3. Kecenderungan Empirik
• Terdapat kesenjangan yang tinggi antara kemampuan
Siswa Peserta UN dengan Standar Soal UN.
• Prosentase soal penalaran pada UN/USBN 2019 akan
ditingkatkan.
• Dari tahun 2000 sampai tahun 2015, skor siswa
Indonesia berkisar antara 370-400, sementara skor
rata-rata PISA 500.
• Soal-soal HOTS pada UN/USBN, PISA, TIMSS
menuntut siswa untuk berpikir, mengolah informasi,
membaca teks panjang.
• Kemampuan guru dalam implementasi Kurikulum
2013 (analisis SKL-KI-KD dan perumusan IPK) masih
rendah.
• Mind Set guru lebih fokus kepada pelaksanaan
assessment of learning (sumatif) dibanding
assessment for learning (formatif).
• Pelaksanaan PKB saat ini lebih cenderung membuat
guru pintar daripada membuat murid pintar
4. Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
Tujuan : meningkatkan
kompetensi siswa melalui
pembinaan guru dalam
merencanakan, melaksanakan,
sampai dengan mengevaluasi
pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/HOTS).
Manfaat
• Membiasakan guru untuk membuat
pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga
penilaiannya
• Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat
tinggi sehingga dapat meningkatkan
kompetensinya
• Memberikan acuan kepada kepala sekolah
dalam pelaksanaan supervisi akademik
• Memberikan acuan kepada pengawas sekolah
dalam pelaksanaan supervisi akademik dan
manajerial.
5. Tujuan Program PKP Berbasis Zonasi
Meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam
merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order
Thinking Skills/HOTS).
6. Manfaat Program PKP Berbasis Zonasi
• Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan
hingga penilaiannya
• Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat
meningkatkan kompetensinya
• Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik
• Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik dan manajerial.
7. TUJUAN ZONA PKP
Mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas peningkatan kompetensi pembelajaran, di mana kegiatan
dilakukan secara terintegrasi dalam satu area wilayah dengan mempertimbangkan jarak, akses, dan
volume guru yang ikut serta.
Memudahkan dalam melakukan pemetaan kompetensi, kinerja, serta aktivitas guru.
Memudahkan dalam melakukan pembinaan terhadap program peningkatan kompetensi guru sesuai
dengan hasil pemetaan yang dilakukan.
Memudahkan dalam melakukan supervisi dan koordinasi peningkatan kompetensi pembelajaran.
8. Grand Desain Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
PENINGKATAN KOMPETENSI
PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
PPK
NAWA CITA
(GNRM)
SISWA SUKSES
STANDAR PROSES
Permendikbud No. 22 Tahun 2016
IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
PERGURUAN
TINGGI
PAUD
SD
SMP
SMA
SMK
1. Ujian Sekolah
2. Meningkatnya pemahaman
TIMSS
1. UN/USBN
2. meningkatnya pemahaman TIMSS,
PISA
1. UN/USBN
2. meningkatnya pemahaman
PISA
INDUNSTRI
Pencapaian
Perkembangan
Anak
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
1. UN/USBN
2. Uji Komptensi
PLB
Mengembangkan sikap,
pengetahuan dan keterampilan
sebagai pribadi
10. Alur Implementasi Program
ZONASI
•
DIRENTORAT JENDERAL
GURU dan TENAGA KEPENDIDIKAN
TIM PAKAR
DINAS PENDIDIKAN
(Provinsi – Kab./Kota)
SEKOLAH
SISWA PINTAR
SATKER
(P4TK, LP3TK, LP2KS)
KEPALA SEKOLAH /
PENGAWAS SEKOLAH
• Implementasi
• Pengendalian dan penjaminan Mutu
• Monitoring dan Evaluasi oleh tim ditjen GTK.
