Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Materi M2KB1- Kalimat Dasar Bahasa Jepang
1.
2. ii
Kata Pengantar
Pertama-tama ijinkanlah untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas ijin dan karunia Beliau modul 2 ini dapat tersusun dengan
baik. Berikutnya diucapkan terimakasih atas bimbingan dari penyelia konten
bahasa Jepang dalam modul ini : Dr. Dedi Sutedi, M.A., M.Ed., dan Didik Nurhadi,
M.Pd., M.A., Ph.D. Saran dan kritikan yang diberikan pada modul ini membuat
modul 2 ini menjadi lebih baik. Kemudian, diucapkan terimakasih banyak kepada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Universitas Pendidikan Ganesha
atas fasilitas yang diberikan sebagai sarana penunjang yang mendukung penulisan
modul 2 ini. Tidak lupa pula diucapkan terimakasih kepada para pengembang dan
penyelia media yang membantu dalam membuatkan media untuk melengkapi
kesempurnaan modul ini.
Dalam modul 2 ini memuat tentang tata kalimat dan ungkapan/ekspresi
dalam bahasa Jepang (hyougen bunkei). Terdapat 4 KB (Kegiatan Belajar) dalam
modul 2 ini yang tema dan konten materinya disusun berdasarkan level kemampuan
bahasa Jepang N3 (JLPT). KB 1 akan membahas tentang pola-pola kalimat dasar
bahasa Jepang yang meliputi: meishibun, keiyoushibun, dan doushibun. KB 2 akan
membahas tentang diatesis dalam bahasa Jepang, cakupan materinya meliputi:
kalimat pasif (ukemi) dan kalimat kausatif (sehieki). Selanjutnya, pada KB 3 akan
membahas tentang modalitas dalam bahasa Jepang, dengan materi yang dibahas
yaitu modalitas dan jenis-jenisnya. Terakhir terdapat KB 4 yang akan membahas
tentang aspek dalam bahasa Jepang, dan ditambah dengan ungkapan pengandaian
(jouken hyougen).
Akhir kata, modul 2 ini disusun atas tujuan untuk memberikan pengetahuan
akan pola-pola kalimat dan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang bagi peserta PPG
dalam jabatan. Dengan tujuan tersebut tentu saja tidak semua hal yang berkaitan
dengan tema dapat dibahas secara terperinci dalam modul ini. Untuk itu
diperlukannya sumber-sumber lain untuk mendukung modul ini. Modul ini
hanyalah sebagai titik mula dari sebuah pemahaman akan materi tentang pola-pola
kalimat dan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang. Jika untuk memenuhi tujuan
tersebut terdapat kekurangan, tim penulis modul memohon maaf yang sebesar-
3. iii
besarnya. Mohon diberikan kritik atau pun saran yang membangun bagi modul ini,
agar ke depannya modul ini dapat menjadi lebih baik.
Terimakasih banyak, semoga modul 2 ini dapat berguna bagi peserta PPG
dalam jabatan.
Salam,
Tim Penulis Modul
5. v
Daftar Isi
Cover Utama ..................................................... i
Kata Pengantar ..................................................... ii
Cover Dalam ..................................................... iv
Daftar Isi ..................................................... v
Daftar Tabel ..................................................... vi
A Pendahuluan ..................................................... 1
1. Deskripsi Singkat
2. Relevansi
3. Petunjuk Belajar
.....................................................
.....................................................
.....................................................
1
1
1
B Inti ..................................................... 2
1.Capaian Pembelajaran ..................................................... 2
2. Pokok-pokok Materi ..................................................... 2
3. Uraian Materi ..................................................... 2
C Penutup ..................................................... 24
1. Rangkuman ..................................................... 24
2. Tes Formatif ..................................................... 24
Daftar Pustaka ..................................................... 26
6. vi
Daftar Tabel
Tabel 1.1 List Verba Transitif &
Intransitif
............................................... 8
Tabel 1.2 I-keiyoushi ............................................... 17
Tabel 1.3 Na-keiyoushi ............................................... 20
7.
8.
9. 1
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Kegiatan Belajar 1 ini merupakan dasar memahami kalimat bahasa Jepang. Dimulai
dari hal yang mudah, sehingga konsep pemahaman terhadap kalimat bahasa Jepang
dapat diketahui.
Pada modul 2 ini akan mendeskripsikan pokok-pokok materi pada KB 1.
Pada bagian tersebut akan dipelajari tentang pola-pola kalimat bahasa Jepang pada
tingkat setara N3 atau level Chuukyu. Kemudian, pola-pola kalimat yang akan
dijelaskan pada modul KB1 ini adalah doushibun, meishibun, dan keiyoushibun.
