SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
i
INDERA
DI SUSUN OLEH :
MUTIA RAHMAWATI (037117028)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
2018
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat membuat makalah dengan baik dan
mendekati sempurna.
Kami merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk
dapat di mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu
pengetahuan yang tersirat di dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan – kekurangan yang
ada dalam makalah ini, oleh dari pada itu kami mengharap setidaknya saran maupun
kritik dari anda para pembaca makalah ini, demi terciptanya makalah yang lebih baik
di masa yang akan datang.
Bogor, April 2018
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Peramasalahan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Pengertian Panca Indera........................................................................... 2
1. Indera Penglihat (Mata) ....................................................................... 2
2. Indera Pencium (Hidung)...................................................................... 5
3. Indera Pengecap (Lidah)....................................................................... 8
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 11
B. SARAN ....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir
khusus mengumpulkan rangsangan yang khas tempat setiap organ berhubungan.
Sistem indra memerlukan bantuan system saraf yang menghubungkan badan indra
dan system dengan system saraf pusat. Organ indra adalah sel – sel tertentu
yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri
untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf.
Setiap organ indra menerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai sebagai system
organ indra hanya mampu menerima stimulus, diklasifikasikan menjadi dua yaitu,
organ indra umum seperti reseptor raba terbesar diseluruh tubuh dan organ indra
khusus seperti putting pengecap yang penyebarannya terbatas pada lidah.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian panca indera
2. Untuk mengetahui fungsi panca indera
3. Untuk mengetahui jenis penyakit pada panca indera
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Panca Indera
Panca indra adalah organ – organ akhir yang dikhususkan untuk menerima
jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara
yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju ke otak ketempat perasaan ini
ditafsirkan. Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan, pengecapan,
penglihatan, penciuman, dan suara. Ada kesan yang timbul dari dalam antara lain,
lapar, haus, dan rasa sakit.
Indera Penglihat (Mata)
Mata adalah indera penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan
berupa cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong. Diameternya lebih
kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.
3
Mekanisme melihat
Cahaya akan masuk menembus kornea, lalu melewati pupil yang membuka
lebar. Sinar akan melewati cairan rongga depan (aqueous humor), lensa, cairan
rongga belakang (vitreous humor), lalu mencapai retina. Pada retina cahaya akan
bereaksi dengan pigmen penglihatan (rodopsin) pada sel batang. Reaksi akan
menimbulkan listrik. Arus listrik itu akan di hantarkan ke otak. Setibanya di otak,
aliran listrik akan diartikan sebagaimana apa yang kita lihat.
Gangguan penglihatan
Antara lain sebagaiberikut.
1) Mata Hipermetropi
Bila mata hanya mampu melihat jelas jarak jauh, benda-benda dekat tidak
tampak jelas. Penyebabnya adalah lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan
jatuh di belakang bintik kuning gangguan ini dapat dibantu dengan lensa
positif atau cembung.
2) Mata Miopi
4
Bila hanya mampu melihat jelas jarak dekat,benda-benda jatuh tidak tampak
jelas. Penyebabnya adalah lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan
benda jatuh di depan bintik kuning. Gangguan ini dapat dibantu dengan lensa
negative atau cekung.
3) Mata Prebiopi
Gejala gangguan ini sama seperti pada hemetrop, yaitu mampu melihat
dengan jelas benda pada jarak jauh. Gangguan ini biasa terjadi pada orang
lanjut usia. Cahaya sejajar yang datang di fokuskan di belakang retina.
