SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
PRAKTIKUM
PROSES SAMPLING AND HOLD
1. Judul:
PROSES SAMPLING AND HOLD
2. Tujuan:
- Dapat menggambarkan proses sampling sinyal informasi analog
- Dapat menggambarkan kegunaan kapasitor hold pada rangkaian Sample and Hold
3. Teori:
Proses pencacahan (sampling) dilakukan dengan mencacah sinyal analog dalam periode
waktu tertentu disebut dengan priode pencacahan (Ts). Kebalikan dari periode pencacahan
adalah frekuensi pencacahan (fs), yaitu fs=1/Ts. Semakin tinggi frekuensi pencacahan, atau
semakin kecil periode pencacahan maka sinyal hasil cacahan akan semakin menyerupai sinyal
analog asli. Sinyal hasil cacahan seringkali disebut juga istilah sinyal Pulse Amplitude
Modulation (PAM). Namun, semakin tinggi frekuensi pencacahan membawa konsekuensi pada
harga keseluruhan dalam proses pencacahan semakin tinggi. Sebaliknya, menggunakan
frekuensi pencacahan rendah akan menurunkan harga proses pencacahan tetapi mengandung
konsekuensi pada represensitasi sinyal PAM yang kurang dapat mewakili sinyal analog asli.
Karena itu secara natural akan muncul pertanyaan, berapa frekuensi terendah yang dapat
digunakan agar hasil pengkodean digital nantinya dapat dikembalikan ke bentuk asli dari sinyal
analog? Pertanyaan ini dijawab oleh Teorema Nyquist yang berbunyi demikian:
“frekuensi pencacah harus minimal dua kali frekuensi tertinggi (bukan bandwidth) yang
dikandung oleh sinyal asli.”
Dengan menggunakan representasi domain frekuensi tersebut kita dapat melihat frekuensi
tertinggi yang dikandung oleh suatu sinyal. Oleh sebab, itu kita dapat menarik acuan umum
bahwa proses pencacahan hanya dapat dilakukan apabila sinyal memiliki bandwidth terbatas
(bandlimited). Apabila bandwidth dari suatu sinyal tak terbatas, maka pencacahan tidak dapat
dilakukan. Dengan kata lain, akan dibutuhkan frekuensi tak terhingga untuk mencacah sinyal
dengan bandwidth tak terbatas.
Gambar 1. Pencacahan dengan berbagai frekuensi pencacah
Efek dari variasi frekuensi pencacah ditunjukkan dalam Gambar 1. Gambar sebelah
kanan atas adalah contoh pencacahan sinyal dengan menggunakan frekuensi pencacah sama
dengan frekuensi yang disyaratkan oleh Nyquist, yaitu:
fs = 2fmax
Gambar bawah sebelah kiri adalah pencacahan dengan frekuensi pencacah kurang dari syarat
Nyquist. Karena jumlah sinyal pencacah kurang dari syarat minimal, maka sinyal pencacah
tidak akan dapat merepresentasikan sinyal analog asli. Sedangkan pada gambar terakhir terlihat
bahwa frekuensi pencacah jauh di atas syarat Nyquist, karena itu sinyal pencacah dapat
merepresentasikan sinyal analog asli dengan sangat baik.
Proses pencacahan seperti dalam Gambar 1 disebut dengan pencacahan ideal.
Pencacahan ideal tidak mungkin dicapai dalam aplikasi nyata, sebab membutuhkan peralatan
yang dapat menghasilkan periode waktu setiap cacahan pendek sekali (setiap cacahan hanya
berupa garis). Pencacahan natural akan menghasilkan cacahan berupa persegi panjang dengan
tinggi sesuai dengan amplitudo geombang, dan lebar sesuai dengan periode cacahan. Lihat
ilustrasi dalam Gambar 1.2. Namun perangkat elektronik pencacah seringkali menggunakan
metode Sample and Hold daripada menggunakan pencacahan ideal atau pencacahan natural.
Gambar 1.2. Pencacahan Natural dan metode Sampling and Hold (Forouzan, 2007)
Pada Natural Sampling, Jika w(t) adalah bentuk gelombang analog bandlimited untuk B
