SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
Download to read offline
Panduan Pen g e l o l a a n D a t a




AIR
MINUM
& PENYEHATAN
LINGKUNGAN
DI DAERAH

               WASPOLA Facility
Panduan Pengelolaan Data

           AIR
        MINUM
& PENYEHATAN
 LINGKUNGAN
    DI DAERAH
PANDUAN PENGELOLAAN DATA AIR MINUM
                                                                     DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DI DAERAH

                                         Diterbitkan oleh WASPOLA Facility bekerja sama dengan KELOMPOK KERJA AIR
                                   MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN, yang terdiri dari : Badan Perencanaan dan
                                  Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum,
                                Kementerian Kesehatan, Departemen Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan
                                                                                                            Kementerian Perindustrian.




                                                                                                                               Pengarah
                                                                                                                      Nugroho Tri Utomo
                                                                                                                            Gary D Swisher




                                                                                                                                     Editor
                                                                                                                           Sofyan Iskandar




                                                                                                                        Tim Penyusun
                                                                                                                                  Udi Maadi
                                                                                                                            Nur Apriatman
                                                                                                                                    Ardi Adji
                                                                                                                Dormaringan H. Saragih
                                                                                                                   Bambang Pujiatmoko




WASPOLA Facility adalah kelanjutan dari proyek WASPOLA (1998-2003) dan WASPOLA 2 (2004-2009). Proyek ini didanai dari bantuan hibah dari
Pemerintah Australia melalui AusAID, yang dilaksanakan oleh 2 institusi, Bappenas dan Water and Sanitation Program for East Asia and the Pacific
(WSP-EAP) World Bank.
DAFTAR SINGKATAN
AMPL		           : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
AMPL-BM	         : Air Minum dan Penyehatah Lingkungan Berbasis Masyarakat
APBD 		          : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Bapeprov 	       : Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi
BPM 		           : Badan Pemberdayaan Masyarakat
CLTS 		          : Community Led Total Sanitation
DPRD 		          : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
DPU 		           : Dinas Pekerjaan Umum
IPA 		           : Instalasi Pemrosesan Air
IPLT 		          : Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu.
ISSDP 		         : Indonesia Sanitation Sector Development Programme
Jaga 		          : Jamban Keluarga
Kabag 		         : Kepala Bagian
Kabid 		         : Kepala Bidang
Lokalatih 	      : Lokakarya dan Pelatihan
PAMSIMAS 	       : Program Nasional Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PDAM 		          : Perusahaan Daerah Air Minum
Pemkab 	         : Pemerintah Kabupaten
Pemkot 		        : Pemerintah Kota
Pemprov 	        : Pemerintah Provinsi
PHBS 		          : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
POD 		           : Pendidikan Orang Dewasa
Pokja 		         : Kelompok Kerja
Renstra 		       : Rencana Strategis
Renstra SKPD 	   : Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, 5 Tahun.
RPJM 		          : Rencana Pembangunan Jangka Menengah, 5 Tahun.
RPJMD 		         : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, 5 Tahun.
RPJP 		          : Rencana Pembangunan Jangka Panjang, 20 Tahun.
RPJPD 		         : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, 20 Tahun.
RTL 		           : Rencana Tindak Lanjut
SANIMAS 	        : Sanitasi oleh Masyarakat
SK 		            : Surat Keputusan
SKPD 		          : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SPAL 		          : Saluran Pembuangan Air Limbah
TPA 		           : Tempat Pembuangan Akhir (sampah)
WASPOLA 	        : Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning
WSLIC-II 	       : Water and Sanitation for Low Income Communities – II
KATA PENGANTAR
Buku Panduan Pengelolaan Data AMPL ini berisi tentang panduan bagaimana melaku-
kan fasilitasi Pengelolaan Data AMPL dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan
AMPL. Dengan panduan ini, diharapkan diperoleh kejelasan dalam tata cara melakukan
Pengelolaan Data AMPL. Panduan ini khususnya ditujukan bagi pemerintah kabupaten/
kota dalam Pengelolaan Data AMPL di daerahnya. Namun demikian berguna juga bagi
para pelaku pembangunan AMPL yang mendukung kegiatan di tingkat kabupaten/kota.

Buku panduan ini terdiri dari lima bagian. Pertama adalah Penjelasan Umum, kedua
adalah Panduan Pengelolaan Data AMPL, ketiga adalah Panduan Pengumpulan Data
AMPL, keempat adalah Panduan Pemrosesan dan Publikasi Data AMPL, dan kelima
adalah Penutup.

Demikian, tidak ada gading yang tak retak, segala masukan akan kami terima dengan
senang hati.

Selamat membaca dan mempraktekannya.




Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar Singkatan 	
Kata Pengantar
Daftar Isi


1.1	
Bagian 1 Penjelasan Umum	                                        03

1.2	
       Latar belakang	                                           03

1.3	
       Tujuan	                                                   05

1.4	
       Pengguna	                                                 05
       Sistematika	                                              06

Bagian 2 Panduan Pengelolaan Data AMPL	                          09
2.1	   Latar belakang	                                           09
2.2	   Kondisi Data dan Pendataan Data AMPL di Daerah	           11
2.3	   Tujuan	                                                   12
2.4	   Organisasi Pengelolaan	                                   13
2.5	   Tahapan Kegiatan	                                         15
2.6	   Jadwal Pelaksanaan	                                       18
2.7	   Jenis Data	                                               18
2.8	   Periode Pendataan	                                        18

Bagian 3 Panduan Pengumpulan Data AMPL	                          21
3.1	   Tahapan Pengumpulan Data	                                 21
3.2	   Jenis Data	                                               30
3.3	   Kuisioner dan Cara Pengisian	                             30
3.4	   Mekanisme Pengumpulan Data 	                              48

Bagian 4 Panduan Pemrosesan, Analisis dan Publikasi Data AMPL	   53
4.1	   Pemrosesan Data	                                          53
4.2	   Analisis Data	                                            62
4.3	   Pengertian Indikator	                                     69
4.4	   Publikasi Data	                                           71

Bagian 5 Penutup	                                                75
1	 Penjelasan
   Umum
1.1.	 Latar Belakang
Studi Pengembangan Pengelolaan Data Pembangunan
Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang
telah dilaksanakan oleh WASPOLA sejak tahun 2006,
menemukan beberapa isu penting tentang pengelolaan
data AMPL yaitu:
  1.	 Rendahnya kesadaran daerah akan pentingnya
      pengelolaan data AMPL yang akurat
  2.	 Adanya sistem pengelolaan data AMPL di daerah
      yang kurang terintegrasi
  3.	 Belum adanya database AMPL yang disepakati di
      daerah
  4.	 Rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan
      data AMPL
Studi yang dilakukan WASPOLA melalui pendekatan
diskusi terfokus dalam format lokakarya data daerah, dan
kajian literatur, merekomendasikan beberapa hal sebagai
berikut:
  a.	 Perlu kesamaan pemahaman para pelaku
      pembangunan AMPL tentang pentingnya data
      AMPL. Hal ini meliputi pemahaman tentang variabel

                                                           03
data yang dikumpulkan, untuk apa data dikumpulkan, apa manfaat dari
        tersedianya data, apa kerugiannya kalau tidak tersedia data, institusi
        yang melakukan pengumpulan data, sumber daya yang diperlukan,
        bagaimana data dikumpulkan, dikelola, dan dikomunikasikan, serta
        frekuensi pengumpulannya
     b.	 Perlu adanya pemahaman tentang peran dan fungsi instansi pelaku
         pembangunan AMPL dalam pengelolaan data. Data apa saja yang
         dikumpulkan oleh masing-masing instansi, untuk keperluan apa data itu
         dikumpulkan, bagaimana mekanisme pengumpulannya, dan bagaimana
         data tersebut dapat diakses oleh para aktor pembangunan AMPL lainnya.
         Dalam hal ini secara khusus perlu dipahami peranan BPS di tingkat
         kabupaten dalam memperoleh data, apakah melalui pengumpulan data
         primer, ataukah mendapatkan data sekunder dari instansi teknis terkait.
         Sehingga ada pemahaman dalam menggunakan data sesuai dengan
         keperluannya.
     c.	 Perlu adanya penyepakatan tentang data AMPL yang minimum harus
         dimiliki oleh daerah untuk kebutuhan perencanaan, serta monitoring dan
         evaluasi kinerja pembangunan AMPL, untuk semua tingkatan mulai dari
         provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa. Indikator MDGs dapat
         dijadikan acuan untuk mengembangkan data AMPL yang minimum
         harus tersedia.
     d.	 Perlu adanya penyepakatan tentang mekanisme pengumpulan data
         AMPL di daerah. Ada 2 metode yang dapat digunakan, yaitu Registrasi
         dan Survei. Kedua metode ini perlu dipertimbangkan sesuai dengan
         kebutuhan dan sumber daya yang tersedia.
     e.	 Perlu adanya kesepakatan dalam mekanisme konsolidasi data yang
         dikumpulkan oleh masing-masing instansi di daerah
     f.	 Perlu adanya kesepakatan dalam updating (pembaharuan) data, hal ini
         menyangkut frekuensi updating, mekanisme updating, instansi yang
         melakukan, serta alokasi sumber daya.
     g.	 Perlu dikembangkan media publikasi dan diseminasi data yang mudah
         diakses oleh para pelaku pembangunan AMPL di daerah khususnya, dan
         pihak yang lebih luas.

04
h.	 Untuk hal-hal di atas, diperlukan peningkatan kapasitas pengelola data
      AMPL dalam hal pengelolaan data yang meliputi teknik pengumpulan
      dan pemrosesan data.
  i.	 Pihak pemerintah pusat dan provinsi perlu menyediakan insentif bagi
      daerah yang telah memiliki sistem pengelolaan data yang baik.
  j.	 Perlu dikembangkan panduan pengelolaan data yang mudah diikuti oleh
      para pengelola data AMPL di daerah.
  k.	 Pemerintah pusat dan provinsi perlu mengembangkan advokasi dan
      pelatihan pengelolaan data AMPL.
Menindaklanjuti rekomendasi ini, maka disusunlah sebuah buku panduan
pengelolaan data AMPL di daerah.

1.2.	 Tujuan
Tujuan penyusunan buku panduan ini adalah sebagai berikut:
  1.	 Memberikan panduan fasilitasi kepada Pokja AMPL nasional dan Pokja
      AMPL Provinsi dalam kegiatan peningkatan kapasitas pengelolaan data
      AMPL Kabupaten/kota.
  2.	 Membantu kelompok kerja AMPL Kabupaten/Kota dalam pengelolaan
      data AMPL yang dapat digunakan sebagai alat perencanaan, monitoring
      serta evaluasi pembangunan AMPL.

1.3.	 Pengguna
Pengguna langsung yang dapat memanfaatkan buku Panduan Pengelolaan
Data AMPL ini adalah:
  1.	 Pokja AMPL Provinsi
  2.	 Pokja AMPL Kabupaten/Kota
Selain pengguna langsung tersebut, buku panduan ini juga dapat dimanfaatkan
oleh pemangku kepentingan pembangunan AMPL lain, baik untuk digunakan
langsung ataupun sebagai panduan untuk fasilitasi.




                                                                               05
1.4.	 Sistematika
     Buku panduan pengelolaan data AMPL ini disusun dalam 5 bagian, yaitu:
     BAGIAN 1 : PENJELASAN UMUM
     Merupakan pengantar umum buku panduan ini. Menguraikan latar belakang
     dan tujuan dari buku panduan pengelolaan data AMPL.
     BAGIAN 2: PANDUAN PENGELOLAAN DATA AMPL
     Menguraikan tentang organisasi dan tata laksana dalam pengelolaan data
     AMPL di tingkat Kabupaten/Kota.
     BAGIAN 3: PANDUAN PENGUMPULAN DATA AMPL
     Menguraikan tentang proses pengumpulan data AMPL dimulai sejak menyusun
     kuesioner hingga entry data.
     BAGIAN 4: PANDUAN PEMROSESAN DAN PUBLIKASI DATA AMPL
     Menguraikan tentang teknik-teknik pemrosesan data dan bagaimana membuat
     publikasi data.
     BAGIAN 5: PENUTUP




06
07
2	 Panduan
   Pengelolaan
   Data Ampl
   Daerah
2.1.	 Latar Belakang
Pembangunan sektor AMPL telah mulai berlangsung
sejak PELITA I. Hanya saja pembangunan tersebut
tidak disertai dengan pengelolaan data secara baik dan
terpadu. Berbagai institusi terkait AMPL memiliki data.
Misalnya Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan
Umum, atau Departemen Dalam Negeri memiliki data
masing-masing, dimana bisa muncul angka yang berbeda
untuk kategori dan kelompok sasaran sama. Kondisi ini
bisa dimaklumi mengingat setiap institusi akan lebih
fokus terhadap angka pencapaian pembangunan yang
dilaksanakan oleh institusi yang bersangkutan. Perbedaan
data juga bisa disebabkan oleh adanya perbedaan
pada penggunaan definisi, kategorisasi variabel yang
digunakan, metode pengambilan data, dan kehandalan
sumber daya manusia yang mengolah dan mengelolanya.
Berbagai jenis data AMPL yang ada di masing-masing
institusi tentunya tak bisa disatukan begitu saja. Salah
satu data yang ada dan bisa digunakan adalah data
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai
lembaga pemerintah yang berwenang mengeluarkan
data. Namun ketersediaan data AMPL di BPS saat ini

                                                           09
masih sangat terbatas. Mengapa? Karena data AMPL belum dipandang sebagai
     variabel yang perlu diperlakukan secara khusus dibanding sektor lain, misalnya
     survei pertanian atau survei volume penjualan beras. Data AMPL terakhir
     yang digunakan diambil berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional
     (SUSENAS). Data hasil SUSENAS tersebut digunakan sebagai acuan khususnya
     dalam mengevaluasi pencapaian target MDGs.
       SUMBER AIR BERSIH TERLINDUNGI             SUMBER AIR BERSIH TAK TERLINDUNGI
       Laporan MDGs                               Laporan MDGs
                                 BPS                                          BPS
         Indonesia                                  Indonesia
                                                                          air kemasan
           sambungan          sambungan
      1.                 1.                 1.      gerobak dorong   1.   (termasuk isi
           pipa               pipa
                                                                          ulang)
                                                                          sumur tak
      2.   hidran umum   2.   sumur bor     2.      air kemasan      2.
                                                                          terlindungi
                              sumur                 air dari truk         mata air tak
      3.   sumur bor     3.                 3.                       3.
                              terlindungi           tangki                terlindungi
           sumur              mata air              sumur tak
      4.                 4.                 4.                       4.   sungai
           terlindungi        terlindungi           terlindungi
           mata air                                 mata air tak          lain-lain (danau,
      5.                 5.   air hujan     5.                       5.
           terlindungi                              terlindungi           waduk, dll)
      6.   air hujan

     Di dalam pendataan, perbedaan pendefinisian akan mengakibatkan hasil
     yang berbeda sama sekali. Karena itu, persamaan pendefinisian menjadi hal
     yang sangat penting sebelum proses pendataan berlangsung, demikian juga
     standarisasi terminologi dan metodologi. Hal ini seperti yang terjadi dalam
     penyajian data air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) Indonesia
     selama ini. Tabel 1 memberikan contoh definisi yang berbeda pada sektor air
     minum untuk membedakan sumber air yang berkategori baik dan tidak baik
     antara Laporan Pemantauan MDGs di Indonesia dan BPS (SUSENAS 2002).
     Definisi yang digunakan untuk sumber air tersebut juga belum tentu sesuai
     dengan definisi sumber air dan sarana sanitasi yang layak (improved) dan tidak
     layak (unimproved) yang saat ini digunakan untuk memantau pencapaian
     MDGs sektor Permukiman dan Perumahan. Selain perbedaan antar-institusi,
     ada perbedaan di masyarakat. Perbedaan itu menyangkut persepsi antara
     masyarakat dan pengumpul data. Ini memungkinkan fasilitas yang sama
     ditempatkan pada kelompok data yang berbeda-beda

10
Kelemahan data AMPL ini secara langsung berakibat pada lemahnya monitoring
dan evaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan dan berakibat lanjut pada
lemahnya perencanaan pembangunan AMPL. Keberadaan data yang bersumber
dari BPS saat ini sudah sangat memadai jika untuk mengukur cakupan pelayanan
AMPL pada tingkat nasional hingga provinsi, namun tidak memadai jika
dimaksudkan untuk membuat landasan perencanaan pembangunan di tingkat
kabupaten/kota. Sebagai contoh, untuk perencanaan pembangunan AMPL
di satu kabupaten, maka pemerintah kabupaten bersangkutan memerlukan
data tentang jumlah tiap sarana yang masih berfungsi dan tidak berfungsi
serta jumlah penduduk penggunanya hingga tingkat desa atau bahkan rumah
tangga. Kemudian juga perlu mengetahui kondisi di saat musim penghujan dan
musim kemarau.
Ketersediaan data yang lebih rinci tersebut tentu saja akan sangat tidak efisien
jika dilaksanakan terpusat, misalkan oleh BPS sendiri. Lebih lagi data yang
rinci tersebut juga menjadi tidak memiliki arti penting bagi pemerintah pusat
yang lebih berorientasi pada tingkat perencanaan makro. Pendataan yang rinci
untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi hasil pembangunan akan lebih
efisien jika dilaksanakan terdesentralisasi.

2.2.	 Kondisi Data dan Pendataan AMPL Di Daerah
Aktor atau para pelaku dalam pengelolaan data AMPL di daerah secara umum
terdiri dari dinas-dinas yang secara langsung berhubungan dengan sektor
AMPL, seperti:
  zz Dinas Kesehatan yang memiliki jalur dari tingkat kabupaten, kecamatan,
     sampai ke desa. Mekanisme perolehan data dilakukan melalui hasil
     proses inspeksi sanitasi ditingkat desa yang dilaksanakan secara berkala
     oleh kader kesehatan lingkungan di setiap desa, selanjutnya direkap oleh
     petugas sanitarian di tingkat kecamatan, subdin Kesehatan lingkungan di
     tingkat kabupaten dan selanjutnya diolah bidang Penyehatan Lingkungan
     di tingkat propinsi.
  zz Dinas Pekerjaan Umum memiliki jalur mekanisme perolehan data
     melalui telaah usulan yang tertuang dalam DASK, meliputi data tentang
     jumlah sistem yang terbangun, cakupan penduduk yang mendapatkan
     sarana dan prasarana yang dibangun serta investasi biaya yang dibutuhkan

                                                                                   11
dalam setiap pembangunan.
       zz Badan Pemberdayaan Masyarakat yang melakukan pengumpulan
          data dalam mengisi profil desa, dimana mekanisme perolehan data
          dilakukan melalui pembentukan Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang
          berada disetiap dusun, selanjutnya diolah ditingkat desa, Kecamatan,
          Kabupaten, dan Propinsi
       zz PDAM yang melakukan pengumpulan data pelanggan air minum yang
          dilayaninya, dimana Perpamsi melakukan pengelolaan data AMPL
          yang meliputi data administratif dan teknis PDAM, termasuk cakupan
          pelayanan, yang dipublikasikan dalam Direktori Perpamsi
       zz Bappeda yang melakukan konsolidasi data yang dikumpulkan oleh
          dinas terkait, mekanisme perolehan data dilakukan melalui permintaan
          dari masing-masing instansi terkait menurut bidangnya masing-masing.
          Bappeda berperan sebagai koordinator integrasi data antar sektoral
          dan mensinergikan pemenuhan data dasar AMPL antar pemangku
          kepentingan.
       zz BPS melakukan pendataan sektoral berdasarkan permintaan dan
          kebutuhan. Adapun prosesnya dapat diperoleh langsung dari instansi yang
          bersangkutan dan untuk data umum perolehannya melalui mekanisme
          dari tingkat desa melalui profil desa, selanjutnya ke petugas BPS di tingkat
          kecamatan (Mantri Statistik), kabupaten/kota dan seterusnya ke propinsi
     Dari beragamnya kondisi pendataan diatas, maka dirasakan perlunya kesatuan
     konsep, definisi dan metodologi pengelolaan data AMPL di daerah, untuk
     mendapatkan indikator AMPL sampai wilayah terkecil agar data dapat
     digunakan sebagai perencanaan, monitoring serta evaluasi capaian pelayanan
     AMPL.

     2.3.	 Tujuan
     Berlandaskan kondisi tersebut di atas, maka buku ini disusun dengan tujuan
     untuk dapat memberikan panduan bagi para pengelola data di tingkat kabupaten
     dalam pengelolaan data sektor air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL)
     yang terpadu secara nasional dan bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan
     pemerintah kabupaten/kota.


