SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Download to read offline
| 135Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Kegiatan Belajar (KB)
PEMBELAJARAN PENGETAHUAN
DAN ESTETIKA SENI RUPA
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
etelah Anda mempelajari Kegiatan Belajar 3 tentang Bentuk, Tema
dan Nilai Estetik/Seni dalam Seni Rupa selanjutnya pada Kegiatan
Belajar 4 Anda akan mempelajari Pembelajaran Pengetahuan dan
Estetika Seni Rupa berdasarkan kajian ilmu pendidikan seni dan teori filsafat seni
agar pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran seni rupa yang disampaikan
mudah dipahami. Pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari dalam Kegiatan
Belajar 4 ditampilkan dalam bagan peta konsep di bawah ini. Pembelajaran
Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa secara khusus akan membahas tentang model
Pembelajaran Aktif yang diimplementasikan untuk mengajarkan Pengetahuan dan
Estetika Seni Rupa.
2. Relevansi
Pada pembahasan Kegiatan Belajar 4 akan diuraikan materi tentang
Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa keberhasilan suatu pembelajaran akan terwujud secara
optimal bila keseluruhan pembelajaran berorientasi pada peserta didik.
Keberhasilan pencapaian kompetensi belajar akan sangat bergantung kepada
beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana
cara seorang guru melaksanakan pembelajaran. Implementasi pendekatan active
learning dalam pembelajaran seni rupa terbukti mampu menjadikan peserta didik
terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang bersifat kontekstual. Sehingga
tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran menjadi lebih optimal.
Selain itu pembelajaran aktif juga memberikan kesempatan peserta didik untuk
terlibat dan mengekspresikan segala potensi yang dimilikinya.
S
136 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Pada hakikatnya mata pelajaran Seni Budaya (seni rupa) di pendidikan
menengah sangat kontekstual, karenanya para pendidik harus memiliki wawasan
“memanfaatkan lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan, apresiasi dan
kreasi seni”. Peran dari pendidikan seni demikian luas spektrumnya. Secara
khusus Kegiatan Belajar 4 akan membahas cara mengajarkan dan
mengembangkan kompetensi pengetahuan. Menurut pakar pendidikan seni Brent
G. Wilson, kompetensi pengetahuan, meliputi pengetahuan tentang terminologi,
fakta, trends dan tata urutan/kronologi, simbol dan makna, klasifikasi dan
kategori, dan metodologi.
Pendekatan active learning berbasis keilmuan atau saintifik yang lebih
berorientasi pada peserta didik akan merubah aktivitas belajar pengetahuan seni
rupa yang umumnya bersifat pasif satu arah dari guru ke peserta didik kini
menjadi aktivitas belajar aktif yang memberi pengalaman belajar aktif yang
variatif dan menyenangkan. Beberapa metode yang akan digunakan dalam
mengaktifkan belajar peserta didik antara lain :1) metode pembelajaran discovery
learning, inquiry learning dan model berbasis masalah. Ketiga model
pembelajaran ini sesuai dengan tuntutan belajar saat ini yang melatih peserta didik
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penggunaan metode ini
diharapkan akan mendorong peserta didik mengambil peran aktif sejak awal
sehingga pada akhirnya mampu mengembangkan kompetensi 4 C sesuai tuntutan
kompetensi pembelajaran Abad-21 yaitu: Creative Thingking, Creativity,
Communication and Colaboration.
4. Petunjuk Belajar
Kegiatan Belajar 4 dari empat kegiatan belajar yang terdapat pada Modul 1
ini merupakan pengetahuan dasar kesenirupaan yang wajib Anda kuasai dalam
pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Rupa dalam rangka memenuhi
persyaratan akademik pada Program Pendidikan Profesi Guru. Modul ini
menyajikan materi Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika dalam Seni Rupa yang
perlu Anda pelajari selama Program PPG. Walaupun ketiga aktivitas
| 137Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
pembelajaran seni rupa ini diselenggarakan secara terpisah akan tetapi ketiganya
terintegrasi menjadi satu kesatuan capaian pembelajaran seni rupa.
Lingkup materi yang akan dibahas dapat Anda pelajari dari peta konsep di
atas. Fokus pembelajaran diarahkan pada implementasi pendekatan belajar aktif
pada mata pelajaran seni rupa, oleh karenanya Anda diharapkan bersikap pro aktif
dalam mempelajari dan menyelesaikan keseluruhan tugas yang diberikan. Di akhir
proses pembelajaran ini Anda sebagai guru akan merasakan kebermaknaan
pembelajaran ini sesuai dengan tugas Anda di sekolah dan peserta didik dapat lebih
aktif dan optimal mengembangkan potensi dirinya.
4. Peta Kompetensi Pembelajaran
Gambar 4.1. Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa
B. INTI
1. Capaian Pembelajaran
Menguasai pendekatan, model dan metode pembelajaran pengetahuan dan
estetika dalam seni rupa.
2. Pokok-Pokok Materi
a. Konsep pendekatan, model dan metode pembelajaran seni rupa.
EstetikaPembelajaran
KARYA SENI RUPA
1. Pendekatan
Pembelajaran Aktif
2. Model Pembelajaran
Aktif
3. Ragam Metode
Pembelajaran Aktif
1. Ragam Hias Fauna
2. Sablon pada Kaos
3. Poster Pelestarian
Hewan Endemik
Tinjauan Estetis
Ideoplastis dan Fisioplastis
pada Karya Seni Rupa
Pengetahuan
138 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
b. Implementasi pendekatan, model dan metode pembelajaran pengetahuan
seni rupa.
c. Implementasi pendekatan, model dan metode pembelajaran nilai estetika
seni rupa.
3. Uraian Materi
Sebagaimana dijelaskan di atas konten Modul 1 terdiri dari empat (4)
kegiatan belajar yang mendukung pemahaman segi konseptual seni rupa, khususnya
implementasi pendekatan, model dan metode pembelajaran, berikut ini uraian
materi Kegiatan Belajar 4. Setelah Anda mempelajari segi konseptual dalam Seni
Rupa pada KB 1, KB 2 dan KB 3, maka pada KB 4 pembahasan uraian materinya
terdiri atas 3 materi, yaitu:
A. Segi konseptual terkait pendekatan, model dan metode pembelajaran.
B. Implementasi pembelajaran pengetahuan dalam seni rupa.
C. Implementasi pembelajaran estetika dalam seni rupa
Berikut diuraikan segi konseptual secara umum dan contoh implementasi
pendekatan, model dan metode pembelajaran dalam mata pelajaran seni budaya
khususnya seni rupa.
a. Konseptual Terkait Pendekatan, Model dan Metode
Permasalahan terkait dengan pendekatan, dan model pembelajaran sering
muncul di kalangan guru. Guru-guru telah mengenal tetapi belum tentu semuanya
memahami model-model berikut metode pembelajarannya. Ada kalanya guru
mengenal model pembelajaran tertentu kemudian menuangkannya ke dalam
rencana pembelajaran, namun ketika diimplementasikan ternyata belum berhasil
karena metodenya tidak sesuai. Akhirnya, apa yang telah direncanakan hanya
sebatas tulisan saja. Fakta ini mengindikasikan bahwa guru masih mengalami
kesulitan dalam memahami dan mengimplementasikan pendekatan, model-model
dan metode-metode pembelajaran ke dalam pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diampu, KI dan KD atau materi pelajaran,
karakteristik dan gaya belajar peserta didik.
| 139Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Pengembangan pendekatan, model dan metode pembelajaran merupakan
suatu rangkaian kegiatan dalam merancang pembelajaran sebagai bentuk
pertanggung-jawaban guru kepada peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk merealisasikannya guru perlu memahami prinsip-prinsip pedagogik salah
satunya memahami model-model pembelajaran. Guru dalam melaksanakan
pembelajaran dapat menggunakan berbagai pendekatan, antara lain berbasis
keilmuan/saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menekankan
pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui
kegiatan yang memberikan pengalaman belajar yang bervariasi, mengembangkan
sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang,
dan memotivasi dengan beberapa kegiatan.
1. Hakikat Pembelajaran dan Pendekatan
Sebelum Anda mempelajari implementasi pembelajaran pengetahuan dan
estetika seni rupa, sekilas akan dijelaskan kembali segi konseptualnya agar Anda
memahami teorinya secara benar sesuai dokumen yang diterbitkan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan bahwa
pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sedangkan pada permendikbud nomor 22 Tahun 2016 pembelajaran merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan dua Permendikbud tersebut, maka
pembelajaran dapat diartikan sebagai proses terjadinya interaksi peserta didik
dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan sumber
belajar untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Definisi tersebut tentunya
sejalan dengan definisi pembelajaran menurut UUSPN No.20 Tahun 2003 Bab1
Pasal 1 ayat 20, yaitu: “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkunganbelajar”
Pembelajaran yang diharapkan dalam Kurikulum 2013 adalah pembelajaran
yang memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Anda sebagai guru dalam
140 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan berbagai pendekatan, antara lain
berbasis keilmuan/saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang
menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi
pembelajaran melalui kegiatan yang memberikan pengalaman belajar yang
bervariasi, mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis
aktivitas ilmiah, menantang, dan memotivasi dengan beberapa kegiatan yang
memberi pengalaman belajar yang variatif.
Anda dapat menerapkan berbagai model pembelajaran dengan pendekatan
berbasis keilmuan dalam rangka mengembangkan tiga ranah kompetensi yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Menurut Arends (1997) tidak
ada satupun model pembelajaran yang paling baik di antara yang lainnya. Masing-
masing model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Model
pembelajaran tertentu tidak menutup kemungkinan akan menjadi sempurna dan
sesuai dengan tujuan belajar manakala dilengkapi dengan model pembelajaran lain.
Praktek ini mendorong tumbuhnya inovasi pembelajaran yang berdampak kepada
situasi pembelajaran aktif (active learning) berbasis keilmuan/saintifik..
Selain pendekatan berbasis keilmuan, ada beberapa pendekatan lain yang
dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, di antaranya (1) pendekatan
berbasis genre/teks (Genre Based Approach), (2) pendekatan Contexstual Teaching
and Learning (CTL), dan (3) pendekatan pendidikan matematika realistik (Realistic
Mathematic Education/RME). Namun dalam KB 4 pendekatan ini tidak diuraikan
semua pendekatan. Sebagaimana telah dijelaskan diawal KB 4 bahwa uraian materi
akan difokuskan pada pendekatan belajar aktif atau active learning yang berbasis
keilmuan Jika Anda ingin mengetahui lebih mendalam silahkan dipelajari dari
referensi online atau dokumen Permendikbud No. 103 Tahun 2014.
Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 juga dijelaskan bahwa
lingkungan belajar yang diharapkan adalah berbasis aktivitas berdasarkan
karakteristik (1) interaktif dan inspiratif; (2) menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; (3) kontekstual dan kolaboratif;
(4) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
| 141Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
peserta didik; dan (5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2. Pengertian dan Tujuan Pengembangan Model Pembelajaran
Pengertian model pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 103
Tahun 2014 tentang Pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya.
Sedangkan pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang yang digunakan
seorang guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Cara
pandang tersebut perlu direalisasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan
model atau metode pembelajaran tertentu.
Model pembelajaran dikembangkan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembelajaran berkaitan dengan pencapaian dan pengembangan kompetensi peserta
didik yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sesuai
dengan karakteristik pembelajaran yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor
103 Tahun 2014 dan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, maka sebuah model
pembelajaran yang dikembangkan memiliki tujuan antara lain berikut.
1) Mendorong peserta didik untuk interaktif dalam pembelajarannya, baik dengan
gurunya, antar sesamanya, maupun antar dirinya dengan sumber belajar.
2) Memberikan inspirasi kepada peserta didik untuk lebih meningkatkan
kreativitas dan keinginan tahuannya terhadap pemahaman suatu konsep dan
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun
dalam kegiatan lain, dan dapat meningkatkan sifat percaya diri.
4) Memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan kolaboratif.
5) Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
peserta didik.
6) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat,
minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis.
142 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
7) Memadukan antara pemahaman materi ajar (content knowledge) dan
pemahaman cara mendidik (pedagogical knowledge) yang berbaur menjadi satu
yang perlu dimiliki oleh seorang guru. Ini yang disebut dengan konsep
Pedagogical Content Knowledge. Konsep ini dapat mewujudkan pembelajaran
yang efektif untuk menjelaskan materi tertentu, serta pemahaman tentang apa
yang membuat materi tertentu lebih mudah dipelajari
Setelah Anda memahami tujuan digunakannya suatu model pembelajaran
diharapkan Anda dapat memilih model pembelajaran yang tepat sehingga
pembelajaran berlangsung lebih baik dan efektif. Pembelajaran yang disajikan
diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan
sistematis sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan, serta memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Untuk
lebih memahami HOTS, berikut ini dijelaskan konsep dan aplikasinya dalam model
pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa.
3. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) dalam Model Pembelajaran
Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Anderson,
dkk (2001), ada kemampuan berpikir yang lebih tinggi yang harus dikuasai oleh
peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Oleh sebab itu, guru dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki
kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta
pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari pasangan KD pada
KI 3 dan KD pada KI4 melalui pengembangan dan penggunaan model
pembelajaran yangs sesuai. Karakteristik pembelajaran yang mendorong
kemampuan berpikir HOTS, antara lain sebagai berikut.
1) Mengundang peran aktif peserta didik.
2) Mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik lebih tinggi.
3) Mendorong kreatifitas peserta didik memecahkan masalah dan menemukan
solusi.
4) Terbuka peluang bagi peserta didik menggunakan teknik, media, dan peralatan
yang beragam.
| 143Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
5) Peserta didik menggunakan pengetahuan, emosi, keterampilan, dan ekspresi
lainnya dari sudut pandang beragam.
6) Pengetahuan yang dikembangkan pada dimensi konseptual dan procedural yang
mendorong
tumbuhnya keterampilan metakognitif.
7) Didesain dalam kondisi nyata/hampir nyata, situasi baru yang terduga, hingga
situasi baru yang tak terduga.
4. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
Salah satu framework yang banyak mendapatkan perhatian akhir-akhir ini
adalah Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) untuk mulai
diujicobakan dalam implementasi kurikulum dan proses pembelajaran. TPACK
dianggap sebagai kerangka kerja yang dapat memberikan arah baru bagi guru
dalam proses pembelajaran dengan memadukan penguasan teknologi, pedagogi,
penguasaan materi, metode pengajarannya dalam memecahkan masalah di kelas.
Secara konseptual, ada tujuh variabel yang mempengaruhi TPACK (Shulman,
1986; Mishra & Koehler, 2006; Cox & Graham, 2009), yaitu:
a. Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan untuk proses
pembelajaran;
b. Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan proses
pembelajaran peserta didik;
c. Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti
pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam, Seni, dll.;
d. Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti misalnya:
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari pergerakan
kerak bumi;
e. Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh
orang lain (Shulman, 1986, hal. 9);
144 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
f. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti
menggunakan diskusi asynchronous seperti forum untuk mendukung konstruksi
sosial pengetahuan; dan
g. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari konten
tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi sehingga diketahui
hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Secara skematik keterkaitan hubungan unsur-unsur TPACK di atas
divisualisasikan pada Gambar 1.
Gambar 4.2. Kerangka kerja TPACK dan komponen pengetahuannya
Sumber: Koehler & Mishra (2009)
4. Model-model Pembelajaran
Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor
103 Tahun 2014 dan Permendibud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model
pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan kreativitas, menginspirasi,
menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada peserta didik, otentik, kontekstual,
dan bermakna bagi kehidupan peserta didik sehari-hari, antara lain:
| 145Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Model Penyingkapan (Discovery learning), (2) Model Penemuan (Inquiry
learning), (3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning),
(4) Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), dan model
pembelajaran lain yang telah lama dikenal dan digunakan oleh guru seperti Jigsaw,
TPS (Think Pair Share), GI (Group Investigation), NHT (Number Head Together),
Picture and Pigture, TSTS (Two Stay and Two Stray), dan lain-lain yang bukan
berbasis ceramah atau hafalan. Namun pembahasan KB 4 tidak menguraikan
seluruh model-model pembalajaran tetapi memfokuskan pada Model Problem
Based Learning (PBL) Selanjutnya akan diuraikan contoh implementasi Model
PBL dalam pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa.
a. Beberapa Definisi tentang Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa/mahasiswa
berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa
(Sukmadinata, 2004). Pendapat senada dikemukakan Soekamto dan Winataputra
(1997) bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasi-kan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pemandu bagi
para perancang desain pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dua pandang tersebut diperkuat Kuswana
(2005) yang mendefinisikan model pembelajaran sebagai suatu rencana atau pola
yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan
memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting
lainnya.
Menurut Chauchan (Sukmadinata, 2003: 243), suatu model pembelajaran
dapat memberikan beberapa manfaat: Pertama, memberikan pedoman bagi guru
dan siswa bagaimana proses mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, membantu
dalam pengembangan kurikulum bagi kelas dan mata pelajaran lain. Ketiga,
146 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
membantu dalam memilih media dan sumber. Keempat, membantu meningkatkan
efektivitas pembelajaran.
Pemilihan sebuah model mengajar harus sesuaikan dengan potensi
mahasiswa, daya dukung, lingkungan yang ada, keterampilan pengajar, dan
pandangan hidup yang akan dihasilkan dari proses kerjasama dilakukan antara
pengajar dan peserta didik.
b. Komponen-komponen model menutur Joice dan Weil
Sebuah model pembelajaran akan berjalan dengan baik bila didukung oleh
komponen-komponen model pembelajaran yang diterapkan. Menurut Joyce dan
Weil (2000), setiap model pembelajaran memiliki komponen sebagai berikut:
Sintakmatik, sistem sosial, prinsip rekasi, daya dukung, serta dampak instruksional
dan dampak pengiring.
Sintakmatik merupakan tahapan implementasi model pembelajaran. Sistem
social menggambarkan situasi dan norma-norma yang dipakai dalam
mengimplementasikan model pembelajaran, pada bagian ini tergambar pola
interaksi antara pendidik dan peserta didik. Daya dukung berupa bahan-bahan, alat-
alat yang dibutuhkan dalam model pembelajaran. Dampak pembelajaran
(instructional effect) berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan, dampak pengiring atau penyerta (nurturant effect) merupakan luaran
dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam membentuk pengalaman tanpa
arahan dari pendidik secara langsung.
c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL)
Model pembelajaran ini bertujuan mendorong peserta didik untuk belajar
melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau
permasalahan yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan
dipelajarinya. Permasalahan yang diajukan pada model PBL, bukanlah
permasalahan “biasa” atau bukan sekedar “latihan” yang diberikan setelah conoth-
contoh soal disajikan oleh guru. Permasalahan dalam PBL menuntut penjelasan atas
sebuah fenomena. Fokusnya adalah bagaimana peserta didik mengidentifikasi isu
| 147Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
pembelajaran dan selanjutnya mencarikan alternatif-alternatif penyelesaian. Pada
pembelajaran ini melatih peserta didik terampil menyelesaikan masalah. Oleh
karenanya pembelajarannya selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan
kontekstual.
b. Implementasi Pembelajaran Pengetahuan dalam Seni Rupa
Implementasi pendekatan dengan model pembelajaran harus dikembangkan
menjadi pengalaman-pengalaman belajar. Kegiatan pembelajaran tersebut bukan
rangkaian kegiatan yang semuanya harus dilaksanakan setiap pertemuan. Guru
dapat memfokuskan kegiatan mana yang akan dibelajarkan, sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik. Penerapan pembelajaran dengan
pendekatan keilmuan tersebut harus selalu dikontekstualisasikan dengan
kompetensi, muatan, dan konteks pembelajaran, sehingga menghasilkan model-
model pembelajaran yang lebih kaya dan bervariasi (customized models). Model
pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014
dan Permendibud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model pembelajaran yang
menonjolkan aktivitas dan kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan
berprakarsa, berpusat pada peserta didik, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi
kehidupan peserta didik sehari-hari. Adapun metode yang akan digunakan
selanjutnya dipilih sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, pendekatan, materi,
dan model pembelajarannya. Berikut ini contoh implementasinya dalam mata
pelajaran seni budaya, khususnya pembelajaran pengetahuan seni rupa.
1. Perencanaan Pembelajaran Pengetahuan Seni Rupa
Secara khusus Kegiatan Belajar 4 pada Modul 1 ini membahas cara
mengajarkan dan mengembangkan kompetensi pengetahuan dengan pendekatan
active learning dan model pembelajaran berbasis masalah, discovery learning dan
inquiry learning. Menurut pakar pendidikan seni Brent G. Wilson, kompetensi
pengetahuan, meliputi pengetahuan tentang terminologi, fakta, trends dan tata
urutan/kronologi, simbol dan makna, klasifikasi dan kategori, dan metodologi.
Adapun materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran pengetahuan ini adalah
148 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
“Pengetahuan tentang Perancangan dan Produksi Karya Seni Rupa”, yang
pembelajarannya dilakukan dengan pendekatan pembelajaran aktif berbasis
keilmuan.
Sebelum memulai pembelajaran pengetahuan seni rupa berikut ini secara
singkat akan diuraikan segi konseptual dalam pembelajaran aktif agar Anda lebih
mudah membuat perencanaan pembelajarannya. Adapun uraian materi
Pembelajaran Aktif dipaparkan merujuk pada dokumen yang diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan SMA tahun 2017.
a. Pengertian Pembelajaran Aktif
Istilah pembelajaran aktif diperkenalkan oleh seorang sarjana Inggris yaitu
R. W. Revans (1907-2003). Pembelajaran aktif menurut Bonwell (1991)
merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik berpartisipasi dalam
proses pembelajara, di mana peserta didik melakukan suatu kegiatan sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan guru.
Selanjutnya, Weltman (2012) menyatakan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu
proses belajar di mana peserta didik secara aktif atau berdasarkan pengalaman
belajarnya terlibat aktif dalam proses belajar. Pembelajaran aktif ini berfokus pada
tanggung jawab belajar peserta didik.
Michel Prince (2004) mendefinisikan pembelajaran aktif sebagai proses
belajar yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
aktif menuntut peserta didik melakukan kegiatan belajar bermakna dan berfikir
tentang apa yang mereka lakukan. Definisi ini dapat mencakup kegiatan, seperti
pekerjaan rumah, kegiatan di kelas, maupun kegiatan di masyarakat. Inti
pembelajaran aktif adalah aktivitas peserta didik dan keterlibatannya dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran aktif merujuk pembelajaran kolaboratif di mana
peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran aktif ditekankan bahwa untuk belajar peserta
didik harus melakukan lebih dari sekadar mendengarkan. Peserta didik harus
membaca, menulis, mendiskusikan, atau terlibat dalam memecahkan masalah.
Kegiatan belajar ini terkait dengan hasil belajar yang ingin dicapai mencakup tiga
| 149Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
dimensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk mencapainya peserta
didik harus terlibat dalam kegiatan pembelajaran berfikir tingkat tinggi. Dengan
demikian pembelajaran aktif ada kaitannya kemampuan berfikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skills/HOTS).
Pembelajaran aktif juga merupakan proses pembelajaran yang memberikan
ruang yang cukup bagi aktivitas peserta didik untuk mengakses berbagai informasi
dari berbagai sumber. Keaktifan peserta didik tidak hanya sekedar keaktifan fisik
tapi juga keaktifan mental. Pembelajaran aktif sebagai suatu pendekatan dalam
pembelajaran bermuara pada belajar mandiri. Kemandirian belajar ini merupakan
metakognitif. Metakognitif mengarah kepada kemampuan mengasses kognitif dan
kemampuan mengelola perkembangan kognitifnya sendiri/self-regulated learning.
Peserta didik yang memiliki metakognitif akan mampu menyelesaikan tugas
belajarnya dengan baik, mereka mampu merencanakan pembelajaran, mengatur
diri, mengontrol diri, dan mengevaluasi pembelajarannya. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran yang dirancang harus mampu melibatkan peserta didik secara aktif.
Peserta didik dan guru dalam belajar aktif memiliki peran yang sama untuk
menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna.
Dalam dokumen Pembinaan SMA tahun 2017 dijelaskan bahwa ada
beragam strategi pendekatan "Pembelajaran aktif" seperti belajar melalui bermain,
belajar berbasis teknologi, pembelajaran berbasis aktivitas belajar, pembelajaran
kerja kelompok, pembelajaran proyek, dan lain-lain. Pembelajaran aktif
membutuhkan lebih dari sekadar mendengarkan tetapi membutuhkan partisipasi
aktif dari setiap peserta didik. Peserta didik harus melakukan berbagai aktivitas
belajar sekaligus berfikir tentang bagaimana mencapai tujuan belajarnya. Hal ini
merupakan metakognitif. Dengan demikian pembelajaran aktif dapat
menumbuhkan metakognitif peserta didik.
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif
Barnes (1989) menekankan prinsip-prinsip pembelajaran aktif, sebagai
berikut.
1) Purposive: relevan antara tugas dan tujuan pembelajaran.
150 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
2) Reflective: refleksi peserta didik tentang makna dari apa yang dipelajari.
3) Negotiated: tujuan dan metode pembelajaran disepakati antara peserta didik dan
guru.
4) Critical: peserta didik menghargai cara-cara yang berbeda untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
5) Complex: peserta didik membandingkan tugas dengan kompleksitas yang ada
dalam kehidupannya.
6) Situation-driven: kebutuhan terhadap situasi dipertimbangkan dalam rangka
membangun tugas-tugas belajar.
7) Engaged: tantangan nyata tercermin dalam kegiatan yang dilakukan peserta
didik dalam belajar.
Pembelajaran aktif membutuhkan lingkungan belajar yang tepat melalui
penerapan strategi pembelajaran yang tepat karena akan menghasilkan perolehan
hasil belajar yang tepat pula. Ada beberapa pertimbangan dalam merancang proses
pembelajaran aktif, antara lain pembelajaran yang dirancang sebagai berikut.
1) Sejalan dengan strategi filsafat konstruktivisme dan dari filsafat tradisional.
2) Memperkenalkan penelitian berbasis belajar melalui penyelidikan dan berisi
konten ilmiah yang otentik.
3) Mendorong keterampilan kepemimpinan dan mendorong peserta didik dalam
pengembangan diri.
4) Mendorong pembelajaran kolaboratif untuk membangun komunitas belajar.
5) Mampu menumbuhkan lingkungan yang dinamis melalui pembelajaran
interdisipliner (antarmata pelajaran) dan menghasilkan kegiatan dengan
pengalaman belajar yang lebih baik.
6) Mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya dengan pengalaman baru yang
bermanfaat bagi peserta didik.
7) Mampu meningatkan kinerja pembelajaran peserta didik yang dipelajari di kelas
maupun di luar kelas.
c. Karakteristik Pembelajaran Aktif
| 151Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Karakteristik pembelajaran pada Kurikulum 2013 sebagaimana diatur dalam
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tetang Standar Proses, guru harus merancang
proses pembelajaran sejalan dengan pembelajaran aktif dengan karakteristik
berikut.
1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik berperan lebih aktif
dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri untuk menumbuhkan
semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inspirasi, inovasi dan
kemandirian.
2) Guru berperan membimbing peserta didik memperoleh beragam pengalaman
belajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar memberikan peluang bagi
peserta didik agar dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui
usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat
mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu.
3) Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar
akademis namun juga untuk pencapaian kompetensi secara utuh dan seimbang.
4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas peserta didik
dan memperhatikan kemajuan peserta didik untuk menguasai kompetensi.
5) Penilaian proses pembelajaran dilakukan untuk mengukur ketercapaian
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
6) Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi namun
mengutamakan keterlibatan peserta didik secara aktif baik fisik maupun mental.
7) Suasana atau kondisi pembelajaran mendukung untuk mengembangkan
keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan peserta didik.
8) Peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan
terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran melalui aktivitas : mengamati,
bertanya, diskusi, debat, membaca, membuat ringkasan, kerja kelompok,
mencari informasi, observasi, melakukan penelitian, bermain peran, studi kasus,
melakukan penyingkapan informasi yang belum mengemuka, menganalisis
data, presentasi, membuat proyek untuk menghasilkan karya kontekstual,
menyelesaikan permasalahan kontekstual dalam pembelajaran, dan sebagainya.
152 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
9) Mencermati deskripsi pengertian, tujuan, prinsip dan karakteristik pembelajaran
aktif tersebut di atas maka model pembelajaran yang cocok dengan pendekatan
