Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Terpusat (SPAL-T)
1. Sanitasi.Net
Sistem Pengelolaan Air Limbah
Terpusat (SPAL-T)
Modul Pelatihan Dasar:
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah bagi
Para Perencana, Pelaksana dan Pengelola Sanitasi
Agustus, 2015
Modul SPAL-
2
2. Sanitasi.Net
Dasar Pertimbangan Pemilihan Sistem
SPAL-S atau SPAL-T?
• Cakupan pelayanan
• Kepadatan penduduk;
• Ketersediaan air bersih;
• Kedalaman muka air
tanah;
• Permeabilitas tanah;
• Kemiringan tanah;
• Kebutuhan dan
ketersediaan lahan;
• Kemudahan operasi;
• Ketersediaan sumber
daya manusia, dan
• Kemampuan
pembiayaan.
3. Sanitasi.Net
Air Limbah
dari mana dan kemana ...
• SPAL menerima Air Limbah yang berasal dari rumah
tinggal, fasilitas komersial, fasilitas sosial, fasilitas
lainnya, dan industri rumah tangga yang tidak
mengandung bahan beracun dan berbahaya.
• Air Limbah yang berasal dari industri rumah tangga
harus melalui pengolahan awal sampai memenuhi
persyaratan baku mutu Air Limbah domestik.
5. Sanitasi.Net
Cakupan Pelayanan
Perkotaan, Permukiman dan Kawasan
Skala perkotaan
• Layanan untuk lingkup kota atau regional
Skala permukiman
• Layanan untuk lingkup permukiman
Skala kawasan tertentu.
• Layanan untuk lingkup kawasan komersial dan/atau
• Bangunan tertentu seperti rumah susun, hotel,
perkotaan pusat perbelanjaan dan perkantoran
6. Sanitasi.Net
Cakupan Pelayanan
Konektivitas antar SPAL-T Eksisting
• Dalam hal sudah terdapat jaringan SPAL-T skala
perkotaan, setiap SPAL-T skala permukiman dan
kawasan tertentu yang berada dalam cakupan
pelayanan SPAL-T skala perkotaan, harus
disambungkan pada SPAL-T skala perkotaan.
7. Sanitasi.Net
Cakupan Layanan
Konektivitas SPAL-T Permukiman Baru
• Dalam hal permukiman baru dengan jumlah lebih dari
100 (seratus) unit rumah tinggal, belum termasuk dalam
cakupan pelayanan SPAL-T skala perkotaan,
permukiman baru tersebut harus membuat SPAL-T
skala permukiman sesuai persyaratan teknis yang
berlaku.
10. Sanitasi.Net
Unit Pelayanan
Fungsi
• Unit Pelayanan berfungsi untuk menampung
dan menyalurkan Air Limbah dari sumber ke
unit pengumpulan.
Unit
Pelayanan
Unit
Pengumpulan
Unit
Pengolahan
Unit
Pembuangan
Akhir
12. Sanitasi.Net
Unit Pelayanan
Sambungan Rumah
Sambungan rumah terdiri dari:
• Pipa tinja;
• Pipa non tinja;
• Bak penangkap lemak dan minyak dari dapur;
• Bak kontrol pekarangan;
• Pipa persil; dan
• Bak kontrol akhir.
13. Sanitasi.Net
Unit Pengumpulan
Fungsi
• Unit Pengumpulan berfungsi untuk
mengumpulkan Air Limbah dari Unit Pelayanan
dan menyalurkan ke Unit Pengolahan.
Unit
Pelayanan
Unit
Pengumpulan
Unit
Pengolahan
Unit
Pembuangan
Akhir
16. Sanitasi.Net
Unit Pengumpulan
Pipa Lateral & Pipa Servis
Pipa Lateral
• Pipa lateral berfungsi
sebagai saluran pengumpul
Air Limbah dari sambungan
rumah ke pipa induk.
• Pipa lateral disambungkan
ke pipa induk secara
langsung melalui lubang
kontrol (manhole) yang
terdekat.
Pipa Servis
• Pipa Servis berfungsi
sebagai saluran pengumpul
Air Limbah dari pipa lateral
ke pipa induk.
• Pipa servis dapat dipasang,
dalam hal kondisi lapangan
tidak memungkinkan secara
teknis untuk
menyambungkan pipa
lateral ke pipa induk.