Sehingga diharapkan setelah mempelajari modul 2 KB 1 ini, dapat mengetahui dan
memahami tentang kalimat-kalimat dasar bahasa Jepang. Selain memahami
kalimat-kalimat dasar bahasa Jepang diharapkan juga modul ini dapat membantu
dalam memproduksi kalimat bahasa Jepang, sehingga dapat digunakan dalam
tuturan sesuai dengan konteksnya. Penyajian modul ini dimulai dari menampilkan
pola-pola kalimat, lalu dilanjutkan dengan penjelasan materi, dan terakhir diberikan
contoh-contoh yang terkait.
2. Relevansi
Pada modul 2 KB 1 ini, pembelajar diharapkan sudah pernah mempelajari kalimat-
kalimat dasar bahasa Jepang, sehingga modul ini akan membantu untuk
mengembangkan pengetahuan dasar tersebut. Penguasaaan yang diharapkan
mampu dipelajari pada modul 2 KB 1 ini adalah teori struktur kalimat bahasa
Jepang, kalimat transitif, kalimat intransitif, kalimat distransitif, kalimat verbal, dan
kalimat nominal. Sehingga konten materi ini nantinya dapat membantu ketika
pembelajar modul ini dalam melakukan kegiatan mengajar baik dalam proses
pembelajaran maupun menjawab pertanyaan siswa.
3. Petunjuk Belajar
Mulailah dengan membaca capaian pembelajaran yang ingin dicapai dalam modul
2 KB 1 ini. Selanjutnya dipelajari dengan baik isi materi, jika terdapat konten materi
yang membingungkan dapat dibantu dengan penggunaan pembelajaran daring, baik
10. 2
B. Inti
A.Pendahuluan
itu bertanya secara online ataupun mengakses media yang disediakan. Selanjutnya
kerjakan tes formatif untuk mengukur peningkatan kemampuan diri akan pola
kalimat dasar bahasa Jepang.
1. Capaian Pembelajaran
Menguasai kaidah-kaidah bahasa Jepang dari tingkat dasar sampai tingkat madya
atau setara dengan N3, Tes Kemampuan Bahasa Jepang (Nihongo Nouryoku
Shiken) yang terkait dengan struktur kalimat dasar dalam bahasa Jepang.
2. Pokok-pokok Materi
a. Kalimat Verbal
b. Kalimat Nominal
c. Kalimat Adjektival
d. Partikel
3. Uraian Materi
a. Kalimat Dasar Bahasa Jepang
Sebelum membahas mengenai kalimat dasar dalam bahasa Jepang, kita akan lihat
satuan dalam tata bahasa dari kata hingga kalimat. Satuan dalam tata bahasa
(bunpoujou no tan’i) terdiri atas kata (go), bunsetsu, frasa (ku), klausa (setsu), dan
kalimat (文). Kemudian berbicara mengenai kata tunggal (tango), di dalam kalimat
dapat berfungsi sebagai subjek, objek dan predikat. Karakteristik kata tunggal
dalam bahasa Jepang yaitu terdapatnya kosakata kanji, kosakata pinjaman, dan
kosakata Jepang (Tjandra, 2014).
Bahasa Jepang merupakan bahasa yang memiliki pola S/O/P. Letak predikat
pada bahasa Jepang terdapat di akhir kalimat. Dalam bahasa Jepang juga terdapat
partikel (joshi) yang berfungsi untuk melekatkan satu konstituen dengan konstituen
lainnya. Partikel (joshi) juga memiliki fungsi gramatikal yang menunjukan makna
gramatikal dari kalimat bahasa Jepang. Seperti pada partikel de dan ni sebagai
11. 3
penanda lokatif memiliki perbedaan, yaitu partikel de menunjukan lokasi terhadap
suatu aktifitas, sedangkan partikel ni menunjukan lokasi keberadaan dari satu objek
(Ono, 1973). Contoh dari perbedaan kedua partikel (joshi) tersebut dapat dilihat
pada kedua contoh berikut ini.
1. 私はレストランで焼き飯を食べます。
Watashi wa resutoran de yakimeshi o tabemasu.
Saya makan nasi goreng di restoran.
(menunjukan tempat aktifitas berlangsung)
2. エリ先生は教室にいます。
Eri sensei wa kyoushitsu ni imasu.
Eri sensei berada di kelas.
(menunjukan tempat keberadaan )
Kemudian, pola-pola kalimat dasar dalam bahasa Jepang terdapat sembilan
pola kalimat (Ono, 1973). Dari sembilan pola kalimat tersebut secara garis besar
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu kalimat nominal, kalimat verbal, dan kalimat
adjektival. Pada modul KB 1 ini akan dijelaskan mengenai ketiga jenis kalimat
tersebut.