tersebut adalah sebagai berikut:
2. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
dalam Pembelajaran Pengetahuan Seni Rupa
Sebagaimana dijelaskan pada uraian sebelumnya, Kegiatan Belajar 4 pada
Modul 1 ini memfokuskan pembahasan pada pembelajaran pengetahuan seni rupa
dengan topik “Perancangan Karya Seni dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia”.
Alur kegiatan pembelajaran pengetahuan seni rupa dengan model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBL) sebagai berikut.
a. Mengorientasi peserta didik pada masalah: tahap ini untuk memfokuskan
peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
Identifikasi masalah: Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin
modern disegala aspek kehidupan masyarakat Indonesia, banyak generasi muda
yang kurang memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya tradisi Indonesia.
Padahal jumlah suku bangsa lndonesia terbanyak di Asia Tenggara. Artinya,
lndonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang sangat kaya yang
merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi dalam berkarya
seni dan kriya Indonesia.
Gambar 4.3. Peta Suku Bangsa di Indonesia
Sumber: Museum Nasional Indonesio, Jakarta
(digambar ulang oleh: Gunawan Kartapranota)
| 153Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya non-benda dan
artefak/objek budaya. Budaya non-benda di antaranya pantun, cerita rakyat,
tarian, dan upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian
daerah, wadah, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk
budaya tradisional non-benda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan
menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi.
Setiap daerah dapat mengembangkan karya seni dan kiya khas daerah yang
mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing. Kekayaan
budaya tradisi lndonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi
sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Permasalahannya adalah bagaimana
memilih sumber inspirasi dari budaya Indonesia yang demikian kaya sebagai
tema/topik pembelajaran. Mempelajari kebudayaan Indonesia yang kaya
ragamnya, baik yang bersifat benda dan non-benda maka tema atau topik
pengetahuan seni rupa yang dibahas yaitu: “Perancangan Karya Seni dengan
Inspirasi Ragam Hias Indonesia” dengan langkah pembelajaran selanjutnya
adalah mengorganisasikan pembelajaran.
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran: Pengorganisasian pembelajaran
merupakan salah satu kegiatan dimana peserta didik menyampaikan berbagai
pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah yang dikaji. Untuk mempermudah
mekanisme kegiatan pembelajaran dilakukan langkah-langkah berikut:
1) Peserta didik membuat kelompok dengan teman sekelas, terdiri atas 4-5
orang dengan pengaturan tempat duduk melingkar atau berbentuk setengah
lingkaran. Pada tahap ini peserta didik belajar mencari informasi tentang
ragam hias dari berbagai sumber dengan metode diskusi kelompok.
2) Peserta didik melakukan pemetaan ragam hias Indonesia berdasarkan
wilayah atau pulau-pulau besar di Indonesia, misalnya: P. Jawa, P. Sumatra.
P. Kalimantan, dan seterusnya.
a) Awal proses pembelajaran pengetahuan seni rupa dilakukan secara
mandiri sesuai pembagian tugas dalam kelompok. Beberapa kelompok
bertugas melakukan pemetaan ragam hias di pulau-pulau besar mewakili
wilayah Barat, Tengah dan Timur Indonesia. Lalu peserta didik diberi
154 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
tugas mengidentifikasi dan menginventaris ragam hias di daerah tertentu
menggunakan Lembar Kerja 1 berikut ini:
LK Tugas 1
Identifikasi Ragam Hias Indonesia
Nama Peserta Didik: …………….
Nama Pulau/Daerah : Sumatera
No Ragam Hias
Nama
Motif
Penjelasan
1.
Sumber: https://cantik.tempo.co
Pintu
Aceh
Motif ini melambangkan
sikap masyarakat Aceh yang
mudah menerima perbedaan.
2.
Sumber:
https://solup.blogspot.com
Gorga Gorga dapat disebut sebagai
corak atau motif yang tidak
hanya dipahat/diukir tetapi
juga dilukis, dan pada
umumnya Gorga Batak hanya
menggunakan cat tiga
warna: merah, hitam,
dan putih.
3.
Sumber:
http://ragammotifmelayuriau.blogspot.com
Pucuk
Rebung
Motif ini melambangkan sebagai
sesuatu kekuatan yang muncul
dari dalam.Walaupun motif
pucuk rebung tersebut berbeda-
beda tetapi mempunyai
pengertian yang kurang lebih
sama yaitu segala sesuatu
berasal dari tunasnya (dari
kekuatan di dalamnya).
4 Siger
Lampung
Batik motif ini sangat
mencerminkan ciri khas
lampung yaitu siger. Motif siger
melambangkan kejayaan dan
kekayaan karena bentuk
mahkotanya, melainkan juga
mengangkat nilai feminism
| 155Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
No Ragam Hias
Nama
Motif
Penjelasan
Sumber:
https://infobatik.id/410-2/
yang menyatakan bahwa laki-
laki adalah pemimpin dalam
rumah tangga, dan perempuan
sebagai manajer yang mengatur
segala sesuatunya dalam rumah
tangga.
5
Sumber:
https://infobatik.id/410-2/
Siger
Lampung
Batik motif ini sangat
mencerminkan ciri khas
lampung yaitu siger. Motif siger
melambangkan kejayaan dan
kekayaan karena bentuk
mahkotanya, melainkan juga
mengangkat nilai feminism
yang menyatakan bahwa laki-
laki adalah pemimpin dalam
rumah tangga, dan perempuan
sebagai manajer yang mengatur
segala sesuatunya dalam rumah
tangga.
6
Sumber:
https://infobatik.id/410-2/
Tumpuk
Manggis
Tumpuk Manggis memiliki arti
tersendiri yaitu; melukiskan
penampang buah manggis yang
terbelah pada bagian tengahnya,
menampakkan kulit luar, daging
kulit, dan isi buah secara
keseluruhan. Ilustrasi ini
bermakna kebaikan budi pekerti,
kehalusan akhlak, dan kebaikan
hati tak dapat dilihat dari kulit
luarnya saja.
b) Setelah terkumpul beragam ragam hias Indonesia lalu peserta didik merangkum
hasil kerja mereka menggunakan Lembar Kerja 2. Pemetaan Ragam Hias
Indonesia. Berikut contoh Lembar Kerjanya:
156 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
LK Tugas 2
Pemetaan Ragam Budaya Indonesia
Nama Kelompok : ……………………….
Lokasi Ragam Hias Judul Penjelasan
1. Jawa
Barat
Sumber:
https://ardikar.wordpress.com
Anggrek Ragam flora dengan lengkung
dan gari-garis yang
meruncing (riritan), latar putih
dan warna gelap dan banyak
titik yang dibuat dengan
teknik cocolan jarum, serta
bentuk isen-isen (sawut) yang
pendek dan kaku.
2. Cirebon
Sumber:
http://www.jdlines.com
Megamendung Motif ini melambangkan
awan pembawa hujan sebagai
lambang kesuburan dan
pemberi kehidupan.
3. Solo
Sumber:
beberapa-macam-motif-batik-
jawa-tengah
Sidohulur Wilayah Solo ini membuat
batik dengan memiliki banyak
simbol dan juga makna yang
berasal dari kebudayaan
Hindu. Penggunaan simbol ini
juga banyak mendapatkan
pengaruh dari keraton Solo
yang masih kuat pengaruhnya
dalam masyarakat.
4.Yogyakarta
Sumber:
beberapa-macam-motif-batik-
jawa-tengah
Gurda Pemaknaan kata gurda berasal
dari kata garuda, yaitu nama
sejenis burung besar yang
menurut pandangan hidup
orang Jawa khususnya
Yogyakarta mempunyai
kedudukan yang sangat
penting. Menurut orang
Yogyakarta burung ini
dianggap sebagai binatang
yang suci.
| 157Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Lokasi Ragam Hias Judul Penjelasan
5.Jawa
Tengah
Sumber:
beberapa-macam-motif-batik-
jawa-tengah
Bango Tulak Bango-tulak diambil dari
nama seekor burung yang
mempunyai warna hitam dan
putih yaitu tulak. Warna
hitam diartikan sebagai
lambang kekal (Jawa:
langgeng), sedang warna
putih sebagai lambang hidup
(sinar kehidupan), dengan
demikian hitam-putih
melambangkan hidup kekal.
6.Surabaya
Sumber:
https://yulianti.wordpress.com
Ayam Jago
Batik ini terinspirasi oleh
cerita Sawunggaling yang
selalu membawa ayam jago
dan selalu menang bila
bertanding
7. Madura
Sumber:
https://yulianti.wordpress.com
Setorajan Corak dan warnanya pun
mirip dengan Sidoarjo. Yang
menjadi kekhasan batik
Tanjungbumi adalah selalu
ada warna merahnya, dan ada
cecek (titik-titik).
8.Minahasa
Sumber:
https://infobatik.id/batik-
minahasa
Ma‟sungkulan Motif batik Minahasa pada
waruga bagian atas yang
berbentuk segitiga tersebut
terdapat Relief yang
ditampilkan yaitu tonaas,
dimana ragam hias ini di bagi
menjadi dua bagian, yaitu;
 Tonaas ang kayobaan
atau pria tangguh yang
dapat menguasai makhluk
hidup lain.
 Tuama loor atau leos
sebagai representasi
seorang laki-laki
berwujud manusia
kangkang.
158 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Lokasi Ragam Hias Judul Penjelasan
9.Minahasa
Sumber:
https://www.brilio.net
creator/6-motif-keren-batik-
bercerita-dari-sulawesi
Tari
Mak‟engket
Motif pada kain tenun ini
merupakan tarian spiritual
dari Minahasa, di mana tarian
menggambarkan rasa syukur
manusia pada Yang Kuasa
atas berkatnya, rasa syukur
atas rumah baru yang dihuni,
dan rasa suka cita para
pemuda pemudi.
10.Toraja
Sumber:
https://www.jatikom.com
Motif Batik
Pare Allo
Motif Pare Allo yang berarti
matahari dan bentuk bulat
menyerupai matahari yang
bersinar. Ada yng disebut
Pa‟teddong yang berarti
kepala kerbau dan menjadi
lambang kebesaran di daerah
Toraja Kemudian ada yang
dinamakan Poya Mundudan
yang dalam bahasa Indonesia
berarti burung belibis.
11.Sulawesi
Barat
Sumber:
https://www.jati.com
Tenun Sure Motif Sure‟ memiliki garis
geometri sederhana dan
menjadi motif klasik.
Sementara itu motif
Bunga adalah perpanjangan
dari motif Sure‟ yang
ditambah dengan berbagai
dekorasi.
3) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok tentang klasifikasi Ragam Hias
Indonesia berdasarkan karakteristik motifnya, misalnya: motif flora, motif fauna
dan motif figure manusia.
4) Peserta didik menuliskan jenis-jenis ragam hias berdasarkan motifnya, nama
atau judul disertai penjelasan singkat pada Lembar Kerja 3, seperti contoh
berikut ini.
| 159Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
LK Tugas 3
Pemetaan Ragam Budaya Indonesia
Nama Kelompok : ……………….
No Ragam Hias Jenis Motif Penjelasan
1. NTB
Sumber:
https://www.kaskus.co.id
Motif Nggusu
Tolu atau Pado
Tolu
(Geometris)
Motif kain tenun Nggosu
Telu atau Pado Tolu ini
berupa bentuk segitiga
atau puncak kerucut yang
lancip. Bentuk ini
mengandung makna
bahwa kekuasaan
tertinggi di tangan Allah.
Sedangkan warna merah
yang mendominasi kain
tenun ini mengandung
nilai keberanian.
2.Bengkulu
Sumber:
https://www.kaskus.co.id
Motif Batik
Rafflesia
(Flora)
Bahwa Bengkulu dikenal
dengan bunga raflesianya.
Sehingga bunga raflesia
dapat di jadikan motif kain
batik. Batik ini awal
mulanya di gunakan oleh
bangsawan saja namun saat
ini banyak yang
menggunakan batik ini
sehingga semakin populer.
3.Papua Barat
Sumber:
https://rumahulin.com/batik
Motif Ukiran
Rumah Mod
Aki Aksa
(Geometris)
Menurut adat dan
kepercayaan masyarakat
disana, tiang-tiang ini
diukir serta dilengkapi
patung nenek moyang
sebagai penahan
kekuatan jahat ilmu
hitam dan untuk
melindungi diri dari
musuh dan ancaman
orang-orang yang berniat
160 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
No Ragam Hias Jenis Motif Penjelasan
jahat.
4.NTT, Sumba
Sumber:
https://gpswisataindonesia.
com
Motif Kuda
(Fauna)
Corak Kuda pada kain adat
Sumba digambarkan dalam
macam-macam perilaku,
misalnya dalam keadaan
mengangkat salah satu
kakinya ke atas, ke
belakang dan lain
sebagainya.
Ada pula corak kuda dalam
tenun ikat Sumba tidak
sepenuhnya nyata tetapi
didasari pada mitos atau
legenda, yaitu motif Kuda
bersayap.
5. NTT, Sumba
Sumber:
https://gpswisataindonesia.
com
Motif Rusa
(Fauna)
Corak rusa pada tenun ikat
Sumba, merupakan
lambang kaum bangsawan.
Dahulu hanya kalangan
bangsawan saja yang
diperbolehkan berburu rusa,
sehingga corak Rusa pada
mulanya hanya terdapat
pada kain-kain milik
bangsawan.
6. NTB
Sumber:
https://www.kamerabudaya.c
om
Motif Tokek
(Fauna)
Tokek diyakini sebagai
hewan keberuntungan bagi
suku Sasak di Lombok.
Jadi kain tenun yang
bermotif figur tokek,
diyakini akan memberi
keberuntungan
bagipemakainya.
7. Kalimantan
Sumber:
https://www.scribd.com
Motif Burung
Enggang/
Ranglok
Burung Enggang oleh
masyarakat Dayak di
Kalimantan dikeramatkan
dan dipercaya sebagai
simbol pemimpin rimba
yang turun ke bumi untuk
memberi perlindungan.
| 161Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
No Ragam Hias Jenis Motif Penjelasan
8.Lampung
Sumber:
https://www.scribd.com
Motif Gajah
(Fauna)
Gajah menjadi bagian dari
kebudayaan Thailand dan
dijadikan simbol kekuatan dan
panjang umur. Kekokohan dan
kekuatan gajah sebagai
lambang penopang dan
penyangga alam
semesta.Gajah juga menjadi
lambang kebijaksanaan, belas
kasihan, dan keabadian ()
9.Kalimantan
Sumber:
https://www.scribd.com
Motif Figur
Manusia
(Manusia)
Figur manusia dan hewan
burung Enggang
melambangkan keharmonisan
hidup masyarakat Dayak
dengan lingkungan alamnya.
5) Guru membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; Pada tahap ini peserta
didik mengumpulkan informasi untuk memperoleh data dalam rangka
menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji. Guru membimbing peserta
didik untuk memilih dan mengembangkan tema serta produk karya seni yang
akan dibuat sebagai upaya meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap seni
dan budaya Indonesia. Proses belajar menggunakan metode Peta Konsep atau
Mind Mapping. Langkah-langkah berpikir sebagai berikut:
a) Peserta didik melakukan pengembangan Tema dan Sub Tema sesuai materi
seni rupa yang akan diajarkan adalah Pengetahuan tentang Perancangan dan
Produksi Karya Seni Rupa dengan tema pembelajaran adalah
“Perancangan Karya Seni dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia”.
Pemetaan Tema menghasilkan 4 Sub Tema yakni: Ragam Hias Flora,
Ragam Hias Fauna, Ragam Hias Geometris dan Ragam Hias Figur
Manusia.
162 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
PETA KONSEP
Gambar 4.4 Peta Konsep Perancangan Karya Seni
dengan Inspirasi Ragam Hias
Proses penentuan Sub Tema dibimbing oleh guru menggunakan
metode diskusi kelas. Pilihan Sub Tema dilakukan berdasarkan kesepakatan
bersama. Diskusi kelas berlangsung selama kurang lebih 10-15 menit.
Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mengutarakan pilihan
dan pendapatnya. Akhirnya disepakati untuk memilih Ragam Hias Motif
Fauna yang dinilai menarik dan belum banyak ditampilkan dalam
pembuatan ragam hias maupun karya seni rupa Indonesia.
b) Peserta didik mengidentifikasi berbagai jenis fauna/hewan yang terdapat
pada ragam hias Indonesia. Setelah itu peserta didik mendiskusikan dan
memilih jenis fauna yang akan dijadikan sumber inspirasi bersama dalam
perancangan dan produksi karya seni rupa. Diskusi kelas dilakukan dalam
waktu 15 menit. Berikut contoh Lembar Kerja 4. Referensi Motif Fauna
pada Ragam Hias Indonesia.
Ragam Hias Motif
FLORA
Ragam Hias Motif
FIGUR MANUSIA
TEMA
Perancangan
Karya Seni
dengan
Inspirasi
Ragam Hias
Indonesia
Ragam Hias Motif
FAUNA
Ragam Hias Motif
GEOMETRIS
| 163Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Lembar Kerja 4
Referensi Motif Fauna pada Ragam Hias Indonesia
Nama Kelompok: …………………………………….
Setelah melakukan diskusi kelompok selama 15 menit dengan metode
brainstorming yang didukung dengan pencarian data yang relevan terkait fauna
yang akan dipilih maka akhirnya terpilih “Burung Enggang atau Rangkong”.
Alasan memilih jenis fauna tersebut adalah sebagai berikut:
Populasi burung Enggang atau Rangkong (dalam bahasa Inggris:
Hornbill) yang terdapat di hutan Kalimantan Barat semakin hari semakin
sedikit dikarenakan deforestasi hutan dan perburuan liar oleh orang-orang yang
tidak bertanggungjawab, padahal burung Enggang berperan penting terhadap
kestabilan hutan di Kalimantan dan sekitarnya. Berdasarkan data merah IUCN
sejak 2015, Rangkong Gading berstatus kritis. Secara umum burung Rangkong
Ragam Hias Terpilih
Motif Rusa Motif Gajah Motif Burung
Enggang
Motif Tokek
164 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
yang tergolong dalam kelompok Bucerotidae memiliki paruh yang besar
menyerupai bentuk cula atau tanduk sapi dengan warna kuning jingga yang
dalam bahasa ilmiah Yunani disebut “buceros‟ yang berarti „tanduk sapi‟.
Tubuh burung Rangkong di Indonesia bisa mencapai ukuran berkisar 100-150
cm dengan bobot terberat hingga 3,6 kg. Warna bulu Rangkong indah
didominasi warna hitam pada tubuhnya dan warna hitam-putih pada bagian
ekor, sedangkan warna bagian leher serta kepala bervariasi. Suaranya keras
terdengar kemana-mana. Makanannya buah, namun sesekali memakan serangga
kecil atau ulat. (https://brainly.co.id)
b. Mengembangkan dan menyajikan hasil pembuatan Peta Konsep Perancangan
Karya Seni Rupa dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia. Pada tahap ini
peserta didik dilatih berpikir kritis dan mencari data pendukung yang relevan
dari berbagai sumber belajar (buku, foto atau referensi internet) untuk
memudahkan peserta didik menemukan solusi kreatif dalam pembuatan Peta
Konsep Pengembangan Ide Pokok Perancangan Karya Seni Rupa. Peta konsep
perancangan karya seni rupa dikembangkan dengan mengangkat ide yang
bersumber dari motif ragam hias fauna yaitu: “Burung Enggang atau
Rangkong”. Proses pembelajaran dilakukan dilakukan dengan metode diskusi
kelas dalam bentuk curah pendapat (brainstrorming) selama 30 menit. Curah
pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide-ide kreatif yang
segar dan pemilihan medium berkesenian yang atraktif.
Pencarian Ide Karya Seni Rupa
Pengetahuan dan apresiasi peserta didik terhadap seni dan budaya
tradisi Indonesia, khususnya ragam hias dapat mendorong munculnya ide untuk
pembuatan karya seni rupa, baik seni murni, seni terapan dan media baru. lde
bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul
secara utuh. Salah satu dari ide-ide tersebut bisa saja dikembangkan menjadi
suatu bentuk karya seni yang unik.
Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan karya
seni yang akan dibuat dengan inspirasi ragam hias motif
| 165Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
“Burung Enggang atau Rangkong”, mulailah dengan memikirkan hal-hal di
bawah ini.
1. Karya seni rupa apa saja yang akan dibuat ?
2. Mengapa karya seni tersebut dibuat ?
3. Bahan/material apa yang apa saja yang akan digunakan ?
4. Alat apa yang dibutuhkan ?
5. Bagaimana proses pembuatan karya tersebut?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam
bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini, setiap
anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang
beragam dan sebanyak-banyaknya.
ini contoh Peta Konsep Pengembangan Ide Pokok Perancangan Karya Seni
Rupa dengan sumber inspirasinya Burung Enggang/Rangkong.
Gambar 5. Skema Pengembangan Ide Pokok Perancangan Karya Seni Rupa.
Objek Burung
Enggang/
Rangkong
Selendang Batik Motif
Burung Enggang
Karya Lukis Dekoratif
dengan Objek
Burung Enggang
Karya Patung
Burung Enggang
Gambar Ragam Hias
Motif Burung Enggang
Desain Kaos Digital Print
Motif Burung Enggang
Mug Keramik
dengan Objek
Burung Enggang
166 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
c. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah dilakukan setelah pemilihan
sumber inspirasi “Burung Enggang/Rangkok” dan pengembangan ide pokok
untuk pembuatan karya seni rupa, baik dua dimensi maupun tiga dimensi
dipetakan dalam skema seperti dalam gambar 5 di atas. Analisa perancangan
karya seni rupa dengan inspirasi ragam hias Indonesia motif fauna akan
menerjemahkan bentuk burung Enggang menjadi ide untuk pembuatan karya
seni murni (mis: seni lukis, dan seni patung), dan seni terapan (kriya keramik,
kriya tekstil, desain tekstil, poster, dsb). Tahapan penerjemahan ide/gagasan
meliputi : a) pemahaman terhadap makna simbol; b) mencari kata kunci yang
dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; c) mencari ide-ide fungsi
dan bentuk karya seni. Berikut ini penjelasan tahap Penerjemahan Sumber
Inspirasi (Ide) menjadi Karya Seni Rupa:
a) Pemahaman terhadap makna simbol:
Burung Enggang atau Rangkong yang termasuk hewan endemik Kalimantan
hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Dayak di
Kalimantan. Makna burung Enggang bagi masyarakat Dayak sebagai
berikut:
(1) Burung Enggang menjadi salah satu tanda kedekatan masyarakat
Nusantara dengan alam sekitarnya
(2) Burung Enggang adalah simbol panglima burung yang melindungi
seluruh isi hutan Kalimantan.
(3) Burung Enggang adalah lambang dan simbol kebesaran dan kemuliaan
suku Dayak.
(4) Burung Enggang adalah lambang persatuan dan perdamaian.
(5) Burung Enggang merupakan simbol pemimpin yang ideal dan dicintai
rakyatnya. Sayapnya yang tebal menggambarkan pemimpin yang
melindungi rakyatnya.
(6) Burung Enggang merupakan lambang kesetiaan dan kerukunan. Burung
Enggang hidup berpasangan dan tidak dapat hidup tanpa pasangannya.
| 167Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Enggang jantan akan memberi makan Enggang betina saat mengerami
telurnya selama 4 bulan.
b) Mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide
produk;
Mencermati beragam makna simbol atau lambang burung Enggang/
Rangkong di atas dapat disimpulkan bahwa kata kunci yang dapat
merepresentasikan burung Enggang adalah : „burung Enggang /Rangkong‟
dan „pelindung masyarakat‟.
c) Mencari ide-ide fungsi dan bentuk karya seni
Merujuk pada analisa Peta Konsep Pengembangan Ide Pokok Perancangan
Karya Seni Rupa dapat diidentifikasi bahwa Burung Rangkong dapat
dijadikan sumber inspirasi yang menarik dalam pembuatan karya seni rupa
dengan fungsi dan bentuk yang variatif, baik dua dimensi maupun tiga
dimensi. Metode brainstorming digunakan dalam diskusi kelompok.
Pemilihan alternatif fungsi dan bentuk karya seni perlu disesuaikan dengan
potensi peserta didik.
Gambar 6. Contoh Alternatif Pengembangan Karya Seni Rupa
Alternatif Pengembangan Karya Seni
Rupa
Fungsi Ekspresi :
1. Karya Lukis dengan
corak Rangkong
Naturalis, Dekoratif,
Kubistis. dll.
2. Karya Patung dengan
bahan kayu, logam,
dan keramik.
3. Karya Fotografi Seni
dengan objek
Rangkong.
Fungsi Pakai :
1. Kriya Tekstil Batik
(selendang, kain,
busana).
2. Desain T-shirt, tote
bag dan bantal, tas
bermotif Rangkong
3. Desain Poster tema
Pelestarian Lingkungan
4. Desain Casing Hp dan
Casing Laptop.
Fungsi Hias :
1. Urban toys motif
Rangkong
2. Lukis Rangkong
pada payung hias.
168 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Proses visualisasi ide/gagasan menjadi karya seni rupa dengan fungsi dan wujud
yang beragam dapat dipelajari melalui skema berikut ini.
Gambar 7. Contoh Tahap Pengembangan Ide menjadi Karya Seni Rupa
Setelah tahap Perancangan Karya Seni Rupa selesai dijelaskan maka
selanjutnya Anda dapat menjelaskan langkah-langkah Pembuatan Karya Seni Rupa,
sehingga peserta didik memiliki gambaran apa saja yang harus dilakukannya.
Berikut ini langkah-langkah yang harus dikerjakan:
a. Membuat Gambar Skets
lde-ide atau rancangan dari karya seni rupa yang menarik bisa digambarkan
atau dibuatkan sketsnya agar ide yang abstrak dapat divisualisasikan secara konkrit.
lde-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas,
dengan menggunakan pensil, spidol atau bolpoint. Sebaiknya peserta didik dilatih
lebih spontan dalam membuat skets dengan menghindari penggunaan penghapus.
Beri motivasi peserta didik untuk gambarkan ide sebanyak-banyaknya, skets dapat
berupa gambar karya seni murni yang mengutamakan ekspresi dan imajinasi
personal, bisa juga berupa karya desain dengan variasi produk, satu produk yang
SIMBOL:
Burung Enggang
MAKNA:
Panglima hutan
memberikan
perlindungan
terhadap isi
hutan
KARYA SENI
 Karya Lukis
 Karya Patung
 Karya Keramik
 Desain Poster
 Desain Kaos,
 Urban toys, dll
KATA KUNCI:
Burung Enggang
dan Perlindungan
| 169Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk
yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.
b. Pemilihan Ide Terbaik
Setelah peserta didik Anda beri motivasi untuk menghasilkan banyak ide
dan menggambarkannya dengan skets, ajak peserta didik untuk mulai
pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan
untuk dibuat. Perhatikan potensi sumber daya alam dan ketersediaan peralatan yang
ada, sehingga ide-ide yang terpilih dapat direalisasikan secara optimal.
c. Pembuatan Prototype atau Model
Skets dari ide-ide yang akan dibuat adalah format dua dimensi. Artinya
wujud karya seni hanya digambarkan pada bidang datar. Jika peserta didik akan
membuat karya disain produk berbentuk tiga dimensi, maka, studi bentuk
selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan pembuatan model.
Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material
sebenarnya. Ukurannyapun dapat lebih kecil atau sesuai dengan ukuran sebenarnya.
Jika karya seni yang akan dibuat adalah karya seni murni, maka tidak perlu
dilakukan pembuatan model.
d. Perencanaan Produksi
Tahap perencanaan proses produksi atau proses pembuatan karya perlu
dilakukan dengan persiapan yang baik terkait pengadaan bahan dan alat agar proses
kerja berjalan lancar. Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas
dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan lancar dan mudah.
Penting diperhatikan pula penggunaan teknologi terkini dalam
pembelajaran Seni Budaya, khususnya dalam pembuatan karya Desain. Salah satu
strategi pembelajarannya adalah penerapan Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK). Misalnya dalam membuat desain tekstil untuk Kaos atau T-
Shirt dan produk tekstil lainnya dapat digunakan teknik digital printing yang lebih
praktis dan efisien dibandingkan teknik sablon atau cetak manual. Penguasaan
170 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
teknik penggunaan komputer dengan berbagai softwarenya penting dipelajari dan
digunakan dalam proses produksi karya-karya desain.
Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyaksikan prosesnya dalam video
pembelajaran KB 4 ini atau mempelajarinya dari video tutorial yang dapat diunduh
dari Youtube atau sumber online lainnya.
TUGAS TERSTRUKTUR 1
Pengembangan Desain dan Persiapan Produksi Kriya dengan lnspirasi
budaya nonbenda
1. Carilah ide produk kriya dengan inspirasi tradisi budaya Indonesia. Pencarian
ide dapat dilakukan dengan curah pendapat (brainstorming) dalam kelompok
2. Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk tersebut. Pertimbangkan faktor
estetika dan kenyamanan penggunaan dari produk tersebut
3. Pilih salah satu ide bentukyang paling baik
4. Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk membuatnya
serta bahan dan alat yang dibutuhkan
5. Buatlah produk tersebut proses pembuatan model ini (jika diperlukan) dapat
dilakukan untuk mengetahui bahan, teknik dan alat yang tepat untuk digunakan
pada proses produksi yang sesungguhnya
6. Buat petunjuk pembuatan produk tersebut dalam bentuk tulisan maupun gambar
7. Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, dan daftar bahan dan alat serta
petunjuk penggunaan yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio yang
baik dan rapi.
c. Implementasi Pembelajaran Estetika dalam Seni Rupa
Setelah pada pembahasan sebelumnya Anda mempelajari bagaimana
mengajarkan pengetahuan seni rupa, maka pada bagian ini Anda akan mempelajari
Implementasi Pembelajaran Estetika Seni Rupa dengan model Pembelajaran
Berbasis Masalah yang akan memberikan beragam pengalaman belajar yang
bermakna dan bermanfaat. Pembahasan tentang nilai estetik yang terdapat pada
| 171Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
karya seni rupa telah disinggung pada Kegiatan Belajar 3, namun nilai karya seni
rupa tersebut belum dibahas dalam konteks pembelajaran dengan model Problem
Based Learning. Oleh karena itu pada bagian ini Anda akan mempelajari cara
mengajarkan nilai estetik dalam seni rupa pada peserta didik.
Secara khusus KB 4 akan mengajarkan bagaimana mengidentifikasi dan
menganalisis aspek ideoplastis dan fisioplastis dari suatu karya seni rupa.
Mengingat tema, medium dan material yang digunakan dalam penciptaan karya
seni rupa tidak sama dan jenis karya seni rupa sangat beragam maka contoh
pembelajaran nilai estetik seni rupa akan menyajikan beberapa karya seni yang
meliputi karya seni murni, seni terapan dan seni media baru yang berciri dua
dimensi maupun tiga dimensi. Model pembelajaran yang digunakan dalam
melakukan tinjauan estetis karya seni rupa adalah metode diskusi kelas dengan
variabel yang diamati unsur ideoplastis dan fisioplastis.
1. Tinjauan Estetik Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Seni Rupa
Sebagaimana dijelaskan pada KB 3 sebelumnya bahwa suatu karya seni
rupa terdiri unsur fisioplastis dan ideoplastis yang terintegrasi menjadi satu
kesatuan. Untuk memudahkan peserta didik memahami cara mengulas nilai estetik
pada karya seni rupa, maka berikut ini diberikan contoh analisanya:
a. Tinjauan Estetik Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Seni Murni (Seni
Lukis)
Fokus peninjauan ideoplastis tertuju pada ide atau gagasan yang terdapat pada
karya seni rupa yang dapat dikenali melalui tema atau judul karya lukis. Sedang
unsur fisioplastis dapat langsung dikenali dari struktur visualnya yang meliputi
unsur-unsur rupa 2 dimensi dan prinsip-prinsip seni, media (bahan dan alat) dan
teknik. Berikut ini contoh ulasannya.
172 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Tinjauan Karya 1
Gambar 8. Karya lukis “Upacara Adat Bali”, I Nyoman Gunarsa (1991)
Sumber: https://lukisanku.id/lukisan-upacara-adat-bali-i-nyoman-gunarsa/
Mencermati unsur-unsur visual pada karya lukis I Nyoman Gunarsa
yang berjudul “Upacara Adat Bali” (1991) terlihat unsur ideoplastis yang
menghadirkan subject matter peristiwa „Ngaben‟ yang merupakan upacara tradisi
kremasi atau pembakaran mayat dalam adat Bali. I Nyoman Gunarsa sebagai
pelukis yang berasal dari Bali berhasil menyajikan upacara Ngaben sebagai
peristiwa komunal yang istimewa yang dihadiri oleh keluarga, kerabat dan
masyarakat luas yang menghantarkan doa-doa bagi arwah-arwah yang jasadnya
dikremasi pada upacara Ngaben.
Nilai seni pada karya lukis bergaya ekspresionis dari I Nyoman Gunarsa
yang bertema religi dan budaya terdapat pada kualitas ekspresi dan nilai keindahan
positif yang sangat kuat terpancar dari visualisasi unsur fisioplastis yang estetis
melalui sapuan dan tarikan garis yang ekspresif dari warna merah, jingga, hijau,
biru, dan hitam dengan komposisi unsur-unsur visual yang dinamis dan artistik.
Penguasaan teknik melukis dengan media cat akrilik terlihat jelas pada tampilan
objek estetis yang diekspresikan dalam bentuk-bentuk mimesis yang sederhana,
esensial dan abstraktif namun masih dikenali kemiripannya dengan objek visual
yang sesungguhnya. I Nyoman Gunarsa ingin merepresentasikan suasana megah
dan agung dari upacara adat Bali tersebut yang terekspresikan secara nyata melalui
penghayatan emosi estetik yang kuat.
| 173Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
b. Tinjauan Estetik Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Instalasi
Seperti halnya karya lukis yang berciri dua dimensi, unsur ideoplastis dan
fisioplastis pada karya instalasi yang berciri mix media akan teridentifikasi melalui
judul dan struktur visual karya instalasi walaupun media yang digunakan berbeda.
Berikut ini contoh ulasannya.
Tinjauan Karya 2
Gambar 9. Instalasi karya Jacky Lau (Oyang)
Sumber: Kabare.id, 2018
Perupa kontemporer Jacky Lau yang akrab dipanggil Oyang dalam karya
instalasinya menampilkan dua bentuk tiga dimensi dari bahan kawat logam
menyerupai objek ikan yang berukuran besar menggantung di atas ruangan dengan
mulut mengeluarkan limbah botol-botol plastik, kemasan karton, kaleng bekas, ban
sepeda dan bahan limbah lainnya yang kumpul didasar lantai. Unsur ideoplastis
dalam karya instalasi ini dapat dikenali dengan jelas melalui tema lingkungan yang
diusung oleh perupanya. Oyang menunjukkan keprihatinan dan kepeduliannya
terhadap masalah pencemaran lingkungan laut Indonesia. Kebersihan dan
keindahan lingkungan terancam oleh berbagai kasus pencemaran lingkungan.
Masalah pencemaran lingkungan telah menjadi isu global. Indonesia diberitakan
menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua. Keprihatinan terhadap
masalah ini mendorong Oyang menciptakan karya instalasi bertema sosial dengan
subject matter masalah lingkungan.
174 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Unsur fisioplastis pada karya instalasi Oyang menampilkan bentuk mimesis
menyerupai bentuk ikan yang dibuat dari kawat logam yang dipadukan dengan
benda temuan atau found object yang dikumpulkan dari pantai-pantai yang
dikunjunginya. Keselurahan unsur-unsur visual tiga dimensi seperti bentuk, warna,
tekstur, dimensi ruang menyatu dengan tema sosial tentang masalah pencemaran
lingkungan. Oyang ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat dunia agar lebih
peduli terhadap masalah kebersihan lingkungan alam agar bumi menjadi planet
yang indah dan nyaman untuk dihuni, termasuk wilayah pantai dan laut Indonesia
yang terkenal pesona keindahannya. Nilai seni pada karya instalasi ini bukan pada
tampilan unsur-unsur visual dan konstruksi yang indah akan tetapi pada unsur
ideoplastisnya yang bermuatan nilai sosial dan kehidupan berupa pesan moral yang
disampaikan secara tersurat (denotatif) berdasarkan fakta yang menggugah
perasaan pengunjung yang melihat karya Oyang.
3. Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Kriya
Menarik mengulas unsur ideoplastis dan fisioplastis pada karya Seni
Rupa Terapan khususnya pada karya kiya yang memiliki daya tarik visual
pada bentuknya yang bernilai fungsional dan bernilai hias. Karya seni rupa yang
akan diulas berikut ini adalah karya seni rupa terapan milik studio Quigley
Ceramics.
Tugas Karya 3
Gambar 10: Kriya keramik, Quigley_Ceramics (2019)
Sumber : https://www.instagram.com/p/BuedjmxBCWv/
| 175Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Pada gambar di atas ditampilkan produk kriya keramik dalam kondisi
sudah diberi glasir dan kondisi belum dibakar karena belum difinishing dengan
glasir. Untuk lebih jelas berikut ini diberikan contoh ulasannya.
Mencermati karya kriya keramik di atas dapat diidentifikasi bahwa unsur
ideoplastis pada karya ini berupa ide/gagasan penciptaan karya seni yang ditujukan
untuk menghasilkan benda pajangan berfungsi hias dengan bentuk menyerupai vas
bunga, wadah dan karya hiasan berbentuk bundar atau persegi.
Nilai seni pada kriya keramik ini terletak pada unsur fisioplastis berupa
dekorasi motif terawang bunga yang dipadukan dengan badan keramik berbentuk
daun yang berhiaskan tekstur timbul. Karakteristik bentuk daun dan bunga mawar
yang menyerupai bentuk di alam terlihat jelas pada garis-garis lengkung dari urat-
urat daun yang dinamis dan lapisan helai daun yang meliuk indah pada
bentuk vas.
Keindahan unsur ornamen yang sangat kuat terpancar dari bentuk fisiknya,
menunjukkan bahwa wadah tersebut tidak diperuntukkan sebagai vas bunga
melainkan sebagai „benda pajangan‟ dengan motif hias bunga dan daun. Nilai
keindahan visual terckspersikan melalui motif floral yang dikerjakan dengan
keterampilan kriya yang sangat mahir, khusus teknik ukir terawang yang indah,
halus dan mempesona. Pengerjaan ukiran pada badan keramik membutuhkan
kecermatan, keuletan dan ketelitian karena motit terawang sangat rawan, mudah
retak dan gumpil terlebih apabila karya tersebut belum dibakar, Finishing atau
sentuhan akhir glasir pada keramik akan memperkuat konstruksi bentuk wadah dan
menambah nilai estetik. Pemilihan glasir yang berwarna putih polos yang
dihasilkan dari proses pembakaran yang baik, tampak sangat tepat dan sesuai untuk
diaplikasikan pada kriya keramik ini karena menunjang nilai keindahan bentuk dan
ornamennya.
3. Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Desain
Mengulas unsur ideoplastis pada karya seni rupa terapan agak berbeda
dengan mengulas karya seni murni karena unsur ideoplastis pada desain banyak
berelasi dengan fungsi terapan sebagai sarana memenuhi kebutuhan fungsi pakai,
176 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
fungsi informasi dan fungsi promosi. Sedangkan unsur fisioplastis pada desain
memiliki kedekatan dengan aspek „ergonomis‟ khususnya untuk desain produk dan
aspek „komunikasi‟ khususnya untuk desain grafis dan desain komunikasi visual.
Berikut ini contoh ulasan pada karya desain grafis:
Tinjauan Karya 4
Gambar 11. Poster Lingkungan Hidup “Ubah Dunia dalam 1 JaM
Sumber Online:https://www.romadecade.org/contoh-poster/#!
Mencermati tampilan visual poster lingkungan hidup di atas yang bertajuk
“Ubah Dunia dalam 1 jam” terlihat unsur ideoplastis yang berhubungan dengan isu
hemat energi listrik yang melibatkan kepedulian masyarakat dunia. Poster ini
menampilkan unsur teks dan image yang sarat pesan namun simbol yang digunakan
mudah dipahami. Jenis font dan ukuran pada teks memiliki tingkat keterbacaan
yang baik. Gerakan sosial ini mengkampanyekan upaya hemat energi listrik kepada
masyarakat luas pada tanggal 31 Maret 2014 selama 1 jam dari pk 20.30 sampai pk
21.30. Desainer menyampaikan pesan tersebut melalui unsur fisioplastis berupa
pemanfaatan icon/lambang manusia dipadukan (+) dengan icon lampu bohlam yang
dimatikan selama 1 jam berarti (=) Penyelamatan Bumi. Upaya penghematan energi
ini akan mengubah dunia dan diharapkan hal ini dapat terus dikampanyekan.
Selanjutnya desainer menampilkan foto dua tangan sedang dalam posisi menadah
atau memegang bola dunia. Visualisasi ini ditampilkan sebagai bentuk kepedulian
| 177Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
masyarakat dunia terhadap masalah penghematan energi listrik yang akan
menyelamatkan dunia. Nilai seni yang terdapat pada poster ini termasuk nilai
kehidupan yang berfungsi memberi informasi edukatif untuk menyelamatkan dunia
melalui upaya hemat energi listrik. Desainer memanfaat secara kreatif unsur-unsur
visual dua dimensi seperti foto, icon visual, dan warna yang di layout sesuai dengan
pesan yang mau disampaikan.
TUGAS TERSTRUKTUR 2
Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Desain
Carilah beragam karya seni rupa Indonesia dari berbagai sumber belajar.
Pilih satu karya yang menurut dirimu menarik. Buatlah tulisan essay yang mengulas
karya seni rupa tersebut. Tulisan diketik pada kertas A-4 dengan huruf Times New
Roman ukuran 12 pt, spasi 1,5. Perhatikan unsur ideoplastis dan fisioplastis dalam
mengulas karya-karya tersebut. Setelah selesai presentasikan tulisanmu di muka
kelas.
C. PENUTUP
1. Rangkuman
Dalam proses pembelajaran Seni Budaya di sekolah saat ini diperlukan
perubahan dalam konsep dan cara mengajar agar diperoleh hasil yang dapat
mencapai tujuan yang efektif. Untuk itu perlu dikembangkan kemampuan berpikir
dan keterampilan dalam perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan yang matang
agar menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna dan efektif. Untuk dapat
menerapkan model pembelajaran yang mendukung pembelajaran aktif, guru perlu
memiliki pemahaman yang luas tentang hakikat dan metode pembelajaran serta
keterampilan dalam memilih, mengintegrasikan dan menerapkan model dan
metode pembelajaran seni rupa.
Untuk dapat melaksanakan pembelajaran pengetahuan seni rupa dengan
baik maka seorang guru penting memahami konten dari kompetensi pengetahuan
yang meliputi pengetahuan tentang terminologi, fakta, trends dan tata
178 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
urutan/kronologi, simbol dan makna, klasifikasi dan kategori, dan metodologi.
Penggunaan pendekatan Active Learning dalam mengajarkan pengetahuan seni
rupa yang sebagian besar kegiatannya menerapkan pengalaman Belajar Berbasis
Masalah atau Problem Based Learning dan Technological Pedagogical Content
Knowledge (TPACK) dengan metode diskusi dan brainstorming untuk dapat
mengembangkan strategi pembelajaran “berpikir tingkat tinggi” (HOTS).
2. Tes Formatif 4
Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada
alternatif pilihan jawaban yang dianggap Anda paling tepat.
1. Kegiatan yang dilakukan dalam praktek pembelajaran di bawah ini di antaranya:
a. peserta didik mengidentifikasi isu pembelajaran.
b. mencarikan alternatif-alternatif penyelesaian.
c. melatih peserta didik terampil menyelesaikan masalah
Uraian di atas merupakan ciri dari model pembelajaran....
A. PBL (Project Based Learning)
B. NHT (Number Head Together),
C. Picture and Pigture,
D. TSTS (Two Stay and Two Stray)
E. Jigsaw
2. Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
merupakan definisi pembelajaran menurut....
A. Permendikbud nomor 22 Tahun 2016
B. Permendikbud No. 103 Tahun 2014
C. Kurikulum Tahun 2013
D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
E. Kurikulum Berbasis Kompetensi
3. Perhatikan soal berikut:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
| 179Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
b. Guru berperan membimbing peserta didik memperoleh beragam
pengalaman belajar.
c. Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar
akademis namun juga untuk pencapaian kompetensi secara utuh dan
seimbang.
d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas peserta
didik dan memperhatikan kemajuan peserta didik untuk menguasai
kompetensi.
e. Penilaian proses pembelajaran dilakukan untuk mengukur ketercapaian
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik.
f. Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi namun
mengutamakan keterlibatan peserta didik secara aktif baik fisik maupun
mental.
Uraian di atas merupakan bagian dari....
A. Prinsip pembelajaran aktif
B. Karakteristik pembelajaran aktif
C. Dasar ideologi pembelajaran aktif
D. Definisi pembelajaran aktif
E. Contoh pembelajaran aktif
4. Pemahaman cara mendidik (pedagogical knowledge) yang berbaur menjadi satu
yang perlu dimiliki oleh seorang guru
A. Kolaboratif
B. Partisipasi aktif
C. content knowledge
D. Pedagogical Content Knowledge
E. Elaborasi
5. Relevan antara tugas dan tujuan pembelajaran merupakan istilah lain dari
prinsip pembelajaran aktif...
A. Critical
B. Complex
C. Purposive
180 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
D. Situation-driven
E. Engaged
6. Pembelajaran aktif membutuhkan lingkungan belajar yang tepat melalui...
a. Penerapan strategi pembelajaran yang tepat
b. Pemilihan guru yang tepat
c. Lingkungan yang sehat
d. Desain pembelajaran
e. Situasi yang tepat
7. Pendekatan yang menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan
dengan materi pembelajaran melalui kegiatan yang memberikan pengalaman
belajar yang bervariasi, mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem
sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang, dan memotivasi dengan beberapa
kegiatan yang memberi pengalaman belajar yang variatif merupakan definisi
dari...
A. Pendekatan teknis
B. Pendekatan saintifik
C. Pendekatan berbasis keilmuan
D. Pendekatan kontekstual
E. Pendekatan terstruktur
8. Cara pandang yang digunakan seorang guru untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran merupakan definisi dari...
A. Metode pembelajaran
B. Sistem pembelajaran
C. Materi pembelajaran
D. Pendekatan pembelajaran
E. Evaluasi pembelajaran
9. Tertuju pada ide atau gagasan yang terdapat pada karya seni rupa yang dapat
dikenali melalui tema atau judul merupakan definisi dari...
A. Fokus peninjauan ideoplastis
B. Fokus peninjauan fisioplastis
| 181Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
C. Fokus peninjauan kontekstual
D. Fokus peninjauan karakteristik pembelajaran
E. Fokus peninjauan prinsip pembelajaran
10. Langsung dikenali dari struktur visualnya yang meliputi unsur-unsur rupa 2
dimensi dan prinsip-prinsip seni, media (bahan dan alat) dan teknik merupakan
definisi dari....
A. Unsur karya seni
B. Unsur fisioplastis
C. Unsur ragam pembelajaran
D. Dasar pembelajaran
E. Karakteristik pembelajaran
182 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
TES SUMATIF
1. Definisi Seni bersifat majemuk, bisa dipahami sebagai berikut:
1. seni sebagai konsep
2. seni sebagai aktivitas
3. seni sebagai keterampilan
4. seni sebagai benda/karya seni
5. seni sebagai ekspresi
Sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekadar rasa
gembira karena mempunyai unsur transendental atau spiritual definisi dari…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
2. Dalam mencipta karya seni rupa seorang seniman perlu memperhatikan unsur-
unsur dalam karya Seni Rupa yang meliputi :
1. Media
2. Struktur rupa
3. Gaya
4. Tema
5. Objek
Perpaduan sejumlah unsur-unsur rupa yang disusun membentuk suatu kesatuan
yang utuh sesuai dengan prinsip seni adalah pengertian dari...
A.1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
3. Karya seni rupa memiliki jenis dan fungsi yang beragam. Karya-karya tersebut
dapat di katagorikan menjadi:
1. Seni terapan
| 183Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
2. Seni media baru
3. Seni murni
4. Desain
5. Kriya
Suatu konsep atau bentuk seni yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
fungsi ekspresi melalui berbagai medium dalam wujud dua dimensi atau tiga
dimensi adalah ciri-ciri dari….
A.1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Karya seni rupa memiliki jenis dan fungsi yang beragam. Karya-karya tersebut
dapat di katagorikan menjadi:
1. Seni terapan
2. Seni media baru
3. Seni murni
4. Seni Instalasi
5. Seni Jalanan
Karya seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
yang berkaitan dengan fungsi komunikasi, fungsi pakai dan fungsi hias
adalah…….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
5. Cermati penyataan berikut ini !
1) Mengatur komposisi warna dan efek visual
2) Membuat teks judul dan logo
184 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
3) Membuat background
4) Membuat ilustrasi
5) Membuat sketsa
Urutan prosedur berkarya seni lukis yang benar adalah …
A. 1-2-3-4-5
B. 2-1-3-4-5
C. 3-5-1-4-2
D. 3-1-4-5-2
E. 5-4-3-2-1
6. Melukis dengan sapuan warna tipis dengan hasil transparan, merupakan salah
satu ciri teknik aquarel. Penguasaan teknik melukis semacam ini banyak
menjadi perhatian para pelukis pemandangan. Teknik aqurel memiliki
hubungan kuat dengan aspek….yang merupakan salah satu unsur dalam karya
seni
A. bentuk
B. subject matter
C. media
D. warna
E. komposisi
7. Dalam proses pembuatan kriya tekstil, salah satu bahan utama yang banyak
digunakan memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur,dan dapat disetrika
dalam temperatur panas yang tinggi merupakan karakter kain………..
A. polyester
B. katun
C. parasut
D. ripstop
E. satin
8. Membuat karya seni rupa dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan
adonan berupa semen, dan gips, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan
merupakan karakteristik dari teknik cor. Teknik semacam ini dijumpai dalam
proses pembuatan karya……
| 185Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
A. keramik
B. patung
C. instalasi
D. kriya
E. assembling
9. Berkarya membentuk dengan teknik bebas atau modeling merupakan teknik
berkarya seni rupa tiga dimensi dengan bahan lunak yang relatif mudah
dibentuk. Selain seni patung, teknik ini juga biasa digunakan dalam pembuatan
karya…..
A. seni grafis
B. seni kontruksi
C. seni instalasi
D. seni keramik
E. seni assembling
10. Dalam membuat poster perlu diperhatikan kesatuan utuh antara gambar yang
ditampilkan dengan kata yang ditulis. Kata-kata yang terdapat pada poster
hendaknya ditulis sesingkat mungkin. Poster yang baik memilik persyaratan
sebagai berikut:
1. sesuai konsep pencitaan
2. memiliki pesan yang kuat dan jelas.
3. gambar sesuai dengan tema
4. typografi yang unik
5. banyak warna kontras
Pernyataan yang tepat adalah…..
A. 1,4,5
B. 1,2,3
C. 2, 4,5
D. 3,4,5
E. 1,3.5
11. Peristiwa kebakaran hutan di Indonesia menggugah kesadaran para seniman
untuk melakukan pengamatan (survey) terhadap lokasi kebakaran yang telah
186 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
terjadi sehingga pada akhirnya mereka mampu mengungkapkan perasaannya
dalam karya lukis dengan berbagai media, seperti cat air, cat akrilik, cat minyak
di atas media kertas dan kanvas dengan teknik lukis yang beragam Respons
seniman tersebut merupakan implementasi dari konsep seni sebagai …
A. Konsep seni sebagai bentuk fisioplastis dalam bentuk pendapat seniman lukis
B. Konsep seni sebagai bentuk fisioplastis dalam bentuk pengolahan unsur-unsur
seni
C. Konsep seni sebagai bentuk ideoplastis dalam bentuk pengolahan prinsip seni
lukis
D. Konsep seni sebagai bentuk ideoplastis dalam bentuk pengalaman seniman
lukis.
E. Konsep seni sebagai bentuk fisioplastis dalam bentuk pengembangan
imajinasi
12. Ivan Sagita dapat memvisualisasikan gagasannya dalam seni lukis dengan gaya
surealis yang mampu menggambarkan objek mirip bentuk realis namun
terlihat janggal dan dinilai cenderung mengubah realitas yang ada.
Pernyataan tersebut sejalan dengan konsep bentuk karya seni sebagai …
A. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk mimesis
B. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk imajinasi
C. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk estetis
D. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk naturalis
E. pencitaan karya seni dengan ekspresi bentuk representasi
13. Nilai kehidupan dalam karya perlu dijunjung tinggi dalam proses penciptaan
karya seni oleh penciptanya. Nilai kehidupan ini erat kaitannya dengan ….
A. Media karya seni
B. Bentuk karya seni
C. Subject matter karya seni
D. Teknik karya seni
E. Unsur karya seni
| 187Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
14. Maraknya kasus pelecehan seksual dikalangan remaja merupakan sebuah
penyakit masyarakat berupa tindakan sesorang yang menyalahgunakan
kepercayaan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompoknya. Dalam.
Permasalahan tersebut menginspirasi para seniman dalam membuat karya seni
seperti seni fotografi, seni lukis, poster, dan lain-lain. Contoh kasus tersebut
lebih menunjukan bahwa seniman mementingkan perhatian lebih pada aspek …
dalam berkaryanya
A. Teknik
B. Media
C. Isi
D. Eskpresi
E. kemanusiaan
15. Kehadiran karya seni kaligrafi dapat dijadikan sarana untuk mencapai tujuan.
Pernyataan tersebut sejalan dengan nilai …
A. Ekstrinsik karya seni
B. Subjektif karya seni
C. Instrinsik karya seni
D. Objektif karya seni
E. Formalistic karya seni
16. Perwujudan gagasan menjadi suatu karya seni dapat dilakukan dengan
memanfaatkan material (bahan dan alat). Berikut merupakan contoh karya seni
rupa menggunakan medium baru ...
A. street-art, instalasi, relief kayu
B. sketsa, poster, pamflet
C. video-art, digital-art, animasi komputer
D. instalasi, fotografi, ilustrasi
E. relief logam, cukil kayu, makrame
17. Perkembangan ekososbud-ipteks telah memunculkan berbagai perwujudan
karya seni rupa dengan berbagai fungsi. Lukisan berikut merupakan contoh
karya seni rupa yang secara konseptual cenderung tergolong fungsi ...
188 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
A. ekspresi
B. sosial
C. ekonomi
D. religius
E. komersial
18. Perkembangan teknologi saat ini perlu disikapi
dengan bijaksana. Keberadaan teknologi haruslah
berhati-hati dan penuh rasa tanggung jawab dalam
menggunakan fasilitas tersebut. Keberdaaan media
sosial memang banyak memberikan kemudahan
dalam berkomunikasi antar sesama namun jika kita
tidak pandai menyikapi maka akan melanggar
undang undang Informasi dan Transaksi Elektronik ( UU ITE). Sejalan dengan
pernyataan di atas, poster “Jarimu adalah harimaumu” Pesan poister di atas
bertemakan ...
A. Keindahan
B. Sosial
C. Edukasi
D. Religi
E. Kritik
19. Dalam penciptaan karya seni rupa dikenal ada yang cenderung menekankan
pada unsur “ideoplastis” dan ada yang menekankan pada aspek yang bersifat
“fisioplastis”. Berikut adalah salah satu ciri karya seni rupa yang menekankan
pada unsur “ideoplastis”, yaitu karya seni yang ...
A. didasari nilai “intrinsik”.
B. bersifat inderawi.
C. menekankan unsur bentuk.
D. menekankan pada masalah teknis.
Lukisan karya Dede Eri Supria
(sumber: http://www.mutualart.com)
| 189Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
E. didasari nilai “ekstrinsik”.
20. Karya seni grafis di bawah ini menyampaikan pesan dan kritik tentang
permasalahan kelestarian lingkungan hidup yang dihadapi oleh masyarakat
Indonesia.
Bila diamasti secara visual, teknik pembuatan karya seni grafis ini termasuk ...
A. Cetak dalam
B. Cetak saring
C. Cetak tinggi
D. Cetak sablon
E. Cetak digital
21. Karya lukis I Nyoman Gunarsa yang berjudul “Upacara Adat Bali” merupakan
ekspresi bentuk imajinasi, karena bergaya naturalis dan realis.
A. pernyataan benar dan alasan benar.
B. pernyataan benar sebaliknya alasan salah.
C. pernyataan salah dan alasan salah.
D. pernyataan salah, sebaliknya alasan benar.
E. pernyataan dan alasan berkaitan.
Lukisan Karya I Nyoman Gunarsa
Sumber: Taring Padi (2014)
190 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
22. Karakteristik lingkungan belajar yang diharapkan sesuai Permendikbud No.
103 Tahun 2014 dijelaskan pada pernyataan berikut, kecuali ...
A. pembelajaran aktif dari guru ke peserta didik.
B. menekankan kontekstual dan kolaboratif.
C. Proses pembelajaran interaktif dan inspiratif.
D. sesuai bakat, minat, kemampuan peserta didik.
E. memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif.
23. Berikut ini adalah beberapa kegiatan sebagai implementasi model
pembelajaran Problem Based Learning, yaitu: Mereka harus menganalisis dan
mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan,
mengumpulkan dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika
diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan. Berdasarkan
pernyataan dan uraian di atas maka karakteristik model pembelajaran yang
tepat adalah:
A. pengajuan pertanyaan atau masalah
B. berfokus pada keterkaitan antardisiplin
C. dilaksanakan penyelidikan autentik
D. menghasilkan produk dan memamerkannya
E. dilaksanakan secara kolaborasi.
24. Tahapan penerjemahan ide/gagasan meliputi : a) pemahaman terhadap makna
simbol; b) mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan
ide produk; c) mencari ide-ide fungsi dan bentuk karya seni. Berdasarkan
tahapan di atas, maka kegiatan yang tidak cocok dengan tahapan mencari ide-
ide fungsi dan bentuk karya seni adalah:
A. Siswa berdiskusi untuk memilih dan menentukan jenis seni murni dalam
mengerjakan tugasnya
B. Siswa berdiskusi untuk memilih dan menentukan jenis seni terapan dalam
mengerjakan tugasnya
C. Siswa berdiskusi tentang fungsi seni untuk dalam mewujudkan tugas yang
akan dibuatnya
| 191Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
D. Siswa berdiskusi tentang wujud seni yang akan dibuat secara
berkelompoknya
E. Siswa berdiskusi untuk memilih dan menentukan seni keramik sebagai
tugas kelompoknya
25. Siswa dengan tekun mencipta desain motif batik melalui pemanfaatan tiga
bentuk-bentuk daun dari tumbuhan yang berbeda yang dibawa dari rumahnya.
Dari bentuk-bentuk daun yang dibawanya tersebut dijadikan stimulasi untuk
dikembangkan masing-masing minimal tiga bentuk desain motif batik. Mereka
mencipta motif batik flora dengan cara penggayaan (stilasi), masing-masing
daun dibuat minimal 5 bentuk motif batik. Peristiwa pembelajaran di atas
merupakan salah satu implementasi yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk
menguasi keterampilan pembelajaran abad 21, yaitu:
A. berpikir kritis
B. komunikasi
C. kolaborasi
D. kreativitas
E. motivasi
26. Kemampuan siswa dalam merancang poster pada saat ini selain menguasai
dasar-dasar manual, juga perlu menguasai teknik digital. Pemanfaatan sumber-
sumber inspirasi berupa gambar yang berasal dari media digital (HP atau
internet) dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran merancang poster di atas merupakan salah satu implementasi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menguasai
keterampilan pembelajaran abad 21, yaitu:
A. berpikir kritis
B. komunikasi
C. kolaborasi
D. kreativitas
E. motivasi
192 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
27. Karya seni grafis dapat berfungsi untuk
menyampaikan gagasan, kritik, ajakan kepada
masyarakat untuk berbuat lebih baik dan bijak dalam
menyikapi permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Karya seni grafis di samping ini menyampaikan
pesan moral ... untuk para pengemban wakil rakyat
dalam pemerintahan.
A. tanggung jawab
B. kebersamaan
C. cinta tanah air
D. semangat juang
E. integritas
28. Tema dalam karya seni merupakan ide pokok dalam suatu karya seni yang
dapat dipahami dan dikenali melalui pemilihan subject matter (pokok soal) dan
judul karya. Pokok persoalan nilai seni merupakan esesnsi pokok dalam
proses penciptaan seni. Aspek nilai dalam seni masuk dalam aspek ...
A. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa nilai agama, moral, psikologi, sosial dan
politik
B. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa nilai struktur bentuk, agama, moral, psikologi,
sosial dan politik
C. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa kesimbangan visual, agama, moral, psikologi,
sosial dan politik
D. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa kesatuan karya, agama, moral, psikologi, sosial
dan politik
E. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa unsur warna, agama, moral, psikologi, sosial
dan politik
29. Praktek pembelajaran melukis bagi siswa SMP dirasakan menjadi beban bagi
siswa dan sekaligus bagi guru karena praktek melukis memerlukan alat dan
bahan yang mahal. Untuk menghadapi maslah tersebut, Pak Akhmad melaukan
Sumber: Taring Padi (2014)
| 193Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
pembelajaran secara inovatif bersama siswanya dalam praktek pembelajaran
melukis dengan cara menggunakan gambar-gambar yang ada dalam majalah
dan koran bekas sehingga tercipta karya lukis yang inovatif.
A. Ekspresif
B. Inovatif
C. Kolase
D. Montase
E. Mozaik
30. Praktek pembuatan seni patung dengan menggunakan bahan seperti resin dan
atau kaolin dosok menggunakan teknik tertentu. Teknik pembuatan patung
yang cocok dengan pernyataan tersebut adalah teknik ...
A. Assembling
B. Carving
C. Casting
D. Moulding
E. Pinching
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Sumatif yang terdapat
di bagian akhir Modul 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi
Kegiatan Belajar 1.
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Tingkat penguasaan =
194 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Modul 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Belajar 4 pada Modul 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
| 195Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Sem C, 2000. Aplikasi Estetika dalam Seni Rupa, Jakarta: FPBS IKIP.
Barret, T.1994. Criticizing Art Understanding the Contemporary, California:
Mayfield Publishing Company
Feldman, Edmund Burke, 1967. Art as Image and Idea, New York: Prentice Hall,
Inc.
Gie, The Liang,1976. Garis Besar Estetika (Filsafat Keindahan), Yogyakarta: UGM
Press
Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari.
Semarang: Unnes Press
Juih, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudistira
Nusantara, Susanto, Mikke. 2003. Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela
Nurhidayat, Andre. 2005. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Grasindo
Read, Herbert, 1970. Education Through Art. London . Faber Ad Faber
Soedarso, S.P.1988. Tinjauan Seni: Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni.
Yogyakarta: Suku Dayar Sana.
Sachari, Agus (editor). 1986. Seni Desain dan Teknologi Antalogi Kritik, Opini dan
Filosofi. Bandung: Pustaka
Sumardjo, Jakob, 2000. Filsafat Seni, Bandung: Penerbit ITB
Suryajaya, Martin, 2016. Sejarah Estetka: Era Klasik Sampai Kontemporer, Gang
Kabel, Taman Semanan Indah, Jakarta Barat.
________ ,Tim Estetika, (2008) Estetika: sastra, seni dan budaya, Fakultas Bahasa
dan Seni: UNJ Press, Jakarta Timur.
Tim Depdikbud,1986. Arsitektur Tradisional Daerah Kalimantan Selatan, Proyek
Inventarisasi dan Dolumentasi Kebudayaan Daerah. Jakarta: Depdikbud.
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara; Kajian Khusus Tentang Ornamen
Indonesia. Semarang: Dahara Prize.
Mayasari Maria Sicilia, dkk. 2014. Kajian Semiotik Ornamen Interior pada Lamin
Dayak Kenyah. Universitas Kristen Petra: Surabaya.
196 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
Rujukan Internet:
http://ronalsaputraa.blogspot.com/2014/02/pulau-sumatera-pulau-emas.html
(Diakses pada Jumat, 28 Februari 2014. Pukul 11.48 WIB)
https://cantik.tempo.co/read/835328/mari-kenali-karakter-batik-sumatera (Diakses
pada Kamis, 12 Januari 2017. Pukul 16.00 WIB)
https://solup.blogspot.com/2018/07/jenis-jenis-gorga-ornamen-batak-toba.html
(Diakses pada Selasa, 17 Juli 2018. Pukul 16.00 WIB)
http://ragammotifmelayuriau.blogspot.com/2016/01/vbehaviorurldefaultvmlo.html
(Diakses pada Rabu, 01 Januari 2016. Pukul 18.00 WIB)
http://jambiindo.blogspot.com/2014/09/batik-jambi-motif-tumpuk-manggis.html
(Diakses pada Jumat, 18 September 2014. Pukul 18.00 WIB)
https://infobatik.id/410-2/ (Diakses pada Jumat, 04 Februari 2014. Pukul 02.00
WIB)
http://bloggazrorry.blogspot.com/2015/03/motif-ukir-ragam-hias-bali. (Diakses
pada Rabu, 04 Maret 2015. Pukul 12.00 WIB)
https://gpswisataindonesia.info/2019/03/kain-tenun-sumba-ntt/ (Diakses pada
Rabu, 03 Maret 2019. Pukul 12.00 WIB)
https://www.kaskus.co.id/thread/56f373e150741037138b4567/makna-filosofis-
motif-kain-tenun-lombok. (Diakses pada Rabu, 04 Maret 2015. Pukul
12.00 WIB)
http://macam-macamlagujawa.blogspot.com/2015/10/macam--lagu-jawa.html
(Diakses Pada Selasa, 10 Oktober 2015. Pukul 08.00 WIB)
https://ardikaryautama.wordpress.com/2015/06/06/batik-khas-jawa-barat-dan-
banten/ (Diakses pada Sabtu, 6 Juni 2015. Pukul 06.00 WIB)
https://infobatik.id/tiga-motif-batik-di-tasikmalaya/ Diakses Pada Senin, 15
September 2015. Pukul 18.45 WIB)
http://www.jdlines.com/2015/08/5-ciri-khas-motif-batik-cirebon.html (Diakses
Pada Jumat, 5 Agustus 2015. Pukul 17.00 WIB)
https://infobatik.id/ragam-batik-khas-jawa-tengah/ (Diakses Pada Rabu, 7 Mei
2017. Pukul 19.00 WIB)
beberapa-macam-motif-batik-jawa-tengah-dan-filosofinya/ (Diakses Pada Rabu, 30
September 2016. Pukul 09.00 WIB)
https://motifbatiks.blogspot.com/2017/11/motif-batik-pekalongan.html (Diakses
Pada Kamis, 11 November 2017. Pukul 16.00 WIB)
| 197Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya
https://yuliantinote.wordpress.com/2008/08/21/batik-jawa-timur/ (Diakses Pada
Selasa, 21Agustus 2008. Pukul 09.00 WIB)
https://www.manadoterkini.com/2017/10/54073/kain-tenun-koffo-kekayaan-budaya
sulawesi-utara-hampir-punah/ (Diakses Pada Senin, 5 Oktober 2017. Pukul
09.00 WIB)
https://www.jatikom.com/2019/10/34-provinsi-motif-batik-indonesia.html (Diakses
Pada Rabu, 10 November 2019. Pukul 19.00 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi (Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2019.
Pukul 07.43 WIB)
https://infobatik.id/batik-minahasa (Diakses Pada Kamis, 16 Juni 2019. Pukul
15.40 WIB)
https://www.kamerabudaya.com/2018/06/batik-papua-sejarah-ciri-khas-filosofi-
motif-dan-perkembangannya.html (Diakses Pada Kamis, 18 Juni 2018.
Pukul 17.00 WIB)
Yusufarief, 2017. 30 Gambar Motif Batik Kalimantan Timur Terlengkap 2017.
https://rumahulin.com/batik-kalimantan-timur/ (Diakses Pada Senin, 03 April
2017. Pukul 15.43 WIB)
Fadillah,2017. Ragam Hias Flora. https://satujam.com/ragam-hias-flora/ 2017.
(Diakses Pada, 05 Agustus 2017)
Hairun Nisa, 2016. Motif Dasar Ragam Hias Geometris Nusantara.
https://tekooneko.com/ragam-hias-geometris/. (Diakses Pada, 20 December
2016)
Beri, 2016. Ragam Hias Geometrik. http://abbeart.blogspot.com/2016/08/ragam-
hias-flora-fauna-dan-geometrik.html. (Diakses Pada, 23 agustus 2016)
Esther Curry, https://id.pinterest.com/pin/600808406508661300/?nic=1. (Diakses
Pada, 6 Oktober 2019)
Ayub Yuaris, https://www.123rf.com/photo_7473233_butterfly.html. (Diakses
Pada, 6 Oktober 2019)