17. Sanitasi.Net
Unit Pengumpulan
Pipa Induk
• Pipa induk berfungsi untuk mengumpulkan Air Limbah
dari pipa servis dan/atau pipa lateral dan menyalurkan
ke Unit Pengolahan.
20. Sanitasi.Net
Unit Pengumpulan
dan Saluran Drainase
• Unit Pengumpulan dilakukan secara terpisah antara
jaringan drainase dan jaringan pengumpul Air Limbah.
• Pemisahan Unit Pengumpulan tersebut di atas dilakukan
secara bertahap.
26. Sanitasi.Net
Unit Pengolahan
Cakupan Pelayanan IPAL
• IPAL komunal mempunyai cakupan pelayanan skala
permukiman atau skala kawasan tertentu.
• IPAL kota mempunyai cakupan pelayanan skala
perkotaan.
28. Sanitasi.Net
Unit Pengolahan
Proses Pengolahan Air Limbah
Pengolahan
fisik
pengapunga
n
penyaringan
pengendapa
n
Pengolahan
biologis
aerobik
anaerobik
kombinasi
aerobik dan
anaerobik
gabungan
aerobik dan
anaerobik.
Pengolahan
kimiawi
pemberian zat
kimia tertentu
ke dalam Air
Limbah
30. Sanitasi.Net
Unit Pengolahan
Proses Pengolahan Lumpur
Pengolahan
fisik
Pengentalan
(thickening)
Pengeringan
(dewatering)
Pengolahan
biologis
Aerobik
Anaerobik
Kombinasi
aerobik &
anaerobik
Pengolahan
kimiawi
Pemberian zat kimia
tertentu ke dalam
Lumpur
31. Sanitasi.Net
Unit Pengolahan
Tanpa Bangunan Pengolahan Lumpur
• Dalam hal fasilitas utama Unit Pengolahan tidak
dilengkapi dengan bangunan pengolahan lumpur,
lumpur yang dihasilkan harus diangkut dan diolah di
IPAL yang mempunyai bangunan pengolahan lumpur
atau diolah di IPLT.
32. Sanitasi.Net
Unit Pembuangan Akhir
Fungsi
• Unit Pembuangan Akhir berfungsi untuk
menyalurkan efluen Air Limbah dan/atau
menampung lumpur hasil pengolahan.
Unit
Pelayanan
Unit
Pengumpulan
Unit
Pengolahan
Unit
Pembuangan
Akhir
34. Sanitasi.Net
Unit Pembuangan Akhir
Sarana Pembuangan Efluen
• Sarana pembuangan efluen berupa sistem perpipaan
yang menyalurkan efluen hasil olahan ke badan air
penerima atau saluran drainase.
35. Sanitasi.Net
Unit Pembuangan Akhir
Sarana Penampungan Sementara
• Sarana penampungan sementara lumpur hasil
pengolahan adalah bangunan dan/atau wadah
penampung lumpur hasil olahan, sebelum dibuang ke
tempat pemrosesan akhir sampah, atau untuk
dimanfaatkan lebih lanjut.
36. Sanitasi.Net
Unit Pembuangan Akhir
Efluen dan Lokasi Pembuangan
• Efluen yang dibuang ke badan air penerima dan/atau
saluran drainase, harus memenuhi standar baku mutu
Air Limbah.
• Lokasi pembuangan akhir efluen, harus memperhatikan
faktor keamanan pengaliran sumber air baku dan daerah
terbuka.
38. Sanitasi.Net
Modul Dasar
Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL)
Modul SPAL
1. Kamus, Istilah dan Definisi
2. Sistem Pengelolaan Air
Limbah Terpusat
(SPAL-T)
3. Sistem Pengelolaan Air
Limbah Setempat (SPAL-S)
4. Kebijakan dan Strategi SPAL
5. Perencanaan SPAL
6. Pelaksanaan Konstruksi
SPAL
7. Operasi dan Pemeliharaan
SPAL
Modul SPAL
8. Kelembagaan, Administrasi
dan Pembiayaan
9. Peran Masyarakat dan Badan
Usaha Swasta
10. Pemantauan, Evaluasi dan
Pelaporan Penyelenggaraan
SPAL
11. Wewenang dan Tanggung
Jawab Penyelenggaraan
SPAL
12. Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan SPAL