKM biasanya juga berjumlah tidak terlalu besar. Namun hubungan yang terjalin antara keduanya biasanya juga terjalin lebih kental. Sebuah penelitian menunjukkan kebanyakan konsumen dari IKM di Pakistan menjaga hubungan kerjasama mereka, bahkan ada yang telah terjalin lebih dari sepuluh tahun (Thoo et al., 2011). Melalui hubungan yang terjalin dengan baik ini IKM dapat meningkatkan performansi usahanya karena mereka akan berusaha semaksimal mungkin menjaga kualitas hubungan kerjasama tersebut. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Selama beberapa dekade terakhir banyak Industri kecil dan menengah (IKM) mencoba untuk beradaptasi pada perencanaan manufaktur dan sistem kontrolnya untuk mengatasi adanya peningkatan tuntutan manufaktur yang berorientasi pelanggan. Tekanan yang paling utama pada suatu perusahaan umumnya terkait waktu pengiriman, harga, biaya, saham, siklus hidup produk, peningkatan kustomisasi/inovasi produk, fleksibilitas dan kelincahan.
  • 8. Ellram. 1993 dan Lambert,2000 menyebutkan dalam jurnal mereka mengenai beberapa isu penting dalam SCM antara lain : 1. Pembagian informasi dan sistem pemantauan pada rantai pasok. 2. Sistem koordinasi di berbagai tingkat untuk mengurangi persediaan. 3. Sistem perencanaan bersama pada tingkat manajemen yang berbeda. 4. Pengurangan dan penyederhanaan basis pemasok untuk koordinasi yang lebih baik. 5. Peningkatan kecepatan operasi, arus informasi, dan alur persediaan. 6. Biaya rantai pasok dan manfaat dalam suatu sistem berbagi pada rantai pasok (Sharing System). Sebagian besar penelitian SCM berfokus pada aliran produk melalui rantai pasokan sampai dengan pelanggan akhir. Bentuk integrasi dalam suatu kolaborasi perusahaan adalah adanya sistem informasi dan proses produksi yang terintegrasi dalam jaringan. Biasanya perusahaan mampu berkolaborasi tapi kurang terintegrasi, contohnya seperti perusahaan virtual yang berkolaborasi hanya dalam jangka pendek diantara perusahaan yang berpartisipasi saja, tanpa sistem yang terintegrasi. Dari hasil studi literatur yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa IKM memiliki kelemahan pada alur informasinya, yang membuat SCM kurang bisa diimplementasikan secara sempurna pada IKM. Keterbatasan sumber daya dan biaya pada IKM membuatnya sulit untuk membangun sistem informasi yang dapat membantu kelancaran komunikasi dari rantai pasoknya. Padahal faktor ini cukup penting diperlukan untuk membuat SCM dapat diimplementasikan sempurna di suatu usaha. Karena pada dasarnya fungsi SCM adalah untuk menghubungkan seluruh bagian dari rantai pasok akan berjalan mulus tanpa hambatan. Namun sebenarnya terdapat metode yang dianggap cocok dan cukup mudah diimplementasikan pada rantai pasok IKM untuk meminimalkan hambatan alur informasi tersebut. Metode aplikasi menurut Hvolby (2002), yang cukup sederhana bagi IKM untuk meningkatkan kolaborasi perusahaannya dalam rantai pasok dengan sistem yang terintegrasi, yaitu : 1. Vendor-managed inventory VMI lebih banyak diterapkan untuk perencanaan rantai pasok. Metode ini prinsipnya adalah cara untuk menyederhanakan proses perencanaan rantai pasok dimana tanggungjawab manajemen stok/persediaan diserahkan pada pemasoknya. Hal tersebut memungkinkan pemasok untuk menyesuaikan produksi, distribusi, dan perencanaan permintaan disesuaikan dengan perubahan konsumen.