Penyebabnya lensa mata terlalu pipih karena daya akomodasinya terlalu
lemah.1
1 Angga, 2010. Fisiologi Kardiovaskular. www.blogsot.com. Diakses pada tanggal 16 Februari
2010 pukul 20.43 WITA.
5
Indera Pencium (Hidung)
Hidung adalah jaringan reseptor atau penerima rangsangan yang memiliki kemampuan untuk mendikteksi dan merespon
berbagai macam bau dari luar tubuh. Indera penciuman dan merupakan alat alat pernafasan yang sangat sensitif karena
mempunyai struktur sel yang langsung berhubungan dengan sistem pernafasan dan saluran tenggorokan yang terdiri dari lubang
hidung dan rongga hidung, dimana rongga hidung tersusun atas tulang dan tengkorak.
Berikut adalah penjelasan mengenai bagian-bagian hidung :
1. Rongga hidung
Pada rongga hidung ada selaput lendir dan rambut rambut tipis (bulu hidung) atau yang sering disebut Silia. Rongga
hidung bekerja dengan bantuan tulang hidung dan tengkorak. Rongga hidung menyebarkan udara terutama oksigen dari
luar tubuh ketenggorokan menuju jaringan paru paru. Rongga hidung dibatasi oleh langit langit rongga mulut.
6
2. Lubang dan bulu hidung
Didalam lubang hidup selalu ada bulu hidung dan selaput lendir yang mempunyai kegunaan menyaring dan merlindungi
rongga hidung dari masuknya benda asing berupa debu debu atau hasil dari reaksi radikal bebas seperti asap kendaraan,
asap pembakaran saampah atau asap rokok.
3. Selaput lendir (mucus)
Sebagai media untuk melekatnya kotoran yang terbawa dari udara yang gunanaya untuk menghadang jangan sampai
masuk keronga hidung.Kotoran akan berhenti dan mengering karena proses panas yang dihasilkan uap ketika kita
bernafas. Kotoran menjadi tahi hidung atau lebih dikenal sebagai upil.
4. Saraf penditeksi bau
Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak
terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat rendah, sedang sampai yang baunya
menyengat.
5. Tulang rawan (tulang lunak)
Anatomi tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang yang lentur dan mudah retak ketika terkena benturan yang
sangat keras, Tulang rawan terdiri dari kartilaogo septum atau ( lamina kuadran gularis) dan Kolumela, Septum dilapisi
oleh perikondrium yang ada pada jarinagn tulang lunak dan periosteum yang adaa pada tulang keras, sedangkan bagian
luarnya dilapisi dengan kuat oleh Mukus hidung.
6. Saraf penditeksi bau
Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan
kadar bau yang sangat rendah, sedang sampai yang baunya menyengat.
7
7. Saraf penditeksi bau
Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak
terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat
rendah, sedang sampai yang baunya menyengat.
8. Tulang rawan (tulang lunak)
Anatomi tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang yang lentur dan
mudah retak ketika terkena benturan yang sangat keras, Tulang rawan terdiri
dari kartilaogo septum atau ( lamina kuadran gularis) dan Kolumela, Septum
dilapisi oleh perikondrium yang ada pada jarinagn tulang lunak dan
periosteum yang adaa pada tulang keras, sedangkan bagian luarnya dilapisi
dengan kuat oleh Mukus hidung.
Cara Kerja dan Kepekaan Hidung
Udara yang ada di luar tubuh bercampur dengan berbagai komponen gas lain,
termasuk komponen bauan. Udara yang dihirup dari lubang membawa zat kimia
berupa bauan bersamanya. Udara ini disaring terlebih dahulu oleh bulu hidung,
kemudian Zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di dalam rongga hidung.
Zat kimia ini akan diterima oleh sel olfaktori yang peka terhadap rangsangan bau
berupa uap atau gas. Informasi tentang rangsangan ini akan dibawa oleh saraf
olfaktori menuju otak. Kemudian otak menerjemahkan informasi tersebut sehingga
kita dapat mencium aroma yang ada di sekitar kita.
Adapun beberapa gangguan kesehatan pada indera penciuman adalah sebagai berikut.
a. Hiposmia
Hiposmia adalah kondisi dimana berkurangnya kemampuan untuk mencium
bau. Jika pada Anosmia penderita tidak dapat mencium bau sama sekali, maka pada
hiposmia penderita hanya kehilangan sensitifitas bau tertentu.
8
b. Hipernosmia
Hipernosmia juga merupakan salah satu gangguan pada indra penciuman,
yaitu penciuman yang berlebihan. Namun gangguan ini sangat jarang terjadi.
c. Polip Hidung
Polip Hidung adalah gangguan pada indra penciuman dimana penderita