12
2.4.	 Organisasi Pengelolaan
Sektor AMPL adalah urusan beragam pemangku kepentingan dan telah
diuraikan sebelumnya bahwa pengelolaan datanya juga terjadi pada beberapa
pemangku kepentingan dengan fokus masing-masing sesuai tupoksi. Oleh
karena itu, sangat penting untuk mengintegrasikan dan mensinergikan urusan
sektor AMPL ini yang dimulai dari pengelolaan datanya.
Seiring dengan persoalan kelembagaan yang ada, maka untuk pengelolaan data
AMPL ini sebaiknya dilakukan oleh lembaga yang memiliki fungsi koordinasi
yang baik, misalnya, lembaga yang melakukan koordinasi pengelolaan data
AMPL adalah Kelompok Kerja (Pokja) AMPL. Belajar dari pelaksanaan uji
coba yang telah dilaksanakan di Kab. Bangka dan berbagai kajian di beberapa
daerah dan kajian literatur, maka organisasi pelaksanaannya adalah sebagai
berikut:

                                             PENANGGUNGJAWAB
                                               Ketua Pokja AMPL




                                              KETUA PELAKSANA
                                                Anggota Pokja




                                                TIM PELAKSANA
                                                 Anggota Pokja



                                                 SUPERVISOR
                                            Anggota Pokja atau yang
                                              Dipandang Mampu



                                            SUPERVISOR LAPANGAN
                                             Bidan Desa/Aparat Desa




                                           SURVEYOR/ENUMERATOR
                                            Kader Posyandu/Karang

                               Organisasi Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL

Pokja AMPL adalah lembaga adhoc di daerah yang dibentuk melalui SK Bupati/Walikota/Gubernur yang
anggotanya terdiri atas pemangku kepentingan, baik lembaga atau perorangan, baik pemerintah (SKPD) maupun
non pemerintah yang memiliki tupoksi, keterlibatan atau keberpihakan pada sektor AMPL.

                                                                                                            13
Pembagian Tugas dalam Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL
           Posisi          Pelaksana                             Tugas Pekerjaan

                                              Penanggungjawab seluruh pelaksanaan pengelolaan data
      Penanggungjawab    Ketua Pokja
                                              AMPL, Mengkoordinasikan instansi terkait

                         Anggota Pokja        Ketua pelaksana dan bertanggungjawab terhadap seluruh
       Ketua Pelaksana   (SKPD atau indi-
                         vidu)                pelaksanaan

                                              Mengikuti TOT pengumpulan data
                                              Melakukan pelatihan kepada supervisor dan enumerator
                                              Menyediakan dan mengatur logistik
                                              Mengatur jadwal kegiatan dan pelaksanaannya
                                              Melakukan batching (pengelompokan), editing (perbaikan), dan
       Tim Pelaksana     Anggota Pokja
                                              coding (pengkodean)
                                              Mengikuti pelatihan entry (pengisian) dan analisis data
                                              Melakukan entry data
                                              Melakukan analisis data
                                              Menyusun buku publikasi dan pelaksanaan publikasinya


                         Anggota Pokja
                         atau yang dipan-     Mengikuti TOT pengumpulan data
                         dang mampu           Melakukan supervisi dalam pelaksanaan pengumpulan data
         Supervisor
                         (misal: sanitarian   Memeriksa kelengkapan kuesioner untuk wilayah kerjanya
                         atau aparat keca-        sebelum diserahkan ke Tim Pelaksana
                         matan)

                                              Mengikuti pelatihan pengumpulan data
                                              Melakukan supervisi dan pendampingan kepada enumerator
         Supervisor      Bidan Desa atau
                                                  dalam survei
         Lapangan        aparat desa
                                              Memeriksa kelengkapan kuesioner dan isiannya sebelum
                                                  diserahkan ke Supervisor

                         Kader Posyandu       Mengikuti pelatihan pengumpulan data
          Surveyor/
                         atau Karang Ta-
         Enumerator                           Melakukan survei rumah tangga
                         runa


     Organisasi pelaksanaan dan pelaksana tersebut tidaklah baku, dapat
     dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing
     daerah. Yang penting dari pelaksanaan ini bahwa setiap pemangku kepentingan
     sepakat untuk koordinasi, sinergi dan integrasi dalam pengelolaan data AMPL.




14
2.5.	 Tahapan Kegiatan                                      Bagaimana melakukan
Tahapan-tahapan pelaksanaan dalam pengumpulan
                                                            pengelolaan data AMPL
data AMPL ini secara umum adalah sebagai berikut:
                                                      Proses dalam melakukan pendataan AMPL adalah
  1.	 Pertama yang harus dilakukan oleh                               sebagai berikut
      Pemerintah Kabupaten/Kota atau Pokja
      AMPL adalah melakukan serangkaian                          Pertemuan,
                                                                                 1. 	Membangun kesepakatan dan
                                                                                     komitmen semua pihak (-SKPD-
                                                                koordinasi dan
      pertemuan koordinasi/ lokakarya dengan                      lokakarya
                                                                                     SKPD)
                                                                                 2. 	Menggalang dukungan pimpinan
      seluruh pemangku kepentingan guna
                                                         Penetapan tim
      (i) mengidentifikasi data dan pendataan            pelaksana dan
                                                                                 1. 	Menetapkan Tim Pelaksana dari
                                                                                     unsur-unsur Pokja AMPL
                                                           persiapan
      yang telah dilakukan oleh masing-masing                                    2. 	Menyiapkan sumberdaya dan
                                                                                     penyepakatan jadwal
      pemangku kepentingan, (ii) menggali                           TOT
      kesepakatan bersama untuk melakukan                       Tim Pelaksana    1. 	ToT pendataan lapangan kepada Tim
                                                                                     Pelaksana
      pengelolaan data yang sinergis dan                                         2. 	Perbaikan kuesioner jika diperlukan

                                                          Pelatihan
      terintegrasi, dan (iii) menggalang dukungan       Aparat pendata
                                                                                 Pelatihan Aparat Pencacah (Enumerator)
                                                          lapangan
      pimpinan daerah, baik Bupati/Walikota dan                                  oleh Tim Pelaksana didampingi Pokja
                                                                                 AMPL Nasional dan WASPOLA
      DPRD untuk pelaksanaan pengelolaan data                    Survei
      AMPL yang sinergis dan terintegrasi.                    Rumah Tangga       1. 	Survei lapangan oleh Pencacah
                                                                                 2. 	Supervisi oleh Tim Pelaksana/Pokja
                                                                                     AMPL
  2.	 Kedua adalah menyepakati dan menetapkan              Pelatihan
                                                                                 Pelatihan Aparat Pencacah (Enumerator)
      Tim Pelaksana dan melakukan kegiatan-             Cleaning & Entry
                                                        dan Analisis data
                                                                                 oleh Tim Pelaksana didampingi Pokja
                                                                                 AMPL Nasional dan WASPOLA
      kegiatan persiapan. Sebagaimana telah
      diuraikan sebelumnya bahwa Tim Pelaksana                  Cleaning &
                                                                Entry Data       Cleaning dan Entry Data oleh Tim
      ini haruslah multistakeholder, tidak hanya                                 Pelaksana

      dari satu SKPD saja dan idealnya dipilih dari
                                                            Pelatihan
      unsur-unsur anggota Pokja AMPL. Setelah             Pengolahan /
                                                                                 Pelatihan Pengolahan/Analisis Data
                                                          Analisis data
      Tim Pelaksana terbentuk, selanjutnya Tim
      Pelaksana melakukan kegiatan-kegiatan                    Pengolahan &
                                                                Analisis data
      persiapan yang meliputi:                                                   Pengolahan/Analisis Data


     zz Penyiapan sumberdaya;                             Penyusunan
                                                          Buku Kondisi
                                                             AMPL                Penyusunan Buku Kondisi AMPL
     zz Pembagian tugas;
     zz Penyusunan rencana kegiatan dan jadwal
                                                                  Publikasi      Publikasi data, misalnya melalui diskusi
  3.	 Ketiga adalah TOT Tim Pelaksana. Pokja                        Data         publik atau peluncuran buku

      AMPL dan WASPOLA Facility akan
      memfasilitasi  pelaksanaan  TOT   Tim

                                                                                                                            15
Pelaksana ini. Penjelasan lebih rinci kegiatan ini dapat dicermati pada
        buku 4 dari Panduan ini. Selesai TOT, selanjutnya Tim Pelaksana segera
        menyusun rencana persiapan pengumpulan data yang meliputi (i) revisi
        kuesioner jika diperlukan, (ii) rekrutmen supervisor dan enumerator, (ii)
        pengumpulan data sekunder untuk perencanaan survei, (iii) perencanaan
        jadwal pelatihan enumerator dan supervisor, dan (iv) perencanaan jadwal
        survei.
     4.	 Keempat adalah pelatihan kepada aparat pendata lapangan (surveyor/
         enumerator) dan supervisor pengumpulan data. Pelatihan ini sepenuhnya
         dilaksanakan oleh Tim Pelaksana, namun akan diberikan pendampingan
         dari Pokja AMPL dan WASPOLA Facility. Segala hal yang menyangkut
         materi dan modul pelatihan disiapkan secara mandiri oleh Tim Pelaksana,
         karena harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lokal.
     5.	 Kelima adalah melakukan survei rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan
         setelah pelatihan selesai dan idealnya segera tanpa ada jeda waktu lama.
         Survei dilaksanakan oleh Enumerator dengan supervisi dari Supervisor
         lapangan. Enumerator dan Supervisor yang tidak mengikuti pelatihan
         tidak boleh melakukan survei, karena akan mengurangi akurasi dan
         validitas data. Tim Pelaksana harus pula melakukan supervisi untuk
         menjamin validitas data sekaligus untuk memahami kondisi-kondisi
         lapangan berkaitan dengan sektor AMPL.
     6.	 Setelah semua kuesioner terkumpul di Supervisor, selanjutnya diserahkan
         ke Tim Pelaksana untuk proses batching dan editing. Diperlukan petugas
         khusus untuk proses batching dan editing ini, karena memerlukan
         ketelitian dan ketekunan. Pelaksana supervisi di lapangan dianjurkan
         terlibat sebagai petugas batching dan editing, karena menguasai
         persoalan lapangan. Pada proses ini, umumnya diperlukan juga kegiatan
         kunjungan secara sampel acak ke rumah tangga responden untuk
         melakukan review dan evaluasi dari pelaksanaan survei melalui Focus
         Group Discussion (FGD) bersama responden-enumerator-supervisor.
     7.	 Pelatihan entry data dan cleaning data menjadi kegiatan selanjutnya
         setelah batching dan editing selesai. Tim Pelaksana akan dilatih tentang
         hal tersebut oleh Pokja AMPL dan WASPOLA Facility. Umumnya
         pelatihan dapat dilaksanakan selama 2 hari efektif. Program aplikasi

16
untuk entry data dapat disiapkan oleh Pokja AMPL dan WASPOLA
   Facility, atau dibuat bersama-sama dengan Tim Pelaksana.
8.	 Entry data dan proses cleaning data dilaksanakan secara mandiri oleh
    Tim Pelaksana. Umumnya proses entry data dapat dilakukan dengan
    cepat, karena relatif mudah dan tidak banyak data yang harus diinput
    dengan rata-rata waktu 5-10 menit per satu buku kuesioner. Cleaning
    data merupakan proses yang memerluka ketelitian dan dilakukan secara
    iterasi, mulai dari proses pencermatan sepintas-keseluruhan, identifikasi
    kesalahan, koreksi data, dan kemudian kembali proses berulang dengan
    menggunakan kriteria dari kesalahan yang teridentifikasi maupun yang
    mungkin terjadi.
9.	 Pelatihan berikutnya adalah tentang analisis data. Tim Pelaksana
    akan diberikan pelatihan mengenai analisis data dari Pokja AMPL
    dan WASPOLA Facility. Umumnya pelatihan ini bisa digabungkan
    pelaksanaannya dengan pelatihan entry dan cleaning data, tergantung
    ketersediaan waktu dan materi pelatihan tambahan yang dibutuhkan
    oleh Tim Pelaksana.
10.	Tim Pelaksana selanjutnya melakukan pemrosesan dan analisis data
    secara mandiri. Diperkirakan proses analisis membutuhkan waktu sekitar
    1-2 bulan.
11.	Penyusunan buku publikasi kondisi AMPL Kabupaten/Kota merupakan
    proses yang bisa dilaksanakan seiring dengan proses analisis data. Tim
    Pelaksana menyusun buku ini secara mandiri, sementara Pokja AMPL
    dan WASPOLA Facility akan membantu mereview buku sebelum
    dipublikasikan.
12.	Terakhir adalah melakukan publikasi tentang kondisi AMPL melalui
    lokakarya atau seminar dan penerbitan buku kondisi AMPL. Seluruh
    pemangku kepentingan perlu diundang dalam kegiatan ini, baik internal
    dari Kabupaten/Kota, Provinsi bersangkutan maupun daerah lain untuk
    berbagi pembelajaran, memperoleh masukan, serta membangun
    komitmen untuk perbaikan data secara khusus, dengan perbaikan sektor
    secara umum.



                                                                                17
2.6.	 Jadwal Pelaksanaan
                                Jadwal pelaksanaan, dengan menyesuaikan tahapan-tahapan pelaksanaan
                                dalam pengelolaan data AMPL secara umum adalah sebagai berikut:
                                Jadwal Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL
                                               Bulan 1             Bulan 2             Bulan 3             Bulan 4             Bulan 5             Bulan 6
                     Kegiatan
                                           I   II   III   IV   I   II   III   IV   I   II   III   IV   I   II   III   IV   I   II   III   IV   I   II   III   IV
     Pertemuan Koordinasi dan Lokakarya

     Penetapan Tim Pelaksana

     Persiapan

     TOT Pada Tim Pelaksana

     Persiapan Pengumpulan Data

     Pelatihan Pencacah

     Survey Lapangan

     Pelatihan Cleaning & Entry Data

     Cleaning & Entry Data

     Pelatihan Pengolahan & Analisis

     Analisis Data

     Penyusunan Buku AMPL

     Publikasi Buku


                                Jadwal tersebut tentu saja dapat berubah menyesuaikan dengan kesiapan dan
                                ketersediaan sumber daya yang ada di masing-masing daerah.

                                2.7.	 Jenis Data
                                Dalam buku panduan ini, jenis-jenis data yang dikumpulkan adalah data untuk
                                sektor AMPL yang meliputi:
                                       a.	 Sumber Air Minum: Akses dan Sarana
                                       b.	 Pembuangan Tinja/Jamban: Akses dan Sarana
                                       c.	 Pembuangan Limbah Cair: Akses dan Sarana
                                       d.	 Pembuangan Sampah: Akses dan Sarana

                                2.8.	 Periode Pendataan
                                Jenis-jenis data di atas, atau data apapun yang telah dikumpulkan, akan sangat
                                kehilangan arti dan manfaatnya jika tidak dilakukan pembaharuan secara
                                periodik. Data yang hanya pada satu saat hanya akan sangat bermanfaat saat

18
itu pula. Perubahan dan perkembangan kondisi lapangan tidak akan diketahui
jika tidak dilakukan pendataan ulang.
Dianjurkan untuk pendataan ulang dilakukan dengan definisi dan prosedur
yang sama, meskipun seringkali diperlukan perubahan definisi oleh karena
perubahan standar pelayanan AMPL ataupun akibat perubahan kebutuhan
variabel. Pada kondisi diperlukannya perubahan definisi, maka harus diberikan
penjelasan pada data yang baru tentang perubahan-perubahan definisi
yang dilakukan. Demikian pula jika terjadi perubahan sampling frame pada
pengumpulan data yang menggunakan metode survei, maka perubahan-
perubahan tersebut juga harus dijelaskan secara rinci untuk menghindari
kesalahan atau bias pada saat analisis dan penyimpulan.
Tidak ada periode yang baku dalam pendataan ulang. Pertimbangan yang
umum digunakan dalam melakukan pendataan ulang umumnya adalah
persoalan sumberdaya, baik manusia, waktu dan terutama sekali pembiayaan.
Untuk pendataan akses layanan AMPL ini, berlandaskan cepatnya perubahan
yang terjadi di lapangan dan faktor permbiayaan, maka idealnya dilakukan
sebagai berikut:
  Tahun Ke            Sensus                    Sampel                 Data Dihasilkan
      0 (nol)   Seluruh Rumah Tangga   Rumah Tangga Sampel         Data dasar
     3 (tiga)   Rumah Tangga Sampel    Rumah Tangga Sampel         Data update untuk monitoring
                                       dengan jumlah lebih kecil   dan evaluasi
     5 (lima)   Seluruh Rumah Tangga   Rumah Tangga Sampel         Data update lengkap

Namun apabila sumberdaya tidak memungkinkan, maka pendataan ulang
dapat dilakukan dengan periode berikut:
   Tahun Ke           Sensus                    Sampel                 Data Dihasilkan
0 (nol)         Seluruh Rumah Tangga   Rumah Tangga Sampel         Data dasar
5 (lima)        Rumah Tangga Sampel    Rumah Tangga Sampel         Data update untuk monitoring
                                       dengan jumlah lebih kecil   dan evaluasi
10 (sepuluh)    Seluruh Rumah Tangga   Rumah Tangga Sampel         Data update lengkap




                                                                                                  19
3	 Panduan
   Pengumpulan
   Data Ampl
   Daerah
3.1.	 Tahapan Pengumpulan Data
Tahapan-tahapan pelaksanaan dalam pengumpulan
data AMPL ini secara umum adalah sebagai berikut:TOT
pengumpulan data adalah kegiatan pertama yang
dilakukan setelah Tim Pelaksana ditetapkan.
TOT ini dilaksanakan selama minimal 2 hari efektif
dengan pelatih dari Pokja AMPL-WASPOLA Facility.
Materi-materi dalam pelatihan meliputi :
  zz Konsep pengelolaan data AMPL
  zz Kuesioner dan cara-cara pengisian
  zz Mekanisme pengumpulan data
  zz Cara-cara wawancara
  zz Simulasi survei
  zz Simulasi pelatihan


                                                       21
Panduan pengelolaan data




         ToT Tim Pelaksana pengelolaan
                      data                           Evaluasi kuesioner




                                             Tidak       Perbaikan




                                                                     Ya

     Penyusunan modul pelatihan Supervisor
               dan Enumerator                        Perbaikan kuesioner




           Rekrutmen Supervisor dan                         B
                 Enumerator




                     A




22
A                           B

  Pelatihan Supervisor dan
         Enumerator




 Pembagian blok survei dan
    jumlah kuesioner




Daftar blok survei dan jumlah   Perbanyakan kuesioner
          kuesioner




  Sosialisasi ke masyarakat




 Survei rumah tangga oleh
        Enumerator




Penyerahan kuesioner kepada
        Supervisor




Pemeriksaan dan editing oleh
        Supervisor                      D


            C
                                                        23
C                                                           D

                                                Ya
                                                                     Lengkap dan benar?




                                                                    Tidak



                                                          Konfirmasi langsung ke Enumerator




     Pemeriksaan dan editing oleh                    Ya
             Supervisor                                              Lengkap dan benar?