1) Kalimat Verbal
Kalimat verbal bahasa Jepang adalah kalimat yang berinti verba (doushi). Verba
(doushi) ini berfungsi sebagai predikatif dalam kalimat. Tjandra (2015)
menjelaskan bahwa doushi pada dasarnya bermakna kata yang bergerak; dalam
artian kata yang memiliki makna pergerakan atau bergerak di dalamnya. Dengan
pengertian inilah maka verba merupakan kata yang dapat menjadi predikat dalam
kalimat.
Joshi wa menunjukan topik kalimat atau pelaku (jika topiknya berupa pronominal,
nomina diri, dan lainnya) dari perbuatan verba. Sedangkan partikel o menunjukan
kata bantu akusatif yang menempel pada objeknya. Verba yang mengikutinya
文型:~は~を他動詞
12. 4
adalah verba transitif. Verba transitif merupakan verba yang memerlukan kehadiran
objek. Berikut contoh dari verba transitif.
1. 私は朝ごは朝ご飯を食べます。
Watashi wa asa gohan o tabemasu
Saya makan nasi
2.山田先生は歴史の本を読みます。
Yamada sensei wa rekishi no hon o yomimasu
Yamada sensei membaca buku
3.友達はスキーをします。
Tomodachi wa suki- o shimasu.
Teman bermain ski
4.私達は数学を勉強しました。
Watashitachi wa suugaku o benkyoushimashita
Kami belajar matematika
5.私は汗をかきました。
Watashi wa ase o kakimashita.
Saya berkeringat
6.お母さんは昨日おいしいてんぷらを作りました。
Okaasan wa kinou oishii tempura o tsukurimashita.
Ibu kemarin memasak tempura yang enak
7.ビールを飲みましょう。
Bi-ru o nomimashou
Ayo minum bir bersama
8.僕はおととい日本の映画を見ました。
Boku wa ototoi nihon no eiga wo mimashita
Saya dua hari yang lalu menonton film Jepang
13. 5
9.私は昨日デパートですてきな服を買いました。
Watashi wa kinou depa-to de sukina fuku o kaimashita
Kemarin saya di department store membeli baju yang disuka
10.私はスロープを滑
すべ
りました。
Watashi wa suro-pu o suberimashita
Saya terpeleset di pijakan roda.
Kemudian, selain struktur yang menggunakan verba transitif, terdapat pula
struktur yang menggunakan verba intransitif. Verba intransitif adalah verba yang
tidak memerlukan objek, dan sebagai penanda subjeknya digunakanlah partikel ga.
Verba intransitif merupakan verba yang tidak mampu mengambil objeknya.
Kemampuan mengambil objek di sini artinya adalah terdapat makna yang
berkorelasi terhadap objeknya (Tjandra, 2015). Contohnya ‘miruku o tabemasu’
tidak berterima, karena antara objek dan aktifitas verbanya tidak berkorelasi. Begitu
pun verba instransitif yang sudah memiliki makna yang melingkupi objek, sehingga
tidak memerlukan objek di sana. Dari sini diketahui, struktur yang terbentuk seperti
berikut ini.
Berikut contoh pemakaiannya.
1. 電気が消えました。
Denki ga kiemashita
Listrik padam
2.戸が閉まっています
To ga shimatteimasu
Pintu tertutup
3.月が出ました。
Tsuki ga demashita.
文型:~が自動詞
14. 6
Bulan keluar
4.木が倒れました。
Ki ga taoremashita.
Pohon patah
5.授業が始まりました。
Jugyou ga hajimarimashita
Kuliah mulai
6.昨日買った本が破れてしまいました。
Kinou katta hon ga yabureteshimaimashita.
Buku yang dibeli kemarin sobek (dengan menyesal)
7.体が温まります。
Karada ga atatamarimasu.
Badan hangat
8.私の新しい服が汚れました。
Watashi no atarashii fuku ga yogoremashita.