More Related Content

What's hot

Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalianSoal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalianSang Pujangga Espede
 
Sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
Sudut pusat dan sudut keliling lingkaranSudut pusat dan sudut keliling lingkaran
Sudut pusat dan sudut keliling lingkaranAna Alawiyah Ichwan
 
Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan
Kesenjangan antara harapan dengan kenyataanKesenjangan antara harapan dengan kenyataan
Kesenjangan antara harapan dengan kenyataanf' yagami
 
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
 Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasiPPGhybrid3
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiBudi Triyanto
 
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitigaGeometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitigaEga Agustesa Cahyani
 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa eka noviana
 
Bab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas XBab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas XAhmad Zeni
 
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnyapenjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnyaDesy Aryanti
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdfMuhammad Iqbal
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaDikha Wijanarko
 
Materi Perbandingan SD
Materi Perbandingan SDMateri Perbandingan SD
Materi Perbandingan SDRina Anggrina
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraSaraswati N
 
Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...
Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...
Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...Thufailah Mujahidah
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisYadi Pura
 
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptkalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptayumaulira
 
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanPpt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanNafiessa
 

What's hot (20)

biologi
biologibiologi
biologi
 
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalianSoal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
Soal peluang kaidah pencacahan aturan perkalian
 
Sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
Sudut pusat dan sudut keliling lingkaranSudut pusat dan sudut keliling lingkaran
Sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
 
Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan
Kesenjangan antara harapan dengan kenyataanKesenjangan antara harapan dengan kenyataan
Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan
 
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
 Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
Materi 1 KB 1 Konsep seni rupa pengertian, unsur dan klasifikasi
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitigaGeometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
Geometri bidang datar dan dalil dalil pada segitiga
 
Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa
 
Bab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas XBab Seni Rupa Kelas X
Bab Seni Rupa Kelas X
 
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnyapenjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
penjumlahan dan pengurangan bilangan rasional dan sifatnya
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
 
Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)Materi Dimensi tiga (SMA)
Materi Dimensi tiga (SMA)
 
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanitaKumpulan 30 puisi tentang wanita
Kumpulan 30 puisi tentang wanita
 
Materi Perbandingan SD
Materi Perbandingan SDMateri Perbandingan SD
Materi Perbandingan SD
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional Nusantara
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...
Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...
Makalah Seni Rupa (Ilustrasi, Lukis, Patung, Bangunan, Kerajinan, Reklame, De...
 