                                                                    Tidak



        Data valid dan akurat?
                                        Tidak             Survey ulang dengan pendampingan



                      Ya


           Data lapangan
          (Kuesioner Terisi)




         Batching dan Editing




                           Alur Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL

24
No         Kegiatan           Lokasi               Pelaksana                              Output
      TOT Tim Pelaksana                    Pelatih: Pokja AMPL & WASPOLA
  1   Pengelolaan Data          Studio     Peserta: Pokja AMPL daerah (Tim   Draft final panduan survei
      AMPL                                 Pelaksana)
      Evaluasi & Revisi
  2                             Studio     Tim Pelaksana                     Final kuesioner
      kuesioner
                                                                             Data nama & luas wilayah, jumlah
                                Studio &
  3   Perencanaan survei                   Tim Pelaksana                     rumah tangga & penduduk Jadwal
                               Lapangan
                                                                             survei
      Penyusunan modul
                                                                             Modul pelatihan Supervisor &
  4   pelatihan Supervisor      Studio     Tim Pelaksana
                                                                             Enumerator
      & Enumerator
      Rekrutmen Supervisor      Studio &
  5                                        Tim Pelaksana                     Daftar Supervisor & Enumerator
      & Enumerator             Lapangan
      Perbanyakan                                                            Kuesioner sejumlah yang dibutuhkan
  6                             Studio     Tim Pelaksana
      kuesioner                                                              untuk survei
                                           Pelatih: Tim Pelaksana
      Pelatihan Supervisor &    Kelas &                                      Supervisor & Enumerator siap melak-
  7                                        Peserta: Supervisor & Enumera-
      Enumerator               Lapangan                                      sanakan survei
                                           tor
                                                                             Blok survei dengan petugas
      Pembagian blok
  8                             Studio     Tim Pelaksana                     Supervisor, Enumerator dan jumlah
      survei dan kuesioner
                                                                             kuesionernya
      Sosialisasi kepada
                                                                             Calon Responden/Masyarakat terin-
  9   masyarakat/ calon        Lapangan    Tim Pelaksana & Supervisor
                                                                             formasi tentang survei
      responden
      Survei lapangan
      (Rumah Tangga)
 10                            Lapangan    Supervisor & Enumerator           Kuesioner terisi lengkap dan akurat
      oleh Enumerator &
      Supervisor
      Pemeriksaan
 11   kuesioner oleh           Lapangan    Supervisor                        Kuesioner terisi lengkap dan akurat
      Supervisor
      Pengecekan acak
 12   Responden oleh           Lapangan    Supervisor                        Kuesioner terisi lengkap dan akurat
      Supervisor
      Survei ulang
      oleh Enumerator
 13   didampingi               Lapangan    Enumerator & Supervisor           Kuesioner terisi lengkap dan akurat
      Supervisor (jika
      dibutuhkan)
      Batching & Editing
      (selengkapnya                                                          Kuesioner terurut dan sudah memiliki
 14                             Studio     Tim Pelaksana
      lihat pada tahapan                                                     kode rumah tangga
      pemrosesan data)


Perencanaan survei adalah kegiatan selanjutnya dari Tim Pelaksana, yaitu
membuat rencana-rencana pelaksanaan survei yang meliputi:
  zz Pembagian tugas antar anggota tim pelaksana, diantaranya tugas-tugas
     logistik, supervisor dan pelatih.
  zz Pengumpulan data sekunder untuk dasar perencanaan survei.
                                                                                                                    25
zz Menyusun rencana pelaksanaan survei, diantaranya pembagian blok
          survei, jumlah surveyor/enumerator, jadwal pelatihan dan jadwal
          pelaksanaan survei.
       zz Menyusun rencana pelatihan kepada Supervisor Lapangan dan Surveyor/
          Enumerator.
     Penyusunan modul pelatihan untuk Supervisor dan Enumerator menjadi
     kegiatan selanjutnya Tim Pelaksana. Penyusunan modul harus disesuaikan
     dengan kondisi dan karakteristik daerah, serta rencana pelatihan yang telah
     disusun.
     Rekrutmen Supervisor Lapangan dan Surveyor/Enumerator dilakukan setelah
     perencanaan survei selesai paralel dengan proses penyusunan modul pelatihan.
     Dalam perencanaan survei sudah harus ditetapkan siapa yang akan ditugaskan
     sebagai Supervisor Lapangan dan Surveyor/Enumerator. Bidan Desa dan Kader
     Posyandu adalah yang paling potensial untuk tugas ini.
     Pelatihan kepada Supervisor Lapangan dan Surveyor/Enumerator adalah
     langkah selanjutnya. Pelatihan dilaksanakan minimal 2 hari efektif dengan
     pelatih seluruhnya dari Tim Pelaksana yang akan didampingi tim pelatih dari
     Pokja AMPL-WASPOLA Facility. Materi-materi dalam pelatihan meliputi:
       zz Mekanisme pengumpulan data
       zz Kuesioner dan cara-cara pengisian
       zz Cara-cara wawancara
       zz Simulasi survei
       zz Praktek lapangan
     Pada saat pelatihan, sangat penting untuk menjelaskan tentang tugas dan
     kewajiban masing-masing Supervisor dan Enumerator. Tugas-tugas dan
     kewajiban tersebut, namun tidak hanya terbatas pada hal-hal berikut:
     Supervisor:
       zz Wajib mengikuti pelatihan bagi Supervisor baru atau refreshing bagi
          Supervisor lama sebelum bertugas
       zz Menyiapkan base camp untuk tim sebagai tempat kerja, koordinasi, dan


26
pengendalian
  zz Menyiapkan peta lokasi survei
  zz Membuat pembagian wilayah survei dan surveyornya
  zz Membuat daftar buku kuesioner dan surveyor pemegangnya
  zz Menyiapkan logistik: kuesioner, peralatan dan perlengkapan survei
  zz Bertanggungjawab terhadap administrasi dan keuangan tim dan membuat
     laporannya
  zz Memeriksa isi kuesioner dan kebenarannya dan mengumpulkannya dari
     seluruh enumerator/surveyor anggota timnya.
  zz Jika ada kuesioner yang meragukan, supervisor harus menanyakan
     kepada enumerator/surveyor dan melakukan pengecekan lapangan jika
     diperlukan.
  zz Melakukan pengecekan lapangan secara sampel acak.
  zz Mengisi pengesahan lembar Supervisor pada setiap kuesioner setelah
     pemeriksaan dan pengecekan selesai.
  zz Melakukan pendampingan survei jika diperlukan.
  zz Menyerahkan seluruh kuesioner hasil survei kepada Tim Pelaksana atau
     petugas yang ditunjuk.
Enumerator:
  zz Wajib mengikuti pelatihan bagi Enumerator baru atau refreshing bagi
     Enumerator lama sebelum bertugas.
  zz Melakukan survei/wawancara rumah tangga kepada setiap Rumah
     Tangga (RT) untuk wilayah surveinya.
  zz Bertanggungjawab terhadap kelengkapan dan kebenaran data/isian
     seluruh kuesioner hasil surveinya.
  zz Menyerahkan kuesioner hasil surveinya kepada Supervisor.
  zz Meminta bantuan kepada Supervisor apabila ada kesulitan melakukan
     wawancara dengan Responden.


                                                                            27
Setelah pelatihan, segera dilakukan sosialisasi ke masyarakat tentang akan
     dilaksanakannya survei AMPL. Sosialisasi dapat dilakukan sendiri oleh Tim
     Pelaksana dengan dibantu oleh Supervisor atau dapat pula dibantu oleh aparat
     kecamatan dan desa/ kelurahan. Setelah sosialisasi dan masyarakat mengetahui
     tentang adanya survei, maka survei lapangan dengan melakukan wawancara ke
     rumah tangga dapat dilakukan. Pada pelaksanaan survei/wawancara, beberapa
     hal yang perlu diperhatikan antara lain:
       zz Buat suasana santai & kekeluargaan
       zz Jelaskan maksud dan tujuan
       zz Konsentrasi dan kesiapan responden
       zz Lakukan Pengumpulan Informasi
       zz Sikap pewawancara:
          −− Berpakaian rapi/sesuai
          −− Rendah hati dan rasa hormat
          −− Ramah dan langsung kepada pertanyaan, tidak bertele-tele atau
             berbelit-belit
          −− Pendengar yang baik
          −− Tidak meremehkan/tidak berprasangka
       zz Perhatikan waktu pertemuan (durasi), karena jika terlalu lama akan
          membuat responden jengkel dan menjawab dengan asal.
       zz Ucapkan terima kasih dan perjanjian kembali bila masih diperlukan
       zz Mencatat proses wawancara
          −− Lama/durasi
          −− Sikap dan penerimaan responden
       zz Merapikan kembali hasil wawancara dengan lengkap
       zz Melaporkan hasilnya kepada supervisor
       zz Mendiskusikan hasil dengan sesama pewawancara
       zz Mencari dan mengembangkan cara baru agar lebih efektif

28
zz Melaporkan hal-hal yang tidak diharapkan
     −− Gangguan keamanan
     −− intimidasi
Enumerator harus memeriksa kembali buku kuesioner yang telah selesai dan
mengisi daftar isian tentang survei pada halaman cover, yaitu nama, tanggal
dan jam mulai, dan tanggal dan jam selesai, serta tanda tangan. Apabila telah
selesai, kuesioner selanjutnya diserahkan kepada Supervisor.
Kuesioner yang telah terisi dari hasil survei para Enumerator selanjutnya
dikumpulkan ke Supervisor dan dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan
editing jika diperlukan. Supervisor harus memeriksan setiap jawaban pada
setiap kuesioner dan jika ditemukan ketidak wajaran atau isian yang kosong
atau tidak jelas segera melakukan crosscheck kepada Enumerator dan bahkan
seringkali perlu dilakukan pengecekan ulang ke lapangan bersama Enumerator.
Selain melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian jawaban pada setiap
kuesioner, Supervisor juga perlu melakukan pengecekan lapangan secara
sampel acak untuk memeriksa akurasi dan validitas Enumerator. Kadang-
kadang ada Enumerator yang melakukan kesalahan berulang atau bersifat
sistematis, sehingga kontrol Supervisor sangat penting untuk dilakukan.
Supervisor harus mengisi daftar isian tentang pemeriksaan buku kuesioner
pada buku kuesioner yang telah selesai diperiksa pada halaman cover, yaitu
nama, tanggal dan mulai pemeriksaan, tanggal dan mulai selesai, serta tanda
tangan. Apabila dilakukan pengecekan lapangan secara sampel acak, juga
harus melengkapi daftar isian pada bagian pengecekan lapangan dengan item
isian yang sama.
Setelah seluruh buku kuesioner diperiksa, Supervisor selanjutnya
menyerahkannya kepada Tim Pelaksana atau petugas yang ditunjuk. Kegiatan
selanjutnya adalah proses batching dan editing oleh Tim Pelaksana yang
penjelasannya dapat dicermati pada buku 3 Panduan Pemrosesan, Analisis dan
Publikasi Data.




                                                                                29
3.2.	 Jenis Data
     Dalam buku panduan ini, jenis-jenis data yang dikumpulkan adalah data untuk
     sektor AMPL yang meliputi :
       a.	 Sumber Air Minum: Akses dan Sarana
       b.	 Pembuangan Tinja/Jamban: Akses dan Sarana
       c.	 Pembuangan Limbah Cair: Akses dan Sarana
       d.	 Pembuangan Sampah: Akses dan Sarana

     3.3.	 Kuesioner dan Cara Pengisian
     3.3.1.	 Kuesioner
     Format kuesioner untuk rumah tangga dapat dilihat pada lampiran.
     Format kuesioner disusun berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan bersama
     dengan Pokja AMPL Kabupaten Bangka. Dengan format kuesioner tersebut
     sudah teruji bahwa survei dan pemrosesan datanya dapat dilakukan dengan
     mudah dan cepat. Namun, pada buku ini juga disajikan bentuk/format dan
     cara-cara pembuatan kuesioner sebagai bahan pertimbangan.
     Bentuk atau format kuesioner bisa berupa:
       zz Tabel
       zz Checklist
       zz Kalimat pertanyaan berurut
     Masing-masing penggunaannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan
     kemudahan pada saat survei dan pemrosesan nantinya. Juga penggunaannya
     dapat berupa kombinasi dari ketiga bentuk tersebut, tidak harus kaku dengan
     satu bentuk saja.
     Cara-cara pembuatan pertanyaan dalam kuesioner yang perlu diperhatikan
     adalah:
       zz Relevansi Pertanyaan; pertanyaan dalam kuesioner harus dibatasi pada
          yang relevan langsung dengan tujuan studi dan yang relevan dengan
          calon responden.


30
zz Pertanyaan Sensitif; pertanyaan yang sensitif harus dihindari, kecuali
     memang relevan dengan tujuan studi, misalnya tentang perilaku sex,
     kelompok minoritas dan lain-lain yang mengundang kemarahan atau
     kekesalan responden.
  zz Pertanyaan Mengarahkan; pertanyaan yang mengarahkan sehingga
     responden akan menjawab tertentu harus dihindarkan. Pertanyaan harus
     disusun dengan kalimat yang netral, sehingga responden terbuka dan
     bisa menjawab sesuai dengan pendapat atau pengetahuannya. Sebagai
     contoh pertanyaan berikut: Presiden pada pidato kenegaraan 16 Agustus
     lalu menyampaikan bahwa kita telah berhasil dalam pembangunan,
     apakah anda setuju bahwa pembangunan di Indonesia telah berhasil ?
  zz Pertanyaan Berganda; pertanyaan yang menanyakan beberapa hal tidak
     boleh digunakan, jadi pertanyaan haruslah tunggal tentang suatu masalah.
     Misalnya: apakah anda BAB di jamban, sementara jika sedang di kebun
     BAB di tanah dengan menggali? Pertanyaan seperti ini akan menyulitkan
     responden dalam menjawab dan nantinya juga akan menyulitkan dalam
     analisisnya.
  zz Pertanyaan Menakut-nakuti; pertanyaan yang sifatnya menakut-nakuti
     dan akhirnya menyulitkan responden dalam menjawab tidak boleh
     dipergunakan. Misalnya: Di kampung ini ada orang yang suka menghasut
     dan mengancam, tolong sebutkan dengan jujur siapa sajakah orang-
     orang tersebut?
Bentuk pertanyaan ada tiga, yaitu (i) pertanyaan tertutup, (ii) pertanyaan terbuka
dan (iii) kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka.
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan dengan jawaban tertutup, yaitu jawaban-
jawabannya sudah tertentu dan disediakan dalam kuesioner, meskipun masih
berupa pilihan-pilihan. Pertanyaan dengan jawaban tertutup ini memiliki
beberapa keuntungan dan kerugian, yaitu:




                                                                                     31
Keuntungan dan Kerugian Pertanyaan Tertutup
                    Keuntungan                                           Kerugian
     Jawaban bersifat standar dan bisa              Responden memberikan jawaban tebakan, meskipun dia
     diperbandingkan antar responden.               tidak memahami permasalahan/pertanyaan.
     Jawaban mudah dilakukan coding, bahkan         Responden frustasi dan asal menjawab atau tidak
     sudah dapat dibuatkan coding sejak pembuatan   menjawab, karena tidak tersedia jawaban yang sesuai
     kuesioner.                                     dengan keinginannya.
                                                    Responden bingung karena terlalu banyak tersedia
     Jawaban mudah dianalisis dan diformulasikan.
                                                    alternatif jawaban.
                                                    Ada kemungkinan tidak diketahui perbedaan pendapat
     Responden lebih mudah dan yakin dalam
                                                    antara responden dan peneliti, karena semua alternatif
     memberikan jawaban.
                                                    jawaban disusun oleh peneliti.
     Jawaban relatif lebih lengkap, karena sudah
     dipersiapkan.

     Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan dengan jawaban terbuka, yaitu
     jawabannya belum disediakan oleh peneliti dalam kuesioner. Responden benar-
     benar bebas sepenuhnya untuk memberikan jawaban dan jawabannya ditulis
     sesuai dengan apa yang dinyatakan responden pada kuesioner. Keuntungan
     dan kerugian dari bentuk pertanyaan terbuka antara lain:
     Keuntungan dan Kerugian Pertanyaan Terbuka
                    Keuntungan                                           Kerugian
     Jawaban sesuai dengan aspirasi, pengalaman     Jawaban sangat beragam, sehingga akan menyulitkan
     dan pengetahuan responden                      dalam coding
     Kemungkinan adanya jawaban baru yang           Proses wawancara akan lama dan sulit, sehingga
     belum diketahui peneliti sebelumnya            memerlukan kualifikasi pewawancara handal
     Sangat tepat untuk jenis pertanyaan mengapa
     dan bagaimana



     3.3.2.	 Panduan Pengisian Kuesioner
     Ketentuan Penting
     Berikut ini beberapa ketentuan penting dalam survei ini:
       1.	 Rumah Tangga; setiap satu rumah tangga adalah unik yang akan
           diidentifikasi dari ID dan nama kepala rumah tangganya. Oleh karena itu
           untuk satu rumah tangga hanya boleh ada di dalam satu buku kuesioner
           saja. Misalnya oleh karena suatu alasan ada satu rumah tangga yang
           disurvei belum lengkap datanya, maka survei ulang di lain hari terhadap
           rumah tangga tersebut tetap harus menggunakan buku kuesioner yang
           sama dengan melanjutkan pertanyaan/isian yang belum selesai.

32
2.	 Buku Kuesioner; setiap satu set buku kuesioner adalah satu kesatuan
      yang tidak boleh dipisah-pisahkan halamannya. Hal ini berkaitan dengan
      kondisi no 1 di atas, yaitu untuk menjamin bahwa data tiap Rumah
      Tangga tidak saling silang dan atau tidak tunggal lagi.
Cara Pengisian Kuesioner dan Definisi-Definisi
Secara umum cara-cara dalam pengisian kuesioner adalah sebagai berikut:
  1.	 Gunakan huruf cetak/kapital/besar          untuk   jawaban/isian   yang
      membutuhkan tulisan atau angka.
  2.	 Gunakan tanda silang “X” untuk jawaban/isian yang berbentuk kotak
  3.	 Berikan catatan di ruang yang kosong di halaman kuesioner yang sama
      jika ada hal-hal yang perlu diperhatikan, misalnya kesulitan dalam
      klasifikasi atau responden ragu-ragu atau lainnya.
Sedangkan cara-cara pengisian untuk tiap pertanyaan dalam kuesioner dan
definisi-definisi yang digunakan dalam survei ini adalah sebagai berikut:
a.	 Cover
QC--………. : isi dengan angka/nomor urut mulai dari 1, kemudian 2 dan
seterusnya untuk buku kuesioner berikutnya. Penomoran buku kuesioner ini
sebaiknya dilakukan sejak sebelum buku kuesioner dibagikan ke supervisor
lapangan dan enumerator oleh Tim Pelaksana. Hal ini penting untuk menjamin
terdatanya buku kuesioner yang tidak terpakai atau hilang atau salah.
                          WAKTU PELAKSANAAN SURVEI
                                MULAI                       SELESAI
HARI               :
TANGGAL            :
JAM                :


NAMA SURVEYOR      :
TANDA TANGAN       :




                                                                                33
Hari - Mulai            :    isi dengan hari saat memulai survei untuk buku kuesioner ini
     Tanggal - Mulai         :    isi dengan tanggal saat memulai survei untuk buku kuesioner ini
     Jam - Mulai             :    isi dengan jam/waktu saat memulai survei untuk buku kuesioner ini
     Hari - Selesai          :    isi dengan hari saat menyelesaikan survei untuk buku kuesioner ini
     Tanggal - Selesai       :    isi dengan tanggal saat menyelesaikan survei untuk buku kuesioner ini.
     Jam - Selesai           :    isi dengan jam/waktu saat menyelesaikan survei untuk buku kuesioner ini
     Nama Surveyor           :    isi dengan nama lengkap surveyor
     Tanda Tangan            :    bubuhkan tanda tangan surveyor

                                             WAKTU PELAKSANAAN SUPERVISI
                                                        DIPERIKSA                     PENGECEKAN LAPANGAN
                                             MULAI             SELESAI           MULAI              SELESAI
     HARI
     TANGGAL
     JAM


     NAMA SUPERVISOR                     :
     TANDA TANGAN                        :



     Hari - Mulai        :       isi dengan hari saat memulai memeriksa buku kuesioner ini
     Tanggal - Mulai     :       isi dengan tanggal saat memulai memeriksa buku kuesioner ini
     Jam - Mulai         :       isi dengan jam saat memulai memeriksa buku kuesioner ini
     Hari - Selesai      :       isi dengan hari saat selesai memeriksa buku kuesioner ini
     Tanggal - Selesai   :       isi dengan tanggal saat selesai memeriksa buku kuesioner ini
     Jam - Selesai       :       isi dengan jam/waktu saat selesai memeriksa buku kuesioner ini


     Kolom ‘Pengecekan Lapangan’
     Jika tidak dilakukan pengecekan lapangan cukup beri tanda silang untuk
     seluruh isian/jawaban. Sedangkan jika dilakukan pengecekan lapangan, maka
     cara pengisiannya sebagai berikut:




34
Hari - Mulai        :   isi dengan hari saat memulai melakukan pengecekan lapangan untuk buku
                        kuesioner ini
Tanggal - Mulai     :   isi dengan tanggal saat memulai melakukan pengecekan lapangan untuk buku
                        kuesioner ini
Jam - Mulai         :   isi dengan jam/waktu saat memulai melakukan pengecekan lapangan untuk buku
                        kuesioner ini
Hari - Selesai      :   isi dengan hari saat selesai melakukan pengecekan lapangan untuk buku
                        kuesioner ini
Tanggal - Selesai   :   isi dengan hari saat selesai melakukan pengecekan lapangan untuk buku
                        kuesioner ini
Jam - Selesai       :   isi dengan jam/waktu saat selesai melakukan pengecekan lapangan untuk buku
                        kuesioner ini
Nama Supervisor     :   isi dengan nama lengkap supervisor
Tanda Tangan        :   bubuhkan tanda tangan supervisor

