Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Sugito Wijatmoko dan latar belakang pendidikan serta pengalamannya bekerja di berbagai perusahaan pelayaran. Dokumen selanjutnya membahas tentang Supply Chain Management (SCM) yang mencakup pengertian, tujuan, keuntungan, dan hubungannya dengan pengembangan teknologi informasi.
1. Tentang PenulisTentang Penulis
NamaNama : SUGITO WIJIATMOKO: SUGITO WIJIATMOKO
Tempat Tanggal LahirTempat Tanggal Lahir : Kebumen, 04 September 1983: Kebumen, 04 September 1983
AlamatAlamat : Indramayu – Jawa Barat: Indramayu – Jawa Barat
Riwayat HidupRiwayat Hidup ::
Pendidikan kepelautanPendidikan kepelautan ANT IV 2005 (SPM N Purwokerto)ANT IV 2005 (SPM N Purwokerto)
ANT III 2009 (BP3IP Jakarta)ANT III 2009 (BP3IP Jakarta)
ANT II 2013 (BP3IP Jakarta,ANT II 2013 (BP3IP Jakarta, tengah belajartengah belajar))
Pendidikan UmumPendidikan Umum D-III (Alih program di Aman Jaya)D-III (Alih program di Aman Jaya)
S1 (STMT Trisakti,S1 (STMT Trisakti, tengah belajartengah belajar))
Pengalaman Berlayar :Pengalaman Berlayar :
Pada perusahaan Tridharma Wahana 2003 – 2004 (sebagai cadet)Pada perusahaan Tridharma Wahana 2003 – 2004 (sebagai cadet)
Pada perusahaan Aria Indonesia Jaya 2005 – 2007 (sebagai 2/O, C/O)Pada perusahaan Aria Indonesia Jaya 2005 – 2007 (sebagai 2/O, C/O)
Pada perusahaan Keppel Smit Towage 2007 – 2012 (sebagai C/O, Master)Pada perusahaan Keppel Smit Towage 2007 – 2012 (sebagai C/O, Master)
3. Supply Chain Management
Supply Chain terdiri dari
sekumpulan proses yang
berhubungan dengan aliran
barang, informasi, dan uang
diantara perusahaan-
perusahaan, dari tingkat raw
material sampai produksi
tingkat pemakaian, dan
akhirnya pada tingkat daur
ulang. Suatu alat untuk
mengoptimasi supply
chain akan melalui
manajemen terintegrsi yang
disebt Supply Chin
Managment (SCM).
4. Supply Chain Management
SCM mirip dengan Efficiency
Customers Response (ECR)
dan Quick Response (QR)
dalam pengertian bahwa
tujuan alat ini untuk
mengefisiensikan hubungan
perusahaan dalam Supply
Chain secara keseluruhan
dengan cara Just In
Time (JIT). Bagaimanapun
juga, kedua alat ini ditunjukan
untuk industri khusus. ECR
dikembangkan untuk proses
industri makanan, sementara
QR untuk industri pakaian. SC
tidak ditujukan untuk keperluan
suatu industri khusus. Tujuan
alat ini secara umum untuk
memaksiumkan total value
dalam supply hain.
5. Supply Chain Management
Sejak SCM terlibat dalam aktifitas antar perusahaan, prosesnya
meliputi berbagai fungsi seperti supply raw material, manajemen
produksi, transportasi, manajemen Inventory Sistem Informasi
Manajemen (SIM), proses order, penanganan material, dan
manajemen pelanggan. Diantara yang lainnya istilah logistik yang
lebih sederhana adalah digunakan dalam penjelasan berikutnya dan
diidentifikasikan sebagai kombinasi diantara fungsi-fungsi ini. Lebih
jauh lagi, prosedur yang berhubungan dengan izin bea cukai
ditambahkan dalam kasus Internasional SCM.