Baju baru saya sudah kotor
9.赤ちゃんが生まれました。
Akachan ga umaremashita
Bayi sudah lahir
10.お金が儲かりました。
Okane ga moukarimasshita
Menguntungkan
Terdapat list pasangan antara verba intranstif dan transitif. List pasangan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
15. 7
N
o
Verba Intransitif Makna Verba Transitf Makna
1 開きます
ドアが開きます
Pintu
terbuka
開けます
ドアを開けます
Membuka pintu
2 閉まります
ドアが閉まります
Pintu
tertutup
閉めます
ドアを閉めます
Menutup pintu
3 止まります
車が止まります
Mobil
berhenti
止めます
車を止めます
Memberhentika
n mobil
4 治ります
病気が治ります
Sakit
sembuh
治します
病気を治します
Menyembuhka
n sakit
5 つきます
電気がつきます
Listrik
nyala
つけます
電気をつけます
Menyalakan
listrik
6 消えます
電気が消えます
Listrik
padam
消します
電気を消します
Memadamkan
listrik
7 割れます
皿が割れます
Piring
Pecah
割ります
皿を割ります
Memecahkan
Piring
8 沸きます
水が沸きます
Air
Mendidih
沸かします
水を沸かします
Merebus Air
9 なくなります
お金がなくなりま
す
Uang
hilang
なくします
お金をなくします
Menghilangkan
uang
10 見つかります
お金を見つかりま
す
Ditemukan
uang
見つけます
お金を見つけます
Menemukan
uang
11 焼けます
魚が焼けます
Ikan
dipanggan
g
焼きます
魚を焼きます
Memanggang
Ikan
16. 8
12 壊れます
ラジオが壊れます
Radio
rusak
壊します
ラジオを壊します
Merusakan
radio
13 直ります
ラジオを直ります
Radio
diperbaiki
直します
ラジオを直します
Memperbaiki
Radio
14 集まります
学生達が集まりま
す
terkumpul
para murid
集めます
学生達を集めます
mengumpulkan
murid
15 並びます
人々が並びます
orang-
orang baris
並べます
人々を並べます
orang-orang
berbaris
16 取れます
ボタンを取れます
kancing
lepas
取ります
ボタンを取ります
melepaskan
kancing
17 外れます
ボタンが外れます
kancing
terbuka
外します
ボタンを外します
membuka
kancing
18 過ぎます
時間が過ぎます
waktu
terlewat
過ごします
時間を過ごします
melewati waktu
19 流れます
水を流します
aliran air 流します
水を流します
air mengalir
20 冷えます
体が冷えます
badan
menjadi
dingin
冷やします
体を冷やします
mendinginkan
badan
21 温まります
体が温まります
badan
menjadi
hangat
温めます
体を温めます
menghangatkan
badan
22 起こします
友だちが起こしま
す
teman
bangun
起こします
友だちを起こします
membangunka
n teman
23 生まれます bayi
dilahirkan
生みます
赤ちゃんを産みます
melahirkan
bayi
17. 9
赤ちゃんが生まれま
す
24 隠れます
子供が隠れます
anak
sembunyi
隠します
子供を隠します。
anak
bersembunyi
25 育ちます
子供が育ちます
anak
tumbuh
育てます
子供を育てます
merawat anak
Tabel 1.1 List Verba Transitif & Intransitif
Lalu terdapat verba yang sudah pasti merupakan intransitif dan tidak
memiliki pasangannya seperti verba arimasu dan imasu. Verba imasu menunjukan
keberadaan benda hidup, sedangkan verba arimasu menunjukan keberadaan benda
mati. Struktur kalimat yang berlaku seperti berikut.
Berikut contoh pemakaian pola kalimat verba imasu dan arimasu.
1. 教室に鉛筆があります。
Kyoushitsu ni enpitsu ga arimasu
Di kelas ada pensil
2.ドアの下に猫がいます。
Doa no shita ni neko ga imasu
Di bawah pintu terdapat kucing
3.ホラー見て、海に船があります。
Hora- mite, umi ni fune ga arimasu
Lihatlah, di laut ada kapal
4.家の前に三匹の犬がいます。
Uchi no mae ni sanbiki inu ga imasu
Di depan rumah ada tiga ekor anjing
5.冷蔵庫の中にすいかがあります。
Reizouko no naka ni suika ga arimasu
文型:~に~がいます・あります
18. 10
Di dalam kulkas terdapat semangka
Setelah membahas tentang verba transitif dan intransitif, masih terdapat satu lagi
pembahasan tentang verba distransitif. Untuk memudahkan penjelasan tentang
verba distransitif, perhatikan kembali partikel ni pada contoh kalimat imasu dan
arimasu sebelumnya. Pada kalimat tersebut partikel ni berfungsi sebagai penanda
lokatif. Selain sebagai penanda lokatif partikel ni juga memiliki fungsi lain, yaitu
sebagai penanda datif. Tjandra (2015) menjelaskan kasus datif (yokaku) merupakan
kasus yang menyatakan nomina bersangkutan merupakan pihak yang
berkepentingan dari kegiatan verba. Dalam bahasa Indonesia dapat disepadankan
sebagai kepada atau untuk. Verba-verba yang memiliki partikel ni sebagai datif
tersebutlah yang disebut dengan verba distransitif. Sehingga verba distransitif
merupakan verba yang memberikan satu aktifitas kepada objeknya. Ciri khusus dari
verba distransitif yaitu perlu adanya objek sasaran yang berhubungan dengan
aktifitas verba. Struktur yang terbentuk seperti berikut.