                                               LOKASI
RUKUN TETANGGA (RT)      :
RUKUN WARGA (RW)         :
DUSUN/LINGKUNGAN         :
DESA/KELURAHAN           :
KECAMATAN                :

RUKUN TETANGGA (RT)      :   isi dengan nomor RT
RUKUN WARGA (RW)         :   isi dengan nomor RW
DUKUH/DUSUN              :   isi dengan nama Dukuh/Dusun
DESA/KELURAHAN           :   isi dengan nama Desa/Kelurahan


Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman
QRT--…………. : isi angka/nomor urut yang sama dengan QC
DATA RUMAH TANGGA DAN PERMUKIMAN                   QRT-……………
                                                         Jml Anggota
                                                                                                                    Status Kepemilikan
                                                        Rumah Tangga
      Nama Kepala     Nama           Alamat                                                 Luas
ID                                                                       Luas Rumah                                                        Milik
     Rumah Tangga   Responden       Lengkap                     Perem-                   Pekarangan        Milik           Menum-
                                                    Laki-laki                                                       Sewa                 Pemerin-
                                                                 puan                                     Sendiri           pang
                                                                                                                                           tah
1                                                                            .......m2        .......m2
2                                                                            .......m2        .......m2
3                                                                            .......m2        .......m2
4                                                                            .......m2        .......m2
5                                                                            .......m2        .......m2




                                                                                                                                                    35
zz ID : isi dengan nomor urut mulai dari 1 untuk tiap buku kuesioner.
          Perhatikan bahwa tiap buku kuesioner selalu mulai dengan nomor urut
          1, tidak merupakan kelanjutan buku kuesioner sebelumnya.
       zz Nama Kepala Rumah Tangga : isi dengan nama Kepala Rumah Tangga.
       zz Definisi Rumah Tangga di sini mengikuti definisi yang digunakan BPS.
          Ada 2 jenis Rumah Tangga, yaitu (i) Rumah Tangga Biasa, dan (ii) Rumah
          Tangga Khusus. Rumah Tangga Biasa adalah seseorang atau sekelompok
          orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/rumah, dan
          biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan
          dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi
          satu.
     Rumah Tangga Biasa ada bermacam-macam bentuk, diantaranya:
       zz orang yang tinggal bersama istri dan anaknya;
       zz orang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan dan mengurus
          makannya sendiri;
       zz keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan/rumah, tetapi makannya
          dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu
          segmen;
       zz Rumah Tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang
          pemondoknya kurang dari 10 orang;
       zz pengurus asrama, panti asuhan, lembaga permasyarakatan dan sejenisnya
          yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta art lainnya, makan
          dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya;
       zz masing-masing orang yang bersama-sama menyewa kamar atau sebagian
          bangunan sensus tetapi mengurus makannya sendiri-sendiri.
     Rumah Tangga Khusus adalah orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti
     asuhan, lembaga permasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan
     kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga, dan
     kelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10
     orang atau lebih.



36
Kepala Rumah Tangga adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga
yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut atau
orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut.
  zz Nama Responden: isi dengan nama orang yang memberikan jawaban
     pada saat survei/wawancara dilakukan.
  zz Alamat : isi dengan alamat rumah tangga dengan selengkapnya (sebisa
     mungkin), baik no rumah, nama jalan, RT, RW, Dusun/Dukuh hingga
     Desa/kelurahan.
  zz Jumlah Anggota RT : isi dengan jumlah anggota rumah tangga, termasuk
     dalam kategori anggota rumah tangga adalah seluruh orang yang
     tinggal di rumah tersebut, meskipun merupakan satu kesatuan keluarga
     tersendiri. Misalnya anak dengan menantu dan cucunya, kalau tinggal
     di rumah tersebut maka seluruhnya termasuk dalam kategori anggota
     rumah tangga bersangkutan. Perhatikan: Kepala Rumah Tangga juga
     dihitung sebagai anggota rumah tangga.
  zz Disebut anggota rumah tangga adalah semua orang yang bertempat
     tinggal di suatu rumahtangga, baik yang sedang berada di rumah pada
     waktu pencacahan maupun yang sementara tidak berada di rumah.
     Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih dan tamu
     yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat
     tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga.
  zz Bukan anggota rumah tangga jika anggota rumah tangga tersebut
     bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian
     kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah atau akan meninggalkan
     rumah 6 bulan atau lebih.
  zz Luas Rumah : isi dengan angka luas rumah/bangunan dalam satuan
     meter persegi (m2).
  zz Luas Pekarangan : isi dengan angka luas pekarangan/lahan (luas
     rumah+halaman) dalam satuan meter persegi (m2).
  zz Status Kepemilikan : beri tanda silang yang sesuai. Definisi-definisi yang
     digunakan adalah:
  zz Milik Sendiri: Sertifikat rumah dan pekarangan adalah atas nama kepala

                                                                                  37
rumah tangga bersangkutan.
              −− Sewa: Rumah Tangga tersebut tinggal di rumah dan pekarangan
                 tersebut atas perjanjian sewa atau kontrak untuk jangka waktu
                 tertentu.
              −− Menumpang: Rumah Tangga tersebut tinggal di rumah dan
                 pekarangan yang bukan miliknya sendiri dan tanpa ada perjanjian
                 sewa atau kontrak dengan pemilik rumah dan pekarangan tersebut.
                 Pemilik rumah bisa orang tua, saudara, teman, lembaga tempat kerja
                 atau lainnya.
              −− Milik Pemerintah: Rumah Tangga tersebut tinggal di rumah dan
                 pekarangan yang statusnya milik pemerintah, misalnya rumah dinas.
     b.	 Akses dan Sarana Sumber Air Minum Rumah Tangga Pada Musim Penghujan
         Dan Kemarau
     QAM_HK--……… : isi angka/nomor urut yang sama dengan QC
     Musim Penghujan
                                                                                                                                              MUSIM PENGHUJAN

                                                                                                                                                                                                                               Status
                                                                       Pompa                           Sumur                           Sumur                           Mata
                                                                                                                                                                                                                               Kepemilikan




                                                                                                                                                                                                       Penampungan Air Minum
                                                                       Tangan                          Gali                            Bor                             Air




                                                                                                                                                                                                                                                                                               Kolam/Empang/Kolong
                                                                                                                                                                                                                               Sarana

     ID    Nama Kepala Rumah Tangga
                                                    Leding/Perpipaan




                                                                                                                                                                                                                                               Punya Tetangga
                                                                                     Tdk Terlindungi



                                                                                                                     Tdk Terlindungi



                                                                                                                                                     Tdk Terlindungi



                                                                                                                                                                                     Tdk Terlindungi




                                                                                                                                                                                                                                                                Sarana Umum

                                                                                                                                                                                                                                                                              Sungai/Irigasi
                                      Air Kemasan




                                                                                                                                                                                                                               Milik Sendiri
                                                                       Terlindungi



                                                                                                       Terlindungi



                                                                                                                                       Terlindungi



                                                                                                                                                                       Terlindungi




                                                                                                                                                                                                                                                                                                                     Danau
     1

     2

     3

     4


     Penting!
     Perhatikan bahwa tabel isian kuesioner ini adalah untuk masa musim
     penghujan.
          zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi
             Rumah Tangga dan Permukiman.
          zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah
             Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan

38
Permukiman.
zz Air Kemasan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Air Kemasan adalah
   air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam
   kemasan botol (500 ml, 600 ml, 1 liter, 1 ½ liter, atau 19 liter) dan
   kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan merk Aqua, Moya, 2 Tang,
   dan VIT dan air minum isi ulang.
zz Leding/Perpipaan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Leding/
   Perpipaan adalah air minum yang diperoleh dari sistem perpipaan yang
   dikelola oleh PAM, PDAM, BPAM, maupun instansi swasta lainnya atau
   dari hidran umum atau truk tangki air.
zz Pompa Tangan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi sumur Pompa
   Tangan yang Terlindungi adalah seperti gambar berikut dan yang dan
   jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun
   milik tetangga) lebih dari 10 meter.




                180 cm




               15 cm               180 cm
                                                        15 cm
                                   210 cm




zz Sedangkan sumur Pompa Tangan yang Tidak Terlindungi adalah yang
   emplasemen/pelataran sekitar pompa tidak disemen/diberi pasangan
   yang kedap resapan dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban
   terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) kurang dari 10 meter.
zz Sumur Gali: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Sumur Gali yang
   Terlindungi adalah seperti gambar berikut dan jaraknya terhadap bidang
   resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) lebih dari
   10 meter.




                                                                               39
80 cm




              100 cm               300 cm




     Sedangkan sumur gali yang Tidak Terlindungi adalah yang emplasemen/
     pelataran sekitar bibir sumur tidak disemen/diberi pasangan yang kedap
     resapan dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri
     ataupun milik tetangga) kurang dari 10 meter, seperti gambar berikut :




       zz Sumur Bor: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Sumur Bor yang
          Terlindungi adalah sumur bor yang menggunakan pompa listrik untuk
          menaikkan airnya, dengan sumber airnya berasal dari air tanah pada


40
kedalaman di atas 25 meter. Emplasemen/pelataran di sekitar pipa hisap
     disemen/diberi pasangan kedap resapan dan jaraknya terhadap bidang
     resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) lebih dari
     10 meter.
  zz Sedangkan Sumur Bor yang Tidak Terlindungi adalah Sumur Bor yang
     emplasemen/pelataran di sekitar sumur bor tidak disemen/diberi
     pasangan yang kedap resapan dan jaraknya terhadap bidang resapan
     jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) kurang dari 10
     meter.
  zz Mata Air: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Mata Air yang Terlindungi
     adalah yang memiliki bangunan pelindung/broncaptering seperti gambar
     berikut:




Sedangkan Mata Air yang Tidak Terlindungi adalah mata air yang tidak
dilengkapi dengan bangunan pelindung. Misalnya dengan cara menampung
langsung dari keluarnya air atau hanya dengan pancuran bambu/kayu.
  zz Penampungan Air Hujan (PAH): beri tanda silang yang sesuai. Definisi
     PAH adalah seperti gambar berikut:

                                                                                   41
Talang air




                                                                                                                         Bak Penampung
                                                                                                                            Air Hujan

                                                                                                                                                                                                  Kran Air




           zz Status Kepemilikan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi-definisi yang
              digunakan adalah:
                    −− Milik Sendiri: Jika sarana yang digunakan adalah milik sendiri.
                    −− Milik Tetangga: Jika sarana yang digunakan adalah milik tetangga,
                       baik dengan tujuan untuk digunakan sendiri oleh pemilik atau untuk
                       bersama dengan tetangganya.
                    −− Sarana Umum: Jika sarana yang digunakan adalah yang dibangun
                       oleh pemerintah atau donatur atau bersama-sama dari beberapa
                       rumah tangga dengan tujuan untuk digunakan bersama.
           zz Sungai/Irigasi: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas.
           zz Kolam/Empang/Tebat: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas.
           zz Danau: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas.
     Musim Kemarau
                                                                                                                      MUSIM KEMARAU
                                              Pompa                                                                                                                                                     Status
                                                                         Sumur Gali                      Sumur Bor                            Mata Air
                                                                                                                                                                         Penampuangan Air Hujan




                                              Tangan                                                                                                                                               Kepemilikan Sarana

                                                                                                                                                                                                                                                                   Kolam/Empang/Kolong
                    Leding/Perpipaan




                                                                                                                                                                                                                   Punya Tetangga
                                                     Tdk Terlindungi




                                                                                      Tdk Terlindungi




                                                                                                                       Tdk Terlindungi




                                                                                                                                                       Tdk Terlindungi




                                                                                                                                                                                                                                    Sarana Umum


                                                                                                                                                                                                                                                  Sungai/Irigasi
      Air Kemasan




                                                                                                                                                                                                   Milik Sendiri
                                       Terlindungi




                                                                        Terlindungi




                                                                                                        Terlindungi




                                                                                                                                         Terlindungi




                                                                                                                                                                                                                                                                                         Danau




42
Penting:
Perhatikan bahwa pertanyaan-pertanyaan pada lembar kuesioner ini sama
dengan pada lembar kuesioner musim penghujan sebelumnya, namun sekali
lagi mohon diperhatikan bahwa lembar ini untuk kondisi pada musim kemarau.
Cara pengisian maupun definisi-definisinya adalah sama dengan pada lembar
kuesioner musim penghujan sebelumnya.
     c.	 Akses dan Sarana Pembuangan Tinja & Urine, Akses dan Sarana
         Pembuangan Limbah Cair (Selain Tinja & Urine), Serta Akses dan Sarana
         Pembuangan Sampah Rumah Tangga
QJLCS--……… : isi angka/nomor urut yang sama dengan QC

                                                     AKSES DAN SARANA PEMBUANGAN TINJA DAN URINE

                                                                                    Status
                                                                                  Kepemilikan
                                                                                    Sarana


          Nama Kepala
                             Sistem Saluran Limbah




 ID




                                                                                                                                                                       Kebun/Lahan Terbuka
         Rumah Tangga
                                                                                              Punya Tetangga

                                                                                                               Sarana Umum




                                                                                                                                        Kolam/Sawah

                                                                                                                                                      Sungai/Irigasi
                                                     Tangki Septik




                                                                              Milik Sendiri




                                                                                                                             MCK Umum




                                                                                                                                                                                             Lainnya
                                                                     Cubluk




 1

 2

 3

 4

Definisi: yang dimaksud limbah cair tinja dan urine adalah hanya jenis limbah
rumah tangga yang berupa tinja dan urine, yang merupakan pembuangan
langsung dari jamban/kloset.
     zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi
        Rumah Tangga dan Permukiman.




                                                                                                                                                                                                       43
zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah
        Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan
        Permukiman.
     zz Sistem Saluran Limbah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi sistem
        saluran limbah adalah sistem saluran limbah (riol) skala kota/kawasan yang
        dibangun dan dikelola oleh Pemda (PDAM) untuk sarana pembuangan
        tinja dan urine. Rumah Tangga yang menggunakan pelayanan ini tidak
        lagi menggunakan tangki septik di halamannya.
     zz Tangki Septik: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga
        yang menggunakan tangki septik untuk sarana pembuangan tinjanya.
        Disebut Tangki Septik jika seluruh permukaan dindingnya (atas-samping-
        bawah) merupakan dinding yang kedap resapan seperti gambar berikut :




                      Pipa

                               Bak           Ventila

               Lap.
                                                          Pipa


                                Pasangan




     zz Cubluk: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga
        yang menggunakan cubluk untuk sarana pembuangan tinja dan urinenya
        seperti gambar berikut. Meskipun dinding pembuangannya telah
        diberi pasangan bata dan disemen sehingga kedap, namun jika bagian
        bawahnya tidak, maka termasuk kategori cubluk.
     zz Status Kepemilikan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi-definisi yang
        digunakan adalah:
     zz Milik Sendiri: Jika sarana yang digunakan adalah milik sendiri.


44
Pelat
                                                                              Jongkok




                                                                        Pipa
                                                                        Penghubung



                                                                    Bak
                       Lubang Jamban                                Kontrol
                        dengan Tutup


                                       Lubang
                                       Menara




                                                 Cubluk
                                                          Lapisan
                                                          Tanah

                          Lubang
                        Penampung
                          Kotoran




zz Milik Tetangga: Jika sarana yang digunakan adalah milik tetangga, baik
   dengan tujuan untuk digunakan sendiri oleh pemilik atau untuk bersama
   dengan tetangganya.
zz Sarana Umum: Jika sarana yang digunakan adalah yang dibangun oleh
   pemerintah atau donatur atau bersama-sama dari beberapa rumah tangga
   dengan tujuan untuk digunakan bersama.
zz MCK Umum: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga
   yang menggunakan MCK umum (komunal) untuk sarana pembuangan
   tinja dan urinenya.
zz Kolam/Sawah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas.
zz Sungai/Irigasi: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas.
zz Kebun/Lahan Terbuka: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah
   rumah tangga yang menggunakan lahan terbuka seperti halaman atau
   pekarangan atau kebun atau tanah kosong untuk sarana pembuangan
   tinja dan urinenya, baik dengan digali kemudian ditutup maupun tidak.
zz Lainnya: sebutkan jenisnya. Definisi adalah rumah tangga yang
   menggunakan sarana pembuangan tinja dan urinenya tidak termasuk
   kategori-kategori tersebut di atas, misalnya danau, pantai, got atau
   lainnya.




                                                                                        45
Akses dan Sarana Pembuangan Limbah Cair Bukan Tinja dan Urine
                                          AKSES DAN SARANA PEMBUANGAN LIMBAH CAIR BUKAN TINJA & URINE

      Sistem Saluran   Saluran Terbuka/                                             Kebun/Lahan
                                               Sungai/Irigasi    Kolam/Empang                           Danau/Kolong   Lainnya
          Limbah             Got                                                      Terbuka




     Definisi: yang dimaksud limbah cair bukan tinja dan urine adalah seluruh jenis
     limbah rumah tangga yang bukan tinja dan urine, termasuk dalam kategori ini
     adalah buangan bekas mandi, cuci dan memasak.
       zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi
          Rumah Tangga dan Permukiman.
       zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah
          Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan
          Permukiman.
       zz Sistem Saluran Limbah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah
          rumah tangga yang menggunakan sistem saluran limbah (riol) skala kota/
          kawasan yang dibangun dan dikelola oleh Pemda (PDAM).
       zz Saluran Terbuka/Got: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah
          rumah tangga yang menggunakan saluran terbuka/got di sekitar rumah
          untuk sarana pembuangan limbah cairnya.
       zz Sungai/Irigasi: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah
          tangga yang menggunakan sungai atau saluran irigasi untuk sarana
          pembuangan limbah cairnya.
       zz Kolam/empang: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah
          tangga yang menggunakan kolam atau empang atau sawah di sekitar
          rumah untuk sarana pembuangan limbah cairnya.
       zz Kebun/Lahan Terbuka: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah

46
rumah tangga yang menggunakan kebun atau halaman atau pekarangan
         atau tanah kosong di sekitar rumah untuk sarana pembuangan limbah
         cairnya, dan umumnya dibiarkan tergenang.
   zz Danau: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang
      menggunakan danau atau waduk untuk sarana pembuangan limbah
      cairnya.
   zz Lainnya: sebutkan jenisnya. Definisi adalah rumah tangga yang
      menggunakan sarana pembuangan limbah cairnya tidak termasuk
      kategori-kategori tersebut di atas, misalnya pantai atau lainnya.
Akses dan Sarana Pembuangan Sampah
                                          AKSES DAN SARANA PEMBUANGAN SAMPAH

 TPS Diangkut   TPS Tidak                   Lahan Terbuka                   Sungai/    Kolam/   Danau/   Lainnya
   Petugas      Diangkut                                                    Saluran   Empang    Kolong
                 Petugas    Diolah   Ditimbun &    Ditimbun &     Dibakar
                                      Dibiarkan   Ditutup Tanah




   zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi
      Rumah Tangga dan Permukiman.
   zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah
      Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan
      Permukiman.
   zz Diangkut Petugas: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah
      tangga yang buangan sampahnya (limbah padat) diambil oleh petugas,
      dan juga termasuk yang dilakukan sendiri oleh anggota rumah tangga,
      untuk dibuang di tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat
      pembuangan akhir (TPA).
   zz Tidak Diangkut Petugas: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah


                                                                                                                   47
rumah tangga yang buangan sampahnya (limbah padat) di tempat
          penampungan sementara (TPS) dan tidak diambil oleh Petugas.
       zz Diolah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang
          melakukan pemilahan dan pemrosesan terhadap sampahnya, misalnya
          dengan melakukan komposting atau lainnya.
       zz Ditimbun& Dibiarkan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah
          rumah tangga yang membuang sampahnya ke dalam lobang dan
          kemudian dibiarkan tetap terbuka.
       zz Ditimbun & Ditutup Tanah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi
          adalah rumah tangga yang membuang sampahnya ke dalam lobang dan
          kemudian ditimbun dengan tanah (sanitary landfill).
       zz Dibakar: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga
          yang membuang sampahnya dengan dibakar atau ditimbun dahulu
          kemudian dibakar.
       zz Sungai/Saluran: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah
          tangga yang membuang sampahnya ke sungai atau saluran irigasi atau
          saluran terbuka di sekitar rumah.
       zz Kolam/Empang: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah
          tangga yang membuang sampahnya ke kolam atau empang atau sawah.
       zz Danau: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang
          membuang sampahnya ke danau atau waduk.
       zz Lainnya: sebutkan jenisnya. Definisi adalah rumah tangga yang
          membuang sampahnya tidak termasuk kategori-kategori tersebut di atas,
          misalnya pantai atau laut atau lainnya.

