Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi sistem penciuman manusia, termasuk struktur hidung, fungsi mukosa, sel reseptor bau, dan gangguan yang dapat mengganggu sistem penciuman seperti pilek dan polip hidung. Dokumen tersebut juga menjawab beberapa pertanyaan mengenai sistem penciuman.
5. Bulbus Olfaktorius
Bulbus olfaktorius adalah
sistem saraf kranial yang
terdapat pada otak yang
berfungsi sebagai pengatur
sistem penciuman manusia.
6. Nasal Cavity
(Rongga Hidung)
Rongga hidung (nasal cavity) adalah
bagian dari hidung yang berfungsi
untuk
mengalirkan udara dari luar ke
tenggorokan menuju paru paru.
Rongga hidung ini di hubungkan
dengan
bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh
langit-langit
mulut kita yang di sebut dengan
Palate.
7.
8. Nostril
Hidung manusia di bagi menjadi dua
bagian rongga yang sama besar yang di
sebut dengan Nostril.
Dinding pemisah di sebut dengan
septum, septum terbuat dari tulang
yang sangat tipis. Rongga hidung di
lapisi dengan rambut dan membran
yang mensekresi lendir lengket.
9. Membran Mukosa
Mucous membrane atau dikenal juga
dengan sebutan membran mukosa adalah
Selaput yang berfungsi mengahangatkan
udara dan melembabkannya.
berfungsi untuk membuat mucus
(lendir atau ingus) yang berguna untuk
menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel
kecil lainnya yang dapat merusak
paru-paru. Lendir di sekresi secara terus
menerus oleh sel-sel goblet yang melapisi
permukaan mukosa hidung dan bergerak
ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia.
10.
11.
12. Manusia mendeteksi bau menggunakan sel reseptor yang
ada di hidung. Dia atap rongga hidung terdapat
Lapisan epithelium yang sangat sensitif terhadap
molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau (smell receptors).
Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, zat
tersebut
Akan larut dalam lendir pada mukosa membran sehingga
terjadi pengikatan zat dengan protein membran pada
dendrit. Kemudian timbul impuls yang dikirim oleh saraf
olfaktori ke traktus olfaktori lalu masuk ke bulbus
olfaktori. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan
kemudian di proses oleh otak.
13. • Ambang olfaktorius yg menggambarkan sensitivitas hebat reseptor
olfaktorius thd sejumlah senyawa yg dpt dicium pd konsentrasi
>500pg/L diubah 30% dr sebelum dpt dideteksi.
Molekul penghasil bau mengandung 3-20 atom karbon yg memiliki
bau yg berbeda
• Manusia dpt membedakan 2000-4000 bau yg berbeda &
menghasilkan pola ruang yg berbeda dr peningkatan aktivitas
metabolik di dlm olfaktoria
• Bau khusus bergantung pd pola ruang perangsangan reseptor dlm
membran mukosa olfaktorius
• Bila seseorang terpapar pd bau yg paling tdk disukai, mk perserpsi
bau menurun lalu berhenti. Ini disebabkan oleh adaptasi yg cukup
cepat yg timbul dlm sistem olfaktorius
14.
15.
16. POLIP HIDUNG
Polip hidung terjadi karena munculnya jaringan lunak pada
rongga hidung yang berwarna putih atau keabuan. Jaringan
ini bisa diamati langsung dengan mata telanjang setelah
lubang hidung diperbesar dengan alat spekulum hidung.
Polip hidung biasanya menyerang orang dewasa yang
kemungkinan disebabkan oleh karena reaksi hipersensitif
atau reaksi alergi pada mukosa hidung yang berlangsung
lama. Beberapa faktor lain yang meningkatkan kemungkinan
terkena polip hidung antara lain sinusitis (radang sinus)
yang menahun, iritasi, sumbatan hidung oleh karena
kelainan anatomi.
17. ANGIOFIBROMA JUVENIL
Angiofibroma Juvenil adalah tumor jinak pada
hidung
bagian belakang yang mengandung pembuluh darah.
Tumor ini paling sering ditemukan pada anak-anak
laki
yang sedang mengalami masa puber. Tumor ini
tidak
ganas, tetapi dapat merusak jaringan pada lapisan
hidung dan sering menyebabkan pendarahan hidung
(epistaksis, mimisan). Jika tumbuh membesar,
tumor
bisa meluas ke jaringan di sekitarnya, kantung
18. RINITIS ATROFI
Rinitis atrofi yang disebut juga rinitis sika, rinitis
kering, sindrom hidung-terbuka, atau ozaena adalah
penyakit hidung kronik yang ditandai atrofi
progresif mukosa hidung dan tulang penunjangnya
disertai pembentukan sekret yang kental dan tebal
yang cepat mengering membentuk krusta,
menyebabkan obstruksi hidung, anosmia, dan
mengeluarkan bau busuk.