  • 9. Pemasok (terutama UKM) dapat mengakses sistem informasi pengecer untuk melihat tingkat stok dan kebutuhan masa depan. Contoh aplikasi menarik dari penurunan kompleksitas dalam hubungan pemasok pada sektor ritel di berbagai negara adalah penggunaan "pemasok online" yang tidak hanya menerima pesanan pembelian tetapi juga bertanggung jawab terhadap pengiriman produk sesuai dengan kebutuhan para pengecernya. 2. Supplier Hubs Pendekatan lain yang menarik adalah penggunaan supplier hubs (gudang penghubung pasokan) untuk mengurangi jumlah pelaku dalam prosedur perencanaan rantai pasok. Metode ini menyediakan layanan logistik dengan menyimpan komponen yang diberikan pemasok dan meneruskannya kepada konsumen masing-masing. Dia juga bertindak sebagai penghubung antara pemasok utama dengan sub-pemasok di tingkat terendah. Komponen yang digunakan ditarik dari persediaan dan diusahakan oleh pemasok untuk terus ada dalam gudang penghubung. Sistem informasi dalam gudang penghubung menginformasikan pemasok komponen bila mendekati stok minimum sehingga dapat diisi ulang. Pemasok utama dapat beroperasi pada hal khusus saja yaitu pada sistem kontrol pasokan bersama dengan beberapa sub-pemasok pada level tertentu saja (tidak bertanggungjawab penuh dalam keseluruhan rantai pasok). Kedua metode tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan untuk diimplementasikan pada IKM. Tidak semua jenis IKM cocok menggunakan metode tersebut. Namun pada kenyataannya banyak IKM yang memiliki keterbatasan sumber daya manusia baik itu jumlah maupun kemampuannya. Banyak pemilik IKM yang tidak memiliki pendidikan tinggi yang terkadang mambuatnya takut dan malas untuk mulai mengimplementasikan suatu metode seperti yang disarankan diatas. Akan tetapi, sebenarnya masalah ini dapat diatasi karena biasanya IKM telah memiliki hubungan kerjasama yang kuat dan telah berjalan lama dengan suppliernya. Dimana hubungan kerjasama yang baik ini dapat memberikan keuntungan sendiri bagi pemilik IKM. Karena IKM dapat bergantung pada suppliernya untuk menetahui perkembangan teknologi, material, proses dan inovasi lainnya yang paling baru di pasar dunia (Koh et al, 2007). Selain itu dengan adanya hubungan yang baik dapat memberikan kestabilan bahan baku dan mengurangi resiko kekurangan pasokan, juga mengembangkan komunikasi untuk memastikan pengiriman secara tepat waktu dengan kualitas produk yang tetap maksimal
  • 10. namun harga juga terjangkau (Ellegaard, 2006; Monczka et al, 2011; Acharylulu dan Shekbar, 2012). Pada akhirnya, ketika masalah alur informasi ini dapat diatasi dengan baik, IKM juga dapat mengatasi faktor-faktor lain yang menghambat pengimplementasian SCM pada IKM. Seperti faktor-faktor terkait efektifitas, efisiensi, biaya, dan manajerial. Karena pada dasarnya dengan adanya hubungan komunikasi serta kelancaran informasi semua konstrain-konstrain masalah tersebut dapat terselesaikan. D. KESIMPULAN Kelancaran alur informasi merupakan salah satu faktor yang menghambat penerapan SCM pada IKM. Keterbatasan sumberdaya dan biaya membuat IKM kurang mampu membangun sistem informasi yang bagus untuk kelancaran informasi dalam rantai pasoknya. Hal ini dapat diatasi dengan pengaplikasian model VMI dan Supply Hubs. Kedua metode tersebut diusulkan karena modelnya yang cukup simpel untuk diterapkan pada IKM. Namun sebenarnya tanpa menerapkan dua metode tersebut IKM memiliki kelebihan pada hubungan kerjasamanya dengan supplier. Karena rata-rata IKM telah menjalin hubungan kerjasama dengan suppliernya cukup lama. Hubungan yang erat ini dapat dimanfaatkan oleh IKM untuk mengakses informasi mengenai trend, pasokan material, dan lain-lain.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Acharyulu, G., Shekbar, B., 2012. Role of value chain strategy in healthcare supply chain management: an empirical study in India. International Journal of Management 29 (1), 91–97. Acs, Z. J., & Audretsch, D. B. (1991). Innovation and technological change: An international comparison. Ann Arbor: University of Michigan Press. Aragon-Correa, J. A., Hurtado-Torres, N., Sharma, S., & Garcia-Morales, V. J. (2008). Environmental strategy and performance in small firms: A resource-based perspective. Journal of Environmental Management, 86(1), 88 - 103. Arend, Richard J., Wisner, Joel D., (2005). Small business and supply chain management: is there a fit?. Journal of Business Venturing 20 (2005) 403-436 Barringer BR, Greening DW. 1998. Small business growth through geographic expansion: a comparative case study. Journal of Business Venturing 13: 467–492. Chin, Thoo Ai, Abu Bakar Abdul Hamid, Amran Raslic, Low Hock Heng, 2013. Impact of Supply Chain Integration on Operational Capability in Malaysian Manufacturers, Procedia – Social and Behavioral Sciences 130 (2014), 257 – 