GURU INTI
GURU
SASARAN
TIM
PENGEMBANG
NARA SUMBER
NASIONAL
Transfer knowledge (Teori dan praktik) Zona Kelompok Kerja
Penjaminan Mutu (Online maupun onsite observation)
Diseminasi Program dan Paradigm shift
Penyamaan Persepsi (Teori dan praktik)
Online
Offline
Paradigm shift, Transfer knowledge (Teori dan praktik)
Pendampingan Akademis Online/Offline
Penjaminan Mutu (Online maupun onsite observation)
DOSEN LPTK, DUDI, PRAKTISI
PENDIDIKAN
UNIT UTAMA KEMENDIKBUD
SEKJEN BALITBANG IRJEN
BADAN BAHASA, Ditjen. DIKDASMEN,
Ditjen PAUD DIKMAS, Ditjen KEBUDAYAAN
INSTRUKTUR
Prov/Kab/Kota
SATKER
(LPMP, BALAI, UPT)
11. Cascade Model Implementasi
TIM
PENGEMBANG
PUSAT
•Tim Pengembang Pusat merupakan Tim yang dibentuk di lingkungan Ditjen GTK, yang terdiri
Widyaiswara dari PPPPTK, LPPPTK, dan LPPKS.
•Tim Pengembang di dukung oleh Direktorat Teknis Ditjen GTK.
•Mengembangkan perangkat dan desain turunan kebijakan GTK
NARASUMBER
NASIONAL
•Tim Narasumber Nasional merupakan Tim yang berada di Satker di lingkungan
Ditjen GTK, seperti PPPPTK, LPPPTK, dan LPPKS.
•Selain di lingkungan Ditjen GTK, dapat juga melibatkan Widyaiswara LPMP, Dosen
LPTK dan Guru (KS/PS) terbaik yang akan membentu Satker.
•Guru (KS/PS) Inti yang dipilih merupakan Guru
(KS/PS) Terbaik dan berada pada Zonasi
pengelompokan Kelompok Kerja
•Bersentuhan langsung kepada Guru (KS/PS) Sasaran
di Zonasi pengelompokan Kelompok Kerja
GURU
SASARAN
(KS/PS)
•Guru (KS/PS) sasaran yang berada
pada Kelompok Kerja di daerah.
•Guru (KS/PS) pada Zonasi yang
masuk sasaran
TIM PAKAR
•TIM Pakar yang
ditunjuk oleh Ditjen
GTK dalam
merumuskan
kebijakan.
•TIM Pakar dipimpin
langsung oleh
Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga
Kependidikan
•Tim Pakar
mengembangkan
strategi
implementasi
INSTRUKTUR
•Ditjen. Dikdasmen, Badan Bahasa, Ditjen Kebudayaan, Ditjen. Paud
Dikmas menjadi peran utama dalam pengembangan Instruktur
•Tim Instruktur merupakan Tim yang berada di Tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota
GURU INTI
(KS/PS)
12. NARA SUMBER NASIONAL
•Kedudukan
•Tim Narasumber Nasional
merupakan Tim yang
berada di Satker di
lingkungan Ditjen GTK,
seperti PPPPTK, LPPPTK,
dan LPPKS.
•Berada pada Wilayah
binaah provinsi sesuai
dengan pemetaanya.
•Koordinasi
•Narasumber dipimpin
langsung oleh Pejabat di
lingkungan PPPPTK,
LPPPTK, dan LPPKS.
•Selanjutnya akan bekerja
di bawah Koordinasi
Direktorat Jenderal GTK
•Selain dilingkungan Ditjen
GTK, dapat juga
melibatkan Widyaiswara
LPMP, Dosen LPTK dan
Guru (KS/PS) terbaik yang
akan membantu Satker.
•Tugas dan Fungsi
•Transfer knowledge (Teori
dan praktik) terhadap
Guru (KS/PS) Inti pada
pembelajaran berorientasi
kepada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi.
•Menjamin mutu
pembelajaran yang
diberikan kepada Guru
(KS/PS) Inti (baik secara
online maupun onsite
observation)
•Penjaminan Mutu
•Dilakukan pada saat
proses pendampingan Tim
Pengembang ke
widyaiswara Satker
dengan metode observasi,
kuesioner, dan FGD
•Pelaksana tingkat pusat
dari pengembang ke
widyaiswara oleh tim
Ditjen GTK (desain
instrumen, metodologi,
dan analisis data)
•Pelaksana kegiatan adalah
direktorat teknis
•Monitoring dan Evaluasi
oleh tim ditjen GTK.