6. Supply Chain Management
Salah satu fitur utama pada SCM
adalah memproses integrasi
vertikal dari supplier ke
konsumen dapat dilakukan
melalui aliansi strategi antar
perusahaan. Di salah satu sisi
terdapat kasus dimana seluruh
proses vertikal dibawa oleh
suatu perusahaan (sebagai
contoh general motor
terdahulu). Selama optimasi
total lebih besar daripada
jumlah optimasi parsial.
Secara umum, optimasi total
dalam supply chain adalah
lebih besar daripada optmasi
parsial dalam ranti individu.
7. Supply Chain Management
Bagaimanapun juga, jika suatu perusahaan dapat melampirkan seluruh
proses supply chain di dalamnya dan menjadi suatu organisasi
dengan skala yang lebih besar, ini dpat menghasilkan biaya
administrasi yang tinggi. Di sisi lainnya, terdapat kasus dimana
setiap perushaan adalah independen dari perusahaan lainnya dan
bertransaksi secara individu dalam proses vertikal tanpa strategi.
Aliansi antar perusahaan, yang membuat keuntungan optimasi lebih
rendah dan biaya admistrasi lebih rendah. Posisi dari SCM berada
pada kedua sisi tersebut. Masing-masing perusahaan independen
secara strategi berhubungan dengan perusahaan lainnya dalam
proses integrasi vertikal.
9. Supply Chain Management
Jadi, SCM yang didesain
dengan baik
menghasilkan net
value positif dengan
memberikan keuntungan,
mengurang biaya, dan
menigkatkan kelangsungan
hidup keuangan.
Perusahaan dengan supply
chain yang diselsaikan
dengan baik dapat
membagikan keuntungan
dengan layak, dengan
menghasilkan yang disebut
”win-win relationship”.
10. Supply Chain Management
Pertama, sumber daya untuk
menghasilkan keuntungan
termasuk menekan lea-time
atau respone yang fleksibel
pada pelanggan. Seperti
improvemen atau peningkatan
dapat membuat supply chain
perusahaan yang kopetitive.
Keuntungan ini dihasilkan dari
sumber daya perusahaan yang
terpusat terhadap core-
competence mereka dan
menghasilkan valeu dengan
memiliki fleksibilitas dan dapat
beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan pasar.
11. Supply Chain Management
Kedua, biaya dapat dikurangi berhubungan dengan
keuntungan yang terintegritas. Terdapat skala ekonomi
dan jangkauan pada proes integrasi vertikal Sebagai
contoh, menghindari investment yang berlebihan
dalam warehousing dan mengurangi inventory level
dengan berbagi informasi.
12. Supply Chain Management
Bagaimanapun juga,
dengan maksud untuk
memaksimalkan suatu
net value dengan SCM,
”aliansi antara
perusahaan” dengan
persekutuan atau
hubngan kerja yang
reliable jika diperlukan.
Dalam menjalankannya
memerlukan biaya
transaksi yang tinggi dan
membutuhkan tiga
kondisi.
13. Supply Chain Management
Pertama, waktu hubungan haruslah cukup panjang
atau lama untuk membuat partnership yang baik
dan berkomitmen.
Kedua, perusahaan dalam supply chain harus
memiliki kemampuan yang diperlukan dan harus
membagi tanggung jawab dengan masuk akal
(seimbang).
Ketiga, berbagai jenis informasi seperti pesanan,
inventory atau permintan pelanggan harus dapat
dibagi dan diproses dengan benar. Dengan
memperhatikan tiga poin tersebut pengebangan
IT sebelumnya dapat berkontribsi terhadp SCM.
15. Supply Chain Management
Dalam mendisain bagaimana mengatur aliran barang
dalam supply chain selalu mempertimbangkan
persoalan bagaiana memproses informasi. Proses
informasi adalah salah satu fungsi utama pada SCM
perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah
memberian kesempatan untuk menaikan kapabilitas
proses informasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan
performa SCM IT dapat memberikan dua kontribusi
dalam SCM :
Perbaikan dan berbagai infomasi diantara perusahaan.