20. Pertanyaan dari kelompok 1
1. Mengapa saat kita menangis hidung kita mengeluarkan
mukus/ingus ?
( Dinda / 12 )
Jawab : Karena diantara hidung dan mata kita terdapat saluran
yang meghubungkan mata dan hidung, jdi ketika kita menangis
akan keluar dari hidung dan menjadi ingus..
2. Bagaimana proses terjadinya pilek ?
( Dery/ 11 )
Jawab : Ketika pilek, selaput lendir mengalami iritasi akibat ulah
virus. sehingga membengkak dan mengering. Tubuh mengatasinya
dengan meningkatkan produksi cairan yang mengandung leukosit.
Cairan inilah yang kita kenal sebagai ingus.
21. 3. Apa faktor yang dapat menghilangkan kemampuan
mencium ?
( Bella / 07 )
Jawab : Rusaknya sel saraf pencium atau gangguan
pada pusat saraf di otak
22. Pertanyaan dari kelompok 2
1. Apa nama lain dari ujung saraf pencium ?
( Brillyan / 09)
Jawab : Epithelium olfaktorius
2. Apakah gangguan yang terjadi pada indra penciuman ?
( Nicky / 21 )
Jawab : Pilek, dan polip atau tumor yang menyumbat hidung
3. Apa fungsi mukus ?
( Fauzan / 16 )
Jawab : Melarutkan molekul bau sehingga dapat diterima oleh
silia
23. Pertanyaan dari kelompok 3
1. Waktu kita menangis, air mata tidak keluar dari mata saja, tetapi juga
keluar dari hidung, apa yang menghubungkan mata dengan hidung ?
( Dandy / 10 )
Jawab : Saluran Ductus lacrimalis
2. Jelaskan fungsi silia dan mukus ?
( Al qoniatul / 04 )
Jawab : - Silia (Rambut getar) : Untuk menyaring kotoran / debu yang
masuk ke hidung.
- Mukus : Untuk melarutukan molekul bau, sehingga dapat diterima oleh
silia
24. 3. Kandungan apa yang terdapat di jinten hitam sehingga dapat
mengobati polip ?
( Farah / 14 )
Jawab : Kandungan histamin yang terdapat di jintan hitam.
4. Jika kita menghirup bau yang tdk enak, terkadang kita akan
muntah, mengapa demikian ? Jelaskan !
( Santang / 22)
Jawab : Jika hidung mencium bau yang tidak enak bau itu akan
dilanjutkan ke otak dan otak akan merespon bau itu ke lambung,
sehingga menimbulkan rasa mual dan muntah.
25. Pertanyaan dari kelompok 4
1. Gangguan apa saja terjadi pada pada penciuman ?
( Bayu / 06 )
Jawab : Pilek , dan polip atau tumor yang menyumbat hidung
2. Apa dimaksud dengan mukus ?
( Iga / 19 )
Jawab : Mukus adalah lendir bening yang terdapat dalam hidung
3. Ketika kita sedang pilek, mengapa kita tidak dapat mencium
dengan baik ?
( Alya / 24 )
Jawab : Karena ingus menyumbat hidung sehingga mukus tidak
dapat menangkap molekul bau dengan baik untuk di dirim ke silia
dan dilanjutkan ke saraf olfaktori
26. Pertanyaan dari kelompok 5 :
1. Apa nama lain dari saraf pembau ?
( Ardiansyah / 15 )
Jawab : Epithelium olfaktori
2. Apa saja faktor penyabab asmonia ?
( Arifa Rofi / 01 )
Jawab : Rusaknya sel saraf pembau pada hidung atau gangguan pada
pusat saraf penciuman di otak
3. Apa fungsi mukus ?
( Austin / 05 )
Jawab : Melarutkan molekul bau, sehingga dapat diterima oleh silia
4. Faktor lain yang dapat menyebabkan kehilangan kemampuan
mencium ?
( Afnando / 02 )
Jawab : Rusaknya sel saraf pembau pada hidung atau gangguan pada
pusat saraf penciuman di otak
27. Pertanyaan dari kelompok 7
1. Faktor lain yang dapat menyebabkan kehilangan kemampuan
mencium ?
( Hepy / 18 )
Jawab : 1. Pembuluh darah di hidung pecah
2. Menderita penyakit Asmonia
2. Bagaimana jika sel saraf hidung rusak, seperti pembuluh darah pecah ?
( Rizqullah / 23 )
Jawab : Jika rusak, kita akan kehilangan kemampuan untuk mencium
3. Apa yang menyebabkan penderita asmonia ?
( Zhafira / 26 )
Jawab : Rusaknya sel-sel saraf pencium di hidung
4. Apa yang menyebabkan tumor menyumbat rongga hidung?
( Dito / 13 )
Jawab : tumor yang menyumbat hidung disebut polip dan polip itu
disebabkan oleh iritasi dan kelainan anatomi hidung