     3.4.	 Mekanisme Pengumpulan Data
     Pada dasarnya mekanisme pengumpulan data dalam buku panduan ini akan
     mendorong aktor-aktor di atas untuk tetap meneruskan kegiatan pendataan
     yang telah dilakukannya. Tetapi dengan tambahan variabel data yang
     diperlukan oleh sektor AMPL dalam rangka monitoring, yang mengacu kepada
     Joint Monitoring Program UNICEF-WHO-Pemerintah.
     Ada dua cara yang dilakukan dalam pengumpulan data:

48
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL
Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL

More Related Content

What's hot

Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahJoy Irman
 
Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman
Penetapan Area Beresiko Sanitasi PermukimanPenetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman
Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihguestcb0db
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...Joy Irman
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmasAdelina Hutauruk
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
 
Pelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatPelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatAri Yuliandi
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...Joy Irman
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarRIYANNUGRAHA7
 
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)infosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)infosanitasi
 
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014infosanitasi
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Dhenok Citra Panyuluh
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
 

What's hot (20)

Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan SampahPersyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
Persyaratan Teknis Pengumpulan, Pemindahan dan Pengangkutan Sampah
 
Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman
Penetapan Area Beresiko Sanitasi PermukimanPenetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman
Penetapan Area Beresiko Sanitasi Permukiman
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) – Das...
 
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmasPermenkes  no. 13 tahun  2015  ttg pelayanan kesling di puskesmas
Permenkes no. 13 tahun 2015 ttg pelayanan kesling di puskesmas
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
 
Pelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatPelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehat
 
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)
 
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...
 
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota PematangsiantarLap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
Lap akhir Jakstrada SPAM Kota Pematangsiantar
 
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
3 Survei EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
 
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
Pedoman Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) 2014
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
 
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
 

Viewers also liked

Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Oswar Mungkasa
 
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Oswar Mungkasa
 
Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012
Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012
Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012Sekretariat STBM
 
Pengorganisasian dan Langkah Studi EHRA
Pengorganisasian dan Langkah Studi EHRAPengorganisasian dan Langkah Studi EHRA
Pengorganisasian dan Langkah Studi EHRAinfosanitasi
 
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Oswar Mungkasa
 
Penanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhPenanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhAbdul Malik
 
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Oswar Mungkasa
 
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasJuknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasGolden Saragih
 
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Muhamad Suharsa
 
Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...
Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...
Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...Oswar Mungkasa
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
Un zigoto vous deballe ses journees
Un zigoto vous deballe ses journeesUn zigoto vous deballe ses journees
Un zigoto vous deballe ses journeeserectyacht1134
 
KB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu Nifas
KB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu NifasKB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu Nifas
KB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu NifasUwes Chaeruman
 
Colegio nacional nicolas esguerra
Colegio nacional nicolas esguerraColegio nacional nicolas esguerra
Colegio nacional nicolas esguerralazercat
 
Capital Thinking Updates - July 16, 2012
Capital Thinking Updates - July 16, 2012Capital Thinking Updates - July 16, 2012
Capital Thinking Updates - July 16, 2012Patton Boggs LLP
 
Tutorial aprendiendo a programar
Tutorial aprendiendo a programarTutorial aprendiendo a programar
Tutorial aprendiendo a programarEduardo Méndez
 
Professional photography
Professional photographyProfessional photography
Professional photographyJude Smith
 
Merchandise smarter with Rately
Merchandise smarter with RatelyMerchandise smarter with Rately
Merchandise smarter with RatelyDigital Scientists
 
The Status of CCS, Global-CCS-Institute
The Status of CCS, Global-CCS-InstituteThe Status of CCS, Global-CCS-Institute
The Status of CCS, Global-CCS-InstituteGlobal CCS Institute
 

Viewers also liked (20)

Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
Kebijakan Nasional Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Ber...
 
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data Air Minum dan Penyehatan Lingk...
 
Tor ri spam
Tor  ri spamTor  ri spam
Tor ri spam
 
Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012
Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012
Data air minum dan sanitasi hasil susenas februari 2012
 
Pengorganisasian dan Langkah Studi EHRA
Pengorganisasian dan Langkah Studi EHRAPengorganisasian dan Langkah Studi EHRA
Pengorganisasian dan Langkah Studi EHRA
 
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
 
Penanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuhPenanganan lingkungan kumuh
Penanganan lingkungan kumuh
 
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
Laporan Kegiatan Sekretariat Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkung...
 
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimasJuknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
Juknis pemantauan, evaluasi dan pelaporan 2013 pamsimas
 
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
Air Minum Layak, Sanitasi Layak, dan Rumah Tangga Kumuh (Target ke-7 dalam Mi...
 
Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...
Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...
Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di Indonesia. Menyusun Visi d...
 
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum
 
Un zigoto vous deballe ses journees
Un zigoto vous deballe ses journeesUn zigoto vous deballe ses journees
Un zigoto vous deballe ses journees
 
KB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu Nifas
KB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu NifasKB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu Nifas
KB 1 - Pengkajian Subyektif Pada Ibu Nifas
 
Colegio nacional nicolas esguerra
Colegio nacional nicolas esguerraColegio nacional nicolas esguerra
Colegio nacional nicolas esguerra
 
Capital Thinking Updates - July 16, 2012
Capital Thinking Updates - July 16, 2012Capital Thinking Updates - July 16, 2012
Capital Thinking Updates - July 16, 2012
 
Tutorial aprendiendo a programar
Tutorial aprendiendo a programarTutorial aprendiendo a programar
Tutorial aprendiendo a programar
 
Professional photography
Professional photographyProfessional photography
Professional photography
 
Merchandise smarter with Rately
Merchandise smarter with RatelyMerchandise smarter with Rately
Merchandise smarter with Rately
 
The Status of CCS, Global-CCS-Institute
The Status of CCS, Global-CCS-InstituteThe Status of CCS, Global-CCS-Institute
The Status of CCS, Global-CCS-Institute
 

Similar to Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL

Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Oswar Mungkasa
 
Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...
Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...
Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...Oswar Mungkasa
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46isnudani
 
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Oswar Mungkasa
 
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdfPASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdfFajar Baskoro
 
Newsletter AMPL Edisi Juli 2012
Newsletter AMPL Edisi Juli 2012Newsletter AMPL Edisi Juli 2012
Newsletter AMPL Edisi Juli 2012Oswar Mungkasa
 
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Oswar Mungkasa
 
PanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfPanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfFajar Baskoro
 
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfPPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfAnnisaFitrianaDefinn2
 
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxbahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxanggiemagie14
 
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016bbwsc citarum
 
Gambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptx
Gambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptxGambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptx
Gambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptxSylphanaAstharicaLaw
 
Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423Awang Deswari
 
Kumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLA
Kumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLAKumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLA
Kumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLAOswar Mungkasa
 
Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...
Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...
Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...Oswar Mungkasa
 
Urgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL Daerah
Urgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL DaerahUrgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL Daerah
Urgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL DaerahOswar Mungkasa
 
Launching Simpadu Penanggulangan Kemiskinan
Launching Simpadu Penanggulangan KemiskinanLaunching Simpadu Penanggulangan Kemiskinan
Launching Simpadu Penanggulangan KemiskinanClara Wastiunamsih
 
Newsletter Edisi Desember 2012
Newsletter Edisi Desember 2012Newsletter Edisi Desember 2012
Newsletter Edisi Desember 2012Oswar Mungkasa
 

Similar to Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL (20)

Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
Citarum Roadmap and Investment Program Coordination Workshop. Laporan Pelaksa...
 
Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...
Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...
Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning Project (W...
 
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
Pto khusus kegiatan pltmh2 15.46
 
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
Jejak dan Langkah Pokja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL). Mem...
 
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdfPASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
PASER HIJAU PROPER FINISH.pdf
 
Newsletter AMPL Edisi Juli 2012
Newsletter AMPL Edisi Juli 2012Newsletter AMPL Edisi Juli 2012
Newsletter AMPL Edisi Juli 2012
 
Proposal asep jemi
Proposal asep jemiProposal asep jemi
Proposal asep jemi
 
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
Majalah PERCIK Edisi Kaleidoskop 2012
 
PanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdfPanduanPemantauan.pdf
PanduanPemantauan.pdf
 
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdfPPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
PPT DISKUSI DRAFT LAPORAN ANTARA EPAKSI IRIGASI SUMBAR.pdf
 
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptxbahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
bahan tayangan kick off meeting kelembagaan.pptx
 
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
Paparan tkpsda ws citraum 20 april 2016
 
Gambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptx
Gambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptxGambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptx
Gambaran_Umum_Orientasi_AMP-SR.pptx
 
Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423Toba asahan 1297764423
Toba asahan 1297764423
 
Kumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLA
Kumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLAKumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLA
Kumpulan Panduan Fasilitasi WASPOLA
 
Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...
Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...
Risalah Rapat Pertemuan Anggota dan Buka Puasa Bersama JEJARING AMPL (Air Min...
 
Urgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL Daerah
Urgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL DaerahUrgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL Daerah
Urgensi POKJA AMPL dan RENSTRA AMPL Daerah
 
Launching Simpadu Penanggulangan Kemiskinan
Launching Simpadu Penanggulangan KemiskinanLaunching Simpadu Penanggulangan Kemiskinan
Launching Simpadu Penanggulangan Kemiskinan
 
Newsletter Edisi Desember 2012
Newsletter Edisi Desember 2012Newsletter Edisi Desember 2012
Newsletter Edisi Desember 2012
 
BORDA Blitz
BORDA BlitzBORDA Blitz
BORDA Blitz
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingOswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranOswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Recently uploaded

RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 

Recently uploaded (17)

RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 

Berikut ringkasan poin-poin penting dari penjelasan umum:1. Studi WASPOLA menemukan beberapa isu penting terkait pengelolaan data AMPL di daerah, seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya data akurat, sistem pengelolaan data yang kurang terintegrasi, belum adanya database yang disepakati, dan rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data. 2. Diperlukan pemahaman bersama tentang pentingnya data AMPL