hertz sinyal PAM yang memakai natural sampling adalah :
w(t) = w(t)S(t)
dimana S(t) adalah sebuah gelombang persegi switching waveform. Spektrum untuk natural
sampling adalah relatif lebih mudah diturunkan karena hanya memerlukan menggunakan analog
switch yang ada pada CMOS hardware. Spectrum sinyal PAM dengan natural sampling adalah
di dalam bentuk spektrum analog gelombang masukan. Bentuk gelombang analog asal bisa
didapatkan kembali dari sinyal PAM melalui low pass filter gelombnag, analog tidak dapat
kembali tanpa berdampak spektrum overlap yang disebut aliasing. Sinyal analog juga bisa
didapat kembali dari sinyal PAM dengan memakai produk detector.
PAM Instaneous Sampling (Flat-Top Sampling) lebih mudah dipergunakan untuk
diturunkan dan dipakai dalam aplikasi yang lain. Tipe sinyal PAM dikatakan terdiri dari
instantaneous sample dan sinyal Flat-Top PAM dapat diturunkan memakai tipe circuit
elektronik Sample and Hold. Potongan pulsa yang lain dari potongan sinyal persegi, tetapi hasil
gelombang PAM tidak dapat mencapai Flat-Top. Hanya batas pada potongan menjadi di luar,
agar pulsa tidak tumpang tindih. Spektrum untuk Flat-Top dihasilkan oleh Fourier transform.
Rangkaian dasar untuk proses Sampling and Hold ditunjukkan pada Gambar 2 yang
terdiri dari buffer amplifier, transistor JFET, hold kapasitor, output buffer, serta sample clock
(switch). Saat sampling diberikan dengan frekuensi yang memenuhi syarat Nyquist, switch
dalam keadaan on. Sesaat kemudian, switch dikontrol untuk membuka (off) yang periodanya
disebut hold. Pada saat perioda hold ini, sinyal dengan level tertentu yang tercuplik (sampled),
dikuantisasi. Kuantisasi atau pemberian level tergantung dari jumlah pernyataan bit yang
digunakan. Rumus kuantisasi adalah: 2n
; dimana n = jumlah bit.
Misalnya untuk sistem 4 bit setiap sample, maka jumlah level kuantisasi adalah 24
atau 16
level. Demikian juga untuk sistem 8 bit/sample, maka level kuantisasi adalah 28
atau sebanyak
256 level. Pemberian level ini ditentukan oleh tegangan tangga seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.3 beserta penjelasannya.
Gambar 1.3. Pulsa control bagi switch
Diantara beberapa spesifikasi yang dimiliki oleh sistem Sample and Hold adalah,
aperture time dan aquisition time. Untuk aperture time didefinisikan sebagai maksimum waktu
tunda antara saat perintah off untuk 'switch' (hold) dengan saat sesungguhnya off terjadi. Untuk
waktu aperture time ditentukan nilainya sangat lebih kecil dari perioda sampling atau tap <<
1/fs , dimana fs = frekuensi sampling. Sedangkan aquisition time didefinisikan sebagai waktu
yang sangat singkat setelah perintah sample diberikan. Pada perioda itu, perintah hold dapat
diberikan sehingga sinyal output mempunyai nilai yang sangat mendekati sekali dengan nilai
input analognya pada titik sampling bersangkutan. Jadi bila diurutkan proses itu adalah sebagai
berikut, sampling dilakukan pada saat switch on yang kemudian diikuti oleh perioda aquisition
time. Pada perioda aquisition time ini, diberikan perintah hold yang diikuti oleh perioda
aperture time. Akhir perioda aperture time yang singkat itu, terjadilah hold yang sebenarnya.
Pada perioda hold ini, terjadilah proses kuantisasi. Dengan melihat Gambar 1.3, maka perioda
waktu hold adalah kurang lebih sama dengan 1/fs.
Dari kedua spesifikasi sistem Sampling and Hold di atas, akan jelas bahwa proses