265. Chow, W. S., Madu, C. N, Kuei, C-H., Lu, M. H., Lin, C., & Tseng. H. (2008). Supply chain management in the US and Taiwan: An empirical study. The International Journal of Management Science, 36, 665 - 679. Cohen, W.M., Klepper, S., 1996. Firm size and the nature of innovation within industries: the case of process and product innovation. Review of Economics and Statistics 78 (2), 232– 243. Demirbag, M., Koh, S.C.L., Tatoglu, E., Zaim, S., 2006. TQM and market orientation’s impact on IKM’s performance, Industrial Management & Data Systems 106 (8), 1206- 1228. Ellegaard, C. (2006). Small company purchasing: A research agenda. Journal of Purchasing & Supply Management, 12, 272 -283. Gartner, W.B., Starr, J.A., Bhat, S., 1999. Predicting new venture survival: an analysis of ‘anatomy of a startup.’ Cases from Inc. magazine. Journal of Business Venturing 14 (2), 215–232. Gourova, E. (2010). Knowledge management strategy for small and medium enterprises. Proceedings of the International Conference on Applied Computer Science, 639-648. Gunasekaran, A., Patel, C., Ronald, E., McGaughey, R., (2004), A Framework for Supply Chain Performance Measurement, International Journal of Production Economics, 87(2004), 333-347. Hvolby h.h., trienekens. (2002) Supply chain planning opportunities for small and medium sized companies. Computers in Industry. 49. 3-8 I Terje, Vaaland ., Heide Morten .(2007) Can The IKM Survive the Supply Chain Challenges?. Supply Chain Management : As International Journal 12/1, 20-31 Ketchen, D. J. Jr., Rebarick, W., Hult, G. T. M., & Meyer, D. (2008). Best value supply chains: A key competitive weapon for the 21 st. century. Business Horizons, 51, 235 - 243.Neupert, K.E., Baughn, C.C., Dao, T.T.L., 2006. IKM exporting challenges in transitional and developed economies. Journal of Small Business and Enterprise Development 14 (4), 535–545. Koh, S. C. L., Demirbag, M., Bayraktar, E., Tatoglu, E., & Zaim, S. (2007). The Impact of supply chain management practices on performance of IKMs. Industrial Management & Data Systems, 107 (1), 103-124. Levy, M., Powell, P., & Yetton, P. (2001). IKMs: Aligning is and the strategic context. Journal of Information Technology, 16(3), 133 - 144.
  • 12. Li, S., Subba Rao, S., Ragu-Nathan, T. S., B. (2005). Development and validation of a measurement instrument for studying supply chain management practices. Journal of Operations Management, 23, 618-641. Lipparini, A., Sobrero, M., 1994. The glue and the pieces: entrepreneurship and innovation in small-firm networks. Journal of Business Venturing 9 (2), 125–140. L.M. Ellram, M.C. Cooper, (1993)The relationship between supply chain management and Keiretsu, International Journal of Logistics Management 4 (1) 1-12. McAdam, R., Reid, R., & Gibson, D. (2004). Innovation and organizational size in Irish IKMs: An empirical study. International Journal of Innovation Management, 8(2), 147 - 165. M.D Lambert, M.C. Cooper, (2000) Issues in supply chai management. Industrial Marketing Management. 29. 65-83 Meehan, J., & Muir, L. (2008). SCM in Merseyside IKMs: Benefits and barriers. The TQM Journal, 20(3), 223-232. Monczka, R., Handfield, R., Guinipero, L., Patterson, J., 2011. Purchasing and Supply Chain Management, 5th edition. Cengage Learning, USA. Nooteboom, B., 1993. Firm size effects on transaction costs. Small Business Economics 5 (4), 283–295. Ounnar, F., Pujo, P., Mekaouche, L., Giambiasi, N., 2007. Customer–supplier relationship management in an intelligent supply chain network. Production Planning and Control 18 (5), 377–387. Shukla, K.R., Garg, D. & Agarwal, A. 2011. Understanding of supply chain: A literature review. International Journal of Engineering Science and Technology (IJEST), 3(3): 72 Singh, Rajesh.K 2011. Developing The Framework For Coordination In Supply Chain Of IKMs. Business Project International Journal. 17.4 619—638 Soderberg, L dan Bentsson Lars.(2010). Supply Chain management Maurity and Performance in IKMs. Operation Management Research.3.90-97 UNCTAD, 1993. Small- and Medium-sized Transnational Corporations. United Nations, New York. Wagner, B.A., Fillis, I. and Johansson, U. (2003), E-business and e-supply in small and medium sized businesses, Supply Chain Management: An International Journal, Vol. 8 No. 4, pp. 343-54. Wong, C. Y., Arlbjorn, J. S., & Johansen, J. (2005). Supply chain management practices in toy supply chains. Supply Chain Management: An International Journal, 10(5), 367-378. Wong, K. Y., & Aspinwall, E. (2004). Characterizing knowledge management in the small business environment. Journal of Knowledge Management, 8(3), 44 - 61. Thakkar, J., Kanda, A., & Deshmukh, S. G. (2009). Supply chain management for IKMs: A research introduction. Management Research News, 32(10), 970 - 993.