13. INSTRUKTUR
•Kedudukan
•Tim Instruktur merupakan
Tim yang berada di Satker
di lingkungan Badan
Bahasa, Ditjen.
Dikdasmen, Ditjen Paud
Dikmas, Ditjen
Kebudayaan.
•Berada pada Wilayah
binaah provinsi sesuai
dengan pemetaanya.
•Koordinasi
•Narasumber dipimpin
langsung oleh Pejabat di
lingkungan Satker.
•Selanjutnya akan bekerja
di bawah Koordinasi
Direktorat Jenderal Terkait
•Selain dilingkungan Ditjen
terkait, dapat juga
melibatkan Widyaiswara
Daerah, Dosen LPTK dan
Guru (KS/PS) terbaik yang
akan membantu Satker.
•Tugas dan Fungsi
•Transfer knowledge (Teori
dan praktik) terhadap
Guru (KS/PS) Inti pada
pembelajaran berorientasi
kepada Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi.
•Menjamin mutu
pembelajaran yang
diberikan kepada Guru
(KS/PS) Inti (baik secara
online maupun onsite
observation)
•Penjaminan Mutu
•Dilakukan pada saat
proses pendampingan Tim
Pengembang ke
widyaiswara Satker
dengan metode observasi,
kuesioner, dan FGD
•Pelaksana tingkat pusat
dari pengembang ke
widyaiswara oleh tim
Ditjen GTK (desain
instrumen, metodologi,
dan analisis data)
•Pelaksana kegiatan adalah
direktorat teknis
•Monitoring dan Evaluasi
oleh tim ditjen GTK.
14. GURU INTI
•Kedudukan
•Dibawah Dinas Pendidikan
setempat
•Sesuai Zonasi satker
•Guru Inti yang dipilih
merupakan Guru (KS/PS)
Terbaik dan berada pada
Zonasi pengelompokan
Kelompok Kerja
•Koordinasi
•Guru (KS/PS) Inti dipimpin
langsung oleh Pejabat di
lingkungan Dinas
Pendidikan dan/atau
Kepala sekolah
•Selanjutnya akan bekerja
di bawah Koordinasi
PPPPTK, LPPPTK, atau
LPPKS.
•Tugas dan Fungsi
•Bersentuhan langsung
kepada Guru (KS/PS)
Sasaran di Zonasi
pengelompokan Kelompok
Kerja
•Transfer knowledge (Teori
dan praktik) terhadap
Guru (KS/PS) sasaran
•Menjamin mutu
pembelajaran (baik secara
online maupun onsite
observation)
•Penjaminan Mutu
•Dilakukan pada saat
proses pendampingan
Guru (KS/PS) inti ke
Kelompok Kerja dengan
metode observasi,
kuesioner, dan FGD
•Pelaksana tingkat pusat
dari widyaiswara ke guru
(KS/PS inti oleh tim Ditjen
GTK (desain instrumen,
metodologi, dan analisis
data)
•Pelaksana adalah Satker
•Monitoring dan Evaluasi
oleh tim ditjen GTK ke
Satker dengan
menggunakan sampling
15. GURU SASARAN
•Kedudukan
• Dibawah Dinas
Pendidikan setempat
• Sesuai Zonasi Sekolah
• Guru sasaran yang
dipilih merupakan Guru
(KS/PS) Terbaik dan
berada pada kelompok
kerja pada suatau
Zonasi.
•Koordinasi
• Guru (KS/PS)sasaran
dipimpin langsung oleh
Pejabat di lingkungan
Dinas Pendidikan
dan/atau Kepala
sekolah
• Selanjutnya akan
bekerja di bawah Guru
(KS/PS) Inti.
•Tugas dan Fungsi
• Mengembangkan dan
mengimplementasikan
pembelajaran
berorientasi kepada
Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi.