konversi sinyal analog ke digital akan mengalami error walaupun dalam batas-batas yang dapat
diterima. Dapat dilihat pada Gambar 1.4 misalnya, error terjadi karena adanya perioda waktu
aperture time. Demikan juga untuk perioda aquisition time seperti ditunjukkan pada Gambar
1.5.
Gambar 1.4. Periode aperture-time dan akibatnya
Gambar 1.5. Periode acquisition-time dan akibatnya
Terlihat pada Gambar 1.4 dan Gambar 1.5 tersebut, bahwa akibat dari pergeseran waktu
Sampling and Hold, maka level tegangan yang dihasilkan tidak mewakili level tegangan yang
seharusnya tercuplik.
4. Peralatan Yang Digunakan:
a. Generator sinyal informasi analog 1 buah
b. Generator sample pulse 1 buah
c. Oscilloscope 1 buah
d. Function Generator 1 buah
e. Sumber tegangan DC 4 buah
f. Kapasitor 100mF dan 10nF hingga 200nF 1 buah
g. Resistor 150kΩ dan 1MΩ 1 buah
h. Dioda 1N914 1 buah
i. Transistor JFET 2N4393 2 buah
j. Op-Amp LM101AH 1 buah
5. Rangkaian:
Gambar 2. Blok Diagram Sampling and Hold
Buffer
Amplifier
Output
Buffer
Hold
Capacitor+
PAM
Output
Sample
pulse
Sample
Clock
JFET
Analog
Input
6. Langkah Percobaan
A. Pengamatan Natural Sampling dan Top Sampling
B. Pengamatan prinsip kerja rangkaian Sample and Hold
C. Pengamatan fungsi Kapasitor Hold pada rangkaian Sampling and Hold
D. Pertanyaan
1) Jelaskan maksud dari natural sampling dan top sampling
Jawab: Natural sampling akan menghasilkan cacahan berupa persegi panjang dengan
tinggi sesuai dengan amplitudo geombang dan lebar sesuai dengan periode cacahan.
Natural sampling ini membutuhkan peralatan yang dapat menghasilkan periode waktu
setiap cacahan pendek sekali (setiap cacahan hanya berupa garis). Top sampling adalah
salah satu proses sampling yang dapat direpresentasikan hanya dalam amplitudo tertentu
yang tidak dapat diubah sehubungan dengan sinyal analog. Bentuk sampel akan
terlambat sehingga jika ada kebisingan dapat dihilangkan dengan mudah sehingga sinyal
ditransmisikan tanpa kebisingan.
2) Jelaskan pengertian dari proses sampling and hold
Jawab: Sampling adalah proses mencacah sinyal analog menjadi potongan-potongan
sinyal dengan amplitudo sesuai sinyal asli. Hold adalah kondisi ketika ditahan, terjadilah
proses kuantisasi. Artinya, setelah didapatkan sinyal hasil sampling, sinyal tersebut
selanjutnya dikuantisasi ke bilangan integer terdekat. Tujuan dari proses Sampling and
Hold adalah untuk mencuplik secara berkala sinyal informasi analog dan
mengkonversinya menjadi deretan pulsa-pulsa PAM dengan amplitudo konstan.
3) Jelaskan fungsi dari kapasitor hold pada rangkaian sampling and hold
Jawab: Kapasitor memiliki manfaat mengisi-menyimpan (charge-storing ability). Bila di
depan buffer amplifier terdapat saklar kemudian saklar tersebut ditutup, dengan cepat
berubah ke level tegangan input. Jika sekarang saklar dibuka, Op-Amp tegangan
pengikut mengijinkan tegangan kapasitor diambil pada output tanpa mengubah muatan
kapasitor. Tegangan kapasitor dikosongkan ketika akan mengambil sample pertama.
4) Jelaskan aplikasi dari rangkaian sampling and hold
Jawab: Dalam sistem kontrol digital terdapat konverter A/D yang berfungsi mengubah
sinyal kontinyu menjadi sinyal diskrit. Proses sampling terjadi pada blok A/D dimana
sinyal error analog diubah ke sinyal digital untuk kemudian diproses oleh komputer.
5) Berikan kesimpulan dari semua hasil yang diperoleh pada percobaan ini