Berikut contoh pemakaiannya.
1. お母さんは大学の友達に手紙を送りました。
Okaasan wa daigaku no tomodachi ni tegami o okurimashita
Ibu mengirimkan surat kepada teman universitasnya
2.あの人はアニさんに荷物を届けました。
Ano hito wa Ani san ni nimotsu o todokemashita
Orang itu mengirimkan barang ke Ani san
3.ジョンさんは彼の友達にボールを投げました。
Jon san wa kare no tomodachi ni bo-ru o nagemashita
Jon san telah melemparkan bola ke temannya
4.彼は彼女に荷物を運ぶでしょう。
Kare wa kanojo ni nimotsu o hakobu deshou
文型:~に~を動詞文型:~に~を動詞
19. 11
Dia (laki-laki) akan membawakan untuk wanita itu, bukan.
5.弟は蛇
へび
に噛
か
まれました。
Otouto wa hebi ni kamaremashita
Adik laki-laki digigit ular
6.山田先生は学生達にフランス語を教えます。
Yamada sensei wa gakuseitachi ni Furansu go o oshiemasu
Yamada sensei akan mengajarkan bahasa Perancis ke para siswa
7.アンドさんはミアさんにレポートを渡しました。
Ando san wa Mia san ni repo-to o watashimashita
Ando menyerahkan laporan kepada Mia
8.漢字が僕に頭痛
ず つ う
を与
あた
えた。
Kanji ga boku ni zutsuu o ataeta.
Kanji memberikan kepala sakit kepada saya
9.あなたに私の刺青
いれずみ
を見せます。
Anata ni watashi no irezumi o misemasu
Saya akan meperlihatkan tato saya kepada anda
10.A 会社は B 会社にパスワードを割
わ
り当
あ
てました。
A kaisha wa Bkaisha ni pasuwa-do o wariatemashita
Perusahaan A telah menetapkan kata sandi kepada Perusahaan B.
Dari penjelasan ini, kita mengetahui bahwa kalimat verbal dalam bahasa Jepang
terdapat tiga jenis yaitu kalimat verbal transitif, kalimat intansitif, dan kalimat
verbal distransitif. Ketiga jenis kalimat tersebut dibedakan berdasarkan inti
kalimatnya berasal dari jenis verba yang berbeda.
2) Kalimat Nominal
20. 12
Penjelasan berikutnya merupakan penjelasan mengenai kalimat nominal. Kalimat
nominal adalah kalimat yang berinti nomina. Kata benda yang menjadi inti ini
memerlukan kopula di akhir kalimat. Kopula merupakan verba bantu. Bentuk-
bentuk kopula seperti berikut ini.
a. です
b.である
c.でございます dan lainnya
Struktur kalimat nominal dalam bahasa Jepang seperti berikut.
Contoh kalimat nominal bahasa Jepang sebagai berikut.
1. 私は医者です。
Watashi wa isha desu
Saya adalah seorang dokter
2.「青津
あ お つ
高校」はイベントのある場所です。
(aotsu koukou) wa ibento no aru basho desu
SMA Aotsu merupakan tempat diselenggarakan event.
3.「セール」とは商品を安く売る物です。
(se-ru) to wa shouhin o yasuku uru mono desu
Yang disebut dengan sale adalah barang-barang yang dijual murah
4.あれは自動販売機です。
Are wa jidouhanbaiki desu
Itu adalah mesin penjual otomatis.
5.昨日買った薬はどこですか。
Kinou katta kusuri wa doko desuka
Obat yang dibeli kemarin ada di mana?
文型:~は名詞です。
21. 13
6.文化のゼミナールは二階です。
Bunka no zemina-ru wa nikai desu
Seminar budaya ada di lantai 2
7.誕生日は 7 月 20 日です。
Tanjoubi wa shichi gatsu hatsuka desu
Ulangtahun saya tanggal 20 bulan Juli
8.大好きな飲み物はビールです。
Daisukina nomimono wa bi-ru desu
Minuman kesukaan (saya) adalah bir
9.あのあかい傘は私のです。
Ano akai kasa wa watashi no desu
Payung merah itu milik saya
10.あの高いビルは電機会社です。
Ano takai biru wa denki kaisha desu.
Gedung tinggi itu merupakan perusahaan listrik.
Kopula juga dapat menyatakan negasi, dengan bentuk -dewa arimasen atau –ja
arimasen. Berikut contoh perubahan bentuk kopula desu menjadi -dewa arimasen
atau –ja arimasen .