mengalami gangguan berupa adanya pertumbuhan sel yang bersifat jinak di selaput
lendir hidung. Hal ini bisa disebabkan oleh reaksi hipersensitif atau juga bisa karena
alergi.
d. Salesma (Cold) dan Influenza
Salesma dan Influenza adalah gangguan pada indra penciuman dimana
penderita mengalami infeksi pada alat pernafasan. Gangguan ini disebabkan oleh
virus dan umumnya menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, dan terkadang juga
disertai dengan panas serta sakit pada persendian.
e. Hidung tersumbat atau Pilek
Gangguan kesehatan pada indra penciuman berikutnya adalah hidung
tersumbat atau pilek. Yaitu kondisi dimana penderita pada hidungnya terdapat banyak
lendir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh alergi maupun virus.
Indera Pengecap(Lidah)
Lidah merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai indera pengecap. Lidah
memiliki reseptor khusus yang mampu menerima rangsang zat kimia yang terlarut.
9
Reseptor penerima rasa dan bau adalah sel-sel komoreseptor. Indera pengecap
membantu menaikan selera makan.
Lidah mempunyai tiga macam papila, sebagai berikut.
1. Papila berbentuk benang (papila filiformis) merupakan papila peraba. Papila
ini menyebar di seluruh permukaan lidah.
2. Papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata). Papila ini tersusun
dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7 – 9 buah yang terletak
dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecap.
3. Papila bentuk martil, merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah.
Indera pengecap berupa putting atau kuncup pengecap yang terkumpul pada daerah
tertentu di lidah, yaitu:
1. Ujung depan mengecap rasa asin
2. Ujung tepi mengecap rasa manis
3. Tepi belakang mengecap rasa asam
4. Belakang tengah pengecap rasa pahit.
Cara Kerja Indera Perasa
Indera perasa juga memiliki cara kerja yang tidak diketahui oleh manusia.
Berikut ini adalah cara kerja indera pengecap atau perasa yang harus kita ketahui :
 Manusia akan memakan dan mengunyah makanannya menggunakan lidah dan
gigi.
 Makanan yang telah larut ke dalam mulut bisa merangsang bagian ujung
syaraf
 Syaraf pengecap akan meneruskan rangsangan tersebut ke bagian syaraf
pengecap yang ada di otak.
 Otak akan menanggapi rangsangan yang dikirimkan kepadanya sehingga saat
otak menanggapi rangsangan tersebut lidah bisa merasakan makanan yang
dimakannya tersebut.
10
Penyakit pada Indera Pengecap (Lidah)
 Sariawan
Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat
menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi.
Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat
panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.
 Kanker Lidah
Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut, perbedaannya terletak
pada daerahnya. Jika letak sel kanker tersebut berada pada bagian ujung lidah maka
para ahli menamakannya dengan sel kanker skuamosa ujung lidah, namun jika
berada pada sepertiga atau terletak pada bagian belakang lidah mereka
menamakannya dengan sel kanker pangkal lidah. Kedua tipe ini memiliki sifat dan
karakterisitik yang berbeda, oleh sebab itu penyebab dan langkah pengobatannya
pun berbeda pula. Kanker lidah kebanyakan disebabkan karena tembakau dan
alkohol.2
2 Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan
warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk
otot-otot penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata.
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia.
Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar
lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap.
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
B. Saran
Pada sistem indra ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat
beraktivitas dengan baik
12
DAFTAR PUSTAKA
Abhique, 2010. Sistem Kardiovaskuler. http://abhique.blogspot.com.Diakses pada
tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA.
Angga, 2010. Fisiologi Kardiovaskular. www.blogsot.com. Diakses pada tanggal 16
Februari 2010 pukul 20.43 WITA.
Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Universitas Gajah Mada
Press. Yogyakarta.
Sloane , E., 1994, Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran EGC.Jakarta.