More Related Content

What's hot

Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourierBeny Nugraha
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi zIbnu Hakim
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Beny Nugraha
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete timeRumah Belajar
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasiBeny Nugraha
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoarinnana
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)Ishardi Nassogi
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Fathan Hakim
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi zRumah Belajar
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanpersonal
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMRizki Nugroho
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 

What's hot (20)

Tugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PMTugas modulation AM, FM, dan PM
Tugas modulation AM, FM, dan PM
 
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b   deret fourier & transformasi fourierSlide week 1b   deret fourier & transformasi fourier
Slide week 1b deret fourier & transformasi fourier
 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
 
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
Telekomunikasi Analog & Digital - Slide week 6 - transmisi sinyal analog seca...
 
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
Bab ii discrete time
Bab ii   discrete timeBab ii   discrete time
Bab ii discrete time
 
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasiTelekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7   derau dalam sistem komunikasi
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 7 derau dalam sistem komunikasi
 
PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)PCM (Pulse Code Modulation)
PCM (Pulse Code Modulation)
 
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudoKuliah 3-modulasi-amplitudo
Kuliah 3-modulasi-amplitudo
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
Modulasi frekuensi dan modulasi phase (fm dan pm)
 
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
Bab iii transformasi z
Bab iii   transformasi zBab iii   transformasi z
Bab iii transformasi z
 
Adc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutanAdc dan dac lanjutan
Adc dan dac lanjutan
 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
 
Diktat sistem-linier
Diktat sistem-linierDiktat sistem-linier
Diktat sistem-linier
 
Soal soal adc 2
Soal soal adc 2Soal soal adc 2
Soal soal adc 2
 
Pengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FMPengertian PM dan FM
Pengertian PM dan FM
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 

Viewers also liked

Pulse width modulation
Pulse width modulationPulse width modulation
Pulse width modulationSidiq Abdullah
 
Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabadi_yus
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelMakalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelalfitri ariyansah
 
Makalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasiMakalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasiRfebiola
 
Pulse amplitude modulation (PAM)
Pulse amplitude modulation (PAM)Pulse amplitude modulation (PAM)
Pulse amplitude modulation (PAM)Mugadha Bane
 
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelMenentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelRian Saifulloh
 

Viewers also liked (9)

Teknik sampling1
Teknik sampling1Teknik sampling1
Teknik sampling1
 
Pulse width modulation
Pulse width modulationPulse width modulation
Pulse width modulation
 
Dasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlabDasar control system dengan matlab
Dasar control system dengan matlab
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 4 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampelMakalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
Makalah populasi, teknik pengambilan sampel dan besar sampel
 
Makalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasiMakalah sampel dan populasi
Makalah sampel dan populasi
 
Pulse amplitude modulation (PAM)
Pulse amplitude modulation (PAM)Pulse amplitude modulation (PAM)
Pulse amplitude modulation (PAM)
 
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampelMenentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
Menentukan populasi dan sampel serta teknik pengambilan sampel
 
Sample and hold circuit
Sample and hold circuitSample and hold circuit
Sample and hold circuit
 

Similar to Teori Sampling and Hold

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Beny Nugraha
 
Analisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi Matlab
Analisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi MatlabAnalisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi Matlab
Analisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi MatlabNurfaizatul Jannah
 
Modul 06-rangkaian-filter-pasi
Modul 06-rangkaian-filter-pasiModul 06-rangkaian-filter-pasi
Modul 06-rangkaian-filter-pasiretno gayatri
 
Its paper-29704-2208100036-paper
Its paper-29704-2208100036-paperIts paper-29704-2208100036-paper
Its paper-29704-2208100036-paperKade Jayus
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAdam Superman
 
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGPREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGFajar Nawawi
 
about Pulse Code Modulation
about Pulse Code Modulationabout Pulse Code Modulation
about Pulse Code ModulationS N M P Simamora
 
Raihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdf
Raihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdfRaihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdf
Raihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdfYogaPermana43
 
ppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptxppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptxHanifEka2210
 
Tugas uts(1500022062)
Tugas uts(1500022062)Tugas uts(1500022062)
Tugas uts(1500022062)Aldhy Wirawan
 

Similar to Teori Sampling and Hold (20)

Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
Telekomunikasi Analog dan Digital - Slide week 13 - modulasi gabungan (hybrid)
 
Analisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi Matlab
Analisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi MatlabAnalisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi Matlab
Analisis Aktif Filter dengan Menggunakan Simulasi Matlab
 
PWM
PWM PWM
PWM
 
PWM
PWM PWM
PWM
 
Modul 06-rangkaian-filter-pasi
Modul 06-rangkaian-filter-pasiModul 06-rangkaian-filter-pasi
Modul 06-rangkaian-filter-pasi
 
Pulse code modulation
Pulse code modulationPulse code modulation
Pulse code modulation
 
Its paper-29704-2208100036-paper
Its paper-29704-2208100036-paperIts paper-29704-2208100036-paper
Its paper-29704-2208100036-paper
 
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdfAplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
Aplikasi Saluran Transmisi Pada Sistem Komunikasi.pdf
 