  • 1. Panduan Pen g e l o l a a n D a t a AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN DI DAERAH WASPOLA Facility
  • 2.
  • 3. Panduan Pengelolaan Data AIR MINUM & PENYEHATAN LINGKUNGAN DI DAERAH
  • 4. PANDUAN PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DI DAERAH Diterbitkan oleh WASPOLA Facility bekerja sama dengan KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN, yang terdiri dari : Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, Departemen Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perindustrian. Pengarah Nugroho Tri Utomo Gary D Swisher Editor Sofyan Iskandar Tim Penyusun Udi Maadi Nur Apriatman Ardi Adji Dormaringan H. Saragih Bambang Pujiatmoko WASPOLA Facility adalah kelanjutan dari proyek WASPOLA (1998-2003) dan WASPOLA 2 (2004-2009). Proyek ini didanai dari bantuan hibah dari Pemerintah Australia melalui AusAID, yang dilaksanakan oleh 2 institusi, Bappenas dan Water and Sanitation Program for East Asia and the Pacific (WSP-EAP) World Bank.
  • 5. DAFTAR SINGKATAN AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan AMPL-BM : Air Minum dan Penyehatah Lingkungan Berbasis Masyarakat APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bapeprov : Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi BPM : Badan Pemberdayaan Masyarakat CLTS : Community Led Total Sanitation DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPU : Dinas Pekerjaan Umum IPA : Instalasi Pemrosesan Air IPLT : Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu. ISSDP : Indonesia Sanitation Sector Development Programme Jaga : Jamban Keluarga Kabag : Kepala Bagian Kabid : Kepala Bidang Lokalatih : Lokakarya dan Pelatihan PAMSIMAS : Program Nasional Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum Pemkab : Pemerintah Kabupaten Pemkot : Pemerintah Kota Pemprov : Pemerintah Provinsi PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat POD : Pendidikan Orang Dewasa Pokja : Kelompok Kerja Renstra : Rencana Strategis Renstra SKPD : Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, 5 Tahun. RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah, 5 Tahun. RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, 5 Tahun. RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Panjang, 20 Tahun. RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, 20 Tahun. RTL : Rencana Tindak Lanjut SANIMAS : Sanitasi oleh Masyarakat SK : Surat Keputusan SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah TPA : Tempat Pembuangan Akhir (sampah) WASPOLA : Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning WSLIC-II : Water and Sanitation for Low Income Communities – II
  • 6. KATA PENGANTAR Buku Panduan Pengelolaan Data AMPL ini berisi tentang panduan bagaimana melaku- kan fasilitasi Pengelolaan Data AMPL dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan AMPL. Dengan panduan ini, diharapkan diperoleh kejelasan dalam tata cara melakukan Pengelolaan Data AMPL. Panduan ini khususnya ditujukan bagi pemerintah kabupaten/ kota dalam Pengelolaan Data AMPL di daerahnya. Namun demikian berguna juga bagi para pelaku pembangunan AMPL yang mendukung kegiatan di tingkat kabupaten/kota. Buku panduan ini terdiri dari lima bagian. Pertama adalah Penjelasan Umum, kedua adalah Panduan Pengelolaan Data AMPL, ketiga adalah Panduan Pengumpulan Data AMPL, keempat adalah Panduan Pemrosesan dan Publikasi Data AMPL, dan kelima adalah Penutup. Demikian, tidak ada gading yang tak retak, segala masukan akan kami terima dengan senang hati. Selamat membaca dan mempraktekannya. Tim Penyusun
  • 7. DAFTAR ISI Daftar Singkatan Kata Pengantar Daftar Isi 1.1 Bagian 1 Penjelasan Umum 03 1.2 Latar belakang 03 1.3 Tujuan 05 1.4 Pengguna 05 Sistematika 06 Bagian 2 Panduan Pengelolaan Data AMPL 09 2.1 Latar belakang 09 2.2 Kondisi Data dan Pendataan Data AMPL di Daerah 11 2.3 Tujuan 12 2.4 Organisasi Pengelolaan 13 2.5 Tahapan Kegiatan 15 2.6 Jadwal Pelaksanaan 18 2.7 Jenis Data 18 2.8 Periode Pendataan 18 Bagian 3 Panduan Pengumpulan Data AMPL 21 3.1 Tahapan Pengumpulan Data 21 3.2 Jenis Data 30 3.3 Kuisioner dan Cara Pengisian 30 3.4 Mekanisme Pengumpulan Data 48 Bagian 4 Panduan Pemrosesan, Analisis dan Publikasi Data AMPL 53 4.1 Pemrosesan Data 53 4.2 Analisis Data 62 4.3 Pengertian Indikator 69 4.4 Publikasi Data 71 Bagian 5 Penutup 75
  • 8.
  • 9. 1 Penjelasan Umum 1.1. Latar Belakang Studi Pengembangan Pengelolaan Data Pembangunan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang telah dilaksanakan oleh WASPOLA sejak tahun 2006, menemukan beberapa isu penting tentang pengelolaan data AMPL yaitu: 1. Rendahnya kesadaran daerah akan pentingnya pengelolaan data AMPL yang akurat 2. Adanya sistem pengelolaan data AMPL di daerah yang kurang terintegrasi 3. Belum adanya database AMPL yang disepakati di daerah 4. Rendahnya kapasitas daerah dalam pengelolaan data AMPL Studi yang dilakukan WASPOLA melalui pendekatan diskusi terfokus dalam format lokakarya data daerah, dan kajian literatur, merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut: a. Perlu kesamaan pemahaman para pelaku pembangunan AMPL tentang pentingnya data AMPL. Hal ini meliputi pemahaman tentang variabel 03
  • 10. data yang dikumpulkan, untuk apa data dikumpulkan, apa manfaat dari tersedianya data, apa kerugiannya kalau tidak tersedia data, institusi yang melakukan pengumpulan data, sumber daya yang diperlukan, bagaimana data dikumpulkan, dikelola, dan dikomunikasikan, serta frekuensi pengumpulannya b. Perlu adanya pemahaman tentang peran dan fungsi instansi pelaku pembangunan AMPL dalam pengelolaan data. Data apa saja yang dikumpulkan oleh masing-masing instansi, untuk keperluan apa data itu dikumpulkan, bagaimana mekanisme pengumpulannya, dan bagaimana data tersebut dapat diakses oleh para aktor pembangunan AMPL lainnya. Dalam hal ini secara khusus perlu dipahami peranan BPS di tingkat kabupaten dalam memperoleh data, apakah melalui pengumpulan data primer, ataukah mendapatkan data sekunder dari instansi teknis terkait. Sehingga ada pemahaman dalam menggunakan data sesuai dengan keperluannya. c. Perlu adanya penyepakatan tentang data AMPL yang minimum harus dimiliki oleh daerah untuk kebutuhan perencanaan, serta monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan AMPL, untuk semua tingkatan mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa. Indikator MDGs dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan data AMPL yang minimum harus tersedia. d. Perlu adanya penyepakatan tentang mekanisme pengumpulan data AMPL di daerah. Ada 2 metode yang dapat digunakan, yaitu Registrasi dan Survei. Kedua metode ini perlu dipertimbangkan sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia. e. Perlu adanya kesepakatan dalam mekanisme konsolidasi data yang dikumpulkan oleh masing-masing instansi di daerah f. Perlu adanya kesepakatan dalam updating (pembaharuan) data, hal ini menyangkut frekuensi updating, mekanisme updating, instansi yang melakukan, serta alokasi sumber daya. g. Perlu dikembangkan media publikasi dan diseminasi data yang mudah diakses oleh para pelaku pembangunan AMPL di daerah khususnya, dan pihak yang lebih luas. 04
  • 11. h. Untuk hal-hal di atas, diperlukan peningkatan kapasitas pengelola data AMPL dalam hal pengelolaan data yang meliputi teknik pengumpulan dan pemrosesan data. i. Pihak pemerintah pusat dan provinsi perlu menyediakan insentif bagi daerah yang telah memiliki sistem pengelolaan data yang baik. j. Perlu dikembangkan panduan pengelolaan data yang mudah diikuti oleh para pengelola data AMPL di daerah. k. Pemerintah pusat dan provinsi perlu mengembangkan advokasi dan pelatihan pengelolaan data AMPL. Menindaklanjuti rekomendasi ini, maka disusunlah sebuah buku panduan pengelolaan data AMPL di daerah. 1.2. Tujuan Tujuan penyusunan buku panduan ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan panduan fasilitasi kepada Pokja AMPL nasional dan Pokja AMPL Provinsi dalam kegiatan peningkatan kapasitas pengelolaan data AMPL Kabupaten/kota. 2. Membantu kelompok kerja AMPL Kabupaten/Kota dalam pengelolaan data AMPL yang dapat digunakan sebagai alat perencanaan, monitoring serta evaluasi pembangunan AMPL. 1.3. Pengguna Pengguna langsung yang dapat memanfaatkan buku Panduan Pengelolaan Data AMPL ini adalah: 1. Pokja AMPL Provinsi 2. Pokja AMPL Kabupaten/Kota Selain pengguna langsung tersebut, buku panduan ini juga dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan pembangunan AMPL lain, baik untuk digunakan langsung ataupun sebagai panduan untuk fasilitasi. 05
  • 12. 1.4. Sistematika Buku panduan pengelolaan data AMPL ini disusun dalam 5 bagian, yaitu: BAGIAN 1 : PENJELASAN UMUM Merupakan pengantar umum buku panduan ini. Menguraikan latar belakang dan tujuan dari buku panduan pengelolaan data AMPL. BAGIAN 2: PANDUAN PENGELOLAAN DATA AMPL Menguraikan tentang organisasi dan tata laksana dalam pengelolaan data AMPL di tingkat Kabupaten/Kota. BAGIAN 3: PANDUAN PENGUMPULAN DATA AMPL Menguraikan tentang proses pengumpulan data AMPL dimulai sejak menyusun kuesioner hingga entry data. BAGIAN 4: PANDUAN PEMROSESAN DAN PUBLIKASI DATA AMPL Menguraikan tentang teknik-teknik pemrosesan data dan bagaimana membuat publikasi data. BAGIAN 5: PENUTUP 06
  • 13. 07
  • 14.
  • 15. 2 Panduan Pengelolaan Data Ampl Daerah 2.1. Latar Belakang Pembangunan sektor AMPL telah mulai berlangsung sejak PELITA I. Hanya saja pembangunan tersebut tidak disertai dengan pengelolaan data secara baik dan terpadu. Berbagai institusi terkait AMPL memiliki data. Misalnya Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum, atau Departemen Dalam Negeri memiliki data masing-masing, dimana bisa muncul angka yang berbeda untuk kategori dan kelompok sasaran sama. Kondisi ini bisa dimaklumi mengingat setiap institusi akan lebih fokus terhadap angka pencapaian pembangunan yang dilaksanakan oleh institusi yang bersangkutan. Perbedaan data juga bisa disebabkan oleh adanya perbedaan pada penggunaan definisi, kategorisasi variabel yang digunakan, metode pengambilan data, dan kehandalan sumber daya manusia yang mengolah dan mengelolanya. Berbagai jenis data AMPL yang ada di masing-masing institusi tentunya tak bisa disatukan begitu saja. Salah satu data yang ada dan bisa digunakan adalah data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga pemerintah yang berwenang mengeluarkan data. Namun ketersediaan data AMPL di BPS saat ini 09
  • 16. masih sangat terbatas. Mengapa? Karena data AMPL belum dipandang sebagai variabel yang perlu diperlakukan secara khusus dibanding sektor lain, misalnya survei pertanian atau survei volume penjualan beras. Data AMPL terakhir yang digunakan diambil berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Data hasil SUSENAS tersebut digunakan sebagai acuan khususnya dalam mengevaluasi pencapaian target MDGs. SUMBER AIR BERSIH TERLINDUNGI SUMBER AIR BERSIH TAK TERLINDUNGI Laporan MDGs Laporan MDGs BPS BPS Indonesia Indonesia air kemasan sambungan sambungan 1. 1. 1. gerobak dorong 1. (termasuk isi pipa pipa ulang) sumur tak 2. hidran umum 2. sumur bor 2. air kemasan 2. terlindungi sumur air dari truk mata air tak 3. sumur bor 3. 3. 3. terlindungi tangki terlindungi sumur mata air sumur tak 4. 4. 4. 4. sungai terlindungi terlindungi terlindungi mata air mata air tak lain-lain (danau, 5. 5. air hujan 5. 5. terlindungi terlindungi waduk, dll) 6. air hujan Di dalam pendataan, perbedaan pendefinisian akan mengakibatkan hasil yang berbeda sama sekali. Karena itu, persamaan pendefinisian menjadi hal yang sangat penting sebelum proses pendataan berlangsung, demikian juga standarisasi terminologi dan metodologi. Hal ini seperti yang terjadi dalam penyajian data air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) Indonesia selama ini. Tabel 1 memberikan contoh definisi yang berbeda pada sektor air minum untuk membedakan sumber air yang berkategori baik dan tidak baik antara Laporan Pemantauan MDGs di Indonesia dan BPS (SUSENAS 2002). Definisi yang digunakan untuk sumber air tersebut juga belum tentu sesuai dengan definisi sumber air dan sarana sanitasi yang layak (improved) dan tidak layak (unimproved) yang saat ini digunakan untuk memantau pencapaian MDGs sektor Permukiman dan Perumahan. Selain perbedaan antar-institusi, ada perbedaan di masyarakat. Perbedaan itu menyangkut persepsi antara masyarakat dan pengumpul data. Ini memungkinkan fasilitas yang sama ditempatkan pada kelompok data yang berbeda-beda 10
  • 17. Kelemahan data AMPL ini secara langsung berakibat pada lemahnya monitoring dan evaluasi pembangunan yang telah dilaksanakan dan berakibat lanjut pada lemahnya perencanaan pembangunan AMPL. Keberadaan data yang bersumber dari BPS saat ini sudah sangat memadai jika untuk mengukur cakupan pelayanan AMPL pada tingkat nasional hingga provinsi, namun tidak memadai jika dimaksudkan untuk membuat landasan perencanaan pembangunan di tingkat kabupaten/kota. Sebagai contoh, untuk perencanaan pembangunan AMPL di satu kabupaten, maka pemerintah kabupaten bersangkutan memerlukan data tentang jumlah tiap sarana yang masih berfungsi dan tidak berfungsi serta jumlah penduduk penggunanya hingga tingkat desa atau bahkan rumah tangga. Kemudian juga perlu mengetahui kondisi di saat musim penghujan dan musim kemarau. Ketersediaan data yang lebih rinci tersebut tentu saja akan sangat tidak efisien jika dilaksanakan terpusat, misalkan oleh BPS sendiri. Lebih lagi data yang rinci tersebut juga menjadi tidak memiliki arti penting bagi pemerintah pusat yang lebih berorientasi pada tingkat perencanaan makro. Pendataan yang rinci untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi hasil pembangunan akan lebih efisien jika dilaksanakan terdesentralisasi. 2.2. Kondisi Data dan Pendataan AMPL Di Daerah Aktor atau para pelaku dalam pengelolaan data AMPL di daerah secara umum terdiri dari dinas-dinas yang secara langsung berhubungan dengan sektor AMPL, seperti: zz Dinas Kesehatan yang memiliki jalur dari tingkat kabupaten, kecamatan, sampai ke desa. Mekanisme perolehan data dilakukan melalui hasil proses inspeksi sanitasi ditingkat desa yang dilaksanakan secara berkala oleh kader kesehatan lingkungan di setiap desa, selanjutnya direkap oleh petugas sanitarian di tingkat kecamatan, subdin Kesehatan lingkungan di tingkat kabupaten dan selanjutnya diolah bidang Penyehatan Lingkungan di tingkat propinsi. zz Dinas Pekerjaan Umum memiliki jalur mekanisme perolehan data melalui telaah usulan yang tertuang dalam DASK, meliputi data tentang jumlah sistem yang terbangun, cakupan penduduk yang mendapatkan sarana dan prasarana yang dibangun serta investasi biaya yang dibutuhkan 11
  • 18. dalam setiap pembangunan. zz Badan Pemberdayaan Masyarakat yang melakukan pengumpulan data dalam mengisi profil desa, dimana mekanisme perolehan data dilakukan melalui pembentukan Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang berada disetiap dusun, selanjutnya diolah ditingkat desa, Kecamatan, Kabupaten, dan Propinsi zz PDAM yang melakukan pengumpulan data pelanggan air minum yang dilayaninya, dimana Perpamsi melakukan pengelolaan data AMPL yang meliputi data administratif dan teknis PDAM, termasuk cakupan pelayanan, yang dipublikasikan dalam Direktori Perpamsi zz Bappeda yang melakukan konsolidasi data yang dikumpulkan oleh dinas terkait, mekanisme perolehan data dilakukan melalui permintaan dari masing-masing instansi terkait menurut bidangnya masing-masing. Bappeda berperan sebagai koordinator integrasi data antar sektoral dan mensinergikan pemenuhan data dasar AMPL antar pemangku kepentingan. zz BPS melakukan pendataan sektoral berdasarkan permintaan dan kebutuhan. Adapun prosesnya dapat diperoleh langsung dari instansi yang bersangkutan dan untuk data umum perolehannya melalui mekanisme dari tingkat desa melalui profil desa, selanjutnya ke petugas BPS di tingkat kecamatan (Mantri Statistik), kabupaten/kota dan seterusnya ke propinsi Dari beragamnya kondisi pendataan diatas, maka dirasakan perlunya kesatuan konsep, definisi dan metodologi pengelolaan data AMPL di daerah, untuk mendapatkan indikator AMPL sampai wilayah terkecil agar data dapat digunakan sebagai perencanaan, monitoring serta evaluasi capaian pelayanan AMPL. 2.3. Tujuan Berlandaskan kondisi tersebut di atas, maka buku ini disusun dengan tujuan untuk dapat memberikan panduan bagi para pengelola data di tingkat kabupaten dalam pengelolaan data sektor air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) yang terpadu secara nasional dan bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemerintah kabupaten/kota. 12
  • 19. 2.4. Organisasi Pengelolaan Sektor AMPL adalah urusan beragam pemangku kepentingan dan telah diuraikan sebelumnya bahwa pengelolaan datanya juga terjadi pada beberapa pemangku kepentingan dengan fokus masing-masing sesuai tupoksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengintegrasikan dan mensinergikan urusan sektor AMPL ini yang dimulai dari pengelolaan datanya. Seiring dengan persoalan kelembagaan yang ada, maka untuk pengelolaan data AMPL ini sebaiknya dilakukan oleh lembaga yang memiliki fungsi koordinasi yang baik, misalnya, lembaga yang melakukan koordinasi pengelolaan data AMPL adalah Kelompok Kerja (Pokja) AMPL. Belajar dari pelaksanaan uji coba yang telah dilaksanakan di Kab. Bangka dan berbagai kajian di beberapa daerah dan kajian literatur, maka organisasi pelaksanaannya adalah sebagai berikut: PENANGGUNGJAWAB Ketua Pokja AMPL KETUA PELAKSANA Anggota Pokja TIM PELAKSANA Anggota Pokja SUPERVISOR Anggota Pokja atau yang Dipandang Mampu SUPERVISOR LAPANGAN Bidan Desa/Aparat Desa SURVEYOR/ENUMERATOR Kader Posyandu/Karang Organisasi Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL Pokja AMPL adalah lembaga adhoc di daerah yang dibentuk melalui SK Bupati/Walikota/Gubernur yang anggotanya terdiri atas pemangku kepentingan, baik lembaga atau perorangan, baik pemerintah (SKPD) maupun non pemerintah yang memiliki tupoksi, keterlibatan atau keberpihakan pada sektor AMPL. 13
  • 20. Pembagian Tugas dalam Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL Posisi Pelaksana Tugas Pekerjaan Penanggungjawab seluruh pelaksanaan pengelolaan data Penanggungjawab Ketua Pokja AMPL, Mengkoordinasikan instansi terkait Anggota Pokja Ketua pelaksana dan bertanggungjawab terhadap seluruh Ketua Pelaksana (SKPD atau indi- vidu) pelaksanaan Mengikuti TOT pengumpulan data Melakukan pelatihan kepada supervisor dan enumerator Menyediakan dan mengatur logistik Mengatur jadwal kegiatan dan pelaksanaannya Melakukan batching (pengelompokan), editing (perbaikan), dan Tim Pelaksana Anggota Pokja coding (pengkodean) Mengikuti pelatihan entry (pengisian) dan analisis data Melakukan entry data Melakukan analisis data Menyusun buku publikasi dan pelaksanaan publikasinya Anggota Pokja atau yang dipan- Mengikuti TOT pengumpulan data dang mampu Melakukan supervisi dalam pelaksanaan pengumpulan data Supervisor (misal: sanitarian Memeriksa kelengkapan kuesioner untuk wilayah kerjanya atau aparat keca- sebelum diserahkan ke Tim Pelaksana matan) Mengikuti pelatihan pengumpulan data Melakukan supervisi dan pendampingan kepada enumerator Supervisor Bidan Desa atau dalam survei Lapangan aparat desa Memeriksa kelengkapan kuesioner dan isiannya sebelum diserahkan ke Supervisor Kader Posyandu Mengikuti pelatihan pengumpulan data Surveyor/ atau Karang Ta- Enumerator Melakukan survei rumah tangga runa Organisasi pelaksanaan dan pelaksana tersebut tidaklah baku, dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing daerah. Yang penting dari pelaksanaan ini bahwa setiap pemangku kepentingan sepakat untuk koordinasi, sinergi dan integrasi dalam pengelolaan data AMPL. 14
  • 21. 2.5. Tahapan Kegiatan Bagaimana melakukan Tahapan-tahapan pelaksanaan dalam pengumpulan pengelolaan data AMPL data AMPL ini secara umum adalah sebagai berikut: Proses dalam melakukan pendataan AMPL adalah 1. Pertama yang harus dilakukan oleh sebagai berikut Pemerintah Kabupaten/Kota atau Pokja AMPL adalah melakukan serangkaian Pertemuan, 1. Membangun kesepakatan dan komitmen semua pihak (-SKPD- koordinasi dan pertemuan koordinasi/ lokakarya dengan lokakarya SKPD) 2. Menggalang dukungan pimpinan seluruh pemangku kepentingan guna Penetapan tim (i) mengidentifikasi data dan pendataan pelaksana dan 1. Menetapkan Tim Pelaksana dari unsur-unsur Pokja AMPL persiapan yang telah dilakukan oleh masing-masing 2. Menyiapkan sumberdaya dan penyepakatan jadwal pemangku kepentingan, (ii) menggali TOT kesepakatan bersama untuk melakukan Tim Pelaksana 1. ToT pendataan lapangan kepada Tim Pelaksana pengelolaan data yang sinergis dan 2. Perbaikan kuesioner jika diperlukan Pelatihan terintegrasi, dan (iii) menggalang dukungan Aparat pendata Pelatihan Aparat Pencacah (Enumerator) lapangan pimpinan daerah, baik Bupati/Walikota dan oleh Tim Pelaksana didampingi Pokja AMPL Nasional dan WASPOLA DPRD untuk pelaksanaan pengelolaan data Survei AMPL yang sinergis dan terintegrasi. Rumah Tangga 1. Survei lapangan oleh Pencacah 2. Supervisi oleh Tim Pelaksana/Pokja AMPL 2. Kedua adalah menyepakati dan menetapkan Pelatihan Pelatihan Aparat Pencacah (Enumerator) Tim Pelaksana dan melakukan kegiatan- Cleaning & Entry dan Analisis data oleh Tim Pelaksana didampingi Pokja AMPL Nasional dan WASPOLA kegiatan persiapan. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa Tim Pelaksana Cleaning & Entry Data Cleaning dan Entry Data oleh Tim ini haruslah multistakeholder, tidak hanya Pelaksana dari satu SKPD saja dan idealnya dipilih dari Pelatihan unsur-unsur anggota Pokja AMPL. Setelah Pengolahan / Pelatihan Pengolahan/Analisis Data Analisis data Tim Pelaksana terbentuk, selanjutnya Tim Pelaksana melakukan kegiatan-kegiatan Pengolahan & Analisis data persiapan yang meliputi: Pengolahan/Analisis Data zz Penyiapan sumberdaya; Penyusunan Buku Kondisi AMPL Penyusunan Buku Kondisi AMPL zz Pembagian tugas; zz Penyusunan rencana kegiatan dan jadwal Publikasi Publikasi data, misalnya melalui diskusi 3. Ketiga adalah TOT Tim Pelaksana. Pokja Data publik atau peluncuran buku AMPL dan WASPOLA Facility akan memfasilitasi pelaksanaan TOT Tim 15