More Related Content

What's hot

Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem SonarMateri tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem SonarDianaksm11
 
materi kelas IV tentang alat indera pada manusia
 materi kelas IV tentang alat indera pada manusia  materi kelas IV tentang alat indera pada manusia
materi kelas IV tentang alat indera pada manusia Riski Widiana
 
Deria pendengaran
Deria pendengaranDeria pendengaran
Deria pendengaranAzuan Dy
 
Hidung dung dunggggg
Hidung dung dungggggHidung dung dunggggg
Hidung dung dungggggpratiwiesi
 
Anfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancainderaAnfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancainderalarasamanah
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciumanmateri-x2
 
Ppt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusiaPpt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusiaRiski Widiana
 
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9jBab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9jNining Mtsnkra
 

What's hot (15)

Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem SonarMateri tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
Materi tentang Indera Pengdengaran dan Sistem Sonar
 
Indera Penciuman/Hidung SMP
Indera Penciuman/Hidung SMPIndera Penciuman/Hidung SMP
Indera Penciuman/Hidung SMP
 
sSistem Indera Manusia
sSistem Indera ManusiasSistem Indera Manusia
sSistem Indera Manusia
 
indera penciuman
indera penciumanindera penciuman
indera penciuman
 
Pemetaan dsp tkt 2
Pemetaan dsp tkt 2 Pemetaan dsp tkt 2
Pemetaan dsp tkt 2
 
materi kelas IV tentang alat indera pada manusia
 materi kelas IV tentang alat indera pada manusia  materi kelas IV tentang alat indera pada manusia
materi kelas IV tentang alat indera pada manusia
 
Indera penciuman
Indera penciumanIndera penciuman
Indera penciuman
 
BAB 1 DERIA
BAB 1 DERIABAB 1 DERIA
BAB 1 DERIA
 
Deria pendengaran
Deria pendengaranDeria pendengaran
Deria pendengaran
 
Hidung dung dunggggg
Hidung dung dungggggHidung dung dunggggg
Hidung dung dunggggg
 
Anfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancainderaAnfis 7 sistem pancaindera
Anfis 7 sistem pancaindera
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Ppt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusiaPpt alat indera pada manusia
Ppt alat indera pada manusia
 
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9jBab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
Bab 3 sistem saraf dan alat indra 9j
 
Fisiologi Hidung
Fisiologi HidungFisiologi Hidung
Fisiologi Hidung
 

Similar to Panca Indera

5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusia5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusiaIndhara Khanta
 
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra ManusiaAnatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra ManusiaWahyu Agustianto
 
3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docx
3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docx3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docx
3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docxaquarisriuss
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatansiakadurban
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indraindah nb
 
Kel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docx
Kel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docxKel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docx
Kel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docxMutmainnaInna16
 
Organ indra kel iii
Organ indra kel iiiOrgan indra kel iii
Organ indra kel iiiWelly Andrei
 
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MASistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MAYaya Nicky
 
Ppt ipa bab 20 alat indera
Ppt ipa bab 20 alat  inderaPpt ipa bab 20 alat  indera
Ppt ipa bab 20 alat inderadituditu
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11HRPTAIS
 
Pp indra very good part editan
Pp indra very good part editanPp indra very good part editan
Pp indra very good part editanWidya Saraswati
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8DIAH KOHLER
 
Presentasi alat indra pada manusia
Presentasi alat indra  pada manusiaPresentasi alat indra  pada manusia
Presentasi alat indra pada manusiaApapunituzar
 

Similar to Panca Indera (20)

5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusia5 lima alat indera manusia
5 lima alat indera manusia
 
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra ManusiaAnatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
Anatomi Fisiologi Manusia - Alat Indra Manusia
 
3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docx
3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docx3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docx
3B.47.Icha Novian B.Makalah Peng Benda Asing.docx
 
Alat indera
Alat inderaAlat indera
Alat indera
 
Alat indera
Alat inderaAlat indera
Alat indera
 
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatanmakalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
makalah Sensorik dan persepsi - D3 keperawatan
 
Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
KE
KEKE
KE
 
Kel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docx
Kel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docxKel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docx
Kel 5 Embriologi Hewan organogenesis.docx
 
Organ indra kel iii
Organ indra kel iiiOrgan indra kel iii
Organ indra kel iii
 
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MASistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
Sistem koordinasi 1 ( indera) kelas 2 SMA/MA
 
Ppt ipa bab 20 alat indera
Ppt ipa bab 20 alat  inderaPpt ipa bab 20 alat  indera
Ppt ipa bab 20 alat indera
 
PANCA INDERA PPT.pptx
PANCA INDERA PPT.pptxPANCA INDERA PPT.pptx
PANCA INDERA PPT.pptx
 
Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11Power point makalah kelompok 11
Power point makalah kelompok 11
 
Ppt. panca indra
Ppt. panca indraPpt. panca indra
Ppt. panca indra
 
Sistem panca indera
Sistem panca inderaSistem panca indera
Sistem panca indera
 
Pp indra very good part editan
Pp indra very good part editanPp indra very good part editan
Pp indra very good part editan
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
11. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g811. sistem pernapasan manusia g8
11. sistem pernapasan manusia g8
 
Presentasi alat indra pada manusia
Presentasi alat indra  pada manusiaPresentasi alat indra  pada manusia
Presentasi alat indra pada manusia
 