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematisKemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
Kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis
 
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.pptkalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
kalor-dan-perpindahannya-SMP-kelas-7-_1_.ppt
 
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanPpt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
 

Similar to Pembelajaran Aktif Seni Rupa

Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beliMelly PMI
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualGigyh Ardians
 
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdfCoklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdfJulianPaliwanan
 
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09Qya Dierja
 
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1saeful_4h13
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarRizal M Suhardi
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bKurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bRian Priatna
 
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxAnalisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxWinaAyyuni2
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxZukét Printing
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfZukét Printing
 

Similar to Pembelajaran Aktif Seni Rupa (20)

Seni rupa
Seni rupaSeni rupa
Seni rupa
 
Peranan guru psv
Peranan guru psvPeranan guru psv
Peranan guru psv
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran KonstektualPembelajaran Konstektual
Pembelajaran Konstektual
 
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdfCoklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
Coklat estetik modern tugas kelompok presentasi (2).pdf
 
Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
Laporan Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) Pendidikan Seni Rupa 09
 
M uas
M uasM uas
M uas
 
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
Konsep pembelajaran seni terpadu (lengkap) ok 1
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bKurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
 
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptxAnalisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
Analisis permasalahan Bidang Pedagogi MODUL 1.pptx
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 
Metode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docxMetode Pembelajaran Tematik.docx
Metode Pembelajaran Tematik.docx
 
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdfMetode Pembelajaran Tematik.pdf
Metode Pembelajaran Tematik.pdf
 
sk
sksk
sk
 
A
AA
A
 

More from PPGhybrid3

Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4PPGhybrid3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5PPGhybrid3
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3PPGhybrid3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2PPGhybrid3
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1PPGhybrid3
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORPPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3PPGhybrid3
 

More from PPGhybrid3 (20)

Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1
 
AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3
 

Recently uploaded

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfachsofyan1
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...Neta
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................teeka180806
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikssuser328cb5
 

Recently uploaded (8)

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdfPEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
PEDOMAN PENYELENGGARAAN BEASISWA LPPD JATIM - 2024.pdf
 
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari IniSizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
Sizi99 : Situs Judi Slot Online Gacor Terpercaya & Slot Terbaik Hari Ini
 
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA, KEMENANGAN DI BAYAR LUNAS Arnet...
 
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang MaxwinBento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
Bento88slot : Situs Judi Slot Online Gacor Hari Ini Viral Gampang Maxwin
 
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari IniNila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
Nila88 : Situs Slot Gacor Scatter Hitam Mahjong & Link Slot Resmi Hari Ini
 
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI CILOTO oke.pp...............................
 
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari IniJasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
Jasatoto99 : Daftar Situs Slot Gacor Maxwin & Situs Slot Terbaru Hari Ini
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 