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSINGPREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
PREDICTIVE DECONVOLUTION IN SEISMIC DATA PROCESSING
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
about Pulse Code Modulation
about Pulse Code Modulationabout Pulse Code Modulation
about Pulse Code Modulation
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Bab 1 lpf
Bab 1 lpfBab 1 lpf
Bab 1 lpf
 
Raihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdf
Raihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdfRaihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdf
Raihan Muhammad Saprudin_Tugas Individu_Makalah Minggu 10 ppt.pdf
 
Sistem pemancar
Sistem pemancarSistem pemancar
Sistem pemancar
 
Function generator
Function generatorFunction generator
Function generator
 
Komdat
KomdatKomdat
Komdat
 
ppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptxppt pengukuran teknik.pptx
ppt pengukuran teknik.pptx
 
Tugas uts(1500022062)
Tugas uts(1500022062)Tugas uts(1500022062)
Tugas uts(1500022062)
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfssuser40d8e3
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (9)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
2021 - 12 - 10 PAPARAN AKHIR LEGGER JALAN.pptx
 
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdfrekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
rekayasa struktur beton prategang - 2_compressed (1).pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

Teori Sampling and Hold

  • 1. PRAKTIKUM PROSES SAMPLING AND HOLD 1. Judul: PROSES SAMPLING AND HOLD 2. Tujuan: - Dapat menggambarkan proses sampling sinyal informasi analog - Dapat menggambarkan kegunaan kapasitor hold pada rangkaian Sample and Hold 3. Teori: Proses pencacahan (sampling) dilakukan dengan mencacah sinyal analog dalam periode waktu tertentu disebut dengan priode pencacahan (Ts). Kebalikan dari periode pencacahan adalah frekuensi pencacahan (fs), yaitu fs=1/Ts. Semakin tinggi frekuensi pencacahan, atau semakin kecil periode pencacahan maka sinyal hasil cacahan akan semakin menyerupai sinyal analog asli. Sinyal hasil cacahan seringkali disebut juga istilah sinyal Pulse Amplitude Modulation (PAM). Namun, semakin tinggi frekuensi pencacahan membawa konsekuensi pada harga keseluruhan dalam proses pencacahan semakin tinggi. Sebaliknya, menggunakan frekuensi pencacahan rendah akan menurunkan harga proses pencacahan tetapi mengandung konsekuensi pada represensitasi sinyal PAM yang kurang dapat mewakili sinyal analog asli. Karena itu secara natural akan muncul pertanyaan, berapa frekuensi terendah yang dapat digunakan agar hasil pengkodean digital nantinya dapat dikembalikan ke bentuk asli dari sinyal analog? Pertanyaan ini dijawab oleh Teorema Nyquist yang berbunyi demikian: “frekuensi pencacah harus minimal dua kali frekuensi tertinggi (bukan bandwidth) yang dikandung oleh sinyal asli.” Dengan menggunakan representasi domain frekuensi tersebut kita dapat melihat frekuensi tertinggi yang dikandung oleh suatu sinyal. Oleh sebab, itu kita dapat menarik acuan umum bahwa proses pencacahan hanya dapat dilakukan apabila sinyal memiliki bandwidth terbatas (bandlimited). Apabila bandwidth dari suatu sinyal tak terbatas, maka pencacahan tidak dapat dilakukan. Dengan kata lain, akan dibutuhkan frekuensi tak terhingga untuk mencacah sinyal dengan bandwidth tak terbatas.