More from Mutiarhm19

More from Mutiarhm19 (7)

Uts tik mutia 2 a
Uts tik mutia 2 aUts tik mutia 2 a
Uts tik mutia 2 a
 
TIK Mutia 2A
TIK Mutia 2ATIK Mutia 2A
TIK Mutia 2A
 
TIK Mutia 2A
TIK Mutia 2ATIK Mutia 2A
TIK Mutia 2A
 
TIK Mutia 2A
TIK Mutia 2ATIK Mutia 2A
TIK Mutia 2A
 
Tik mutia 2 a
Tik mutia 2 aTik mutia 2 a
Tik mutia 2 a
 
Tik mutia 2 a
Tik mutia 2 aTik mutia 2 a
Tik mutia 2 a
 
Tik mutia 2 a
Tik mutia 2 aTik mutia 2 a
Tik mutia 2 a
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Panca Indera

  • 1. i INDERA DI SUSUN OLEH : MUTIA RAHMAWATI (037117028) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2018
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat membuat makalah dengan baik dan mendekati sempurna. Kami merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk dapat di mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu pengetahuan yang tersirat di dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan – kekurangan yang ada dalam makalah ini, oleh dari pada itu kami mengharap setidaknya saran maupun kritik dari anda para pembaca makalah ini, demi terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Bogor, April 2018 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....................................................................................... i KATA PENGANTAR..................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 A. Latar Belakang.......................................................................................... 1 B. Peramasalahan............................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2 A. Pengertian Panca Indera........................................................................... 2 1. Indera Penglihat (Mata) ....................................................................... 2 2. Indera Pencium (Hidung)...................................................................... 5 3. Indera Pengecap (Lidah)....................................................................... 8 BAB III PENUTUP......................................................................................... 11 A. KESIMPULAN .......................................................................................... 11 B. SARAN ....................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam segala hal, serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus mengumpulkan rangsangan yang khas tempat setiap organ berhubungan. Sistem indra memerlukan bantuan system saraf yang menghubungkan badan indra dan system dengan system saraf pusat. Organ indra adalah sel – sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf. Setiap organ indra menerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai sebagai system organ indra hanya mampu menerima stimulus, diklasifikasikan menjadi dua yaitu, organ indra umum seperti reseptor raba terbesar diseluruh tubuh dan organ indra khusus seperti putting pengecap yang penyebarannya terbatas pada lidah. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian panca indera 2. Untuk mengetahui fungsi panca indera 3. Untuk mengetahui jenis penyakit pada panca indera
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Panca Indera Panca indra adalah organ – organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indra menuju ke otak ketempat perasaan ini ditafsirkan. Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman, dan suara. Ada kesan yang timbul dari dalam antara lain, lapar, haus, dan rasa sakit. Indera Penglihat (Mata) Mata adalah indera penglihat. Mata berfungsi untuk menerima rangsangan berupa cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong. Diameternya lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga tengkorak.
  • 6. 3 Mekanisme melihat Cahaya akan masuk menembus kornea, lalu melewati pupil yang membuka lebar. Sinar akan melewati cairan rongga depan (aqueous humor), lensa, cairan rongga belakang (vitreous humor), lalu mencapai retina. Pada retina cahaya akan bereaksi dengan pigmen penglihatan (rodopsin) pada sel batang. Reaksi akan menimbulkan listrik. Arus listrik itu akan di hantarkan ke otak. Setibanya di otak, aliran listrik akan diartikan sebagaimana apa yang kita lihat. Gangguan penglihatan Antara lain sebagaiberikut. 1) Mata Hipermetropi Bila mata hanya mampu melihat jelas jarak jauh, benda-benda dekat tidak tampak jelas. Penyebabnya adalah lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning gangguan ini dapat dibantu dengan lensa positif atau cembung. 2) Mata Miopi