Contoh.
1. 私は医者ではありません。
Watashi wa isha dewa arimasen
Saya bukan seorang dokter
2.「青津
あ お つ
高校」はイベントのある場所ではありません。
(aotsu koukou) wa ibento no aru basho dewa arimasen
SMA Aotsu bukan merupakan tempat diselenggarakan event.
22. 14
3.これは鉛筆ではありません。
Kore wa empitsu dewa arimasen
Ini bukanlah sebuah pensil
4.あれは自動販売機ではない。
Are wa jidouhanbaiki dewa nai
Itu bukanlah mesin penjual otomatis
5.ここは私の家じゃありません。
Koko wa watashi no uchi ja arimasen
Ini bukan rumah saya
6.文化のゼミナールは二階ではありません。
Bunka no zemina-ru wa nikai dewa arimasen
Seminar budaya tidak ada di lantai 2
7.誕生日は 7 月 20 日ではありません。
Tanjoubi wa shichi gatsu hatsuka dewa arimasen
Ulangtahun saya bukan pada tanggal 20 bulan Juli
8.大好きな飲み物はビールじゃない。
Daisukina nomimono wa bi-ru ja nai
Minuman kesukaan (saya) adalah bukan bir
9.あのあかい傘は私のではない。
Ano akai kasa wa watashi no dewanai
Payung merah itu bukan milik saya
10.あの高いビルは電機会社ではありません。
Ano takai biru wa denki kaisha dewa arimasen.
Gedung tinggi itu bukanlah perusahaan listrik
23. 15
Selain berubah menjadi bentuk negatif, jika keadaan sudah terjadi maka kopula
desu berubah bentuk menjadi deshita. Contoh perubahan yang terjadi seperti
berikut.
1. 五年前、私は医者でした。
Gonen mae, watashi wa isha deshita
Lima tahun yang lalu saya seorang dokter (sekarang tidak lagi)
2.「青津
あ お つ
高校」は昨日のイベントのある場所でした。
(aotsu koukou) wa kinou no ibento no aru basho deshita
SMA Aotsu merupakan tempat diselenggarakan event kemarin
3.先週は雨でした。
Senshuu wa ame deshita
Minggu lalu hujan
4.私は去年 18 歳でした。
Watashi wa kyonen 18sai deshita
Saya tahun lalu berumur 18 tahun
5.ここは私の家でした。
Koko wa watashi no uchi deshita
Ini rumah saya (dulu)
6.先月の文化のゼミナールは二階でした。
Sengetsu no bunka no zemina-ru wa nikai deshita
Seminar budaya bulan lalu ada di lantai 2
7.面白い夢でした。
Omoshiroi yume deshita
Mimpi yang menarik sudah terjadi
8.若いとき、大好きな飲み物はビールだった。
Wakai toki, daisukina nomimono wa bi-ru ja nai
24. 16
Pada waktu muda minuman kesukaan (saya) adalah bir (sekarang tidak
lagi)
9.これは子どもころのおもちゃだった。
Kore wa kodomo koro no omocha datta
Ini adalah mainan pada waktu kecil
10.1999 年にあの高いビルは電機会社でした。
1999nen ni ano takai biru wa denki kaisha deshita
Pada tahun 1999 gedung tinggi itu perusahaan listrik (sekarang tidak
lagi)
Penjelasan tentang kalimat nominal berakhir sampai pada bagian ini. Selanjutnya
akan dibahas tentang kalimat adjektival.
3) Kalimat Adjektival
Kalimat adjektival merupakan kalimat yang berinti adjektiva atau kata sifat.
Sebelum masuk ke dalam struktur kalimat, akan dijelaskan terlebih dahulu tentang
adjektiva pada bahasa Jepang. Pada bahasa Jepang dua jenis adjektiva, yaitu i-
keiyoushi dan na-keiyoushi.
Adjektiva i-keiyoushi merupakan adjektiva sejati dalam bahasa Jepang. Sehingga
memiliki perubahan-perubahan bentuk sendiri. Contoh dari kata sifat ini adalah
sebagai berikut.
No い形容詞 Arti
1 つまらない bosan
2 浅い dangkal
3 深い dalam
4 狭い sempit
5 広い luas
6 温かい hangat
7 涼しい sejuk
25. 17
8 暑い panas
9 寒い dingin (cuaca)
10 冷たい dingin (benda)
11 美味しい enak
12 まずい sepat
13 いそがしい sibuk
14 近い dekat
15 遠い jauh
16 やさし baik/mudah
17 難しい susah
18 悪い jelek
19 良い bagus
20 古い lama
21 新しい baru
22 安い murah
23 高い tinggi/mahal
24 小さい kecil
25 大きい besar
26 怖い takut
27 明るい terang
28 暗い gelap
29 弱い lemah
30 強い kuat
31 軽い ringan
32 重い berat
33 遅い lambat
26. 18
34 速い cepat
35 短い pendek
36 長い panjang
37 低い rendah
38 かたい keras
39 やわらかい lunak
40 面白い menyenangkan
Tabel 1.2 I-keiyoushi
Struktur dari klausa adjektival bahasa Jepang adalah sebagai berikut.