  • 2. Gambar 1. Pencacahan dengan berbagai frekuensi pencacah Efek dari variasi frekuensi pencacah ditunjukkan dalam Gambar 1. Gambar sebelah kanan atas adalah contoh pencacahan sinyal dengan menggunakan frekuensi pencacah sama dengan frekuensi yang disyaratkan oleh Nyquist, yaitu: fs = 2fmax Gambar bawah sebelah kiri adalah pencacahan dengan frekuensi pencacah kurang dari syarat Nyquist. Karena jumlah sinyal pencacah kurang dari syarat minimal, maka sinyal pencacah tidak akan dapat merepresentasikan sinyal analog asli. Sedangkan pada gambar terakhir terlihat bahwa frekuensi pencacah jauh di atas syarat Nyquist, karena itu sinyal pencacah dapat merepresentasikan sinyal analog asli dengan sangat baik. Proses pencacahan seperti dalam Gambar 1 disebut dengan pencacahan ideal. Pencacahan ideal tidak mungkin dicapai dalam aplikasi nyata, sebab membutuhkan peralatan yang dapat menghasilkan periode waktu setiap cacahan pendek sekali (setiap cacahan hanya berupa garis). Pencacahan natural akan menghasilkan cacahan berupa persegi panjang dengan tinggi sesuai dengan amplitudo geombang, dan lebar sesuai dengan periode cacahan. Lihat ilustrasi dalam Gambar 1.2. Namun perangkat elektronik pencacah seringkali menggunakan metode Sample and Hold daripada menggunakan pencacahan ideal atau pencacahan natural.
  • 3. Gambar 1.2. Pencacahan Natural dan metode Sampling and Hold (Forouzan, 2007) Pada Natural Sampling, Jika w(t) adalah bentuk gelombang analog bandlimited untuk B hertz sinyal PAM yang memakai natural sampling adalah : w(t) = w(t)S(t) dimana S(t) adalah sebuah gelombang persegi switching waveform. Spektrum untuk natural sampling adalah relatif lebih mudah diturunkan karena hanya memerlukan menggunakan analog switch yang ada pada CMOS hardware. Spectrum sinyal PAM dengan natural sampling adalah di dalam bentuk spektrum analog gelombang masukan. Bentuk gelombang analog asal bisa didapatkan kembali dari sinyal PAM melalui low pass filter gelombnag, analog tidak dapat kembali tanpa berdampak spektrum overlap yang disebut aliasing. Sinyal analog juga bisa didapat kembali dari sinyal PAM dengan memakai produk detector. PAM Instaneous Sampling (Flat-Top Sampling) lebih mudah dipergunakan untuk diturunkan dan dipakai dalam aplikasi yang lain. Tipe sinyal PAM dikatakan terdiri dari instantaneous sample dan sinyal Flat-Top PAM dapat diturunkan memakai tipe circuit elektronik Sample and Hold. Potongan pulsa yang lain dari potongan sinyal persegi, tetapi hasil gelombang PAM tidak dapat mencapai Flat-Top. Hanya batas pada potongan menjadi di luar, agar pulsa tidak tumpang tindih. Spektrum untuk Flat-Top dihasilkan oleh Fourier transform. Rangkaian dasar untuk proses Sampling and Hold ditunjukkan pada Gambar 2 yang terdiri dari buffer amplifier, transistor JFET, hold kapasitor, output buffer, serta sample clock (switch). Saat sampling diberikan dengan frekuensi yang memenuhi syarat Nyquist, switch dalam keadaan on. Sesaat kemudian, switch dikontrol untuk membuka (off) yang periodanya disebut hold. Pada saat perioda hold ini, sinyal dengan level tertentu yang tercuplik (sampled), dikuantisasi. Kuantisasi atau pemberian level tergantung dari jumlah pernyataan bit yang digunakan. Rumus kuantisasi adalah: 2n ; dimana n = jumlah bit. Misalnya untuk sistem 4 bit setiap sample, maka jumlah level kuantisasi adalah 24 atau 16 level. Demikian juga untuk sistem 8 bit/sample, maka level kuantisasi adalah 28 atau sebanyak 256 level. Pemberian level ini ditentukan oleh tegangan tangga seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3 beserta penjelasannya.
  • 4. Gambar 1.3. Pulsa control bagi switch Diantara beberapa spesifikasi yang dimiliki oleh sistem Sample and Hold adalah, aperture time dan aquisition time. Untuk aperture time didefinisikan sebagai maksimum waktu tunda antara saat perintah off untuk 'switch' (hold) dengan saat sesungguhnya off terjadi. Untuk waktu aperture time ditentukan nilainya sangat lebih kecil dari perioda sampling atau tap << 1/fs , dimana fs = frekuensi sampling. Sedangkan aquisition time didefinisikan sebagai waktu yang sangat singkat setelah perintah sample diberikan. Pada perioda itu, perintah hold dapat diberikan sehingga sinyal output mempunyai nilai yang sangat mendekati sekali dengan nilai input analognya pada titik sampling bersangkutan. Jadi bila diurutkan proses itu adalah