  • 7. 4 Bila hanya mampu melihat jelas jarak dekat,benda-benda jatuh tidak tampak jelas. Penyebabnya adalah lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Gangguan ini dapat dibantu dengan lensa negative atau cekung. 3) Mata Prebiopi Gejala gangguan ini sama seperti pada hemetrop, yaitu mampu melihat dengan jelas benda pada jarak jauh. Gangguan ini biasa terjadi pada orang lanjut usia. Cahaya sejajar yang datang di fokuskan di belakang retina. Penyebabnya lensa mata terlalu pipih karena daya akomodasinya terlalu lemah.1 1 Angga, 2010. Fisiologi Kardiovaskular. www.blogsot.com. Diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA.
  • 8. 5 Indera Pencium (Hidung) Hidung adalah jaringan reseptor atau penerima rangsangan yang memiliki kemampuan untuk mendikteksi dan merespon berbagai macam bau dari luar tubuh. Indera penciuman dan merupakan alat alat pernafasan yang sangat sensitif karena mempunyai struktur sel yang langsung berhubungan dengan sistem pernafasan dan saluran tenggorokan yang terdiri dari lubang hidung dan rongga hidung, dimana rongga hidung tersusun atas tulang dan tengkorak. Berikut adalah penjelasan mengenai bagian-bagian hidung : 1. Rongga hidung Pada rongga hidung ada selaput lendir dan rambut rambut tipis (bulu hidung) atau yang sering disebut Silia. Rongga hidung bekerja dengan bantuan tulang hidung dan tengkorak. Rongga hidung menyebarkan udara terutama oksigen dari luar tubuh ketenggorokan menuju jaringan paru paru. Rongga hidung dibatasi oleh langit langit rongga mulut.
  • 9. 6 2. Lubang dan bulu hidung Didalam lubang hidup selalu ada bulu hidung dan selaput lendir yang mempunyai kegunaan menyaring dan merlindungi rongga hidung dari masuknya benda asing berupa debu debu atau hasil dari reaksi radikal bebas seperti asap kendaraan, asap pembakaran saampah atau asap rokok. 3. Selaput lendir (mucus) Sebagai media untuk melekatnya kotoran yang terbawa dari udara yang gunanaya untuk menghadang jangan sampai masuk keronga hidung.Kotoran akan berhenti dan mengering karena proses panas yang dihasilkan uap ketika kita bernafas. Kotoran menjadi tahi hidung atau lebih dikenal sebagai upil. 4. Saraf penditeksi bau Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat rendah, sedang sampai yang baunya menyengat. 5. Tulang rawan (tulang lunak) Anatomi tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang yang lentur dan mudah retak ketika terkena benturan yang sangat keras, Tulang rawan terdiri dari kartilaogo septum atau ( lamina kuadran gularis) dan Kolumela, Septum dilapisi oleh perikondrium yang ada pada jarinagn tulang lunak dan periosteum yang adaa pada tulang keras, sedangkan bagian luarnya dilapisi dengan kuat oleh Mukus hidung. 6. Saraf penditeksi bau Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat rendah, sedang sampai yang baunya menyengat.
  • 10. 7 7. Saraf penditeksi bau Saraf ini sangat peka dengan kotoran yang sangat tipis dan tidak terlihat oleh mata, bahkan bisa mencium bau dengan kadar bau yang sangat rendah, sedang sampai yang baunya menyengat. 8. Tulang rawan (tulang lunak) Anatomi tulang rawan yang ada pada hidung adalah tulang yang lentur dan mudah retak ketika terkena benturan yang sangat keras, Tulang rawan terdiri dari kartilaogo septum atau ( lamina kuadran gularis) dan Kolumela, Septum dilapisi oleh perikondrium yang ada pada jarinagn tulang lunak dan periosteum yang adaa pada tulang keras, sedangkan bagian luarnya dilapisi dengan kuat oleh Mukus hidung. Cara Kerja dan Kepekaan Hidung Udara yang ada di luar tubuh bercampur dengan berbagai komponen gas lain, termasuk komponen bauan. Udara yang dihirup dari lubang membawa zat kimia berupa bauan bersamanya. Udara ini disaring terlebih dahulu oleh bulu hidung, kemudian Zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di dalam rongga hidung. Zat kimia ini akan diterima oleh sel olfaktori yang peka terhadap rangsangan bau berupa uap atau gas. Informasi tentang rangsangan ini akan dibawa oleh saraf olfaktori menuju otak. Kemudian otak menerjemahkan informasi tersebut sehingga kita dapat mencium aroma yang ada di sekitar kita. Adapun beberapa gangguan kesehatan pada indera penciuman adalah sebagai berikut. a. Hiposmia Hiposmia adalah kondisi dimana berkurangnya kemampuan untuk mencium bau. Jika pada Anosmia penderita tidak dapat mencium bau sama sekali, maka pada hiposmia penderita hanya kehilangan sensitifitas bau tertentu.