Dengan menggunakan beberapa kosakata dari tabel di atas, maka contoh
kalimatnya sebagai berikut.
1. 一時間の授業は早いです。
Ichi ji kan no jugyou wa hayai desu
Kuliah 1 jam cepat
2.新幹線は速いです。
Shinkasen wa hayai desu
Shinkasen cepat
3.A 図書館は広いです。
A toshokan wa hiroi desu
Perpustakaan A luas
4.作ったケーキは美味しいです。
Tsukutta ke-ki wa oishii desu
Kue yang dibuat enak.
文型:~は形容詞です。
27. 19
5.昨日見た映画は面白くなかったです。
Kinou mita eiga wa omoshirokunakatta desu
Film yang ditonton kemarin tidak menarik
6.あのカフェーのパンはやわらかいです。
Ano kafe- no pan wa yawarakai desu
Roti di kafe itu lembut
7.コーヒーは温かいです。
Ko-hi- wa atatakai desu
Kopi hangat
8.読解のテストは難しいです。
Dokkai no tesuto wa muzukashii desu
Ujian Dokkai susah
9.このカメラは安いです。
Kono kamera wa yasui desu
Kamera ini murah
10.私のかばんは重いです。
Watashi no kaban wa omoi desu
Tas saya berat
Selanjutnya adjektiva na-keiyoushi merupakan nomina adjektiva atau nomina-
nomina yang memiliki sifat seperti adjektiva. Sehingga memiliki perubahan-
perubahan yang terjadi mengikuti konsep nomina. Contoh dari kata sifat ini adalah
sebagai berikut.
No ナ形容詞 Arti
1 元気 sehat
2 へん aneh
3 きれい indah
28. 20
4 ハンサム tampan
5 不便 ribet
6 便利 praktis
7 ひま luang
8 にぎやか rame
9 好き suka
10 嫌い benci
11 静か tenang
12 しんせつ ramah
13 有名 terkenal
14 上手 pintar
15 へた bodoh
16 簡単 mudah
17 複雑 rumit
18 大切 penting
19 大事 penting
20 いや tidak
21 大変 berat
22 ばか bodoh
23 安全 aman
24 貧乏 miskin
25 らく santai
Tabel 1.3 Na-keiyoushi
Baik i-keiyoushi maupun na-keiyoushi memiliki struktur yang sama. Jadi dengan
menggunakan beberapa kosakata dari tabel di atas, maka contoh kalimatnya sebagai
berikut.
29. 21
1. 花はきれいです。
Hana wa kirei desu
Bunganya cantik
2.このレポートは大切です。
Kono repo-to wa taisetsu desu
Laporan ini penting
3.日本は安全です。
Nihon wa anzen desu
Jepang aman
4.新し車は便利です。
Atarashii kuruma wa benri desu
Mobil baru praktis
5.あの人は元気です。
Ano hito wa genki desu
Orang itu sehat
6.歌手はハンサムです。
Kashu wa hansamu desu
Penyanyi tampan
7.市場は 6 時までにぎやかです。
Ichiba wa 6ji made nigiyaka desu
Pasar ramai sampai jam 6
8.私は魚がきらい。
Watashi wa sakana ga kirai desu
Saya benci ikan
30. 22
9.このドラマは有名です。
Kono dorama wa yuumei desu
Dorama ini terkenal
10.あの子はあめが好きです。
Ano ko wa ame ga suki desu
Anak itu suka permen
Dengan ini maka pembahasan tentang kalimat verbal, kalimat nominal dan kalimat
adjektival telah selesai. Selanjutnya terdapat materi tambahan tentang partikel.
b. Partikel
Partikel dalam bahasa Jepang berfungsi melekatkan satu konstituen ke konsituen
lain dalam sebuah klausa/kalimat. Partikel dapat dimaknai sebagai kata bantu dalam
klausa, tidak dapat berdiri sendiri, dan memiliki fungsi gramatikal yang secara
khusus disebut kasus. Jenis-jenis dari partikel yaitu partikel kasus, partikel
penyambung, partikel akhir, partikel keterangan, dan partikel tugas (Tjandra, 2015).