  • 22. Pelaksana ini. Penjelasan lebih rinci kegiatan ini dapat dicermati pada buku 4 dari Panduan ini. Selesai TOT, selanjutnya Tim Pelaksana segera menyusun rencana persiapan pengumpulan data yang meliputi (i) revisi kuesioner jika diperlukan, (ii) rekrutmen supervisor dan enumerator, (ii) pengumpulan data sekunder untuk perencanaan survei, (iii) perencanaan jadwal pelatihan enumerator dan supervisor, dan (iv) perencanaan jadwal survei. 4. Keempat adalah pelatihan kepada aparat pendata lapangan (surveyor/ enumerator) dan supervisor pengumpulan data. Pelatihan ini sepenuhnya dilaksanakan oleh Tim Pelaksana, namun akan diberikan pendampingan dari Pokja AMPL dan WASPOLA Facility. Segala hal yang menyangkut materi dan modul pelatihan disiapkan secara mandiri oleh Tim Pelaksana, karena harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lokal. 5. Kelima adalah melakukan survei rumah tangga. Kegiatan ini dilaksanakan setelah pelatihan selesai dan idealnya segera tanpa ada jeda waktu lama. Survei dilaksanakan oleh Enumerator dengan supervisi dari Supervisor lapangan. Enumerator dan Supervisor yang tidak mengikuti pelatihan tidak boleh melakukan survei, karena akan mengurangi akurasi dan validitas data. Tim Pelaksana harus pula melakukan supervisi untuk menjamin validitas data sekaligus untuk memahami kondisi-kondisi lapangan berkaitan dengan sektor AMPL. 6. Setelah semua kuesioner terkumpul di Supervisor, selanjutnya diserahkan ke Tim Pelaksana untuk proses batching dan editing. Diperlukan petugas khusus untuk proses batching dan editing ini, karena memerlukan ketelitian dan ketekunan. Pelaksana supervisi di lapangan dianjurkan terlibat sebagai petugas batching dan editing, karena menguasai persoalan lapangan. Pada proses ini, umumnya diperlukan juga kegiatan kunjungan secara sampel acak ke rumah tangga responden untuk melakukan review dan evaluasi dari pelaksanaan survei melalui Focus Group Discussion (FGD) bersama responden-enumerator-supervisor. 7. Pelatihan entry data dan cleaning data menjadi kegiatan selanjutnya setelah batching dan editing selesai. Tim Pelaksana akan dilatih tentang hal tersebut oleh Pokja AMPL dan WASPOLA Facility. Umumnya pelatihan dapat dilaksanakan selama 2 hari efektif. Program aplikasi 16
  • 23. untuk entry data dapat disiapkan oleh Pokja AMPL dan WASPOLA Facility, atau dibuat bersama-sama dengan Tim Pelaksana. 8. Entry data dan proses cleaning data dilaksanakan secara mandiri oleh Tim Pelaksana. Umumnya proses entry data dapat dilakukan dengan cepat, karena relatif mudah dan tidak banyak data yang harus diinput dengan rata-rata waktu 5-10 menit per satu buku kuesioner. Cleaning data merupakan proses yang memerluka ketelitian dan dilakukan secara iterasi, mulai dari proses pencermatan sepintas-keseluruhan, identifikasi kesalahan, koreksi data, dan kemudian kembali proses berulang dengan menggunakan kriteria dari kesalahan yang teridentifikasi maupun yang mungkin terjadi. 9. Pelatihan berikutnya adalah tentang analisis data. Tim Pelaksana akan diberikan pelatihan mengenai analisis data dari Pokja AMPL dan WASPOLA Facility. Umumnya pelatihan ini bisa digabungkan pelaksanaannya dengan pelatihan entry dan cleaning data, tergantung ketersediaan waktu dan materi pelatihan tambahan yang dibutuhkan oleh Tim Pelaksana. 10. Tim Pelaksana selanjutnya melakukan pemrosesan dan analisis data secara mandiri. Diperkirakan proses analisis membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan. 11. Penyusunan buku publikasi kondisi AMPL Kabupaten/Kota merupakan proses yang bisa dilaksanakan seiring dengan proses analisis data. Tim Pelaksana menyusun buku ini secara mandiri, sementara Pokja AMPL dan WASPOLA Facility akan membantu mereview buku sebelum dipublikasikan. 12. Terakhir adalah melakukan publikasi tentang kondisi AMPL melalui lokakarya atau seminar dan penerbitan buku kondisi AMPL. Seluruh pemangku kepentingan perlu diundang dalam kegiatan ini, baik internal dari Kabupaten/Kota, Provinsi bersangkutan maupun daerah lain untuk berbagi pembelajaran, memperoleh masukan, serta membangun komitmen untuk perbaikan data secara khusus, dengan perbaikan sektor secara umum. 17
  • 24. 2.6. Jadwal Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan, dengan menyesuaikan tahapan-tahapan pelaksanaan dalam pengelolaan data AMPL secara umum adalah sebagai berikut: Jadwal Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Kegiatan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pertemuan Koordinasi dan Lokakarya Penetapan Tim Pelaksana Persiapan TOT Pada Tim Pelaksana Persiapan Pengumpulan Data Pelatihan Pencacah Survey Lapangan Pelatihan Cleaning & Entry Data Cleaning & Entry Data Pelatihan Pengolahan & Analisis Analisis Data Penyusunan Buku AMPL Publikasi Buku Jadwal tersebut tentu saja dapat berubah menyesuaikan dengan kesiapan dan ketersediaan sumber daya yang ada di masing-masing daerah. 2.7. Jenis Data Dalam buku panduan ini, jenis-jenis data yang dikumpulkan adalah data untuk sektor AMPL yang meliputi: a. Sumber Air Minum: Akses dan Sarana b. Pembuangan Tinja/Jamban: Akses dan Sarana c. Pembuangan Limbah Cair: Akses dan Sarana d. Pembuangan Sampah: Akses dan Sarana 2.8. Periode Pendataan Jenis-jenis data di atas, atau data apapun yang telah dikumpulkan, akan sangat kehilangan arti dan manfaatnya jika tidak dilakukan pembaharuan secara periodik. Data yang hanya pada satu saat hanya akan sangat bermanfaat saat 18
  • 25. itu pula. Perubahan dan perkembangan kondisi lapangan tidak akan diketahui jika tidak dilakukan pendataan ulang. Dianjurkan untuk pendataan ulang dilakukan dengan definisi dan prosedur yang sama, meskipun seringkali diperlukan perubahan definisi oleh karena perubahan standar pelayanan AMPL ataupun akibat perubahan kebutuhan variabel. Pada kondisi diperlukannya perubahan definisi, maka harus diberikan penjelasan pada data yang baru tentang perubahan-perubahan definisi yang dilakukan. Demikian pula jika terjadi perubahan sampling frame pada pengumpulan data yang menggunakan metode survei, maka perubahan- perubahan tersebut juga harus dijelaskan secara rinci untuk menghindari kesalahan atau bias pada saat analisis dan penyimpulan. Tidak ada periode yang baku dalam pendataan ulang. Pertimbangan yang umum digunakan dalam melakukan pendataan ulang umumnya adalah persoalan sumberdaya, baik manusia, waktu dan terutama sekali pembiayaan. Untuk pendataan akses layanan AMPL ini, berlandaskan cepatnya perubahan yang terjadi di lapangan dan faktor permbiayaan, maka idealnya dilakukan sebagai berikut: Tahun Ke Sensus Sampel Data Dihasilkan 0 (nol) Seluruh Rumah Tangga Rumah Tangga Sampel Data dasar 3 (tiga) Rumah Tangga Sampel Rumah Tangga Sampel Data update untuk monitoring dengan jumlah lebih kecil dan evaluasi 5 (lima) Seluruh Rumah Tangga Rumah Tangga Sampel Data update lengkap Namun apabila sumberdaya tidak memungkinkan, maka pendataan ulang dapat dilakukan dengan periode berikut: Tahun Ke Sensus Sampel Data Dihasilkan 0 (nol) Seluruh Rumah Tangga Rumah Tangga Sampel Data dasar 5 (lima) Rumah Tangga Sampel Rumah Tangga Sampel Data update untuk monitoring dengan jumlah lebih kecil dan evaluasi 10 (sepuluh) Seluruh Rumah Tangga Rumah Tangga Sampel Data update lengkap 19
  • 26.
  • 27. 3 Panduan Pengumpulan Data Ampl Daerah 3.1. Tahapan Pengumpulan Data Tahapan-tahapan pelaksanaan dalam pengumpulan data AMPL ini secara umum adalah sebagai berikut:TOT pengumpulan data adalah kegiatan pertama yang dilakukan setelah Tim Pelaksana ditetapkan. TOT ini dilaksanakan selama minimal 2 hari efektif dengan pelatih dari Pokja AMPL-WASPOLA Facility. Materi-materi dalam pelatihan meliputi : zz Konsep pengelolaan data AMPL zz Kuesioner dan cara-cara pengisian zz Mekanisme pengumpulan data zz Cara-cara wawancara zz Simulasi survei zz Simulasi pelatihan 21
  • 28. Panduan pengelolaan data ToT Tim Pelaksana pengelolaan data Evaluasi kuesioner Tidak Perbaikan Ya Penyusunan modul pelatihan Supervisor dan Enumerator Perbaikan kuesioner Rekrutmen Supervisor dan B Enumerator A 22
  • 29. A B Pelatihan Supervisor dan Enumerator Pembagian blok survei dan jumlah kuesioner Daftar blok survei dan jumlah Perbanyakan kuesioner kuesioner Sosialisasi ke masyarakat Survei rumah tangga oleh Enumerator Penyerahan kuesioner kepada Supervisor Pemeriksaan dan editing oleh Supervisor D C 23
  • 30. C D Ya Lengkap dan benar? Tidak Konfirmasi langsung ke Enumerator Pemeriksaan dan editing oleh Ya Supervisor Lengkap dan benar? Tidak Data valid dan akurat? Tidak Survey ulang dengan pendampingan Ya Data lapangan (Kuesioner Terisi) Batching dan Editing Alur Pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL 24
  • 31. No Kegiatan Lokasi Pelaksana Output TOT Tim Pelaksana Pelatih: Pokja AMPL & WASPOLA 1 Pengelolaan Data Studio Peserta: Pokja AMPL daerah (Tim Draft final panduan survei AMPL Pelaksana) Evaluasi & Revisi 2 Studio Tim Pelaksana Final kuesioner kuesioner Data nama & luas wilayah, jumlah Studio & 3 Perencanaan survei Tim Pelaksana rumah tangga & penduduk Jadwal Lapangan survei Penyusunan modul Modul pelatihan Supervisor & 4 pelatihan Supervisor Studio Tim Pelaksana Enumerator & Enumerator Rekrutmen Supervisor Studio & 5 Tim Pelaksana Daftar Supervisor & Enumerator & Enumerator Lapangan Perbanyakan Kuesioner sejumlah yang dibutuhkan 6 Studio Tim Pelaksana kuesioner untuk survei Pelatih: Tim Pelaksana Pelatihan Supervisor & Kelas & Supervisor & Enumerator siap melak- 7 Peserta: Supervisor & Enumera- Enumerator Lapangan sanakan survei tor Blok survei dengan petugas Pembagian blok 8 Studio Tim Pelaksana Supervisor, Enumerator dan jumlah survei dan kuesioner kuesionernya Sosialisasi kepada Calon Responden/Masyarakat terin- 9 masyarakat/ calon Lapangan Tim Pelaksana & Supervisor formasi tentang survei responden Survei lapangan (Rumah Tangga) 10 Lapangan Supervisor & Enumerator Kuesioner terisi lengkap dan akurat oleh Enumerator & Supervisor Pemeriksaan 11 kuesioner oleh Lapangan Supervisor Kuesioner terisi lengkap dan akurat Supervisor Pengecekan acak 12 Responden oleh Lapangan Supervisor Kuesioner terisi lengkap dan akurat Supervisor Survei ulang oleh Enumerator 13 didampingi Lapangan Enumerator & Supervisor Kuesioner terisi lengkap dan akurat Supervisor (jika dibutuhkan) Batching & Editing (selengkapnya Kuesioner terurut dan sudah memiliki 14 Studio Tim Pelaksana lihat pada tahapan kode rumah tangga pemrosesan data) Perencanaan survei adalah kegiatan selanjutnya dari Tim Pelaksana, yaitu membuat rencana-rencana pelaksanaan survei yang meliputi: zz Pembagian tugas antar anggota tim pelaksana, diantaranya tugas-tugas logistik, supervisor dan pelatih. zz Pengumpulan data sekunder untuk dasar perencanaan survei. 25
  • 32. zz Menyusun rencana pelaksanaan survei, diantaranya pembagian blok survei, jumlah surveyor/enumerator, jadwal pelatihan dan jadwal pelaksanaan survei. zz Menyusun rencana pelatihan kepada Supervisor Lapangan dan Surveyor/ Enumerator. Penyusunan modul pelatihan untuk Supervisor dan Enumerator menjadi kegiatan selanjutnya Tim Pelaksana. Penyusunan modul harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik daerah, serta rencana pelatihan yang telah disusun. Rekrutmen Supervisor Lapangan dan Surveyor/Enumerator dilakukan setelah perencanaan survei selesai paralel dengan proses penyusunan modul pelatihan. Dalam perencanaan survei sudah harus ditetapkan siapa yang akan ditugaskan sebagai Supervisor Lapangan dan Surveyor/Enumerator. Bidan Desa dan Kader Posyandu adalah yang paling potensial untuk tugas ini. Pelatihan kepada Supervisor Lapangan dan Surveyor/Enumerator adalah langkah selanjutnya. Pelatihan dilaksanakan minimal 2 hari efektif dengan pelatih seluruhnya dari Tim Pelaksana yang akan didampingi tim pelatih dari Pokja AMPL-WASPOLA Facility. Materi-materi dalam pelatihan meliputi: zz Mekanisme pengumpulan data zz Kuesioner dan cara-cara pengisian zz Cara-cara wawancara zz Simulasi survei zz Praktek lapangan Pada saat pelatihan, sangat penting untuk menjelaskan tentang tugas dan kewajiban masing-masing Supervisor dan Enumerator. Tugas-tugas dan kewajiban tersebut, namun tidak hanya terbatas pada hal-hal berikut: Supervisor: zz Wajib mengikuti pelatihan bagi Supervisor baru atau refreshing bagi Supervisor lama sebelum bertugas zz Menyiapkan base camp untuk tim sebagai tempat kerja, koordinasi, dan 26
  • 33. pengendalian zz Menyiapkan peta lokasi survei zz Membuat pembagian wilayah survei dan surveyornya zz Membuat daftar buku kuesioner dan surveyor pemegangnya zz Menyiapkan logistik: kuesioner, peralatan dan perlengkapan survei zz Bertanggungjawab terhadap administrasi dan keuangan tim dan membuat laporannya zz Memeriksa isi kuesioner dan kebenarannya dan mengumpulkannya dari seluruh enumerator/surveyor anggota timnya. zz Jika ada kuesioner yang meragukan, supervisor harus menanyakan kepada enumerator/surveyor dan melakukan pengecekan lapangan jika diperlukan. zz Melakukan pengecekan lapangan secara sampel acak. zz Mengisi pengesahan lembar Supervisor pada setiap kuesioner setelah pemeriksaan dan pengecekan selesai. zz Melakukan pendampingan survei jika diperlukan. zz Menyerahkan seluruh kuesioner hasil survei kepada Tim Pelaksana atau petugas yang ditunjuk. Enumerator: zz Wajib mengikuti pelatihan bagi Enumerator baru atau refreshing bagi Enumerator lama sebelum bertugas. zz Melakukan survei/wawancara rumah tangga kepada setiap Rumah Tangga (RT) untuk wilayah surveinya. zz Bertanggungjawab terhadap kelengkapan dan kebenaran data/isian seluruh kuesioner hasil surveinya. zz Menyerahkan kuesioner hasil surveinya kepada Supervisor. zz Meminta bantuan kepada Supervisor apabila ada kesulitan melakukan wawancara dengan Responden. 27
  • 34. Setelah pelatihan, segera dilakukan sosialisasi ke masyarakat tentang akan dilaksanakannya survei AMPL. Sosialisasi dapat dilakukan sendiri oleh Tim Pelaksana dengan dibantu oleh Supervisor atau dapat pula dibantu oleh aparat kecamatan dan desa/ kelurahan. Setelah sosialisasi dan masyarakat mengetahui tentang adanya survei, maka survei lapangan dengan melakukan wawancara ke rumah tangga dapat dilakukan. Pada pelaksanaan survei/wawancara, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: zz Buat suasana santai & kekeluargaan zz Jelaskan maksud dan tujuan zz Konsentrasi dan kesiapan responden zz Lakukan Pengumpulan Informasi zz Sikap pewawancara: −− Berpakaian rapi/sesuai −− Rendah hati dan rasa hormat −− Ramah dan langsung kepada pertanyaan, tidak bertele-tele atau berbelit-belit −− Pendengar yang baik −− Tidak meremehkan/tidak berprasangka zz Perhatikan waktu pertemuan (durasi), karena jika terlalu lama akan membuat responden jengkel dan menjawab dengan asal. zz Ucapkan terima kasih dan perjanjian kembali bila masih diperlukan zz Mencatat proses wawancara −− Lama/durasi −− Sikap dan penerimaan responden zz Merapikan kembali hasil wawancara dengan lengkap zz Melaporkan hasilnya kepada supervisor zz Mendiskusikan hasil dengan sesama pewawancara zz Mencari dan mengembangkan cara baru agar lebih efektif 28
  • 35. zz Melaporkan hal-hal yang tidak diharapkan −− Gangguan keamanan −− intimidasi Enumerator harus memeriksa kembali buku kuesioner yang telah selesai dan mengisi daftar isian tentang survei pada halaman cover, yaitu nama, tanggal dan jam mulai, dan tanggal dan jam selesai, serta tanda tangan. Apabila telah selesai, kuesioner selanjutnya diserahkan kepada Supervisor. Kuesioner yang telah terisi dari hasil survei para Enumerator selanjutnya dikumpulkan ke Supervisor dan dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan editing jika diperlukan. Supervisor harus memeriksan setiap jawaban pada setiap kuesioner dan jika ditemukan ketidak wajaran atau isian yang kosong atau tidak jelas segera melakukan crosscheck kepada Enumerator dan bahkan seringkali perlu dilakukan pengecekan ulang ke lapangan bersama Enumerator. Selain melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian jawaban pada setiap kuesioner, Supervisor juga perlu melakukan pengecekan lapangan secara sampel acak untuk memeriksa akurasi dan validitas Enumerator. Kadang- kadang ada Enumerator yang melakukan kesalahan berulang atau bersifat sistematis, sehingga kontrol Supervisor sangat penting untuk dilakukan. Supervisor harus mengisi daftar isian tentang pemeriksaan buku kuesioner pada buku kuesioner yang telah selesai diperiksa pada halaman cover, yaitu nama, tanggal dan mulai pemeriksaan, tanggal dan mulai selesai, serta tanda tangan. Apabila dilakukan pengecekan lapangan secara sampel acak, juga harus melengkapi daftar isian pada bagian pengecekan lapangan dengan item isian yang sama. Setelah seluruh buku kuesioner diperiksa, Supervisor selanjutnya menyerahkannya kepada Tim Pelaksana atau petugas yang ditunjuk. Kegiatan selanjutnya adalah proses batching dan editing oleh Tim Pelaksana yang penjelasannya dapat dicermati pada buku 3 Panduan Pemrosesan, Analisis dan Publikasi Data. 29
  • 36. 3.2. Jenis Data Dalam buku panduan ini, jenis-jenis data yang dikumpulkan adalah data untuk sektor AMPL yang meliputi : a. Sumber Air Minum: Akses dan Sarana b. Pembuangan Tinja/Jamban: Akses dan Sarana c. Pembuangan Limbah Cair: Akses dan Sarana d. Pembuangan Sampah: Akses dan Sarana 3.3. Kuesioner dan Cara Pengisian 3.3.1. Kuesioner Format kuesioner untuk rumah tangga dapat dilihat pada lampiran. Format kuesioner disusun berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan bersama dengan Pokja AMPL Kabupaten Bangka. Dengan format kuesioner tersebut sudah teruji bahwa survei dan pemrosesan datanya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun, pada buku ini juga disajikan bentuk/format dan cara-cara pembuatan kuesioner sebagai bahan pertimbangan. Bentuk atau format kuesioner bisa berupa: zz Tabel zz Checklist zz Kalimat pertanyaan berurut Masing-masing penggunaannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemudahan pada saat survei dan pemrosesan nantinya. Juga penggunaannya dapat berupa kombinasi dari ketiga bentuk tersebut, tidak harus kaku dengan satu bentuk saja. Cara-cara pembuatan pertanyaan dalam kuesioner yang perlu diperhatikan adalah: zz Relevansi Pertanyaan; pertanyaan dalam kuesioner harus dibatasi pada yang relevan langsung dengan tujuan studi dan yang relevan dengan calon responden. 30
  • 37. zz Pertanyaan Sensitif; pertanyaan yang sensitif harus dihindari, kecuali memang relevan dengan tujuan studi, misalnya tentang perilaku sex, kelompok minoritas dan lain-lain yang mengundang kemarahan atau kekesalan responden. zz Pertanyaan Mengarahkan; pertanyaan yang mengarahkan sehingga responden akan menjawab tertentu harus dihindarkan. Pertanyaan harus disusun dengan kalimat yang netral, sehingga responden terbuka dan bisa menjawab sesuai dengan pendapat atau pengetahuannya. Sebagai contoh pertanyaan berikut: Presiden pada pidato kenegaraan 16 Agustus lalu menyampaikan bahwa kita telah berhasil dalam pembangunan, apakah anda setuju bahwa pembangunan di Indonesia telah berhasil ? zz Pertanyaan Berganda; pertanyaan yang menanyakan beberapa hal tidak boleh digunakan, jadi pertanyaan haruslah tunggal tentang suatu masalah. Misalnya: apakah anda BAB di jamban, sementara jika sedang di kebun BAB di tanah dengan menggali? Pertanyaan seperti ini akan menyulitkan responden dalam menjawab dan nantinya juga akan menyulitkan dalam analisisnya. zz Pertanyaan Menakut-nakuti; pertanyaan yang sifatnya menakut-nakuti dan akhirnya menyulitkan responden dalam menjawab tidak boleh dipergunakan. Misalnya: Di kampung ini ada orang yang suka menghasut dan mengancam, tolong sebutkan dengan jujur siapa sajakah orang- orang tersebut? Bentuk pertanyaan ada tiga, yaitu (i) pertanyaan tertutup, (ii) pertanyaan terbuka dan (iii) kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan dengan jawaban tertutup, yaitu jawaban- jawabannya sudah tertentu dan disediakan dalam kuesioner, meskipun masih berupa pilihan-pilihan. Pertanyaan dengan jawaban tertutup ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, yaitu: 31