Identifikasi permasalahan yang tepat dan optimasi.
16. Supply Chain Management
Pertama, telah dibicarakan
elektronik data adalah
suatu cara yang efektif
untuk mempromosikan
pembagian informasi
dengan tepat diantara
perusahaan sehingga
bertepatan dengan tujuan
SCM. Elektronik data
interchange didefinisikan
sebagai suatu hubungan
online komputer dan
pertukaran informasi
pada transaksi diantara
perusahaan.
17. Supply Chain Management
Bagaimanapun juga, diperlukan
elektronik data interchange
diperlukan elektronik
interchange khusus untuk
dimasukan kedalam suatu
value added network atau
saluran yang dibuka dengan
tujuan untuk membagi suatu
jaringan. Jumlah model yang
sangat besar untuk
berinvestasi dalam suatu value
added network atau saluran
yang dibuka telah menjadi
alasan utama mengapa
manajemen elektronic data
interchange, elektronic data
interchange logistic khusus
telah menjadi sangat lambat.
18. Supply Chain Management
Bagaimanapun juga suatu permasalahan invesment kemungkinan
besar juga dapat diselesaikan dengan menyebarkan teknlogi
internet. Pembagian informasi diantara perusahaan dapat
diandalkan dengan web elektronik data interchange. Daripada
membuka saluran elektronik data interchange. Meskipun
kenyataannya internet menimbulkan beberapa masalah pada
keamanan dan standarisasi, web elektronik data interchange sangat
berguna dikarenakan memiliki biaya yang rendah pada invesment
dibandingkan dengan membangun jaringan terbuka.
19. Supply Chain Management
• Dari manfaat ini web elektronik data interchange telah
memerikan kemungkinan dalam mempromosikan
pembagian informasi diantara perusahaan lebih jauh
lagi, emggunaan internet dikombinasikan dengan ITS
menghasilkan kemungkinan untuk memperbaiki sistem
logistik kota.
• Pembagian informasi tidak hanya diperkenalkan oleh
perusahaan swasta tetapi oleh pemerintah juga sebagai
contoh dalam logistik internasional, sejak wewenang
pemerintah tidak terhubung secara efisien dengan yang
lainnya atau dengan perusahaan swasta ketika
melakukan prosedur bea cukai, ini menjadi sumber
hambatan dalam logistik.
20. Supply Chain Management
Disamping kemudahan
penggunaan dari EDI atau
Web-EDI, ERP juga telah
mendapatkan perhatian
yang luas. ERP adalah
suatu metode ngatur
informasi dengan tujuan
berbagi informasi
perusahaan pada saat ini
pengenalan ERP dalam
setiap perusahaan adalah
komplementasi satu sama
lainnya oleh EDI agar
berbagai informasi diantara
perusahaan dalam SCM.
21. Supply Chain Management
Kedua, karena berbagai informasi
memberikan banyak data yang
tersedia, kita harus merumuskan
masalah berdasarkan data, dan
menemukan cara untuk
menyelesaikannya.
Perkembangan aplikasi software
sebenarnya untuk menyelesaikan
berbagai masalah telah
mendapatkan keuntungan lebih
besar dengan perkembangan IT
saat ini. Software untuk
merealisasikan SCM secara
bersamaan disebut Supply Chain
Planning Software (SCPS).
22. Supply Chain Management
SCPS terdiri dari beberapa software pada manufacturing planning,
demand forecasting, transportation planning, inventory management
schecduling, dan lain-lain. Pada umumnya, kemajuan IT telah
mengembangkan secara cepat pembagian atau berbagai informsi
diantara perusahaan yang diperlukan untuk SCM, dan telah
menyebabkan perbaikan dalam kualitas dari aplikasi software untuk
memproses informasi atau software supply chain planning.