• menjamin mutu
pembelajarannya
bersama kepala sekolah
dan pengawas sekolah
• Berkomunikasi dengan
Guru (KS/PS) inti dan
dapat pule ke
Narasumber Nasional
(baik secara online
maupun tatap muka)
•Pengendalian Mutu
• Dilakukan pada saat
proses pembelajaran
oleh (guru kelas, guru
bidang studi dan guru
mata pelajaran)
• Pengendalian dan
penjaminan mutu oleh
Siswa, KS, dan/atau PS
dengan menggunakan
instrumen online,
dan/atau offline yang
disusun Tim Ditjen GTK
• Target adalah Guru
(KS/PS) dalam Zonasi
25. PENGENDALIAN MUTU PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Sebagai
Transfer
Knowledge
• Capaian Peserta Didik, Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar
• Pengendalian Mutu, Guru mampu melaksanakan proses pembelajaran
berdasarkan gradasi dimensi pengetahuan dan proses berpikir.
Sebagai
Critical and
Creative
Thinking
• Capaian Peserta Didik, Keterampilan peserta didik yang dikerahkan dalam
memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis,
menginvestigasi, dan menyimpulkan.
• Pengendalian Mutu, Guru mampu memebrikan proses pembelajaran yang
menjadikan peseserta didik kreatif dan dapat mengembangkan pemikirin kritis
peserta didik terhadap permasalahan yang dihadapkan.
Sebagai
Problem
Solving
• Capaian Peserta Didik, Keterampilan peserta didik yang mampu memiliki keinginan
kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari.
• Pengendaian Mutu, Guru mampu mengajak peserta didik untuk memecahkan
permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari sesuai konteks dalam
pembelajaran yang sedang berjalan.
PENGENDALIAN
MUTU
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN DI
KELAS
27. PEMBEKALAN NARA SUMBER NASIONAL
No. Materi
Waktu (JP) @ 60’
Teori Praktik
Umum 3 1
1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
2
2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS).
1 1
Pokok 6 47
3. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS (2 Unit
pembelajaran).
2 6
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS. 2 6
5. Penilaian Berorientasi HOTS. 1 4
6. Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran. - 8
7. Praktik Pembelajaran HOTS dalam bentuk Peer Teaching. - 15
8. Strategi Fasilitasi. 1 3
9. Pengenalan Kelas Pendampingan Online. 5
Penunjang 3
10. Rencana Tindak Lanjut. 1 -
11. Tes Awal dan Tes Akhir. 2 -
Jumlah 60
28. PEMBEKALAN INSTRUKTUR
No. Materi
Waktu (JP) @ 60’
Teori Praktik
Umum 3 1
1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
2
2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS).
1 1
Pokok 6 47
3. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS (2 Unit
pembelajaran).
2 6
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS. 2 6
5. Penilaian Berorientasi HOTS. 1 4
6. Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran. - 8
7. Praktik Pembelajaran HOTS dalam bentuk Peer Teaching. - 15
8. Strategi Fasilitasi. 1 3
9. Pengenalan Kelas Pendampingan Online. 5
Penunjang 3
10. Rencana Tindak Lanjut. 1 -
11. Tes Awal dan Tes Akhir. 2 -
Jumlah 60
29. PEMBEKALAN GURU INTI
No. Materi
Waktu (JP) @ 60’
Teori Praktik
Umum 3 1
1. Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) melalui
Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi.
2
2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking
Skills (HOTS).
1 1
Pokok 6 47
3. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS (2 Unit
pembelajaran).
2 6
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS. 2 6
5. Penilaian Berorientasi HOTS. 1 4
6. Penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran. - 8
7. Praktik Pembelajaran HOTS dalam bentuk Peer Teaching. - 15
8. Strategi Fasilitasi. 1 3
9. Pengenalan Kelas Pendampingan Online. 5
Penunjang 3
10. Rencana Tindak Lanjut. 1 -
11. Tes Awal dan Tes Akhir. 2 -
Jumlah 60
30. STRUKTUR PROGRAM GURU SASARAN
No. Materi Jumlah JP
Umum 2
1. Kebijakan Program PKB melalui PKP Berbasis Zonasi 1
2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) 1
Pokok 74
3. Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS
a. Unit Pembelajaran …..*)
b. Unit Pembelajaran …..*)
8
4.