  • 11. 8 b. Hipernosmia Hipernosmia juga merupakan salah satu gangguan pada indra penciuman, yaitu penciuman yang berlebihan. Namun gangguan ini sangat jarang terjadi. c. Polip Hidung Polip Hidung adalah gangguan pada indra penciuman dimana penderita mengalami gangguan berupa adanya pertumbuhan sel yang bersifat jinak di selaput lendir hidung. Hal ini bisa disebabkan oleh reaksi hipersensitif atau juga bisa karena alergi. d. Salesma (Cold) dan Influenza Salesma dan Influenza adalah gangguan pada indra penciuman dimana penderita mengalami infeksi pada alat pernafasan. Gangguan ini disebabkan oleh virus dan umumnya menyebabkan batuk, pilek, sakit leher, dan terkadang juga disertai dengan panas serta sakit pada persendian. e. Hidung tersumbat atau Pilek Gangguan kesehatan pada indra penciuman berikutnya adalah hidung tersumbat atau pilek. Yaitu kondisi dimana penderita pada hidungnya terdapat banyak lendir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh alergi maupun virus. Indera Pengecap(Lidah) Lidah merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai indera pengecap. Lidah memiliki reseptor khusus yang mampu menerima rangsang zat kimia yang terlarut.
  • 12. 9 Reseptor penerima rasa dan bau adalah sel-sel komoreseptor. Indera pengecap membantu menaikan selera makan. Lidah mempunyai tiga macam papila, sebagai berikut. 1. Papila berbentuk benang (papila filiformis) merupakan papila peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah. 2. Papila yang dilingkari saluran (papila sirkum valata). Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. Terdapat 7 – 9 buah yang terletak dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecap. 3. Papila bentuk martil, merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah. Indera pengecap berupa putting atau kuncup pengecap yang terkumpul pada daerah tertentu di lidah, yaitu: 1. Ujung depan mengecap rasa asin 2. Ujung tepi mengecap rasa manis 3. Tepi belakang mengecap rasa asam 4. Belakang tengah pengecap rasa pahit. Cara Kerja Indera Perasa Indera perasa juga memiliki cara kerja yang tidak diketahui oleh manusia. Berikut ini adalah cara kerja indera pengecap atau perasa yang harus kita ketahui :  Manusia akan memakan dan mengunyah makanannya menggunakan lidah dan gigi.  Makanan yang telah larut ke dalam mulut bisa merangsang bagian ujung syaraf  Syaraf pengecap akan meneruskan rangsangan tersebut ke bagian syaraf pengecap yang ada di otak.  Otak akan menanggapi rangsangan yang dikirimkan kepadanya sehingga saat otak menanggapi rangsangan tersebut lidah bisa merasakan makanan yang dimakannya tersebut.
  • 13. 10 Penyakit pada Indera Pengecap (Lidah)  Sariawan Sariawan adalah gejala erosi pada lapisan epitel di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa perih ketika makan. Sariawan bisa terjadi di lidah atau pipi. Sariawan disebabkan oleh kekurangan vitamin A, makan makanan yang bersifat panas, kekurangan zat besi, atau karena penurunan daya tahan tubuh.  Kanker Lidah Kanker lidah merupakan salah satu bentuk dari kanker mulut, perbedaannya terletak pada daerahnya. Jika letak sel kanker tersebut berada pada bagian ujung lidah maka para ahli menamakannya dengan sel kanker skuamosa ujung lidah, namun jika berada pada sepertiga atau terletak pada bagian belakang lidah mereka menamakannya dengan sel kanker pangkal lidah. Kedua tipe ini memiliki sifat dan karakterisitik yang berbeda, oleh sebab itu penyebab dan langkah pengobatannya pun berbeda pula. Kanker lidah kebanyakan disebabkan karena tembakau dan alkohol.2 2 Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot penggerak bola mata, kotak mata, kelopak, dan bulu mata. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. B. Saran Pada sistem indra ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Abhique, 2010. Sistem Kardiovaskuler. http://abhique.blogspot.com.Diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA. Angga, 2010. Fisiologi Kardiovaskular. www.blogsot.com. Diakses pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA. Frandson, 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. Sloane , E., 1994, Anatomi dan Fisiologi. Buku Kedokteran EGC.Jakarta.