sebagai berikut, sampling dilakukan pada saat switch on yang kemudian diikuti oleh perioda aquisition time. Pada perioda aquisition time ini, diberikan perintah hold yang diikuti oleh perioda aperture time. Akhir perioda aperture time yang singkat itu, terjadilah hold yang sebenarnya. Pada perioda hold ini, terjadilah proses kuantisasi. Dengan melihat Gambar 1.3, maka perioda waktu hold adalah kurang lebih sama dengan 1/fs. Dari kedua spesifikasi sistem Sampling and Hold di atas, akan jelas bahwa proses konversi sinyal analog ke digital akan mengalami error walaupun dalam batas-batas yang dapat diterima. Dapat dilihat pada Gambar 1.4 misalnya, error terjadi karena adanya perioda waktu aperture time. Demikan juga untuk perioda aquisition time seperti ditunjukkan pada Gambar 1.5. Gambar 1.4. Periode aperture-time dan akibatnya
  • 5. Gambar 1.5. Periode acquisition-time dan akibatnya Terlihat pada Gambar 1.4 dan Gambar 1.5 tersebut, bahwa akibat dari pergeseran waktu Sampling and Hold, maka level tegangan yang dihasilkan tidak mewakili level tegangan yang seharusnya tercuplik. 4. Peralatan Yang Digunakan: a. Generator sinyal informasi analog 1 buah b. Generator sample pulse 1 buah c. Oscilloscope 1 buah d. Function Generator 1 buah e. Sumber tegangan DC 4 buah f. Kapasitor 100mF dan 10nF hingga 200nF 1 buah g. Resistor 150kΩ dan 1MΩ 1 buah h. Dioda 1N914 1 buah i. Transistor JFET 2N4393 2 buah j. Op-Amp LM101AH 1 buah 5. Rangkaian: Gambar 2. Blok Diagram Sampling and Hold Buffer Amplifier Output Buffer Hold Capacitor+ PAM Output Sample pulse Sample Clock JFET Analog Input
  • 6. 6. Langkah Percobaan A. Pengamatan Natural Sampling dan Top Sampling B. Pengamatan prinsip kerja rangkaian Sample and Hold C. Pengamatan fungsi Kapasitor Hold pada rangkaian Sampling and Hold D. Pertanyaan 1) Jelaskan maksud dari natural sampling dan top sampling Jawab: Natural sampling akan menghasilkan cacahan berupa persegi panjang dengan tinggi sesuai dengan amplitudo geombang dan lebar sesuai dengan periode cacahan. Natural sampling ini membutuhkan peralatan yang dapat menghasilkan periode waktu setiap cacahan pendek sekali (setiap cacahan hanya berupa garis). Top sampling adalah salah satu proses sampling yang dapat direpresentasikan hanya dalam amplitudo tertentu yang tidak dapat diubah sehubungan dengan sinyal analog. Bentuk sampel akan terlambat sehingga jika ada kebisingan dapat dihilangkan dengan mudah sehingga sinyal ditransmisikan tanpa kebisingan. 2) Jelaskan pengertian dari proses sampling and hold Jawab: Sampling adalah proses mencacah sinyal analog menjadi potongan-potongan sinyal dengan amplitudo sesuai sinyal asli. Hold adalah kondisi ketika ditahan, terjadilah proses kuantisasi. Artinya, setelah didapatkan sinyal hasil sampling, sinyal tersebut selanjutnya dikuantisasi ke bilangan integer terdekat. Tujuan dari proses Sampling and Hold adalah untuk mencuplik secara berkala sinyal informasi analog dan mengkonversinya menjadi deretan pulsa-pulsa PAM dengan amplitudo konstan. 3) Jelaskan fungsi dari kapasitor hold pada rangkaian sampling and hold Jawab: Kapasitor memiliki manfaat mengisi-menyimpan (charge-storing ability). Bila di depan buffer amplifier terdapat saklar kemudian saklar tersebut ditutup, dengan cepat berubah ke level tegangan input. Jika sekarang saklar dibuka, Op-Amp tegangan pengikut mengijinkan tegangan kapasitor diambil pada output tanpa mengubah muatan kapasitor. Tegangan kapasitor dikosongkan ketika akan mengambil sample pertama. 4) Jelaskan aplikasi dari rangkaian sampling and hold Jawab: Dalam sistem kontrol digital terdapat konverter A/D yang berfungsi mengubah sinyal kontinyu menjadi sinyal diskrit. Proses sampling terjadi pada blok A/D dimana sinyal error analog diubah ke sinyal digital untuk kemudian diproses oleh komputer. 5) Berikan kesimpulan dari semua hasil yang diperoleh pada percobaan ini