Pengembangan Desain dan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berorientasi HOTS 36
a. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS
a. Penilaian Berorientasi HOTS
a. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
5. Praktik Mengajar 20
6. Laporan Best Practice 10
Penunjang 6
7. Pengenalan Kelas Pendampingan Online 4
8. Tes Awal dan Tes Akhir 2
Jumlah 82
31. POLA PEMBELAJARAN PROGRAM PKP BERBASIS ZONASI BAGI GURU SASARAN
No. Materi
Waktu (JP) @ 45’ Tagihan
Teori Praktik Bentuk Jml
1. In-1, Pertemuan Awal 6 5
Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan
Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi
Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Pengenalan Kelas Pendampingan Online
Tes Awal
Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS
1
1
4
4
1
2. In-2, Pengembangan dan Reviu Desain dan Penilaian Pembelajaran Berorientasi HOTS unit ke-1 4 10 1
Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS
Pengembangan dan Reviu Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS unit ke-1
Pengembangan dan Reviu Penilaian Berorientasi HOTS unit ke-1
4
6
4
Lembar Kerja 1
3. On-1, Penyusunan RPP unit ke-1 dan Desain Pembelajaran unit ke-2 - 10 2
Penyusunan RPP unit ke-1
Pengembangan Desain Pembelajaran unit ke-2
4
6
RPP unit ke-1
Lembar Kerja
1
1
4. In-3, Reviu RPP unit ke-1 dan Desain Pembelajaran unit ke-2 - 10 1
Reviu RPP unit ke-1
Reviu Desain Pembelajaran unit ke-2
10 Instrumen telaah RPP dan soal
unit ke-1
1
5. On-2, Praktik Pembelajaran unit ke-1 - 10 2
Praktik Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS unit ke-1 (RPP unit ke-1)
Penyusunan RPP unit ke-2
10 Jurnal praktik pembelajaran unit
ke-1 RPP unit ke-2
1
1
6. In-4, Refleksi Praktik Pembelajaran unit ke-1 dan Reviu RPP unit ke-2 - 10 2
Refleksi Praktik Pembelajaran unit ke-1
Reviu RPP ke-2
Penyusunan Laporan Best Practice
2
6
2
Catatan Refleksi Unit ke-1
Instrumen telaah RPP dan soal
unit ke-2
1
1
7. On-3, Praktik Pembelajaran unit ke-2 dan Penyusunan Laporan Best Practice - 10 1
Praktik pembelajaran unit ke-2 (RPP unit ke-2)
Penyusunan Laporan Best Practice
8
2
Jurnal praktik pembelajaran unit
ke-2
1
8. In-5, Laporan Best Practice - 7 1
Presentasi Laporan Best Practice 6 Laporan Best Practice 1
32. DESAIN PROGRAM GURU DALAM ZONASI
Pemanfaatan waktu (Weekend) Guru untuk hari belajar guru di luar jam
pelajaran di kelas, dengan Pola In-On-In
IN (In service learning) : Dilaksanakan di kelompok
kerja dalam Zonasi, guru berkumpul dalam
komunitas pembelajarannya untuk membahas dan
meningkatakan kualitas pembelajaran dan
penilaian berorientasi HOTS.
ON (On the job learning) : Hasil pertemuan di
kelompok kerja dalam zonasi yang
diimplementasikan dalam proses pembelajaran di
kelas sesuai mata pelajarannya.
Catatan: Waktu pelaksanaan pembelajaran diatas tidak baku, artinya setiap aktivitas pembelajaran baik pelaksanaan In maupun On dapat
dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan antara peserta dan fasilitator sepanjang tidak mengganggu jam belajar siswa. Sebagai contoh,
pelaksanaan In-1 dan In-2 tidak harus dilakukan setiap hari sabtu, tapi dapat dilakukan 2 hari berturut-turut, yaitu sabtu dan minggu
33. Penilaian
Penilaian Program PKP Zonasi di GS
Peserta yang telah mengikuti Program PKP
bagi guru sasaran dinyatakan lulus jika NA >
70
NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x 70%]+[TAx 30%]
• Penilaian Pembekalan NS/In/GI
Peserta Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur
Nasional yang dapat ditetapkan sebagai Narasumber
Nasional/Instruktur Nasional minimal mendapat
predikat baik, sedangkan Peserta Pembekalan Guru
Inti yang dapat ditetapkan sebagai Guru Inti
mendapat predikat minimal cukup
NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x 60%]+[TAx 40%]