Pembelajaran Aktif Seni Rupa

  • 1. | 135Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Kegiatan Belajar (KB) PEMBELAJARAN PENGETAHUAN DAN ESTETIKA SENI RUPA A. PENDAHULUAN 1. Deskripsi Singkat etelah Anda mempelajari Kegiatan Belajar 3 tentang Bentuk, Tema dan Nilai Estetik/Seni dalam Seni Rupa selanjutnya pada Kegiatan Belajar 4 Anda akan mempelajari Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa berdasarkan kajian ilmu pendidikan seni dan teori filsafat seni agar pengorganisasian dan penyampaian pembelajaran seni rupa yang disampaikan mudah dipahami. Pokok-pokok materi yang akan Anda pelajari dalam Kegiatan Belajar 4 ditampilkan dalam bagan peta konsep di bawah ini. Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa secara khusus akan membahas tentang model Pembelajaran Aktif yang diimplementasikan untuk mengajarkan Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa. 2. Relevansi Pada pembahasan Kegiatan Belajar 4 akan diuraikan materi tentang Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan suatu pembelajaran akan terwujud secara optimal bila keseluruhan pembelajaran berorientasi pada peserta didik. Keberhasilan pencapaian kompetensi belajar akan sangat bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara seorang guru melaksanakan pembelajaran. Implementasi pendekatan active learning dalam pembelajaran seni rupa terbukti mampu menjadikan peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang bersifat kontekstual. Sehingga tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran menjadi lebih optimal. Selain itu pembelajaran aktif juga memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat dan mengekspresikan segala potensi yang dimilikinya. S
  • 2. 136 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Pada hakikatnya mata pelajaran Seni Budaya (seni rupa) di pendidikan menengah sangat kontekstual, karenanya para pendidik harus memiliki wawasan “memanfaatkan lingkungan untuk meningkatkan pengetahuan, apresiasi dan kreasi seni”. Peran dari pendidikan seni demikian luas spektrumnya. Secara khusus Kegiatan Belajar 4 akan membahas cara mengajarkan dan mengembangkan kompetensi pengetahuan. Menurut pakar pendidikan seni Brent G. Wilson, kompetensi pengetahuan, meliputi pengetahuan tentang terminologi, fakta, trends dan tata urutan/kronologi, simbol dan makna, klasifikasi dan kategori, dan metodologi. Pendekatan active learning berbasis keilmuan atau saintifik yang lebih berorientasi pada peserta didik akan merubah aktivitas belajar pengetahuan seni rupa yang umumnya bersifat pasif satu arah dari guru ke peserta didik kini menjadi aktivitas belajar aktif yang memberi pengalaman belajar aktif yang variatif dan menyenangkan. Beberapa metode yang akan digunakan dalam mengaktifkan belajar peserta didik antara lain :1) metode pembelajaran discovery learning, inquiry learning dan model berbasis masalah. Ketiga model pembelajaran ini sesuai dengan tuntutan belajar saat ini yang melatih peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Penggunaan metode ini diharapkan akan mendorong peserta didik mengambil peran aktif sejak awal sehingga pada akhirnya mampu mengembangkan kompetensi 4 C sesuai tuntutan kompetensi pembelajaran Abad-21 yaitu: Creative Thingking, Creativity, Communication and Colaboration. 4. Petunjuk Belajar Kegiatan Belajar 4 dari empat kegiatan belajar yang terdapat pada Modul 1 ini merupakan pengetahuan dasar kesenirupaan yang wajib Anda kuasai dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya Seni Rupa dalam rangka memenuhi persyaratan akademik pada Program Pendidikan Profesi Guru. Modul ini menyajikan materi Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika dalam Seni Rupa yang perlu Anda pelajari selama Program PPG. Walaupun ketiga aktivitas
  • 3. | 137Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya pembelajaran seni rupa ini diselenggarakan secara terpisah akan tetapi ketiganya terintegrasi menjadi satu kesatuan capaian pembelajaran seni rupa. Lingkup materi yang akan dibahas dapat Anda pelajari dari peta konsep di atas. Fokus pembelajaran diarahkan pada implementasi pendekatan belajar aktif pada mata pelajaran seni rupa, oleh karenanya Anda diharapkan bersikap pro aktif dalam mempelajari dan menyelesaikan keseluruhan tugas yang diberikan. Di akhir proses pembelajaran ini Anda sebagai guru akan merasakan kebermaknaan pembelajaran ini sesuai dengan tugas Anda di sekolah dan peserta didik dapat lebih aktif dan optimal mengembangkan potensi dirinya. 4. Peta Kompetensi Pembelajaran Gambar 4.1. Pembelajaran Pengetahuan dan Estetika Seni Rupa B. INTI 1. Capaian Pembelajaran Menguasai pendekatan, model dan metode pembelajaran pengetahuan dan estetika dalam seni rupa. 2. Pokok-Pokok Materi a. Konsep pendekatan, model dan metode pembelajaran seni rupa. EstetikaPembelajaran KARYA SENI RUPA 1. Pendekatan Pembelajaran Aktif 2. Model Pembelajaran Aktif 3. Ragam Metode Pembelajaran Aktif 1. Ragam Hias Fauna 2. Sablon pada Kaos 3. Poster Pelestarian Hewan Endemik Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Seni Rupa Pengetahuan
  • 4. 138 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya b. Implementasi pendekatan, model dan metode pembelajaran pengetahuan seni rupa. c. Implementasi pendekatan, model dan metode pembelajaran nilai estetika seni rupa. 3. Uraian Materi Sebagaimana dijelaskan di atas konten Modul 1 terdiri dari empat (4) kegiatan belajar yang mendukung pemahaman segi konseptual seni rupa, khususnya implementasi pendekatan, model dan metode pembelajaran, berikut ini uraian materi Kegiatan Belajar 4. Setelah Anda mempelajari segi konseptual dalam Seni Rupa pada KB 1, KB 2 dan KB 3, maka pada KB 4 pembahasan uraian materinya terdiri atas 3 materi, yaitu: A. Segi konseptual terkait pendekatan, model dan metode pembelajaran. B. Implementasi pembelajaran pengetahuan dalam seni rupa. C. Implementasi pembelajaran estetika dalam seni rupa Berikut diuraikan segi konseptual secara umum dan contoh implementasi pendekatan, model dan metode pembelajaran dalam mata pelajaran seni budaya khususnya seni rupa. a. Konseptual Terkait Pendekatan, Model dan Metode Permasalahan terkait dengan pendekatan, dan model pembelajaran sering muncul di kalangan guru. Guru-guru telah mengenal tetapi belum tentu semuanya memahami model-model berikut metode pembelajarannya. Ada kalanya guru mengenal model pembelajaran tertentu kemudian menuangkannya ke dalam rencana pembelajaran, namun ketika diimplementasikan ternyata belum berhasil karena metodenya tidak sesuai. Akhirnya, apa yang telah direncanakan hanya sebatas tulisan saja. Fakta ini mengindikasikan bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam memahami dan mengimplementasikan pendekatan, model-model dan metode-metode pembelajaran ke dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu, KI dan KD atau materi pelajaran, karakteristik dan gaya belajar peserta didik.
  • 5. | 139Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Pengembangan pendekatan, model dan metode pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam merancang pembelajaran sebagai bentuk pertanggung-jawaban guru kepada peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk merealisasikannya guru perlu memahami prinsip-prinsip pedagogik salah satunya memahami model-model pembelajaran. Guru dalam melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan berbagai pendekatan, antara lain berbasis keilmuan/saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui kegiatan yang memberikan pengalaman belajar yang bervariasi, mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang, dan memotivasi dengan beberapa kegiatan. 1. Hakikat Pembelajaran dan Pendekatan Sebelum Anda mempelajari implementasi pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa, sekilas akan dijelaskan kembali segi konseptualnya agar Anda memahami teorinya secara benar sesuai dokumen yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan pada permendikbud nomor 22 Tahun 2016 pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Berdasarkan dua Permendikbud tersebut, maka pembelajaran dapat diartikan sebagai proses terjadinya interaksi peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik, dan peserta didik dengan sumber belajar untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Definisi tersebut tentunya sejalan dengan definisi pembelajaran menurut UUSPN No.20 Tahun 2003 Bab1 Pasal 1 ayat 20, yaitu: “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkunganbelajar” Pembelajaran yang diharapkan dalam Kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang memperkaya pengalaman belajar peserta didik. Anda sebagai guru dalam
  • 6. 140 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya melaksanakan pembelajaran dapat menggunakan berbagai pendekatan, antara lain berbasis keilmuan/saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui kegiatan yang memberikan pengalaman belajar yang bervariasi, mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang, dan memotivasi dengan beberapa kegiatan yang memberi pengalaman belajar yang variatif. Anda dapat menerapkan berbagai model pembelajaran dengan pendekatan berbasis keilmuan dalam rangka mengembangkan tiga ranah kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Menurut Arends (1997) tidak ada satupun model pembelajaran yang paling baik di antara yang lainnya. Masing- masing model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Model pembelajaran tertentu tidak menutup kemungkinan akan menjadi sempurna dan sesuai dengan tujuan belajar manakala dilengkapi dengan model pembelajaran lain. Praktek ini mendorong tumbuhnya inovasi pembelajaran yang berdampak kepada situasi pembelajaran aktif (active learning) berbasis keilmuan/saintifik.. Selain pendekatan berbasis keilmuan, ada beberapa pendekatan lain yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran, di antaranya (1) pendekatan berbasis genre/teks (Genre Based Approach), (2) pendekatan Contexstual Teaching and Learning (CTL), dan (3) pendekatan pendidikan matematika realistik (Realistic Mathematic Education/RME). Namun dalam KB 4 pendekatan ini tidak diuraikan semua pendekatan. Sebagaimana telah dijelaskan diawal KB 4 bahwa uraian materi akan difokuskan pada pendekatan belajar aktif atau active learning yang berbasis keilmuan Jika Anda ingin mengetahui lebih mendalam silahkan dipelajari dari referensi online atau dokumen Permendikbud No. 103 Tahun 2014. Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 juga dijelaskan bahwa lingkungan belajar yang diharapkan adalah berbasis aktivitas berdasarkan karakteristik (1) interaktif dan inspiratif; (2) menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; (3) kontekstual dan kolaboratif; (4) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
  • 7. | 141Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya peserta didik; dan (5) sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 2. Pengertian dan Tujuan Pengembangan Model Pembelajaran Pengertian model pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Sedangkan pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang yang digunakan seorang guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Cara pandang tersebut perlu direalisasikan dalam pembelajaran dengan menggunakan model atau metode pembelajaran tertentu. Model pembelajaran dikembangkan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran berkaitan dengan pencapaian dan pengembangan kompetensi peserta didik yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang dijelaskan dalam Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan Permendikbud No. 22 Tahun 2016, maka sebuah model pembelajaran yang dikembangkan memiliki tujuan antara lain berikut. 1) Mendorong peserta didik untuk interaktif dalam pembelajarannya, baik dengan gurunya, antar sesamanya, maupun antar dirinya dengan sumber belajar. 2) Memberikan inspirasi kepada peserta didik untuk lebih meningkatkan kreativitas dan keinginan tahuannya terhadap pemahaman suatu konsep dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam kegiatan lain, dan dapat meningkatkan sifat percaya diri. 4) Memberikan pengalaman belajar yang kontekstual dan kolaboratif. 5) Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik. 6) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis.
  • 8. 142 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 7) Memadukan antara pemahaman materi ajar (content knowledge) dan pemahaman cara mendidik (pedagogical knowledge) yang berbaur menjadi satu yang perlu dimiliki oleh seorang guru. Ini yang disebut dengan konsep Pedagogical Content Knowledge. Konsep ini dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif untuk menjelaskan materi tertentu, serta pemahaman tentang apa yang membuat materi tertentu lebih mudah dipelajari Setelah Anda memahami tujuan digunakannya suatu model pembelajaran diharapkan Anda dapat memilih model pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran berlangsung lebih baik dan efektif. Pembelajaran yang disajikan diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills atau HOTS). Untuk lebih memahami HOTS, berikut ini dijelaskan konsep dan aplikasinya dalam model pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa. 3. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) dalam Model Pembelajaran Berdasarkan kategori tingkat berpikir yang dikemukakan oleh Anderson, dkk (2001), ada kemampuan berpikir yang lebih tinggi yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu, guru dianjurkan untuk mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut dengan menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang “tidak biasa” yang dikembangkan dari pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI4 melalui pengembangan dan penggunaan model pembelajaran yangs sesuai. Karakteristik pembelajaran yang mendorong kemampuan berpikir HOTS, antara lain sebagai berikut. 1) Mengundang peran aktif peserta didik. 2) Mendorong aktivitas fisik dan mental peserta didik lebih tinggi. 3) Mendorong kreatifitas peserta didik memecahkan masalah dan menemukan solusi. 4) Terbuka peluang bagi peserta didik menggunakan teknik, media, dan peralatan yang beragam.
  • 9. | 143Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 5) Peserta didik menggunakan pengetahuan, emosi, keterampilan, dan ekspresi lainnya dari sudut pandang beragam. 6) Pengetahuan yang dikembangkan pada dimensi konseptual dan procedural yang mendorong tumbuhnya keterampilan metakognitif. 7) Didesain dalam kondisi nyata/hampir nyata, situasi baru yang terduga, hingga situasi baru yang tak terduga. 4. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Salah satu framework yang banyak mendapatkan perhatian akhir-akhir ini adalah Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) untuk mulai diujicobakan dalam implementasi kurikulum dan proses pembelajaran. TPACK dianggap sebagai kerangka kerja yang dapat memberikan arah baru bagi guru dalam proses pembelajaran dengan memadukan penguasan teknologi, pedagogi, penguasaan materi, metode pengajarannya dalam memecahkan masalah di kelas. Secara konseptual, ada tujuh variabel yang mempengaruhi TPACK (Shulman, 1986; Mishra & Koehler, 2006; Cox & Graham, 2009), yaitu: a. Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan untuk proses pembelajaran; b. Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan proses pembelajaran peserta didik; c. Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam, Seni, dll.; d. Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti misalnya: menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari pergerakan kerak bumi; e. Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986, hal. 9);
  • 10. 144 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya f. Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi asynchronous seperti forum untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan; dan g. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi sehingga diketahui hubungan antara variabel-variabel tersebut. Secara skematik keterkaitan hubungan unsur-unsur TPACK di atas divisualisasikan pada Gambar 1. Gambar 4.2. Kerangka kerja TPACK dan komponen pengetahuannya Sumber: Koehler & Mishra (2009) 4. Model-model Pembelajaran Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan Permendibud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada peserta didik, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan peserta didik sehari-hari, antara lain:
  • 11. | 145Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Model Penyingkapan (Discovery learning), (2) Model Penemuan (Inquiry learning), (3) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), (4) Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), dan model pembelajaran lain yang telah lama dikenal dan digunakan oleh guru seperti Jigsaw, TPS (Think Pair Share), GI (Group Investigation), NHT (Number Head Together), Picture and Pigture, TSTS (Two Stay and Two Stray), dan lain-lain yang bukan berbasis ceramah atau hafalan. Namun pembahasan KB 4 tidak menguraikan seluruh model-model pembalajaran tetapi memfokuskan pada Model Problem Based Learning (PBL) Selanjutnya akan diuraikan contoh implementasi Model PBL dalam pembelajaran pengetahuan dan estetika seni rupa. a. Beberapa Definisi tentang Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa/mahasiswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa (Sukmadinata, 2004). Pendapat senada dikemukakan Soekamto dan Winataputra (1997) bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasi-kan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pemandu bagi para perancang desain pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dua pandang tersebut diperkuat Kuswana (2005) yang mendefinisikan model pembelajaran sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya. Menurut Chauchan (Sukmadinata, 2003: 243), suatu model pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat: Pertama, memberikan pedoman bagi guru dan siswa bagaimana proses mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, membantu dalam pengembangan kurikulum bagi kelas dan mata pelajaran lain. Ketiga,
  • 12. 146 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya membantu dalam memilih media dan sumber. Keempat, membantu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pemilihan sebuah model mengajar harus sesuaikan dengan potensi mahasiswa, daya dukung, lingkungan yang ada, keterampilan pengajar, dan pandangan hidup yang akan dihasilkan dari proses kerjasama dilakukan antara pengajar dan peserta didik. b. Komponen-komponen model menutur Joice dan Weil Sebuah model pembelajaran akan berjalan dengan baik bila didukung oleh komponen-komponen model pembelajaran yang diterapkan. Menurut Joyce dan Weil (2000), setiap model pembelajaran memiliki komponen sebagai berikut: Sintakmatik, sistem sosial, prinsip rekasi, daya dukung, serta dampak instruksional dan dampak pengiring. Sintakmatik merupakan tahapan implementasi model pembelajaran. Sistem social menggambarkan situasi dan norma-norma yang dipakai dalam mengimplementasikan model pembelajaran, pada bagian ini tergambar pola interaksi antara pendidik dan peserta didik. Daya dukung berupa bahan-bahan, alat- alat yang dibutuhkan dalam model pembelajaran. Dampak pembelajaran (instructional effect) berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dampak pengiring atau penyerta (nurturant effect) merupakan luaran dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam membentuk pengalaman tanpa arahan dari pendidik secara langsung. c. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning/PBL) Model pembelajaran ini bertujuan mendorong peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, atau permasalahan yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya. Permasalahan yang diajukan pada model PBL, bukanlah permasalahan “biasa” atau bukan sekedar “latihan” yang diberikan setelah conoth- contoh soal disajikan oleh guru. Permasalahan dalam PBL menuntut penjelasan atas sebuah fenomena. Fokusnya adalah bagaimana peserta didik mengidentifikasi isu
  • 13. | 147Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya pembelajaran dan selanjutnya mencarikan alternatif-alternatif penyelesaian. Pada pembelajaran ini melatih peserta didik terampil menyelesaikan masalah. Oleh karenanya pembelajarannya selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan kontekstual. b. Implementasi Pembelajaran Pengetahuan dalam Seni Rupa Implementasi pendekatan dengan model pembelajaran harus dikembangkan menjadi pengalaman-pengalaman belajar. Kegiatan pembelajaran tersebut bukan rangkaian kegiatan yang semuanya harus dilaksanakan setiap pertemuan. Guru dapat memfokuskan kegiatan mana yang akan dibelajarkan, sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai peserta didik. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan keilmuan tersebut harus selalu dikontekstualisasikan dengan kompetensi, muatan, dan konteks pembelajaran, sehingga menghasilkan model- model pembelajaran yang lebih kaya dan bervariasi (customized models). Model pembelajaran sebagaimana dimaksud pada Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 dan Permendibud Nomor 22 Tahun 2016 adalah model pembelajaran yang menonjolkan aktivitas dan kreativitas, menginspirasi, menyenangkan dan berprakarsa, berpusat pada peserta didik, otentik, kontekstual, dan bermakna bagi kehidupan peserta didik sehari-hari. Adapun metode yang akan digunakan selanjutnya dipilih sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, pendekatan, materi, dan model pembelajarannya. Berikut ini contoh implementasinya dalam mata pelajaran seni budaya, khususnya pembelajaran pengetahuan seni rupa. 1. Perencanaan Pembelajaran Pengetahuan Seni Rupa Secara khusus Kegiatan Belajar 4 pada Modul 1 ini membahas cara mengajarkan dan mengembangkan kompetensi pengetahuan dengan pendekatan active learning dan model pembelajaran berbasis masalah, discovery learning dan inquiry learning. Menurut pakar pendidikan seni Brent G. Wilson, kompetensi pengetahuan, meliputi pengetahuan tentang terminologi, fakta, trends dan tata urutan/kronologi, simbol dan makna, klasifikasi dan kategori, dan metodologi. Adapun materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran pengetahuan ini adalah
  • 14. 148 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya “Pengetahuan tentang Perancangan dan Produksi Karya Seni Rupa”, yang pembelajarannya dilakukan dengan pendekatan pembelajaran aktif berbasis keilmuan. Sebelum memulai pembelajaran pengetahuan seni rupa berikut ini secara singkat akan diuraikan segi konseptual dalam pembelajaran aktif agar Anda lebih mudah membuat perencanaan pembelajarannya. Adapun uraian materi Pembelajaran Aktif dipaparkan merujuk pada dokumen yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA tahun 2017. a. Pengertian Pembelajaran Aktif Istilah pembelajaran aktif diperkenalkan oleh seorang sarjana Inggris yaitu R. W. Revans (1907-2003). Pembelajaran aktif menurut Bonwell (1991) merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik berpartisipasi dalam proses pembelajara, di mana peserta didik melakukan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan guru. Selanjutnya, Weltman (2012) menyatakan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu proses belajar di mana peserta didik secara aktif atau berdasarkan pengalaman belajarnya terlibat aktif dalam proses belajar. Pembelajaran aktif ini berfokus pada tanggung jawab belajar peserta didik. Michel Prince (2004) mendefinisikan pembelajaran aktif sebagai proses belajar yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif menuntut peserta didik melakukan kegiatan belajar bermakna dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan. Definisi ini dapat mencakup kegiatan, seperti pekerjaan rumah, kegiatan di kelas, maupun kegiatan di masyarakat. Inti pembelajaran aktif adalah aktivitas peserta didik dan keterlibatannya dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif merujuk pembelajaran kolaboratif di mana peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran aktif ditekankan bahwa untuk belajar peserta didik harus melakukan lebih dari sekadar mendengarkan. Peserta didik harus membaca, menulis, mendiskusikan, atau terlibat dalam memecahkan masalah. Kegiatan belajar ini terkait dengan hasil belajar yang ingin dicapai mencakup tiga
  • 15. | 149Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya dimensi yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk mencapainya peserta didik harus terlibat dalam kegiatan pembelajaran berfikir tingkat tinggi. Dengan demikian pembelajaran aktif ada kaitannya kemampuan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Pembelajaran aktif juga merupakan proses pembelajaran yang memberikan ruang yang cukup bagi aktivitas peserta didik untuk mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber. Keaktifan peserta didik tidak hanya sekedar keaktifan fisik tapi juga keaktifan mental. Pembelajaran aktif sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran bermuara pada belajar mandiri. Kemandirian belajar ini merupakan metakognitif. Metakognitif mengarah kepada kemampuan mengasses kognitif dan kemampuan mengelola perkembangan kognitifnya sendiri/self-regulated learning. Peserta didik yang memiliki metakognitif akan mampu menyelesaikan tugas belajarnya dengan baik, mereka mampu merencanakan pembelajaran, mengatur diri, mengontrol diri, dan mengevaluasi pembelajarannya. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran yang dirancang harus mampu melibatkan peserta didik secara aktif. Peserta didik dan guru dalam belajar aktif memiliki peran yang sama untuk menciptakan suatu pengalaman belajar yang bermakna. Dalam dokumen Pembinaan SMA tahun 2017 dijelaskan bahwa ada beragam strategi pendekatan "Pembelajaran aktif" seperti belajar melalui bermain, belajar berbasis teknologi, pembelajaran berbasis aktivitas belajar, pembelajaran kerja kelompok, pembelajaran proyek, dan lain-lain. Pembelajaran aktif membutuhkan lebih dari sekadar mendengarkan tetapi membutuhkan partisipasi aktif dari setiap peserta didik. Peserta didik harus melakukan berbagai aktivitas belajar sekaligus berfikir tentang bagaimana mencapai tujuan belajarnya. Hal ini merupakan metakognitif. Dengan demikian pembelajaran aktif dapat menumbuhkan metakognitif peserta didik. b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif Barnes (1989) menekankan prinsip-prinsip pembelajaran aktif, sebagai berikut. 1) Purposive: relevan antara tugas dan tujuan pembelajaran.
  • 16. 150 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 2) Reflective: refleksi peserta didik tentang makna dari apa yang dipelajari. 3) Negotiated: tujuan dan metode pembelajaran disepakati antara peserta didik dan guru. 4) Critical: peserta didik menghargai cara-cara yang berbeda untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5) Complex: peserta didik membandingkan tugas dengan kompleksitas yang ada dalam kehidupannya. 6) Situation-driven: kebutuhan terhadap situasi dipertimbangkan dalam rangka membangun tugas-tugas belajar. 7) Engaged: tantangan nyata tercermin dalam kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam belajar. Pembelajaran aktif membutuhkan lingkungan belajar yang tepat melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat karena akan menghasilkan perolehan hasil belajar yang tepat pula. Ada beberapa pertimbangan dalam merancang proses pembelajaran aktif, antara lain pembelajaran yang dirancang sebagai berikut. 1) Sejalan dengan strategi filsafat konstruktivisme dan dari filsafat tradisional. 2) Memperkenalkan penelitian berbasis belajar melalui penyelidikan dan berisi konten ilmiah yang otentik. 3) Mendorong keterampilan kepemimpinan dan mendorong peserta didik dalam pengembangan diri. 4) Mendorong pembelajaran kolaboratif untuk membangun komunitas belajar. 5) Mampu menumbuhkan lingkungan yang dinamis melalui pembelajaran interdisipliner (antarmata pelajaran) dan menghasilkan kegiatan dengan pengalaman belajar yang lebih baik. 6) Mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya dengan pengalaman baru yang bermanfaat bagi peserta didik. 7) Mampu meningatkan kinerja pembelajaran peserta didik yang dipelajari di kelas maupun di luar kelas. c. Karakteristik Pembelajaran Aktif
  • 17. | 151Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Karakteristik pembelajaran pada Kurikulum 2013 sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tetang Standar Proses, guru harus merancang proses pembelajaran sejalan dengan pembelajaran aktif dengan karakteristik berikut. 1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri untuk menumbuhkan semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 2) Guru berperan membimbing peserta didik memperoleh beragam pengalaman belajar. Guru sebagai salah satu sumber belajar memberikan peluang bagi peserta didik agar dapat memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu. 3) Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar akademis namun juga untuk pencapaian kompetensi secara utuh dan seimbang. 4) Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas peserta didik dan memperhatikan kemajuan peserta didik untuk menguasai kompetensi. 5) Penilaian proses pembelajaran dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. 6) Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi namun mengutamakan keterlibatan peserta didik secara aktif baik fisik maupun mental. 7) Suasana atau kondisi pembelajaran mendukung untuk mengembangkan keterbukaan dan penghargaan terhadap semua gagasan peserta didik. 8) Peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif melainkan terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran melalui aktivitas : mengamati, bertanya, diskusi, debat, membaca, membuat ringkasan, kerja kelompok, mencari informasi, observasi, melakukan penelitian, bermain peran, studi kasus, melakukan penyingkapan informasi yang belum mengemuka, menganalisis data, presentasi, membuat proyek untuk menghasilkan karya kontekstual, menyelesaikan permasalahan kontekstual dalam pembelajaran, dan sebagainya.
  • 18. 152 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 9) Mencermati deskripsi pengertian, tujuan, prinsip dan karakteristik pembelajaran aktif tersebut di atas maka model pembelajaran yang cocok dengan pendekatan tersebut adalah sebagai berikut: 2. Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam Pembelajaran Pengetahuan Seni Rupa Sebagaimana dijelaskan pada uraian sebelumnya, Kegiatan Belajar 4 pada Modul 1 ini memfokuskan pembahasan pada pembelajaran pengetahuan seni rupa dengan topik “Perancangan Karya Seni dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia”. Alur kegiatan pembelajaran pengetahuan seni rupa dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) sebagai berikut. a. Mengorientasi peserta didik pada masalah: tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran. Identifikasi masalah: Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern disegala aspek kehidupan masyarakat Indonesia, banyak generasi muda yang kurang memahami dan mengapresiasi kekayaan budaya tradisi Indonesia. Padahal jumlah suku bangsa lndonesia terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, lndonesia memiliki keragaman budaya tradisional yang sangat kaya yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi dalam berkarya seni dan kriya Indonesia. Gambar 4.3. Peta Suku Bangsa di Indonesia Sumber: Museum Nasional Indonesio, Jakarta (digambar ulang oleh: Gunawan Kartapranota)