Pada modul 2 KB 1 ini akan dibahas hanya mengenai partikel kasus saja.
Partikel kasus atau kakujoushi merupakan fungsi gramatikal yang dimiliki
nomina dan memiliki hubungan gramatikal terhadap konstituen lain di dalam
kalimat (Tjandra, 2015). Sebagai contoh partikel ga yang merupakan kasus
nominatif atau kasus yang memperlihatkan nomina sebagai subjek yang melakukan
kegiatan verba. Contoh lainnya terdapat partikel o yang berfungsi sebagai kasus
akusatif atau kasus yang memperlihatkan nomina sebagai objek penderita dari
kegiatan verbanya. Pada pembahasan di modul 2 KB 1 ini hanya akan dibahas
mengenai partikel no dan ni.
1) Joshi No ~の~
Partikel ini digunakan untuk melekatkan nomina dengan nomina, dan dapat juga
menyatakan kepemilikan. Sebagai fungsinya sebagai menyatakan kepemilikan
joshi no disebut sebagai kasus posesif (shoyuukaku). Sedangkan joshi no sebagai
fungsinya melekatkan nomina disebut dengan kasus genitif (zokkaku) (Tjandra,
2015).
31. 23
Contoh.
1.中国語の本
Chuugokugo no hon
Buku berbahasa Cina
2.山田先生の腕時計
Yamada sensei no udedokei
Jam tangan milik Yamada sensei
3.休みの日
Yasumi no hi
Hari libur
4.買った靴の色は黒いです
Katta kutsu no iro wa kuroi desu
Warna sepatu yang dibeli adalah hitam
5.昨日のコンサートはつまらなかったです。
Kinou no konsa-to wa tsumaranakatta desu
Konser kemarin membosankan
Pemaknaan yang terbentuk ada yang bermakna kepemilikan seperti contoh 2,
terdapat pula prinsip menerangkan diterangkan (MD) seperti pada contoh 1. Pada
contoh 1inti frasa nomina tersebut terdapat di kata hon yang diterangkan oleh
modifikator berupa nomina chuugokugo.
2) Joshi Ni ~に~
Pada bagian sebelumnya telah dipelajari partikel ni (yokaku) yang memiliki fungsi
datif dan lokatif (bashokaku). Selanjutnya akan diperlihatkan ni yang menunjukan
waktu. Joshi ni yang berfungsi menunjukan waktu disebut dengan kasus temporal
(jikaku) (Tjandra, 2015).
1.毎朝 6 時に起きます
Mai asa roku ji ni okimasu
32. 24
Setiap pagi bangun jam 6
2. 朝 7 時に会議があります
Asa shichi ji ni kaigi ga arimasu
Pagi jam 7 ada rapat
3. 10 時に寝ます
Juuji ni nemasu
Jam 10 tidur
4. 休みの日ですから、朝 5 時にジョギングします。
Yasumi no hi desukara, asa go ji ni joginggu shimasu
Karena libur, pagi jam 5 melakukan joging
5.先週、9時に図書室でレポートを書きました
Senshuu, 9ji ni toshoshitsu de repo-to o kakimashita
Minggu lalu, jam 9 menulis laporan di ruang perpustakaan
Dari lima contoh yang diberikan, kasus temporal ditempatkan pada keterangan
waktu yang definit, atau sudah pasti. Keterangan waktu yang tidak menunjukan
sifat definit, tidak dapat dibubuhi partikel ni. Contoh kalimat konban ni nemasu
adalah tidak tepat, karena keterangan waktu konban tidak menunjukan sifat definit.
Agar tepat maka kalimat tersebut dapat ditambahkan keterangan waktu yang definit
seperti contoh: konban kuji ni nemasu.
33. 25
C. Penutup
1. Rangkuman
Pada modul 2 KB 1 ini dipelajari tentang kalimat verbal. Kalimat verbal dilihat dari
verbanya terdapat verba transitif, verba intransitif, dan verba distransitif. Kemudian
terdapat pula kalimat nominal yang menggunakan verba bantu yaitu kopula desu.
Terakhir terdapat kalimat adjektiva yang terbagi dua yaitu i-keiyoushi dan na-
keiyoushi.
Daftar Pustaka
Ono, Hideichi. 1973. Japanese Grammar.The Hokuseido Press: Tokyo
Tjandra, Sheddy., N. 2015. Morfologi Jepang. Bina Nusantara Media & Publishing:
Jakarta
34. 26
Tjandra, Sheddy., N. 2014. Sintaksis Jepang. Bina Nusantara Media & Publishing:
Jakarta
Tsujimura, Natsuko. 2007. An Introduction to Japanese Linguistics. Blackwell
Publishing: Inggris