  • 38. Keuntungan dan Kerugian Pertanyaan Tertutup Keuntungan Kerugian Jawaban bersifat standar dan bisa Responden memberikan jawaban tebakan, meskipun dia diperbandingkan antar responden. tidak memahami permasalahan/pertanyaan. Jawaban mudah dilakukan coding, bahkan Responden frustasi dan asal menjawab atau tidak sudah dapat dibuatkan coding sejak pembuatan menjawab, karena tidak tersedia jawaban yang sesuai kuesioner. dengan keinginannya. Responden bingung karena terlalu banyak tersedia Jawaban mudah dianalisis dan diformulasikan. alternatif jawaban. Ada kemungkinan tidak diketahui perbedaan pendapat Responden lebih mudah dan yakin dalam antara responden dan peneliti, karena semua alternatif memberikan jawaban. jawaban disusun oleh peneliti. Jawaban relatif lebih lengkap, karena sudah dipersiapkan. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan dengan jawaban terbuka, yaitu jawabannya belum disediakan oleh peneliti dalam kuesioner. Responden benar- benar bebas sepenuhnya untuk memberikan jawaban dan jawabannya ditulis sesuai dengan apa yang dinyatakan responden pada kuesioner. Keuntungan dan kerugian dari bentuk pertanyaan terbuka antara lain: Keuntungan dan Kerugian Pertanyaan Terbuka Keuntungan Kerugian Jawaban sesuai dengan aspirasi, pengalaman Jawaban sangat beragam, sehingga akan menyulitkan dan pengetahuan responden dalam coding Kemungkinan adanya jawaban baru yang Proses wawancara akan lama dan sulit, sehingga belum diketahui peneliti sebelumnya memerlukan kualifikasi pewawancara handal Sangat tepat untuk jenis pertanyaan mengapa dan bagaimana 3.3.2. Panduan Pengisian Kuesioner Ketentuan Penting Berikut ini beberapa ketentuan penting dalam survei ini: 1. Rumah Tangga; setiap satu rumah tangga adalah unik yang akan diidentifikasi dari ID dan nama kepala rumah tangganya. Oleh karena itu untuk satu rumah tangga hanya boleh ada di dalam satu buku kuesioner saja. Misalnya oleh karena suatu alasan ada satu rumah tangga yang disurvei belum lengkap datanya, maka survei ulang di lain hari terhadap rumah tangga tersebut tetap harus menggunakan buku kuesioner yang sama dengan melanjutkan pertanyaan/isian yang belum selesai. 32
  • 39. 2. Buku Kuesioner; setiap satu set buku kuesioner adalah satu kesatuan yang tidak boleh dipisah-pisahkan halamannya. Hal ini berkaitan dengan kondisi no 1 di atas, yaitu untuk menjamin bahwa data tiap Rumah Tangga tidak saling silang dan atau tidak tunggal lagi. Cara Pengisian Kuesioner dan Definisi-Definisi Secara umum cara-cara dalam pengisian kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Gunakan huruf cetak/kapital/besar untuk jawaban/isian yang membutuhkan tulisan atau angka. 2. Gunakan tanda silang “X” untuk jawaban/isian yang berbentuk kotak 3. Berikan catatan di ruang yang kosong di halaman kuesioner yang sama jika ada hal-hal yang perlu diperhatikan, misalnya kesulitan dalam klasifikasi atau responden ragu-ragu atau lainnya. Sedangkan cara-cara pengisian untuk tiap pertanyaan dalam kuesioner dan definisi-definisi yang digunakan dalam survei ini adalah sebagai berikut: a. Cover QC--………. : isi dengan angka/nomor urut mulai dari 1, kemudian 2 dan seterusnya untuk buku kuesioner berikutnya. Penomoran buku kuesioner ini sebaiknya dilakukan sejak sebelum buku kuesioner dibagikan ke supervisor lapangan dan enumerator oleh Tim Pelaksana. Hal ini penting untuk menjamin terdatanya buku kuesioner yang tidak terpakai atau hilang atau salah. WAKTU PELAKSANAAN SURVEI MULAI SELESAI HARI : TANGGAL : JAM : NAMA SURVEYOR : TANDA TANGAN : 33
  • 40. Hari - Mulai : isi dengan hari saat memulai survei untuk buku kuesioner ini Tanggal - Mulai : isi dengan tanggal saat memulai survei untuk buku kuesioner ini Jam - Mulai : isi dengan jam/waktu saat memulai survei untuk buku kuesioner ini Hari - Selesai : isi dengan hari saat menyelesaikan survei untuk buku kuesioner ini Tanggal - Selesai : isi dengan tanggal saat menyelesaikan survei untuk buku kuesioner ini. Jam - Selesai : isi dengan jam/waktu saat menyelesaikan survei untuk buku kuesioner ini Nama Surveyor : isi dengan nama lengkap surveyor Tanda Tangan : bubuhkan tanda tangan surveyor WAKTU PELAKSANAAN SUPERVISI DIPERIKSA PENGECEKAN LAPANGAN MULAI SELESAI MULAI SELESAI HARI TANGGAL JAM NAMA SUPERVISOR : TANDA TANGAN : Hari - Mulai : isi dengan hari saat memulai memeriksa buku kuesioner ini Tanggal - Mulai : isi dengan tanggal saat memulai memeriksa buku kuesioner ini Jam - Mulai : isi dengan jam saat memulai memeriksa buku kuesioner ini Hari - Selesai : isi dengan hari saat selesai memeriksa buku kuesioner ini Tanggal - Selesai : isi dengan tanggal saat selesai memeriksa buku kuesioner ini Jam - Selesai : isi dengan jam/waktu saat selesai memeriksa buku kuesioner ini Kolom ‘Pengecekan Lapangan’ Jika tidak dilakukan pengecekan lapangan cukup beri tanda silang untuk seluruh isian/jawaban. Sedangkan jika dilakukan pengecekan lapangan, maka cara pengisiannya sebagai berikut: 34
  • 41. Hari - Mulai : isi dengan hari saat memulai melakukan pengecekan lapangan untuk buku kuesioner ini Tanggal - Mulai : isi dengan tanggal saat memulai melakukan pengecekan lapangan untuk buku kuesioner ini Jam - Mulai : isi dengan jam/waktu saat memulai melakukan pengecekan lapangan untuk buku kuesioner ini Hari - Selesai : isi dengan hari saat selesai melakukan pengecekan lapangan untuk buku kuesioner ini Tanggal - Selesai : isi dengan hari saat selesai melakukan pengecekan lapangan untuk buku kuesioner ini Jam - Selesai : isi dengan jam/waktu saat selesai melakukan pengecekan lapangan untuk buku kuesioner ini Nama Supervisor : isi dengan nama lengkap supervisor Tanda Tangan : bubuhkan tanda tangan supervisor LOKASI RUKUN TETANGGA (RT) : RUKUN WARGA (RW) : DUSUN/LINGKUNGAN : DESA/KELURAHAN : KECAMATAN : RUKUN TETANGGA (RT) : isi dengan nomor RT RUKUN WARGA (RW) : isi dengan nomor RW DUKUH/DUSUN : isi dengan nama Dukuh/Dusun DESA/KELURAHAN : isi dengan nama Desa/Kelurahan Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman QRT--…………. : isi angka/nomor urut yang sama dengan QC DATA RUMAH TANGGA DAN PERMUKIMAN QRT-…………… Jml Anggota Status Kepemilikan Rumah Tangga Nama Kepala Nama Alamat Luas ID Luas Rumah Milik Rumah Tangga Responden Lengkap Perem- Pekarangan Milik Menum- Laki-laki Sewa Pemerin- puan Sendiri pang tah 1 .......m2 .......m2 2 .......m2 .......m2 3 .......m2 .......m2 4 .......m2 .......m2 5 .......m2 .......m2 35
  • 42. zz ID : isi dengan nomor urut mulai dari 1 untuk tiap buku kuesioner. Perhatikan bahwa tiap buku kuesioner selalu mulai dengan nomor urut 1, tidak merupakan kelanjutan buku kuesioner sebelumnya. zz Nama Kepala Rumah Tangga : isi dengan nama Kepala Rumah Tangga. zz Definisi Rumah Tangga di sini mengikuti definisi yang digunakan BPS. Ada 2 jenis Rumah Tangga, yaitu (i) Rumah Tangga Biasa, dan (ii) Rumah Tangga Khusus. Rumah Tangga Biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/rumah, dan biasanya makan bersama dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah mengurus kebutuhan sehari-hari bersama menjadi satu. Rumah Tangga Biasa ada bermacam-macam bentuk, diantaranya: zz orang yang tinggal bersama istri dan anaknya; zz orang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan dan mengurus makannya sendiri; zz keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan/rumah, tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam satu segmen; zz Rumah Tangga yang menerima pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang; zz pengurus asrama, panti asuhan, lembaga permasyarakatan dan sejenisnya yang tinggal sendiri maupun bersama anak, istri serta art lainnya, makan dari satu dapur yang terpisah dari lembaga yang diurusnya; zz masing-masing orang yang bersama-sama menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi mengurus makannya sendiri-sendiri. Rumah Tangga Khusus adalah orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga permasyarakatan, atau rumah tahanan yang pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola oleh suatu yayasan atau lembaga, dan kelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih. 36
  • 43. Kepala Rumah Tangga adalah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut. zz Nama Responden: isi dengan nama orang yang memberikan jawaban pada saat survei/wawancara dilakukan. zz Alamat : isi dengan alamat rumah tangga dengan selengkapnya (sebisa mungkin), baik no rumah, nama jalan, RT, RW, Dusun/Dukuh hingga Desa/kelurahan. zz Jumlah Anggota RT : isi dengan jumlah anggota rumah tangga, termasuk dalam kategori anggota rumah tangga adalah seluruh orang yang tinggal di rumah tersebut, meskipun merupakan satu kesatuan keluarga tersendiri. Misalnya anak dengan menantu dan cucunya, kalau tinggal di rumah tersebut maka seluruhnya termasuk dalam kategori anggota rumah tangga bersangkutan. Perhatikan: Kepala Rumah Tangga juga dihitung sebagai anggota rumah tangga. zz Disebut anggota rumah tangga adalah semua orang yang bertempat tinggal di suatu rumahtangga, baik yang sedang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak berada di rumah. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga. zz Bukan anggota rumah tangga jika anggota rumah tangga tersebut bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah atau akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih. zz Luas Rumah : isi dengan angka luas rumah/bangunan dalam satuan meter persegi (m2). zz Luas Pekarangan : isi dengan angka luas pekarangan/lahan (luas rumah+halaman) dalam satuan meter persegi (m2). zz Status Kepemilikan : beri tanda silang yang sesuai. Definisi-definisi yang digunakan adalah: zz Milik Sendiri: Sertifikat rumah dan pekarangan adalah atas nama kepala 37
  • 44. rumah tangga bersangkutan. −− Sewa: Rumah Tangga tersebut tinggal di rumah dan pekarangan tersebut atas perjanjian sewa atau kontrak untuk jangka waktu tertentu. −− Menumpang: Rumah Tangga tersebut tinggal di rumah dan pekarangan yang bukan miliknya sendiri dan tanpa ada perjanjian sewa atau kontrak dengan pemilik rumah dan pekarangan tersebut. Pemilik rumah bisa orang tua, saudara, teman, lembaga tempat kerja atau lainnya. −− Milik Pemerintah: Rumah Tangga tersebut tinggal di rumah dan pekarangan yang statusnya milik pemerintah, misalnya rumah dinas. b. Akses dan Sarana Sumber Air Minum Rumah Tangga Pada Musim Penghujan Dan Kemarau QAM_HK--……… : isi angka/nomor urut yang sama dengan QC Musim Penghujan MUSIM PENGHUJAN Status Pompa Sumur Sumur Mata Kepemilikan Penampungan Air Minum Tangan Gali Bor Air Kolam/Empang/Kolong Sarana ID Nama Kepala Rumah Tangga Leding/Perpipaan Punya Tetangga Tdk Terlindungi Tdk Terlindungi Tdk Terlindungi Tdk Terlindungi Sarana Umum Sungai/Irigasi Air Kemasan Milik Sendiri Terlindungi Terlindungi Terlindungi Terlindungi Danau 1 2 3 4 Penting! Perhatikan bahwa tabel isian kuesioner ini adalah untuk masa musim penghujan. zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman. zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan 38
  • 45. Permukiman. zz Air Kemasan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Air Kemasan adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam kemasan botol (500 ml, 600 ml, 1 liter, 1 ½ liter, atau 19 liter) dan kemasan gelas; seperti antara lain air kemasan merk Aqua, Moya, 2 Tang, dan VIT dan air minum isi ulang. zz Leding/Perpipaan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Leding/ Perpipaan adalah air minum yang diperoleh dari sistem perpipaan yang dikelola oleh PAM, PDAM, BPAM, maupun instansi swasta lainnya atau dari hidran umum atau truk tangki air. zz Pompa Tangan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi sumur Pompa Tangan yang Terlindungi adalah seperti gambar berikut dan yang dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) lebih dari 10 meter. 180 cm 15 cm 180 cm 15 cm 210 cm zz Sedangkan sumur Pompa Tangan yang Tidak Terlindungi adalah yang emplasemen/pelataran sekitar pompa tidak disemen/diberi pasangan yang kedap resapan dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) kurang dari 10 meter. zz Sumur Gali: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Sumur Gali yang Terlindungi adalah seperti gambar berikut dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) lebih dari 10 meter. 39
  • 46. 80 cm 100 cm 300 cm Sedangkan sumur gali yang Tidak Terlindungi adalah yang emplasemen/ pelataran sekitar bibir sumur tidak disemen/diberi pasangan yang kedap resapan dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) kurang dari 10 meter, seperti gambar berikut : zz Sumur Bor: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Sumur Bor yang Terlindungi adalah sumur bor yang menggunakan pompa listrik untuk menaikkan airnya, dengan sumber airnya berasal dari air tanah pada 40
  • 47. kedalaman di atas 25 meter. Emplasemen/pelataran di sekitar pipa hisap disemen/diberi pasangan kedap resapan dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) lebih dari 10 meter. zz Sedangkan Sumur Bor yang Tidak Terlindungi adalah Sumur Bor yang emplasemen/pelataran di sekitar sumur bor tidak disemen/diberi pasangan yang kedap resapan dan jaraknya terhadap bidang resapan jamban terdekat (milik sendiri ataupun milik tetangga) kurang dari 10 meter. zz Mata Air: beri tanda silang yang sesuai. Definisi Mata Air yang Terlindungi adalah yang memiliki bangunan pelindung/broncaptering seperti gambar berikut: Sedangkan Mata Air yang Tidak Terlindungi adalah mata air yang tidak dilengkapi dengan bangunan pelindung. Misalnya dengan cara menampung langsung dari keluarnya air atau hanya dengan pancuran bambu/kayu. zz Penampungan Air Hujan (PAH): beri tanda silang yang sesuai. Definisi PAH adalah seperti gambar berikut: 41
  • 48. Talang air Bak Penampung Air Hujan Kran Air zz Status Kepemilikan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi-definisi yang digunakan adalah: −− Milik Sendiri: Jika sarana yang digunakan adalah milik sendiri. −− Milik Tetangga: Jika sarana yang digunakan adalah milik tetangga, baik dengan tujuan untuk digunakan sendiri oleh pemilik atau untuk bersama dengan tetangganya. −− Sarana Umum: Jika sarana yang digunakan adalah yang dibangun oleh pemerintah atau donatur atau bersama-sama dari beberapa rumah tangga dengan tujuan untuk digunakan bersama. zz Sungai/Irigasi: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas. zz Kolam/Empang/Tebat: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas. zz Danau: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas. Musim Kemarau MUSIM KEMARAU Pompa Status Sumur Gali Sumur Bor Mata Air Penampuangan Air Hujan Tangan Kepemilikan Sarana Kolam/Empang/Kolong Leding/Perpipaan Punya Tetangga Tdk Terlindungi Tdk Terlindungi Tdk Terlindungi Tdk Terlindungi Sarana Umum Sungai/Irigasi Air Kemasan Milik Sendiri Terlindungi Terlindungi Terlindungi Terlindungi Danau 42
  • 49. Penting: Perhatikan bahwa pertanyaan-pertanyaan pada lembar kuesioner ini sama dengan pada lembar kuesioner musim penghujan sebelumnya, namun sekali lagi mohon diperhatikan bahwa lembar ini untuk kondisi pada musim kemarau. Cara pengisian maupun definisi-definisinya adalah sama dengan pada lembar kuesioner musim penghujan sebelumnya. c. Akses dan Sarana Pembuangan Tinja & Urine, Akses dan Sarana Pembuangan Limbah Cair (Selain Tinja & Urine), Serta Akses dan Sarana Pembuangan Sampah Rumah Tangga QJLCS--……… : isi angka/nomor urut yang sama dengan QC AKSES DAN SARANA PEMBUANGAN TINJA DAN URINE Status Kepemilikan Sarana Nama Kepala Sistem Saluran Limbah ID Kebun/Lahan Terbuka Rumah Tangga Punya Tetangga Sarana Umum Kolam/Sawah Sungai/Irigasi Tangki Septik Milik Sendiri MCK Umum Lainnya Cubluk 1 2 3 4 Definisi: yang dimaksud limbah cair tinja dan urine adalah hanya jenis limbah rumah tangga yang berupa tinja dan urine, yang merupakan pembuangan langsung dari jamban/kloset. zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman. 43
  • 50. zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman. zz Sistem Saluran Limbah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi sistem saluran limbah adalah sistem saluran limbah (riol) skala kota/kawasan yang dibangun dan dikelola oleh Pemda (PDAM) untuk sarana pembuangan tinja dan urine. Rumah Tangga yang menggunakan pelayanan ini tidak lagi menggunakan tangki septik di halamannya. zz Tangki Septik: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan tangki septik untuk sarana pembuangan tinjanya. Disebut Tangki Septik jika seluruh permukaan dindingnya (atas-samping- bawah) merupakan dinding yang kedap resapan seperti gambar berikut : Pipa Bak Ventila Lap. Pipa Pasangan zz Cubluk: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan cubluk untuk sarana pembuangan tinja dan urinenya seperti gambar berikut. Meskipun dinding pembuangannya telah diberi pasangan bata dan disemen sehingga kedap, namun jika bagian bawahnya tidak, maka termasuk kategori cubluk. zz Status Kepemilikan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi-definisi yang digunakan adalah: zz Milik Sendiri: Jika sarana yang digunakan adalah milik sendiri. 44
  • 51. Pelat Jongkok Pipa Penghubung Bak Lubang Jamban Kontrol dengan Tutup Lubang Menara Cubluk Lapisan Tanah Lubang Penampung Kotoran zz Milik Tetangga: Jika sarana yang digunakan adalah milik tetangga, baik dengan tujuan untuk digunakan sendiri oleh pemilik atau untuk bersama dengan tetangganya. zz Sarana Umum: Jika sarana yang digunakan adalah yang dibangun oleh pemerintah atau donatur atau bersama-sama dari beberapa rumah tangga dengan tujuan untuk digunakan bersama. zz MCK Umum: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan MCK umum (komunal) untuk sarana pembuangan tinja dan urinenya. zz Kolam/Sawah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas. zz Sungai/Irigasi: beri tanda silang yang sesuai. Definisi jelas. zz Kebun/Lahan Terbuka: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan lahan terbuka seperti halaman atau pekarangan atau kebun atau tanah kosong untuk sarana pembuangan tinja dan urinenya, baik dengan digali kemudian ditutup maupun tidak. zz Lainnya: sebutkan jenisnya. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan sarana pembuangan tinja dan urinenya tidak termasuk kategori-kategori tersebut di atas, misalnya danau, pantai, got atau lainnya. 45
  • 52. Akses dan Sarana Pembuangan Limbah Cair Bukan Tinja dan Urine AKSES DAN SARANA PEMBUANGAN LIMBAH CAIR BUKAN TINJA & URINE Sistem Saluran Saluran Terbuka/ Kebun/Lahan Sungai/Irigasi Kolam/Empang Danau/Kolong Lainnya Limbah Got Terbuka Definisi: yang dimaksud limbah cair bukan tinja dan urine adalah seluruh jenis limbah rumah tangga yang bukan tinja dan urine, termasuk dalam kategori ini adalah buangan bekas mandi, cuci dan memasak. zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman. zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman. zz Sistem Saluran Limbah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan sistem saluran limbah (riol) skala kota/ kawasan yang dibangun dan dikelola oleh Pemda (PDAM). zz Saluran Terbuka/Got: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan saluran terbuka/got di sekitar rumah untuk sarana pembuangan limbah cairnya. zz Sungai/Irigasi: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan sungai atau saluran irigasi untuk sarana pembuangan limbah cairnya. zz Kolam/empang: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan kolam atau empang atau sawah di sekitar rumah untuk sarana pembuangan limbah cairnya. zz Kebun/Lahan Terbuka: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah 46
  • 53. rumah tangga yang menggunakan kebun atau halaman atau pekarangan atau tanah kosong di sekitar rumah untuk sarana pembuangan limbah cairnya, dan umumnya dibiarkan tergenang. zz Danau: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan danau atau waduk untuk sarana pembuangan limbah cairnya. zz Lainnya: sebutkan jenisnya. Definisi adalah rumah tangga yang menggunakan sarana pembuangan limbah cairnya tidak termasuk kategori-kategori tersebut di atas, misalnya pantai atau lainnya. Akses dan Sarana Pembuangan Sampah AKSES DAN SARANA PEMBUANGAN SAMPAH TPS Diangkut TPS Tidak Lahan Terbuka Sungai/ Kolam/ Danau/ Lainnya Petugas Diangkut Saluran Empang Kolong Petugas Diolah Ditimbun & Ditimbun & Dibakar Dibiarkan Ditutup Tanah zz ID: perhatikan bahwa isi ID ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman. zz Nama Kepala Rumah Tangga: Perhatikan bahwa Nama Kepala Rumah Tangga ini harus sama dengan pada lembar Kondisi Rumah Tangga dan Permukiman. zz Diangkut Petugas: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang buangan sampahnya (limbah padat) diambil oleh petugas, dan juga termasuk yang dilakukan sendiri oleh anggota rumah tangga, untuk dibuang di tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat pembuangan akhir (TPA). zz Tidak Diangkut Petugas: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah 47
  • 54. rumah tangga yang buangan sampahnya (limbah padat) di tempat penampungan sementara (TPS) dan tidak diambil oleh Petugas. zz Diolah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang melakukan pemilahan dan pemrosesan terhadap sampahnya, misalnya dengan melakukan komposting atau lainnya. zz Ditimbun& Dibiarkan: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang membuang sampahnya ke dalam lobang dan kemudian dibiarkan tetap terbuka. zz Ditimbun & Ditutup Tanah: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang membuang sampahnya ke dalam lobang dan kemudian ditimbun dengan tanah (sanitary landfill). zz Dibakar: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang membuang sampahnya dengan dibakar atau ditimbun dahulu kemudian dibakar. zz Sungai/Saluran: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang membuang sampahnya ke sungai atau saluran irigasi atau saluran terbuka di sekitar rumah. zz Kolam/Empang: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang membuang sampahnya ke kolam atau empang atau sawah. zz Danau: beri tanda silang yang sesuai. Definisi adalah rumah tangga yang membuang sampahnya ke danau atau waduk. zz Lainnya: sebutkan jenisnya. Definisi adalah rumah tangga yang membuang sampahnya tidak termasuk kategori-kategori tersebut di atas, misalnya pantai atau laut atau lainnya. 3.4. Mekanisme Pengumpulan Data Pada dasarnya mekanisme pengumpulan data dalam buku panduan ini akan mendorong aktor-aktor di atas untuk tetap meneruskan kegiatan pendataan yang telah dilakukannya. Tetapi dengan tambahan variabel data yang diperlukan oleh sektor AMPL dalam rangka monitoring, yang mengacu kepada Joint Monitoring Program UNICEF-WHO-Pemerintah. Ada dua cara yang dilakukan dalam pengumpulan data: 48