  • 19. | 153Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya non-benda dan artefak/objek budaya. Budaya non-benda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya diantaranya pakaian daerah, wadah, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk budaya tradisional non-benda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan menjadi satu kesatuan dan saling melengkapi. Setiap daerah dapat mengembangkan karya seni dan kiya khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing. Kekayaan budaya tradisi lndonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Permasalahannya adalah bagaimana memilih sumber inspirasi dari budaya Indonesia yang demikian kaya sebagai tema/topik pembelajaran. Mempelajari kebudayaan Indonesia yang kaya ragamnya, baik yang bersifat benda dan non-benda maka tema atau topik pengetahuan seni rupa yang dibahas yaitu: “Perancangan Karya Seni dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia” dengan langkah pembelajaran selanjutnya adalah mengorganisasikan pembelajaran. b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran: Pengorganisasian pembelajaran merupakan salah satu kegiatan dimana peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah yang dikaji. Untuk mempermudah mekanisme kegiatan pembelajaran dilakukan langkah-langkah berikut: 1) Peserta didik membuat kelompok dengan teman sekelas, terdiri atas 4-5 orang dengan pengaturan tempat duduk melingkar atau berbentuk setengah lingkaran. Pada tahap ini peserta didik belajar mencari informasi tentang ragam hias dari berbagai sumber dengan metode diskusi kelompok. 2) Peserta didik melakukan pemetaan ragam hias Indonesia berdasarkan wilayah atau pulau-pulau besar di Indonesia, misalnya: P. Jawa, P. Sumatra. P. Kalimantan, dan seterusnya. a) Awal proses pembelajaran pengetahuan seni rupa dilakukan secara mandiri sesuai pembagian tugas dalam kelompok. Beberapa kelompok bertugas melakukan pemetaan ragam hias di pulau-pulau besar mewakili wilayah Barat, Tengah dan Timur Indonesia. Lalu peserta didik diberi
  • 20. 154 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya tugas mengidentifikasi dan menginventaris ragam hias di daerah tertentu menggunakan Lembar Kerja 1 berikut ini: LK Tugas 1 Identifikasi Ragam Hias Indonesia Nama Peserta Didik: ……………. Nama Pulau/Daerah : Sumatera No Ragam Hias Nama Motif Penjelasan 1. Sumber: https://cantik.tempo.co Pintu Aceh Motif ini melambangkan sikap masyarakat Aceh yang mudah menerima perbedaan. 2. Sumber: https://solup.blogspot.com Gorga Gorga dapat disebut sebagai corak atau motif yang tidak hanya dipahat/diukir tetapi juga dilukis, dan pada umumnya Gorga Batak hanya menggunakan cat tiga warna: merah, hitam, dan putih. 3. Sumber: http://ragammotifmelayuriau.blogspot.com Pucuk Rebung Motif ini melambangkan sebagai sesuatu kekuatan yang muncul dari dalam.Walaupun motif pucuk rebung tersebut berbeda- beda tetapi mempunyai pengertian yang kurang lebih sama yaitu segala sesuatu berasal dari tunasnya (dari kekuatan di dalamnya). 4 Siger Lampung Batik motif ini sangat mencerminkan ciri khas lampung yaitu siger. Motif siger melambangkan kejayaan dan kekayaan karena bentuk mahkotanya, melainkan juga mengangkat nilai feminism
  • 21. | 155Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya No Ragam Hias Nama Motif Penjelasan Sumber: https://infobatik.id/410-2/ yang menyatakan bahwa laki- laki adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan perempuan sebagai manajer yang mengatur segala sesuatunya dalam rumah tangga. 5 Sumber: https://infobatik.id/410-2/ Siger Lampung Batik motif ini sangat mencerminkan ciri khas lampung yaitu siger. Motif siger melambangkan kejayaan dan kekayaan karena bentuk mahkotanya, melainkan juga mengangkat nilai feminism yang menyatakan bahwa laki- laki adalah pemimpin dalam rumah tangga, dan perempuan sebagai manajer yang mengatur segala sesuatunya dalam rumah tangga. 6 Sumber: https://infobatik.id/410-2/ Tumpuk Manggis Tumpuk Manggis memiliki arti tersendiri yaitu; melukiskan penampang buah manggis yang terbelah pada bagian tengahnya, menampakkan kulit luar, daging kulit, dan isi buah secara keseluruhan. Ilustrasi ini bermakna kebaikan budi pekerti, kehalusan akhlak, dan kebaikan hati tak dapat dilihat dari kulit luarnya saja. b) Setelah terkumpul beragam ragam hias Indonesia lalu peserta didik merangkum hasil kerja mereka menggunakan Lembar Kerja 2. Pemetaan Ragam Hias Indonesia. Berikut contoh Lembar Kerjanya:
  • 22. 156 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya LK Tugas 2 Pemetaan Ragam Budaya Indonesia Nama Kelompok : ………………………. Lokasi Ragam Hias Judul Penjelasan 1. Jawa Barat Sumber: https://ardikar.wordpress.com Anggrek Ragam flora dengan lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. 2. Cirebon Sumber: http://www.jdlines.com Megamendung Motif ini melambangkan awan pembawa hujan sebagai lambang kesuburan dan pemberi kehidupan. 3. Solo Sumber: beberapa-macam-motif-batik- jawa-tengah Sidohulur Wilayah Solo ini membuat batik dengan memiliki banyak simbol dan juga makna yang berasal dari kebudayaan Hindu. Penggunaan simbol ini juga banyak mendapatkan pengaruh dari keraton Solo yang masih kuat pengaruhnya dalam masyarakat. 4.Yogyakarta Sumber: beberapa-macam-motif-batik- jawa-tengah Gurda Pemaknaan kata gurda berasal dari kata garuda, yaitu nama sejenis burung besar yang menurut pandangan hidup orang Jawa khususnya Yogyakarta mempunyai kedudukan yang sangat penting. Menurut orang Yogyakarta burung ini dianggap sebagai binatang yang suci.
  • 23. | 157Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Lokasi Ragam Hias Judul Penjelasan 5.Jawa Tengah Sumber: beberapa-macam-motif-batik- jawa-tengah Bango Tulak Bango-tulak diambil dari nama seekor burung yang mempunyai warna hitam dan putih yaitu tulak. Warna hitam diartikan sebagai lambang kekal (Jawa: langgeng), sedang warna putih sebagai lambang hidup (sinar kehidupan), dengan demikian hitam-putih melambangkan hidup kekal. 6.Surabaya Sumber: https://yulianti.wordpress.com Ayam Jago Batik ini terinspirasi oleh cerita Sawunggaling yang selalu membawa ayam jago dan selalu menang bila bertanding 7. Madura Sumber: https://yulianti.wordpress.com Setorajan Corak dan warnanya pun mirip dengan Sidoarjo. Yang menjadi kekhasan batik Tanjungbumi adalah selalu ada warna merahnya, dan ada cecek (titik-titik). 8.Minahasa Sumber: https://infobatik.id/batik- minahasa Ma‟sungkulan Motif batik Minahasa pada waruga bagian atas yang berbentuk segitiga tersebut terdapat Relief yang ditampilkan yaitu tonaas, dimana ragam hias ini di bagi menjadi dua bagian, yaitu;  Tonaas ang kayobaan atau pria tangguh yang dapat menguasai makhluk hidup lain.  Tuama loor atau leos sebagai representasi seorang laki-laki berwujud manusia kangkang.
  • 24. 158 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Lokasi Ragam Hias Judul Penjelasan 9.Minahasa Sumber: https://www.brilio.net creator/6-motif-keren-batik- bercerita-dari-sulawesi Tari Mak‟engket Motif pada kain tenun ini merupakan tarian spiritual dari Minahasa, di mana tarian menggambarkan rasa syukur manusia pada Yang Kuasa atas berkatnya, rasa syukur atas rumah baru yang dihuni, dan rasa suka cita para pemuda pemudi. 10.Toraja Sumber: https://www.jatikom.com Motif Batik Pare Allo Motif Pare Allo yang berarti matahari dan bentuk bulat menyerupai matahari yang bersinar. Ada yng disebut Pa‟teddong yang berarti kepala kerbau dan menjadi lambang kebesaran di daerah Toraja Kemudian ada yang dinamakan Poya Mundudan yang dalam bahasa Indonesia berarti burung belibis. 11.Sulawesi Barat Sumber: https://www.jati.com Tenun Sure Motif Sure‟ memiliki garis geometri sederhana dan menjadi motif klasik. Sementara itu motif Bunga adalah perpanjangan dari motif Sure‟ yang ditambah dengan berbagai dekorasi. 3) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok tentang klasifikasi Ragam Hias Indonesia berdasarkan karakteristik motifnya, misalnya: motif flora, motif fauna dan motif figure manusia. 4) Peserta didik menuliskan jenis-jenis ragam hias berdasarkan motifnya, nama atau judul disertai penjelasan singkat pada Lembar Kerja 3, seperti contoh berikut ini.
  • 25. | 159Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya LK Tugas 3 Pemetaan Ragam Budaya Indonesia Nama Kelompok : ………………. No Ragam Hias Jenis Motif Penjelasan 1. NTB Sumber: https://www.kaskus.co.id Motif Nggusu Tolu atau Pado Tolu (Geometris) Motif kain tenun Nggosu Telu atau Pado Tolu ini berupa bentuk segitiga atau puncak kerucut yang lancip. Bentuk ini mengandung makna bahwa kekuasaan tertinggi di tangan Allah. Sedangkan warna merah yang mendominasi kain tenun ini mengandung nilai keberanian. 2.Bengkulu Sumber: https://www.kaskus.co.id Motif Batik Rafflesia (Flora) Bahwa Bengkulu dikenal dengan bunga raflesianya. Sehingga bunga raflesia dapat di jadikan motif kain batik. Batik ini awal mulanya di gunakan oleh bangsawan saja namun saat ini banyak yang menggunakan batik ini sehingga semakin populer. 3.Papua Barat Sumber: https://rumahulin.com/batik Motif Ukiran Rumah Mod Aki Aksa (Geometris) Menurut adat dan kepercayaan masyarakat disana, tiang-tiang ini diukir serta dilengkapi patung nenek moyang sebagai penahan kekuatan jahat ilmu hitam dan untuk melindungi diri dari musuh dan ancaman orang-orang yang berniat
  • 26. 160 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya No Ragam Hias Jenis Motif Penjelasan jahat. 4.NTT, Sumba Sumber: https://gpswisataindonesia. com Motif Kuda (Fauna) Corak Kuda pada kain adat Sumba digambarkan dalam macam-macam perilaku, misalnya dalam keadaan mengangkat salah satu kakinya ke atas, ke belakang dan lain sebagainya. Ada pula corak kuda dalam tenun ikat Sumba tidak sepenuhnya nyata tetapi didasari pada mitos atau legenda, yaitu motif Kuda bersayap. 5. NTT, Sumba Sumber: https://gpswisataindonesia. com Motif Rusa (Fauna) Corak rusa pada tenun ikat Sumba, merupakan lambang kaum bangsawan. Dahulu hanya kalangan bangsawan saja yang diperbolehkan berburu rusa, sehingga corak Rusa pada mulanya hanya terdapat pada kain-kain milik bangsawan. 6. NTB Sumber: https://www.kamerabudaya.c om Motif Tokek (Fauna) Tokek diyakini sebagai hewan keberuntungan bagi suku Sasak di Lombok. Jadi kain tenun yang bermotif figur tokek, diyakini akan memberi keberuntungan bagipemakainya. 7. Kalimantan Sumber: https://www.scribd.com Motif Burung Enggang/ Ranglok Burung Enggang oleh masyarakat Dayak di Kalimantan dikeramatkan dan dipercaya sebagai simbol pemimpin rimba yang turun ke bumi untuk memberi perlindungan.
  • 27. | 161Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya No Ragam Hias Jenis Motif Penjelasan 8.Lampung Sumber: https://www.scribd.com Motif Gajah (Fauna) Gajah menjadi bagian dari kebudayaan Thailand dan dijadikan simbol kekuatan dan panjang umur. Kekokohan dan kekuatan gajah sebagai lambang penopang dan penyangga alam semesta.Gajah juga menjadi lambang kebijaksanaan, belas kasihan, dan keabadian () 9.Kalimantan Sumber: https://www.scribd.com Motif Figur Manusia (Manusia) Figur manusia dan hewan burung Enggang melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Dayak dengan lingkungan alamnya. 5) Guru membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi untuk memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji. Guru membimbing peserta didik untuk memilih dan mengembangkan tema serta produk karya seni yang akan dibuat sebagai upaya meningkatkan apresiasi generasi muda terhadap seni dan budaya Indonesia. Proses belajar menggunakan metode Peta Konsep atau Mind Mapping. Langkah-langkah berpikir sebagai berikut: a) Peserta didik melakukan pengembangan Tema dan Sub Tema sesuai materi seni rupa yang akan diajarkan adalah Pengetahuan tentang Perancangan dan Produksi Karya Seni Rupa dengan tema pembelajaran adalah “Perancangan Karya Seni dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia”. Pemetaan Tema menghasilkan 4 Sub Tema yakni: Ragam Hias Flora, Ragam Hias Fauna, Ragam Hias Geometris dan Ragam Hias Figur Manusia.
  • 28. 162 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya PETA KONSEP Gambar 4.4 Peta Konsep Perancangan Karya Seni dengan Inspirasi Ragam Hias Proses penentuan Sub Tema dibimbing oleh guru menggunakan metode diskusi kelas. Pilihan Sub Tema dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama. Diskusi kelas berlangsung selama kurang lebih 10-15 menit. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mengutarakan pilihan dan pendapatnya. Akhirnya disepakati untuk memilih Ragam Hias Motif Fauna yang dinilai menarik dan belum banyak ditampilkan dalam pembuatan ragam hias maupun karya seni rupa Indonesia. b) Peserta didik mengidentifikasi berbagai jenis fauna/hewan yang terdapat pada ragam hias Indonesia. Setelah itu peserta didik mendiskusikan dan memilih jenis fauna yang akan dijadikan sumber inspirasi bersama dalam perancangan dan produksi karya seni rupa. Diskusi kelas dilakukan dalam waktu 15 menit. Berikut contoh Lembar Kerja 4. Referensi Motif Fauna pada Ragam Hias Indonesia. Ragam Hias Motif FLORA Ragam Hias Motif FIGUR MANUSIA TEMA Perancangan Karya Seni dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia Ragam Hias Motif FAUNA Ragam Hias Motif GEOMETRIS
  • 29. | 163Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Lembar Kerja 4 Referensi Motif Fauna pada Ragam Hias Indonesia Nama Kelompok: ……………………………………. Setelah melakukan diskusi kelompok selama 15 menit dengan metode brainstorming yang didukung dengan pencarian data yang relevan terkait fauna yang akan dipilih maka akhirnya terpilih “Burung Enggang atau Rangkong”. Alasan memilih jenis fauna tersebut adalah sebagai berikut: Populasi burung Enggang atau Rangkong (dalam bahasa Inggris: Hornbill) yang terdapat di hutan Kalimantan Barat semakin hari semakin sedikit dikarenakan deforestasi hutan dan perburuan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, padahal burung Enggang berperan penting terhadap kestabilan hutan di Kalimantan dan sekitarnya. Berdasarkan data merah IUCN sejak 2015, Rangkong Gading berstatus kritis. Secara umum burung Rangkong Ragam Hias Terpilih Motif Rusa Motif Gajah Motif Burung Enggang Motif Tokek
  • 30. 164 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya yang tergolong dalam kelompok Bucerotidae memiliki paruh yang besar menyerupai bentuk cula atau tanduk sapi dengan warna kuning jingga yang dalam bahasa ilmiah Yunani disebut “buceros‟ yang berarti „tanduk sapi‟. Tubuh burung Rangkong di Indonesia bisa mencapai ukuran berkisar 100-150 cm dengan bobot terberat hingga 3,6 kg. Warna bulu Rangkong indah didominasi warna hitam pada tubuhnya dan warna hitam-putih pada bagian ekor, sedangkan warna bagian leher serta kepala bervariasi. Suaranya keras terdengar kemana-mana. Makanannya buah, namun sesekali memakan serangga kecil atau ulat. (https://brainly.co.id) b. Mengembangkan dan menyajikan hasil pembuatan Peta Konsep Perancangan Karya Seni Rupa dengan Inspirasi Ragam Hias Indonesia. Pada tahap ini peserta didik dilatih berpikir kritis dan mencari data pendukung yang relevan dari berbagai sumber belajar (buku, foto atau referensi internet) untuk memudahkan peserta didik menemukan solusi kreatif dalam pembuatan Peta Konsep Pengembangan Ide Pokok Perancangan Karya Seni Rupa. Peta konsep perancangan karya seni rupa dikembangkan dengan mengangkat ide yang bersumber dari motif ragam hias fauna yaitu: “Burung Enggang atau Rangkong”. Proses pembelajaran dilakukan dilakukan dengan metode diskusi kelas dalam bentuk curah pendapat (brainstrorming) selama 30 menit. Curah pendapat dilakukan dengan semangat untuk menemukan ide-ide kreatif yang segar dan pemilihan medium berkesenian yang atraktif. Pencarian Ide Karya Seni Rupa Pengetahuan dan apresiasi peserta didik terhadap seni dan budaya tradisi Indonesia, khususnya ragam hias dapat mendorong munculnya ide untuk pembuatan karya seni rupa, baik seni murni, seni terapan dan media baru. lde bisa muncul secara tidak berurutan, dan tidak lengkap, tetapi dapat juga muncul secara utuh. Salah satu dari ide-ide tersebut bisa saja dikembangkan menjadi suatu bentuk karya seni yang unik. Untuk memudahkan pencarian ide atau gagasan untuk rancangan karya seni yang akan dibuat dengan inspirasi ragam hias motif
  • 31. | 165Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya “Burung Enggang atau Rangkong”, mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. 1. Karya seni rupa apa saja yang akan dibuat ? 2. Mengapa karya seni tersebut dibuat ? 3. Bahan/material apa yang apa saja yang akan digunakan ? 4. Alat apa yang dibutuhkan ? 5. Bagaimana proses pembuatan karya tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat diungkapkan dan didiskusikan dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. ini contoh Peta Konsep Pengembangan Ide Pokok Perancangan Karya Seni Rupa dengan sumber inspirasinya Burung Enggang/Rangkong. Gambar 5. Skema Pengembangan Ide Pokok Perancangan Karya Seni Rupa. Objek Burung Enggang/ Rangkong Selendang Batik Motif Burung Enggang Karya Lukis Dekoratif dengan Objek Burung Enggang Karya Patung Burung Enggang Gambar Ragam Hias Motif Burung Enggang Desain Kaos Digital Print Motif Burung Enggang Mug Keramik dengan Objek Burung Enggang
  • 32. 166 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya c. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah dilakukan setelah pemilihan sumber inspirasi “Burung Enggang/Rangkok” dan pengembangan ide pokok untuk pembuatan karya seni rupa, baik dua dimensi maupun tiga dimensi dipetakan dalam skema seperti dalam gambar 5 di atas. Analisa perancangan karya seni rupa dengan inspirasi ragam hias Indonesia motif fauna akan menerjemahkan bentuk burung Enggang menjadi ide untuk pembuatan karya seni murni (mis: seni lukis, dan seni patung), dan seni terapan (kriya keramik, kriya tekstil, desain tekstil, poster, dsb). Tahapan penerjemahan ide/gagasan meliputi : a) pemahaman terhadap makna simbol; b) mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; c) mencari ide-ide fungsi dan bentuk karya seni. Berikut ini penjelasan tahap Penerjemahan Sumber Inspirasi (Ide) menjadi Karya Seni Rupa: a) Pemahaman terhadap makna simbol: Burung Enggang atau Rangkong yang termasuk hewan endemik Kalimantan hampir tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan. Makna burung Enggang bagi masyarakat Dayak sebagai berikut: (1) Burung Enggang menjadi salah satu tanda kedekatan masyarakat Nusantara dengan alam sekitarnya (2) Burung Enggang adalah simbol panglima burung yang melindungi seluruh isi hutan Kalimantan. (3) Burung Enggang adalah lambang dan simbol kebesaran dan kemuliaan suku Dayak. (4) Burung Enggang adalah lambang persatuan dan perdamaian. (5) Burung Enggang merupakan simbol pemimpin yang ideal dan dicintai rakyatnya. Sayapnya yang tebal menggambarkan pemimpin yang melindungi rakyatnya. (6) Burung Enggang merupakan lambang kesetiaan dan kerukunan. Burung Enggang hidup berpasangan dan tidak dapat hidup tanpa pasangannya.
  • 33. | 167Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Enggang jantan akan memberi makan Enggang betina saat mengerami telurnya selama 4 bulan. b) Mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; Mencermati beragam makna simbol atau lambang burung Enggang/ Rangkong di atas dapat disimpulkan bahwa kata kunci yang dapat merepresentasikan burung Enggang adalah : „burung Enggang /Rangkong‟ dan „pelindung masyarakat‟. c) Mencari ide-ide fungsi dan bentuk karya seni Merujuk pada analisa Peta Konsep Pengembangan Ide Pokok Perancangan Karya Seni Rupa dapat diidentifikasi bahwa Burung Rangkong dapat dijadikan sumber inspirasi yang menarik dalam pembuatan karya seni rupa dengan fungsi dan bentuk yang variatif, baik dua dimensi maupun tiga dimensi. Metode brainstorming digunakan dalam diskusi kelompok. Pemilihan alternatif fungsi dan bentuk karya seni perlu disesuaikan dengan potensi peserta didik. Gambar 6. Contoh Alternatif Pengembangan Karya Seni Rupa Alternatif Pengembangan Karya Seni Rupa Fungsi Ekspresi : 1. Karya Lukis dengan corak Rangkong Naturalis, Dekoratif, Kubistis. dll. 2. Karya Patung dengan bahan kayu, logam, dan keramik. 3. Karya Fotografi Seni dengan objek Rangkong. Fungsi Pakai : 1. Kriya Tekstil Batik (selendang, kain, busana). 2. Desain T-shirt, tote bag dan bantal, tas bermotif Rangkong 3. Desain Poster tema Pelestarian Lingkungan 4. Desain Casing Hp dan Casing Laptop. Fungsi Hias : 1. Urban toys motif Rangkong 2. Lukis Rangkong pada payung hias.
  • 34. 168 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Proses visualisasi ide/gagasan menjadi karya seni rupa dengan fungsi dan wujud yang beragam dapat dipelajari melalui skema berikut ini. Gambar 7. Contoh Tahap Pengembangan Ide menjadi Karya Seni Rupa Setelah tahap Perancangan Karya Seni Rupa selesai dijelaskan maka selanjutnya Anda dapat menjelaskan langkah-langkah Pembuatan Karya Seni Rupa, sehingga peserta didik memiliki gambaran apa saja yang harus dilakukannya. Berikut ini langkah-langkah yang harus dikerjakan: a. Membuat Gambar Skets lde-ide atau rancangan dari karya seni rupa yang menarik bisa digambarkan atau dibuatkan sketsnya agar ide yang abstrak dapat divisualisasikan secara konkrit. lde-ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan menggunakan pensil, spidol atau bolpoint. Sebaiknya peserta didik dilatih lebih spontan dalam membuat skets dengan menghindari penggunaan penghapus. Beri motivasi peserta didik untuk gambarkan ide sebanyak-banyaknya, skets dapat berupa gambar karya seni murni yang mengutamakan ekspresi dan imajinasi personal, bisa juga berupa karya desain dengan variasi produk, satu produk yang SIMBOL: Burung Enggang MAKNA: Panglima hutan memberikan perlindungan terhadap isi hutan KARYA SENI  Karya Lukis  Karya Patung  Karya Keramik  Desain Poster  Desain Kaos,  Urban toys, dll KATA KUNCI: Burung Enggang dan Perlindungan
  • 35. | 169Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya memiliki fungsi sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. b. Pemilihan Ide Terbaik Setelah peserta didik Anda beri motivasi untuk menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan skets, ajak peserta didik untuk mulai pertimbangkan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat. Perhatikan potensi sumber daya alam dan ketersediaan peralatan yang ada, sehingga ide-ide yang terpilih dapat direalisasikan secara optimal. c. Pembuatan Prototype atau Model Skets dari ide-ide yang akan dibuat adalah format dua dimensi. Artinya wujud karya seni hanya digambarkan pada bidang datar. Jika peserta didik akan membuat karya disain produk berbentuk tiga dimensi, maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu dengan pembuatan model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. Ukurannyapun dapat lebih kecil atau sesuai dengan ukuran sebenarnya. Jika karya seni yang akan dibuat adalah karya seni murni, maka tidak perlu dilakukan pembuatan model. d. Perencanaan Produksi Tahap perencanaan proses produksi atau proses pembuatan karya perlu dilakukan dengan persiapan yang baik terkait pengadaan bahan dan alat agar proses kerja berjalan lancar. Prosedur dan langkah-langkah kerja dituliskan secara jelas dan detail agar pelaksanaan produksi dapat dilakukan dengan lancar dan mudah. Penting diperhatikan pula penggunaan teknologi terkini dalam pembelajaran Seni Budaya, khususnya dalam pembuatan karya Desain. Salah satu strategi pembelajarannya adalah penerapan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Misalnya dalam membuat desain tekstil untuk Kaos atau T- Shirt dan produk tekstil lainnya dapat digunakan teknik digital printing yang lebih praktis dan efisien dibandingkan teknik sablon atau cetak manual. Penguasaan
  • 36. 170 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya teknik penggunaan komputer dengan berbagai softwarenya penting dipelajari dan digunakan dalam proses produksi karya-karya desain. Untuk lebih jelasnya Anda dapat menyaksikan prosesnya dalam video pembelajaran KB 4 ini atau mempelajarinya dari video tutorial yang dapat diunduh dari Youtube atau sumber online lainnya. TUGAS TERSTRUKTUR 1 Pengembangan Desain dan Persiapan Produksi Kriya dengan lnspirasi budaya nonbenda 1. Carilah ide produk kriya dengan inspirasi tradisi budaya Indonesia. Pencarian ide dapat dilakukan dengan curah pendapat (brainstorming) dalam kelompok 2. Buat beberapa sketsa ide bentuk dari produk tersebut. Pertimbangkan faktor estetika dan kenyamanan penggunaan dari produk tersebut 3. Pilih salah satu ide bentukyang paling baik 4. Pikirkan dan tentukan teknik-teknik yang akan digunakan untuk membuatnya serta bahan dan alat yang dibutuhkan 5. Buatlah produk tersebut proses pembuatan model ini (jika diperlukan) dapat dilakukan untuk mengetahui bahan, teknik dan alat yang tepat untuk digunakan pada proses produksi yang sesungguhnya 6. Buat petunjuk pembuatan produk tersebut dalam bentuk tulisan maupun gambar 7. Susunlah semua sketsa, gambar, studi model, dan daftar bahan dan alat serta petunjuk penggunaan yang dibutuhkan ke dalam sebuah laporan portofolio yang baik dan rapi. c. Implementasi Pembelajaran Estetika dalam Seni Rupa Setelah pada pembahasan sebelumnya Anda mempelajari bagaimana mengajarkan pengetahuan seni rupa, maka pada bagian ini Anda akan mempelajari Implementasi Pembelajaran Estetika Seni Rupa dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah yang akan memberikan beragam pengalaman belajar yang bermakna dan bermanfaat. Pembahasan tentang nilai estetik yang terdapat pada
  • 37. | 171Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya karya seni rupa telah disinggung pada Kegiatan Belajar 3, namun nilai karya seni rupa tersebut belum dibahas dalam konteks pembelajaran dengan model Problem Based Learning. Oleh karena itu pada bagian ini Anda akan mempelajari cara mengajarkan nilai estetik dalam seni rupa pada peserta didik. Secara khusus KB 4 akan mengajarkan bagaimana mengidentifikasi dan menganalisis aspek ideoplastis dan fisioplastis dari suatu karya seni rupa. Mengingat tema, medium dan material yang digunakan dalam penciptaan karya seni rupa tidak sama dan jenis karya seni rupa sangat beragam maka contoh pembelajaran nilai estetik seni rupa akan menyajikan beberapa karya seni yang meliputi karya seni murni, seni terapan dan seni media baru yang berciri dua dimensi maupun tiga dimensi. Model pembelajaran yang digunakan dalam melakukan tinjauan estetis karya seni rupa adalah metode diskusi kelas dengan variabel yang diamati unsur ideoplastis dan fisioplastis. 1. Tinjauan Estetik Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Seni Rupa Sebagaimana dijelaskan pada KB 3 sebelumnya bahwa suatu karya seni rupa terdiri unsur fisioplastis dan ideoplastis yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Untuk memudahkan peserta didik memahami cara mengulas nilai estetik pada karya seni rupa, maka berikut ini diberikan contoh analisanya: a. Tinjauan Estetik Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Seni Murni (Seni Lukis) Fokus peninjauan ideoplastis tertuju pada ide atau gagasan yang terdapat pada karya seni rupa yang dapat dikenali melalui tema atau judul karya lukis. Sedang unsur fisioplastis dapat langsung dikenali dari struktur visualnya yang meliputi unsur-unsur rupa 2 dimensi dan prinsip-prinsip seni, media (bahan dan alat) dan teknik. Berikut ini contoh ulasannya.
  • 38. 172 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Tinjauan Karya 1 Gambar 8. Karya lukis “Upacara Adat Bali”, I Nyoman Gunarsa (1991) Sumber: https://lukisanku.id/lukisan-upacara-adat-bali-i-nyoman-gunarsa/ Mencermati unsur-unsur visual pada karya lukis I Nyoman Gunarsa yang berjudul “Upacara Adat Bali” (1991) terlihat unsur ideoplastis yang menghadirkan subject matter peristiwa „Ngaben‟ yang merupakan upacara tradisi kremasi atau pembakaran mayat dalam adat Bali. I Nyoman Gunarsa sebagai pelukis yang berasal dari Bali berhasil menyajikan upacara Ngaben sebagai peristiwa komunal yang istimewa yang dihadiri oleh keluarga, kerabat dan masyarakat luas yang menghantarkan doa-doa bagi arwah-arwah yang jasadnya dikremasi pada upacara Ngaben. Nilai seni pada karya lukis bergaya ekspresionis dari I Nyoman Gunarsa yang bertema religi dan budaya terdapat pada kualitas ekspresi dan nilai keindahan positif yang sangat kuat terpancar dari visualisasi unsur fisioplastis yang estetis melalui sapuan dan tarikan garis yang ekspresif dari warna merah, jingga, hijau, biru, dan hitam dengan komposisi unsur-unsur visual yang dinamis dan artistik. Penguasaan teknik melukis dengan media cat akrilik terlihat jelas pada tampilan objek estetis yang diekspresikan dalam bentuk-bentuk mimesis yang sederhana, esensial dan abstraktif namun masih dikenali kemiripannya dengan objek visual yang sesungguhnya. I Nyoman Gunarsa ingin merepresentasikan suasana megah dan agung dari upacara adat Bali tersebut yang terekspresikan secara nyata melalui penghayatan emosi estetik yang kuat.
  • 39. | 173Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya b. Tinjauan Estetik Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Instalasi Seperti halnya karya lukis yang berciri dua dimensi, unsur ideoplastis dan fisioplastis pada karya instalasi yang berciri mix media akan teridentifikasi melalui judul dan struktur visual karya instalasi walaupun media yang digunakan berbeda. Berikut ini contoh ulasannya. Tinjauan Karya 2 Gambar 9. Instalasi karya Jacky Lau (Oyang) Sumber: Kabare.id, 2018 Perupa kontemporer Jacky Lau yang akrab dipanggil Oyang dalam karya instalasinya menampilkan dua bentuk tiga dimensi dari bahan kawat logam menyerupai objek ikan yang berukuran besar menggantung di atas ruangan dengan mulut mengeluarkan limbah botol-botol plastik, kemasan karton, kaleng bekas, ban sepeda dan bahan limbah lainnya yang kumpul didasar lantai. Unsur ideoplastis dalam karya instalasi ini dapat dikenali dengan jelas melalui tema lingkungan yang diusung oleh perupanya. Oyang menunjukkan keprihatinan dan kepeduliannya terhadap masalah pencemaran lingkungan laut Indonesia. Kebersihan dan keindahan lingkungan terancam oleh berbagai kasus pencemaran lingkungan. Masalah pencemaran lingkungan telah menjadi isu global. Indonesia diberitakan menjadi negara penyumbang sampah plastik terbesar kedua. Keprihatinan terhadap masalah ini mendorong Oyang menciptakan karya instalasi bertema sosial dengan subject matter masalah lingkungan.
  • 40. 174 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Unsur fisioplastis pada karya instalasi Oyang menampilkan bentuk mimesis menyerupai bentuk ikan yang dibuat dari kawat logam yang dipadukan dengan benda temuan atau found object yang dikumpulkan dari pantai-pantai yang dikunjunginya. Keselurahan unsur-unsur visual tiga dimensi seperti bentuk, warna, tekstur, dimensi ruang menyatu dengan tema sosial tentang masalah pencemaran lingkungan. Oyang ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat dunia agar lebih peduli terhadap masalah kebersihan lingkungan alam agar bumi menjadi planet yang indah dan nyaman untuk dihuni, termasuk wilayah pantai dan laut Indonesia yang terkenal pesona keindahannya. Nilai seni pada karya instalasi ini bukan pada tampilan unsur-unsur visual dan konstruksi yang indah akan tetapi pada unsur ideoplastisnya yang bermuatan nilai sosial dan kehidupan berupa pesan moral yang disampaikan secara tersurat (denotatif) berdasarkan fakta yang menggugah perasaan pengunjung yang melihat karya Oyang. 3. Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Kriya Menarik mengulas unsur ideoplastis dan fisioplastis pada karya Seni Rupa Terapan khususnya pada karya kiya yang memiliki daya tarik visual pada bentuknya yang bernilai fungsional dan bernilai hias. Karya seni rupa yang akan diulas berikut ini adalah karya seni rupa terapan milik studio Quigley Ceramics. Tugas Karya 3 Gambar 10: Kriya keramik, Quigley_Ceramics (2019) Sumber : https://www.instagram.com/p/BuedjmxBCWv/
  • 41. | 175Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Pada gambar di atas ditampilkan produk kriya keramik dalam kondisi sudah diberi glasir dan kondisi belum dibakar karena belum difinishing dengan glasir. Untuk lebih jelas berikut ini diberikan contoh ulasannya. Mencermati karya kriya keramik di atas dapat diidentifikasi bahwa unsur ideoplastis pada karya ini berupa ide/gagasan penciptaan karya seni yang ditujukan untuk menghasilkan benda pajangan berfungsi hias dengan bentuk menyerupai vas bunga, wadah dan karya hiasan berbentuk bundar atau persegi. Nilai seni pada kriya keramik ini terletak pada unsur fisioplastis berupa dekorasi motif terawang bunga yang dipadukan dengan badan keramik berbentuk daun yang berhiaskan tekstur timbul. Karakteristik bentuk daun dan bunga mawar yang menyerupai bentuk di alam terlihat jelas pada garis-garis lengkung dari urat- urat daun yang dinamis dan lapisan helai daun yang meliuk indah pada bentuk vas. Keindahan unsur ornamen yang sangat kuat terpancar dari bentuk fisiknya, menunjukkan bahwa wadah tersebut tidak diperuntukkan sebagai vas bunga melainkan sebagai „benda pajangan‟ dengan motif hias bunga dan daun. Nilai keindahan visual terckspersikan melalui motif floral yang dikerjakan dengan keterampilan kriya yang sangat mahir, khusus teknik ukir terawang yang indah, halus dan mempesona. Pengerjaan ukiran pada badan keramik membutuhkan kecermatan, keuletan dan ketelitian karena motit terawang sangat rawan, mudah retak dan gumpil terlebih apabila karya tersebut belum dibakar, Finishing atau sentuhan akhir glasir pada keramik akan memperkuat konstruksi bentuk wadah dan menambah nilai estetik. Pemilihan glasir yang berwarna putih polos yang dihasilkan dari proses pembakaran yang baik, tampak sangat tepat dan sesuai untuk diaplikasikan pada kriya keramik ini karena menunjang nilai keindahan bentuk dan ornamennya. 3. Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Desain Mengulas unsur ideoplastis pada karya seni rupa terapan agak berbeda dengan mengulas karya seni murni karena unsur ideoplastis pada desain banyak berelasi dengan fungsi terapan sebagai sarana memenuhi kebutuhan fungsi pakai,
  • 42. 176 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya fungsi informasi dan fungsi promosi. Sedangkan unsur fisioplastis pada desain memiliki kedekatan dengan aspek „ergonomis‟ khususnya untuk desain produk dan aspek „komunikasi‟ khususnya untuk desain grafis dan desain komunikasi visual. Berikut ini contoh ulasan pada karya desain grafis: Tinjauan Karya 4 Gambar 11. Poster Lingkungan Hidup “Ubah Dunia dalam 1 JaM Sumber Online:https://www.romadecade.org/contoh-poster/#! Mencermati tampilan visual poster lingkungan hidup di atas yang bertajuk “Ubah Dunia dalam 1 jam” terlihat unsur ideoplastis yang berhubungan dengan isu hemat energi listrik yang melibatkan kepedulian masyarakat dunia. Poster ini menampilkan unsur teks dan image yang sarat pesan namun simbol yang digunakan mudah dipahami. Jenis font dan ukuran pada teks memiliki tingkat keterbacaan yang baik. Gerakan sosial ini mengkampanyekan upaya hemat energi listrik kepada masyarakat luas pada tanggal 31 Maret 2014 selama 1 jam dari pk 20.30 sampai pk 21.30. Desainer menyampaikan pesan tersebut melalui unsur fisioplastis berupa pemanfaatan icon/lambang manusia dipadukan (+) dengan icon lampu bohlam yang dimatikan selama 1 jam berarti (=) Penyelamatan Bumi. Upaya penghematan energi ini akan mengubah dunia dan diharapkan hal ini dapat terus dikampanyekan. Selanjutnya desainer menampilkan foto dua tangan sedang dalam posisi menadah atau memegang bola dunia. Visualisasi ini ditampilkan sebagai bentuk kepedulian
  • 43. | 177Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya masyarakat dunia terhadap masalah penghematan energi listrik yang akan menyelamatkan dunia. Nilai seni yang terdapat pada poster ini termasuk nilai kehidupan yang berfungsi memberi informasi edukatif untuk menyelamatkan dunia melalui upaya hemat energi listrik. Desainer memanfaat secara kreatif unsur-unsur visual dua dimensi seperti foto, icon visual, dan warna yang di layout sesuai dengan pesan yang mau disampaikan. TUGAS TERSTRUKTUR 2 Tinjauan Estetis Ideoplastis dan Fisioplastis pada Karya Desain Carilah beragam karya seni rupa Indonesia dari berbagai sumber belajar. Pilih satu karya yang menurut dirimu menarik. Buatlah tulisan essay yang mengulas karya seni rupa tersebut. Tulisan diketik pada kertas A-4 dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt, spasi 1,5. Perhatikan unsur ideoplastis dan fisioplastis dalam mengulas karya-karya tersebut. Setelah selesai presentasikan tulisanmu di muka kelas. C. PENUTUP 1. Rangkuman Dalam proses pembelajaran Seni Budaya di sekolah saat ini diperlukan perubahan dalam konsep dan cara mengajar agar diperoleh hasil yang dapat mencapai tujuan yang efektif. Untuk itu perlu dikembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan dalam perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan yang matang agar menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna dan efektif. Untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang mendukung pembelajaran aktif, guru perlu memiliki pemahaman yang luas tentang hakikat dan metode pembelajaran serta keterampilan dalam memilih, mengintegrasikan dan menerapkan model dan metode pembelajaran seni rupa. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran pengetahuan seni rupa dengan baik maka seorang guru penting memahami konten dari kompetensi pengetahuan yang meliputi pengetahuan tentang terminologi, fakta, trends dan tata
  • 44. 178 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya urutan/kronologi, simbol dan makna, klasifikasi dan kategori, dan metodologi. Penggunaan pendekatan Active Learning dalam mengajarkan pengetahuan seni rupa yang sebagian besar kegiatannya menerapkan pengalaman Belajar Berbasis Masalah atau Problem Based Learning dan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dengan metode diskusi dan brainstorming untuk dapat mengembangkan strategi pembelajaran “berpikir tingkat tinggi” (HOTS). 2. Tes Formatif 4 Pilih satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada alternatif pilihan jawaban yang dianggap Anda paling tepat. 1. Kegiatan yang dilakukan dalam praktek pembelajaran di bawah ini di antaranya: a. peserta didik mengidentifikasi isu pembelajaran. b. mencarikan alternatif-alternatif penyelesaian. c. melatih peserta didik terampil menyelesaikan masalah Uraian di atas merupakan ciri dari model pembelajaran.... A. PBL (Project Based Learning) B. NHT (Number Head Together), C. Picture and Pigture, D. TSTS (Two Stay and Two Stray) E. Jigsaw 2. Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar merupakan definisi pembelajaran menurut.... A. Permendikbud nomor 22 Tahun 2016 B. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 C. Kurikulum Tahun 2013 D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan E. Kurikulum Berbasis Kompetensi 3. Perhatikan soal berikut: a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
  • 45. | 179Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya b. Guru berperan membimbing peserta didik memperoleh beragam pengalaman belajar. c. Tujuan kegiatan pembelajaran tidak hanya untuk sekedar mengejar standar akademis namun juga untuk pencapaian kompetensi secara utuh dan seimbang. d. Pengelolaan kegiatan pembelajaran ditekankan pada kreativitas peserta didik dan memperhatikan kemajuan peserta didik untuk menguasai kompetensi. e. Penilaian proses pembelajaran dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. f. Pembelajaran tidak ditekankan pada penyampaian informasi namun mengutamakan keterlibatan peserta didik secara aktif baik fisik maupun mental. Uraian di atas merupakan bagian dari.... A. Prinsip pembelajaran aktif B. Karakteristik pembelajaran aktif C. Dasar ideologi pembelajaran aktif D. Definisi pembelajaran aktif E. Contoh pembelajaran aktif 4. Pemahaman cara mendidik (pedagogical knowledge) yang berbaur menjadi satu yang perlu dimiliki oleh seorang guru A. Kolaboratif B. Partisipasi aktif C. content knowledge D. Pedagogical Content Knowledge E. Elaborasi 5. Relevan antara tugas dan tujuan pembelajaran merupakan istilah lain dari prinsip pembelajaran aktif... A. Critical B. Complex C. Purposive
  • 46. 180 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya D. Situation-driven E. Engaged 6. Pembelajaran aktif membutuhkan lingkungan belajar yang tepat melalui... a. Penerapan strategi pembelajaran yang tepat b. Pemilihan guru yang tepat c. Lingkungan yang sehat d. Desain pembelajaran e. Situasi yang tepat 7. Pendekatan yang menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui kegiatan yang memberikan pengalaman belajar yang bervariasi, mengembangkan sikap ilmiah, mendorong ekosistem sekolah berbasis aktivitas ilmiah, menantang, dan memotivasi dengan beberapa kegiatan yang memberi pengalaman belajar yang variatif merupakan definisi dari... A. Pendekatan teknis B. Pendekatan saintifik C. Pendekatan berbasis keilmuan D. Pendekatan kontekstual E. Pendekatan terstruktur 8. Cara pandang yang digunakan seorang guru untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran merupakan definisi dari... A. Metode pembelajaran B. Sistem pembelajaran C. Materi pembelajaran D. Pendekatan pembelajaran E. Evaluasi pembelajaran 9. Tertuju pada ide atau gagasan yang terdapat pada karya seni rupa yang dapat dikenali melalui tema atau judul merupakan definisi dari... A. Fokus peninjauan ideoplastis B. Fokus peninjauan fisioplastis
  • 47. | 181Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya C. Fokus peninjauan kontekstual D. Fokus peninjauan karakteristik pembelajaran E. Fokus peninjauan prinsip pembelajaran 10. Langsung dikenali dari struktur visualnya yang meliputi unsur-unsur rupa 2 dimensi dan prinsip-prinsip seni, media (bahan dan alat) dan teknik merupakan definisi dari.... A. Unsur karya seni B. Unsur fisioplastis C. Unsur ragam pembelajaran D. Dasar pembelajaran E. Karakteristik pembelajaran
  • 48. 182 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya TES SUMATIF 1. Definisi Seni bersifat majemuk, bisa dipahami sebagai berikut: 1. seni sebagai konsep 2. seni sebagai aktivitas 3. seni sebagai keterampilan 4. seni sebagai benda/karya seni 5. seni sebagai ekspresi Sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekadar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau spiritual definisi dari… A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 2. Dalam mencipta karya seni rupa seorang seniman perlu memperhatikan unsur- unsur dalam karya Seni Rupa yang meliputi : 1. Media 2. Struktur rupa 3. Gaya 4. Tema 5. Objek Perpaduan sejumlah unsur-unsur rupa yang disusun membentuk suatu kesatuan yang utuh sesuai dengan prinsip seni adalah pengertian dari... A.1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 3. Karya seni rupa memiliki jenis dan fungsi yang beragam. Karya-karya tersebut dapat di katagorikan menjadi: 1. Seni terapan
  • 49. | 183Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 2. Seni media baru 3. Seni murni 4. Desain 5. Kriya Suatu konsep atau bentuk seni yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan fungsi ekspresi melalui berbagai medium dalam wujud dua dimensi atau tiga dimensi adalah ciri-ciri dari…. A.1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 4. Karya seni rupa memiliki jenis dan fungsi yang beragam. Karya-karya tersebut dapat di katagorikan menjadi: 1. Seni terapan 2. Seni media baru 3. Seni murni 4. Seni Instalasi 5. Seni Jalanan Karya seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang berkaitan dengan fungsi komunikasi, fungsi pakai dan fungsi hias adalah……. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 5. Cermati penyataan berikut ini ! 1) Mengatur komposisi warna dan efek visual 2) Membuat teks judul dan logo
  • 50. 184 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 3) Membuat background 4) Membuat ilustrasi 5) Membuat sketsa Urutan prosedur berkarya seni lukis yang benar adalah … A. 1-2-3-4-5 B. 2-1-3-4-5 C. 3-5-1-4-2 D. 3-1-4-5-2 E. 5-4-3-2-1 6. Melukis dengan sapuan warna tipis dengan hasil transparan, merupakan salah satu ciri teknik aquarel. Penguasaan teknik melukis semacam ini banyak menjadi perhatian para pelukis pemandangan. Teknik aqurel memiliki hubungan kuat dengan aspek….yang merupakan salah satu unsur dalam karya seni A. bentuk B. subject matter C. media D. warna E. komposisi 7. Dalam proses pembuatan kriya tekstil, salah satu bahan utama yang banyak digunakan memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur,dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi merupakan karakter kain……….. A. polyester B. katun C. parasut D. ripstop E. satin 8. Membuat karya seni rupa dengan membuat alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa semen, dan gips, sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan merupakan karakteristik dari teknik cor. Teknik semacam ini dijumpai dalam proses pembuatan karya……
  • 51. | 185Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya A. keramik B. patung C. instalasi D. kriya E. assembling 9. Berkarya membentuk dengan teknik bebas atau modeling merupakan teknik berkarya seni rupa tiga dimensi dengan bahan lunak yang relatif mudah dibentuk. Selain seni patung, teknik ini juga biasa digunakan dalam pembuatan karya….. A. seni grafis B. seni kontruksi C. seni instalasi D. seni keramik E. seni assembling 10. Dalam membuat poster perlu diperhatikan kesatuan utuh antara gambar yang ditampilkan dengan kata yang ditulis. Kata-kata yang terdapat pada poster hendaknya ditulis sesingkat mungkin. Poster yang baik memilik persyaratan sebagai berikut: 1. sesuai konsep pencitaan 2. memiliki pesan yang kuat dan jelas. 3. gambar sesuai dengan tema 4. typografi yang unik 5. banyak warna kontras Pernyataan yang tepat adalah….. A. 1,4,5 B. 1,2,3 C. 2, 4,5 D. 3,4,5 E. 1,3.5 11. Peristiwa kebakaran hutan di Indonesia menggugah kesadaran para seniman untuk melakukan pengamatan (survey) terhadap lokasi kebakaran yang telah
  • 52. 186 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya terjadi sehingga pada akhirnya mereka mampu mengungkapkan perasaannya dalam karya lukis dengan berbagai media, seperti cat air, cat akrilik, cat minyak di atas media kertas dan kanvas dengan teknik lukis yang beragam Respons seniman tersebut merupakan implementasi dari konsep seni sebagai … A. Konsep seni sebagai bentuk fisioplastis dalam bentuk pendapat seniman lukis B. Konsep seni sebagai bentuk fisioplastis dalam bentuk pengolahan unsur-unsur seni C. Konsep seni sebagai bentuk ideoplastis dalam bentuk pengolahan prinsip seni lukis D. Konsep seni sebagai bentuk ideoplastis dalam bentuk pengalaman seniman lukis. E. Konsep seni sebagai bentuk fisioplastis dalam bentuk pengembangan imajinasi 12. Ivan Sagita dapat memvisualisasikan gagasannya dalam seni lukis dengan gaya surealis yang mampu menggambarkan objek mirip bentuk realis namun terlihat janggal dan dinilai cenderung mengubah realitas yang ada. Pernyataan tersebut sejalan dengan konsep bentuk karya seni sebagai … A. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk mimesis B. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk imajinasi C. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk estetis D. penciptaan karya seni dengan ekspresi bentuk naturalis E. pencitaan karya seni dengan ekspresi bentuk representasi 13. Nilai kehidupan dalam karya perlu dijunjung tinggi dalam proses penciptaan karya seni oleh penciptanya. Nilai kehidupan ini erat kaitannya dengan …. A. Media karya seni B. Bentuk karya seni C. Subject matter karya seni D. Teknik karya seni E. Unsur karya seni
  • 53. | 187Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 14. Maraknya kasus pelecehan seksual dikalangan remaja merupakan sebuah penyakit masyarakat berupa tindakan sesorang yang menyalahgunakan kepercayaan untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompoknya. Dalam. Permasalahan tersebut menginspirasi para seniman dalam membuat karya seni seperti seni fotografi, seni lukis, poster, dan lain-lain. Contoh kasus tersebut lebih menunjukan bahwa seniman mementingkan perhatian lebih pada aspek … dalam berkaryanya A. Teknik B. Media C. Isi D. Eskpresi E. kemanusiaan 15. Kehadiran karya seni kaligrafi dapat dijadikan sarana untuk mencapai tujuan. Pernyataan tersebut sejalan dengan nilai … A. Ekstrinsik karya seni B. Subjektif karya seni C. Instrinsik karya seni D. Objektif karya seni E. Formalistic karya seni 16. Perwujudan gagasan menjadi suatu karya seni dapat dilakukan dengan memanfaatkan material (bahan dan alat). Berikut merupakan contoh karya seni rupa menggunakan medium baru ... A. street-art, instalasi, relief kayu B. sketsa, poster, pamflet C. video-art, digital-art, animasi komputer D. instalasi, fotografi, ilustrasi E. relief logam, cukil kayu, makrame 17. Perkembangan ekososbud-ipteks telah memunculkan berbagai perwujudan karya seni rupa dengan berbagai fungsi. Lukisan berikut merupakan contoh karya seni rupa yang secara konseptual cenderung tergolong fungsi ...
  • 54. 188 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya A. ekspresi B. sosial C. ekonomi D. religius E. komersial 18. Perkembangan teknologi saat ini perlu disikapi dengan bijaksana. Keberadaan teknologi haruslah berhati-hati dan penuh rasa tanggung jawab dalam menggunakan fasilitas tersebut. Keberdaaan media sosial memang banyak memberikan kemudahan dalam berkomunikasi antar sesama namun jika kita tidak pandai menyikapi maka akan melanggar undang undang Informasi dan Transaksi Elektronik ( UU ITE). Sejalan dengan pernyataan di atas, poster “Jarimu adalah harimaumu” Pesan poister di atas bertemakan ... A. Keindahan B. Sosial C. Edukasi D. Religi E. Kritik 19. Dalam penciptaan karya seni rupa dikenal ada yang cenderung menekankan pada unsur “ideoplastis” dan ada yang menekankan pada aspek yang bersifat “fisioplastis”. Berikut adalah salah satu ciri karya seni rupa yang menekankan pada unsur “ideoplastis”, yaitu karya seni yang ... A. didasari nilai “intrinsik”. B. bersifat inderawi. C. menekankan unsur bentuk. D. menekankan pada masalah teknis. Lukisan karya Dede Eri Supria (sumber: http://www.mutualart.com)
  • 55. | 189Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya E. didasari nilai “ekstrinsik”. 20. Karya seni grafis di bawah ini menyampaikan pesan dan kritik tentang permasalahan kelestarian lingkungan hidup yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia. Bila diamasti secara visual, teknik pembuatan karya seni grafis ini termasuk ... A. Cetak dalam B. Cetak saring C. Cetak tinggi D. Cetak sablon E. Cetak digital 21. Karya lukis I Nyoman Gunarsa yang berjudul “Upacara Adat Bali” merupakan ekspresi bentuk imajinasi, karena bergaya naturalis dan realis. A. pernyataan benar dan alasan benar. B. pernyataan benar sebaliknya alasan salah. C. pernyataan salah dan alasan salah. D. pernyataan salah, sebaliknya alasan benar. E. pernyataan dan alasan berkaitan. Lukisan Karya I Nyoman Gunarsa Sumber: Taring Padi (2014)
  • 56. 190 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 22. Karakteristik lingkungan belajar yang diharapkan sesuai Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dijelaskan pada pernyataan berikut, kecuali ... A. pembelajaran aktif dari guru ke peserta didik. B. menekankan kontekstual dan kolaboratif. C. Proses pembelajaran interaktif dan inspiratif. D. sesuai bakat, minat, kemampuan peserta didik. E. memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif. 23. Berikut ini adalah beberapa kegiatan sebagai implementasi model pembelajaran Problem Based Learning, yaitu: Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan. Berdasarkan pernyataan dan uraian di atas maka karakteristik model pembelajaran yang tepat adalah: A. pengajuan pertanyaan atau masalah B. berfokus pada keterkaitan antardisiplin C. dilaksanakan penyelidikan autentik D. menghasilkan produk dan memamerkannya E. dilaksanakan secara kolaborasi. 24. Tahapan penerjemahan ide/gagasan meliputi : a) pemahaman terhadap makna simbol; b) mencari kata kunci yang dapat menjadi dasar dari pengembangan ide produk; c) mencari ide-ide fungsi dan bentuk karya seni. Berdasarkan tahapan di atas, maka kegiatan yang tidak cocok dengan tahapan mencari ide- ide fungsi dan bentuk karya seni adalah: A. Siswa berdiskusi untuk memilih dan menentukan jenis seni murni dalam mengerjakan tugasnya B. Siswa berdiskusi untuk memilih dan menentukan jenis seni terapan dalam mengerjakan tugasnya C. Siswa berdiskusi tentang fungsi seni untuk dalam mewujudkan tugas yang akan dibuatnya
  • 57. | 191Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya D. Siswa berdiskusi tentang wujud seni yang akan dibuat secara berkelompoknya E. Siswa berdiskusi untuk memilih dan menentukan seni keramik sebagai tugas kelompoknya 25. Siswa dengan tekun mencipta desain motif batik melalui pemanfaatan tiga bentuk-bentuk daun dari tumbuhan yang berbeda yang dibawa dari rumahnya. Dari bentuk-bentuk daun yang dibawanya tersebut dijadikan stimulasi untuk dikembangkan masing-masing minimal tiga bentuk desain motif batik. Mereka mencipta motif batik flora dengan cara penggayaan (stilasi), masing-masing daun dibuat minimal 5 bentuk motif batik. Peristiwa pembelajaran di atas merupakan salah satu implementasi yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menguasi keterampilan pembelajaran abad 21, yaitu: A. berpikir kritis B. komunikasi C. kolaborasi D. kreativitas E. motivasi 26. Kemampuan siswa dalam merancang poster pada saat ini selain menguasai dasar-dasar manual, juga perlu menguasai teknik digital. Pemanfaatan sumber- sumber inspirasi berupa gambar yang berasal dari media digital (HP atau internet) dapat dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merancang poster di atas merupakan salah satu implementasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk menguasai keterampilan pembelajaran abad 21, yaitu: A. berpikir kritis B. komunikasi C. kolaborasi D. kreativitas E. motivasi
  • 58. 192 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya 27. Karya seni grafis dapat berfungsi untuk menyampaikan gagasan, kritik, ajakan kepada masyarakat untuk berbuat lebih baik dan bijak dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Karya seni grafis di samping ini menyampaikan pesan moral ... untuk para pengemban wakil rakyat dalam pemerintahan. A. tanggung jawab B. kebersamaan C. cinta tanah air D. semangat juang E. integritas 28. Tema dalam karya seni merupakan ide pokok dalam suatu karya seni yang dapat dipahami dan dikenali melalui pemilihan subject matter (pokok soal) dan judul karya. Pokok persoalan nilai seni merupakan esesnsi pokok dalam proses penciptaan seni. Aspek nilai dalam seni masuk dalam aspek ... A. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa nilai agama, moral, psikologi, sosial dan politik B. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa nilai struktur bentuk, agama, moral, psikologi, sosial dan politik C. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa kesimbangan visual, agama, moral, psikologi, sosial dan politik D. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa kesatuan karya, agama, moral, psikologi, sosial dan politik E. nilai „ekstrinsik‟ seni berupa unsur warna, agama, moral, psikologi, sosial dan politik 29. Praktek pembelajaran melukis bagi siswa SMP dirasakan menjadi beban bagi siswa dan sekaligus bagi guru karena praktek melukis memerlukan alat dan bahan yang mahal. Untuk menghadapi maslah tersebut, Pak Akhmad melaukan Sumber: Taring Padi (2014)
  • 59. | 193Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya pembelajaran secara inovatif bersama siswanya dalam praktek pembelajaran melukis dengan cara menggunakan gambar-gambar yang ada dalam majalah dan koran bekas sehingga tercipta karya lukis yang inovatif. A. Ekspresif B. Inovatif C. Kolase D. Montase E. Mozaik 30. Praktek pembuatan seni patung dengan menggunakan bahan seperti resin dan atau kaolin dosok menggunakan teknik tertentu. Teknik pembuatan patung yang cocok dengan pernyataan tersebut adalah teknik ... A. Assembling B. Carving C. Casting D. Moulding E. Pinching Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Sumatif yang terdapat di bagian akhir Modul 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Tingkat penguasaan =
  • 60. 194 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Modul 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 4 pada Modul 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
  • 61. | 195Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya DAFTAR PUSTAKA Bangun, Sem C, 2000. Aplikasi Estetika dalam Seni Rupa, Jakarta: FPBS IKIP. Barret, T.1994. Criticizing Art Understanding the Contemporary, California: Mayfield Publishing Company Feldman, Edmund Burke, 1967. Art as Image and Idea, New York: Prentice Hall, Inc. Gie, The Liang,1976. Garis Besar Estetika (Filsafat Keindahan), Yogyakarta: UGM Press Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press Juih, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudistira Nusantara, Susanto, Mikke. 2003. Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela Nurhidayat, Andre. 2005. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Grasindo Read, Herbert, 1970. Education Through Art. London . Faber Ad Faber Soedarso, S.P.1988. Tinjauan Seni: Sebuah Pengantar untuk Apresiasi Seni. Yogyakarta: Suku Dayar Sana. Sachari, Agus (editor). 1986. Seni Desain dan Teknologi Antalogi Kritik, Opini dan Filosofi. Bandung: Pustaka Sumardjo, Jakob, 2000. Filsafat Seni, Bandung: Penerbit ITB Suryajaya, Martin, 2016. Sejarah Estetka: Era Klasik Sampai Kontemporer, Gang Kabel, Taman Semanan Indah, Jakarta Barat. ________ ,Tim Estetika, (2008) Estetika: sastra, seni dan budaya, Fakultas Bahasa dan Seni: UNJ Press, Jakarta Timur. Tim Depdikbud,1986. Arsitektur Tradisional Daerah Kalimantan Selatan, Proyek Inventarisasi dan Dolumentasi Kebudayaan Daerah. Jakarta: Depdikbud. Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara; Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize. Mayasari Maria Sicilia, dkk. 2014. Kajian Semiotik Ornamen Interior pada Lamin Dayak Kenyah. Universitas Kristen Petra: Surabaya.
  • 62. 196 | Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya Rujukan Internet: http://ronalsaputraa.blogspot.com/2014/02/pulau-sumatera-pulau-emas.html (Diakses pada Jumat, 28 Februari 2014. Pukul 11.48 WIB) https://cantik.tempo.co/read/835328/mari-kenali-karakter-batik-sumatera (Diakses pada Kamis, 12 Januari 2017. Pukul 16.00 WIB) https://solup.blogspot.com/2018/07/jenis-jenis-gorga-ornamen-batak-toba.html (Diakses pada Selasa, 17 Juli 2018. Pukul 16.00 WIB) http://ragammotifmelayuriau.blogspot.com/2016/01/vbehaviorurldefaultvmlo.html (Diakses pada Rabu, 01 Januari 2016. Pukul 18.00 WIB) http://jambiindo.blogspot.com/2014/09/batik-jambi-motif-tumpuk-manggis.html (Diakses pada Jumat, 18 September 2014. Pukul 18.00 WIB) https://infobatik.id/410-2/ (Diakses pada Jumat, 04 Februari 2014. Pukul 02.00 WIB) http://bloggazrorry.blogspot.com/2015/03/motif-ukir-ragam-hias-bali. (Diakses pada Rabu, 04 Maret 2015. Pukul 12.00 WIB) https://gpswisataindonesia.info/2019/03/kain-tenun-sumba-ntt/ (Diakses pada Rabu, 03 Maret 2019. Pukul 12.00 WIB) https://www.kaskus.co.id/thread/56f373e150741037138b4567/makna-filosofis- motif-kain-tenun-lombok. (Diakses pada Rabu, 04 Maret 2015. Pukul 12.00 WIB) http://macam-macamlagujawa.blogspot.com/2015/10/macam--lagu-jawa.html (Diakses Pada Selasa, 10 Oktober 2015. Pukul 08.00 WIB) https://ardikaryautama.wordpress.com/2015/06/06/batik-khas-jawa-barat-dan- banten/ (Diakses pada Sabtu, 6 Juni 2015. Pukul 06.00 WIB) https://infobatik.id/tiga-motif-batik-di-tasikmalaya/ Diakses Pada Senin, 15 September 2015. Pukul 18.45 WIB) http://www.jdlines.com/2015/08/5-ciri-khas-motif-batik-cirebon.html (Diakses Pada Jumat, 5 Agustus 2015. Pukul 17.00 WIB) https://infobatik.id/ragam-batik-khas-jawa-tengah/ (Diakses Pada Rabu, 7 Mei 2017. Pukul 19.00 WIB) beberapa-macam-motif-batik-jawa-tengah-dan-filosofinya/ (Diakses Pada Rabu, 30 September 2016. Pukul 09.00 WIB) https://motifbatiks.blogspot.com/2017/11/motif-batik-pekalongan.html (Diakses Pada Kamis, 11 November 2017. Pukul 16.00 WIB)
  • 63. | 197Modul 1: Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Pembelajarannya https://yuliantinote.wordpress.com/2008/08/21/batik-jawa-timur/ (Diakses Pada Selasa, 21Agustus 2008. Pukul 09.00 WIB) https://www.manadoterkini.com/2017/10/54073/kain-tenun-koffo-kekayaan-budaya sulawesi-utara-hampir-punah/ (Diakses Pada Senin, 5 Oktober 2017. Pukul 09.00 WIB) https://www.jatikom.com/2019/10/34-provinsi-motif-batik-indonesia.html (Diakses Pada Rabu, 10 November 2019. Pukul 19.00 WIB) https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi (Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2019. Pukul 07.43 WIB) https://infobatik.id/batik-minahasa (Diakses Pada Kamis, 16 Juni 2019. Pukul 15.40 WIB) https://www.kamerabudaya.com/2018/06/batik-papua-sejarah-ciri-khas-filosofi- motif-dan-perkembangannya.html (Diakses Pada Kamis, 18 Juni 2018. Pukul 17.00 WIB) Yusufarief, 2017. 30 Gambar Motif Batik Kalimantan Timur Terlengkap 2017. https://rumahulin.com/batik-kalimantan-timur/ (Diakses Pada Senin, 03 April 2017. Pukul 15.43 WIB) Fadillah,2017. Ragam Hias Flora. https://satujam.com/ragam-hias-flora/ 2017. (Diakses Pada, 05 Agustus 2017) Hairun Nisa, 2016. Motif Dasar Ragam Hias Geometris Nusantara. https://tekooneko.com/ragam-hias-geometris/. (Diakses Pada, 20 December 2016) Beri, 2016. Ragam Hias Geometrik. http://abbeart.blogspot.com/2016/08/ragam- hias-flora-fauna-dan-geometrik.html. (Diakses Pada, 23 agustus 2016) Esther Curry, https://id.pinterest.com/pin/600808406508661300/?nic=1. (Diakses Pada, 6 Oktober 2019) Ayub Yuaris, https://www.123rf.com/photo_7473233_butterfly.html. (Diakses Pada, 6 Oktober 2019)